BAB I
A. Latar Belakang
1
2
membicarakan virus Corona yang saat ini sedang mewabah. Banyak media massa
yang mencari tahu tentang siapa yang menjadi korban pertama dan banyak media
nasional yang menjadikannya sebagai berita utama. Perkembangan era digital saat ini
mendorong cepatnya pertukaran informasi dan sejalan dengan itu media online
dengan sistem kerjanya yang mengedepankan kecepatan informasi yang disajikan
terus memberitakan informasi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo tentang
korban pertama virus Corona di Indonesia.
Pada awal berdirinya, portal berita ini bernama Tempo Interaktif. Portal
berita ini merupakan pionir dari portal berita lainnya. Jumlah pengakses Tempo
Interaktif via mobile meningkat lebih dari 500 persen, manajemen TEMPO setuju
untuk mengubah nama portal Tempo Interaktif menjadi Tempo.co. Langkah
perubahan ini merupakan bagian dari upaya TEMPO meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan sajian produk. Jumlah total follower Tempo di Twitter, Instagram,
dan YouTube, mencapai 6,8 juta. Follower di Facebook naik 24 persen menjadi 1,6
juta. Engagement media sosial Tempo.co meningkat 94 persen dibanding tahun
sebelumnya. Di Instagram, follower Tempo.co juga naik menjadi 102 ribu pada 2018.
Pembaca majalah Tempo dan Koran Tempo digital pun sudah melewati angka 150
ribu.1
1
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018, h. 19.
3
2
Drs. AS Haris Sumadiria, M.Si, Jurnalistik Indonesia, (Bandung : Simbiosa Rekatama Media
2006), h. 65.
3
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana Analisis Semiotika
Analisis Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.164
4
4
Ashadi, Siregar. Penjaga Akal Sehat dari Kampus Biru. (Jakarta: Kepustakaan Popular
Gramedia. 2010). h, 297.
5
B. Rumusan Masalah
5
Ashadi, Siregar. Penjaga Akal Sehat dari Kampus Biru. h, 294.
6
Ashadi, Siregar. AIDS, Gender & Kesehatan Reproduksi: Pintu Menghargai Manusia Bagi
Media. (Yogyakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan Penerbitan Yogya. 2002). h, 42.
7
Ashadi, Siregar. AIDS, Gender & Kesehatan Reproduksi: Pintu Menghargai Manusia Bagi
Media.. h, 44.
6
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Masalah
Tabel 1
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
F. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa karya ilmiah yang penulis pakai sebagai referensi. Pertama,
penelitian yang dilakukan oleh Hermiyani, dalam penelitiannya menggunakan
metode analisis isi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan penerapan jurnalisme empati
dari wartawan Detik.com dalam isi pemberitaan mengenai kasus pembunuhan Ade
Sara. Dalam hasil penelitiannya Hermiyani menjelaskan bahwa Detik.com
menerapkan jurnalisme empati pada sebagian kecil artikel berita pembunuhan Ade
Sara. Tidak lebih dari 30 artikel berita Detik.com diterapkan jurnalisme empati
oleh wartawan dalam penulisannya. Penerapan jurnalisme empati didapati dalam
artikel berita yang menonjolkan penderitaan manusia, berita dengan unsur belas
kasihan dan berita dengan fakta personal. Untuk penelitian yang menggunakan
metode kualitatif, jika dalam pemberitaan Detik.com lebih fokus kepada hal-hal
yang sifatnya netral dan tidak banyak mengusung nilai human interest, justru pada
saat peliputan, wartawan Detik.com menggunakan jurnalisme empati untuk
mendapatkan bahan pemberitaan.8
8
Hermiyani, Jurnalisme Empati dalam Pemberitaan Media Online Detik.com mengenai Kasus
Pembunuhan Ade Sara Periode Maret-April 2014. (Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta tahun 2014)
9
Entman. Perbedaan yang signifikan antara penelitian Dimas dan penelitian yang
akan penulis teliti terletak pada teori yang digunakan. Dimas menggunakan teori
jurnalisme damai sedangkan penelitian penulis menggunakan teori konstruksi
sosial media massa dan jurnalisme empati.
G. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
10
H. Moh. Kasiram. Metodologi Penelitian Kualitatif – Kuantitatif. (Malang: UIN Maliki Press,
2010), h. 147
11
H. Moh. Kasiram. Metodologi Penelitian Kualitatif – Kuantitatif, h. 151.
12 8
Eriyanto, AnalisisFraming :Konstruksi, Ideologi&Politik Media. (Yogyakarta:LKiS
Yogyakarta, 2002), h. 43.
11
akan menghasilkan analisis berupa kata-kata atau deskripsi mengenai objek yang
diteliti. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif adalah sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dengan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.13
13
Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT remaja, 2007), h. 4.
14
Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif,, h. 9-10.
12
a. Observasi teks
b. Wawancara
c. Dokumentasi
agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti, atau lebih diingat, untuk
menggiring khalayak sesuai perspektifnya.15
15
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotik & Framing, h.
162.
16
Erianto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h 221.
17
Agus Sudibyo, Politik Media dan Pertarungan Wacana, ( Yogyakarta: LkiS, 2001), h. 2-7.
14
pikirkan atas suatu teks dan bagaimana teks berita tersebut dikonstruksi
dalam pikiran khalayak.18
18
Erianto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h, 220.
19
Denis McQuail,McQuail's Reader in Mass Communication Theory.(London: SAGE
Publications L.td,2002),h.391
20
Denis McQuail,McQuail's Reader in Mass Communication Theory, h.391 – 392.
15
suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa (what), tetapi bisa juga
berarti siapa (who). Bagaimana peristiwa itu dipahami, tentu saja menetukan
apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. Masalah yang
dipahami berbeda, penyebab masalah secara tidak langsung akan dipahami
secara berbeda pula.24
Sebagai pengawas, jurnalis harus waspada dan kuat dalam pikiran dan
hati. Saya tidak berpendapat bahwa wartawan atau siapa pun yang mencari
kebenaran terutama melalui pendekatan objektif tidak memiliki belas kasihan.
Wartawan hari ini harus mampu memberikan perlindungan yang manusiawi
dan adil atas layanan kesehatan, kemiskinan, hak GLBT, gerakan "Kehidupan
Hitam", bayar ekuitas, perdagangan manusia, senjata kontrol, dan banyak
perhatian masyarakat hadapi saat ini.26
24
Erianto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, hlm 223.
25
Erianto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, hlm 223.
26
Janet D. Blank-Libra, pursuing an ethic of empathy in journalism (New York: Routledge, 2017),
h, 34
17
H. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terarah, maka penulis membagi
pembahasannya ke dalam lima bab yang dibagi ke dalam sub-sub bab dengan
penyusunan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari pembahasan mengenai media massa dalam perspektif
konstruktivis yang terdiri analisis framing model Robert N. Entman .
Selanjutnya membahas tentang konstruksi realitas media massa, konflik
dalam isi media, dan berita di media online.
Bab ini akan menjelaskan tentang media Tempo.co, yang terdiri atas profil
Tempo.co, visi dan misi Tempo.co, struktur organisasi Tempo.co, prinsip
dasar Tempo.co, dan produk Tempo.co.
Bab ini berisi penjelasan analisis data dari hasil temuan yang sudah dibahas
pada bab empat. Analisis data yang dijelaskan penggunaan prinsip –
prinsip jurnalisme empati pada pemberitaan korban pertama virus
Corona di Indonesia pada berita Tempo.co.
Bab V Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan penulis dan hasil penelitian yang sudah
diteliti, serta memberikan saran-saran terkait hasil penelitian.