Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan 2

MANAJEMEN KOLAM

Keberhasilan Bdp dipengaruhi :


1. Wadah
2. Media budidaya
3. Biota yang dibudidayakan
4. Pakan
5. Organisme lain yang masuk dalam media budidaya
6. Kondisi alam

Budidaya intensif
*Konsep : semakin tinggi intensitas kepadatan semakin menguntungkan
apabila diberlakukan manajemen yang bagus.
*Budidaya intensif -> kolam padat-> pakan banyak
Pakan yang baik harus tinggi protein, tetapi tetap harus terkontrol agar fases
tidak menjadi toksin bagi ikan. 75% pakan terbuang di lingkungan, hanya
25% yang terpakai. Kolam akan tidak sehat jika dibiarkan.
*Solusi -> BIOFLOK ( himpunan mikroorgaisme yang bisa dimanfaatkan
sebagai suplai makan bagi ikan yang kita pelihara dengan mengolah limbah
menjadi gumpalan)
Amoniak -> racun -> kematian tinggi

*Efek ph dan suhu terhadap toksisitas amonia


1. Bentuk amonia
-NH3 (dominan saat Ph tinggi, tidak beracun)
-NH4+ (dominan saat Ph rendah, tidak beracun)
2. Sumber amonia
- hasil sekresi ikan
- difusi sedimen akibat feses dan alga yang mati dan mengendap di dasar
kolam.
*Bioflok -> memanfaatkan bakteri-> air kolam tidak pernah diganti airnya
(agar bakteri tidak hilang)
Bioflok dengan runwater , dengan tujuan memperkaya oksigen dengan
aerasi.

Teknologi bioflok didasarkan pada prinsip asimilasi nitrogen


anorganik( ammonia, nitrat, dan nitrit) oleh komunitas mikroba yang
kemudian akan digunakan oleh organisme budidaya sebagai sumber
makanan.

Prosentase nutrisi pakan yang terserap dan terbuang:


Terserap : 30% N,
Terbuang : 70% N, 68 P
Pakan yang mengandung asam amino esensial tinggi akan sangat baik untuk
kualitas daging ikan.
Didalam flok ada zoo dan fito plankton. Pakan alami lebih baik dari
pakan buatan.
Pengetahuan biologis tentang ikan dan jenis pakan yang digemari oleh
ikan akan sangat berguna bagi penggunaan bioflok dalam budidaya ikan.

Anda mungkin juga menyukai