Anda di halaman 1dari 24

MODUL AJAR

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 KERTAJATI

Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 1 dan 2

Nama Guru : YAYA SURYADI, S.Pd

NIP : 199206192022211010
DASAR DASAR OTOMOTIF
KELAS X
MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

Judul Elemen Mesin 2 Tak dan 4 Tak

Deskripsi Meliputi pemahaman peserta didik terkait bagian-bagian dan


fungsi motor 4 langkah dan 2 langkah dan menjelaskan proses kerja
motor 4 langkah dan 2 langkah,

Kelas X TO
Alokasi Waktu 40 JP ( 1800 menit )
Jumlah Pertemuan 5
Fase Capaian E
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif
Model Pembelajaran Dicovery Learning
Moda Pembelajaran Daring / Kombinasi
Metode Pembelajaran Diskusi, presentasi, demonstrasi, simulasi praktik, kunjungan
industri
Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif
Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Bahan Pembelajaran -
Alat Praktik Trainer mesin 2 Tak dan 4 Tak
Pembelajaran
Media Pembelajaran LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet
PERTEMUAN 1 DARING/LURING (180 MENIT)

Kegiatan Awal ( 20 Menit) Kegiatan Inti (145 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan


dengan berdoa bersama. pemaparan secara umum tentang
2. Peserta didik disapa dan melakukan cara kerja mesin 2 tak dan 4 tak
pemeriksaan kehadiran bersama 2. Dengan metode tanya jawab guru
dengan guru. memberikan pertanyaan mengenai:
3. Peserta didik bersama dengan guru a. Menurut pendapatmu apa yang
membahas tentang kesepakatan yang dimaksud dengan motor bakar ?
akan diterapkan dalam pembelajaran b. Coba sebutkan perbedaan
4. Peserta didik dan guru berdiskusi motor 2 tak dan 4 tak?
melalui pertanyaan pemantik:
a. Pernahkah kamu mendengar 3. Secara kolaborasi (bergantian di
mesin 2 tak dan 4 tak? kelas) coba diskusikan apa itu
b. Apa yang kamu bayangkan mesin 2 tak dan 4 tak
tentang mesin 2 tak dan 4 4. Peserta didik secara berkelompok
tak? mempraktikkan identifikasi mesin 2
tak dan 4 tak
5. Peserta didik secara berkelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang mesen 2 tak dan 4
tak
6. Peserta didik diminta untuk
mengerjakan soal Latihan

Kegiatan Penutup (15 Menit) Referensi

1. Peserta didik dapat menanyakan hal Toyota New Step 1, M-Step 1,


yang tidak dipahami pada guru Modul
2. Peserta didik mengomunikasikan
kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi
dan motivasi dari guru.
Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apakah ada kendala pada kegiatan 1. Praktik kolaboratif


pembelajaran? 2. Lembar Aktivitas praktik 1
2. Apakah semua siswa aktif dalam 3. Soal-soal Latihan Pertemuan 1
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi
dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa
dapat menuntaskan kompetensi?
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
1) Pengertian Motor Bakar
Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah sebuah alat yang mengubah
energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke energi mekanis. Saat ini motor bakar masih menjadi
pilihan utama untuk dijadikan sebagai penggerak mula. Karena itu, usaha untuk menciptakan motor
bakar yang menghasilkan kemampuan tinggi terus diusahakan oleh manusia. Kemampuan tinggi untuk
mesin ditandai dengan adanya daya dan torsi yang dihasilkan tinggi tetapi kebutuhan bahan bakar
rendah.
1.1 Motor Bakar ditinjau dari prinsip perolehan energi kalor
Motor Bakar ditinjau dari prinsip perolehan energi kalor dibagi menjadi 2 dua macam yaitu, :
a. Motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine)
Di dalam motor bakar terdapat tenaga panas bahan bakar yang diubah menjadi tenaga mekanik,
sehingga dalam hal ini merupakan proses pembakaran dalam mesin, di mana zat arang dan zat cair
bergabung dengan zat asam dalam udara, jika pembakaran berlangsung maka diperlukan :
- Bahan bakar dan udara dimasukkan ke dalam motor
- Bahan bakar dipanaskan hingga suhu nyala
Pembakaran ini menimbulkan panas yang mengahasilkan tekanan yang kemudian menghasilkan tenaga
mekanik. Contoh aplikasi dari pembakaran dalam ini digunakan pada power rendah, misalnya motor
bensin dan motor diesel.

Gambar 1. Motor pembakaran dalam

b. Motor pembakaran luar (External Combustion Engine).


Merupakan pembakaran yang terjadi di luar sistem (silinder) dan biasa digunakan pada power
tinggi, yaitu misalnya pada ketel uap, turbin uap, mesin uap, dll. Pada mesin uap dan turbin uap, bahan
bakar dibakar di ruang pembakaran tersendiri dengan ketel untuk menghasilkan uap. Jadi mesinnya
tidak digerakkan oleh gas yang terbakar tetapi oleh uap air. Untuk membuat uap air maka bahan bakar
yang dipergunakan dapat berupa batubara atau kayu dan pembakarannya dilakukan secara terus-
menerus. Lagi pula uap tidak dipanasi langsung oleh nyala api, tetapi dengan perantaraan dinding ruang
pembakaran, maka dari itu tidak mungkin memanasi uap sampai suhu yang tinggi dan efisiensi
thermisnya agak rendah. Secara singkat, mesin uap dan turbin uap mempunyai karakter yang hanya
dapat dipergunakan sebagai penggerak mula ukuran besar, misalnya lokomotif, kapal, dan power plant
dan tidak baik dipergunakan sebagai penggerak generator serbaguna, sepeda motor, kendaraan
(mobil),dll.
Jadi pembakaran luar mesin (external combustion engine), pembakaran terjadi di luar system yaitu
mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetic dan selanjutnya energi kinetic diubah menjadi
energi mekanis dalam bentuk putaran (pada instalasi uap, tenaga thermis dalam bahan bakar, pertama-
tama dipergunakan untuk membuat uap dalam kawah uap, untuk itu mesin uap disebut juga pesawat
kalor dengan pembakaran luar).

Gambar 2. Contoh penggunaan motor pembakaran luar

1.2 Motor Bakar ditinjau dari bahan bakar yang digunakan


Motor Bakar ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Motor bakar bensin
Yaitu motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin, parafin atau gas (bahan yang mudah
terbakar dan mudah menguap). Campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam silinder dan
dikompresikan oleh torak kepada tekanan sekitar 8-15 kg/cm2. Bahan bakar dinyalakan oleh sebuah
loncatan bunga api listrik oleh busi dan terbakar cepat sekali di dalam udara kompresi tersebut.
Kecepatan pembakaran melalui campuran bahan bakar udara biasanya 10 sampai 25 m/s. Suhu udara
naik hingga 2000°-2500° C dan tekanannya mencapai 30-40 kg/m2.

Gambar 3. Mesin Bensin


b. Motor bakar solar (diesel)
Yaitu motor bakar yang menggunakan bahan bakar yang lebih berat yakni minyak diesel (solar)
Proses pembakaran motor diesel berbeda prosesnya dengan proses pembakaran motor bensin, pada
motor diesel diawali dengan udara bersih masuk melalui lngkah isap, kemudian bahan bakar dimasukan
pada silinder setelah udara dulu dimampatkan oleh piston. Setelah itu bahan bakar solar yang sudah
berbentuk kabut diinjeksikan oleh injektor pada ruang silinder. Karena kabut bahan bakar mudah
terbakar, maka pada ruang bakar terjadi pembakaran (dan dikompresikan oleh torak, tekanan naik
hingga 30-50 kg/cm2, suhu udara naik hingga 700°-900o C, suhu udara kompresi terletak di atas suhu
udara penyala bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan ke dalam udara kompresi yang panas kemudian
terbakar, tekanan naik sehingga mencapai 70-90 kg/cm2. Dan perlu diperhatikan bahwa dalam motor
bakar diesel tidak menggunakan busi sebagai penyala bunga api.

Gambar 4. Mesin Diesel

1.3 Motor bakar ditinjau dari prinsip kerjanya


a. Mesin 2 tak (mesin 2 langkah)

Gambar 5. Mesin 2 langkah

Mesin 2 tak disebut juga mesin 2 langkah. Mesin ini merupakan salah satu jenis motor bakar
yang prinsip kerjanya adalah : Untuk memperoleh 1 x usaha membutuhkan 1 x putaran poros engkol
dan 2 x langkah torak.
Proses untuk memperoleh tenega panas yang akan diubah menjadi tenaga mekanik tidaklah
berbeda dengan mesin 4 tak, perbedaannya pada mesin 2 tak seluruh proses diselesaikan dalam 1 x
putaran poros engkol atau 2 x langkah torak, sedangkan pada mesin 4 tak seluruh proses
diselesaikan dalam 2 x putaran poros engkol atau 4 x langkah torak.

b. Mesin 4 tak (mesin 4 langkah)


Gambar 6. Mesin 4 Langkah
Mesin 4 tak adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan
empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as (poros engkol), dan satu putaran noken
as (camshaft). Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :

1. Langkah hisap
2. Langkah Kompresi
3. Langkah Tenaga (usaha)
4. Langkah buang
1. Prinsip Kerja Mesin 4 langkah (Bensin)
(a). Langkah Isap
Dalam langkah ini, campuran udara dan bensin di hisap kedalam silinder. Katup masuk terbuka
dan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari TMA ke TMB ruang silinder menjadi vakum,
masuknya campuran udara dan bensin ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar.
(b). Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, campuran udara dan bensin di kompresikan. Katup masuk dan katup buang
tertutup.Saat torak mulai naik dari TMB ke TMA campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya
tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar. Poros engkol berputar satu
kali, ketika torak mencapai TMA.
(c). Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Sesaat sebelum
torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada
campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas
pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah. Usaha ini menjadi tenaga mesin (engine
power).
(d). Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup buang terbuka,
torak bergerak dari TMB ke TMA, mendorong gas bekas keluar dari silinder. Ketika torak mencapai
TMA, akan mulai lagi untuk persiapan berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2
putaran penuh dalam 1 siklus terdiri dari 4 langkah, yaitu Isap, kompresi, usaha, buang yang merupakan
dasar kerja dari pada mesin 4 langkah.
Gambar 10. Siklus kerja mesin 4 langkah
Kegiatan Belajar 3 : Komponen Utama Mesin
a. Tujuan Kegiatan 3 :
Setelah mempelajari materi pelajaran ini siswa diharapkan mampu :
1) Mengidentifikasi komponen utama mesin
2) Menjelaskan fungsi dan konstruksi komponen-komponen mesin
3) Menjelaskan cara kerja komponen-komponen mesin

b. Uraian Materi 3 :
Komponen Utama Mesin

Gambar 11. Konstruksi Mesin

1. Lengan penekan 11. Panci oli


2. Tutup katup/tutup tappet/tutup 12. Gigi penggerak pompa oli penekan/tutup
kepala silinder 13. Sabuk pemutar
3. Distributor 14. Puly poros engkol
4. Katup buang 15. Alternator/generator
5. Torak 16. Rantai timing
6. Silinder 17. Kepala silinder
7. Roda penerus 18. Poros bubungan/bubungan
8. Batang torak 19. Karburator
9. Poros engkol 20. Saringan udara
10. Blok silinder
1. Blok Silinder (Cylinder Block)
Blok silinder merupakan komponen dengan konstruksi yang lebih besar dari komponen lainnya
yang terpasang pada mesin dan tempat tertumpunya beberapa komponen mesin yang lain seperti
silinder, kepala silinder, poros engkol, piston, mekanisme katup, fly wheel, karter, busi, dan lain-
lain.
Blok silinder disambungkan dengan kepala silinder dan didalam silinder terdapat torak yang
menyediakan ruangan untuk menahan tenaga panas selama proses pembakaran yang akan dirubah
menjadi tenaga mekanik.
Konstruksi blok silinder secara umum didesain dalam 2 kelompok, yaitu blok yang terpisah-
pisah untuk setiap silinder dan blok yang seluruh silinder menyatu.
Lihat gambar dibawah yang memperlihatkan blok silinder.

Gambar 12. Blok silinder

Bahan yang umumnya digunakan dalam konstruksi blok silinder adalah besi tuang kelabu
agar dapat memperpanjang masa penggunaannya. Beberapa tabung silinder dilapisi dengan bahan
chromium yang berfungsi untuk mengurangi keausan.
Beberapa pabrik menggunakan aluminium dalam pembuatan blok engine tanpa tabung
silinder, hal ini adalah untuk produksi khusus karena membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi
dan membutuhkan biaya yang mahal.
Secara umum terdapat tiga tipe utama konstruksi silinder, yaitu :
a. Silinder Integral
Silinder integral adalah dimana silindernya dicetak menjadi satu unit dengan blok engine, hal
ini secara umum adalah blok engine yang terbuat dari bahan besi tuang kelabu dan khusus
untuk silindernya ditambah dengan bahan lain agar kuat dan dapat dibentuk sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki.
b.Tabung silinder Kering.
Tabung silinder kering digunakan pada blok silinder yang akan diperbaiki karena rusak. Tabung
juga digunakan pada blok engine yang bahannya terbuat dari bahan yang lebih rendah
kekuatannya dari besi tuang kelabu. Tabung kering dalam pemasangannya pada blok engine
mempunyai dua metoda yaitu : pertama tabung dipasang dengan interferens. Kedua
adalah pada sisi bagian atas tabung terdapat flange yang menempatkan tabung pada blok
engine,
selanjutnya tabung akan terjamin pada blok engine dengan pemasangan cylinder head.
c.Tabung Silinder Basah atau Sisipan
Apabila menggunakan tabung basah maka blok engine dicor tanpa silinder atau tabung sisipan,
dan apabila tabung atau sisipan dipasangkan pada blok engine maka tabung tersebut akan
berhubungan langsung dengan mantel air pendingin. Pada bagian atas dan bawah tabung
diberikan seal untuk mencegah kebocoran air pendingin. Contoh mobil yang menggunakan
tabung basah diantaranya Alfa Romeo, Peugeot dan Lancia.

2. Kepala Silinder (Cylinder Head)


Kepala silinder adalah salah satu komponen utama mesin yang ditempatkan diatas blok silinder.
Kepala silinder berfungsi untuk :
- Penutup blok silinder
- Penempatan kelengkapan mesin, antara lain: katup, ruang bakar, saluran masuk dan
buang dan saluran pelumasan serta pendinginan.
1. Lengan penekan dengan kelengkapannya
2. Bantalan poros bubungan
3. Saluran keluar air pendingin
4. Katup masuk
5. Katup buang
6. Sil batang katup
7. Dudukan katup
8. Pegas katup
9. Dudukan pegas katup
10. Baji katup
11. Busi
12. Kepala silinder
13. Sil
14. Poros bubungan
15. Sproket penggerak poros bubungan
16. Paking
17. Tutup kepala silinder

Bahan yang digunakan pada kepala silinder kebanyakan adalah paduan aluminium atau besi
tuang kelabu karena konstruksi kepala silinder harus mampu terhadap temperature dan dan tekanan
yang tinggi selama mesin beroperasi. Kepala Silinder ditempatkan pada bagian atas blok silinder dan
terdapat saluran pemasukan dan pembuangan, katup masuk dan katup buang, dudukan katup
penghantar katup, pegas katup retainer dan collets.
Ruang bakar yang terdapat pada kepala silinder berfungsi sebagai tempat pembakaran
campuran bensin dan udara yang telah di pampatkan (dikompresikan) oleh torak didalam ruang
silinder.
Bentuk ruang bakar umumnya ditentukan atau disesuaikan dengan kepala silinder. Ruang
bakar banyak bentuknya dalam fungsi spesifikasinya, dan yang pasti ruang bakar yang bagus harus
dapat :
a. Menyediakan perpusaran yang baik
b. Menyediakan efisiensi panas yang tinggi
c. Sebagai penyampur campuran bahan bakar dengan udara

Beberapa tipe ruang bakar secara umum diantaranya adalah :


1) Ruang Weslake
Pada tipe ini penempatan busi adalah pada puncak ruang bakar. Dinding ruang bakar sebagian
memisahkan katup masuk dan katup buang. Campuran yang masuk dengan kecepatan tinggi
langsung ke busi.
2) Ruang Wedge
Ruang bakar ditempatkan pada piston ataupun tanda silinder. Bentuk permukaan cylinder head
adalah rata, dan blok didesign dengan membentuk sudut kurang lebih 10 derajat. Bentuk piston
khusus digunakan mengakibatkan kesamaan volume silinder yang lebih mudah diwadahi.
Perbedaan perbandingan kompresi dapat dicapai dengan perubahan tipe piston.
3) Ruang Hemispherical
Ruang ini didesign setengah lingkaran, sebab itu disebut hemispherical. Ruang pembakaran
model ini bebas dari hambatan dan posisi katup berlawanan antara satu dengan lainnya. Katup
besar digunakan dan efek aliran dapat dicapai. Ini adalah design kemampuan tinggi.
Pada kepala silinderterdapat rongga pengaliran pendingin yang berhubungan dengan rongga
di dalam blok silinder. Hal ini untuk mengalirkan air pendingin untuk menyerap panas dari
ruang pembakaran dan komponen kepala silinder lainnya.

a. Ruang Bakar b. Ruang bakar c. Ruang bakar


Hemispherical bathup Wedge
Gambar 13. Jenis-jenis ruang bakar

Terdapat 3 jenis mekanisme katup yang ada di kepala silinder yaitu :


1. Over Head Valve (OHV)
Mekanisme katup dengan penempatan katupnya di kepala silinder. Camshaftnya berada di bawah yaitu
pada blok silinder, untuk menggerakkan katup camshaftnya dibantu dengan pengangkat katup (valve
lifter) dan push rod antara rocker arm. Mekanisme ini dibutuhkan banyak komponen untuk
menggerakkan katup sehingga pada putaran tinggi pembukaan dan penutupan katup kurang ideal.
2. Single Over Head Camshaft (SOHC)
Single Over Head Cmashaft ini merupakan mesin yang menggunakan satu Camshaft yang terletak di
atas. Setiap silinder terdapat satu camshaft dengan 2 katup, yaitu katup isap (intake valves) yang
berfungsi menghisap campuran udara dan bahan bakar ke dalam ruang bakar dan katup buang (exhaust
valves) yang berfungsi sebagai menghisap sisa pembakaran ke knalpot. SOHC memiliki performa yang
lebih baik.
3. Double Over Head Camshaft (DOHC)
Double Over Head Camshaft ini merupakan mesin yang dalam satu piston memiliki dua pasang over
head, sehingga mesin tersebut mempunyai 4 klep dimana 2 kleo mengatur untuk masukan bahan bakar
dan dua klep lainnya untuk mengatur keluaran gas buang. DOHC ini memiliki dua camshaft. Tipe ini
dianggap yang paling baik

Gambar. 14. Jenis-jenis mekanisme katup

Ada tiga jenis penggerak poros bubungan, yaitu roda gigi, rantai dan sabuk (belt).
a. Penggerak Poros Bubungan Dengan Roda Gigi
Roda gigi pada ujung poros engkol berhubungan langsung dengan roda gigi pada poros bubungan.
Apabila pemasangan roda gigi poros engkol dan roda gigi poros bubungan tidak tepat dengan tanda
yang telah ditentukan, saat pembukaan dan penutupan katup tidak sesuai dengan siklus mesin.
Demikian pula saat pengapian yang diberikan oleh distributor tidak tepat.

Gambar 15. Penggerak poros bubungan dengan roda gigi

b. Penggerak poros bubungan dengan rantai


Apabila rantai digunakan sebagai penghubung putaran dari poros engkol ke poros bubungan, roda gigi
diganti dengan sproket.
Pengikatan sproket dengan poros memakai dowel pin (Spie), sehingga saat pemasangan tidak akan
bergeser. Antara sproket poros engkol, sproket poros bubungan dan rantai penggerak, masing-masing
mempunyai tanda timing. Pada saat pemasangan tanda timing tersebut harus tepat supaya timing katup
dan timing pengapian sesuai dengan siklus mesin.
c. Penggerak Poros Bubungan Dengan Sabuk
Penggerak poros bubungan dengan sabuk, umumnya dipakai pada mesin yang poros bubungannya
terletak di atas kepala silinder. Sabuk karet dengan gigi besar, menghubungkan puli yang dipasang pada
poros engkol dan poros bubungan. Penggerak dengan sabuk sangat fleksible, tidak menimbulkan bunyi
dan tidak membutuhkan pelumas. Pada puli poros bubungan dan puli poros engkol, masing-masing
mempunyai tanda timing. Pada saat pemasangan, tanda timing di kedua puli ini harus tepat, supaya
timing katup dan timing pengapian sesuai.

Gambar 16. Penggerak poros


bubungan dengan sabuk

Komponen-komponen mekanik katup selain tersebut diatas, meliputi : pengangkat katup,


pusrod, pelatuk katup, poros rocker arm dan poros bubungan.

3. Paking Kepala silinder (gasket)


Paking kepala silinder digunakan/dipasang diantara kepala silinder dengan blok silinder sebagai
perapat antara permukaan kepala silinder dengan permukaan blok silinder untuk mencegah
kebocoran gas (pada langkah kompresi maupun langkah usaha), minyak pelumas dan air pendingin.
Paking kepala silinder harus mampu terhadap tekanan, panas akibat pembakaran, dan juga harus
mencegah kebocoran oli dan air pendingin.
Pada pekerjaan servis kepala silinder, kepala silinder tersebut dilepas dari blok mesin, sehingga
paking kepala silinder harus diganti (tidak pernah paking kepala silinder dipakai dua kali).Hal ini
disebabkan elastisitas paking berkurang apabila paking tersebut telah pernah dipakai, sehingga
kemungkinan terjadi kebocoran lebih besar.

Gambar 17. Penempatan paking kepala silinder

4. Poros Engkol (Crankshaft)


Poros engkol berfungsi untuk merubah gerak transalasi torak menjadi gerak putar, dengan
perantaraan batang torak. Pada bagian ujung depan poros engkol dipasang roda gigi timing yang
menggerakkan poros bubungan. Disamping itu ada puli untuk mengerakkan pompa air dan alternator,
sedang pada ujung belakang poros engkol dilengkapi flange untuk memasang roda penerus. Poros
engkol terdiri dari crank arm, crank pin, crank journal, balance weight, front end dan rear end. Crank
journal didukung oleh bantalan utama dan merupakan titik pusat putaran poros engkol, sedangkan
crank pin tempat memasang batang torak.

Gambar 18. Poros engkol


Poros engkol harus dibuat dari bahan yang kuat, tahan regangan, tahan benturan dan tahan
lengkungan. Oleh karena itu seluruh permukaannya harus dikerjakan dengan baik, supaya jangan
sampai retak karena kelelahan. Pada bagian tengah poros engkkol yaitu antara crank journal dengan
crank pin ada saluran kecil, saluran kecil tersebut berfungsi untuk mengalirkan minyak pelumas. Jumlah
crank journal pada mesin, paling banyak sama dengan jumlah silinder ditambah satu.
Hal-hal berikut ini adalah persyaratan yang harus dimiliki poros engkol.
a. Kepadatan
b. Ringan
c. Mampu menahan temperatur yang berubah-ubah
d. Kemampuan yang baik menahan keausan.
e. Ketepatan desain
f. Kemampuan menahan kebengkokan dan beban

Konstruksi Poros Engkol


Pabrik secara umum menggunakan salah satu teknik berikut ini;
1. Casting adalah yang paling banyak digunakan, proses ini adalah yang paling banyak dipilih oleh
pabrik pembuat kenderaan.
2. Forging adalah proses pemanasan pada lempengan baja hingga pada temperatur kerja
selanjutnya ditempa atau dipres hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan. Proses ini
memerlukan suatu tingkat ketrampilan dan pengetahuan atau kemampuan yang sangat tinggi.
3. Billet adalah pekerjaan poros engkol dengan mengerjakannya dengan mesin pada batang baja
padu. Poros engkol dengan proses billet adalah poros engkol dengan kemampuan tinggi
dan umumnya digunakan pada pesawat engine terbang.
5. Bantalan
Ada dua jenis bantalan yang digunakan pada mesin yaitu:
a. Bantalan jenis rata/luncur/busing, yang dapat digunakan pada blok silinder untuk mendukung
poros bubungan, poros pengimbang atau pada pena torak2. Bantalan jenis sisipan yang sangat
persisi, yang digunakan sebagai dudukan poros engkol pada blok silinder atau pada ujung besar
batang torak.
b. Jurnal bantalan poros engkol
Jurnal bantalan poros utama ada pada garis tengah poros engkol . Jurnal-jurnal harus dibubut
dengan sangat tepat karena berat dan gerakan poros engkol akan ditumpu oleh titik-titik ini.
Jumlah bantalan poros utama bergantung desain mesin. Pada umumnya mesin-mesin V-blok
mempunyai bantalan utama yang lebih sedikit daripada mesin in-line yang memiliki jumlah
silinder yang sama, karena mesin blok-V menggunakan poros engkol yang lebih sedikit.
Gambar 21. Jurnal bantalan poros utama

6. Torak (Piston)
Torak diperlukan untuk melakukan beberapa fungsi penting, yaitu :
a. Sebagai tempat cincin torak yang sebagai pembatas dan perapat pada dinding silinder
b. Menerima tenaga pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol melalui batang torak.
Tekanan dan panas akibat pembakaran mengharuskan konstruksi torak dibuat harus kuat, ringan,
tahan gesekan dan mampu menghantarkan panas. Piston didesign untuk memiliki karakteristik berikut
ini :
a. Dapat menghantarkan panas dengan baik
b. Kuat
c. Tahan terhadap gesekan
d. Ringan

Gambar 24. Torak dan bagian-bagiannya

7. Cincin Torak
Pada torak dipasang cincin kompresi dan cincin oli. Cincin kompresi berfungsi untuk mencegah
kebocoran gas didalam silinder sementara cincin oli mengontrol oli yang berlebihan pada dinding
silinder sebagai pelumas dan sebagai perapat untuk cincin kompresi.
Gambar 26. Penempatan cincin torak

Fungsi cincin torak adalah untuk mencegah kebocaran gas dari ruang bakar ke ruang engkol. Pada
umumnya terdapat dua buah cincin kompresi untuk setiap torak.

Gambar 27. Cincin torak

8. Batang Torak (Connecting Rod)


Batang torak adalah salah satu komponen mesin yang menerima tekanan tinggi. Batang torak
berfungsi merubah gerak lurus dari torak menjadi gerak putar pada poros engkol. Oleh karena
itu batang torak harus kuat terhadap regangan dan kaku. Pada saat yang sama batang torak juga
harus seringan mungkin agar tidak membutuhkan tenaga gerak yang besar.

Pada umumnya batang torak dibuat berbentuk H atau I, agar lebih kuat dalam bobot yang lebih
ringan. Bagian ujung kecil batang torak dihubungkan dengan torak dengan jaminan pena torak, dan
ujung yang lain dari batang torak yaitu ujung besar dihubungkan dengan bantalan jalan poros engkol.
Bagian ujung besar batang torak dibuat dua bagian agar dapat terpasang pada bantalan poros
engkol dan dilengkapi dengan baut/mur sebagai pengikat, hal ini agar ujung besar dan
kelengkapannya dapat terpasang terutama crush bantalan sisipan benar-benar pada posisi bulat dan
sesuai dengan bantalan jalan poros engkol. Untuk menjamin kondisi ini maka tanda yang terdapat
pada batang torak harus tepat pada saat akan memasang. Gambar 19. memperlihatkan batang torak
dalam keadaan terpasang.
Gambar 19. memperlihatkan batang torak dalam keadaan terpasang.
Gambar 28. Batang Torak
9. Poros Bubungan (Camshaft)
Fungsi utama poros bubungan adalah untuk menggerakkan katup masuk dan katup buang.
Poros bubungan dibuat dari bahan perpaduan baja tuang atau baja padu, atau dari besi tuang yang
berkemampuan tinggi. Dalam operasinya permukaan bubungan menerima beban yang besar oleh
karena itu diperlukan pengerasan pada permukaan tersebut.
Fungsi lain dari poros bubungan adalah untuk menggerakkan distributor atau pompa bahan
bakar. Distributor digerakkan oleh gigi yang terdapat pada poros bubungan sementara untuk
menggerakkan pompa bahan bakar adalah dengan
bubungan ecentrik yang terdapat pada poros bubungan tersebut.

Gambar 30. Poros Bubungan (Camshaft)

10. Katup-Katup (Valve)


Fungsi katup masuk adalah untuk mengalirkan campuran udara dan bahan bakar masuk ke
ruang bakar. Setelah terjadi pembakaran, maka asap dari pembakaran akan keluar dari ruang bakar
melalui katup buang.
Katup-katup ini harus dapat sebagai penutup agar tidak terjadi kebocoran gas pada saat langkah
kompresi dan langkah usaha. Secara umum engine 4 langkah mempunyai 2 katup untuk setiap
silinder, namun perkembangannya ada juga beberapa engine yang mempunyai 4 atau 5 katup untuk
setiap silinder, misalnya, Honda, Toyota dan Nissan umumnya ada yang mempunyai 4 katup untuk
setiap silinder, Audi menggunakan 5 katup untuk setiap silinder.
INFORMASI PENDUKUNG :
Pada era revolusi industri 4.0, kecerdasan buatan merupakan sesuatu yang sangat umum
diterapkan. Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem
yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial (bahasa
Inggris: Artificial Intelligence) atau hanya disingkat AI, didefinisikan sebagai kecerdasan
entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan
sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar
dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan
tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”. Sistem seperti ini umumnya dianggap
komputer. Kecerdasan tersebut diciptakan menggunakan bahasa pemrograman dan
dimasukkan ke dalam
suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan
manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem
pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika
relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan
persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi
manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk
direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Objek/Muka, bermain sepak
bola.

Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat
penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang
cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin dan program
komputer untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas.
Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan
untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara
dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan
perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini
sering digunakan dalam bidang ekonomi, sains, obat-obatan, teknik dan militer, seperti
yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan
video game.

SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1

1. Jelaskan mesin 2 tak dan 4 tak ?


2. Sebutkan 4 siklus mesin 4 tak?
3. Motor Bakar ditinjau dari prinsip perolehan energi kalor dibagi menjadi 2 dua macam yaitu?
4. Jelaskan perbedaan mesin 2 tak dan 4 Tak?
5. Apa yang dimaksud motor Bakar
PRAKTIK MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

Lakukan pengamatan pada beberapa komponen mesin bensin (2 langkah dan 4 langkah) dan
mesin diesel (2 langkah dan 4 langkah), sebutkan nama, fungsi dan cara kerja dari komponen-
komponen kemudian lakukan perbandingan komponen dari mesin yang satu dengan mesin yang lain.
Bandingkan komponen yang diamati dengan spesifikasi yang ada pada buku manual. Apabila terdapat
hal- hal yang tidak jelas, baca kembali modul ini atau tanyakan pada guru/ instruktur anda.

Lembar kerja
a. Alat dan bahan
1)Unit motor bensin 2 tak, 4 tak, dan motor diesel 2 tak, 4 tak
2) Tool box
3) Special tool
4) Lap atau majun
b. Keselamatan kerja
1) Gunakan peralatan servis sesuai dengan fungsinya
2) Ikuti petunjuk dari guru ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
3) Tanyakan pada guru jika anda akan melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
4) Bila perlu mintalah buku manual mesin sesuai dengan training object.
5) Patuhi petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja
c. Langkah kerja
1) Persiapkan alat dan bahan praktik sesuai dengan lembar kerja
2) Perhatikan instruksi praktis yang disampaikan oleh guru
3) Buatlah catatan- catatan penting kegiatan praktik secara ringkas
4) Lakukan prosedur setiap kerja, sesuai dengan langkah kerja seperti yang ada pada modul.
5) Setelah selesai, bersihkan dan bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan, dan
kembalikan seperti kondisi semula
d. Tugas
1) Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas sesuai dengan kondisi yang ada
2) Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi ini
LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK 1

Instruksi:

Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 4 orang


1. Masing-masing anggota kelompok Mengidentifikasi mesin 2 tak dan 4 tak, Mulai dari
perbedaan, pebedaann enginenya
2. Pilihlah satu topik sederhana yang ingin diangkat per kelompok
3. DIskusikan dengan kelompok untuk menyelesaikannya

Nama Kelompok : ...............................................


Anggota Kelompok : ………………………………………………
Kelas : ...............
RUBRIK ASESMEN
PRESENTASI HASIL
AKTIVITAS PRAKTIK 1
INSTRUMEN PENILAIAN:
PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9)
Proses Peserta didik tidak terlibat Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam
pengidentifika dalam pengidentifikasian pengidentifikasian mesin pengidentifikasian mesin
sian mesin mesin bensin 2 tak dan 4 tak bensin 2 tak dan 4 tak dan bensin 2 tak dan 4 tak dan
bensin 2 tak dan motor diesel 2 tak dan 4 motor diesel 2 tak dan 4 tak motor diesel 2 tak dan 4 tak
dan 4 tak dan tak namun kurang aktif secara aktif tetapi menutup
motor diesel 2 diri untuk diskusi
tak dan 4 tak
Proses presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
pengidentifikasian mesin pengidentifikasian mesin pengidentifikasian mesin
bensin 2 tak dan 4 tak dan bensin 2 tak dan 4 tak dan bensin 2 tak dan 4 tak dan
motor diesel 2 tak dan 4 tak motor diesel 2 tak dan 4 tak motor diesel 2 tak dan 4 tak
namun dengan sikap yang dengan sikap yang baik
kurang baik namun tidak mampu
berdiskusi
Hasil Peserta didik tidak Peserta didik kurang mampu Peserta didik mampu
pengidentifik melakukan mengidentifikasi mesin bensin mengidentifikasi
asian mesin pengidentifikasian 2 tak dan 4 tak dan motor permasalahan tetapi tidak
bensin 2 tak mesin bensin 2 tak diesel 2 tak dan 4 tak mampu menyusun flowchart
dan 4 tak dan 4 tak dan motor dengan baik atau
dan motor diesel 2 tak dan 4 tak sebaliknya
diesel 2 tak
dan 4 tak
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai
level kompeten
PEMBELAJARAN REMEDIASI

Siswa melakukan

• Pencarian contoh penerapan mesin 2 tak dan 4 tak di kehidupan sehari - hari
• Mencari perbedaan antara mesin 2 tak dan 4 tak

Anda mungkin juga menyukai