FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PRAKTIKUM
“ABSORPSI”
OLEH :
NIM : N011191066
KELOMPOK : 1 (SATU)
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
tempat absorpsi, aliran darah di tempat absorpsi, sifat fisiko kimia obat
dan bentuk sediaan dari obat yang diberikan. Selain itu proses absorpsi
obat juga dapat dipengaruhi oleh faktor ionisasi seperti pH dari suatu obat.
melalui difusi pasif dapat dipengaruhi oleh pKa obat, pH tempat absorpsi
dan fraksi obat yang tidak tidak terionkan. Proses absorpsi melalui difusi
pasif tidak memerlukan energi, hal ini dikarenakan hanya dengan proses
difusi obat dapat berpindah dari daerah dengan kadar konsentrasi yang
PRINSIP PRAKTIKUM
proses absorpsi dari suatu obat yang diberikan secara peroral pada
Praktikum ini juga dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh yang
HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
Perhitungan Parameter Farmakokinetik
D0 = 10 mg
F = 80%.
A = 49 mg/mL
Ka = 0,365/jam
K = 0,091/jam
Hasil yang diperoleh dari data farmakokinetik obat aspirin yang
diberikan dapat dilihat pada kurva hasil plot. Berdasarkan kurva tersebut
dapat dilihat nilai absorpsi obat yaitu 49 mg/mL, nilai Cp 0 yang diperoleh
yaitu 33,60 mg/mL pada waktu 2 jam, nilai volume distribusi yang
diperoleh 0,297 ml, nilai klirens 0,027 ml/jam, waktu maksimal yang
salisilat dalam plasma selama 1-2 jam dan di hidrolisis dalam usus.
Volume distribusi dari aspirin sekitar 170 mL pada orang dewasa. Proses
eliminasi dan waktu paruh dari aspirin sekitar 2 sampai 3 jam [3]. Adanya
aspirin memiliki nilai pKa 3,5 kira kira 99% terionisasi dalam cairan
lambung pada pH 1,0 tetapi hanya 0,1% aspirin yang terionisasi pada pH
6,5 di usus kecil. Meskipun rasio molekul terionisasi dan tak terionisasi
yang tidak menguntungkan ini, aspirin dan sebagian besar asam lemah
Pada praktikum ini juga digunakan obat lain yaitu Promag dan
minuman You C1000 untuk melihat pengaruh absorpsi yang terjadi pada
jika diberikan dengan aspirin dan akan sulit terabsorpsi. Laju absorpsi dari
aspirin yang bersifat asam lemah maka molekul akan menjadi kurang
sehingga hal itu menyebabkan obat yang bersifat asam akan menjadi tak
terion pada pH lambung dan eksresi obat ke ginjal akan berkurang [1].
adanya pemberian You C1000 yang bersifat asam dan promag yang
fraksi terion dan fraksi tidak terionkan yang diperoleh pada obat aspirin
yaitu fraksi terion sebesar 76% dan fraksi tak terion sebesar 24%. Dapat
dilihat dari hasil tersebut fraksi terion lebih besar dibandingkan dengan
dikatakan bahwa jumlah obat yang terabsorpsi hanya sedikit. Hal ini
terion [7]
BAB V
PENUTUP
V.I Kesimpulan
ml, Cl = 0,027 ml/jam, Tmax = 5,065 jam, Cpmax = 23,226 µg/mL dan
AUC = 404,22 µg/ml. Hasil yang diperoleh pada perhitungan fraksi ion dan
fraksi tak terion pada aspirin yaitu fraksi terion 76% dan fraksi tak terion
V.II Saran
Saran saya sebaiknya materi terkait dengan absorpsi obat ini perlu
Diambil darah tiap kelinci sebanyak 0,5 ml pada menit ke-0, 10, 30, 60, 90,
diberi antikoagulan
Sentrifugasi campuran selama 5 menit pada kecepatan 2500 rpm.
Uv-Vis