Kelompok 4
Dosen Pengajar : Guruh Amir Putra, S.Gz.,M.Si
AULIYA AFIFA PUTRI NADILA ANGGRAENI H. SITI FATIMAH QAMARIAH R. RAHMAT PRAYUDI
(200305500015) (200305501007) (200305501012) (200305501023)
LATAR BELAKANG
Asam amino merupakan substansi dasar penyusun
protein dan bisa diproduksi sendiri oleh tubuh untuk
keperluan metabolisme dan ditemukan pada semua
makanan yang mengandung protein (Winarno, 2004).
Berdasarkan kepentingannya dalam pakan asam
amino terbagi 2 yaitu asam amino esensial dan asam
amino non esensial. Asam glutamat digolongkan pada
asam amino non essensial. Asam Glutamat merupakan
unsur pokok dari protein yang terdapat pada
bermacam-macam sayuran, buah, daging, ikan dan air
susu ibu.
TUJUAN PRESENTASI
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum asam amino.
2. Untuk mengetahui bagaimana sifat fisik dan kimia.
3. Untuk mengetahui bagaimana metode analisis kuantitatif.
4 Untuk mengetahui apa yang dimaksud analisis kuantitatif
(metode spektrofotometri.
5. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum metodespektrofotometri.
6. Untuk mengetahui bagaimana prinsip metode spektrofotometri.
7. Untuk mengetahui bagaimana prosedur analisis kuantitatif.
(metode spektrofotometri)
8. Untuk mengetahui bagaimana kelemahan dan kelebihan
metode spektrofotometri.
9. Untuk mengetahui analisis kuantitatif (metode HPLC)?.
10. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana gambaran umum
metode HPLC.
11. Untuk mengetahui bagaimana prinsip metode HPLC.
12. Untuk mengetahui bagaimana prosedur analisis kuantitatif (metode HPLC).
GAMBARAN UMUM ASAM AMINO
Pengertian Sumber Fungsi
Asam amino adalah Asam amino dapat Secara umum asam amino
senyawa aktif biologis dan diperoleh melalui asupan berfungsi dalam metabolism
merupakan penyusun makanan yang tubuh seperti mecegah
protein yang ada di dikonsumsi setiap hari, kerontokan rambut,
makanan dan minuman, seperti kacang- meningkatkan massa otot,
zat yang penting untuk kacangan (misalanya memelihara jantung,
nutrisi manusia dan kedelai), ikan gabus, menjaga keseimbangan
mempengaruhi kualitas telur, udang, dan produk hormone dan ensim, serta
makanan termasuk rasa, susu. meningkatkan stamina dan
aroma, dan warna (Melva,
daya ingat.
2014).
SIFAT FISIK
FISIK Asam amino adalah zat yang
sangat mudah mengkristal,
DAN
pada umumnya larut dalam
air. sedikit atau bahkan tidak
KIMIA
larut dalam alkohol dan tidak
larut sama sekali dalam air.
Artinya adalah asam amino
itu lebih mudah larut dalam
pelarut polar dan tidak larut
dalam pelarut nonpolar.
SIFAT KIMIA
FISIK asam amino itu mempunyai 2
gugus yang saling berlawanan
KIMIA
karboksil (-COOH) yang bersifat
asam. Akibat adanya dua gugus
ini, maka asam amino dapat
bereaksi baik dengan asam
maupun basa. Sifat ini disebut
amfoter.
METODE ANALISIS KUANTITATIF
Analisis kuantitatif merupakan salah satu
proses penelitian yang dilakukan setelah
Spektrofotometri semua data yang diperlukan guna
memecahkan permasalahan yang diteliti
sudah diperoleh secara lengkap. Dan data
kuantitatif adalah data yang dapat di
angkakan dan dapat di analis secara
kuantitatif ataupun kualitatif.
HPLC
ANALISIS KUANTITATIF (METODE SPEKTROFOTOMETRI)
PENGERTIAN
KELEMAHAN KELEBIHAN
Munson (Afifah, 2016) mengatakan bahwa
Harmita (Sani Pradasari, 2016) metode ini lebih mudah pengerjaannya dan
mengemukakan bahwa lebih sederhana dibandingkan metode
terdapat kelemahan pada spektrofluorometri dan HPLC. mampu
metode ini yakni senyawa mengukur zat dalam jumlah kecil, memiliki
yang akan dianalisa harus kepekaan analisis yang cukup tinggi, cukup
memiliki gugus kromofor dan sensitif dan selektif serta biaya pengerjaan
ausokrom agar senyawa dapat yang relatif murah. Selain itu derivatisasi
terdeteksi pada daerah hidroksiprolin dengan metode
ultraviolet dan daerab visible. spektrofotometri UV-Vis lebih mudah
dibandingkan dengan metode
spektrofluorometri dan HPLC.
PENGERTIAN
KELEMAHAN KELEBIHAN
1. Mampu memisahkan molekul
1. Membutuhkan waktu yang molekul dari suatu campuran,
2. Mudah melaksanakannya,
2. lama untuk optimasi
3. Kecepatan analisis dan kepekaan
3. Mahal
yang tingggi,
4. Membutuhkan personil yang terlatih
4. Dapat di hindari terjadinya
5. Membutuhkan waktu yang lama
dekomposisi/keerusakan bahan
untuk optimasi yang dianalisis,
5. Resolusi yang baik,
6. Dapat di gunakan di berbagai
macam-macam detector,
7. Kolom dapat digunakan kembali
dan mudah melakukan “sample
recovery”
LINK VIDEO METODE ANALISIS KUANTITAS
SPEKTROFOTOMETRI DAN HPLC
https://youtu.be/LuMPE3ILAwg https://www.youtube.com/watch?v=Z7-
MTEb6rJo
KESIMPULAN
Asam amino merupakan substansi dasar penyusun protein dan bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh untuk keperluan metabolisme dan
ditemukan pada semua makanan yang mengandung protein.
Berdasarkan kepentingannya dalam pakan asam amino terbagi 2 yaitu
asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam glutamat
digolongkan pada asam amino non essensial.
Asam amino dapat diperoleh melalui asupan makanan yang
dikonsumsi setiap hari, seperti kacang-kacangan (misalanya kedelai),
ikan gabus, telur, udang, dan produk susu. Secara umum asam amino
berfungsi dalam metabolism tubuh seperti mecegah kerontokan rambut,
meningkatkan massa otot, memelihara jantung, menjaga keseimbangan
hormone dan ensim, serta meningkatkan stamina dan daya ingat.
Secara garis besarnya, teknik analisis data terbagi ke dalam dua
bagian, yakni analisis kuantitatif dan kualitatif, yang membedakan kedua
teknik tersebut hanya terletak pada jenis datanya.
Prinsip kerja dari spektrofotometri UV-Vis berdasarkan pada
penyerapan cahaya atau energi oleh suatu larutan. Sedangkan Prinsip
dari kerja HPLC adalah memisahkan setiap komponen dalam sampel
berdasarkan kepolarannya, untuk selanjutnya diidentifikasi (kualitatif) dan
di hitung berapa konsentrasi dari masing-masing komponen tersebut
(kuntitatif).