Laporan Identifikasi Dan Penetapan Kadar Kapsul Kloramfenikol A1 ASF A

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN FARMASI
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR
KAPSUL KLORAMFENIKOL BP 2009
Kelas ASF-A
Annisa Dhanira 1406639812

Andre Bangun 1406545094
Ineke Gavrila 1406571060
Kartika Mutiara 1406566962
Lendy Caesari L 1406557743
Tiara Elza 1406544955
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Tujuan........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................2
2.1. Kapsul........................................................................................................2
2.2. Kloramfenikol ........................................................................................... 2
2.3. Spektrofotometri UV-Vis ..........................................................................3
BAB III METODE PERCOBAAN.......................................................................9
3.1. Waktu dan Pelaksanaan Tempat ............................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan .......................................................................................... 5
3.3. Cara Kerja .................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 9
4.1. Dara Pengamatan....................................................................................... 9
4.2. Pembahasan ............................................................................................. 17
BAB V PENUTUP................................................................................................ 20
5.1. Kesimpulan.............................................................................................. 20
5.2 Saran ........................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN..........................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Analisis sediaan farmasi merupakan salah satu aspek penting dalam penjaminan
kualitas sediaan farmasi. Analisis dilakukan atas dasar untuk mengklarifikasi sediaan farmasi
yang telah beredar dan memastikan mutu sediaan farmasi sebelum diedarkan. Analisis
sediaan farmasi juga dapat digunakan dalam suatu penelitian mengenai hal-hal yang
dicurigai. agar menghasilkan hasil yang dipercaya. Dalam melakukan analisis sediaan
farmasi, dibutuhkan banyak aspek seperti verifikasi hasil yang didapat dari metode yang
digunakan. Oleh karena itu, analisis sediaan farmasi tidak hanya berorientasi pada hasil
penetapan kadar tetapi juga pada kesesuaian metode yang digunakan. Pada praktikum ini
dilakukan identifikasi dan pemastian kesesuaian kandungan kapsul kloramfenikol terhadap
persyaratan yang ditentukan dalam British Pharmacope 2009. Kapsul kloramfenikol
merupakan salah satu sediaan antibiotik yang sering digunakan sebagai terapi pengobatan
infeksi bakteri, salah satu contohnya adalah untuk pengobatan tifus. Kloramfenikol bekerja
dengan menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat ribosom sub unit 50S. Dalam
penetapan kadar dan analisis sediaan ini dilakukan secara Spektrofotometri UV-Vis.
Kloramfenikol merupakan molekul yang memiliki gugus kromofor sehingga memiliki
serapan UV-Vis. Serapan UV-Vis senyawa kloramfenikol dalam larutan berbanding lurus
dengan kadar senyawa tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hukum Lambert-Beer sehingga
senyawa kloramfenikol dapat ditetapkan kadarnya dengan metode spektrofotometri UV-Vis.
1.2.Tujuan
Mengkonfirmasi kesesuaian kandungan dan kadar Kloramfenikol dalam sampel Kapsul

Kloramfenikol dengan persyaratan yang ditentukan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kapsul
Kapsul merupakan sediaan padat yang berisi obat-obatan dan atau substansi inert
lainnya yang ditutupi oleh cangkang kecil berbahan gelatin. Cangkang gelatin kapsul dapat
berupa cangkang keras (hard gelatin capsule) maupun cangkang lunak (soft gelatin capsule).
Umumnya sediaan kapsul dikonsumsi secara utuh (Ansel, 2013).
a. Kapsul cangkang keras (Hard gelatin capsule)
Sebagian besar sediaan kapsul berada dalam bentuk cangkang keras. Cangkang ini
terbentuk dari gelatin, gula, dan air, serta dapat ditambahkan pewarna. Gelatin stabil pada
udara kering, tetapi dapat terdekomposisi apabila terkena kelembapan yang sangat tinggi.
Selan itu, apabila udara terlalu kering juga dapat menyebabkan kapsul menjadi rapuh dan
hancur. Oleh karena itu, cangkang kapsul perlu ditempatkan pada lingkungan yang tidak
terlalu lembab dan tidak terlalu kering. Kapsul umumnya digunakan untuk administrasi
secara oral. Gelatin dalam tubuh akan larut dalam cairan lambung dan melepaskan obat-
obatan yang ada di dalamnya. Selain itu, gelatin merupakan protein yang dapat dicerna oleh
enzim proteolitik dalam tubuh.
b. Kapsul cangkang lunak (Soft gelatin capsule)
Kapsul cangkang lunak dibuat dari gelatin yang ditambahkan dengan gliserin atau
alkohol polihidrat. Mengandung tingkat kelembapan yang lebih tinggi dibanding cangkang
keras. Selain itu, juga dapat mengandung pengawet seperti metilparaben atau propil paraben.
Umumnya, cangkang lunak digunakan untuk obat-obatan cair dan semisolid maupun serbuk
kering.
2.2 Kloramfenikol
Kapsul kloramfenikol mengandung kloramfenikol tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 120,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Menurut USP, biasanya kekuatan
dosis kloramfenikol sebesar 50 mg, 100 mg, atau 250 mg. Kloramfenikol adalah suatu
antibiotik yang pada awalnya diisolasi dari strain Streptomyces venezuelae, namun sekarang
diproduksi dengan cara sintesis. Kloramfenikol merupakan antibiotik spektrum luas (terhadap
bakteri gram negatif dan gram positif) yang bekerja dengan cara mengganggu sintesis protein
bakteri. Substansi kloramfenikol berupa kristal berwarna putih atau abu-abu putih atau
kuning putih, berbentuk jarum atau plat dan memiliki rasa yang sangat pahit. Kelarutannya
sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol dan propilen glikol. Penyimpanan kloramfenikol
2
harus terlindung dari cahaya pada wadah kedap udara. Penyimpanan kapsul kloramfenikol
tidak boleh melebihi suhu 30 derajat.
2.3 Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer UV-Visibel merupakan hasil interaksi antara radiasi
elektromagnetik dan molekul. REM merupakan bentuk energi radiasi yang mempunyai sifat
gelombang dan partikel (foton). Karena bersifat sebagai gelombang, beberapa parameter
perlu diketahui misalnya panjang gelombang, frekuensi, bilangan gelombang, dan serapan.
REM mempunyai vektor elektrik dan vektor magnet yang bergetar dalam bidang-bidang yang
tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada arah perambatan radiasi.
Spektrofotometer dapat digunakan untuk mengukur besarnya energi yang diabsorpsi
atau diteruskan. Jika radiasi monokromatik melewati larutan yang mengandung zat yang
dapat menyerap, radiasi ini akan dipantulkan, diabsorpsi oleh zat, dan sisanya ditransmisikan.
Lambert dan Beer telah menurunkan secara empirik hubungan antara intensitas
cahaya yang ditransmisikan dan ketebalan larutan serta hubungan antara intensitas dan
konsentrasi zat.
Hukum Lambert-Beer
Io merupakan intensitas cahaya datang dan It adalah intensitas cahaya setelah

melewati sampel. Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:
A= a.b.c atau A= ε . b . c
dengan :
A = absorbansi
b = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur
ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)
a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm).
Pada penetapan kadar dengan spektrofotometri UV-Vis dilakukan pada panjang
gelombang maksimum dengan alasan berikut.
1. Pada panjang gelombang maksimum , diperoleh serapan maksimum. Pada
panjang gelombang ini perubahan serapan karena pengaruh konsentrasi juga
maksimum sehingga menghasilkan kepekaan yang tinggi.
3
2. Pada panjang gelombang maksimum daya serap relatif konstan sehingga diperoleh
kurva kalibrasi yang linear.
3. Pada panjang gelombang maksimum, bentuk serapan umumnya landai sehingga
kesalahan pembacaan dapat diabaikan.
4
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : Selasa, 7 November 2017
Tempat Pelaksanaan :Laboratorium Kuantitatif Lantai 3, Fakultas Farmasi,
Universitas Indonesia, Depok.
3.2 ALAT DAN BAHAN:
Alat:
 Spektrofotometri UV-Vis
 Kuvet
 Beaker glass
 Pipet volume
 Pipet tetes
 Batang pengaduk
 Labu ukur
 Corong pisah
 Penangas air
 Spatel logam
 Timbangan analitik
 Kertas perkamen
 Kertas saring
 Tabung reaksi
Bahan-bahan:
 Sampel kapsul kloramfenikol
 Aquadest
 Petroleum spiritus
 Eter
 Etanol 50%
 Asam sulfat 1 M
 Bubuk seng
5
 Natrium nitrit
 Es
 Urea
 Larutan 2-naftol
 NaOH 10 M
3.3 CARA KERJA

3.3.1 Identifikasi (BP 2009)
1. Suspensikan sejumlah isi kapsul yang mengandung 0,1 g kloramfenikol dalam 60 ml air
dan ekstraksi dengan dua kali 20 ml petroleum spiritus (rentang pendidihan, 120° sampai
160°)
2. Cuci kombinasi ekstrak dengan dua kali 15 ml air, tambahkan hasil pencucian ke lapisan
air, ekstraksi dengan empat kali 50 ml eter dan uapkan gabungan ekstrak eter.
3. Larutkan residu 10 mg dalam 2 ml etanol (50%), tambahkan 4,5 ml asam sulfat 1 M dan
50 mg serbuk seng dan biarkan selama 10 menit. Tuang cairan supernatan atau saring
jika perlu.
4. Dinginkan larutan tersebut dalam es dan tambahkan 0,5 ml natrium nitrit dan setelah 2
menit, 1 g urea diikuti dengan 1 ml larutan 2-naftol dan 2 ml NaOH 10 M; dihasilkan
warna merah.
5. Ulangi pengujian dengan menghilangkan serbuk seng; tidak dihasilkan warna merah
Pembakuan Larutan Titer Na2EDTA (FI IV, 1995)
3.3.2 Verifikasi Metode Penetapan Kadar Kapsul Kloramfenikol

a. Pembuatan Kurva Kalibrasi
1. Timbang saksama 50 mg kloramfenikol
2. Larutkan dalam 50 mL air, sehingga didapatkan konsentrasi 1 mg/mL = 1000 ppm.
3. Encerkan larutan kloramfenikol 1000 ppm dengan air sehingga didapatkan konsentrasi
8,10, 12, 15, 20, 25 ppm.
4. Ukur serapan dari larutan uji pada 278 nm.
5. Buatlah kurva kalibrasi kloramfenikol menggunakan Microsoft Excell
6
Standar kloramfenikol
50 mg
ad 50 ml
aquades
1000
ppm
Pipet 10
ml
ad 100 ml
100 ppm
Pipet 2 Pipet 2 Pipet 3 Pipet 3 Pipet 4 Pipet 5

ml ml ml ml ml ml
8 ppm 10 ppm 12 ppm 15 ppm 20 ppm 25 ppm
Gambar 3.3.2.a Skema pengenceran standar kurva

kalibrasi
b. Uji Presisi dan Akurasi pada Sampel Simulasi Kapsul Kloramfenikol

1. Buat serbuk sampel simulasi kapsul kloramfenikol mengandung 80%, 100%, dan 120%
dari yang tertera pada etiket.
2. Timbang saksama setara dengan 25 mg kloramfenikol.
3. Masukkan ke dalam labu tentukur 100 mL.
4. Tambahkan 50 mL air, hangatkan bila perlu hingga larut sempurna dan tambahkan air
sampai dengan 100 mL.
5. Saring campuran, buang 20% filtrate pertama dan pipet 5 mL filtrate, masukkan ke
7
dalam
labu tentukur 100 mL dan encerkan dengan air.
3.3.3 Penetapan Kadar Kapsul Kloramfenikol (BP 2009)
1. Serbukkan sejumlah campuran isi 20 kapsul kloramfenikol
2. Timbang saksama setara dengan 25 mg kloramfenikol.
3. Masukkan ke dalam labu tentukur 100 mL.
4. Tambahkan 50 mL air, hangatkan bila perlu hingga larut sempurna dan tambahkan air
sampai dengan 100 mL.
5. Saring campuran, buang 20% filtrate pertama dan pipet 5 mL filtrate, masukkan ke
dalam
labu tentukur 100 mL dan encerkan dengan air.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan

IDENTIFIKASI
Pengamatan Hasil Foto
Warna merah terbentuk Terbentuk warna merah
Apabila tidak diberikan seng, TIdak terbentuk warna Dengan seng – tanpa seng
warna merah tidak terbentuk merah
PENIMBANGAN ISI KAPSUL

No Bobot isi kapsul (mg)
1 300,2
2 296,8
3 310
4 289
5 308
6 299
7 295
8 306
9 298
10 298
Bobot rata-rata isi
kapsul
300,6
KURVA KALIBRASI
Kadar Serapan pada 278 nm dalam Spektrum Serapan
(ppm) air
8 0,234
9
10 0,25074
12 0,29557
15 0,40400
20 0,52473
10
25 0,71424
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data:

r= 0,993
a= -0,0303
b= 0,0289
maka, persamaan regresi linier yang didapatkan adalah y= 0,0289x – 0,0303
Kurva Kalibrasi Kloramfenikol
0,8
0,7 y = 0.0289x - 0.0303
r = 0,993
0,6
Absorbansi (A)
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 5 10 15 20 25 30
Konsentrasi (ppm)
VERIFIKASI METODE
UJI PRESISI DAN AKURASI PENETAPAN KADAR KAPSUL KLORAMFENIKOL
Kadar Berat Serapan Spektrum Serapan
Kloramfenikol Sampel Sampel pada
Simulasi 278 nm dalam
(mg) air
11
36,8 0,50363
80% 37,0 0,49701
37,2 0,48892
100% 31 0,57854
12
30,7 0,62313
30,2 0,56022
30,8 0,57013
31,2 0,54239
13
30,8 0,58693
25,1 0,51157
120% 25,4 0,50144
25,7 0,51181
No Kadar Berat Kandun Serapan Hasil Perole Rata- SD KV

Kloram sampel gan sampel pada analisis han rata (%)
fenikol simulasi teoritik 278 nm (mg) kemba (%)
(mg) (mg) dalam air li (%)
1 36,8 25 0,50363 18,475 73,900
2 80% 37,0 25 0,49701 18,246 72,984 72,916 1,019 1,389
3 37,2 25 0,48892 17,966 71,864
14
4 31 25 0,57854 21,067 84,269
5 30,7 25 0,62313 22,610 90,440
6 30,2 25 0,56022 20,433 81,733
100% 83,341 3,872 4,645
7 30,8 25 0,57013 20,776 83,104
8 31,2 25 0,54239 19,816 79,265
9 30,8 25 0,58693 20,309 81,236
10 25,1 25 0,51157 18,749 74,999
11 120% 25,4 25 0,50144 18,399 73,597 74,543 0,819 1,099
12 25,7 25 0,51181 18,758 75,033
 Untuk mendapatkan kloramfenikol setara 25 mg:

a. konsentrasi 80% : menimbang zat aktif sebanyak 200 mg dan tambahkan zat
tambahan hingga 300 mg. Untuk mendapatkan kloramfenikol setara 25 mg dari
200 𝑚𝑔 25 𝑚𝑔
simulasi, ditimbang ±37 mg dengan menggunakan perbandingan: = 
300 𝑚𝑔 𝑥
x = 37,5 mg
b. Konsentrasi 100% : Menimbang zat aktif sebanyak 250 mg dan menambahkan zat
tambahan hingga 300 mg. Untuk mendapatkan kloramfenikol setara 25 mg dari
250 𝑚𝑔 25 𝑚𝑔
simulasi, ditimbang ±30 mg dengan menggunakan perbandingan: : = 
300 𝑚𝑔 𝑥
x = 30 mg
c. Konsentrasi 120% : Menimbang zat aktif sebanyak 300 mg. Untuk mendapatkan
kloramfenikol setara 25 mg dari simulasi, ditimbang ±25 mg.
 Perhitungan hasil analisis menggunakan regresi linier yang didapatkan dari kurva
kalibrasi y= 0,0289x – 0,0303 dengan y adalah hasil serapan dan x adalah
perhitungan hasil analisis yang dicari.
 Perolehan kembali didapatkan dengan menghitung menggunakan rumus:
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑔)

𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 (%) = × 100%
25 𝑚𝑔
 Rumus SD dan KV:
(𝑥−𝑥 ′ ) 𝑆𝐷
𝑆𝐷 = √ 𝐾𝑉 (%) = × 100%
𝑛−1 𝑋′
PENETAPAN KADAR
Serapan pada 278 nm
Percobaan Spektrum serapan
dalam air
15
1 0,46174
2 0,45226
3 0,47433
Percobaan Serapan pada Kadar Kesesuaian Rata-rata SD KV

278 nm dalam (ppm) kadar (%) (%) (%)
air
1 0,46174 12,79 108,0991
2 0,45226 12,91 106,0164 129,997 2,919 2,245
3 0,47433 12,71 110,8651
 Membuat larutan sampel dilakukan dengan cara menimbang 31,5 mg (setara 25 mg

31,5 ×1000 µ𝑔
kloramfenikol) sehingga didapatkan ppm nya: = 315 𝑝𝑝𝑚. Kemudian
100 𝑚𝑙
5
diambil 5 ml, dilarutkan hingga 10 ml sehingga didapatkan ppm nya : 100 ×
315 𝑝𝑝𝑚 = 15,75 𝑝𝑝𝑚.
16
 Kadar (ppm) dalam tabel merupakan hasil perhitungan dari regresi linier yang
didapatkan dari kurva kalibrasi y= 0,0289x – 0,0303 dengan y adalah hasil serapan
dan x adalah kadar (ppm) yang dicari.
 Kesesuaian kadar dihitung menggunakan rumus:
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 (𝑝𝑝𝑚)𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐾𝑒𝑠𝑒𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 (%) = × 100%
15,75
 Rumus SD dan KV:
(𝑥−𝑥 ′ ) 𝑆𝐷
𝑆𝐷 = √ 𝐾𝑉 (%) = × 100%
𝑛−1 𝑋′
4.2. Pembahasan
4.2.1. Identifikasi
Identifikasi dilakukan untuk membuktikan bahwa sampel yang diberikan merupakan
kloramfenikol dengan perbandingan dari reaksi warna antara standar (kontrol +), sampel dan
blanko (kontrol -). Selain itu, diuji juga masing-masing jika tidak diberikan Zn untuk melihat
perbandingan reaksi diazotasi terjadi.
Identifikasi senyawa kloramfenikol dalam kapsul dilakukan dengan mengekstraksi dengan

menggunakan corong pisah dan pelarut sesuai dengan prosedur. Pertama, isi kapsul
kloramfenikol dikeluarkan, ditimbang , lalu disuspensikan dengan 60 ml air dan diekstraksi
dua kali dengan menggunakan 20 ml petroleum eter, yang kemudian diuapkan pada suhu
160°C. Selanjutnya dilakukan pencucian kombinasi ekstrak dua kali dengan 15 ml air, lalu
hasil pencuciannya ditambahkan ke lapisan air. Setelah itu dilakukan ekstraksi empat kali
dengan 50 ml eter dan diperoleh gabungan ekstrak eter yang kemudian diuapkan hingga
terbentuk residu serbuk. Residu yang dihasilkan dari ekstraksi kapsul kloramfenikol sangat
sedikit. Hal ini dikarenakan penggunaan petroleum eter sebagai pelarut, dimana
kloramfenikol sukar larut dalam petroleum eter dan air. Residu yang didapat selanjutnya
digunakan untuk pengujian lebih lanjut dengan melarutkan 10 mg residu ke dalam etanol
50% sebanyak 2 ml. Hal ini digunakan karena kloramfenikol larut dalam etanol. Setelah itu
campuran di reaksikan dengan 4,5 ml asam sulfat 1 M dan 50 mg serbuk Zn lalu dibiarkan
selama 10 menit. Pada proses ini akan terjadi reaksi reduksi kloramfenikol dimana gugus
nitro pada kloramfenikol diubah menjadi gugus amina yaitu senyawa amin aromatis primer
yang bebas.
Kemudian, larutan ditambahkan 0,5 ml natrium nitrit (NaNO2), sehingga kloramfenikol

tereduksi akan bereaksi dengan natrium nitrit (NaNO2) pada suasana asam untuk membentuk
asam nitrit (HNO2) prekrusor ion (NO+ ). Ion tersebut akan bereaksi dengan kloramfenikol
tereduksi membentuk garam diazonium. Reaksi dilakukan pada suhu rendah yaitu dengan
mendinginkan larutan pada es karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natrium nitrit
dengan asam tidak stabil dan mudah terurai, dan garam diazonium yang terbentuk pada hasil
reaksi juga tidak stabil. Selanjutnya dilakukan penambahan urea sebelum ditambahkan agen
pengkopling, dimana urea akan bereaksi dengan asam sulfat yang sebelumnya ditambahkan
membentuk amonium sulfamat, yang berfungsi untuk menghilangkan/mengurangi gas nitrit
yang dihasilkan agar tidak mengganggu reaksi selanjutnya. Kemudian dilakukan penambahan
agen pengkopling yaitu 2-naftol dan NaOH, dimana 2-naftol akan diubah dulu menjadi ion
naftolat. Garam diazonium yang terbentuk akan bereaksi dengan ion naftolat yang akan
membentuk larutan berwarna merah.
17
4.2.2 Penimbangan Isi Kapsul
Uji keragaman bobot dilakukan untuk memastikan bahwa bobot yang terdapat dalam kapsul
memiliki jumlah yang sama dan zat aktif yang sama dengan anggapan serbuk terdistribusi
homogen. Apabila kapsul yang dihasilkan memiliki bobot yang seragam, diharapkan zat
berkhasiat yang berada dalam kapsul ini juga seragam. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
keragaman bobot sediaan kapsul dengan persyaratan keseragaman sediaan dari Farmakope
Indonesia edisi IV. Keragaman bobot dilakukan untuk kapsul keras yang memiliki bobot zat
aktif lebih dari atau sama dengan 50 mg atau perbandingan dengan zat aktif lebih dari atau
sama dengan 50%.
Dalam percobaan ini, sejumlah 10 kapsul kloramfenikol 250 mg dikeluarkan isinya masing-
masing dari kapsul lalu ditimbang isinya satu per satu menggunakan timbangan analitik, lalu
dihitung bobot rata-ratanya. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel dan dihitung
harga simpangan baku relatif (SD) serta koefisien variasinya (KV). Menurut Farmakope
Indonesia IV, kapsul dikatakan memenuhi syarat keragaman bobot bila koefisien variasi
(KV) dari 10 satuan sediaan kapsul kurang dari atau sama dengan 6,0%. Pada percobaan,
hasil yang diperoleh praktikan adalah kapsul kloramfenikol memenuhi syarat keragaman
bobot karena nilai koefisien variasi (KV) dari kapsul kloramfenikol tersebut kurang dari 6%.
Hal ini menunjukkan bahwa kapsul kloramfenikol memenuhi kriteria keragaman bobot.
4.2.3 Kurva Kalibrasi

Dalam praktikum ini kita melakukan pembuatan kurva kalibrasi kloramfenikol dengan
menggunakan pelarut Aquadest. Alat yang kita gunakan adalah spektrofotometer UV-Vis.
Menghitung nilai absorban dari panjang gelombang yang dihasilkan oleh panjang gelombang
278 karena panjang gelombang ini yang mendekati panjang gelombang dari kloramfenikol.
Kurva kalibrasi dibuat dengan 6 titik konsenrasi dengan alur : melarutkan 50 mg
kloramfenikol dalam 50 mL air, sehingga didapatkan konsentrasi 1 mg/mL = 1000 ppm,
kemudian memipet 10 mL larutan induk 1000 ppm dan memasukkan dalam labu ukur 100
mL, sehingga didapatkan konsentrasi 100 ppm. Lalu dilakukan pengenceran larutan
kloramfenikol 100 ppm dengan air sehingga didapatkan konsentrasi 8, 10, 12, 15, 20, dan 25
18
ppm. Hasil uji serapan dari larutan uji pada 278 nm dalam Nilai absorban yang kita peroleh
pada percobaan adalah 0,234 ; 0,25074 ; 0,29557 ; 0,40400 ; 0,52473 ; 0,71424. Kemudian
hasil absorbandi 6 titik konsentrasi tersebut diplot untuk mendapatkan persamaan kurva
kalibrasi, yaitu y= 0,0289x – 0,0303, kurva kalibrasi merupakan perbandingan antara
konsentrasi (ppm) dengan nilai absorban. Semakin besar konsentrasinya maka nilai
ansorbannya akan semakin besar pula. Dan dari kurva tersebut kita dapatkan nilai r sebesar
0,993. Persamaan tersebut tidak cukup linear, dibuktikan dengan parameter r yang tidak
memenuhi persyaratan lineritas yaitu r > 0,999. Namun, persamaan tersebut masih dapat
digunakan karena nilai LOD dan LOQnya masih di bawah konsentrasi terkecil kurva
kalibrasi sehingga seluruh konsentrasi yang digunakan dalam proses kuantifikasi, masih
masuk ke batas deteksi dan kuantifikasi.
4.2.4. Verifikasi Metode Analisis (Uji Presisi dan Akurasi)

Verifikasi Metode
Verifikasi metode sangat penting dilakukan untuk membuktikan atau mengkonfirmasi bahwa
metode tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, yang sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Selain itu, verifikasi ini penting untuk mengevaluasi faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja metode dan mengetahui besarnya pengaruh tersebut terhadap hasil
analisis. Parameter verifikasi metode yang digunakan pada percobaan ini adalah presisi dan
akurasi.
Presisi
Tujuan dilakukannya verifikasi metode presisi pada praktikum kali ini adalah untuk melihat
ukuran yang menunjukan penyebaran data yang diperoleh jika pengukuran dilakukan secara
berulang. Presisi menunjukkan tingkat reliabilitas dari data yang diperoleh, presisi merupakan
ukuran yang menunjukan derajat kesesuian antara hasil uji individual, diukur melalui
penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada
sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Terdapat dua kategori yaitu keterulangan
dan ketertiruan. Presisi dalam hal keterulangan dapat diukur melalui simpangan baku relatif
(RSD) dari beberapa ulangan dan dari nilai simpangan baku tersebut dapat dihitung nilai
koefisien varian (KV). Semakin kecil standar deviasinya makan semakin tinggi presisi yang
diperoleh. Pada hasil praktikum kali ini dilakukan tiga kali percobaan pada konsentrasi 120%.
Hasil yang diperoleh diatas menunjukan bahwa hasil presisi diterima karena syarat
keberterimaan presisi yaitu saat KV ≤2% yakni sebesar 1,099%.
Akurasi
Kecermatan (Accuracy) adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis
dengan kadar analit yang sebenarnya. Artinya metode sebisa mungkin harus dapat
menghasilkan nilai rata– rata (mean) yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya. Kecermatan
dinyatakan dengan persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan.
Kecermatan ditentukan dengan dua cara, pertama metode simulasi (spiked-placebo recovery)
yaitu sejumlah analit bahan murni ditambahkan kedalam placebo lalu dianalisis dan hasilnya
dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan. Kedua, metode penambahan baku
(standard addition method) yaitu sampel dianalisis lalu sejumlah tertentu analit yang akan
diperiksa ditambahkan kedalam sampel dicampur dan dianalisis lagi, selisih kedua hasil
dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya. Tujuan dilakukannya uji akurasi adalah untuk
mengetahui kedekatan hasil analisis yang diperoleh dengan nilai sebenarnya.
Pada praktikum kali ini, metode yang digunakan adalah metode simulasi dengan enam kali
percobaan akurasi pada konsentrasi 80%, 100%, dan 120%. Didapat hasil rata-rata %UPK
pada konsentrasi 80%, 100% dan 120% secara berturut-turut adalah 72,916 %, 83,41%, dan
74,543%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada hasil akurasi dari ketiga konsentrasi tidak
19
sesuai dengan syarat keberterimaan akurasi (%UPK) yaitu 98-102%. Praktikan menduga
hasil yang tidak sesuai ini disebabkan kerena ketidak akuratan praktikan dalam melakukan
penimbangan, bahan yang sudah kadaluarsa, pengenceran yang kurang tepat. Hal utama yang
mungkin menjadi sumber kesalahan dalam melakukan akurasi yaitu bahan yang digunakan
untuk praktikum sudah expired, sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat, disamping itu,
hal ini juga dapat disebabkan oleh preparasi sampel dilakukan bukan hanya oleh satu orang
praktikan melainkan ada lebih dari satu praktikan yang mengerjakannya. Oleh karena itu
dalam menentukan akurasi diperlukan metode dan juga hasil pengukuran yang tepat disertai
dengan teknik yang baik dari praktikan sehingga didapatkan hasil yang baik.
Dari hasil verifikasi metode analisis diatas didapat kesimpulan bahwa metode tidak valid
karena nilai akurasi yang tidak memenuhi syarat meskipun nilai presisinya emenuhi syarat
yang telah dtentukan oleh kompendial. Karena syarat metode dinyatakan valid harus
memenuhi minimal parameter akurasi dan presisi.
4.2.5. Penetapan Kadar Kapsul Kloramfenikol
Pada penetapan kadar kapsul kloramfenikol, praktikkan melakukan perhitungan untuk

menimbang dengan kesetaraan, yakni menghitung bobot isi kapsul yang setara dengan 25 mg
kloramfenikol. Hasil bobot yang didapatkan 31,5 mg . Bobot tersebut merupakan bobot yang
digunakan untuk menghitung penetapan kadar.
Serbuk isi kapsul sebanyak mg dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Praktikan melarutkan
serbuk terlebih dahulu dengan aquadest sebanyak kurang lebih 50 ml setelah itu ditambahkan
hingga 100 ml untuk memastikan bahwa serbuk isi kapsul kloramfenikol telah larut sempurna.
Larutan ini kemudian praktikan saring dengan corong yang dilapisi kertas saring, dengan 20 ml
filtrat pertama dibuang. Hasil filtrasi, dipipet 5 ml dan diencerkan kembali dengan aquadest
dalam labu ukur 100 ml. Preparasi ini praktikan lakukan sebanyak tiga kali. Jadi, ada tiga labu
ukur yang larutannya diukur dengan spektrofotometer UV-Vis.
Berdasarkan hasil tiga kali pengukuran, praktikan mendapatkan serapan sebesar 0, 46174; 0,
45226; dan 0, 47433. Dengan menggunakan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi,
didapatkanlah tiga hasil kadar analisis sebesar 12,79 ppm; 12,91 ppm dan 12,71 ppm. Dengan
membagi kadar hasil analisis dengan kadar etiket (14,88ppm), didapatkanlah kadar kesesuaian
sebesar 108,0991% ; 106,0164% dan 110,8651%. Adanya perbedaan kadar berawal dari
perbedaan serapan yang didaptkan. Perbedaan hasil serapan ini dapat disebabkan oleh hal – hal
berikut ini seperti larutan yang diukur berasal dari labu tentukur yang berbeda-beda, preparasi
larutan dilakukan oleh praktikan yang berbeda-beda, dan mungkin terjadi kesalahan dalam
melakukan pemipetan larutan induk untuk diencerkan.
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat dilihat bahwa kadar kapsul kloramfenikol tidak
memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 95%-105% dari jumlah yang tertera pada etiket. Hal
tersebut mungkin disebabkan karena terdapat rentang waktu yang terlalu lama antara penyiapan
larutan sampel dengan pengukuran di spektrofotometri sehingga sampel pada larutan tersebut
sudah terurai dan kadarnya telah berkurang dari kadar yang sebenarnya. Spektrum UV-Vis
penetapan kadar kapsul kloramfenikol dapat dilihat pada lampiran dalam laporan praktikum ini.
20
BAB V
PENTUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada identifikasi, tervverifikasi bahwa zat yang dianalisis merupakan kapsul

mengandung kloramfenikol. Uji presisi dan akurasi tidak memenuhi syarat karena UPK
dibawah 98%, sedangkan pada penetapan kadar tidak memenuhi karena recovery lebih dari
105%
5.2. Saran
Untuk metode yang digunakan valid, dibutuhkan kualitas bahan yang bagus, keahlian
praktikan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H., Allen, L. and Popovich, N. (2013). Pharmaceutical dosage forms and drug delivery
systems. 9th ed. Philadelphia, Pa.: Lippincott-Williams & Wilkins.
Harmita. (2006). Buku Ajar Analisis Fisikokimia. Depok: Departemen Farmasi FMIPA UI.
Martindale, W., & Reynolds, J. (1996). Martindale. London: Royal Pharmaceutical Society.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
22
LAMPIRAN
Dokumentasi Foto
Sampel diekstraksi Sampel diuapkan, dan

Sampel kapsul sampai membentuk fase terbentuk residu
kloramfenikol yang yang terpisah
digunakan
Hasil akhir identifikasi

sampel
23
Data Spektrofotometri
80% Percobaan 1
80% Percobaan 2
80% Percobaan 3
100% Percobaan 1
24
100% Percobaan 2
100% Percobaan 3
100% Percobaan 4
25
100% Percobaan 5
100% Percobaan 6
120% Percobaan 1
26
120% Percobaan 2
120% Percobaan 3
27
PK Percobaan 1
PK Percobaan 2
PK Percobaan 3
28
29
30
31
32
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
Revisi tanggal 31.07.2017 Versi 5.7
BAGIAN 1. Identitas Bahan dan Perusahaan

1.1 Pengidentifikasi produk
No katalog 106498
Nama produk Sodium hidroksida pelet untuk analisis EMSURE® ISO
Nomor Registrasi Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan
REACH
atau penggu naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai
dengan Pasal 2 peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase
tahunan tidak memerlukan pendaftaran atau pe ndaftaran
diantisipasi untuk batas waktu pendaftaran akan datang.
No-CAS 1310-73-2
1.2 Penggunaan yang relevan dari bahan atau campuran yang diidentifikasi dan penggunaan
yang disarankan terhadap
Penggunaan yang Reagen untuk analisis, Produksi bahan kimia

teridentifikasi
Untuk informasi tambahan mengenai penggunaan, silakan
rujuk ke portal Merck Chemicals (www.merckgroup.com).
1.3 Rincian penyuplai lembar data keselamatan
Perusahaan Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:+49

Bagian Yang 6151 72-0 LS-QHC * e-mail: prodsafe@merckgroup.com
Menangani
1.4 Nomor telepon Customer Call Centre : + 62 0800 140 1253 (TollFree)
darurat
BAGIAN 2. Identifikasi bahaya

2.1 Klasifikasi bahan atau campuran
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di
www.merckgroup.com
Halaman 1 dari 17
33
No katalog 106498
Nama Produk Sodium hidroksida pelet untuk analisis EMSURE® ISO
Klasifikasi (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
Korosif pada logam, Kategori 1, H290

Korosi kulit, Kategori 1A, H314
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian ini, baca Bagian 16.
2.2 Elemen label

Pelabelan (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H290 Dapat korosif terhadap logam.
H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan
P280 Pakai sarung tangan pelindung /pakaian pelindung /pelindung mata/pelindung wajah.
Respons
P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN : Basuh mulut. JANGAN merangsang muntah.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk
beberapa menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas. P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera
hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN atau dokter/tenaga medis.
www.merckgroup.com
Halaman 2 dari 17
34
No katalog 106498
Pengurangan pelabelan (≤125 ml)

Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air
untuk beberapa menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera hubungi SENTRA INFORMASI
KERACUNAN atau dokter/tenaga medis.
No-CAS 1310-73-2
2.3 Bahaya lain

Tidak ada yang diketahui.
BAGIAN 3. Komposisi Bahan

3.1 Bahan
Rumus NaOH HNaO (Hill)

No-EC 215-185-5
40,00
Massa molar g/mol
Komponen berbahaya (PERATURAN (EC) No 1272/2008)

Nama kimia (Konsentrasi)
No-CAS Nomor registrasi Klasifikasi
Sodium hydroxide (<= 100 % )
PBT/vPvB: Tidak berlaku untuk zat anorganik
1310-73-2 *)
35
www.merckgroup.com
Halaman 3 dari
17
36
No katalog 106498
Korosif pada logam, Kategori 1, H290

Korosi kulit, Kategori 1A, H314
*) Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan atau penggu naannya dibebaskan
dari pendaftaran sesuai dengan Pasal 2 peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase tahunan tidak
memerlukan pendaftaran atau pe ndaftaran diantisipasi untuk batas waktu pendaftaran akan datang.
3.2 Campuran
Tidak berlaku
BAGIAN 4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

4.1 Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
Saran umum
Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.
Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Segera panggil dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata.
Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari
muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
4.2 Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda

Resiko kebutaan!
Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal, kolaps, kematian
4.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan
Tidak tersedia informasi.
www.merckgroup.com
Halaman 4 dari 17
37
No katalog 106498
BAGIAN 5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran

5.1 Media pemadaman api
Media pemadaman yang sesuai
Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai untuk situasi lokal dan
lingkungan sekeliling.
Media pemadaman yang tidak sesuai

Untuk bahan/campuran ini, tidak ada batasan agen pemadaman yang diberika n.
5.2 Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran

Tidak mudah terbakar.
Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya.
5.3 Saran bagi petugas pemadam kebakaran

Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran
Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung pernapasan. Untuk
menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian pelindung
yang sesuai.
Informasi lebih lanjut

Tekan (pukul kebawah) gas/uap/kabut dengan semprotan air jet. Cegah air pemadam
kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.
BAGIAN 6. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

6.1 Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap darurat
Nasihat untuk personel nondarurat Hindari penghisapan debu. Hindari kontak dengan bahan.
Pastikan ventilasi memadai. Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.
Saran bagi responden darurat:
Perlengkapan pelindung, lihat bagian 8.
6.2 Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan

Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.
6.3 Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan pembersihan
www.merckgroup.com
38
Halaman 5 dari 17
39
No katalog 106498
Tutup saliran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan. Amati kemungkinan
pembatasan bahan (lihat bagian 7 dan 10). Ambil dalam keadaan kering. Teruskan ke
pembuangan. Bersihkan area yang terkena. Hindari pembentukan debu.
6.4 Rujukan ke bagian lainnya

Indikasi mengenai pengolahan limbah, lihat bagian 13.
BAGIAN 7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan

7.1 Kehati-hatian dalam menangani secara aman
Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang

aman Taati label tindakan pencegahan.
Tindakan higienis
Segera ganti pakaian yang terkontaminasi. Gunakan krim pelindung kulit. Cuci tangan
dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.
7.2 Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk adanya inkompatibilitas

Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah
Bukan wadah aluminium, timah atau seng.
Wadah yang tidak mengandung logam.
Kondisi penyimpanan
Tertutup sangat rapat. Kering.
Suhu penyimpanan yang direkomendasikan, lihat label produk.
7.3 Penggunaan akhir khusus

Selain penggunaan yang disebutkan dalam bagian 1.2, tidak ada penggunaan spesifik
lain yang diantisipasi.
BAGIAN 8. Pengendalian pemajanan dan perlindungan diri

8.1 Parameter pengendalian
www.merckgroup.com
Halaman 6 dari 17
40
No katalog 106498
Sodium hydroxide (1310-73-2)

kadar tertinggi
ID OEL yang 2 mg/m³
diperkenankan
(ktd)
8.2 Pengendalian pendedahan
Pengendalian teknik yang sesuai

Langkah-langkah teknis dan operasi kerja yang sesuai harus diberikan pri oritas dalam
penggunaan alat pelindung diri.
Lihat bagian 7.1.
Tindakan perlindungan individual

Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian
pelindung kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.
Perlindungan mata/wajah
Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan ketat
Perlindungan tangan
kontak penuh:
Bahan sarung Karet nitril
tangan: 0,11 mm
Tebal sarung > 480 min
tangan:
Waktu terobosan:
kontak percikan:
tangan: 0,11 mm
tangan:
Waktu terobosan:
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC
directive 89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 741
Dermatril® L (kontak penuh), KCL 741 Dermatril® L (kontak percikan).
Waktu terobosan yang disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji
laboratorium berdasarkan EN374 dengan sampel tipe sarung tangan yang
dianjurkan.
41
www.merckgroup.com
Halaman 7 dari 17
42
No katalog 106498
Rekomendasi ini berlaku hanya untuk produk yang disebutkan dalam lembar data
keselamatan dan disuplai oleh kami sesuai tujuan yang kami maksud. Ketika dilarutkan
dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang
disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi (misalnya
KCL GmbH, D-36124 Eichenzell, Internet: www.kcl.de).
Peralatan pelindung lainnya

sarungtangan pelindung
Perlindungan pernapasan
diperlukan ketika debu dihasilkan.
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter P2 (menurut DIN 3181) untuk partikel
padat dan cair bahan berbahaya
Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian
perangkat perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari
pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar.
Kontrol eksposur lingkungan

BAGIAN 9. Sifat-sifat Fisika dan Kimia

9.1 Informasi tentang sifat fisik dan kimia
Bentuk padat
Warna putih
Bau Tak berbau
Ambang Bau Tidak berlaku
pH kira-kira > 14
pada 100 g/l
20 °C
Titik lebur/rentang 319 - 322 °C
www.merckgroup.com
Halaman 8 dari 17
43
No katalog 106498
Titik didih/rentang didih 1.390 °C

pada 1.013 hPa
Titik nyala Tidak berlaku
Laju penguapan Tidak tersedia informasi.
Flamabilitas (padatan, gas) Produk ini tidak mudah-menyala.
Terendah batas ledakan Tidak berlaku
Tertinggi batas ledakan Tidak berlaku
Tekanan uap pada 20 °C

Tidak berlaku
Kerapatan (densitas) uap Tidak tersedia informasi.

relatif
2,13 g/cm3
Densitas pada 20 °C

Kerapatan (den-sitas) relatif
1.090 g/l
Kelarutan dalam air pada 20 °C

Koefisien partisi (n-
oktanol/air)
Suhu dapat membakar Tidak tersedia informasi.

sendiri (auto-ignition
temperature) Suhu
penguraian
Viskositas, dinamis Tidak tersedia informasi.
Sifat peledak Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.
44
www.merckgroup.com
Halaman 9 dari 17
45
No katalog 106498
Sifat oksidator tidak ada
9.2 Data lain

Suhu menyala Tidak berlaku
Korosi Dapat korosif terhadap logam.
BAGIAN 10. Reaktifitas dan Stabilitas

10.1 Reaktifitas
Lihat bagian 10.3.
10.2 Stabilitas kimia

higroskopik
10.3 Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus

Reaksi yang hebat dapat terjadi dengan :
Aseton, Chlorin, Ethylen oksida, Fluorin, Halida hidrogen, Hydrazine hydrate,

hydroxylamine, Anhidrida asam, Acrolein, Klorida asam, Asam, asam sulfat, Kloroform,
Air, hydrogen peroxide, anhydrides, EPICHLOROHYDRIN, phosphides, senyawa
halogen-halogen, trikloro etena, ALLYL ALCOHOL
dapat terurai dengan cepat jika kontak dengan:
Zat-zat kimia organik, hydrogen sulfide
Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak menyala dengan :
aluminium serbuk, garam amonium, persulfat, Sodium borohydride, phosphorus,

Oksida fosfor, Hidrokarbon halogen, Logam ringan, Logam
Beresiko meledak/reaksi eksotermik dengan :
Bromin, Kalsium, dalam bentuk bubuk, furfuril alkohol, Nitrometana, Peroksida,

senyawa nitro organik, Nitril, Monomer akrilik, SILVER NITRATE
Kloroform, dengan, Aseton
Nitrobenzena, dengan, Methanol
Nitrobenzena, dengan, garam
www.merckgroup.com
Halaman 10 dari 17
46
No katalog 106498
magnesium, Seng, dan, Timah, (pada kehadiran atmospheric oxygen dan/atau lembab)
10.4 Kondisi yang harus dihindari

Lembab.
10.5 Bahan yang harus dihindari

Aluminium, brass, Logam, campuran logam, Seng, Timah
10.6 Produk berbahaya hasil penguraian

Pada saat kebakaran. Lihat bab 5.
BAGIAN 11. Informasi Toksikologi

11.1 Informasi tentang efek toksikologis
Toksisitas oral akut
Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di mulut dan kerongkongan,

disamping juga bahaya berlubangnya esophagus dan perut.
Toksisitas inhalasi akut
Tanda-tanda: terbakar pada membran mukosa, Batuk, Napas tersengal,

Kerusakan yang mungkin :, kerusakan saluran pernapasan
Toksisitas kulit akut
Informasi ini tidak tersedia.
Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: Mengakibatkan luka bakar.
(MSDS eksternal)
Mengakibatkan luka bakar yang parah.
Iritasi mata
Kelinci
Hasil: Efek yang tidak dapat pulih pada mata
(ECHA)
www.merckgroup.com
Halaman 11 dari 17
47
No katalog 106498
Menyebabkan kerusakan mata yang serius.

Resiko kebutaan!
Sensitisasi
Uji tempel: manusia
Hasil: Negatif
(ECHA)
Mutagenisitas pada sel nutfah
Genotoksisitas dalam tabung percobaan
Mutagenisitas (uji sel mammal) : mikronukleus.
Hasil: Negatif
(Lit.)
Tes Ames
Hasil: Negatif
(IUCLID)
Karsinogenisitas
Toksisitas terhadap Reproduksi
Teratogenisitas
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang
Bahaya aspirasi
11.2 Informasi lebih lanjut

Efek sistemik :
www.merckgroup.com
Halaman 12 dari 17
48
No katalog 106498
kolaps, kematian
Sifat-sifat berbahaya lainnya tidak dapat dikecualikan.
Tangani sesuai dengan praktik kebersihan dan keselamatan industri yang baik.
BAGIAN 12. Informasi Ekologi
12.1 Toksisitas
Keracunan untuk ikan
LC50 Gambusia affinis: 125 mg/l; 96 h
(MSDS eksternal)
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup dalam air
EC50 Ceriodaphnia (kutu air): 40,4 mg/l; 48 h
(ECHA)
Keracunan untuk bakteria
EC50 Photobacterium phosphoreum: 22 mg/l; 15 min
(MSDS eksternal)
12.2 Persistensi dan penguraian oleh lingkungan
Daya hancur secara biologis
Metode untuk menentukan tingkat-penguraian hayati tidak berlaku untu bahan anorganik.
12.3 Potensi bioakumulasi
12.4 Mobilitas dalam tanah
12.5 Hasil dari asesmen PBT dan vPvB
PBT/vPvB: Tidak berlaku untuk zat anorganik
12.6 Efek merugikan lainnya
Informasi ekologis tambahan
Efek berbahaya akibat perubahan pH.
Membentuk campuran korosif dengan air walaupun jika diencerkan.
Netralisasi dimungkinkan pada pengelolaan air limbah pabrik.
Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan.
www.merckgroup.com
Halaman 13 dari 17
49
No katalog 106498
BAGIAN 13. Pembuangan limbah

Metode penanganan limbah
Limbah harus dibuang sesuai dengan petunjuk serta peraturan nasional dan lokal lainnya.
Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan dicam purkan dengan limbah lain.
Tangani wadah kotor seperti produknya sendiri .
Lihat www.retrologistik.com untuk mengetahui proses pengembalian bahan k imia

dan wadah, atau hubungi kami di sana jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut.
BAGIAN 14. Informasi

pengangkutan
Transpor jalan (ADR/RID)
14.1 Nomor PBB UN 1823
SODIUM HYDROXIDE,
14.2 Nama pengapalan yang SOLID
sesuai berdasarkan PBB
14.3 Kelas 8
14.4 Kelompok pengemasan II
Environmentally
14.5 hazardous --
14.6 Tindakan kehati-hatian Ya
khusus bagi pengguna
Kode pembatasan terowongan E
Transpor air sungai (ADN)

Tidak bersangkut-paut
Transpor udara (IATA)

SODIUM HYDROXIDE,
14.2 Nama pengapalan yang SOLID
14.3 Kelas 8
Environmentally
14.5 hazardous --
50
www.merckgroup.com
Halaman 14 dari 17
51
No katalog 106498
14.6 Tindakan kehati-hatian Tidak

Transpor laut (IMDG)

14.2 Nama pengapalan yang SODIUM HYDROXIDE, SOLID
14.3 Kelas 8
Environmentally
14.5 hazardous --
Em
S F-A S-B
14.7 Transportasi dalam jumlah besar berdasarkan pada MARPOL 73/78

Lampiran II dan IBC Code
BAGIAN 15. Peraturan Perundang - undangan

15.1 Regulasi tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan untuk produk tersebut
Perundang-undangan nasional
8
Kelas penyimpanan B
15.2 Asesmen Keselamatan Kimia
Untuk produk ini, penilaian keselamatan kimia sesuai dengan peraturan EU

REACH No 1907/2006 tidak dilakukan.
BAGIAN 16. Informasi lain
Teks Pernyataan-H penuh mengacu pada bagian 2 dan 3.

Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan
H314 mata.
52
www.merckgroup.com
Halaman 15 dari
17
53
No katalog 106498
Nasehat pelatihan
Menyediakan informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi operator.
Pelabelan
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
Pencegahan
Respons
melakukannya.Lanjutkan membilas. P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera
hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN atau dokter/tenaga medis.
Legenda atau singkatan dan akronim yang digunakan dalam LDK

Singkatan dan akronim yang digunakan dapat dicari di http://www.wikipedia.org.
Perwakilan regional
Alamat Merck Indonesia Kantor Pusat: Jl T.B Simatupang No 8 Pasar Rebo Jakarta 13760 *
Phone: +62 21 8400081, +62 21 87791415 Kantor Marketing: Gedung PP Plaza Jl. T.B
www.merckgroup.com
Halaman 16 dari 17
54
No katalog 106498
Simatupang No 57 Jakarta 13760 * Phone: +62 21 8413889* email: Chemicals@merck
Informasi yang terkandung di dalam ini berdasarkan pada pengetahuan terkini.

Informasi ini menggambarkan produk sesuai dengan tindakan pencegahan dan
keselamatan. Informasi ini tidak menjamin sifat dari produk.
www.merckgroup.com
Halaman 17 dari 17
55

No katalog 822290
Nama produk 2-Naphthol untuk sintesis
REACH
No-CAS 135-19-3
Penggunaan yang Bahan kimia untuk sintesis

teridentifikasi

Menangani
darurat

www.merckgroup.com
Halaman 1 dari 16
56
No katalog 822290
Nama Produk 2-Naphthol untuk sintesis
Toksisitas akut, Kategori 4, Oral, H302

Toksisitas akut, Kategori 4, Penghirupan, H332
Toksisitas akuatik akut, Kategori 1, H400
2.2 Elemen label

Piktogram bahaya
Kata sinyal
Awas
Pernyataan Bahaya
H302 + H332 Berbahaya jika tertelan atau bila terhirup.
H400 Sangat toksik pada kehidupan perairan.
Pencegahan
P273 Hindarkan pelepasan ke lingkungan.

Piktogram bahaya
Kata sinyal
Awas
No-CAS 135-19-3
www.merckgroup.com
Halaman 2 dari 16
57
No katalog 822290
2.3 Bahaya lain

BAGIAN 3. Komposisi
Bahan
3.1 Bahan
Rumus C₁₀H₈O (Hill)

No-EC 205-182-7
Massa molar 144,17 g/mol

2-naphthol (<= 100 % )
135-19-3 *)
Toksisitas akut, Kategori 4, H302
Toksisitas akut, Kategori 4, H332
3.2 Campuran
Tidak berlaku

Setelah terhirup: hirup udara segar.Jika napas terhenti: berikan napas buatan mulut ke
mulut atau secara mekanik. Berikan masker oksigen jika mungkin. Segera hubungi
dokter.
58
www.merckgroup.com
Halaman 3 dari
16
59
No katalog 822290
Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak).
Periksakan ke dokter.

efek iritan, paralisa pernapasan, pertahanan saluran pernapasan, nyeri lambung, Tidak sadar,
Haus, agitasi, Diare, Mual, Muntah, kolaps, Sakit kepala, Konvulsi/kejang-kejang, guncangan,
Gangguan CNS, kegelisahan
Resiko kornea berkabut.

Air, Busa, Karbon dioksida (CO2), Serbuk kering


Mudah menyala.
Uap lebih berat daripada udara dan bisa merebak di atas lantai.
Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada pemanasan terus-
menerus. Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin terjadi
dalam kejadian kebakaran.

Jika terjadi kebakaran, pakai alat bantu pernapasan SCBA.
www.merckgroup.com
Halaman 4 dari 16
60
No katalog 822290

Cegah air pemadam kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.

Nasihat untuk personel nondarurat Hindari penghisapan debu. Hindari kontak dengan bahan.
Pastikan ventilasi memadai. Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.





Kenakan pakaian pelindung. Jangan menghirup zat/campuran.
Tindakan higienis
Ganti pakaian yang terkontaminasi. Penggunaan krim pelindung kulit dianjurkan.
Cuci tangan setelah bekerja dengan bahan tersebut.

Kondisi penyimpanan
www.merckgroup.com
Halaman 5 dari 16
61
No katalog 822290
Tertutup sangat rapat. Kering. Lindungi dari cahaya.


Tidak mengandung bahan-bahan yang mempunyai nilai batas eksposur pekerjaan.

Lihat bagian 7.1.

Kacamata-pengaman
Perlindungan tangan
kontak penuh:
tangan: 0,11 mm
tangan:
Waktu terobosan:
kontak percikan:
Bahan sarung Waktu terobosan:
tangan:
Tebal sarung
tangan:
62
Karet nitril > 480 min
0,11 mm
www.merckgroup.com
Halaman 6 dari 16
63
No katalog 822290

dianjurkan.

sarungtangan pelindung
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter P2 (menurut DIN 3181) untuk partikel
padat dan cair bahan berbahaya


Bentuk padat
Warna putih
Bau seperti fenol
Ambang Bau Tidak tersedia informasi.
64
www.merckgroup.com
Halaman 7 dari 16
65
No katalog 822290
pH Tidak tersedia informasi.
Titik lebur 121,6 °C
Titik didih/rentang didih 294,8 °C

pada 1.013 hPa
Titik nyala 153 °C

Metoda: c.c.
Flamabilitas (padatan, gas) Tidak tersedia informasi.
Terendah batas ledakan Tidak tersedia informasi.
Tertinggi batas ledakan Tidak tersedia informasi.
Tekanan uap < 0,1 hPa

pada 30 °C
13,3 hPa
pada 146 °C
Kerapatan (densitas) uap
relatif Tidak tersedia informasi.
Densitas 1,27 g/cm3

pada 20 °C
Kerapatan (den-sitas) relatif Tidak tersedia informasi.
Kelarutan dalam air 1 g/l

pada 20 °C
www.merckgroup.com
Halaman 8 dari
66
16
67
No katalog 822290

oktanol/air) log Pow: 2,70
(percobaan)
(Lit.) Diperkirakan tidak ada potensi bioakumulasi.

temperature) Suhu Tidak tersedia informasi.
penguraian
Viskositas, dinamis
Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.
Sifat peledak
tidak ada
Sifat oksidator
9.2 Data lain

Suhu menyala 430 °C
Energi penyalaan api minimum > 5 mJ
Densitas curah kira-kira300 kg/m3

10.1 Reaktifitas
Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada pemanasan terus-menerus.
Sebuah kisaran kira-kira 15 Kelvin dibawah titik nyala dapat dianggap sebagai kritis.
Hal berikut ini berlaku secara umum untuk campuran dan senyawa organik y ang
mudah terbakar: sehubungan dengan penyebaran yang halus, saat diputa r kemungkinan
ledakan debu secara umum dapat diasumsikan.

Kepekaan terhadap cahaya

www.merckgroup.com
Halaman 9 dari 16
68
No katalog 822290
Oksidator, alkalis kuat, acid halides, anhydrides, potassium permanganate, mineral

acids, Asam organik, phenols, senyawa organik yang mudah menyala, senyawa iron
(III), asam-asam

Pemanasan kuat.

tidak ada informasi yang tersedia


LD50 Tikus: 1.960 mg/kg
Pedoman Tes OECD 401
Tanda-tanda: Mual, Muntah, nyeri lambung

Tanda-tanda: iritasi mukosa

LD50 Kelinci: > 10.000 mg/kg
(RTECS)
Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: iritasi ringan
www.merckgroup.com
69
Halaman 10 dari 16
70
No katalog 822290
Iritasi mata
Kelinci
Resiko kornea berkabut.

Sensitisasi
Karsinogenisitas
Toksisitas terhadap
Reproduksi
Teratogenisitas
Bahaya aspirasi

Setelah terserap :
Sakit kepala, Haus, Diare, tekanan darah turun, Konvulsi/kejang-kejang, kegelisahan, agitasi,
guncangan, kolaps, paralisa pernapasan, hemolisis, Tidak sadar, pertahanan saluran
pernapasan, Gangguan CNS
Kerusakan pada :
Ginjal, Hati
www.merckgroup.com
Halaman 11 dari
71
16
72
No katalog 822290
12.1 Toksisitas
LC50 Pimephales promelas: 3,46 mg/l; 96 h
(Database ECOTOX)
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup
dalam air EC50 Daphnia magna (Kutu air): 3,5 mg/l; 48 h (Database ECOTOX)

68 %; 14 d
Pedoman Tes OECD 301C
Ratio BOD/ThBOD
BOD5 68 %
Koefisien partisi (n-oktanol/air)
log Pow: 2,70
(percobaan)

Penilaian PBT/vPvB tidak dilakukan karena penilaian keamanan bahan
kimia tidak diperlukan/tidak dilakukan.
www.merckgroup.com
Halaman 12 dari 16
73
No katalog 822290



pengangkutan
ENVIRONMENTALLY HAZARDOUS
14.2 Nama pengapalan yang SUBSTANCE, SOLID,
sesuai berdasarkan PBB N.O.S. (2-NAPHTHOL)
14.3 Kelas 9
14.4 Kelompok pengemasan III
Environmentally
14.5 hazardous Ya
Kode pembatasan terowongan -
Paket lebih kecil atau sama dengan 5 kg / L , barang tidak berbahaya Kel as 9


ENVIRONMENTALLY HAZARDOUS
14.2 Nama pengapalan yang SUBSTANCE, SOLID,
14.3 Kelas 9
Environmentally
14.5 hazardous Ya
74
www.merckgroup.com
Halaman 13 dari 16
75
No katalog 822290


14.2 Nama pengapalan yang ENVIRONMENTALLY HAZARDOUS SUBSTANCE, SOLID,
14.3 Kelas 9
Environmentally
14.5 hazardous Ya
Em
S F-A S-F


Kelas penyimpanan 10 - 13

www.merckgroup.com
76
Halaman 14 dari
16
77
No katalog 822290

H302 Berbahaya jika tertelan.
H332 Berbahaya jika terhirup.
Sangat toksik pada kehidupan
H400 perairan.
Nasehat pelatihan
Pelabelan
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Awas
Pernyataan Bahaya
H302 + H332 Berbahaya jika tertelan atau bila terhirup.
Pencegahan

www.merckgroup.com
78
Halaman 15 dari 16
79
No katalog 822290
Perwakilan regional

80

No katalog 101769
Nama produk Petroleum ether untuk denaturasi
Nomor Registrasi Produk ini adalah suatu preparasi. Nomor Registrasi REACH
REACH lihat bab 3. Produk ini adalah suatu preparasi. Nomor Registrasi
REACH lihat bab 3.
Penggunaan yang Produksi bahan kimia, Pelarut

teridentifikasi

Menangani
darurat

www.merckgroup.com
81
Halaman 1 dari 19
82
No katalog 101769
Nama Produk Petroleum ether untuk denaturasi
Cairan mudah terbakar, Kategori 2, H225

Iritasi kulit, Kategori 2, H315
Toksisitas terhadap reproduksi, Kategori 2, H361f
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal, Kategori 3, Sistem saraf pusat,
H336 Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang, Kategori 2, Penghirupan,
Sistem saraf pusat, H373
Bahaya aspirasi, Kategori 1, H304
Toksisitas akuatik kronis, Kategori 2, H411
2.2 Elemen label

Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H225 Cairan dan uap amat mudah menyala.
H304 Mungkin fatal jika tertelan dan memasuki saluran/jalan udara.
H315 Menyebabkan iritasi kulit.
H336 Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing.
H361f Diduga dapat merusak kesuburan.
H373 Dapat menyebabkan kerusakan pada organ (Sistem saraf pusat) melalui
perpanjangan atau paparan berulang.
H411 Toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka panjang.
Pencegahan
P210 Jauhkan dari panas/percikan/api terbuka /permukaan yang panas. - Dilarang merokok.
P240 Tanam /Bond wadah dan peralatan penerima.
www.merckgroup.com
Halaman 2 dari 19
83
No katalog 101769

Respons
P302 + P352 JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan banyak sabun dan air.
P314 Dapatkan nasehat/perhatian medis jika kamu merasa tidak sehat.
Penyimpanan
P403 + P233 Simpan di tempat berventilasi baik. Jaga wadah tertutup kedap/rapat.
Kandungan benzen < 0.1%

Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
Mengandung: Petroleum benzine, titik didih antara -20 hingga 190°C, n-Hexane
2.3 Bahaya lain


Sifat kimiawi Campuran bermacam hidrokarbon cair.
3.1 Bahan
Tidak berlaku
www.merckgroup.com
Halaman 3 dari 19
84
No katalog 101769
3.2 Campuran

Petroleum benzine, titik didih antara -20 hingga 190°C (>= 50 % - <= 100 % )
64742-49-0 *)
n-Hexane (>= 25 % - < 50 % )

Bahan-bahan tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB sesuai dengan Pe raturan (EC) No
1907/2006, Lampiran XIII.
110-54-3 *)
Iritasi kulit, Kategori 2, H315
Toksisitas terhadap reproduksi, Kategori 2, H361fd
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal,
Kategori 3, H336
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang,
Kategori 2, H373

Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Periksakan ke dokter.
www.merckgroup.com
85
Halaman 4 dari 19
86
No katalog 101769
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Setelah tertelan: perhatian jika korban muntah. Resiko pengeluaran! Jaga agar aliran
udara tetap bebas. Segera panggil dokter. Kerusakan paru-paru mungkin terjadi setelah
pengeluaran muntah.
Sesudah itu berikan : arang aktif (20-40 g dalam 10% slurry).

efek iritan, paralisa pernapasan, Mengantuk, Pening, Tidak sadar, agitasi, sesak,
Sistem peredaran terganggu, Sakit kepala, perasaan mengantuk

Karbon dioksida (CO2), Serbuk kering


Mudah menyala.
Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada suhu kamar.
Perhatikan arus api yang meluncur-balik.
Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam
kejadian kebakaran.

yang sesuai.
www.merckgroup.com
87
Halaman 5 dari 19
88
No katalog 101769

Pindahkan wadah dari zona berbahaya dan dinginkan dengan air. Cegah air
pemadam kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.

Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-uap, aerosol. Hindari kontak
dengan bahan. Pastikan ventilasi memadai. Jauhkan dari panas dan sumber api.
Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.

Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Risiko ledakan.

pembatasan bahan (lihat bagian 7 dan 10). Ambil hati-hati dengan bahan penyerap
cairan (misal Chemizorb®). Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.



Kenakan pakaian pelindung. Jangan menghirup zat/campuran. Hindari

terbentuknya uap/aerosol.
Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan

Jauhkan dari nyala terbuka, permukaan panas, dan sumber penyulut. Lakukan dengan
hati-hati tindakan melawan lucutan statis.
www.merckgroup.com
Halaman 6 dari 19
89
No katalog 101769
Tindakan higienis
Segera ganti pakaian yang terkontaminasi. Gunakan krim pelindung kulit. Cuci tangan
dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.

Kondisi penyimpanan
Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan berventilasi baik. Jauhkan
dari panas dan sumber api.


n-Hexane (110-54-3)
Nilai Ambang 1.000
ID OEL Batas ppm
paparan singkat
yang
diperkenankan
(psd)
Nilai Ambang 500
Batas ppm
(NAB)

Lihat bagian 7.1.

90
www.merckgroup.com
Halaman 7 dari 19
91
No katalog 101769
Kacamata-pengaman
Perlindungan tangan
kontak penuh:
Bahan sarung tangan: Karet nitril
Tebal sarung tangan: 0,40 mm
Waktu terobosan: > 480 min
kontak percikan:
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 730 Camatril® -
Velours (kontak penuh), KCL 741 Dermatril® L (kontak percikan).
dianjurkan.

Pakaian pelindung antistatik yang tahan-nyala.
diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter AX(EN 371)

Risiko ledakan.
www.merckgroup.com
92
Halaman 8 dari
19
93
No katalog 101769

Bentuk cair
Warna tidak berwarna
Bau ciri
Ambang Bau Tidak tersedia informasi.
Titik lebur Tidak tersedia informasi.
Titik didih/rentang didih 40 - 80 °C
Titik nyala < -30 °C
Terendah batas ledakan 1 %(V)
Tertinggi batas ledakan 7 %(V)
Tekanan uap 400 hPa

pada 20 °C
Kerapatan (densitas) uap Tidak tersedia informasi.

relatif
0,670 g/cm3
Densitas pada 20 °C
www.merckgroup.com
Halaman 9 dari 19
94
No katalog 101769

praktis tidak larut
oktanol/air) Tidak tersedia informasi.
Suhu dapat membakar sendiri Tidak tersedia informasi.

(auto-ignition temperature)
Suhu penguraian Tidak tersedia informasi.
Viskositas, dinamis 0,25 mPa.s

pada 20 °C
9.2 Data lain

Suhu menyala 280 °C

10.1 Reaktifitas
Uap dapat membentuk campuran mudah-meledak dengan udara.

Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).

Oksidator kuat
www.merckgroup.com
Halaman 10 dari
95
19
96
No katalog 101769
Penghangatan.
10.5 Bahan yang harus
dihindari
karet, macam plastik


Campuran
Tanda-tanda: Gejala iritasi pada saluran pernapasan., Mengantuk, Pening, Menghirup

zat bisa menyebabkan pembentukan oedema pada saluran pernapasan.
Tanda-tanda: Efek mengeringkan kulit menyebabkan kulit menjadi kasar dan merekah.
Iritasi kulit
Hasil: Iritasi
Campuran menyebabkan gangguan pada kulit.
Iritasi mata
iritasi ringan
Sensitisasi
Karsinogenisitas
www.merckgroup.com
Halaman 11 dari 19
97
No katalog 101769
Toksisitas terhadap
Reproduksi
Teratogenisitas
Efek CMR
Toksisitas terhadap
Reproduksi:
Mengganggu kesuburan
terbukti.

Campuran dapat menyebabkan kantuk atau pusing.
Organ-organ sasaran: Sistem saraf pusat

Campuran dapat menyebabkan kerusakan organ-organ melalui eksposur yang
lama atau berulang-ulang.
Rute eksposur: Penghirupan
Organ-organ sasaran: Sistem saraf pusat
Bahaya aspirasi
Bahaya aspirasi, Pengisapan dapat menyebabkan edema paru dan pneumonitis.

Efek sistemik :
Setelah terserap :
Sakit kepala, Pening, Mengantuk, agitasi, sesak, perasaan mengantuk, Tidak sadar,
Sistem peredaran terganggu, paralisa pernapasan, Hal ini berlaku secara umum untuk
hidrokarbon alifatik dengan 6-18 atom karbon, dapat menyebabkan pneumonia, dalam
beberapa kasus juga oedema/pembengkakan paru-paru, pada penghirupan langsung,
misalnya hanya dalam kondisi yang sangat khusus (pengabutan, semprotan,
penghirupan aerosol dan yang serupa). Setelah terserap dalam jumlah sangat besar:
terjadi efek pembiusan. Sifat-sifat berbahaya lainnya tidak dapat dikecualikan.
Bahan ini harus ditangani dengan penanganan khusus.
98
www.merckgroup.com
Halaman 12 dari 19
99
No katalog 101769
Komponen
Petroleum benzine, titik didih antara -20 hingga 190°C

LD50 Tikus: > 2.000 mg/kg
(MSDS eksternal)

LC50 Tikus: 54 mg/l; 4 h
(MSDS eksternal)

(MSDS eksternal)
Iritasi mata
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata
(MSDS eksternal)
n-Hexane

LC50 Tikus: 172 mg/l; 4 h ; uap
(RTECS)

(ECHA)

Genotoksisitas dalam tubuh mahluk hidup
Uji mikronukleus
Hasil: Negatif
(National Toxicology Program)
www.merckgroup.com
Halaman 13 dari 19
100
No katalog 101769

Uji mutasi gen sel mamalia in vitro
Mouse lymphoma test
Hasil: Hasil positif diperoleh dari beberapa uji in vitro.
Metoda: Pedoman Tes OECD 476
Tes Ames
Salmonella typhimurium
Hasil: Negatif

Campuran
12.1 Toksisitas
Bahan-bahan dalam campuran tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB s esuai
dengan Peraturan (EC) No 1907/2006, Lampiran XIII, atau penilaian PVT/vPvB
tidak dilakukan.
Komponen
Petroleum benzine, titik didih antara -20 hingga 190°C
LC50 ikan: > 1 - 10 mg/l
(MSDS eksternal)
www.merckgroup.com
101
Halaman 14 dari 19
102
No katalog 101769
EC50 Daphnia (Kutu air): > 1 - 10 mg/l
(MSDS eksternal)
Keracunan untuk ganggang

IC50 algae: > 1 - 10 mg/l
(MSDS eksternal)
Tidak mudah terurai secara hayati.
Konstanta Henry
Distribusi yang istimewa dalam udara.
n-Hexane
LC50 Pimephales promelas: 2,5 mg/l; 96 h
(Database ECOTOX)
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang

lainnya yang hidup dalam air EC50 Daphnia magna (Kutu air): 2,1
mg/l; 48 h (Lit.)

log Pow: kira-kira 4 (20 °C)
(percobaan)
(Lit.) Potensial bioakumulasi
Bahan-bahan tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB sesuai dengan Pe
raturan (EC) No 1907/2006, Lampiran XIII.
Konstanta Henry
183000 Pa*m³/mol
(HSDB) Distribusi yang istimewa dalam udara.
www.merckgroup.com
103
Halaman 15 dari 19
104
No katalog 101769



pengangkutan
PETROLEUM DISTILLATES, N.O.S. (PETROLEUM
14.2 Nama pengapalan yang SPIRIT)
14.3 Kelas 3
Environmentally
14.5 hazardous Ya
Kode pembatasan terowongan D/E


14.2 Nama pengapalan yang PETROLEUM DISTILLATES, N.O.S.
14.3 Kelas 3
Environmentally
14.5 hazardous Ya
105
www.merckgroup.com
Halaman 16 dari 19
106
No katalog 101769


14.2 Nama pengapalan yang PETROLEUM DISTILLATES, N.O.S. (PETROLEUM SPIRIT)
14.3 Kelas 3
Environmentally
14.5 hazardous Ya
Em
S F-E S-E


Kelas penyimpanan 3

www.merckgroup.com
107
Halaman 17 dari
19
108
No katalog 101769

Mungkin fatal jika tertelan dan memasuki saluran/jalan
H304 udara.
Diduga dapat merusak kesuburan. Diduga dapat merusak
H361fd janin.
Dapat menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan
H373 yang
lama atau berulang.
Toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka
H411 panjang.
Nasehat pelatihan
Pelabelan
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H361 Diduga dapat merusak kesuburan atau janin.
H373 Dapat menyebabkan kerusakan pada organ (Sistem saraf pusat) melalui paparan
yang lama atau berulang jika terhirup.
109
www.merckgroup.com
Halaman 18 dari 19
110
No katalog 101769
H411 Toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka panjang.
Pencegahan
P210 Jauhkan dari panas/percikan/api terbuka /permukaan yang panas. Dilarang merokok.
Respons
P302 + P352 JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan banyak sabun dan air.
P314 Dapatkan nasehat/perhatian medis jika kamu merasa tidak sehat.
Penyimpanan
Kandungan benzen < 0.1%
Mengandung: Petroleum benzine, titik didih antara -20 hingga 190°C, n-Hexane

Perwakilan regional

111

No katalog 108756
Nama produk Seng serbuk kasar untuk analisis sesuai untuk mengisi
reduktor, dengan ukuran partikel sekitar 0,3- 1,5 mm (14-
50 mesh ASTM) EMSURE® Reag. Ph Eur
REACH
No-CAS 7440-66-6
Penggunaan yang Reagen untuk analisis
teridentifikasi

Menangani
darurat
www.merckgroup.com
112
Halaman 1 dari 16
113
No katalog 108756
Nama Produk Seng serbuk kasar untuk analisis sesuai untuk mengisi reduktor, dengan
ukuran partikel sekitar 0,3- 1,5 mm (14-50 mesh ASTM) EMSURE®
Reag.
Ph Eur


2.2 Elemen label

Piktogram bahaya
Kata sinyal
Awas
Pernyataan Bahaya
H410 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka panjang.
Pencegahan

Piktogram bahaya
www.merckgroup.com
114
Halaman 2 dari 16
115
10875
No katalog 6
Reag.
Ph Eur
Kata
sinyal
Awas
No-CAS 7440-66-6
2.3 Bahaya lain


3.1 Bahan
Rumus Zn Zn (Hill)
231-175-
No-EC 3

zinc; metallic, grains, coarse powder ≥ 0.3mm (<= 100 % )
7440-66-6 *)
3.2 Campuran
Tidak berlaku
116
www.merckgroup.com
Halaman 3 dari
16
117
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur

Setelah menghirup: hirup udara segar.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak.
Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas). Konsultasi
kepada dokter jika merasa tidak sehat.

nyeri, Demam, Mual, Muntah, gangguan kardiovaskular, gejala otot



www.merckgroup.com
118
Halaman 4 dari 16
119
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur


Cegah air pemadam kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.

Nasihat untuk personel nondarurat Hindari penghisapan debu. Evakuasi dari daerah
bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.





Tindakan higienis
Ganti pakaian yang terkontaminasi . Cuci tangan setelah bekerja dengan bahan tersebut.
www.merckgroup.com
120
Halaman 5 dari 16
121
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur

Kondisi penyimpanan



Lihat bagian 7.1.

Kacamata-pengaman
Perlindungan tangan
kontak penuh:
tangan: 0,11 mm
tangan:
Waktu terobosan:
122
www.merckgroup.com
Halaman 6 dari 16
123
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur
kontak percikan:

dianjurkan.
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter P 1 (menurut DIN 3181) untuk partikel
padat bahan inert


Bentuk granula
Warna perak
124
www.merckgroup.com
Halaman 7 dari 16
125
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur
Bau Tak berbau
Ambang Bau Tidak berlaku
Titik lebur 419 °C
Titik didih/rentang didih 906 °C

pada 1.013 hPa
Terendah batas ledakan Tidak berlaku
Tertinggi batas ledakan Tidak berlaku
Tekanan uap Tidak berlaku

relatif Tidak tersedia informasi.
Densitas 7,13 g/cm3

pada 20 °C
Kelarutan dalam air 0,1 - 0,4 mg/l

pada 20 °C
www.merckgroup.com
126
Halaman 8 dari
16
127
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur

oktanol/air)
Tidak berlaku
Suhu dapat membakar sendiri tidak tersulut

(auto-ignition temperature)
Suhu penguraian Tidak tersedia informasi.
Viskositas, dinamis Tidak tersedia informasi.
9.2 Data lain

Ukuran partikel Ukuran partikel
0,3 - 8 mm
Viskositas, kinematis Tidak berlaku

10.1 Reaktifitas
Lihat bagian 10.3.


Reaksi eksotermik dengan :
alkali hydroxides, carbon disulfide, asam-asam, basa
Chlorin, dengan
Lembab.
www.merckgroup.com
128
Halaman 9 dari
16
129
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur
Beresiko meledak dengan:
senyawa ammonium, azides, chlorates, katalisator metal, Asam nitrat, hydrazine dan
turunannya, Hidrokarbon halogen, Hidrogen, nitrates, Peroksida, Cadmium,
chromium(VI) oxide, senyawa peroxi, Senyawa nitro, performic acid
Arsenik oksida, Sodium hydroxide
Telurium, dengan
panas

Paparan pada kelembaban.



LD50 Tikus: > 2.000 mg/kg

LC50 Tikus: > 5,41 mg/l; 4 h ; debu/kabut
www.merckgroup.com
130
Halaman 10 dari 16
131
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur
Iritasi kulit
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit
Nilai yang diberikan dalam analogi zat-zat berikut ini: Zinc oxide
Iritasi mata
Kelinci
Tidak menyebabkan iritasi mata
Sensitisasi
Tes Ames
Hasil: Negatif
(IUCLID)
Karsinogenisitas
Tidak ada indikasi aktifitas karsinogenik. (IUCLID)

Tidak ada kerusakan penampilan alat reproduksi yang dicurigai. (IUCLID)
Teratogenisitas
Tidak ada indikasi sifat teratogenik. (IUCLID)
Bahaya aspirasi
www.merckgroup.com
132
Halaman 11 dari 16
133
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur

Setelah terserap :
Demam, gejala otot, nyeri, gangguan kardiovaskular, Mual, Muntah
Berdasarkan morfologi produk, diharapkan tidak ada sifat berbahaya jika produk
ditangani dan digunakan dengan penanganan yang tepat.
12.1 Toksisitas
Tes flow-through LC50 Ikan: 0,439 mg/l; 96 h
Pemantauan analitis: Ya
(ECHA)
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup
dalam air Tes statik EC50 Ceriodaphnia dubia (kutu air): 0,416 mg/l; 48 h

Tes statik NOEC Pseudokirchneriella subcapitata (Ganggang hijau): 0,05 mg/l; 72 h
Pedoman Tes 201 OECD
Tes statik IC50 Pseudokirchneriella subcapitata (Ganggang hijau): 0,150 mg/l; 72 h
Pedoman Tes 201 OECD
Tes statik IC50 lumpur teraktivasi: 0,35 mg/l; 4 h
ISO 9509
(dalam analogi dengan produk serupa) Zinc sulphate
134
www.merckgroup.com
Halaman 12 dari 16
135
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur
Keracunan untuk ikan (Toksisitas kronis)

Tes flow-through NOEC Ikan: 0,169 mg/l; 30 d
(ECHA)
(Toksisitas kronis)
Tes semi-statik NOEC Daphnia magna (Kutu air): 0,082 mg/l; 21 d

(dalam analogi dengan produk serupa) Zinc chloride
Tidak berlaku untuk zat anorganik

Tidak berlaku
Penilaian PBT/vPvB tidak dilakukan karena penilaian keamanan bahan
kimia tidak diperlukan/tidak dilakukan.
www.merckgroup.com
136
Halaman 13 dari 16
137
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur


BAGIAN 14. Informasi pengangkutan

14.1 - 14.6 Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut
peraturan pengangkutan.





www.merckgroup.com
138
Halaman 14 dari 16
139
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur


Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek
H410 jangka
panjang.
Nasehat pelatihan
Pelabelan
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Awas
Pernyataan Bahaya
H410 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka panjang.
Pencegahan
140
www.merckgroup.com
Halaman 15 dari 16
141
No katalog 108756
Reag.
Ph Eur

Perwakilan regional


142

1.1 Pengidentifikasi
produk
No katalog 108487
Urea GR for analysis ACS,Reag. Ph
Nama produk Eur
Nomor Registrasi
REACH Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan atau
penggu naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai dengan Pasal 2
peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase tahunan tidak
memerlukan pendaftaran atau pe ndaftaran diantisipasi untuk batas
waktu pendaftaran akan datang.
No-CAS 57-13-6
Penggunaan yang Reagen untuk analisis
teridentifikasi Untuk informasi tambahan mengenai penggunaan, silakan
rujuk ke
portal Merck Chemicals (www.merckgroup.com).

Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:+49
Perusahaan 6151 72-0
Bagian Yang Menangani LS-QHC * e-mail: prodsafe@merckgroup.com
1.4 Nomor telepon
darurat Customer Call Centre : + 62 0800 140 1253 (TollFree)

Bahan ini tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut undang-undang Uni Eropa.
2.2 Elemen label

Bukan bahan atau campuran berbahaya menurut Peraturan (EC) No 1272/2008.
2.3 Bahaya lain


3.1 Bahan
Rumu CO(NH₂)₂ CH₄N₂O (Hill)

s No- 200-315-5
EC molar 60,06
Massa g/mol
143
www.merckgroup.com
Halaman 1 dari 9
144
No katalog 108487
Nama produk Urea GR for analysis ACS,Reag. Ph Eur
Komentar Tidak ada bahan berbahaya menurut Peraturan (EC) No.

1907/2006.
3.2 Campuran
Tidak berlaku

Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak.
Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas). Konsultasi
kepada dokter jika merasa tidak sehat.

Mual, Muntah, Batuk, Napas tersengal


Kebakaran dapat menyebabkan berevolusi:
Amonia, gas nitrous
yang sesuai.
Tekan (pukul kebawah) gas/uap/kabut dengan semprotan air jet. Cegah air pemadam
kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.

Nasihat untuk personel nondarurat Hindari penghisapan debu. Evakuasi dari daerah
bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.
145
www.merckgroup.com
Halaman 2 dari 9
146
No katalog 108487




aman
Taati label tindakan pencegahan.
Tindakan higienis
7.2 Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk adanya

inkompatibilitas Kondisi penyimpanan



Lihat bagian 7.1.
Kacamata-pengaman
Perlindungan tangan
kontak penuh:
tangan:
Tebal sarung tangan:
147
0,11 mm
www.merckgroup.com
Halaman 3 dari 9
148
No katalog 108487

kontak percikan:
dianjurkan.
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter P 1 (menurut DIN 3181) untuk partikel
padat bahan inert

Bentuk padat
Warna putih
Bau seperti-amonia
Ambang Bau Amonia
pH kira-kira 9
pada 100 g/l
20 °C
Titik lebur 133 °C

Metoda: DIN 53181
Titik didih/rentang penguraian di bawah titik didih

didih
Flamabilitas (padatan, Produk ini tidak mudah-menyala.

gas)
Terendah batas ledakan Tidak tersedia informasi.
149
www.merckgroup.com
Halaman 4 dari 9
150
No katalog 108487
Tertinggi batas ledakan Tidak tersedia informasi.
Tekanan uap < 0,1 hPa

pada 20 °C
Kerapatan (densitas) uap relatif Tidak tersedia informasi.

Densitas 1,34 g/cm3
pada 20 °C
Kelarutan dalam air kira-kira1.000 g/l

pada 20 °C
oktanol/air) log Pow: -1,59 (25 °C)
Diperkirakan tidak ada potensi bioakumulasi.

temperature) > 132 °C
Suhu penguraian
Viskositas, dinamis
Sifat peledak
tidak ada
Sifat oksidator
9.2 Data lain

Suhu menyala Tidak berlaku
Densitas curah 720 - 760 kg/m3

10.1 Reaktifitas
Lihat bagian 10.3.


Reaksi eksotermik dengan :
metallic chlorides, Klorit, chromates/perchromates, Fluorin, nitrates, zat
pengoksidasi kuat, hydrogen peroxide, TITANIUM TETRACHLORIDE
Menghasilkan gas atau uap yang berbahaya jika mengalami kontak dengan:
basa, kloroformat
amonium nitrat, calcium hypochlorite, Chlorin, chromyl chloride, Senyawa nitroso,
natrium hipoklorit, senyawa nitrosyl, phosphorus pentachloride, perchlorates,
nitrites, Senyawa nitro
151
www.merckgroup.com
Halaman 5 dari 9
152
No katalog 108487
Pemanasan kuat (penguraian).

macam plastik

Pada saat kebakaran. Lihat bab 5.

(RTECS)
Tanda-tanda: Mual, Muntah
(IUCLID)
Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: Tidak mengiritasi
(IUCLID)
Iritasi mata
Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata
(IUCLID)
Sensitisasi
Pengalaman pada manusia
Hasil: Negatif
(IUCLID)
Tes Ames
Hasil: Negatif
(IUCLID)
Karsinogenisitas
Teratogenisitas
www.merckgroup.com
153
Halaman 6 dari 9
154
No katalog 108487
Bahaya aspirasi

Bahan yang dijumpai di alam
Diharapkan tidak terdapat efek toksik jika produk ditangani dengan tepat.

12.1 Toksisitas
LC50 Leuciscus idus: > 6.810 mg/l; 96 h
(IUCLID)
EC50 Daphnia magna (Kutu air): > 10.000 mg/l; 24 h
(IUCLID)
IC5 Scenedesmus quadricauda (Alga hijau): > 10.000
mg/l; 7 d (Lit.) (Konsentrasi toksik maksimum yang
diijinkan)
EC5 Pseudomonas putida: > 10.000 mg/l; 16 h
(Lit.) (Konsentrasi toksik maksimum yang diijinkan)
96 %; 16 d
Pedoman Tes OECD 302B
Siap dengan mudah ditiadakan dari air
log Pow: -1,59 (25 °C)
Diperkirakan tidak ada potensi bioakumulasi.

Bahan-bahan tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB sesuai dengan Pe raturan
(EC) No 1907/2006, Lampiran XIII.
155
www.merckgroup.com
Halaman 7 dari 9
156
No katalog 108487

Limbah harus dibuang sesuai dengan Petunjuk mengenai limbah 2008/98/EC s erta
peraturan nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya.
Jangan dicampurkan dengan limbah lain. Tangani wadah koto r seperti produknya
sendiri..

BAGIAN 14. Informasi pengangkutan





Kelas ledakan debu St1

Nasehat pelatihan
Pelabelan (67/548/EEC atau 1999/45/EC)

Produk ini tidak perlu dilabel menurut arahan EC atau hukum nasional yang terkait.
157
www.merckgroup.com
Halaman 8 dari 9
158
No katalog 108487

Perwakilan regional

159

No katalog 100983
Nama produk Etanol absolut untuk analisis EMSURE® ACS,ISO,Reag. Ph Eur
REACH
No-CAS 64-17-5
Penggunaan yang Reagen untuk analisis, Produksi bahan kimia

teridentifikasi

Menangani
darurat

www.merckgroup.com
Halaman 1 dari 18
160
No katalog 100983
Nama Produk Etanol absolut untuk analisis EMSURE® ACS,ISO,Reag. Ph Eur

Iritasi mata, Kategori 2, H319
2.2 Elemen label

Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H319 Menyebabkan iritasi mata yang serius.
Pencegahan
Respons
melakukannya.Lanjutkan membilas. Penyimpanan
www.merckgroup.com
Halaman 2 dari 18
161
No katalog 100983

Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
No-CAS 64-17-5
2.3 Bahaya lain


3.1 Bahan
Rumus C₂H₅OH C₂H₆O (Hill)

No-EC 200-578-6

Ethanol (<= 100 % )
Bahan-bahan tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB sesuai dengan Pe raturan (EC) No
1907/2006, Lampiran XIII.
64-17-5 *)
Iritasi mata, Kategori 2, H319
www.merckgroup.com
162
Halaman 3 dari
18
163
No katalog 100983
3.2 Campuran
Tidak berlaku

Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak).
Periksakan ke dokter.

efek iritan, paralisa pernapasan, Pening, narkosis, inebriation, eufhoria, Mual, Muntah

Karbon dioksida (CO2), Busa, Serbuk kering, Air


Mudah menyala.
Perhatikan arus api yang meluncur-balik.
Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada suhu kamar.
www.merckgroup.com
Halaman 4 dari 18
164
No katalog 100983
Uap lebih berat daripada udara dan bisa merebak di atas lantai.
Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin terjadi dalam
kejadian kebakaran.


Pindahkan wadah dari zona berbahaya dan dinginkan dengan air. Cegah air
pemadam kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.

Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-uap, aerosol. Hindari kontak
dengan bahan. Pastikan ventilasi memadai. Jauhkan dari panas dan sumber api.
Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.

Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Risiko ledakan.

pembatasan bahan (lihat bagian 7 dan 10). Ambil dengan bahan penyerap cairan
(misal Chemizorb® ). Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.


www.merckgroup.com
Halaman 5 dari 18
165
No katalog 100983

Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan

Jauhkan dari nyala terbuka, permukaan panas, dan sumber penyulut. Lakukan dengan
hati-hati tindakan melawan lucutan statis.
Tindakan higienis

Kondisi penyimpanan
Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan berventilasi baik. Jauhkan
dari panas dan sumber api.


Ethanol (64-17-5)
ID OEL Nilai Ambang Batas 1.000 ppm
(NAB)
8.2 Pengendalian paparan

Lihat bagian 7.1.
www.merckgroup.com
Halaman 6 dari 18
166
No katalog 100983

Kacamata-pengaman
Perlindungan tangan
kontak penuh:
Bahan sarung karet butil
tangan: 0,7 mm
tangan:
Waktu terobosan:
kontak percikan:
tangan: 0,40 mm
tangan:
Waktu terobosan:
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 898 Butoject® (kontak
penuh), KCL 730 Camatril® -Velours (kontak percikan).
dianjurkan.

Pakaian pelindung antistatik yang tahan-nyala.
diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter A (menurut DIN 3181) untuk uap senyawa
organik Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian
167
pabriknya. Tindakan ini
www.merckgroup.com
Halaman 7 dari 18
168
No katalog 100983
harus didokumentasikan dengan benar.

Risiko ledakan.

Bentuk cair
Warna tidak berwarna
Bau seperti alkohol
Ambang Bau 0,1 - 5058,5 ppm
pH 7,0
pada 10 g/l
20
°C
Titik lebur -114,5 °C
Titik didih/rentang 78,3 °C

didih pada 1.013 hPa
Titik nyala 12 °C
Metoda: c.c.
Flamabilitas (padatan, Tidak tersedia informasi.

gas)
Terendah batas ledakan 3,1 %(V)
www.merckgroup.com
169
Halaman 8 dari 18
170
No katalog 100983
Tertinggi batas ledakan 27,7 %(V)
Tekanan uap 59 hPa

pada 20 °C
relatif 1,6
Densitas 0,790 - 0,793 g/cm3

pada 20 °C

tercampur sepenuhnya
oktanol/air) log Pow: -0,31
(percobaan)

temperature) Suhu Dapat didistilasi dalam kondisi tidak terurai (undecomposed)
penguraian pada tekanan normal.
1,2 mPa.s
Viskositas, dinamis pada 20 °C

Sifat peledak
tidak ada
Sifat oksidator
9.2 Data lain

425 °C
Suhu menyala Metoda: DIN 51794
www.merckgroup.com
Halaman 9 dari 18
171
No katalog 100983
Konduktifitas < 1 µS/cm

10.1 Reaktifitas
Uap dapat membentuk campuran mudah-meledak dengan udara.


hydrogen peroxide, perchlorates, perchloric acid, Asam nitrat, mercury(II) nitrate,

permanganic acid, Nitril, senyawa peroxi, Oksidator kuat, senyawa nitrosyl, Peroksida,
sodium, Kalium, halogen oxides, calcium hypochlorite, nitrogen dioxide, logam oxides,
uranium hexafluoride, iodides, Chlorin, Logam basa, Logam alkali-tanah, alkali oxides,
Ethylen oksida
silver, dengan, Asam nitrat
senyawa silver, dengan, Amonia
potassium permanganate, dengan, konsentrasi sulfuric acid
senyawa halogen-halogen, chromium(VI) oxide, chromyl chloride, Fluorin,

hydrides, Oksida fosfor, platinum
Asam nitrat, dengan, potassium permanganate

Penghangatan.

karet, macam plastik

www.merckgroup.com
172
Halaman 10 dari 18
173
No katalog 100983

Tanda-tanda: Mual, Muntah

LC50 Tikus: 124,7 mg/l; 4 h ; uap
Tanda-tanda: iritasi mukosa ringan

penyerapan
Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit
Pendedahan berulang-kali atau berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi kulit dan

dermatitis, akibat sifat produk yang bisa menghilangkan lemak.
Iritasi mata
Kelinci
Hasil: Iritasi mata
Menyebabkan iritasi mata yang serius.
Sensitisasi
Uji kesensitifan (Magnusson and Kligman):
Hasil: Negatif
(IUCLID)
www.merckgroup.com
Halaman 11 dari 18
174
No katalog 100983

Tes Ames
Hasil: Negatif
Uji mutasi gen sel mamalia in vitro
Mouse lymphoma test
Hasil: Negatif
Karsinogenisitas
Rute aplikasi: Oral
Mencit
Teratogenisitas
Bahaya aspirasi

Efek sistemik :
eufhoria
Setelah terserap :
Pening, inebriation, narkosis, paralisa pernapasan
www.merckgroup.com
Halaman 12 dari 18
175
No katalog 100983
12.1 Toksisitas
LC50 Leuciscus idus: 8.140 mg/l; 48 h
(IUCLID)
EC5 E.sulcatum: 65 mg/l; 72 h
(Lit.)
EC50 Daphnia magna (Kutu air): 9.268 - 14.221 mg/l; 48 h
(IUCLID)
IC5 Scenedesmus quadricauda (Alga hijau): 5.000
mg/l; 7 d (Lit.)
EC5 Pseudomonas putida: 6.500 mg/l; 16 h
(IUCLID)
(Toksisitas kronis)
Tes semi-statik NOEC Daphnia magna (Kutu air): 9,6
mg/l; 9 d (ECHA)
94 %
Pedoman Tes OECD 301E
Mudah terurai secara hayati.
Permintaan oksigen biokimiawi (BOD)
(5
930 - 1.670 mg/g d)
(Lit.)
www.merckgroup.com
176
Halaman 13 dari 18
177
No katalog 100983
Permintaan oksigen teoretis (ThOD)

2.100 mg/g
(Lit.)
Ratio COD/ThBOD
90 %
(Lit.)
log Pow: -0,31
(percobaan)

Bahan-bahan tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB sesuai dengan Pe raturan
(EC) No 1907/2006, Lampiran XIII.
Ketika digunakan dengan tepat, diharapkan tidak ada kerusakan fungsi pengelolaan air
limbah pabrik.
www.merckgroup.com
Halaman 14 dari 18
178
No katalog 100983



pengangkutan
ETHAN
14.2 Nama pengapalan yang OL
14.3 Kelas 3
Environmentally
14.5 hazardous --
Kode pembatasan terowongan D/E


ETHAN
14.2 Nama pengapalan yang OL
14.3 Kelas 3
Environmentally
14.5 hazardous --
179
www.merckgroup.com
Halaman 15 dari 18
180
No katalog 100983


14.2 Nama pengapalan yang ETHANOL
14.3 Kelas 3
Environmentally
14.5 hazardous --
Em
S F-E S-D


Kelas penyimpanan 3


Cairan dan uap amat mudah
H225 menyala.
Menyebabkan iritasi mata yang
H319 serius.
181
www.merckgroup.com
Halaman 16 dari
18
182
No katalog 100983
Nasehat pelatihan
Pelabelan
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H319 Menyebabkan iritasi mata yang serius.
Pencegahan
P210 Jauhkan dari panas/percikan/api terbuka /permukaan yang panas. Dilarang merokok.
Respons
melakukannya.Lanjutkan membilas. Penyimpanan

Perwakilan regional
www.merckgroup.com
Halaman 17 dari 18
183
No katalog 100983
Informasi yang terkandung di dalam ini berdasarkan pada

pengetahuan terkini. Informasi ini menggambarkan produk sesuai
dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Informasi ini tidak
menjamin sifat dari produk.
1
2

Laporan Identifikasi Dan Penetapan Kadar Kapsul Kloramfenikol A1 ASF A

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Identifikasi Dan Penetapan Kadar Kapsul Kloramfenikol A1 ASF A

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN FARMASI

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR

KAPSUL KLORAMFENIKOL BP 2009

Annisa Dhanira 1406639812

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................2

2.2. Kloramfenikol ........................................................................................... 2

2.3. Spektrofotometri UV-Vis ..........................................................................3

BAB III METODE PERCOBAAN.......................................................................9

3.1. Waktu dan Pelaksanaan Tempat ............................................................... 5

3.2. Alat dan Bahan .......................................................................................... 5

3.3. Cara Kerja .................................................................................................6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 9

4.1. Dara Pengamatan....................................................................................... 9

4.2. Pembahasan ............................................................................................. 17

5.2 Saran ........................................................................................................ 20

Mengkonfirmasi kesesuaian kandungan dan kadar Kloramfenikol dalam sampel Kapsul

Io merupakan intensitas cahaya datang dan It adalah intensitas cahaya setelah

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

3.3 CARA KERJA

3.3.2 Verifikasi Metode Penetapan Kadar Kapsul Kloramfenikol

Pipet 2 Pipet 2 Pipet 3 Pipet 3 Pipet 4 Pipet 5

8 ppm 10 ppm 12 ppm 15 ppm 20 ppm 25 ppm

Gambar 3.3.2.a Skema pengenceran standar kurva

b. Uji Presisi dan Akurasi pada Sampel Simulasi Kapsul Kloramfenikol

4.1 Data Pengamatan

PENIMBANGAN ISI KAPSUL

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data:

80% 37,0 0,49701

120% 25,4 0,50144

No Kadar Berat Kandun Serapan Hasil Perole Rata- SD KV

 Untuk mendapatkan kloramfenikol setara 25 mg:

ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑔)

Percobaan Serapan pada Kadar Kesesuaian Rata-rata SD KV

 Membuat larutan sampel dilakukan dengan cara menimbang 31,5 mg (setara 25 mg

Identifikasi senyawa kloramfenikol dalam kapsul dilakukan dengan mengekstraksi dengan

Kemudian, larutan ditambahkan 0,5 ml natrium nitrit (NaNO2), sehingga kloramfenikol

4.2.3 Kurva Kalibrasi

4.2.4. Verifikasi Metode Analisis (Uji Presisi dan Akurasi)

4.2.5. Penetapan Kadar Kapsul Kloramfenikol

Pada penetapan kadar kapsul kloramfenikol, praktikkan melakukan perhitungan untuk

Pada identifikasi, tervverifikasi bahwa zat yang dianalisis merupakan kapsul

Sampel diekstraksi Sampel diuapkan, dan

Hasil akhir identifikasi

BAGIAN 1. Identitas Bahan dan Perusahaan

Penggunaan yang Reagen untuk analisis, Produksi bahan kimia

1.3 Rincian penyuplai lembar data keselamatan

Perusahaan Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:+49

BAGIAN 2. Identifikasi bahaya

Klasifikasi (PERATURAN (EC) No 1272/2008)

Korosif pada logam, Kategori 1, H290

2.2 Elemen label

Pengurangan pelabelan (≤125 ml)

2.3 Bahaya lain

BAGIAN 3. Komposisi Bahan

Rumus NaOH HNaO (Hill)

Komponen berbahaya (PERATURAN (EC) No 1272/2008)

Korosif pada logam, Kategori 1, H290

BAGIAN 4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.

4.2 Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda

BAGIAN 5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran