Perencanaan

Dalam Manajemen
DOSEN PENGAMPU : MARZOLINA, SE, MM.
 NAMA KELOMPOK

CHRISTOPHER WIJAYA

MAULANA ABDUL ROHIM

MUHAMMAD SOLIKHIMN SOFA

SAMUEL PARES TUNGKIR

OLIVIA WILSON JULIANA SILVA LORNA ALVARADO SOO JIN AE
PENGERTIAN PERENCANAAN
Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai
sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut
secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh
pekerja organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi
.
ALASAN-ALASAN PERLUNYA
PERENCANAAN
 PERLUNYA PERENCANAAN
UNTUK :

A. PROTECTIVE BENEFITS

Alasan protective benefits ini adalah pondasi yang relevan dengan

keadaan yang akan datang sehingga mengurangi terjadinya
kesalahan serta mengurangi resiko dalam pembuatan keputusan.

B. POSITIVE BENEFITS

Pencapaian positive benefits ini dilakukan dalam bentuk meningkatnya

keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Mari kita ambil contoh lagi seperti contoh sebelumnya, terkait potongan
harga sebuah produk dalam periode tertentu. Potongan harga adalah
strategi perusahaan dalam mencapai keberhasilan penjualan produk
sesuai target yang ada
HUBUNGAN PERENCANAAN
DENGAN FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN
Perencanaan adalah aspek kunci dari fungsi manajemen dan saling terkait dengan fungsi-fungsi
manajemen lainnya seperti pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Perencanaan
membantu dalam menetapkan tujuan, mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, dan
merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian melibatkan strukturisasi
sumber daya dan orang untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Pengarahan memastikan bahwa
individu bekerja sesuai rencana dan tujuan organisasi. Pengendalian membantu memonitor dan
mengevaluasi apakah rencana dan tujuan tercapai, serta melakukan koreksi jika diperlukan. Jadi,
perencanaan memainkan peran integral dalam membimbing dan mengkoordinasikan fungsi-fungsi
manajemen lainnya.
.
TIPE-TIPE PERENCANAAN DAN
RENCANA
PERENCANAAN STRATEGIS:
Perencanaan jangka panjang yang membahas
tujuan besar dan arah organisasi. Fokusnya adalah
pada pencapaian visi dan misi perusahaan.
PERENCANAAN TAKTIS:
%
Perencanaan menengah yang lebih spesifik dan
terfokus pada tindakan yang harus diambil untuk
mencapai tujuan strategis. Melibatkan departemen
atau divisi tertentu.
PERENCANAAN OPERASIONAL:
Perencanaan harian atau mingguan yang
terkait dengan tindakan sehari-hari dan
proses operasional organisasi. Berfokus pada
tugas-tugas rutin.
RENCANA KEUANGAN:
Berfokus pada aspek keuangan organisasi,
termasuk alokasi anggaran, investasi,
proyeksi pendapatan, dan pengeluaran.
RENCANA JANGKA PENDEK, MENENGAH, DAN
PANJANG:
Berdasarkan durasi implementasi, dapat mencakup
rencana untuk 1 tahun (pendek), 1-3 tahun (menengah),
atau lebih dari 3 tahun (panjang).
RENCANA PERTUMBUHAN
BISNIS:
Rencana yang mencakup strategi untuk
memperluas bisnis, merambah pasar baru,
atau mengembangkan produk baru.
FAKTOR WAKTU DAN
PERENCANAAN
FAKTOR WAKTU:

Waktu merupakan aspek kritis dalam setiap kegiatan atau proyek.

Efektifitas pengelolaan waktu dapat mempengaruhi sejauh mana tujuan
dapat dicapai tepat waktu dan dengan efisiensi. Faktor waktu mencakup
penentuan jangka waktu proyek, alokasi waktu untuk setiap tugas, dan
pengawasan terhadap kemajuan selama pelaksanaan proyek.

HAMBATAN:

Beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi faktor waktu dan

perencanaan meliputi:
1. Keterbatasan Sumber Daya:
2. Perubahan Ruang Lingkup (Scope Changes)
3. Keterbatasan Pengetahuan atau Keterampilan
4. Masalah Teknis atau Teknologi
5. Komitmen dan Prioritas yang Tidak Tepat
6. Kondisi Eksternal yang Tak Terduga
HAMBATAN-HAMBATAN
PERENCANAAN MANAJEMEN ADALAH PROSES PENTING DALAM MENGARAHKAN ORGANISASI MENUJU TUJUAN-TUJUAN YANG DIINGINKAN. NAMUN, SELAMA PROSES PERENCANAAN
MANAJEMEN, SERINGKALI TIMBUL BERBAGAI HAMBATAN YANG DAPAT MENGHAMBAT EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PERENCANAAN TERSEBUT. BERIKUT ADALAH BEBERAPA HAMBATAN
UMUM DALAM PERENCANAAN MANAJEMEN:
1. KETERBATASAN INFORMASI: PERENCANAAN MEMERLUKAN INFORMASI YANG AKURAT DAN KOMPREHENSIF. KETERBATASAN ATAU KURANGNYA DATA YANG TEPAT DAPAT
MENGHAMBAT KEMAMPUAN MANAJER UNTUK MERENCANAKAN DENGAN BAIK.
2. KETIDAKPASTIAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN: LINGKUNGAN BISNIS SELALU BERUBAH, DAN PERKEMBANGAN YANG TIDAK TERDUGA DAPAT MEMPENGARUHI PERENCANAAN
YANG TELAH DIBUAT SEBELUMNYA. HAL INI DAPAT MENCIPTAKAN KETIDAKPASTIAN YANG SULIT UNTUK DIATASI DALAM MERENCANAKAN JANGKA PANJANG.
3. KETIDAKSEIMBANGAN ANTARA TUJUAN DAN SUMBER DAYA: TERKADANG, TUJUAN YANG INGIN DICAPAI LEBIH BESAR DARIPADA SUMBER DAYA YANG TERSEDIA. INI
MENCIPTAKAN KETEGANGAN ANTARA AMBISI DAN KETERBATASAN SUMBER DAYA, YANG DAPAT MENGGANGGU PROSES PERENCANAAN.
4. KURANGNYA KETERLIBATAN PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT: KETERLIBATAN SELURUH TIM ATAU ANGGOTA ORGANISASI YANG RELEVAN DALAM PROSES PERENCANAAN ADALAH
KUNCI. KURANGNYA KETERLIBATAN ATAU PARTISIPASI DARI PIHAK YANG TERLIBAT DAPAT MENGURANGI KESUKSESAN PERENCANAAN DAN MENGHAMBAT IMPLEMENTASINYA.
5. RESISTENSI TERHADAP PERUBAHAN: MANAJEMEN PERENCANAAN SERINGKALI MELIBATKAN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI. BEBERAPA ANGGOTA TIM ATAU UNIT ORGANISASI
MUNGKIN TIDAK SIAP ATAU MENOLAK PERUBAHAN, YANG DAPAT MENGHAMBAT PROSES PERENCANAAN.
6. KETIDAKTEPATAN PERAMALAN: KESALAHAN DALAM MERAMALKAN TREN DAN KEBUTUHAN MASA DEPAN DAPAT MENGHASILKAN PERENCANAAN YANG TIDAK EFEKTIF ATAU TIDAK
SESUAI DENGAN KEADAAN YANG SEBENARNYA.
7. KURANGNYA KETERAMPILAN PERENCANAAN: PERENCANAAN YANG BAIK MEMBUTUHKAN KETERAMPILAN KHUSUS, TERMASUK ANALISIS SITUASI, PENILAIAN RISIKO, DAN
PERAMALAN. KURANGNYA KETERAMPILAN INI DALAM TIM PERENCANAAN DAPAT MENGHAMBAT PROSES PERENCANAAN YANG EFEKTIF
PERENCANAAN YANG EFEKTIF
PERENCANAAN YANG EFEKTIF DALAM MANAJEMEN MERUPAKAN LANGKAH PENTING UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN MEMASTIKAN KINERJA ORGANISASI ATAU PROYEK SESUAI DENGAN YANG DIINGINKAN. BERIKUT ADALAH
LANGKAH-LANGKAH DAN PRINSIP PERENCANAAN YANG EFEKTIF DALAM MANAJEMEN:

TETAPKAN TUJUAN DAN SASARAN (GOALS AND OBJECTIVES):

IDENTIFIKASI TUJUAN JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK YANG INGIN DICAPAI OLEH ORGANISASI ATAU PROYEK. TUJUAN HARUS SPESIFIK, TERUKUR, DAPAT DICAPAI, RELEVAN, DAN TERBATAS WAKTU (SMART).
ANALISIS SITUASI (SITUATION ANALYSIS):
EVALUASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL ORGANISASI UNTUK MEMAHAMI KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, DAN ANCAMAN (ANALISIS SWOT). GUNAKAN INFORMASI INI UNTUK MEMBIMBING PERENCANAAN.
IDENTIFIKASI SUMBER DAYA (RESOURCE IDENTIFICATION):
TENTUKAN SUMBER DAYA YANG DIPERLUKAN, SEPERTI MANUSIA, KEUANGAN, WAKTU, TEKNOLOGI, DAN PENGETAHUAN. PASTIKAN ALOKASI SUMBER DAYA SESUAI DENGAN TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN.
PENGEMBANGAN STRATEGI (STRATEGY DEVELOPMENT):
TENTUKAN STRATEGI DAN METODE UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN. PILIH PENDEKATAN YANG SESUAI DENGAN ANALISIS SITUASI DAN SUMBER DAYA YANG ADA.
PEMBUATAN RENCANA TINDAKAN (ACTION PLANS):
RENCANAKAN TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENERAPKAN STRATEGI. TENTUKAN LANGKAH-LANGKAH KONKRET, TANGGUNG JAWAB, JADWAL, DAN PENILAIAN KINERJA.
KOORDINASI DAN KOOPERASI (COORDINATION AND COOPERATION):
PASTIKAN SELURUH TIM ATAU DEPARTEMEN TERLIBAT DALAM PERENCANAAN DAN MEMILIKI PEMAHAMAN YANG JELAS TENTANG TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MEREKA. KOORDINASIKAN UPAYA BERSAMA UNTUK MENCAPAI
TUJUAN SECARA EFEKTIF.
EVALUASI DAN PENGAWASAN (EVALUATION AND MONITORING):
LAKUKAN EVALUASI BERKALA TERHADAP KEMAJUAN TERHADAP TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN. IDENTIFIKASI PERUBAHAN YANG DIPERLUKAN DAN LAKUKAN TINDAKAN KOREKTIF JIKA DIPERLUKAN.
FLEKSIBILITAS DAN PENYESUAIAN (FLEXIBILITY AND ADAPTABILITY):
RENCANA HARUS DAPAT DISESUAIKAN DENGAN PERUBAHAN DALAM LINGKUNGAN ATAU KEBUTUHAN ORGANISASI. FLEKSIBILITAS ADALAH KUNCI UNTUK MENJALANI PERUBAHAN DAN MEMASTIKAN KELANGSUNGAN BISNIS.
KOMITMEN DAN KEPEMIMPINAN (COMMITMENT AND LEADERSHIP):
DUKUNG PERENCANAAN DENGAN KOMITMEN PENUH DARI SELURUH TIM MANAJEMEN DAN KARYAWAN. PEMIMPIN HARUS MEMIMPIN DENGAN CONTOH, MEMBERIKAN ARAHAN YANG JELAS, DAN MEMASTIKAN BAHWA
PERENCANAAN DIJALANKAN SESUAI RENCANA.
KOMMUNIKASI YANG EFEKTIF (EFFECTIVE COMMUNICATION):
KOMUNIKASIKAN PERENCANAAN, TUJUAN, DAN STRATEGI SECARA JELAS DAN TERBUKA KEPADA SELURUH TIM. PASTIKAN SEMUA ANGGOTA TIM MEMAHAMI PERAN DAN KONTRIBUSI MEREKA DALAM MENCAPAI TUJUAN.
PERENCANAAN YANG EFEKTIF
EFEKTIVITAS SUATU RENCANA DAPAT DINILAI BERDASARKAN SEJUMLAH KRITERIA YANG MENCAKUP BERBAGAI ASPEK. PENILAIAN EFEKTIVITAS RENCANA DAPAT DILAKUKAN DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR BERIKUT:
1. TUJUAN DAN SASARAN (OBJECTIVES AND GOALS):
SEJAUH MANA RENCANA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN YANG TELAH DITETAPKAN? APAKAH TUJUAN TERSEBUT TERUKUR, REALISTIS, DAN DAPAT DICAPAI?
2. RELEVANSI (RELEVANCE):
SEJAUH MANA RENCANA TERSEBUT SESUAI DAN RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN DAN KONTEKS SAAT INI? APAKAH RENCANA INI MENGATASI MASALAH ATAU KEBUTUHAN YANG
ADA?
3. KETEPATAN WAKTU (TIMELINESS):
APAKAH RENCANA TELAH DILAKSANAKAN SESUAI JADWAL YANG TELAH DITETAPKAN? APAKAH RENCANA DAPAT MENGHASILKAN HASIL YANG DIINGINKAN DALAM WAKTU
YANG TEPAT?
4. EFISIENSI (EFFICIENCY):
SEJAUH MANA RENCANA DAPAT MENCAPAI HASIL DENGAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA YANG OPTIMAL? APAKAH RENCANA INI MENGHEMAT BIAYA, WAKTU, ATAU SUMBER
DAYA LAINNYA?
5. KESESUAIAN DENGAN ANGGARAN (BUDGET COMPLIANCE):
APAKAH RENCANA DAPAT DIJALANKAN SESUAI DENGAN ANGGARAN YANG TELAH DITETAPKAN? APAKAH PENGELUARAN SESUAI DENGAN ALOKASI ANGGARAN YANG
DIRENCANAKAN?
6. PARTISIPASI DAN KETERLIBATAN STAKEHOLDER (STAKEHOLDER INVOLVEMENT):
SEJAUH MANA RENCANA MELIBATKAN DAN MEMPERHITUNGKAN MASUKAN SERTA KEPENTINGAN DARI BERBAGAI PIHAK YANG TERLIBAT (STAKEHOLDER) DALAM PROSES
PERENCANAAN?
7. KELENGKAPAN DAN KUALITAS RENCANA (COMPLETENESS AND QUALITY OF PLAN):
APAKAH RENCANA INI LENGKAP, JELAS, DAN TERSTRUKTUR DENGAN BAIK? APAKAH MEMILIKI LANGKAH-LANGKAH YANG JELAS DAN TERUKUR UNTUK MENCAPAI TUJUAN?
Thanks You