*Korespondensi: liliesanggarwati@fk.unmul.ac.id
Submisi: 21 Februari 2020; Penerimaan: 30 April 2021; Publikasi online: 30 April 2021
DOI: 10.24198/jkg.v33i1.26418
ABSTRAK
Differences in the level of anxiety in tooth extraction treatment for men and
women
ABSTRACT
Introduction: Anxiety is a part of everyday life. Anxiety involves one’s body, self-perception, and
relationships with others. Dental anxiety has also been shown to influence the degree of pain that patients
feel. The more anxious or afraid a patient is, the more severe the patient’s pain will feel when undergoing
a tooth extraction procedure. This study was aimed to analyse the differences in the level of anxiety in the
treatment of tooth extraction for men and women. Methods: This was an analytic observational study using
a cross-sectional approach. The research sample was patients at Islamic Dental Hospital of Indonesian
Muslim University Makassar in 2018. Female patients were 73.3%, and male patients were 26.7%. The
research measurement tool used a five-question questionnaire Modified Dental Anxiety Scale (MDAS).
Results: The level of patient anxiety in the mild anxiety category was 46.7%, the moderate anxiety category
was 46.7%, and the severe anxiety category was 6.7%. The results showed that there was no difference in
the level of patient anxiety about tooth extraction treatment. Statistical tests showed no significant difference
in the level of anxiety in tooth extraction treatment between men and women with a p-value=0.157 (p>0.05).
Conclusion: There is no difference in the level of anxiety on tooth extraction treatment between men and
women.
64
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2021; 33(1): 64-69.
65
Perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi pada laki laki dan perempuan (Astuti dkk.)
inklusi penelitian adalah pelajar yang berusia 17 untuk melakukan perawatan pada esok hari,
tahun ke atas, pasien dengan indikasi pencabutan bagaimanakah perasaan anda? 2) jika anda
gigi, pasien yang bersedia ikut serta dalam sedang duduk di ruang tunggu untuk menunggu
penelitian ini, dan pasien yang kooperatif. Kriteria perawatan, bagaimanakah perasaan anda? 3)
eksklusi adalah pasien yang memiliki riwayat jika anda akan menjalani perawatan pengeboran
penyakit sistemik. Penelitian dilakukan pada bulan untuk penambalan gigi, bagaimanakah perasaan
Oktober 2018 di RSIGM Fakultas Kedokteran Gigi anda? 4) jika anda akan menjalani perawatan
Yayasan Wakaf UMI Makassar dan diolah dengan pembersihan karang gigi, bagaimanakah perasaan
SPSS V21 setelah mendapatkan izin dari komisi anda? 5) jika anda akan disuntik anastesi lokal
etik, dengan nomor 608/B.06/FKG-UMI/IX/2018. pada gusi rahang atas dan rahang bawah,
Teknik pengambilan sampel penelitian bagaimanakah perasaan anda? Pada setiap pilihan
menggunakan teknik accidental sampling yaitu jawaban mengandung lima jenjang skor, yaitu
memilih sampel sesuai kriteria inklusi. Skala skor 1= tidak cemas, skor 2=sedikit cemas, skor
penelitian menggunakan skala Guttman yaitu 3=cemas, skor 4=sangat cemas, dan skor 5=amat
sebanyak 30 orang yang bersedia mengikuti sangat cemas. Berdasarkan jumlah skor tersebut,
penelitian dan mau melakukan perawatan ditentukan kategori tingkat kecemasan, yaitu skor
pencabutan gigi di RSIGM Fakultas Kedokteran 5-14=tingkat kecemasan rendah, skor 15-18 =
Gigi Yayasan Wakaf UMI Makassar. tingkat kecemasannya sedang, dan skor ≥ 19=
Tingkat kecemasan pada perawatan tingkat kecemasan tinggi. Analisis data dilakukan
pencabutan gigi merupakan suatu kecenderungan dengan menggunakan uji statistik Mann Whitney
merasa cemas terhadap perawatan ke dokter
gigi. Penelitian menggunakan kuesioner Modified HASIL
Dental Anxiety Score (MDAS). Peneliti memilih
kuesioner ini karena tingkat keberhasilan nya Tabel 1 menunjukkan distribusi dan frekuensi
dalam menentukan tingkat kecemasan pasien jenis kelamin pasien perawatan pencabutan gigi
sudah terbukti dalam penelitian sebelumnya. di RSIGM Fakultas kedokteran Gigi Yayasan
Tingkat kecemasan pasien pada saat Wakaf UMI responden paling banyak yaitu pasien
pencabutan gigi diukur menggunakan kuesioner perempuan sebesar 22 responden atau setara
MDAS menggunakan skala Guttman. Kuesioner dengan 73% dan responden yang paling rendah
yang digunakan terdiri dari lima item pertanyaan, yaitu pasien laki-laki sebesar 8 responden atau
yaitu 1) jika anda akan berkunjung ke dokter gigi setara dengan 27%.
Tabel 1. Perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi pada laki-laki dan perempuan di RSIGM Fakultas
Kedokteran Gigi Yayasan Wakaf UMI Tahun 2018.
Kecemasan
Total
Jenis kelamin Kecemasan ringan Kecemasan sedang Kecemasan berat P
n % n % n % n %
Perempuan 8 57 12 86 2 100 22 73
0,157
Laki - laki 6 43 2 14 0 0 8 27
Total 14 100 14 100 2 100 30 100
66
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2021; 33(1): 64-69.
67
Perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi pada laki laki dan perempuan (Astuti dkk.)
namun untuk pasien anak dengan keadaan mengurangi tingkat kecemasan masing-masing
ambang rasa cemas yang tinggi, rasa takut yang individu.19
berlebihan serta ambang rasa sakit yang tinggi, Namun, jika kecemasan telah berkembang
maka untuk dapat menangani pasien anak seperti dan menetap, ada beberapa prosedur yang harus
ini, dapat dilakukan dengan sedasi inhalasi.16,17 diikuti, dapat diatasi dengan berbagai cara seperti:20
Kecemasan dental menduduki posisi kelima 1.
Penggunaan obat-obatan, metode farmakologis
sebagai situasi yang paling sering ditakutkan. untuk menghilangkan kecemasan merupakan
Prevalensi yang tinggi sering membuat pasien kemungkinan lain; 2. Model peran, didasari oleh ide
enggan atau menghindari kunjungan ke dokter gigi bahwa orang belajar banyak dari lingkungannya
karena cemas terhadap tindakan dental tersebut. dengan mengamati konsekuensi tingkah laku
Kecemasan pada prosedur ekstraksi gigi sering orang lain; 3. Mengurangi ketidakpastian, meski
disebabkan oleh penggunaan benda-benda tajam model peran merupakan pendekatan efektif untuk
seperti jarum, elevator (bein) dan tang, yang mengurangi kecemasan, setidaknya sebagian
dimasukkan secara berurutan maupun bergantian efeknya berasal dari berkurangnya ketidakpastian,
ke dalam mulut. dan sikap dokter gigi yang ramah dan penuh
Menurut studi yang dilakukan Lilies perhatian dapat menimbulkan ketenangan; 4.
Anggarwati Astuti dkk pada tahun 2019 kepada 511 Dukungan emosional, meski kecemasan yang
populasi siswa SMA se kota Benteng Kabupaten disertai dengan ketidakpastian dapat dikurangi
Kepulauan Selayar yang berusia diantara 17-21 dengan pemberiaan informasi, dokter gigi
tahun, didapatkan hasil bahwa dalam dua tahun juga memberikan dukungan emosional ketika
terakhir kunjungan ke dokter gigi hampir sama menjelaskan prosedur dan perawatan. Pesan
untuk semua tingkat kecemasan. Responden yang yang terkandung disini adalah bahwa dokter gigi
terakhir kali berkunjung ke dokter gigi lebih dari menyadari kecemasan akibat situasi yang ada dan
dua tahun Sebagian besar merasa tidak cemas berusaha menguranginya. Ini memberi rasa aman
sebanyak 54,1%. Jumlah ini sedikit lebih rendah dan percaya.
dari mereka yang tidak mengunjungi dokter gigi
sebanyak 59,4%.18 SIMPULAN
Hasil yang didapatkan pada penelitian
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan
jenis kelamin terhadap tingkat kecemasan pada pada perawatan pencabutan gigi antara laki laki
perawatan pencabutan gigi sejalan dengan hasil dan perempuan.
studi sebelumnya oleh Lilies Anggarwati Astuti,dkk
pada tahun 2019 bahwa sebagian besar remaja DAFTAR PUSTAKA
tidak cemas dengan perawatan gigi, baik dari
segi umur maupun jenis kelamin pada remaja. 1. Fetiara Nur’annisa Erfa Eddy, Hanna Mutiara.
Ditemukan adanya beberapa faktor eksternal lain Peranan ibu dalam pemeliharaan kesehatan
yang mempengaruhi seperti tingkat pengetahuan gigi anak dengan status karies anak usia
yang didapatkan sejak dini, ketersediaan pelayanan sekolah dasar. Med J Lampung Univ. 2015;4(8):
perawatan gigi dan faktor dukungan keluarga.18 2. Nicholas E, Collado V, Faulks D, Bullier B,
Rasa takut terhadap perawatan gigi Hennequin M. A National Cross-sectional
biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan Survey of Dental Anxiety in The French Adult
pengalaman negatif, umumnya dinyatakan sebagai Population. BMC Oral Health. 2017:10;7:12.
pengalaman yang menyakitkan dan dirawat oleh DOI: 10.1186/1472-6831-7-12.
dokter gigi yang kasar. Meskipun cenderung 3. Veriza E. Perilaku pemeliharaan kesehatan
menurun dengan peningkatan usia, kecemasan/ gigi dan mulut pada anak autisme. Faletehan
rasa takut terhadap perawatan gigi dapat bertahan Health Journal, Juli 2018;5(2):55-60. DOI:
hingga remaja dan berlanjut sampai dewasa. Hal 10.33746/fhj.v5i2.9
ini penting, karena itu, dokter gigi harus mampu 4. Inra. Faktor–Faktor Penyebab Penundaan
untuk mengidentifikasi pasien ini, dengan tujuan Pencabutan Gigi di RSGMP drg. Hj. Halimah
untuk merencanakan intervensi gigi yang dapat Daeng Sikati, Fakultas Kedokteran Gigi
68
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2021; 33(1): 64-69.
Universitas Hasanuddin Periode April – Mei tindakan pencabutan gigi anak kelas 5 di sd
2013. katolik frater don bosco manado. Pharmacon.
5. Rusdy, Hendry. Tingkat Kecemasan 2017;6(4): DOI: 10.35799/pha.6.2017.17751.
Masyarakat Saat Pencabutan Gigi Berdasarkan 12. Mathius NPNE, Sembiring LS, Rohinsa M.
Usia, Jenis Kelamin dan Asal Daerah Dengan Tingkat kecemasan dental anak usia 7-12
Survei Online, Departemen Bedah Mulut tahun yang akan melakukan ekstraksi gigi.
dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Padjadjaran J Dent Res Student. Februari
Universitas Sumatera Utara. 2015 2019;3(1):33-42. DOI: 10.24198/pjdrs.
6. Amaliya MI, Setiawati R, Sari AK, Muqmiroh L, v3i1.22486
Muhaimin. Scoring analysis of the relationship 13. Marginean I, Filimon L. Modified Dental Anxiety
between magnetic resonance imaging- anxiety Scale: a validation study on communities from
questionnaire (mri-aq) with heart rate to patients the west part of Romania. Int J Educ Psychol
anxiety level at lumbosacral mri examination. Comm 2012;2:102-14.
J Vocat Health Studies 2019;2:112–7. DOI: 14. Sheetal S, Agrawal P, Patil S. Relationship
10.20473/jvhs.V2I3.2019.112-117 between dental anxiety and pain perception
7. Wasilah. Penatalaksanaan Pasien Cemas during scaling. J Oral Sci 2011; 53(3):341-8.
Pada Pencabutan Gigi Anak dengan DOI: 10.2334/josnusd.53.341.
Menggunakan Anastesi Topikal dan Injeksi, 15. Appukuttan D, Datchnamurthy M, Deborah
Bagian Pedodonsia Fakultas Kedokteran Gigi SP, Hirudayaraj GJ, Tadepalli A, Victor DJ.
Universitas Jember. 2011 Reliability and validity of the Tamil version of
8. Branny Yahya, Nurrany. Gambaran Kecemasan modified dental anxiety scale. J Oral Sci 2012;
Pasien Ekstraksi Gigi di Rumah Sakit Gigi 54(4):313-20. DOI: 10.2334/josnusd.54.313.
dan Mulut (RSGM) UNSRAT, Program Studi 16. Naidu RS, Lalwah S. Dental anxiety in a sample
Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran of West Indian adults. West Indian Med J 2010;
UNSRAT. 2016 59(5):567-72.
9. Bunga, Chinda. Hubungan Perasaan Takut 17. Astuti LA, Nurnaeni, Umar F, Tahir H, Amin A.
Anak Terhadap Perawatan Gigi dengan Anxiety level of dental care among adolescents
Kebersihan Gigi dan Mulut di RSGM Unsrat in Kepulauan Selayar District. Indian J Public
Manado. Program Studi Pendidikan Dokter Heal Res Dev. 2019;10(1):409-12.
Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam 18. Soraya C, Danielle M, Frecken J. Assosiated of
Ratulangi Manado. 2016 ART with pain in dental treatment. J Appl Oral
10. Rehatta, Vivian C, 2014, Gambaran Kecemasan Sci 2019;17(sp. issue):84-8.
Pencabutan Gigi Anak Di Puskesmas Bahu 19. Tobias G, Spanier AB. Meynert G. Developing
Manado. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas a Mobile App (iGAM) to Promote Gingival
Sam Ratulangi Manado. 2014 Health by Professional Monitoring of Dental
11. Pramanto R, Munayang H, Hutagalung BSP. Selfies: User-Centered Design Approach.
Gambaran tingkat kecemasan terhadap JMIR 2020;8(8):e19433. DOI:10.2196/19433
69