Anda di halaman 1dari 6

Laporan penelitian

Perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi pada


laki laki dan perempuan

Lilies Anggarwati Astuti1*, Ilmianti2 , Nurasisa Lestari3, Tira Nurfaizah1


1
Departemen Periodonsia Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman Indonesia
2
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim
Indonesia
3
Departemen Bedah Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

*Korespondensi: liliesanggarwati@fk.unmul.ac.id
Submisi: 21 Februari 2020; Penerimaan: 30 April 2021; Publikasi online: 30 April 2021
DOI: 10.24198/jkg.v33i1.26418

ABSTRAK

Pendahuluan: Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan melibatkan


satu tubuh, persepsi diri, dan hubungan dengan orang lain. Kecemasan dental juga telah terbukti memiliki
pengaruh terhadap derajat rasa sakit yang dirasakan pasien. Semakin cemas atau takut seorang pasien,
maka semakin kuat rasa sakit yang dirasakan pasien ketika menjalani prosedur ekstraksi gigi. Tujuan
penelitian adalah menganalisis perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi pada laki-
laki dan perempuan. Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan
Crosssectional. Sampel penelitian adalah pasien di RSIGM Fakultas Kedokteran Gigi UMI pada tahun
2018, pasien. Pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 73,3%, dan pasien berjenis kelamin laki-laki
sebanyaj 26,7%. Alat ukur penelitian menggunakan lima pertanyaan kuesioner Modified Dental Anxiety
Scale (MDAS). Hasil: Tingkat kecemasan pasien pada kategori kecemasan ringan sebanyak 46,7%,
Kategori kecemasan sedang sebanyak 46,7%, dan kategori kecemasan berat sebanyak 6,7%. Hasil
menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat kecemasan pasien terhadap perawatan pencabutan gigi. Hasil
uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan
gigi antara laki laki dan perempuan nilai p = 0,157, (P>0,05). Simpulan: Tidak terdapat perbedaan tingkat
kecemasan pada perawatan pencabutan gigi antara laki laki dan perempuan.

Kata kunci: Tingkat kecemasan, pencabutan gigi, laki-laki, perempuan.

Differences in the level of anxiety in tooth extraction treatment for men and
women
ABSTRACT

Introduction: Anxiety is a part of everyday life. Anxiety involves one’s body, self-perception, and
relationships with others. Dental anxiety has also been shown to influence the degree of pain that patients
feel. The more anxious or afraid a patient is, the more severe the patient’s pain will feel when undergoing
a tooth extraction procedure. This study was aimed to analyse the differences in the level of anxiety in the
treatment of tooth extraction for men and women. Methods: This was an analytic observational study using
a cross-sectional approach. The research sample was patients at Islamic Dental Hospital of Indonesian
Muslim University Makassar in 2018. Female patients were 73.3%, and male patients were 26.7%. The
research measurement tool used a five-question questionnaire Modified Dental Anxiety Scale (MDAS).
Results: The level of patient anxiety in the mild anxiety category was 46.7%, the moderate anxiety category
was 46.7%, and the severe anxiety category was 6.7%. The results showed that there was no difference in
the level of patient anxiety about tooth extraction treatment. Statistical tests showed no significant difference
in the level of anxiety in tooth extraction treatment between men and women with a p-value=0.157 (p>0.05).
Conclusion: There is no difference in the level of anxiety on tooth extraction treatment between men and
women.

Keywords: Anxiety level, tooth extraction, men, women.

64
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2021; 33(1): 64-69.

PENDAHULUAN memiliki pengaruh terhadap derajat rasa sakit


yang dirasakan pasien. Semakin cemas atau takut
Perawatan kesehatan gigi merupakan suatu seorang pasien, maka semakin kuat rasa sakit
proses interaksi antara pasien dengan dokter gigi. yang dirasakan pasien ketika menjalani prosedur
Berhasil tidaknya suatu perawatan tergantung dari ekstraksi gigi.5
cara pendekatan yang diberikan oleh dokter gigi Wanita cenderung lebih cemas daripada pria
terhadap pasiennya. Cara pendekatan yang baik karena wanita memiliki tingkat toleransi terhadap
ditunjang oleh pemahaman tipologi kepribadian rasa sakit yang lebih rendah dan wanita mempunyai
setiap pasien, yang satu sama lain berbeda.1 tingkat neurosis (kecenderungan mengalami
Survei umumnya menunjukkan bahwa keadaan emosional negatif) yang lebih tinggi
sebagian besar populasi umum menghindari dibandingkan pria. Pria juga memiliki emosional
kunjungan rutin ke dokter gigi karena mereka takut yang lebih stabil daripada wanita, penelitian juga
untuk melakukannya. Pada penelitian terbaru, menunjukkan bahwa prevalensi depresi dan
kecemasan terhadap perawatan gigi dihubungkan kecemasan lebih besar pada perempuan daripada
dengan lamanya waktu sejak kunjungan terakhir pria sebab terdapat perbedaan sekresi hormon,
perawatan gigi dan frekuensi terbesar pembatalan Tekanan psikososial, dan tipe perilaku antara pria
kunjungan. Kecemasan terhadap perawatan gigi dan perempuan.6
membatasi sebagiaan, atau mencegah seluruh Dalam beberapa literatur yang ada
pemanfaatan pelayanan perawatan kesehatan terdapat berbagai macam kuesioner penelitian
mulut. Orang yang cemas memperlihatkan lebih dalam mengukur rasa cemas dan takut terhadap
banyak kerusakan atau gigi yang hilang dan sedikit perawatan gigi, misalnya General Geer Fear Scale,
gigi yang direstorasi.2,3 Modified Dental Anxiety Scale (MDAS), Corah’s
Hambatan emosional juga dapat Dental Anxiety Scale (CDAS), (STAI), Dental Fear
menimbulkan masalah. Dalam kebudayaan kita, Survey (DFS), Getz Dental Relief Survey, dan
perawatan gigi mempunyai reputasi menyakitkan State Trait Anxiety Scale. Diantara macam-macam
dan tampaknya beberapa orang malas ke dokter kuesioner tersebut, kuesioner yang paling sering
gigi karena mereka membayangkan rasa sakit digunakan untuk mengukur tingkat rasa takut dan
yang akan dialaminya.4 kecemasan adalah MDAS, DFS dan CDAS.7,8
Tingkat kecemasan terhadap perawatan Modifikasi dari kuesioner CDAS adalah
gigi berada pada peringkat ke-5 diantara kuesioner MDAS yang digunakan untuk
beberapa kondisi umum lainnya yang dapat meningkatkan nilai psikometri dan validitas dari
memicu kecemasan. Pasien yang memiliki tingkat kuesioner CDAS yang sebelumnya. Kelebihan lain
kecemasan terhadap perawatan gigi seringkali yang dimiliki oleh kuesioner MDAS relatif mudah
menghindari hal-hal yang berhubungan dengan penggunaannya dan tidak membutuhkan waktu
gigi, hal ini dapat menjadi penyebab sehingga yang relatif lama untuk menyelesaikannya. Secara
prevalensi kecemasan terhadap perawatan umum, kuesioner tersebut telah diterjemahkan ke
gigi termasuk kategori yang tinggi. Selain itu, dalam berbagai Bahasa, diantaranya Spanyol,
hanya beberapa pasien yang memiliki tingkat Yunani, Tiongkok, Rumania, Turki, dan Malaysia.
kecemasan yang rendah terhadap perawatan gigi. Selain itu, kuesioner tersebut telah diuji nilai dari
Pada sebuah studi yang dilakukan di Belanda, segi validitas dan reliabilitas.9,10 Tujuan penelitian
dilaporkan bahwa hanya 14% penduduk Belanda untuk menganalisis perbedaan tingkat kecemasan
yang tidak mengalami rasa takut dan rasa cemas pada perawatan pencabutan gigi pada laki-laki dan
ketika mengunjungi dokter gigi untuk menerima perempuan.
perawatan gigi.5
Beberapa penelitian yang juga dilakukan di METODE
Kota Makassar di RSGMP drg. Hj. Halimah Daeng
Sikati salah satu penyebab penundaan ekstraksi Jenis penelitian observasional analitik
gigi karena adanya kecemasan yang berhubungan dengan pendekatan crosssectional. Populasi
dengan beberapa riwayat penyakit sistemik seperti penelitian adalah pasien RSIGM Fakultas
asma. Kecemasan dental juga telah terbukti Kedokteran Gigi Yayasan Wakaf UMI. Kriteria

65
Perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi pada laki laki dan perempuan (Astuti dkk.)

inklusi penelitian adalah pelajar yang berusia 17 untuk melakukan perawatan pada esok hari,
tahun ke atas, pasien dengan indikasi pencabutan bagaimanakah perasaan anda? 2) jika anda
gigi, pasien yang bersedia ikut serta dalam sedang duduk di ruang tunggu untuk menunggu
penelitian ini, dan pasien yang kooperatif. Kriteria perawatan, bagaimanakah perasaan anda? 3)
eksklusi adalah pasien yang memiliki riwayat jika anda akan menjalani perawatan pengeboran
penyakit sistemik. Penelitian dilakukan pada bulan untuk penambalan gigi, bagaimanakah perasaan
Oktober 2018 di RSIGM Fakultas Kedokteran Gigi anda? 4) jika anda akan menjalani perawatan
Yayasan Wakaf UMI Makassar dan diolah dengan pembersihan karang gigi, bagaimanakah perasaan
SPSS V21 setelah mendapatkan izin dari komisi anda? 5) jika anda akan disuntik anastesi lokal
etik, dengan nomor 608/B.06/FKG-UMI/IX/2018. pada gusi rahang atas dan rahang bawah,
Teknik pengambilan sampel penelitian bagaimanakah perasaan anda? Pada setiap pilihan
menggunakan teknik accidental sampling yaitu jawaban mengandung lima jenjang skor, yaitu
memilih sampel sesuai kriteria inklusi. Skala skor 1= tidak cemas, skor 2=sedikit cemas, skor
penelitian menggunakan skala Guttman yaitu 3=cemas, skor 4=sangat cemas, dan skor 5=amat
sebanyak 30 orang yang bersedia mengikuti sangat cemas. Berdasarkan jumlah skor tersebut,
penelitian dan mau melakukan perawatan ditentukan kategori tingkat kecemasan, yaitu skor
pencabutan gigi di RSIGM Fakultas Kedokteran 5-14=tingkat kecemasan rendah, skor 15-18 =
Gigi Yayasan Wakaf UMI Makassar. tingkat kecemasannya sedang, dan skor ≥ 19=
Tingkat kecemasan pada perawatan tingkat kecemasan tinggi. Analisis data dilakukan
pencabutan gigi merupakan suatu kecenderungan dengan menggunakan uji statistik Mann Whitney
merasa cemas terhadap perawatan ke dokter
gigi. Penelitian menggunakan kuesioner Modified HASIL
Dental Anxiety Score (MDAS). Peneliti memilih
kuesioner ini karena tingkat keberhasilan nya Tabel 1 menunjukkan distribusi dan frekuensi
dalam menentukan tingkat kecemasan pasien jenis kelamin pasien perawatan pencabutan gigi
sudah terbukti dalam penelitian sebelumnya. di RSIGM Fakultas kedokteran Gigi Yayasan
Tingkat kecemasan pasien pada saat Wakaf UMI responden paling banyak yaitu pasien
pencabutan gigi diukur menggunakan kuesioner perempuan sebesar 22 responden atau setara
MDAS menggunakan skala Guttman. Kuesioner dengan 73% dan responden yang paling rendah
yang digunakan terdiri dari lima item pertanyaan, yaitu pasien laki-laki sebesar 8 responden atau
yaitu 1) jika anda akan berkunjung ke dokter gigi setara dengan 27%.

Tabel 1. Perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi pada laki-laki dan perempuan di RSIGM Fakultas
Kedokteran Gigi Yayasan Wakaf UMI Tahun 2018.
Kecemasan
Total
Jenis kelamin Kecemasan ringan Kecemasan sedang Kecemasan berat P
n % n % n % n %
Perempuan 8 57 12 86 2 100 22 73
0,157
Laki - laki 6 43 2 14 0 0 8 27
Total 14 100 14 100 2 100 30 100

Tabel 1 menunjukkan distribusi dan Hasil uji normalitas menunjukkan data


frekuensi tingkat kecemasan pada pasien tidak berdistribusi normal sehingga dilakukan uji
perawatan pencabutan gigi di RSIGM Fakultas Mann Whitney. Tabel 1 menunjukkan pengaruh
Kedokteran Gigi Yayasan Wakaf UMI responden jenis kelamin terhadap tingkat kecemasan pada
paling banyak memiliki kategori kecemasan ringan perawatan pencabutan gigi di RSIGM Fakultas
dan kecemasan sedang sebesar masing masing Kedokteran Gigi Yayasan Wakaf UMI tahun 2018
14 responden atau setara dengan 47% dan yang pada kategori responden yang memiliki tingkat
paling rendah pada kategori kecemasan berat kecemasan ringan dan berjenis kelamin perempuan
sebesar 2 responden atau setara dengan 14%. sebanyak 8 responden (57%). Pada kategori

66
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2021; 33(1): 64-69.

responden yang memiliki tingkat kecemasan menurunnya kecemasan seseorang pada


ringan dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak prosedur ekstraksi gigi selanjutnya. Pengalaman
6 responden (43%). Kategori responden yang tidak menyenangkan sebelumnya bisa menjadi
memiliki tingkat kecemasan sedang dan berjenis pemicu terjadinya kecemasan. Keadaan ini
kelamin perempuan sebanyak 12 responden mengindikasikan bahwa prosedur ekstraksi
(86%). Kategori responden yang memiliki tingkat gigi menyebabkan kecemasan pada beberapa
kecemasan sedang dan berjenis kelamin laki-laki pasien. Ketidakpastian kemungkinan bisa menjadi
sebanyak 2 responden (14%). Kategori responden penyebab hal ini, akibat kurangnya pemahaman
yang memiliki tingkat kecemasan berat dan berjenis mengenai prosedur yang dijalani.12
kelamin perempuan sebanyak 2 responden (100%). Hasil penelitian perbedaan tingkat
Kategori responden yang memiliki kecemasan kecemasan pada perawatan pencabutan gigi
berat dan berjenis kelamin laki-laki tidak ada (0%). antara laki-laki dan perempuan di RSIGM Fakultas
Hasil uji statistik Mann Whitney pada tabel Kedokteran Gigi Yayasan Wakaf UMI tahun 2018
1 menunjukkan nilai p = 0,157 (p = 0,05). Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat
ini menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi
kecemasan pada perawatan pencabutan gigi antara laki-laki dan perempuan.
antara laki laki dan perempuan di RSIGM Fakultas Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Kedokteran Gigi Yayasan Wakaf UMI tahun 2018. yang dilakukan oleh Joyce Kandou pada tahun
2013 di Balai Pengobatan Rumah Sakit Gigi dan
PEMBAHASAN Mulut Manado dimana kebanyakan pasien yang
mengalami kecemasan rendah adalah perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dimana dari 47 subyek penelitian, sebanyak 31
kuesioner MDAS memiliki reliabilitas yang baik pasien mengalami tingkat kecemasan rendah pada
dalam melihat perbedaan tingkat kecemasan pada pencabutan gigi, dimana sebagian dari mereka
perawatan pencabutan gigi pada laki-laki dan adalah perempuan. Hasil penelitian menunjukkan
perempuan. Hasil dari penelitian yang dilakukan perempuan di Indonesia memiliki tingkat
untuk melihat perbedaan tingkat kecemasan pada kecemasan yang rendah dalam menghadapi
perawatan pencabutan gigi pada laki-laki dan pencabutan gigi daripada laki-laki. 13
perempuan. di RSIGM Fakultas Kedokteran Gigi Kecemasan akan direspon dengan
Yayasan Wakaf UMI menunjukkan bahwa tidak ada beberapa perubahan pada tubuh, terutama pada
perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan tanda-tanda vital. Perubahan yang terjadi dapat
pencabutan gigi antara laki-laki dan perempuan. berupa peningkatan tekanan darah, denyut nadi,
Studi yang dilakukan Myers pada tahun dan pernapasan.Peningkatan yang terjadi yang
2006 menyatakan bahwa, perempuan lebih cemas terlalu besar, akan menyebabkan kerja jantung
akan ketidakmampuannya dibandingkan laki- dan kebutuhan oksigen meningkat. Tubuh
laki, yang mana laki-laki lebih aktif, eksploratif menyiasati hal tersebut dengan meningkatkan
sedangkan perempuan lebih sensitif. Penelitian tekanan darah, meningkatkan debar jantung, dan
ini juga menunjukkan bahwa laki-laki lebih nafas yang dangkal dan pendek. Kecemasan yang
tenang dibandingkan perempuan. Perempuan berlebihan dapat menimbulkan pemikiran yang
lebih mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan tidak rasional dan meningkatkan aktivitas motorik
lingkungan daripada laki-laki. Perempuan memiliki bahkan kehilangan kendali. Kecemasan juga
rasa nyeri yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. dapat menimbulkan kebingungan, berkurangnya
Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki konsentrasi, dan menurunkan daya ingat.14,15
ambang toleransi sakit yang rendah dan secara Di bidang kedokteran gigi pencabutan tanpa
umum perempuan memiliki tingkat kecemasan penyuntikan (anastesi topikal) dan pencabutan
yang tinggi.11 dengan penyuntikan (anastesi injeksi) serta
Penelitian Harlye Tangkere dkk pada pengeboran adalah keadaan yang paling memicu
tahun 2013 di Puskesmas Tuminting Manado rasa cemas. Perawatan pasien anak-anak dengan
membuktikan bahwa pengalaman menjalani keadaan umum normal dapat dimulai dengan
prosedur ekstraksi gigi tidak bisa menjadi indikator pendekatan psikologis, seperti metode modeling,

67
Perbedaan tingkat kecemasan pada perawatan pencabutan gigi pada laki laki dan perempuan (Astuti dkk.)

namun untuk pasien anak dengan keadaan mengurangi tingkat kecemasan masing-masing
ambang rasa cemas yang tinggi, rasa takut yang individu.19
berlebihan serta ambang rasa sakit yang tinggi, Namun, jika kecemasan telah berkembang
maka untuk dapat menangani pasien anak seperti dan menetap, ada beberapa prosedur yang harus
ini, dapat dilakukan dengan sedasi inhalasi.16,17 diikuti, dapat diatasi dengan berbagai cara seperti:20
Kecemasan dental menduduki posisi kelima 1.
Penggunaan obat-obatan, metode farmakologis
sebagai situasi yang paling sering ditakutkan. untuk menghilangkan kecemasan merupakan
Prevalensi yang tinggi sering membuat pasien kemungkinan lain; 2. Model peran, didasari oleh ide
enggan atau menghindari kunjungan ke dokter gigi bahwa orang belajar banyak dari lingkungannya
karena cemas terhadap tindakan dental tersebut. dengan mengamati konsekuensi tingkah laku
Kecemasan pada prosedur ekstraksi gigi sering orang lain; 3. Mengurangi ketidakpastian, meski
disebabkan oleh penggunaan benda-benda tajam model peran merupakan pendekatan efektif untuk
seperti jarum, elevator (bein) dan tang, yang mengurangi kecemasan, setidaknya sebagian
dimasukkan secara berurutan maupun bergantian efeknya berasal dari berkurangnya ketidakpastian,
ke dalam mulut. dan sikap dokter gigi yang ramah dan penuh
Menurut studi yang dilakukan Lilies perhatian dapat menimbulkan ketenangan; 4.
Anggarwati Astuti dkk pada tahun 2019 kepada 511 Dukungan emosional, meski kecemasan yang
populasi siswa SMA se kota Benteng Kabupaten disertai dengan ketidakpastian dapat dikurangi
Kepulauan Selayar yang berusia diantara 17-21 dengan pemberiaan informasi, dokter gigi
tahun, didapatkan hasil bahwa dalam dua tahun juga memberikan dukungan emosional ketika
terakhir kunjungan ke dokter gigi hampir sama menjelaskan prosedur dan perawatan. Pesan
untuk semua tingkat kecemasan. Responden yang yang terkandung disini adalah bahwa dokter gigi
terakhir kali berkunjung ke dokter gigi lebih dari menyadari kecemasan akibat situasi yang ada dan
dua tahun Sebagian besar merasa tidak cemas berusaha menguranginya. Ini memberi rasa aman
sebanyak 54,1%. Jumlah ini sedikit lebih rendah dan percaya.
dari mereka yang tidak mengunjungi dokter gigi
sebanyak 59,4%.18 SIMPULAN
Hasil yang didapatkan pada penelitian
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan
jenis kelamin terhadap tingkat kecemasan pada pada perawatan pencabutan gigi antara laki laki
perawatan pencabutan gigi sejalan dengan hasil dan perempuan.
studi sebelumnya oleh Lilies Anggarwati Astuti,dkk
pada tahun 2019 bahwa sebagian besar remaja DAFTAR PUSTAKA
tidak cemas dengan perawatan gigi, baik dari
segi umur maupun jenis kelamin pada remaja. 1. Fetiara Nur’annisa Erfa Eddy, Hanna Mutiara.
Ditemukan adanya beberapa faktor eksternal lain Peranan ibu dalam pemeliharaan kesehatan
yang mempengaruhi seperti tingkat pengetahuan gigi anak dengan status karies anak usia
yang didapatkan sejak dini, ketersediaan pelayanan sekolah dasar. Med J Lampung Univ. 2015;4(8):
perawatan gigi dan faktor dukungan keluarga.18 2. Nicholas E, Collado V, Faulks D, Bullier B,
Rasa takut terhadap perawatan gigi Hennequin M. A National Cross-sectional
biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan Survey of Dental Anxiety in The French Adult
pengalaman negatif, umumnya dinyatakan sebagai Population. BMC Oral Health. 2017:10;7:12.
pengalaman yang menyakitkan dan dirawat oleh DOI: 10.1186/1472-6831-7-12.
dokter gigi yang kasar. Meskipun cenderung 3. Veriza E. Perilaku pemeliharaan kesehatan
menurun dengan peningkatan usia, kecemasan/ gigi dan mulut pada anak autisme. Faletehan
rasa takut terhadap perawatan gigi dapat bertahan Health Journal, Juli 2018;5(2):55-60. DOI:
hingga remaja dan berlanjut sampai dewasa. Hal 10.33746/fhj.v5i2.9
ini penting, karena itu, dokter gigi harus mampu 4. Inra. Faktor–Faktor Penyebab Penundaan
untuk mengidentifikasi pasien ini, dengan tujuan Pencabutan Gigi di RSGMP drg. Hj. Halimah
untuk merencanakan intervensi gigi yang dapat Daeng Sikati, Fakultas Kedokteran Gigi

68
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2021; 33(1): 64-69.

Universitas Hasanuddin Periode April – Mei tindakan pencabutan gigi anak kelas 5 di sd
2013. katolik frater don bosco manado. Pharmacon.
5. Rusdy, Hendry. Tingkat Kecemasan 2017;6(4): DOI: 10.35799/pha.6.2017.17751.
Masyarakat Saat Pencabutan Gigi Berdasarkan 12. Mathius NPNE, Sembiring LS, Rohinsa M.
Usia, Jenis Kelamin dan Asal Daerah Dengan Tingkat kecemasan dental anak usia 7-12
Survei Online, Departemen Bedah Mulut tahun yang akan melakukan ekstraksi gigi.
dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Padjadjaran J Dent Res Student. Februari
Universitas Sumatera Utara. 2015 2019;3(1):33-42. DOI: 10.24198/pjdrs.
6. Amaliya MI, Setiawati R, Sari AK, Muqmiroh L, v3i1.22486
Muhaimin. Scoring analysis of the relationship 13. Marginean I, Filimon L. Modified Dental Anxiety
between magnetic resonance imaging- anxiety Scale: a validation study on communities from
questionnaire (mri-aq) with heart rate to patients the west part of Romania. Int J Educ Psychol
anxiety level at lumbosacral mri examination. Comm 2012;2:102-14.
J Vocat Health Studies 2019;2:112–7. DOI: 14. Sheetal S, Agrawal P, Patil S. Relationship
10.20473/jvhs.V2I3.2019.112-117 between dental anxiety and pain perception
7. Wasilah. Penatalaksanaan Pasien Cemas during scaling. J Oral Sci 2011; 53(3):341-8.
Pada Pencabutan Gigi Anak dengan DOI: 10.2334/josnusd.53.341.
Menggunakan Anastesi Topikal dan Injeksi, 15. Appukuttan D, Datchnamurthy M, Deborah
Bagian Pedodonsia Fakultas Kedokteran Gigi SP, Hirudayaraj GJ, Tadepalli A, Victor DJ.
Universitas Jember. 2011 Reliability and validity of the Tamil version of
8. Branny Yahya, Nurrany. Gambaran Kecemasan modified dental anxiety scale. J Oral Sci 2012;
Pasien Ekstraksi Gigi di Rumah Sakit Gigi 54(4):313-20. DOI: 10.2334/josnusd.54.313.
dan Mulut (RSGM) UNSRAT, Program Studi 16. Naidu RS, Lalwah S. Dental anxiety in a sample
Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran of West Indian adults. West Indian Med J 2010;
UNSRAT. 2016 59(5):567-72.
9. Bunga, Chinda. Hubungan Perasaan Takut 17. Astuti LA, Nurnaeni, Umar F, Tahir H, Amin A.
Anak Terhadap Perawatan Gigi dengan Anxiety level of dental care among adolescents
Kebersihan Gigi dan Mulut di RSGM Unsrat in Kepulauan Selayar District. Indian J Public
Manado. Program Studi Pendidikan Dokter Heal Res Dev. 2019;10(1):409-12.
Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam 18. Soraya C, Danielle M, Frecken J. Assosiated of
Ratulangi Manado. 2016 ART with pain in dental treatment. J Appl Oral
10. Rehatta, Vivian C, 2014, Gambaran Kecemasan Sci 2019;17(sp. issue):84-8.
Pencabutan Gigi Anak Di Puskesmas Bahu 19. Tobias G, Spanier AB. Meynert G. Developing
Manado. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas a Mobile App (iGAM) to Promote Gingival
Sam Ratulangi Manado. 2014 Health by Professional Monitoring of Dental
11. Pramanto R, Munayang H, Hutagalung BSP. Selfies: User-Centered Design Approach.
Gambaran tingkat kecemasan terhadap JMIR 2020;8(8):e19433. DOI:10.2196/19433

69

Anda mungkin juga menyukai