Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : STEFANUS MARTIN SEDEH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048119842

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4407/Hukum Pajak Dan Acara Perpajakan

Kode/Nama UPBJJ : 79 / UPBJJ-UT KUPANG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4407/Hukum Pajak Dan Acara Perpajakan
Tugas :2

SOAL
1. J adalah warga negara Jepang yang menjalankan usaha pariwisata di Bali, yang banyak melayani
wisatawan dari Jepang yang berkunjung ke Bali. Setiap tahunnya, J akan tinggal di Denpasar sejak
tanggal 1 Mei s.d. 30 Desember untuk mengelola usahanya. Pada tahun 2019, usaha pariwisata J di Bali
menghasilkan keuntungan bersih sebesar 2 miliar rupiah.
Menurut Anda, apakah J harus membayarkan Pajak Penghasilan berdasarkan Pasal 1 UU Pajak
Penghasilan atas penghasilan yang ia terima dari usaha pariwisatanya di Bali? Berikan penjelasan atas
pendapat Anda.
JAWABAN
Dalam pasa 1 UU Pajak Nomer 36 Tahun 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN berbunyi demikian
 Pasal 1 “Undang-Undang ini mengatur pengenaan Pajak Penghasilan terhadap subjek pajak
berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek
pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak
yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang ini disebut Wajib
Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama
satu tahun pajak atau dapat pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak
apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.”
Yang dimaksud dengan "tahun pajak" dalam Undang-Undang ini adalah tahun kalender,
tetapi Wajib Pajak dapat menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender,
sepanjang tahun buku tersebut meliputi jangka waktu 12 (dua belas) bulan.
 Pasal 2 “Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia
ataupun di luar Indonesia. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan merupakan
subjek pajak pengganti, menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli waris. Penunjukan
warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti dimaksudkan agar pengenaan
pajak atas penghasilan yang berasal dari warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan.

Pendapat saya, J wajib membayar pajak penghasilan dari perusahannya yang berada di Indonesia, sebab J
bekerja membangun perusahaannya di Indonesia dan meraup pundi-pundi keuntungan dari
perusahaannpariwisatanya. Dengan adanya tindakan J untuk membayar paja, sesuai dengan UU yang
berlaku, maka pemasukan Indonesia dari pendapatan negara berupa pajak penghasilan makin bertambah dan
lebih ke arah kemakmuran bangsa.

2. A yang merupakan seorang pengusaha memberikan sebuah kendaraan yang dibeli A seharga 200
juta rupiah kepada organisasi X sebagai sumbangan untuk digunakan sebagai kendaraan
operasional. Berapakah PPN yang dikenakan atas penyerahan kendaraan oleh A kepada organisasi
X?
JAWABAN
A. Ketika A membeli kendaraan dari diler Rp.200.000.000,00 akan dipungut PPN sebesar 10% X
Rp.200.000.000,00 = Rp.20.000.000,00 sebagai pajak masukan.
Jadi pajak PPN yang harus di setorkan oleh A sebesar Rp. 20.000.000.

3. Perusahaan Y yang merupakan Pengusaha Kena Pajak melakukan ekspor kendaraan kepada
perusahaan S yang berlokasi di Singapura. Biaya produksi kendaraan tersebut adalah sebesar 100
juta rupiah, dan kemudian perusahaan Y menjual kendaraan tersebut kepada perusahaan S seharga
200 juta rupiah. Berapakah PPN yang dikenakan atas penyerahan kendaraan oleh perusahaan Y
kepada perusahaan S?
JAWABAN
 Ketika S membeli barang dari Y akan dipungut PPN sebesar 10% x Rp.200.000.000= Rp.20.000.000
sebagai pajak masukan.
 Ketika penjualan/ekspor ke Singapura perusahan Y memungut PPN sebesar 0%x 200 jt= Rp.0,00
sebagai pajak keluar.
 PPN terutang perusahan Y adalah :
Pajak keluar (PK) Rp. 0
Pajak Masukan (PM) Rp. 20.000.000
PPN Lebih Bayar Rp. 20.000.000

4. Perusahaan Z memiliki sebuah gedung yang berlokasi di kawasan bisnis Singapura dengan nilai
yang setara dengan 1,2 triliun rupiah. Perusahaan Z kemudian menjual gedung tersebut kepada
perusahaan M yang berasal dari Malaysia dengan harga yang setara dengan 1 triliun rupiah.
Berapakah PPN yang dikenakan atas penyerahan gedung oleh perusahaan Z kepada perusahaan M?

JAWABAN
 Ketika Z memiliki aset gedung bernialai setara 1,2 Triliun akan dipungut PPN sebesar 10% x 1,2 triliun
= Rp.1.200.000.000.000.
 Ketika Perusahan Z menjual kepada Perusahan M, Perusahan Z memungut PPN SEBESAR 10%X 1
TRILIUN= 100 MILIAR Rupiah sebagai pajak keluar
 PPN terutang M adalah:
Pajak Keluaran (PK) Rp. 100.000.000.000
Pajak Masukan (PM) Rp. 1.200.000.000.000
PPN terutang adalah Rp. 200.000.0000
Jadi dapat di simpulkan bahwa pembayaran PPN oleh perusahan M sebesar Rp. 100.000.000.000. ( Seratus
Miliar Rupiah) .

Anda mungkin juga menyukai