Komponen Kurikulum Ada 3
Komponen Kurikulum Ada 3
Desain kurikulum berdasarkan kebutuhan murid. Bagi guru, kurikulum berfungsi untuk memandu dalam
proses belajar murid. Peran kurikulum dapt dioptimalisasi dalam kerangka: Mewariskan nilai dan budaya
masyarakat yang relevan dengan masa kini, Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa
depan, Menilai dan memilih sesuau yang relevan atau kontekstuak sebagai kontrol sosial
Kurikulum yang baik adalah yang sesuai zamanya, kurikulum nasional perlu disesuaikan dengan satuan
pendidikan, sesuai dengan karakteritik murid, apa yang dibutuhkan murid, kompetensi apa yang sesuai,
bagaimana cara mewujudkannya.
Menurut OECD Kompetensi meliputi: kompetensi : kognitif, sikap, psikomotorik, dan nilai/ value
Kwalitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan ponasi atau
prasyarat yang diperlukan murid, ini untuk membangun kompetensi transpormatif dengan siklus belajar:
antisipasi – aksi – refleksi menuju pembelajar sepanjang hayat.
Transformasi pembelajaran dengan paradikma baru menekankan pada penguatan kometensi dan materi
esensial atau bermakna, bukan banyaknya materi atau konten yang didapatkan murid. Ini dapat
dilakukan dengan siklus pembelajaran INKUIRI
Perubahan kurikulum memang diperlukan, sesuai dengan perkembangan zaman. Sumber belajar, alat-
alat pembelajaran zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang. Cita-cita anak-anak zaman dulu juga
berbeda dengan anak zaman sekarang.
Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah menuntut kodrat yang ada pada anak agar dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat.
Sebagai guru kita harus belajar terus untuk mengikuti dan memahami tren kebuttuhan murid yang
tergolong genarasi z dan generasi alpha. Guru harus dapat memanfaatkan teknologi digital atau media
sosial untuk proses pembelajaran, misalnya membuat, meminta murid membuat dn mengumpulkan
tugas melalui aplikasi digital.
Perlunya peran orang tua, masyarakat dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang berfihak pada
murid ( tiga pilar pendidikan)
Beberapa prinsip pengembangan struktur Kurikulum Merdeka: Struktur Minimum, Otonomi, Sederhana,
Gotong Royong, Struktur Per Jenjang
Pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka diatur berdasarkan jenjang, yaitu PAUD, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK.
Prinsip-Prinsip Asesmen:
1. Merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan
menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan
orang tua
2. Sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan.
3. Adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, Hasil
asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.