Jarak Pandang - Drainase - SELESAI

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
TAHUN 2023 / TUGAS BESAR

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
ARYA SUMADINATA
2021250025
DAFTAR ISI
Daftar isi……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………
BAB II LANDASANTEORI………………………………………….
BAB III METODELOGI………………………………………………
BAB V ANALISAPERHITUNGAN………………………………….
ARYA SUMADINATA
2021250025
1.
ARYA SUMADINATA
2021250025
ARYA SUMADINATA
2021250025
ARYA SUMADINATA
2021250025
Azimuth
ARYA SUMADINATA
2021250025
BAB 1
PENDAHULUAN
ARYA SUMADINATA
2021250025
BAB 2
MATERI
ARYA SUMADINATA
2021250025
BAB 3
METODOLOGI
ARYA SUMADINATA
2021250025
Metode Perhitungan
1.1 Metode Perhitungan
Perencanaan geometrik adalah bagian dari perencanaan jalan dimana geometrik atau
dimensi nyata jalan beserta bagian-bagiannya disesuaikan dengan tuntutan serta sifat-sifat
lalu lintas. Melalui perencanaan geometrik ini perencana berusaha menciptakan sesuatu
hubungan yang baik antara waktu dan ruang sehubungan dengan kendaraan yang
bersangkutan, sehingga dapat menghasilkan efisiensi keamanan serta kenyamanan yang
paling optimal dalam pertimbangan ekonomi yang paling layak.Perencanaan geometrik pada
umumnya menyangkut aspek perencanaan jalan seperti lebar, tikungan, landai, jarak pandang
dan juga kombinasi dari bagian-bagian tersebut.Perencanaan geometrik ini berhubungan erat
dengan arus lalu lintas, sedangkan perencanaan konstruksi jalan lebih bersangkut paut dengan
beban lalu lintas tersebut.
1.1.1. Pengertian Jalan Raya

Menurut Silvia Sukirman Jalan raya atau jalur lalu lintas (tranvelled way =
carriage way) adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang diperuntukan untuk lalu
lintas kenderaan. Jalur lalu lintas terdiri dari beberapa lajur (lane) kenderaan. Lajur kenderaan
yaitu bagian dari jalur lalu lintas yang khusus diperun tukan untuk dilewati oleh suatu
rangkaian kenderaan beroda empat atau lebih dalam satu arah . jadi jumlah jalur minimal
untuk jalan 2 arah dan pada umumnya disebut sebagai jalan 2 lajur 2 arah. Jalur lalu lintas
untuk satu arah minimal terdiri dari 1 lajur lalu lintas.Klasifikasi Jalan Factor-faktor pokok
pada klasifikasi jalan jalan raya untuk penerapan pengendalian dan kreteria perencanaan
geometrik adalah Volume Lalu lintas Rencana (VLR), fungsi jalan raya dan kondisi
medan.Menurut peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, jalan dibagi atas beberapa
kelas yang telah ditetapkan berdasarkan fungsi dan volumenya, serta sifat-sifat lalu lintas
berdasarkan ketentuan Dirjen Bina Marga. Adapun penggolongan tersebut sebagai syarat
batas dalam perencanaan suatu jalan yang Sesuai dengan fungsinya. Penggolongan kelas
jalan tersebut diperlihatkan pada tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 : Penggolongan kelas jalan

ARYA SUMADINATA
2021250025
Fungsi Medan VLR ( smp / hari )

> 30. 000 30.000³ >10.000 10.000 ³
D
JALAN Kelas III Kelas III Kelas IV
B
KOLEKTOR
G Kelas III Kelas III Kelas IV
Sumber : Spesxifikasi standar untuk pertencanaan geometrik jalan luar kota
(Rancangan akhir), 1990
1.1.2. Bagian-bagian jalan
Bagian yang bermanfaat untuk lalu lintas, terdiri dari: jalur lalu lintas, lajur lalu lintas, bahu
jalan, trotoar, median
Bagian yang bermanfaat untuk drainase jalan, terdiri dari: ditch, kemiringan melintang jalan
maupun bahu, kemiringan lereng
1. Bagian pelengkap, terdiri dari: kerb, guard rail atau parapet

2. Bagian konstruksi jalan, terdiri dari: lapisan surface, lapisan pondasi atas maupun
bawah, lapisan tanah dasar
ARYA SUMADINATA
2021250025
3. Ruang manfaat jalan (Rumaja)

4. Ruang milik jalan (Rumija)
5. Ruang pengawasan jalan (Ruwasja)
jalur lalu lintas (travelled/carriage way) adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang
diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan.
Lajur lalu lintas adalah bagian dari jalur lalu lintas yang khusus diperuntukkan untuk dilewati
oleh satu rangkaian kendaraan beroda empat atau lebih dalam satu arah.
Bahu jalan adalahjalur yang terletak pada berdampingan jalur lalu lintas dengan ataupun
tanpa diperkeras
Trotoar (side walk) adalah jalur yang terletak bersisian dengan jalur lalu lintas yang khusus
diperuntukkan bagi pejalan kaki (pedestrian)
jalur lalu lintas (travelled/carriage way) adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang
diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan. Sedangkan Lajur lalu lintas adalah bagian dari
jalur lalu lintas yang khusus diperuntukkan untuk dilewati oleh satu rangkaian kendaraan
beroda empat atau lebih dalam satu arah.
3.1. PARAMETER DESIGNE
1. Kendaraan rencana
2. Kecepatan
3. Volume lalu lintas
4. Tingkat pelayanan
5. Jarak pandang
3.1. ALINEMEN HORIZONTAL

Alinemen horizontal (trase jalan) adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horisontal.
Alinemen horisontal tersusun atas garis lurus dan garis lengkung (busur) atau lebih dikenal
dengan istilah tikungan. Busur terdiri atas busur lingkaran saja (full-circle), busur peralihan
saja (spiral-spiral), atau gabungan busur lingkaran dan busur peralihan (spiral-circlespiral).
ARYA SUMADINATA
2021250025
Gaya Apa Saja yang Terjadi di Tikungan ?
F=ma
F = (G.V^2)/(g.R)
Dimana :
F = gaya sentrifugal
m = massa kendaraan
a = percepatan sentrifugal
G = berat kendaraan
g = gaya gravitasi
V = kecepatan kendaraan
R = jari-jari tikungan
Gaya yang mengimbangi gaya sentrifugal adalah berasal dari :

• Gaya gesekan melintang roda (ban) kendaraan yang sangat
dipengaruhi oleh koefisien gesek (= f)
• Superelevasi atau kemiringan melintang permukaan jalan (= e)
ARYA SUMADINATA
2021250025
Ketajaman lengkung horisontal (tikungan) dinyatakan dengan besarnya radius lengkung (R)
atau dengan besarnya derajat lengkung (D). Derajat lengkung (D) adalah besarnya sudut
lengkung yang menghasilkan panjang busur 25 meter.
D = (25/π.R) . 360
D = 1432.39 / R
Radius lengkung (R) sangat dipengaruhi oleh besarnya superelevasi (e) dan koefisien gesek
(f) serta kecepatan
rencana (V) yang ditentukan. Untuk nilai superelevasi dan koefisien gesek melintang
maksimum pada suatu kecepatan yang telah ditentukan akan meghasilkan lengkung tertajam
dengan radius minimum (Rmin).
Pada jalan lurus dimana radius lengkung tidak berhingga perlu direncanakan super elevasi
ARYA SUMADINATA
2021250025
(en) sebesar 2 – 4 persen

untuk keperluan drainase permukaan jalan.
Secara teori pada tikungan akan terjadi perubahan dari radius lengkung tidak berhingga (R~)
pada bagian lurus menjadi radius lengkung tertentu (Rc)pada bagian lengkung dan
sebaliknya. Untuk mengimbangi perubahan gaya sentrifugal secara bertahap diperlukan
lengkung yang merupakan peralihan dari R~ menuju Rc dan kembali R~
Lengkung peralihan ini sangat dipengaruhi oleh sifat pengemudi, kecepatan kendaraan, radius
lengkung dan superelevasi jalan. Pencapaian superelevasi dari en menjadi emaks dan kembali
menjadi en dilakukan pada awal sampai akhir lengkung secara bertahap. Panjang lengkung
peralihan (Ls) diperhitungkan dari superelevasi sebesar en sampai superelevasi mencapai
emaks.
Panjang lengkung peralihan (Ls) yang digunakan dalam perencanaan adalah yang terpanjang
dari pemenuhan persyaratan untuk:
• Kelandaian relatif maksimum
ARYA SUMADINATA
2021250025
Modifikasi rumus SHORT
Berdasarkan panjang perjalanan selama waktu tempuh 3 detik (Bina Marga) atau 2 detik
(AASHTO)Ls = (V/3.6) . T
Kelandaian relatif maksimum (1/m) berdasarkan kecepatan rencana berikut :
No Kecepatan Rencana (Vr)
20 30 40 50 60 80 100
Bina
Marg
1/50 1/75 1/100 1/115 1/125 1/150 1/100
a
No Kecepatan Rencana (Vr)
32 48 64 80 88 96 104
AASHTO 1/33 1/150 1/175 1/200 1/213 1/222 1/244

ARYA SUMADINATA
2021250025
3.2. Diagram Superelevasi
Merupakan penggambaran pencapaian superelevasi dari lereng normal

(en) sampai lereng maksimal (e maks), sehingga dapat ditentukan
diagram penampang melintang setiap titik (stationing) pada suatu
tikungan yang direncanakan.
Jenis-Jenis Tikungan
 Full Circle,
 Spiral – Circle – Spiral,
 Spiral – Spiral,
Full Circle
ARYA SUMADINATA
2021250025
ARYA SUMADINATA
2021250025
ARYA SUMADINATA
2021250025
BAB 4
PERHITUNGAN
ARYA SUMADINATA
2021250025
Jarak Pandang
Jarak Pandang Henti
Vr
( )²
JH = Vr 3,6
T+
3,6 2 qf
65
( )²
= 65
2,5+
3,6
3,6 2 . 9,8. 0,30
(22,2)²
= 18.5 x 2,5 +
5,88
= 46.25 + 58.20
= 104.45m
Jarak Pandang Henti

 Daerah Datar
v²
d = 0,278. (v x t ) + 0,039
a
65 ²
= 0,278 . ( 65 x 2,5 ) + 0,039 x
3,4
= 45.2+ 48.46
= 93.66 m
 Daerah berlandai
V²
Jh = 0,287 . Vr . t ( )
254( fm+1)
65 ²
= 0,287 . 65 . 2,5 + (
254( 0,30+ 0,05¿)¿
= 45.17 + 47.52
= 92.69 m
ARYA SUMADINATA
2021250025
Jarak Pandang menyiap

dd = d1 + d2 + d3 + d4
 d₁ = 0,278 t₁ ( v + m + a . t / 2)
t₁ = waktu ( ± 3,7 s/d 4,3 detik )
a = Percepatan rata-rata ( ± 2,25 – 2,37 Km/h )
v = Kec. Rata-rata Kendaraan penyusul (Km/h)
m = Selisih kecepatan yang menyusul dan disusul (Km/h )
 d₂ = 0,278 . v . t₂
t₂ = Waktu ( dr jalur lawan)
v = Kecepatan kendaraan penyusul (Km/h)
 d₃ = 30 – 75 m
 d₄ = ²/₃ d₂
ax t ₁
 d₁ = 0,278 . t₁ ( v . m+ )
2
t₁ = 2,12 + 0,026 x v
= 2,12 + 0,026 x 65
= 3.8
a = 2,052 + 0,0036 x V
= 2,052 + 0,0036 x 65
= 2,28
2,052 x 4,2
>d₁ = 0,278 . 4,2 ( 65−15+ )
2
= 1,16 (50+ 4,30 )
= 69,98
ARYA SUMADINATA
2021250025
 d₂ = 0,278 + v x t₂
t₂ = 6,56 + 0,048 x V
= 6,65 + 0,048 x 65
= 9.77m
>d₂ = 0,278 + 65 x 9.77
= 635.328
 d₃ = 30
2
 d₄ = x d₂
3
2
= x 635.328
3
= 423.552
Pelebaran Jalan
 n = Jumlah jalur
c = Kebebasan Samping (0,8)
Dimana :
b’ = b + Rc – √ (R c 2−P2 )
Td = √ R c 2+ A (2 p+ A)−Rc
0,105.Vr
Z=
√RC
b = lebar truk = 2,6m
Rc = Jari-jari rencana
ARYA SUMADINATA
2021250025
P = Jarak antar gandar (7,6)

A = tonjolan tengah (1,5 m)
Untuk tikungan pertama dengan Rc 120m

b’ = b +Rc - √( R c 2−P2 )
= 2,6 + 250 - √(250 2−7,62 )
= 2,6 + 250 – 249,88
= 2,72m
Td = √ 250 ²+1,5(2 .7,6+1,5)−250
= √ 62,500+25,05−250
= 250,05– 250
= 0,5
0,105.Vr
Z =
√RC
0,105.65
=
√250
= 0,431
B = n (b’ + c) + (n-1) Td + z
= 2 ( 2,72 + 0,8) + (2 – 1) 0,5 + 0,431
= 7,04 + 0,5 + 0,931
= 8.48m
B > Lebar Jalan, 8,21 < 16 Maka tidak perlu dilakukan pelebaran jalan.
b’ = b +Rc - √( R c 2−P2 )
= 2,6 + 250 - √(250 2−7,62 )
= 2,6 + 250 – 249,88
ARYA SUMADINATA
2021250025
= 2,72 m
Td = √ 250 ²+1,5(2 .7,6+1,5)−250

= √ 62,500+25,05−250
= 250,05– 250
= 0,5
0,105.Vr
Z = n
√RC
0,105.65
=
√250
= 0,431
B = n (b’ + c) + (n-1) Td + z
= 2 ( 2,72 + 0,8) + (2 – 1) 0,5 + 0,431
= 7,04 + 0,5 + 0,931
= 8,471m
B > Lebar Jalan, 8,471 < 16 Maka tidak perlu dilakukan pelebaran jalan.
ARYA SUMADINATA
2021250025
DRAINASE
Perencanaan Drainase
Diketahui : Lebar jalan = 12m
b = 6m
curah hujan (I) = 60jam
t = 240 menit
Waktu Konsentrasi (Tc)
2 0,013 0,167
T aspal =( x 3,28 x 8 x ) = 1,147 Menit
3 √0,01
2 0,01 0,167
T bahu = ( x 3,28 x 1,5 x ) = 0,739 Menit
3 √ 0,04
2 0,02 0,167
T tanah = ( x 3,28 x 100 x ) = 1,618 Menit
3 √ 0,06
t₁ = 1,147 + 0,739 + 1,618

= 3,504 Menit
Saluran drainase pertama
Dengan L = 935m
935
Maka t₂ = = 14,16Menit
60 x 1,1
Tc = t₁ + t₂
ARYA SUMADINATA
2021250025
= 3,504 + 14,16
= 17,66menit
 L1 = 8 m = Permukaan Jalan Beraspal = Koefisien C = 0,7
 L2 = 1,5m = Permukaan Jalan Tanah Berbutir = Koefisien C = 0,65
 L3 = 100m = Bagian luar jalan koefisien C = 0,4
 Luas Daerah Pengairan
A1 = 8 x 935 = 7480 m2
A2 = 1,5 x 935 = 1402,5 m2
A3 = 100 x 935 = 93500 m2
C ₁ A ₁+C ₂ A ₂+C ₃ A ₃
C = 1 2
A +A +A₃
( 0,7 x 7480 ) + ( 0,65 x 1402,5 )+(0,4 x 93500)
=
7480+1402,5+93500
= 0,4253
Besar debit (Q)

Diketahui : A total = 102,382 m² = 0,102382 Km²
C = 0,4253
I = 110 mm/Jam
Q = C.I.A. 1/3,6
= 0,4253 x 110 x 0,102382 . 1/3,6
= 1,3304 m3/s
Saluran direncanakan terdiri dari lempung padat V diizinkan :1,1 m/s
Q 1,3304
Fd = = = 1,2094 m²
V 1,1
Diambil Penampang 1,2094 m² (Penampang minimal selokan samping 0,5 m²)
Dimensi selokan simpang
Bentuk Trapesium
ARYA SUMADINATA
2021250025
1
Kemiringan Tulud 1:1
m
1
=
1
m=1
b+2 d
Syarat = = d √ 2 m² + 1
2
b+2 d
= = d √1 ² + 1
2
b = 0,828 d
f = d c b + md = d (0,828 d +d)
f = d ( 1,828 d )
f = 1,828 d²
 Fd = 1,2094 d
Fc = Fd
1,828 d² = 1,2904
d =
√ 1,2904
1,828
= 0,840 m
b = 0,828 x 0,840 = 0,69552m
w = √ 0,5 x b
= √ 0,5 x 0,69552 = 0,589m
ARYA SUMADINATA
2021250025
Menghitung kemiringan saluran yang diizinkan

1 2 1
V= ( ) 3
( ) 2
n R I
Saluran dari tanah lurus teratur dalam kondisi baik,
n = 0,02 P = b + 2d √ m 2+1
V = 1,1 m/s
= 0,69552 + 2 . 0,840 √ 1²+1
Fd = 1,2094
= 3,0713m
F .d
R=
P
Maka,
1,2094
I =( )V .D
R
2/ 3
²
R= = 0,3937
=(
0,3927 )
3,0713 1,1 x 0,02
² = 0,0016
2 /3
Kemiringan I yang diiizinkan 0,0016 = 0,16%

Kemiringan tanah di lapangan
ARYA SUMADINATA
2021250025
TIMBUNAN DAN GALIAN

 KETINGGIAN TITIK TRASE KIRI
no A B C D
A 88(-) 0.1 0.8 1 87.87

1 88(+) 0.4 0.9 1 88.40
2 87(+) 0.1 1.1 1 87.09
3 86(-) 0.3 1.1 1 85.72
4 86(+) 0.2 1.1 1 86.18
5 86(+) 0.5 1.1 1 86.45
6 85(+) 0.1 1 1 85.10
PV1 85(-) 0.4 1 1 84.60
7 85(+) 0.2 4.6 1 85.04
8 85(+) 1 4.6 1 85.21
9 87(-) 0.3 1 1 86.70
10 88(-) 0.5 1.1 1 87.54
ARYA SUMADINATA
2021250025
11 89(+) 0.1 1.2 1 89.08

12 90(-) 0.1 1.2 1 89.91
PV2 91(+) 0.2 0.8 1 91.25
13 92(+) 0.4 1 1 92.40
14 93(-) 0.1 1 1 92.90
15 94(-) 0.4 0.9 1 93.50
16 95(-) 0.3 1.1 1 94.72
17 95(+) 0.4 1.1 1 95.36
18 96(-) 0.3 1.3 1 95.76
19 96(+) 0.3 1.3 1 96.23
20 96(+) 0.4 1.4 1 96.28
21 97(-) 0.4 0.8 1 96.50
22 97(+) 0.3 0.8 1 97.37
23 97(-) 0.5 0.8 1 96.37
B 96(+) 0.4 0.8 1 96.50
ARYA SUMADINATA
2021250025
 KETINGGIAN TITIK TRASE KANAN

no A B C D
A 87(+) 0.2 1.1 1 87.18

1 86(-) 0.2 1.1 1 85.81
2 86(+) 0.3 1.4 1 85.21
3 85(-) 0.4 1.4 1 84.71
4 85(+) 0.1 2.3 1 85.04
5 85(+) 0.3 2.3 1 85.13
6 85(+) 1 2.3 1 85.43
PV1 85(-) 0.3 2.3 1 84.13
7 85(+) 0.2 3.3 1 85.06
8 85(+) 1.2 3.3 1 85.36
9 85(+) 1.6 3.3 1 85.48
10 86(-) 0.1 1.1 1 85.90
11 87(-) 0.3 0.8 1 86.62
ARYA SUMADINATA
2021250025
12 87(+) 0.2 0.9 1 87.20

PV2 88(+) 0.1 1 1 88.10
13 89(+) 0.4 0.8 1 89.50
14 90(+) 0.2 1.1 1 90.10
15 91(-) 0.3 1.1 1 90.72
16 91(+) 0.2 1 1 91.20
17 92(+) 0.4 1 1 92.40
18 93(+) 0.1 0.9 1 93.10
19 94(-) 0.3 0.9 1 93.60
20 94(+) 0.3 1.5 1 94.20
21 95(-) 0.6 1.5 1 94.60
22 95(-) 0.2 0.7 1 94.71
23 95(-) 0.1 0.7 1 94.85
B 95(-) 0.2 0.7 1 94.71
ARYA SUMADINATA
2021250025
GALIAN TIMBUNAN
STA A
Galian ;
0.2 x 3.3
L1 = = 0.33 timbunan 0
−2
0.7+0.5
L2= = 1.32
2
L3=0.2x0.9x2=0.36
L4=0.2x1.5x5=0.6
ARYA SUMADINATA
2021250025
3.5 x 0.2
L5= x 2 =0.7
2
Jumlah = 2.71
STA 1
=0.33+1.32+0.36+0.6+0.7 TIMBUNAN 0
=2.71
STA 2
ARYA SUMADINATA
2021250025
Galian:
Luas = 0.43+0.14+1.32+0.3 timbunan
+0.125+0.065 = 1.06 luas= 0.07+0.070=0.158
STA 3
Galian
Luas = 0.05+0.76+0.165 Timbunan
=0.975 Luas = 0.043+1.23+0.875
=2.27
ARYA SUMADINATA
2021250025
STA 4
Galian timbunan
Luas = 0.135+1.32+0.3+0.065 luas = 0.05+0.06 = 0.11
=0.085+0.215
=2.12
STA 5
Galian Timbunan
Luas = 0.36+0.57 Luas = 0.585+15+0.3
=0.93 =2.385
STA 6
ARYA SUMADINATA
2021250025
Galian Timbunan
Luas = 0.36+0.57 Luas = 0.585+15+0.3
=0.93 =2.385
STA PV1
Galian Timbunan
Luas =0.385+0.6 luas = 0.8+1.5+0.525+0.15+0.7
=0.985 =3.14
STA 7
Galian Timbunan
Luas =0.385+0.6 luas = 0.8+1.5+0.525
=0.985 =2.87
STA 8
ARYA SUMADINATA
2021250025
Galian = 0.285+0.6 Timbunan

=0.687 lLuas =0.84+0.6+1.75+0.15
=3.52
STA 9
Galian timbunan
Luas = 0.135+1.32+0.3+0.065 luas = 0.05+0.06 = 0.11
=0.085+0.215
=2.12
STA 10
Galian = 0.13 + 0.37 Timbunan

=0.50 lLuas =0.84+0.6+1.75+0.15
=7.15
STA 11
ARYA SUMADINATA
2021250025

=0.045 lLuas =0.86+0.6+1.3
=2.76
STA 12
Galian = 0.57 + 0.66+0.3+0.22 Timbunan

=2.1 lLuas =0.14+2.15+1.25
=1.27
STA PV2
Galian Timbunan
Luas = 0.6+0.65+0.45+0.22+0.645 luas = 0.1+0.15+0.05
3.075 =0.21
STA 15
ARYA SUMADINATA
2021250025
Galian = 0.285+0.6 Timbunan

=0.687 lLuas =0.84+0.6+1.75+0.15
=3.52
STA 16
Galian = 0.285+0.6 +782 Timbunan

=0.968 lLuas =0.84+0.6+1.75
=3.37
STA 17
Galian timbunan
Luas = 0.135+1.32+0.3+0.065 luas = 0.05+0.06 = 0.11
=0.085+0.215
=729
STA 18
ARYA SUMADINATA
2021250025
Galian timbunan
Luas = 0.6+1.1+2.03+0.15+0.54 luas = 0.01+0.3+0.44
=4.12 =0.81
STA 19

=0.50 lLuas =0.84+0.6+1.75+0.15
=7.15
STA 20
Galian:
Luas = 0.43+0.14+1.32+0.3 timbunan
+0.125+0.065 = 1.06 luas= 0.07+0.070=0.158
ARYA SUMADINATA
2021250025
STA 21

=0.045 lLuas =0.86+0.6+1.3
=2.76
STA 22
Galian
Luas = 0.05+0.76+0.165 Timbunan
=0.975 Luas = 0.043+1.23+0.875
=2.27
STA 23
ARYA SUMADINATA
2021250025
Galian = 0.285+0.6 +782 Timbunan

=0.968 lLuas =0.84+0.6+1.75
=3.37
STA B
Galian
Luas = 0.05+0.76+0.165 Timbunan
=0.975 Luas = 0.043+1.23+0.875
=2.27
ARYA SUMADINATA
2021250025
PERHITUNGAN VOLUME GALIAN

Jarak Pandang - Drainase - SELESAI

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Jarak Pandang - Drainase - SELESAI

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

TAHUN 2023 / TUGAS BESAR

1.1.1. Pengertian Jalan Raya

Tabel 2.1 : Penggolongan kelas jalan

Fungsi Medan VLR ( smp / hari )

(Rancangan akhir), 1990

1.1.2. Bagian-bagian jalan

1. Bagian pelengkap, terdiri dari: kerb, guard rail atau parapet

3. Ruang manfaat jalan (Rumaja)

3.1. PARAMETER DESIGNE

3.1. ALINEMEN HORIZONTAL

Gaya Apa Saja yang Terjadi di Tikungan ?

Gaya yang mengimbangi gaya sentrifugal adalah berasal dari :

(en) sebesar 2 – 4 persen

Modifikasi rumus SHORT

Kelandaian relatif maksimum (1/m) berdasarkan kecepatan rencana berikut :

No Kecepatan Rencana (Vr)

No Kecepatan Rencana (Vr)

AASHTO 1/33 1/150 1/175 1/200 1/213 1/222 1/244

3.2. Diagram Superelevasi

Merupakan penggambaran pencapaian superelevasi dari lereng normal

Jarak Pandang Henti

Jarak Pandang menyiap

P = Jarak antar gandar (7,6)

Untuk tikungan pertama dengan Rc 120m

Td = √ 250 ²+1,5(2 .7,6+1,5)−250

Waktu Konsentrasi (Tc)

t₁ = 1,147 + 0,739 + 1,618

Besar debit (Q)

b = 0,828 x 0,840 = 0,69552m

Menghitung kemiringan saluran yang diizinkan

Kemiringan I yang diiizinkan 0,0016 = 0,16%

TIMBUNAN DAN GALIAN

A 88(-) 0.1 0.8 1 87.87

11 89(+) 0.1 1.2 1 89.08

 KETINGGIAN TITIK TRASE KANAN

A 87(+) 0.2 1.1 1 87.18

12 87(+) 0.2 0.9 1 87.20

Galian = 0.285+0.6 Timbunan

Galian = 0.13 + 0.37 Timbunan

Galian = 0.85 + 0.66 Timbunan

Galian = 0.57 + 0.66+0.3+0.22 Timbunan

Galian = 0.285+0.6 Timbunan

Galian = 0.285+0.6 +782 Timbunan

Galian = 0.13 + 0.37 Timbunan

Galian = 0.85 + 0.66 Timbunan

Galian = 0.285+0.6 +782 Timbunan

PERHITUNGAN VOLUME GALIAN

Anda mungkin juga menyukai