Anda di halaman 1dari 7

SERUMEN KEJANG DEMAM

Nomor : SOP /K3/999/VI/2016


Terbitke :1
SOP No.Revisi :0
Tgl.Diberlakukan : 1 Juni 2016
DINKES KAB. KEBUMEN UPTD
Halaman : 1 - 37 PUSKESMAS KEBUMEN III
DitetapkanKepala drg. MIRA MARIA MIRZA
UPTD Puskesmas NIP. 19790504 200604 2 014
Kebumen III

A. PENGERTIAN Kejang demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal >38°C) akibat dari suatu proses ekstrakranial. Kejang
berhubungan dengan demam, tetapi tidak disebabkan infeksi intrakranial atau
penyebab lain seperti trauma kepala, gangguan keseimbangan elektrolit,
hipoksia atau hipoglikemia.
B. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk penatalaksanaan kejang
demam di UPTD Puskesmas Kebumen III.
C. KEBIJAKAN Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kebumen III Nomor : …………….
Tentang Pelayanan Klinis Di UPTD Puskesmas Kebumen III.
D. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK 02.02 / MENKES /
514 / 2015 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama
E. PROSEDUR 1. Petugas mempersilahkan pasien masuk ruang tindakan
2. Petugas melakukan anamnesa kepada keluarga pasien
a. Petugas menanyakan keluhan utama yaitu kejang mulai dari riwayat
perjalanan penyakit sampai terjadinya kejang
b. Petugas mendiskripsikan kejang seperti tipe kejang, lama kejang,
frekuensi kejang dan kesadaran pasca kejang
c. Petugas menanyakan riwayat kejang sebelumnya, kondisi medis yang
berhubungan dengan kejang, obat – obatan, trauma, gejala infeksi,
keluhan neurologis dan nyeri atai cedera akibat kejang
d. Petugas menanyakan riwayat kejang demam dalam keluarga
e. Petugas menanyakan faktor risiko kejang demam yaitu
1) Demam dan derajat demamnya
2) Usia : umumnya terjadi pada usia 6 bulan – 6 tahun dengan
puncak tertinggi pada usia 17 – 23 bulan
3) Gen : risiko meningkat 2 – 3 kali bila saudara sekandung
mengalami kejang demam dan risiko meningkat 5 % bila orang tua
mengalami kejang demam
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
a. Petugas melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital dan kesadaran.
Pada kejang demam tidak ditemukan penurunan kesadaran
b. Petugas melakukan pemeriksaan umum untuk mencari tanda – tanda

1/6
SERUMEN KEJANG DEMAM
Nomor : SOP /K3/999/VI/2016
Terbitke :1
SOP No.Revisi :0
Tgl.Diberlakukan : 1 Juni 2016
DINKES KAB. KEBUMEN UPTD
Halaman : 2 - 37 PUSKESMAS KEBUMEN III
DitetapkanKepala drg. MIRA MARIA MIRZA
UPTD Puskesmas NIP. 19790504 200604 2 014
Kebumen III

infeksi penyebab demam


c. Petugas melakukan pemeriksaan neurologi meliputi kepala, ubun –
ubun besar, tanda rangsang meningeal, pupil, saraf kranial, motorik,
tonus otot, refleks fisiologis dan refleks patologis
4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah
rutin dan urin rutin
5. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan
fisik :
a. Kejang demam sederhana
1) Kejang umum tonik, klonik atau tonik – klonik
2) Durasi < 15 menit
3) Kejang tidak berulang dalam 24 jam
b. Kejang demam kompleks
1) Kejang fokal atau fokal menjadi kejang umum
2) Durasi > 15 menit
3) Kejang berulang dalam 24 jam
6. Petugas memperhatikan diagnosa banding dari kejang demam yaitu
meningitis, epilepsi dan gangguan metabolik
7. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif :
a. Petugas memberikan informasi selengkapnya kepada keluarga pasien
mengenai kejang demam dan prognosisnya
b. Petugas memberikan farmakoterapi untuk tatalaksana kejang akut dan
tata laksana profilaksis mencegah kejang berulang
1) Farmakoterapi untuk tatalaksana kejang akut
a) Diazepam per rektal 0,5 mg / kg BB atau 5mg untuk BB < 10 kg
dan 10 mg untuk BB > 10 kg atau
b) Diazepam intravena 0,3 – 0,5 mg / kg BB / kali dengan dosis
pemberian maksimal 20 mg
c) Pemberian diazepam dapat diberikan 2 kali dengan interval 5
menit bila kejang belum berhenti
2) Farmakoterapi untuk tatalaksana profilaksis
a) Profilaksis intermiten dengan diazepam oral / rektal dosis 0,3
mg / kg BB / kali diberikan tiap 8 jam dan hanya diberikan
selama episode demam terutama dalam waktu 24 jam setelah

2/6
SERUMEN KEJANG DEMAM
Nomor : SOP /K3/999/VI/2016
Terbitke :1
SOP No.Revisi :0
Tgl.Diberlakukan : 1 Juni 2016
DINKES KAB. KEBUMEN UPTD
Halaman : 3 - 37 PUSKESMAS KEBUMEN III
DitetapkanKepala drg. MIRA MARIA MIRZA
UPTD Puskesmas NIP. 19790504 200604 2 014
Kebumen III

timbulnya demam
b) Profilaksis kontinyu dengan fenobarbital 4 – 6 mg / kg BB / hari
dibagi 2 dosis yang diberikan hanya pada kasus tertentu
seperti kejang demam dengan status epileptikus atau terdapat
defisit neurologis yang nyata seperti pada cerebral palsy
c. Petugas melakukan konseling dan edukasi kepada keluarga pasien
untuk membantu mengatasi pengalaman menegangkan akibat kejang
demam dengan memberikan informasi mengenai :
1) Prognosa dari kejang demam
2) Tidak adanya peningkatan risiko keterlambatan sekolah atau
kesulitan intelektual akibat kejang demam
3) Kejang demam kurang dari 30 menit tidak mengakibatkan
kerusakan otak
4) Risiko kekambuhan penyakit yang sama di masa depan
5) Rendahnya risiko terkena epilepsi dan tidak adanya manfaat
menggunakan terapi obat antiepilepsi dalam mengubah risiko itu
d. Petugas melakukan rujukan apabila :
1) Kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsan sampai
lini ke tiga (fenobarbital)
2) Diperlukan pemeriksaan penunjang seperti EEG dan pencitraan

3/6
SERUMEN KEJANG DEMAM
Nomor : SOP /K3/999/VI/2016
Terbitke :1
SOP No.Revisi :0
Tgl.Diberlakukan : 1 Juni 2016
DINKES KAB. KEBUMEN UPTD
Halaman : 4 - 37 PUSKESMAS KEBUMEN III
DitetapkanKepala drg. MIRA MARIA MIRZA
UPTD Puskesmas NIP. 19790504 200604 2 014
Kebumen III

4/6
SERUMEN KEJANG DEMAM
Nomor : SOP /K3/999/VI/2016
Terbitke :1
SOP No.Revisi :0
Tgl.Diberlakukan : 1 Juni 2016
DINKES KAB. KEBUMEN UPTD
Halaman : 5 - 37 PUSKESMAS KEBUMEN III
DitetapkanKepala drg. MIRA MARIA MIRZA
UPTD Puskesmas NIP. 19790504 200604 2 014
Kebumen III

F. BAGAN ALIR
Petugas
Petugas mempersilahkan melakukan
pasien masuk Ruang Periksa anamsesa pada
pasien dan atau
keluarga

Petugas melakukan pemeriksaan fisik


pada pasien

Petugas merujuk pasien ke lab untuk


pemeriksaan darah rutin

Petugas menegakkan diagnosa sesuai dengan


pemeriksaan yang telah dilakukan dan
memperhatikan diagnose banding kejang demam

Petugas memberikan penjelasan mengenai kejang demam

Petugas memberikan farmakoterapi untuk tatalaksana


kejang demam

‘Petugas memberikan konseling dan edukasi tentang cara


mengatasi kejang demam

Petugas melakukan Petugas menuliskan resep


rujukan eksternal jika untuk pasien dan
pasien mengalami mempersilahkan pasien
komplikasi menuju ruang farmasi

Petugas melakukan Petugas mencatat


rujukan eksternal jika semua kegiatan
kejang tidak membaik dalam RM Pasien
5/6
Petugas mencatat
semua kegiatan
dalam RM pasien
SERUMEN KEJANG DEMAM
Nomor : SOP /K3/999/VI/2016
Terbitke :1
SOP No.Revisi :0
Tgl.Diberlakukan : 1 Juni 2016
DINKES KAB. KEBUMEN UPTD
Halaman : 6 - 37 PUSKESMAS KEBUMEN III
DitetapkanKepala drg. MIRA MARIA MIRZA
UPTD Puskesmas NIP. 19790504 200604 2 014
Kebumen III

G. UNIT TERKAIT 1. Unit Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Unit Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut
3. Unit Pelayanan KIA-KB
4. Unit Pelayanan MTBS
5. Ruang Tindakan
H. DOKUMEN Rekam Medis
TERKAIT

6/6
SERUMEN KEJANG DEMAM
Nomor : SOP /K3/999/VI/2016
Terbitke :1
SOP No.Revisi :0
Tgl.Diberlakukan : 1 Juni 2016
DINKES KAB. KEBUMEN UPTD
Halaman : 7 - 37 PUSKESMAS KEBUMEN III
DitetapkanKepala drg. MIRA MARIA MIRZA
UPTD Puskesmas NIP. 19790504 200604 2 014
Kebumen III

I. Rekaman Historis
No Halaman Yang Di Ubah Isi perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

7/6

Anda mungkin juga menyukai