PEWARISAN SIFAT
1. Kamila Lutviani
2. Amalia Ramadhani
3. Ahmad Mushowwir
4. Syaiful Wijaya
5. Muhammad Nessa Hasan
6. Muhammad ayatullah
7. Muh Arif
KOTA PALU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya lah
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “ Pewarisan Sifat”.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga
kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan
makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuliana SP.d selaku wali kelas IX E
MTsN 2 Palu karena atas bimbingan dan dorongan dari beliau lah makalah yang dianjurkan
dalam rangka melengkapi tugas-tugas Kelas IX E ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis yang telah memotivasi serta
mendoakan anak-anak beliau juga kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan
makalah ini yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu.
Penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang
telah memberikan sumbangan moril dan materil dan semoga menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Akhir kata, kami selaku tim penulis mengakui bahwa makalah ini masih belum sempurna
mengingat keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar makalah ini lebih baik dari yang sekarang ini.
Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kita. Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Molekul yang Mewarisi Sifat (Materi Genetik)................................................................................3
B. Struktur DNA dan RNA……………………………………………………………………………………………………………….7
C. Peranan materi genetik dalam penentuan sifat……………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……..………………………………………………….…………………..17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pewarisan atau yang lebih dikenal dengan Hereditas merupakan suatu pewarisan dari
induk pada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan
Genetika. Pewarisan itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen. Membahas tentang
pewarisan sifat merupakan hal yang menarik untuk dibahas. Banyak yang menjadi
pertanyaan. Bagaimana terjadi proses pewarisan sifat terhadap keturunan yang dihasilkan?
Bagaimana proses pewarisan bentuk fisik? Bagaiman seorang anak ada yang mirip sama
dengan orang tuanya dan bahkan mirip dengan kakek dan neneknya?
Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen. Kromosom adalah struktur
benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (Hereditas).
Sedangkan gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian kromosom yang disebut Lokus.
Fungsi Gen adalah menyampaikan informasi genetik kepada keturunannya dan
mengendalikan perkembangan danmetabolisme sel.
Ada beberapa teori yang membahas Pewarisan sifat-sifat keturunan yaitu:
1. Teori Embrio
2. Teori Preformasi
3. Teori Epigenesis
4. Teori Plasma
5. Teori Pengenesis
Dari teori di atas, masih belum jelas menunjukan adanya hukum yangmengatur penurunan
sifat. Kemudian ahli Genetika Gregor Mendel melakukanberbagai percobaan tentang
penyilangan dengan berbagai jenis tanaman untukdapat menyusun suatu hukum yang dikenal
dengan Hukum mandel.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan materi genetik
2. Memahami struktur DNA dan RNA
3. Bagaimana peranan materi genetic dalam penentuan sifat
1
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan MATERI GENETIK.
2. Mengetahui dan memahami struk DNA dan RNA
3. Mengetahui dan memahami peranan materi genetic dalam penentuan sifat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar 1. Kromosom dan bagian-bagiannya
Sumber: https://www.konsepbiologi.wordpress.com/
Kromosom merupakan badan berbentuk batang atau bengkok, mulai tampak pada saat
sel akan membelah dan selama proses pembelahan. Kromosom tampak jelas pada fase
pembelahan metafase karena kromosom berjajar di bidang ekuator. Ukuran kromosom
dalam sebuah sel tidak pernah sama. Panjangnya 0,2–50 µ dan diameternya 0,2–20 µ. Di
dalam sel tubuh, kromosom biasanya berpasangan. Kromosom memiliki beberapa fungsi,
sebagai berikut:
a. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan materi genetik. Materi genetik inilah yang
akan menentukan sifat dan kekhasan setiap individu.
b. Menentukan jenis kelamin. Terdapat dua jenis kromosom yaitu X dan Y. Apabila
kromosom embrio XX, maka ia akan terlahir sebagai seorang perempuan. Sedangkan
jika kromosomnya XY maka ia terlahir sebagai laki-laki.
c. Berperan penting dalam proses transkripsi DNA untuk melakukan sintesis protein. Ini
dikarenakan kromosom lah yang membawa materi genetik seperti DNA.
d. Berperan dalam proses pembelahan sel dan memastikan masing-masing sel yang telah
membelah mendapatkan gen yang sama.
5
metasentris, submetasentris, akrosentris, dan telosentris.
a. Metasentris, sentromer terletak di tengah-tengah kromosom sehingga kromosom
berbentuk seperti huruf V.
b. Submetasentris, sentromer terletak submedian atau kirakira ke arah salah satu ujung
kromosom. Bentuk kromosom seperti huruf J.
c. Akrosentris, sentromer terletak pada subterminal atau di dekat ujung kromosom. Satu
lengan kromosom sangat pendek dan satu lengan lainnya sangat panjang. Bentuk
kromosom lurus atau seperti batang.
d. Telosentris, sentromer terletak pada ujung kromosom.
Kromosom hanya memiliki satu lengan saja. Pada setiap sel tubuh, kromosom selalu
dalam keadaan berpasangan. Kromosom yang berpasangan mempunyai bentuk, ukuran,
dan komposisi sama atau hampir sama disebut kromosom homolog. Jumlah macam
kromosom disebut ploid atau set, perangkat atau genom. Dalam sel tubuh setiap
kromosom terdapat berpasangan, berarti terdiri 2 set sehingga disebut diploid (2n).
Sebaliknya, pada sel gamet satu sel kelamin memiliki kromosom tidak berpasangan,
berarti terdapat satu set kromosom sehingga disebut haploid.
Pada dasarnya kromosom semua organisme mempunyai dua tipe, yaitu autosom dan
kromosom kelamin (seks kromosom = gonosom). Autosom merupakan kromosom yang
tidak mempunyai hubungan dengan penentuan jenis kelamin. Sedangkan Kromosom
kelamin atau seks kromosom merupakan sepasang kromosom yang menentukan jenis
kelamin. Ada dua macam seks kromosom, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y.
2. Gen
Gen merupakan unit terkecil materi genetik. Gen terdapat dalam setiap lokus yang
khas pada kromosom. Gen adalah substansi genetik terkecil yang terdiri atas sepenggal
DNA yang menentukan sifat individu melalui pembentukan polipeptida. Jadi, gen
berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat individu yang diturunkan.
6
Gambar 3. Struktur gen
Sumber: http://www.afradejavu.blogspot.co.id/
Gen-gen yang ada dalam kromosom tidak memiliki batas-batas yang jelas.
Walaupun demikian, gen-gen dapat diumpamakan dalam satu deretan berurutan dan
teratur pada benang kromosom. Setiap gen dalam kromosom dimulai dari kodon AUG
(start) disebut pula sebagai kodon permulaan, karena memulai sintesis polipeptida. Kodon
UGA, UAG, dan UAA disebut kodon tak bermakna (stop = tanda akhir dari suatu protein)
karena kodon-kodon ini tidak mengkode asam amino.
Setiap gen terletak pada suatu lokus. Gen memenuhi lokus suatu kromosom sebagai
zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetik dan mengatur sifat-sifat
menurun tertentu. Pada kenyataannya, batas-batas lokus satu sama lain tidak seperti kotak
dan gen itu sendiri masing-masing tidak kompak seperti butir-butir kelereng.
Setiap gen pada organisme mengendalikan produksi suatu enzim khusus. Enzim-
enzim itu akan melakukan semua kegiatan metabolism organisme tersebut sehingga
mengakibatkan perkembangan suatu struktur dan fisiologi yang khas, yaitu fenotipe
organisme tersebut. Gen memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a. Sebagai zarah tersendiri yang ada pada kromosom. Zarah adalah zat terkecil dan tidak
dapat dibagi-bagi lagi.
b. Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
c. Mengatur proses metabolisme dan perkembangan.
7
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa DNA adalah pembawa sebagian besar
atau seluruh sifat-sifat genetik di dalam kromosom. DNA terdapat di dalam nukleus dan
bersama senyawa protein membentuk nukleo protein. Selain di dalam nukleus, molekul
DNA juga terdapat dalam mitokondria, plastid, dan sentriol. DNA memiliki beberapa
fungsi di antaranya membawa informasi genetik, membentuk RNA, dan mengontrol
aktivitas sel baik secara langsung maupun tidak langsung. DNA juga berperan penting
dalam proses sintesis protein.
8
Susunan kimia DNA adalah sebuah makromolekul yang kompleks. Molekul DNA
disusun oleh dua rantai polinukleotida yang amat panjang. Satu rantai polinukleotida
terdiri atas rangkaian nukleotida. Sebuah nukleotida tersusun atas:
a. Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima atom karbon atau pentosa)
b. Gugus asam fosfat (fosfat terikat pada C kelima dari gula)
c. Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C pertama dari gula)
Basa nitrogen dapat digolongkan menjadi dua, yaitu basa purin dan basa pirimidin.
Basa purin terdiri atas adenin (A) dan Guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri atas
sitosin (S) dan timin (T). Rangkaian kimia antara deoksiribosa dengan purin dan pirimidin
disebut nukleosida (deoksiribonukleosida). Nukleosida tersebut akan berikatan dengan
fosfat membentuk nukleotida (deoksiribonukleotida). Gabungan dari nukleotidanukleotida
akan membentuk suatu DNA. Jadi, molekul DNA merupakan polimer panjang dari
nukleotida yang dinamakan polinukleotida.
Replikasi DNA akan menghasilkan DNA baru. Ada tiga hipotesis yang
menjelaskan terjadinya replikasi DNA. Hipotesis pertama menyatakan bahwa bentuk
double helix DNA yang lama tetap dan langsung menghasilkan double helix yang baru
disebut konservatif. Hipotesis kedua menyatakan double helix akan terputus-putus,
selanjutnya segmen-segmen tersebut akan membentuk segmensegmen baru yang
bergabung dengan segmen lama membentuk DNA baru. Hipotesis ini disebut dispersif.
Hipotesis ketiga menyatakan dua pita spiral dari double helix memisahkan diri dan setiap
pita tunggal mencetak pita pasangannya disebut semikonservatif.
9
4. RNA (Ribonucleic Acid = Asam Ribonukleat)
RNA merupakan seutas benang tunggal yang tersusun molekul gula ribosa, gugus
fosfat, dan asam nitrogen. Pada RNA tidak terdapat basa nitrogen timin (T), basa nitrogen
timin ini pada RNA digantikan oleh basa nitrogen urasil. Struktur DNA yang heliks
terbentuk karena adanya beberapa jenis ikatan kimia. Antara untai DNA diikat oleh ikatan
hidrogen.
Gambar 6 (a) Struktur untai tunggal molekul RNA (b) Struktur kimia RNA
Sumber: Dok. Kemdikbud
Antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan glikosida, sedangkan antar
nukleotida dihubungkan dengan ikatan fosfodiester. RNA hanya terdiri atas satu untai
saja, sehingga struktur RNA tidak membentuk helix ganda. Berbeda halnya dengan DNA
yang terletak dalam nukleus, RNA banyak terdapat dalam sitoplasma terutama ribosom
walaupun ada pula beberapa di antaranya dalam nukleus. Dalam sitoplasma, kadar RNA
berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas sintetis protein. Ketika suatu protein
akan disintetis, kandungan RNA dalam sel meningkat begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. RNA duta (RNA-d) atau m RNA
RNA duta adalah RNA yang menjadi model cetakan dalam proses penyusunan asam
amino pada rantai polipeptida atau sintesis protein. Disebut RNA duta, karena
molekul ini merupakan penghubung DNA dengan protein dan membawa pesan berupa
informasi genetik dari DNA untuk membentuk protein. Informasi genetik berupa
urutan basa N pada RNA duta yang memesan suatu asam amino yang disebut kodon.
Penyusunan rantai polipeptida tergantung dari urutan kodon pada RNA duta. Urutan
10
kodon pada RNA-d yang dicetak DNA tergantung pada macam protein yang akan
disintesis.
b. RNA ribosom (RNA-r)
RNA-r yaitu RNA yang terdapat dalam sitoplasma tepatnya di ribosom dan berfungsi
mengatur dalam proses sintesis protein. RNA-r dapat mencapai 80% dari jumlah RNA
sel. Molekul rRNA berupa pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel.
c. RNA transfer (RNA-t)
RNA-t mempunyai fungsi menerjemahkan kodon yang terdapat pada RNA-d menjadi
satu jenis asam amino. Kemampuan menerjemahkan ini, disebabkan oleh adanya anti
kodon yang merupakan komplemen dari kodon RNA-d. RNA-t juga berfungsi
mengangkut asam amino ke permukaan ribosom pada saat translasi. Translasi adalah
penerjemahan urutan nukleotida. RNA-d menjadi urutan asam amino polipeptida.
11
mengalahkan karakteristik jenis cuping telinga melekat. Karakter yang mampu
mengalahkan atau menutupi karakter yang lain disebut sifat dominan. Karakteristik yang
kalah (dalam fenomena ini karakter cuping melekat) disebut sifat resesif. Gen dominan
ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif ditulis dengan huruf biasa (kecil).
Karakter cuping yang terpisah dikode oleh gen G (dominan) sedangkan karakter cuping
yang melekat dikode oleh gen g (resesif). Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen
(pada hal ini yaitu gen G dan gen g) disebut alel. Sifat-sifat atau karakter yang terlihat
oleh mata seperti bentuk rambut, warna kulit, dan jenis cuping telinga disebut fenotip.
Fenotip merupakan perwujudan “ekspresi” dari gen. Sedangkan, susunan informasi
genetik (gen) dari suatu individu yang genotip.
Susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan kromosom
pada sel kelamin (sel telur atau ovum dan sel sperma). Kromosom pada sel tubuh
susunannya berpasangan. Keadaaan kromosom yang berpasangan disebut dengan diploid
(di = dua), sedangkan susunan kromosom pada sel kelamin tidak berpasangan dan disebut
dalam keadaan haploid. Keadaan diploid ditulis dengan simbol 2n dan keadaan haploid
ditulis dengan simbol n. Sehingga kromosom sel kelamin jumlahnya setengah dari
kromosom sel tubuh. Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Karena dalam
keadaan diploid atau 2n, jumlah total kromosomnya 23 x 2 = 46 buah kromosom.
Kromosom nomor 1 sampai nomor 22 disebut autosom (kromosom tubuh), sedangkan
kromosom nomor 23 disebut gonosom (kromosom kelamin). Kromosom nomor 23
(gonosom) inilah yang membedakan kalian laki-laki atau perempuan. Dalam ilmu biologi,
laki-laki diberi simbol ♂ (atau jantan pada hewan dan tumbuhan), dan perempuan diberi
simbol ♀ (atau betina pada hewan dan tumbuhan). Penulisan kromosom kelamin atau
gonosom laku-laki ditulis dengan pasangan huruf XY dan untuk perempuan ditulis
dengan pasangan huruf XX. Kariotipe atau susunan kromosom laki-laki dapat ditulis
dengan rumus 22AA + XY dan untuk perempuan ditulis dengan rumus 22AA + XX.
Karena pada sel kelamin kromosom tidak dalam keadaan berpasangan (haploid), maka
kariotipe sel kelamin jantan (sel sperma) yaitu 22A + X atau 22A + Y, sedangkan
kariotipe sel kelamin betina (sel ovum) yaitu 22A + X.
12
Gambar 7. Diagram Kromosom Perkawinan Laki-Laki dengan Perempuan
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Cabang ilmu biologi yang mempelajari materi genetik terkait dengan struktur, ekspresi,
perubahan keberadaanya dalam populasi, serta proses rekayasanya disebut ilmu genetika
Kita telah mengetahui DNA sebagai materi genetik yang membawa informasi genetik yang
menentukan karakteristik makhluk hidup. Tahukah kamu bahwa karakteristik dan sifat pada
setiap orang adalah warisan dari orang tua, yang diwariskan melalui materi genetik.
Amatilah cuping telinga kedua orang tua kita. Amati pula teman-teman di sekitarmu. Jika
orang tua memiliki jenis cuping telinga yang melekat, maka semua anaknya pun juga memiliki
13
jenis cuping telinga yang melekat. Namun bila salah satu dari orang tua memiliki jenis cuping
telinga yang terpisah maka semua anaknya memiliki jenis cuping telinga yang terpisah, walaupun
ada juga salah satu anaknya memiliki jenis cuping telinga yang melekat.
14
Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Jumlah total kromosomnya sebanyak 23 x
2 = 46 buah kromosom, karena diploid (2n). Kromosom nomor 1 - 22 disebut sebagai autosom
(kromosom tubuh), sedangkan kromosom nomor 23 disebut gonosom (kromosom kelamin)
Gonosom inilah yang membedakan laki-laki atau perempuan.
Penulisan kromosom kelamin atau gonosom laki-laki ditulis XY dan untuk perempuan
ditulis XX. Kariotipe atau susunan kromosom pada laki-laki dengan demikian dapat ditulis
dengan rumus 22AA + XY. Sedangkan kariotipe pada perempuan ditulis dengan rumus 22AA +
XX. Pada sel kelamin, kromosom tidak dalam keadaan berpasangan atau haploid, maka kariotipe
sel kelamin jantan (sperma) adalah 22A + X atau 22A + Y, sedangkan kariotipe sel kelamin
betina (ovum) adalah 22A + X.
Sel-sel sperma ada yang mengandung kromosom kelamin Y dan ada pula yang
mengandung kromosom kelamin X. Gen-gen pada kromosom kelamin Y berperan dalam
menentukan jenis kelamin pada manusia. Pada sel kelamin perempuan hanya terdapat autosom
dan kromosom kelamin X saja. Jadi ketika sel ovum yang mengandung kromosom kelamin X
bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin X maka akan menghasilkan
anak (keturunan) dengan jenis kelamin perempuan (XX). Jika ovum yang mengandung
kromosom kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin Y maka
akan menghasilkan anak dengan jenis kelamin laki-laki (XY). Dalam proses pewarisan sifat,
keturunan disebut dengan filial (F), sedangkan orangtua atau induk disebut dengan parental (P).
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat
keturunan (Hereditas). Sedangkan Gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian
Kromosom yang disebut lokus. Fungsi Gen adalah menyampaikan informasi genetik kepada
keturunannya dan mngendalikan perkembangan dan metabolisme sel.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat sebagaimana mestinya dan menambah wawasan bagi para pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ismunandar, dkk. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/Mts Kelas IX Semester 2 . Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.
Ramlawati, dkk. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran IPA. Jakarta :
Kementerian pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
17