Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEKUATAN POLITIK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah “Bisnis Internasional”

Dosen Pengampu : Ayu Febri Puspitasari, M.Ab

Disusun oleh kelompok 1 :


1. Rida Nisa’ul Hanifah (126405202107)
2. Ahmad Nugroho Prihantoro (126405202115)
3. Binti Dwi Ana Nurvitasari (126405202124)
4. Dannis Tahta Alfina (126405202126)
5. Dewi Tri Wahyuni (126405202132)

SEMESTER 3

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 3C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan membuat makalah ini dengan judul Kekuatan Politik.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa
pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini. Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah
Bisnis Internasional.

Semoga bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami dapat menjadi
amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya
bagi penyusun dan semua pembaca pada umumnya.

Tulungagung, September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

Latar belakang................................................................................................................................1

Rumusan masalah...........................................................................................................................1

Tujuan penulisan ...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2

Kekuatan ideologi..........................................................................................................................2

Kepemilikan bisnis.........................................................................................................................3

Privatisasi.......................................................................................................................................6

Perlindungan pemerintah................................................................................................................7

Kestabilan pemerintah....................................................................................................................8

Penilaian resiko Negara..................................................................................................................9

Pembatasan perdagangan................................................................................................................10

BAB III PENUTUP......................................................................................................................13

Kesimpulan.................................................................................................................................... 13

Saran..............................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda. politik adalah segala sesuatu tentang
proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik. Kekuatan politik adalah sumber daya politik yang
digunakan seseorang supaya mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dari kekuatan ideologi itu !

2. Apa saja bentuk-bentuk dari kepemilikan bisnis itu ?

3. Apa itu privatisasi ?

4. Bagaimana perlindungan pemerintah atas hak rahasia dagang ?

5. bagaimana kestabilan pemerintah dalam mengatur mekanisme pasar ?

6. Jelaskan apa yang dimaksudkan dari penilaian resiko Negara !

7. Apa itu pembatasan perdagangan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui materi yang terkandung dalam kekuatan ideologi.

2. Dapat mengetahui bentuk-bentuk dari kepemilikan bisnis.

3. Dapat mengetahui apa itu privatisasi.

4. Dapat mengetahui bentuk perlindungan pemerintah atas hak rahasia dagang.

5. Dapat mengetahui kestabilan pemerintah dalam mengatur mekanisme pasar.

6. Dapat mengetahui materi yang terkandung dalam penilaian resiko Negara.

7. Dapat mengetahui maksud atau pengertian dari pembataan perdagangan.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kekuatan ideologi
Setiap bangsa memerlukan ideologi dalam setiap aspek kehupan bernegara. Oleh karenanya,
ideologi sangat menentukan keberadaan suatu bangsa dan negara. Begitu pentingnya suatu ideologi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ideologi dapat berfungsi sebagai berikut:
a. Fungsi Ideologi sebagai Stuktur Kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang merupakan landasan
untuk memahami dan menafsirkan dunia serta kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
b. Fungsi Ideologi sebagai Orientasi Pasar, yaitu adalah membuka wawasan sehingga memberikan rnakna
dan menunjukkan tujuan di dalam kehidupan manusia.
c. Fungsi Ideologi Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang atau
masyarakat untuk melangkah dan bertindak.
d. Fungsi Ideologi Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk menemukan
identitasnya.
e. Fungsi Ideologi sebagai Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang atau
masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang ataumasyarakat untuk memahami, menghayati, dan membuat pola tingkah
lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.

Beberapa ideologi yang dianut negara-negara didunia :


a. Kapitalisme
Sistem ekonomi dimana alat produksi dan distribusi sebagian besar dimiliki dan dioperasikan oleh swasta
untuk keuntungan pribadi. Perlu persetujuan pemerintah untuk kegiatan profesi dan negara bagian atau
pem lokal mengatur izin usaha dan berbagai larangan mengenai bangunan dan wilayah.
b. Komunisme
Komunisme yang dicetuskan Karl Marx adalah teori perubahan social yang diarahkan kepada cita-cita
masyarakat tanpa kelas. Dalam doktrin komunis, semua factor produksi utama dikuasai oleh negara
walaupun ada pengecualian. Semua produksi , serikat kerja dikendalikan oleh pemerintah. Dewasa ini
komunis telah hancur, akibat sistim yang terlalu menekankan pada pemerintah atau militer dan
mengabaikan kepentingan konsumsi rakyat banyak.

v
c. Sosialisme
Paham sosialis menganjurkan kepemilikan atau pengawasan pemerintah produksi, distribusi dan
pertukaran yang pokok. Keuntungan bukan merupakan tujuan utama.
Contoh di Inggris, Perancis, Spanyol, Yunani, Jerman. Negara yang kurang maju menjalankan faham
sosialisme karena umumnya kekurangan modal, teknologi, keahlian, manajemen dan buruh.
d. Konservatif
Keinginan untuk meminimalkan kegiatan pemerintah dan memaksimalkan kepemilikan swasta dan bisnis
sayap kanan posisi konservatif yang lebih extrim. Tetapi ada hal yang berkaitan dengan moral seperti anti
aborsi disebut sebagai kelompok konservatif. Ada pula di bekas negara komunis yang menghalangi
perubahan pada bentuk pemerintah dan pasar disebut kaum konservatif.
e. Liberal
Keinginan seseorang atau sekolompok orang atas pemerintah untuk lebih banyak terlibat dalam sebagian
besar aspek kegiatan manusia. Sayap kanan dan sayap kiri adalah bentuk lebih extrim dari liberal. Tetapi
relatif berubah tergantung siapa yang memerintah negara tersebut. Dan biasanya oposisinya akan disebut
berbeda.

2. Kepemilikan bisnis
Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis :
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang dimiliki oleh 1 orang saja. Sehingga pemilik perusahaan ini
mempunyai tanggung jawab sekaligus kuasa tak terbatas atas perusahaan beserta aset-asetnya.
Keuntungan :
1. Semua keuntungan perusahaan menjadi miliki ia pribadi sepenuhnya.
2. Pemilik lebih giat dan bekerja keras dalam menjalankan bisnis.
3. Terjaminnya rahasia perusahaan.
Kelemahan :
1. Seluruh aset pribadi turut menjadi jaminan atas utang-utang perusahaan.
2. Pengelolaan manajemen cenderung rumit dan kompleks.
3. Sumber dana perusahaan terbatas.
b. Firma

vi
Firma adalah bisnis yang terjalin atas persekutuan 2 orang atau lebih dengan menggunakan nama
bersama dalam menjalankan usaha. Tanggung jawab dari setiap anggota firma tidak terbatas, dengan
pembagian keuntungan atau pun pertanggungan kerugian yang sama oleh masing-masing anggota.
Keuntungan :
1. Pengelolaan manajemen yang lebih baik karena terdapat pembagian kerja pada anggota yang
banyak.
2. Syarat pendirian firma yang relatif mudah karena tidak perlu akta pendirian usaha.
Kelemahan :
1. Harta pribadi menjadi jaminan atas utang perusahaan.
2. Kerugian yang disebabkan oleh 1 orang anggota harus ditanggung bersama anggota firma yang
lain.
c. Perseroan Komanditer
CV adalah kepanjangan dari commaditaire vennotschap dalam bahasa Belanda. CV merupakan
persekutuan bisnis yang didirikan oleh 2 orang atau lebih yang menyerahkan sekaligus memercayakan
uangnya untuk kemudian digunakan sebagai modal CV. Perseroan ini bisa dianggap sebagai perluasan
dari bentuk perusahaan perseorangan. Anggota perseroan ini disebut sebagai sekutu, yang terbagi menjadi
2 yakni sekutu komplementer dan sekutu komanditer.
Keuntungan :
1. Syarat dan cara pendirian yang relatif mudah.
2. Kemampuan manajemen bisa lebih baik dan besar.
3. Besarnya kesempatan untuk berkembang dalam usaha.
Kelemahan :
1. Sulit menarik ekmbali dana modal terutama pada sekutu komplementer.
2. Tanggung jawab tidak terbatas pada sekutu komplementer.
d. Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah bentuk bisnis yang terdapat pemisahan pada harta, hak dan kewajiban pribadi dengan pendiri
maupun pemilik perusahaan. Perseroan terbatas memiliki modal usaha berupa saham yang dimiliki oleh
pendiri, sekutu atau pun pihak lain yang mengambil bagian melalui pembelian saham.
Keuntungan :
1. Tidak ada risiko pada harta pribadi.
2. Saham yang dimiliki dapat diperjualbelikan kembali pada pihak lain di luar perusahaan dengan
cara yang relatif mudah.
3. Pengelolaan manajemen yang lebih efektif dan efisien.
Kelemahan :

vii
1. Biaya pendirian yang mahal dan rumit.
2. Kurang terjaminnya rahasia perusahaan karena banyaknya pemilik modal saham.
3. Hubungan yang kurang efektif dan harmonis antar pemilik saham.

e. Perseroan Terbatas Negeri (Persero)


Awalnya Persero lebih dikenal dengan Perusahaan Negara (PN). Berubah nama menjadi Persero karena
PN mengadakan pembentukan modal dengan memberikan penawaran pada pihak swasta. Ciri-ciri dari
Persero antara lain :
1. Tujuan usaha adalah mencari keuntungan maksimal.
2. Berstatus hukum perdata seperti PT.
3. Modal dimiliki oleh negara.
4. Dipimpin oleh direksi.
5. Tidak memiliki hak pada fasilitas negara.
6. Status karyawan adalah karyawan perusahaan swasta.
7. Pemerintah hanya berperan sebagai pemegang saham.
8. Saham dapat dijual pada pihak swasta.
9. Dapat melakukan kerja sama dengan pihak swasta.
f. Perusahaan Negara Umum (Perum)
Perum adalah bentuk bisnis milik negara dengan tujuan mencari keuntungan namun dengan tidak
mengabaikan kesejahteraan masyarakat. Perum dipimpin oleh direksi dengan pengelolaan usaha diatur
dalam hukum perdata. Pihak swasta boleh menamankan modal pada Perum.
g. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Perjan adalah bentuk bisnis negara yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat umum dengan
memperhatikan faktor efisiensi. Status seluruh karyawan Perjan adalah pegawai negeri. Perjan memiliki
hubungan hukum publik, artinya jika terjadi sengketa, Perjan berkedudukan sebagai pemerintah.
h. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah adalah bentuk bisnis dengan kepemilikan saham oleh pemerintah daerah dengan
pemisahan harta antara milik perusahaan dengan milik negara. Tujuan perusahaan ini adalah untuk
mencari keuntungan yang digunakan untuk pembangunan daerah.
i. Koperasi
Koperasi adalah bentuk bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang bekerja sama
dengan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota. Prinsip
koperasi adalah :
 Keanggotaan bersifat sukarela.

viii
 Pengelolaan usaha secara demokrasi.
 Pembagian SHU secara adil sesuai dengan besar jasa masing-masing anggota.
 Pemberian balas jasa terbatas sesuai modal yang disetor.

3. Privatisasi
Privatisasi menurut istilah dalam KBBI diartikan penjualan sebagian atau semua saham sebuah
perusahaan milik pemerintah kepada publik, baik melalui penjualan langsung ke perusahaan swasta
nasional dan asing maupun melalui bursa efek. Definisi Privatisasi Menurut UU Nomor 19 Tahun 2003
tentang BUMN adalah penjualan saham Persero (Perusahaan Perseroan), baik sebagian maupun
seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar
manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas saham oleh masyarakat.
Privatisasi dilakukan pada umumnya didasarkan kepada berbagai pertimbangan antara lain :
• Mengurangi beban keuangan pemerintah, sekaligus membantu sumber pendanaan pemerintah (divestasi)
• Meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan
• Meningkatkan profesionalitas pengelolaan perusahaan
• Mengurangi campur tangan birokrasi/pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan
• Mendukung pengembangan pasar modal dalam negeri
• Sebagai flag-carrier (pembawa bendera) dalam mengarungi pasar global

Menurut INTOSAI, berdasarkan hasil survei pada negara-negara anggotanya menyangkut alasan
privatisasi, maka terdapat 5 (lima) alasan terbesar privatisasi yaitu:
(I) mengembangkan ekonomi pasar atau meningkatkan efisiensi bisnis;
(ii) mengurangi beban aktifitas negara;
(iii) mengurangi hutang negara atau menutup defisit anggaran;(iv) mendapatkan dana untuk tujuan lain;
(v) memperluas pasar modal dalam negeri.

Proses privatisasi
Tahap I :
Pengembangan Institusi
1. Penentuan Tujuan Formalisasi:
Sasaran program, penunjukan personil, penetapan anggaran, pemilihan konsultan.
2. Penilaian situasi politik:

ix
Issue terkait hambatan peraturan, kendalaekonomi, pemutusan hubungan kerja, untung-rugi politis,
dampak terhadap komunitas bisnis.
3. Penciptaan dukungan:
Issue terkait pembelajaran masyarakat, memperkuat dukungan privatisasi, membangn strategi
menghadapi oposisi
4. Membangun strategi dan petunjuk Issue terkait proses privatisasi, penentuankriteria seleksi, penetapan
insentif, deregulai.
Tahap II :
Seleksi target
Tinjauan kebijakan Tinjauan terhadap konsistensi kebijakan dengan rencana kerja privatisasi.
1. Survei organisasi Pengkajian bentuk organisasi, sistem kerja, kinerja perusahaan, masalah perusahaan,
dan peluang perbaikan.
2. Evaluasi bisnis Pengkajian kapasitas bisnis, beban kapitalisasi, minat komunitas bisnis, efisiensi,
kesempatankerja.
3. Analisis strategi Pemilihan metode privatisasi mempertimbang-kan aspek legal, ekonomi, politik,
bisnis.
Tahap III :
Proses Pengalihan
1. Perkiraan nilai.
2. Persyaratan pengalihan.
3. Evaluasi dan memilih calon pemenang.
4. Egosiasi dan penetapan pemenang.
Tahap IV :
Pemantauan hasil
1. Penetapan peraturan dan mekanisme pemantauan14 Kinerja pemantauan.

4. Perlindungan pemerintah.
Pengertian hak rahasia dagang ini dibedakan dari pengertian tentang rahasia dagang, yang diatur
dalam rumusan angka (2) pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 Tentang
Rahasia Dagang, yang berbunyi “Hak Rahasia Dagang adalah hak atas rahasia dagang yang timbul
berdasarkan Undang-Undang ini”. Undang-Undang Rahasia Dagang membedakan antara pemilik rahasia
dagang dan pemegang rahasia dagang. Pemilik rahasia dagang adalah subjek hukum yang secara
langsung menciptakan informasi rahasia dan memiliki hak penuh atas rahasia yang dimiliki.Sedangkan

x
pemegang rahasia dagang merupakan subjek hukum yang mendapatkan ijin berupa lisensi penggunaan
rahasia dagang yang dimiliki oleh pemilik rahasia dagang.
Perlindungan hukum pemegang hak Rahasia Dagang ditinjau dari Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, dimana Undang-Undang akan memberikan perlindungan sesuai
dengan kebutukan pemilik Rahasia Dagang karena produk yang dimiliki adalah tertutup untuk umum.
Rahasia Dagang merupakan produk yang sangat berarti bagi pelaku usaha untuk menjalankan usahanya.
Penyalahgunaan Hak Rahasia Dagang dapat terjadi jika pihak yang mendapatkan lisensi hak Rahasia
Dagang tidak mengikuti prosedur penjanjian yang dibuat dan juga kelalain pemilik hak Rahasia Dagang
dalam menjaga rahasia tersebut. Pemerintah telah mengupayakan perlindungan hukum pemilik hak
rahasia dagang dengan memberikan keleluasaan pemilik untuk mencatatkan rahasia dagang yang
dimilikinya dengan mencatatkan sesuai prosedur undang-undang yang berlalu serta jika terjadi
pelanggaran rahasia dagang pemerintah di bawah kewenangan Dirjen HKI akan menyelidiki sesuai
dengan prosedur.

5. Kestabilan pemerintah

Sebuah perekonomian ideal, yang kompetitif sempurna dimana pengaturan alokasi sumber daya
bersumber dari pertukaran sukarela antara barang dan uang pada harga pasar yang akan menghasilkan
kuantitas maksimum barang dan jasa dari segenap sumber daya yang tersedia dalam perekonomian
tersebut. Namun dalam kenyataan seharihari, pasar tidak selalu hadir dalam wujudnya yang ideal. Pada
prakteknya, perekonomian pasar seringkali terlilit monopoli, seiring dengan melonjaknya inflasi dan
pengangguran, pada prakteknya pula distribusi pendapatan dalam masyarakat laissez-faire sangat tidak
merata.

Untuk mengatasi kelemahan mekanisme pasar itu, banyak Negara menerapkan visible hand
(tangan nampak) yang artinya campur tangan pemerintah dalam kehidupan perekonomian, untuk
mendampingi tangan yang tidak nampak yang terkandung dalam pasar.

Terdapat dua tradisi intelektual dalam makro ekonomi. Salah satu aliran tersebut berpendapat
Baha pasar yang paling baik adalah pasar yang bebas dari intervensi pemerintah, sedangkan yang lain
berpendapat bahwa intervensi pemerintah akan sangat membantu dalam mengatasi ekonomi.

Kalau tidak ada campur tangan pemerintah yang akan mengawasi serta mengontrol jalannya
perekonomian, semua pihak akan berjuang sendiri-sendiri tanpa menghiraukan yang lainnya. Semua
pihak akan berlari mengejar keuntungan diri yang sebesar-besarnya tanpa peduli apakah untuk itu ia harus
menjegal atau bahkan menjagal kawannya. Akibatnya, usaha-usaha yang sejak semula sudah merupakan

xi
usaha besar akan semakin menjadi besar. Sebaliknya, usaha-usaha yang sejak semula memang merupakan
usaha kecil akan segera tergilas, merosos rugi dan gulung tikar. Dan hasilnya tanpa campur tangan
pemerintah di bidang perekonomian, yang kuat memakan yang lemah, yang besar akan membesar
sedangkan yang kecil semakin mengecil dan akhirnya bubar.

Walaupun mekanisme pasar merupakan cara yang dikehendaki dalam memproduksi dan
mengalokasikan barang, tetapi kadang-kadang mekanisme ini gagal berfungsi. Kegagalan pasar akan
mengurangi hasil ekonomi. Untuk memperbaiki kegagalan tersebut, pemerintah ikut campur tangan untuk
menjamin adanya efisiesni, pemerataan dan stabilitas.

6. Penilaian resiko negara

Resiko adalah Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap tujuan
atau Kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah. Risiko
negara (Country risk) merupakan potensi risiko sistematis yang dimiliki suatu negara di mana investasi
dilakukan. Penilaian risiko negara mengevaluasi ekonomi, keuangan, dan politik faktor, dan interaksi
mereka dalam menentukan risiko terkait dengan negara tertentu. Risiko negara (country risk) adalah
risiko yang timbul ketika melakukan transaksi bisnis di negara dengan kedaulatan dan mata uang sendiri.

 Unsur unsur resiko


a. Peristiwa
b. Probabilitas terjadinya
c. Dampak peristiwa
 Sumber Risiko

(pasal 16 huruf b) Peraturan perundang undangan baru

a. Eksternal
perkembangan teknologi, bencana alam, dan gangguan keamanan , keterbatasan dana operasional
dan sumber daya manusia yang tidak kompeten.
b. INTERNAL
peralatan yang tidak memadai, kebijakan dan prosedur yang tidak jelas dan suasana kerja yang
tidak kondusif.
 Penilaian risiko

xii
Penilaian Risiko memberikan penilaian atas risiko yang dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun
dari dalam,karena penilaian risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah.

 pasal penilaian resiko

Pasal 14 Arahan, komunikasi, strategi yaitu Tujuan IP memuat: arahan yg spesifik, terukur, dapat dicapai,
realistis, dan terikat waktu, Tujuan IP wajib dikomunikasikan kepada seluruh pegawai, untuk mencapai
tujuan IP, pimpinan IP menetapkan strategi operadional dan strategi manajemen terintegrasi dan rencana
penilaian risiko.

 Rumus penilaian resiko

(risk = probability x consequences). Dengan demikian hubungan antara bahaya risiko dapat dilihat pada
rumus sebagai berikut: (risk = probability x exposure x hazard). Pengelolaan risiko (risk management)
dapat dilakukan dengan menggunakan metode: Identifikasi. Analisis dan evaluasi

 Faktor faktor yang Menentukan penilaian risiko negara

Sistem politik,Group penguasa,Group oposisi ,Sistempemerintahan ,Potensi konflik dari luar,Hubungan


dengan partner dagang utama,Hubungan Home Country dengan negara lain. Risiko muncul karena
ketidakpastian yang dapat menghalangi pencapaian tujuan atau sasaran. Saat mencari pasangan hidup,
misalnya, banyak ketidakpastian yang dihadapi. Tujuan tiap orang saat mencari pasangan hidup berbeda-
beda sehingga risiko yang dihadapi pun berbeda antarindividu

7. Pembatasan Perdagangan

Pembatasan perdagangan (trade restriction) merujuk pada berbagai hambatan yang membuat
perdagangan barang dan jasa antar negara tidak lancar (immobile). Jika hambatan bersumber dari
kebijakan pemerintah, itu kita sebut sebagai proteksi perdagangan (trade protection).

Secara spesifik, proteksi perdagangan mencegah kekuatan pasar beroperasi secara bebas untuk
menentukan kuantitas dan harga ekuilibrium. Tanpa hambatan, perdagangan internasional memungkinkan
alokasi sumber daya yang efisien. Barang, jasa, dan faktor produksi mengalir bebas ke berbagai negara.

Alasan mengapa sebuah negara melakukan pembatasan perdagangan adalah

xiii
1. Melindungi industri dalam negeri yang sudah mapan dari persaingan asing. Jika barang dan jasa
luar negeri dengan mudah masuk ke pasar domestik, itu meningkatkan persaingan di dalam
negeri.
2. Melindungi industri yang baru tumbuh hingga menjadi dewasa dan kompetitif secara
internasional. Beberapa negara ingin memastikan industri strategis mereka tumbuh baik. Industri
semacam itu biasanya berkontribusi terhadap keamanan nasional, lapangan kerja, teknologi atau
rantai nilai dengan berbagai industri lainnya.
3. Melindungi lapangan kerja domestik. Impor menguntungkan produsen luar negeri karena uang
mengalir dari domestik ke mereka. Selain itu, ketika impor meningkat, mereka akan menaikkan
produksi. Itu menciptakan lapangan kerja di negara mereka tapi tidak di domestik.
4. Untuk menghasilkan pendapatan pemerintah. Dengan memberlakukan tarif impor, pemerintah
memperoleh sumber pendapatan selain dari pajak individu atau pajak bisnis.
5. Pembalasan terhadap pembatasan serupa yang diberlakukan oleh mitra dagang. Negara tidak suka
dengan praktik perdagangan yang tidak adil oleh negara mitra mereka, misalnya dumping. Oleh
karena itu, mereka berkepentingan untuk membalas negara mitra.

Jenis pembatasan perdagangan

Pembatasan perdagangan dapat mengambil beragam bentuk, termasuk:

1. Tarif impor
Tarif impor adalah pajak atas barang impor dari luar negeri. Efek dari tarif adalah menaikkan
harga produk yang diimpor ketika mereka masuk ke pasar domestik.
2. Kuota impor
Kuota membatasi kuantitas barang impor yang masuk ke pasar domestik. Kuota mengurangi
pasokan. Jika produsen domestik tidak dapat mengimbanginya dengan meningkatkan output,
kuota menciptakan kekurangan (shortage atau ekses demand). Sebagai hasilnya, harga barang
domestik naik
 Embargo
Embargo adalah keputusan politis untuk menghentikan transaksi dengan negara tertentu,
termasuk kegiatan ekspor atau impor. Embargo mungkin hanya berlaku untuk beberapa
produk. Atau, itu mungkin mencakup seluruh barang dan jasa.Embargo seringkali lebih
karena alasan politis daripada ekonomi.
 Lisensi
Beberapa negara memberlakukan lisensi impor atau ekspor. Untuk membawa barang
asing masuk ke pasar domestik, pengimpor harus mendapatkan lisensi. Pemerintah dapat

xiv
membatasi pemberian lisensi impor. Pemerintah mungkin tidak menerbitkan lisensi untuk
produk tertentu dari negara tertentu untuk tujuan tertentu.
 Standarisasi
Standarisasi dapat mengambil beragam bentuk, termasuk standar kesehatan, keamanan
lingkungan maupun persyaratan konten lokal. Untuk membatasi impor, pemerintah dapat
menaikkan standar sehingga mengurangi jumlah produk yang memenuhinya
 Subsidi
Subsidi bekerja secara terbalik dengan tarif impor. Alih-alih mengenakan bea masuk
impor, pemerintah memberikan hibah kepada produsen dalam negeri untuk mendorong
ekspor. Subsidi dapat mengambil bentuk, termasuk pengurangan biaya produksi, akses
kredit yang lebih murah atau subsidi harga barang yang diekspor. Subsidi membuat
barang domestik lebih kompetitif ketika memasuki pasar internasional. Produsen
mengenakan harga yang murah untuk produk ekspor mereka.

Efek negatif pembatasan perdagangan

Pembatasan perdagangan memberi manfaat kepada salah satu pihak dan memunculkan biaya bagi pihak
lain. Kerugian utama dari pembatasan perdagangan adalah harga yang lebih tinggi bagi konsumen, jumlah
pasokan yang lebih rendah, dan munculnya kerugian bobot mati.

xv
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kekuatan politik merupakan sumber daya politik yang digunakan seseorang supaya mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan. Ideologi juga sangat menentukan keberadaan suatu bangsa dan negara.
Begitu pentingnya suatu ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena memiliki fungsi
fungsi pentimg yang terkandung didalamnya. Disamping itu politik sangat berperan penting bagi negara
sehingga seluruh warganegara harus dapat meningkatkan pengetahuannya dalam berpolitik, mengenal dan
memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam sistem politik yang sedang diterapkan,
memaksimalkan hak mereka, melaksanakan kewajiban mereka, dan juga turut berpartisipasi dalam segala
bentuk aktivitas politik.

Saran

Penyusun menyadari masih terdapat keterbatasan yang muncul dalam pengerjaan makalah ini. Oleh
karena itu, hasil dari makalah ini belumlah sempurna. Namun dengan adanya makalah ini, diharapkan
dapat memberikan kontribusi berbagai pengetahuan bagi pembacanya. Dan untuk mempelajari makalah
ini, sebaiknya pembaca lebih tertuju pada hasil referensi dari buku, jurnal, maupun artikel yang akan
dijadikan acuan karena hal itu sangat berpengaruh.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Anak Agung Sagung Ngurah Indradewi, Perlindungan Hukum terhadap Bisnis Online Ditinjau dari
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Dagang Rahasia. Seminar Nasional INOBALI 2019

http://ffirmann.wordpress.com/2009/01/29/kekuatan-hukum-dan-politik/ yang diunggah pada tanggal 15


November 2013

Riant Nugroho dan Randhi R. Whiratnolo, Manajemen Privatisasi BUMN, Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2008

Setyanto P. Santosa, Quo Vadis Privatisasi Bumn?, www.pacific.net.id

https://dosenekonomi.com/bisnis/bentuk-kepemilikan-bisnis yang diunggah pada tanggal 10 Januari 2011

https://cerdasco.com/pembatasan-perdagangan/

https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/tibyan/article/view/647

xvii

Anda mungkin juga menyukai