Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fahira Indrawan

NIM : 2105102010077
Kelas : Manajemen Stratejik 01
UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Perspektif suatu organisasi


a. QS. An-Nisa' 4: Ayat 72
Artinya : "Dan sesungguhnya di antara kamu pasti ada orang yang sangat enggan (ke medan
pertempuran). Lalu, jika kamu ditimpa musibah dia berkata, Sungguh, Allah telah
memberikan nikmat kepadaku karena aku tidak ikut berperang bersama mereka."
Identifikasi : Orang mukmin harus senantiasa bersiap siaga dalam segala hal, untuk
menghadapi orang-orang kafir dalam peperangan, dimana wajib maju ke medan
pertempuran, baik secara berkelompok maupun secara serempak, sesuai dengan taktik
strategi peperangan, dan menurut komando yang diatur dengan baik. Hal ini sudah
dipraktekkan oleh Nabi Muhammad saw dalam menghadapi beberapa peperangan yang
terjadi antara kaum Muslimin dengan orang-orang kafir.

b. Contoh ayat ini menunjukan ke mereka yang mengikuti Perang Uhud dan sebelum Perang
Khandak. Bertujuan agar bersikap waspada terhadap musuh-musuh mereka. Hal ini tentu
saja menuntut adanya kesiagaan untuk menghadapi mereka dengan mempersiapkan semua
persenjataan dan pasukan serta memperbanyak pasukan dengan mengadakan mobilitas
umum untuk berjihad di jalan Allah.

c. Strategi yang ada di dalam Al – Qur’an


• QS. Al-Anbiya 21: Ayat 80
Artinya : "Dan Kami ajarkan (pula) kepada Daud cara membuat baju besi untukmu, guna
melindungi kamu dalam peperanganmu. Apakah kamu bersyukur (kepada Allah)?"
Identifikasi : Pada ayat ini Allah menyebutkan karunianya yang lain, yang diberikannya
kepada Daud a.s., yaitu bahwa Daud telah diberi-Nya pengetahuan dan keterampilan dalam
kepandaian , karena keistimewaan ini Daud bisa membuat baju besi yang dipergunakan
orang-orang di zaman itu sebagai pelindung diri dalam peperangan. Kepandaian itu
dimanfaatkan pula oleh umat-umat yang datang kemudian berabad-abad lamanya dan
menjadikan salah satu strategi untuk memenangkan peperangan pada masa itu.
2. Ayat tentang :
a. Kekuatan dan kelemahan diri sendiri
• QS. Hud 11: Ayat 52
Artinya : "Dan (Hud berkata), Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu
bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan
menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang
yang berdosa."
Identifikasi : Ayat ini menunjukkan bahwa, Allah juga akan menambah kekuatan dan
kemuliaan yang kita impikan, di samping yang sudah kita miliki. Oleh karena itu, Nabi
Hud a.s. memperingatkan kaumnya, supaya tidak berpaling dari kebenaran yang telah
dinasihatkan kepada mereka dan tidak meneruskan kesalahan-kesalahan besar yang
sudah biasa mereka lakukan yaitu menyembah berhala-berhala, patung-patung dan
terjerumus pada perbuatan jahat lainnya.
• QS. Al-Anfal 8: Ayat 66
Artinya : "Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada
kelemahan padamu. Maka, jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka
dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang
sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta
orang-orang yang sabar."
Identifikasi : Ayat ini menunjukkan bahwa, Allah telah meringankan kalian, yaitu tidak lagi
satu orang sebanding dengan sepuluh orang, karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan
pada kalian, baik dari segi mentalitas maupun kelengkapan persenjataan, tidak seperti orang-
orang mukmin sebelumnya.

b. Kekuatan dan kelemahan lawan

• QS. Surat Yunus 10: Ayat 70


Artinya : " (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah
mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan
kekafiran mereka.
Identifikasi : Ayat ini menunjukkan bahwa kekuatan lawan saya adalah ketika Allah
memberikan penjelasan bahwa mereka itu memperoleh kesenangan sementara di dunia,
tertipu oleh kenikmatan dunia yang fana. Kenikmatan dunia apabila dibandingkan dengan
kenikmatan di akhirat tidak ada artinya sama sekali.
• QS. At-Tur 52: Ayat 42
Artinya : "Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Tetapi orang-orang yang kafir itu,
justru merekalah yang terkena tipu daya."
Identifikasi : Ayat ini menunjukkan bahwa kelemahan lawan saya adalah tipu daya mereka
betapapun rapi dan kuat, pasti tidak akan berhasil. Tetapi, orang-orang yang itu akan
merasakan akibatnya karena justru merekalah yang terkena dampak buruk dari tipu daya
mereka.
c. Cara memenangkan pertempuran
• QS. Al-Ahzab 33: Ayat 70-71
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan
mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh,
dia menang dengan kemenangan yang agung."
Identifikasi : Bila mereka tetap memelihara keimanan dan ketakwaan dan selalu mengatakan
kebenaran, pasti Allah akan memperbaiki perbuatan dan mengampuni dosa-dosa mereka.
Siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, maka jalan yang harus ditempuh
hanyalah satu, yaitu menaati Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian, mereka akan
mendapatkan kebahagiaan yang besar di dunia dan akhirat.

3. Ayat tentang hukum :


a. Wajib
• QS. Al-An'am 6: Ayat 69
Artinya : “"Orang-orang yang bertakwa tidak ada tanggung jawab sedikit pun atas (dosa-
dosa) mereka; tetapi (berkewajiban) mengingatkan agar mereka (juga) bertakwa."
Identifikasi : Orang-orang yang bertakwa, yaitu yang berusaha melaksanakan perintah Allah
dan menjauhi larangan-Nya, tidak ada tanggung jawab sedikit pun atas dosa-dosa mereka,
yakni para pendurhaka, baik akibat melecehkan agama maupun dosa lainnya, tetapi kaum
muslim berkewajiban mengingatkan mereka tersebut agar bertakwa.
b. Makruh
• QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan),
karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-carikeburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain.”
Identifikasi : Prasangka yang tidak disertai bukti atau tanda-tanda itu adalah dosa dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain yang sengaja ditutup-tutupi untuk
mencemoohnya dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing, yakni membicarakan
aib, sebagian yang lain. Hukum dosa ghibah adalah makhruh ketika dikerjakan saat puasa.
c. Sunnah
• QS. Al-Isra' 17: Ayat 79
Artinya : “Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah)
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Identifikasi : Ayat ini memerintahkan Rasulullah dan kaum Muslimin agar bangun di malam
hari untuk mengerjakan salat tahajud. Ayat ini merupakan ayat yang pertama kali memerintahkan
Rasulullah mengerjakan salat malam sebagai tambahan atas salat yang wajib. Kebiasaan Nabi
ini dapat dijadikan dasar hukum bahwa salat tahajud itu sunnah dikerjakan oleh seseorang,
setelah tidur beberapa saat di malam hari, kemudian pada pertengahan malam hari ia bangun
untuk salat tahajud.
d. Haram
• QS. Ali 'Imran 3: Ayat 93
Artinya : "Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh
Israil (Ya'qub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Muhammad), Maka
bawalah Taurat, lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang benar."
Identifikasi : Ayat ini menunjukkan bahwa hukum semua makanan itu pada dasarnya halal
bagi Bani Israil sebagaimana halal juga bagi selain mereka, kecuali makanan yang
diharamkan oleh Israil (Yakub) atas dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan dalam rangka
meraih kebajikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Makanan tersebut adalah daging dan
susu unta.

4. Ayat – ayat yang menunjukkan tentang :


a. Tujuan
• QS. Az-Zumar 39: Ayat 5
Artinya : "Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan
malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Perkasa,
Maha Pengampun."
Identifikasi : Allah menjelaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan
yang benar. Dihiasi-Nya langit dengan matahari dan bulan. Masing-masing mempunyai
lintasan-lintasan menurut ketentuan yang telah ditetapkan Allah. Karena perputaran bumi
pada porosnya, seolah-olah matahari terlihat beredar di langit dari arah Timur ke Barat,
sehingga terjadilah pergantian siang dan malam.
b. Strategi
• QS. An-Nahl 16: Ayat 125
Artinya : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk."
Identifikasi : Allah Swt. memerintahkan kepada Rasul-Nya—Nabi Muhammad Saw. agar
menyeru manusia untuk menyembah Allah dengan cara yang bijaksana, dengan memilih jalan
dakwah terbaik yang sesuai dengan kondisi manusia. Ajaklah kaum cendekiawan yang
memiliki pengetahuan tinggi untuk berdialog dengan kata-kata bijak, sesuai dengan tingkat
kepandaian mereka. Terhadap kaum awam, ajaklah mereka dengan memberikan nasihat dan
perumpamaan yang sesuai dengan taraf mereka sehingga mereka sampai kepada kebenaran
melalui jalan terdekat yang paling cocok untuk mereka. Debatlah Ahl al-Kitâb yang menganut
agama-agama terdahulu dengan logika dan retorika yang halus, melalui perdebatan yang baik,
lepas dari kekerasan dan umpatan agar mereka puas dan menerima dengan lapang dada. Itulah
metode berdakwah yang benar kepada agama Allah sesuai dengan kecenderungan setiap
manusia. Tempuhlah cara itu dalam menghadapi mereka.
c. Kebijakan
• QS. Al-Baqarah 2: Ayat 110
Artinya : "Dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu
kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Identifikasi : Allah menyuruh kaum Muslimin agar terus-menerus menempuh jalan yang
sebaik-baiknya, melakukan salat dan mengeluarkan zakat. Perintah ini dikaitkan dengan janji
Allah berupa pertolongan mendapat kemenangan. Karena dalam salat terdapat hikmah yang
banyak, seperti memperkuat jalinan iman, mempertinggi cita-cita serta mempertinggi daya
tahan mental. Karena di dalam salat itu terdapat doa kepada Allah yang diucapkan seorang
hamba sebagai pernyataan kehendak yang serius, serta memperkuat jalinan hati di antara
orang-orang mukmin, dengan jalan melakukan salat berjamaah dan pergaulan mereka di
dalam masjid.
d. Program
• QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 94
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Allah pasti akan menguji kamu dengan hewan
buruan yang dengan mudah kamu peroleh dengan tangan dan tombakmu agar Allah
mengetahui siapa yang takut kepada-Nya, meskipun dia tidak melihat-Nya. Barang siapa
melampaui batas setelah itu, maka dia akan mendapat azab yang pedih."
Identifikasi : Ayat ini menjelaskan tentang ujian yang akan diberikan Allah kepada orang-
orang yang sedang berihram untuk haji atau umrah. Barang siapa melampaui batas kewajaran
dalam berburu hewan setelah selesai melaksanakan haji dan umrah dalam berburu hewan di
tanah haram, maka dia akan mendapat azab yang pedih di akhirat dengan dimasukkan ke
dalam neraka. Salah satu program atau ujian yang diberikan Allah untuk manusia ketika
sedang berihram untuk haji atau umrah.
e. Metode

• QS. Fussilat 41: Ayat 34

Artinya : "Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan
cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan
seperti teman yang setia."

Identifikasi : De n gan a yat ini seakan-akan Allah menyatakan kepada Rasulullah saw
bahwa jika ia mengerjakan kebaikan, maka akan memperoleh ganjaran kebaikan berupa
penghargaan selama hidup di dunia dan pahala yang besar di akhirat nanti. Sedang orang-
orang kafir yang mengerjakan kejahatan itu akan memperoleh penghinaan di dunia, dan di
akhirat mereka akan memperoleh azab yang pedih. Rasulullah juga dilarang untuk membalas
kejahatan mereka dengan kejahatan. Jika ia membalas kejahatan dengan kejahatan tentu
mereka akan memperoleh kerugian yang berlipat ganda. Oleh karena itu, Rasulullah
diperintahkan untuk membalas kejahatan mereka dengan kebaikan. Ayat ini menunjukkan
bahwa ini adalah salah satu metode yang digunakan Allah untuk memperingatkan umatnya
untuk melakukan hal yang baik didunia.

5. Ayat tentang :
a. Strategi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
• QS. An-Nisa 4: ayat 29
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu.”
Identifikasi Ayat ini melarang mengambil harta orang lain dengan jalan yang batil (tidak
benar), kecuali dengan perniagaan yang berlaku atas dasar kerelaan bersama. Janganlah
sekali-kali kamu saling memakan atau memperoleh harta di antara sesamamu yang kamu
perlukan dalam hidup dengan jalan yang batil, yakni jalan tidak benar yang tidak sesuai
dengan tuntunan syariat, kecuali kamu peroleh harta itu dengan cara yang benar dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu yang tidak melanggar
ketentuan syariat.

6. Ayat tentang :
a. Kekuatan dalam menjalankan kehidupan sehari – hari / beribadah
• QS. Al-Baqarah 2: Ayat 112
Artinya : " "Tidak! Barang siapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan dia berbuat
baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka
tidak bersedih hati."
Identifikasi : Yang akan memasuki surga bukan hanya Yahudi atau Nasrani, melainkan
barang siapa yang menyerahkan diri, tunduk, patuh, taat, ikhlas sepenuhnya kepada Allah,
dan dia berbuat baik, beriman, membenarkan, dan mengikuti apa yang dibawa oleh
Rasulullah, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka di
akhirat dan mereka tidak bersedih hati. Mereka kekal dalam kenikmatan. Ayat ini menjadikan
motivasi untuk sehari-hari.
b. Kelemahan dalam menjalankan kehidupan sehari – hari / beribadah
• QS. An-Nisaa 4: Ayat 142
Artinya : “Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas.
Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
Identifikasi : kelemahan dalam menjalankan ibadah adalah rasa malas. Maka ayat ini
menjelaskan tentang rasa malas dalam beribadah.
c. Peluang dalam melakukan ibadah

• QS. An-Naml 27: Ayat 89

Artinya : “"Barang siapa membawa kebaikan, maka dia memperoleh (balasan) yang lebih
baik daripadanya, sedang mereka merasa aman dari kejutan (yang dahsyat) pada hari itu."
Identifikasi : peluang dalam melaksankan ibadah adalah Ayat ini menjelaskan bahwa
orang yang beriman kepada Allah dan melaksanakan amal kebajikan, akan memperoleh
balasan yang lebih baik dari amalnya sendiri, dan diberi tempat kediaman yang nyaman
dan kekal dalam surga Na'im, mereka aman tenteram dari kejutan yang dahsyat pada hari
Kiamat itu. Sebaliknya barang siapa yang menyekutukan Allah dan berbuat kejahatan,
maka wajah mereka disungkurkan ke dalam neraka seraya dikatakan kepada mereka,
"Kamu tidak mendapat balasan, melainkan setimpal dengan kemusyrikan dan kejahatan
yang dahulu kamu kerjakan di dunia, sehingga menjadi sebab datangnya kemurkaan
Allah."
d. Ancaman jika tidak melaksanakan ibadah

• QS. An-Naml 27: Ayat 90


Artinya : “Dan barang siapa membawa kejahatan, maka disungkurkanlah wajah mereka
ke dalam neraka. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan apa yang telah
kamu kerjakan."
Identifikasi : Ayat diatas menjelaskan ancaman jika tidak melaksanakan ibadah. Barang
siapa yang menyekutukan Allah dan berbuat kejahatan, maka wajah mereka disungkurkan
ke dalam neraka seraya dikatakan kepada mereka, "Kamu tidak mendapat balasan,
melainkan setimpal dengan kemusyrikan dan kejahatan yang dahulu kamu kerjakan di
dunia, sehingga menjadi sebab datangnya kemurkaan Allah."

Anda mungkin juga menyukai