Anda di halaman 1dari 3

KANKER PARU

 DEFINISI
Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak
terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar
ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat
atau bagian tubuh yang lainnya.
 PATOFISIOLOGI
Patofisiologi kanker paru-paru berkaitan dengan gangguan proliferasi sel dan transformasi sel
normal menjadi sel dengan sifat malignansi akibat paparan zat karsinogenik, termasuk
tembakau dalam rokok Proliferasi sel kanker yang tidak terkendali akan menginvasi dan
merusak jaringan paru sehingga dapat menimbulkan manifestasi klinis Kanker paru terjadi
akibat adanya gangguan proliferasi sel pada organ paru yang meliputi faktor pertumbuhan,
reseptor faktor pertumbuhan, second messenger, serta faktor transkripsi DNA. Bila terjadi
kerusakan DNA, maka akan terjadi perbaikan DNA melalui mekanisme siklus sel, namun jika
kerusakan terlalu besar dan tidak dapat diperbaiki, maka akan terjadi mutasi genetik yang
menyebabkan sel menjadi ganas Kanker paru juga dapat disebabkan oleh polusi udara,
paparan zat karsinogenik di tempat kerja seperti asebstos, kromium, hidrokarbon polisiklik
dan gas radon yang dapat merusak DNA
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Berikut adalah beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis
kanker paru:
1. Pemeriksaan radiologi: Pemeriksaan X-ray (rontgen), CT-scan, MRI, PET scan, dan
bone scan merupakan beberapa pemeriksaan radiologi yang biasanya dilakukan terhadap
pasien yang diduga menderita kanker paru
2. Tes darah: Tes darah dapat dilakukan untuk menilai fungsi organ lain yang dapat
rusak bila kanker paru sudah menyebar
3. Pemeriksaan dahak: Pemeriksaan dahak dapat dilakukan untuk mendeteksi
kemungkinan infeksi di saluran pernapasan dan untuk mendeteksi sel kanker di dalam dahak
4. Spirometri: Spirometri dapat dilakukan untuk menilai fungsi organ paru-paru
5. Punksi pleura: Punksi pleura adalah penyedotan cairan di ruang antara selaput paru-
paru dan dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker paru
6. Patologi anatomi: Patologi anatomi adalah pemeriksaan jaringan yang diambil dari
paru-paru untuk diperiksa di bawah mikroskop
7. Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk menilai tanda-tanda
kanker paru, seperti benjolan pada leher, ketiak, atau dinding dada
Pemeriksaan fisik juga dapat dilakukan untuk menilai fungsi organ paru-paru dan
saluran pernapasan Pemeriksaan penunjang tersebut dapat membantu dokter dalam
mendiagnosis kanker paru dan menentukan tingkat keparahan kanker serta pengobatan yang
dibutuhkan.
 MANIFESTASI KLINIK

Berikut adalah beberapa manifestasi klinik kanker paru yang dapat dirasakan oleh
pasien:
 Batuk kronis yang tidak kunjung sembuh
 Sesak napas atau sulit bernapas
 Nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada
 Batuk darah atau dahak berdarah (hemoptisis)
 Suara serak atau berubah
 Berat badan berkurang secara drastis tanpa alasan yang jelas
 Nafsu makan hilang
 Demam
 Berkeringat di malam hari
 Kelelahan atau lelah yang berlebihan
 Mata dan kulit berubah warna
 Masalah pernapasan
 Sakit kepala
 Penurunan daya ingat
 Keseimbangan tubuh terganggu
Manifestasi klinik kanker paru dapat bervariasi tergantung pada jenis kanker paru
dan tingkat keparahan kanker. Pasien yang mengalami gejala-gejala tersebut
sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan
pengobatan yang tepat.
 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan kanker paru tergantung pada jenis kanker paru, stadium penyakit,
kondisi umum pasien, komorbiditas, tujuan pengobatan, serta cost-effectiveness.
Tujuan pengobatan pada pasien kanker berupa kuratif, paliatif, dan suportif. Berikut
adalah beberapa pilihan penatalaksanaan kanker paru:
 Tindakan operatif: Tindakan operatif dapat dilakukan pada pasien kanker paru
yang memungkinkan untuk dioperasi. Pilihan operasi tergantung pada jenis
kanker paru, stadium penyakit, dan kondisi pasien. Beberapa jenis operasi
yang dapat dilakukan adalah lobektomi, pneumonektomi, dan
segmentektomi
 Radioterapi: Radioterapi dapat dilakukan pada pasien kanker paru yang tidak
memungkinkan untuk dioperasi atau sebagai terapi tambahan setelah
operasi. Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker dan menghambat
pertumbuhan sel kanker
 Kemoterapi: Kemoterapi dapat dilakukan pada pasien kanker paru yang tidak
memungkinkan untuk dioperasi atau sebagai terapi tambahan setelah
operasi. Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker dan menghambat
pertumbuhan sel kanker
 Terapi target: Terapi target adalah pengobatan yang bertujuan untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menargetkan protein atau
molekul tertentu yang ditemukan pada sel kanker
 Terapi imun: Terapi imun adalah pengobatan yang bertujuan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan sel kanker
 Terapi paliatif: Terapi paliatif bertujuan untuk mengurangi gejala dan
meningkatkan kualitas hidup pasien kanker paru yang tidak dapat diobati
secara kuratif
 Penatalaksanaan kanker paru harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan
jenis kanker paru yang diderita. Pasien kanker paru sebaiknya berkonsultasi
dengan dokter spesialis onkologi untuk mendapatkan penatalaksanaan yang
tepat.

 DIAGNOSIS KEP
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Nyeri kronis bd infiltrasi tumor
3. Defisit nutrisi

 PENGKAJIAN KEP

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dikaji oleh perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien kanker paru:
 Riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat kesehatan keluarga dan riwayat
merokok
 Gejala klinis yang dialami pasien, seperti batuk kronis, sesak napas, nyeri dada,
batuk darah, dan berat badan berkurang secara drastis
 Riwayat pengobatan sebelumnya, termasuk jenis pengobatan dan efek
samping yang dialami pasien
 Tingkat kecemasan dan depresi pasien terkait dengan diagnosis kanker paru
dan proses pengobatan yang tidak pasti
 Tingkat nyeri yang dialami pasien dan faktor-faktor yang mempengaruhi
nyeri, seperti aktivitas fisik dan emosi
 Status nutrisi pasien dan faktor-faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi,
seperti mual dan anoreksia
 Tingkat kelelahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan, seperti
aktivitas fisik dan efek samping pengobatan
 Tingkat ketergantungan pasien terhadap perawatan dan dukungan keluarga
 Tingkat pengetahuan pasien tentang kanker paru dan pengobatan yang
diterima
Pengkajian keperawatan yang komprehensif dapat membantu perawat
dalam merencanakan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan pasien kanker paru dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Anda mungkin juga menyukai