Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nikmatuzziyadah Unusa

NIM: 2010301042

1. patologi/penyebab kanker paru

- Rokok adalah faktor risiko terbesar dari kanker paru. Rokok mengandung 60 zat
racun yang berbeda, sehingga dapat menyebabkan kanker. Zat racun tersebut dikenal sebagai
zat karsinogenik.

- Menghisap ganja juga meningkatkan risiko terkena kanker paru. Perokok pasif juga
meningkatkan risiko kanker paru. Riset membuktikan bahwa perokok pasif wanita yang
pasangannya merokok, maka memiliki risiko 25 persen lebih besar daripada yang tinggal
dengan orang yang tidak merokok.

- Paparan terhadap zat racun lainya seperti arsen, asbes, silika, bau gas atau bensin, gas
NO (hasil dari kendaraan), dan sebagainya juga meningkatkan risiko terkena kanker paru.

2. Mekanisme molekuler terjadinya cancer

Tumor didorong oleh mutasi genom dan, semakin banyak, genom yang berbeda di NSCLC
dikenali dan ditargetkan dalam pengobatan penyakit. Agen yang ditargetkan berbeda dari
agen kemoterapi karena mereka menghambat 'jalur di luar nukleus yang diperlukan untuk
agen kemoterapi proliferasi ganas untuk bertindak', sedangkan agen kemoterapi bekerja di
dalam nukleus dengan menghambat pembelahan sel yang membelah dengan cepat.19
Singkatnya, kanker paru-paru dikaitkan dengan gangguan fisiologis yang merugikan yang
timbul dari beberapa faktor penyebab, termasuk: penyakit, pengobatan, multi-morbiditas dan
perilaku gaya hidup berbahaya yang sudah ada sebelumnya. Akibatnya, ini mengarah pada
beban penyakit yang signifikan.

3. Tanda dan gejala

- Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat

- Dahak berdarah berubah warna dan makin banyak

- Nafas sesak

- Sakit kepala, nyeri dada, bahu dan bagian punggung


- Kelelahan yang parah

- Berkurangnya berat badan

- Bunyi mengi

4. Perawatannya

- Reseksi bedah

- Kemoterapi

- Radioterapi

- Agent target

Perawatan di sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien, seperti jenis histologis, lokasi
tumor, stadium kanker dan tingkat kelemahan pasien.

5. Intervensi fisioterapi dan rehabilitasinya

Intervensi fisioterapi bervariasi tergantung pada tahap lintasan penyakit dan waktu relatif
terhadap pengobatan. Layanan fisioterapi untuk kanker paru secara historis berbasis rumah
sakit dan berfokus pada PPC setelah operasi.

Intervensi fisioterapi lainnya, seperti latihan olahraga, lebih jarang dilakukan sebagai praktik
klinis rutin, meskipun bukti pertumbuhan pesat yang mendukung intervensi ini selama
dekade terakhir.

Rehabilitasi kanker adalah progam yang bertujuan membantu penderita kanker untuk
beradaptasi serta meningkatkan kesehatan fisik dan emosionalnya. Program ini dapat
dilakukan sebelum, selama, dan setelah dilakukan terapi kanker. Program rehabilitasi kanker
membutuhkan bantuan dari tim medis yang berasal dari berbagai divisi seperti dokter,
perawat, fisioterapis, terapis okupasi, hingga psikolog.

Anda mungkin juga menyukai