Anda di halaman 1dari 23

INSTRUMEN/ CONTOH PEMBUATAN

1. PEMBENTUKAN DAN PENGANGKATAN TIM AUDIT INTERNAL


PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

2. PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI (PPI) PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

3. PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN RESIKO TERINTEGRASI DI


PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

4. TIM KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA

5. PEMBENTUKAN TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(K3) PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

6. PEMBENTUKAN TIM MUTU KEPEMIMPINAN MANAJEMEN


PUSKESMAS (KMP), UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM),
DAN UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN DAN PENUNJANG
(UKPP) PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA
Jl. Adi Sucipto KM 15,2 Desa Limbung, Telpon (0561) 812345
SUNGAI RAYA

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA
NOMOR /SB/2023

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

KEPALA PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan


pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional
khususnya upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasilitas pelayanan Kesehatan dan
kewaspadaan menghadapi penyakit infeksi emerging
diperlukan penanganan secara komprehensif;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pembentukan
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Puskesmas Sehat Bahagia Tahun 2023;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Kubu Raya di Provinsi
Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4751);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
tentang Hubungan antara Pemerintah Pusat Dengan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6757);

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5612);
7. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6325);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014
tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 333);
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 598);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5942);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1423);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 857);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 19);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1335);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022
Tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan
Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit
Transfusi Darah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 1054);

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022


tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi
Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207);
17. Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 22 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kubu Raya
Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Daerah Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2021 Nomor 22);
18. Keputusan Bupati Kubu Raya Nomor
466/DINKES/2015 tentang Puskesmas Pengelola
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan
KESATU : Struktur Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Puskesmas Sehat Bahagia Tahun 2023, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.
KEDUA Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Puskesmas Sehat Bahagia Tahun 2023, dengan susunan
tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Keputusan ini.
KETIGA : Uraian tugas dan fungsi serta kewenangan Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Puskesmas
Sehat Bahagia Tahun 2023 sebagaimana dimaksud
Diktum KEDUA tercantum dalam lampiran III Keputusan
ini.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tangal ditetapkan,
dengan ketentuan:
a. biaya akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan
pada Anggaran Badan Layanan Umum Daerah
Puskesmas Tahun Anggaran 2023;
b. apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan keputusan ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sungai Raya


pada tanggal 2023

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA

Lampiran I
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat
Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Pembentukan Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) Puskesmas Sehat
Bahagia Tahun 2023
STRUKTUR TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA

KEPALA
PUSKESMAS

PENANGGUNG JAWAB
MUTU

KETUA TIM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (P

ANGGOTA
Lampiran II
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat
Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Pembentukan Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) Puskesmas Sehat
Bahagia Tahun 2023
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

NO JABATAN POKOK/NAMA KEDUDUKAN DALAM TIM


1 2 3
1. Kepala Puskesmas Penanggung Jawab
2. Ketua Tim PPI
3. Sekretaris Tim PPI
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota
10. Anggota

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA

Lampiran III
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Pembentukan Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) Puskesmas Sehat
Bahagia Tahun 2023

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA KEWENANGAN


TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

1. PENANGGUNG JAWAB (KEPALA PUSKESMAS)


1) Membentuk tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Puskesmas
dengan Surat Keputusan.
2) Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
3) Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan.
4) Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
5) Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
berdasarkan saran dari tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Puskesmas.
6) Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional
dan disinfektan di Puskesmas berdasarkan saran dari Tim Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Puskesmas.
7) Dapat menutup suatu unit pelayanan atau fasilitas pelayanan
Kesehatan yang dianggap potensial menularkan penyakit untuk
beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Puskesmas.
8) Mengesahkan standar operasional prosedur (SOP) untuk Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Puskesmas.
9) Memfasilitasi pemeriksaan Kesehatan petugas di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, terutama bagi petugas yang beresiko tertular infeksi sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2. KETUA TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


1) Kriteria
(1) Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, atau Perawat/Bidan minimal
Pendidikan Diploma III.
(2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun di FKTP.
(3) Wajib mengikuti minimal pelatihan PPI Dasar (memiliki sertifikat
yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan).
(4) Mengembangkan diri dengan mengikuti workshop, seminar,
lokakarya dan sejenisnya.
(5) Mengikuti bimbingan teknis secara berkesinambungan.
2) Tanggung Jawab
(1) Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.
(2) Penyusunan rencana strategis program PPI.
(3) Penyusunan pedoman PPI.
(4) Tersedianya SOP PPI.
(5) Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
(6) Memberikan kajian KLB infeksi di FKTP.
(7) Terselenggaranya pelatihan dan Pendidikan PPI
(8) Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian resiko
infeksi.
(9) Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.
(10) Terselenggaranya pertemuan berkala.
(11) Melaporkan kegiatan Tim PPI kepada Kepala FKTP.

3) Tugas dan fungsi serta kewenangan


(1) Menyusun serta mengevaluasi kebijakan PPI.
(2) Menyusun perencanaan program PPI (lima tahunan dan tahunan).
(3) Membuat pedoman dan SOP terkait PPI.
(4) Melaksanakan sosialisasi kebijakan, program, pedoman dan SOP.
(5) Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs dan
infeksi bersumber masyarakat.
(6) Memberikan usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
cara pencegahan dan pengendalian infeksi.
(7) Memberikan konsultasi pada petugas Kesehatan di FKTP delam
PPI.
(8) Mengusulan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan
prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.
(9) Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di
FKTP terkait PPI.
(10) Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
(11) Berkoordinasi dengan unit terkait lainnya dalam hal pencegahan
dan pengendalian infeksi, antara lain:
a. Dokter/Dokter Gigi, apoteker (petugas obat) dalam penggunaan
antimikroba yang bijak di FKTP.
b. Tim mutu dan keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan
Keselamatan pasien.
c. Tim keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk menyusun
kebijakan.
(12) Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik
mengkaji Kembali rencana program dan kegiatan PPI apakah telah
sesuai dengan kebijakan manajemen di FKTP.
(13) Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan
dan pengadaan alat dan bahan Kesehatan, renovasi ruangan, cara
pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan
prinsip PPI.
(14) Menentukan sikap penutupan ruangan rawat inap bila diperlukan
karena potensial menyebarkan infeksi.
(15) Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang
menyimpang dari standar prosedur/monitoring surveilans proses.
(16) Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksi bila ada KLB di FKTP.
(17) Melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadapa pelaksanaan PPI.

3. SEKRETARIS TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


1) Kriteria
(1) Mempunyai pengetahuan, ketrampilan khusus dan epidemiologi
penyakit infeksi, bakteriologi dan sanitasi.
(2) Perawat dengan pendidikan minimal DIII dan memiliki sertifikasi
PPI.
(3) Memiliki komitmen dibidang pencegahan dan pengendalian
infeksi.
(4) Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident.
(5) Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang atau setara.
2) Tanggung Jawab
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua
Tim PPI
3) Tugas Pokok
Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Program PPI
4) Uraian Tugas
(1) Mengatur rapat dan jadwal rapat PPI.
(2) Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan.
(3) Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat.
(4) Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian
infeksi yang terjadi di lingkungan Puskesmas.
(5) Memonitor dan melaksanaan surveillance PPI, penerapan SOP,
kepatuhan petugas dalam menjalankan kewaspadaan isolasi.
(6) Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada ketua
PPI.
(7) Bersama tim PPI memberikan pelatihan tentang PPI kepada
petugas di Puskesmas.
(8) Melakukan investigasi apabila terjadi KLB infeksi dan bersama
ketua PPI memperbaiki kesalahan yang ada.
(9) Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah
penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau
sebaliknya.
(10) Bersama ketua PPI menganjurkan prosedur isolasi dan memberi
konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus yang terjadi di
puskesmas.
(11) Audit pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap
penatalaksanaan limbah, laundry, gizi dll.
(12) Memonitor kesehatan lingkungan puskesmas.
(13) Memonitor terhadap pengendalian pemakaian antibiotika yang
rasional.
(14) Memberikan saran desain ruangan puskesmas agar sesuai dengan
prinsip PPI.
(15) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
PPI.
(16) Melakukan edukasi kepada pasien, keluarga pasien dan
pengunjung Puskesmas tentang PPI.
(17) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung
dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di
masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
(18) Sebagai koordinator antar unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di Puskesmas.
(19) Membuat laporan surveilans bulanan dan tahunan dan
melaporkan kepada tim PPI.

4. ANGGOTA TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


1) Kriteria
(1) Pendidikan minimal Diploma III Bidang Kesehatan.
(2) Diutamakan pernah mengikuti pelatihan dasar PPI, Workshop, in
house training.
(3) Bersedia mengembangkan diri dengan mengikuti seminar,
lokakarya dan sejenisnya.
2) Tugas dan Tanggung Jawab
(1) Bersama ketua tim melaksanakan program PPI.
(2) Berkoordinasi dengan unit dan petugas lain dalam penerapan PPI.
(3) Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam penerapan
PPI.
(4) Membantu semua petugas memahami PPI.
(5) Memberi masukan terhadap pedoman maupun kebijakan terkait
PPI.
(6) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan ketua Tim PPI.

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA


PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA
Jl. Adi Sucipto KM 15,2 Desa Limbung, Telpon (0561) 812345
SUNGAI RAYA

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA
NOMOR /SB/2023

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN RESIKO TERINTEGRASI


DI PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

KEPALA PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan peningkatan mutu


dan kinerja melalui perbaikan yang
berkesinambungan terhadap system manajemen,
system manajemen mutu, system penyelenggaraan
pelayanan dan program serta penerapan system
manajemen resiko, maka perlu dilakukan perbaikan
mutu di Puskesmas secara berkesinambungan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pembentukan
Tim Manajemen Resiko Terintegrasi di Puskesmas
Sehat Bahagia Tahun 2023;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Kubu Raya di Provinsi
Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4751);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
tentang Hubungan antara Pemerintah Pusat Dengan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6757);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 184, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5570);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 333);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5942);
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 4 Tahun 1980 tentang Syarat-Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010
tentang Persyaratan Kualitas Air minum;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 1118);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 403);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2015
tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1197);
15. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 598);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut
Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1663);
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2015
tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1775);
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2016
tentang Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik
pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 157);
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 tahun 2016
tentang Penanggulangan Tuberkulosis (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 122);
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 206);
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 308);
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 559);
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 857);
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 19);
25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1335);
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022
Tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan
Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit
Transfusi Darah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 1054);
27. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi
Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207);
28. Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 22 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kubu Raya
Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Daerah Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2021 Nomor 22);
29. Keputusan Bupati Kubu Raya Nomor
466/DINKES/2015 tentang Puskesmas Pengelola
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan
KESATU : Struktur Tim Manajemen Resiko Terintegrasi di
Puskesmas Sehat Bahagia Tahun 2023, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.
KEDUA Tim Manajemen Resiko Terintegrasi di Puskesmas Sehat
Bahagia Tahun 2023, dengan susunan tim sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini.
KETIGA : Uraian tugas Tim Manajemen Resiko Terintegrasi di
Puskesmas Sehat Bahagia Tahun 2023 sebagaimana
dimaksud Diktum KEDUA tercantum dalam lampiran III
Keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tangal ditetapkan,
dengan ketentuan:
c. biaya akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan
pada Anggaran Badan Layanan Umum Daerah
Puskesmas Tahun Anggaran 2023;
d. apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan keputusan ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sungai Raya


pada tanggal 2023

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA

Lampiran I
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat
Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Pembentukan Tim Manajemen
Resiko Terintegrasi di Puskesmas Sehat
Bahagia Tahun 2023

STRUKTUR TIM MANAJEMEN RESIKO TERINTEGRASI DI PUSKESMAS


SEHAT BAHAGIA

KEPALA
PUSKESMAS

PENANGGUNG JAWAB
MUTU

KETUA TIM
MANAJEMEN RESIKO

ANGGOTA
Lampiran II
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat
Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Pembentukan Tim Manajemen
Resiko Terintegrasi di Puskesmas Sehat
Bahagia Tahun 2023
TIM MANAJEMEN RESIKO TERINTEGRASI
DI PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

NO JABATAN POKOK/NAMA KEDUDUKAN DALAM TIM


1 2 3
1. Kepala Puskesmas Penanggung Jawab
2. Ketua Tim Manajemen Resiko
3. Sekretaris Tim Manajemen Resiko
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota
10. Anggota

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA

Lampiran III
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Pembentukan Tim Manajemen Resiko
Terintegrasi di Puskesmas Sehat Bahagia
Tahun 2023

URAIAN TUGAS TIM MANAJEMEN RESIKO TERINTEGRASI


DI PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA TAHUN 2023

5. TUGAS UMUM
A. Wewenang
Memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung
jawab sebagai Tim Manajemen Resiko Terintegrasi di Puskesmas.
B. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab penuh kepada kepala Puskesmas atas pelaksanaan
dan hasil identifikasi, analisa, evaluasi dan tindak lanjut dari resiko-
resiko yang terdapat di Puskesmas.
C. Tugas
a. Menetapkan lingkup manajemen resiko di Puskesmas.
b. Merencanakan pelaksanaan identifikasi resiko-resiko di Puskesmas
meliputi resiko terhadap lingkungan, resiko terhadap layanan klinis
dan resiko terhadap pelaksanaan program.
c. Mengumpulkan bukti-bukti dan melaksanakan identifikasi resiko-
resiko berdasarkan indikator yang telah disepakati.
d. Menganalisa, mengevaluasi, dan menentukan rencana tindak lanjut
dari resiko-resiko yang ditemukan.
e. Melaporkan hasil identifikasi, analisa, evaluasi dan tindak lanjut
kepada ketua Tim Mutu dan kepala Puskesmas.

6. TUGAS KHUSUS
A. Kepala Puskesmas
a. Merumuskan, memelihara dan mereview secara periodik efektivitas
penerapan manajemen resiko.
b. Menetapkan kebijakan dan pedoman manajemen resiko.
c. Memberikan arahan strategis tentang penerapan manajemen resiko
B. Ketua Tim
d. Bertanggung jawab terhadap jalannya manajemen resiko di
Puskesmas.
e. Bertanggung jawab dalam penyusunan perencanaan, analisis dan
evaluasi hasil identifikasi resiko.
f. Bertanggung jawab dalam pengumpulan data indentifikasi resiko
masing-masing unit layanan.
g. Bertanggung jawab dalam pemecahan masalah terhadap kejadian
resiko yang terjadi di layanan.
C. Sekretaris
a. Menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan serta evaluasi
manajemen resiko di Puskesmas.
b. Melakukan pendokumentasian tahapan pelaksanaan kegiatan
manajemen resiko di Puskesmas.
c. Menyusun laporan kegiatan manajemen resiko di Puskesmas
kepada Kepala Puskesmas.

D. Anggota Tim
a. Bertanggung jawab atas potensi terjadinya KTD, KTC, KNC di tiap
unit pelayanan.
b. Bertanggung jawab dalam pemecahan masalah terhadap kejadian
resiko terkait limbah dan bahan berbahaya di Puskesmas dan
lingkungan sekitarnya.
c. Bertanggung jawab atas resiko terjadinya kesalahan dalam
pemberikan obat.
d. Bertanggung jawab atas resiko bencana yang mungkin terjadi
diantaranya resiko pasien jatuh dan terpeleset, dan bencana lain
yang terjadi di Puskesmas.
e. Bertanggung jawab dalam pemecahan masalah terhadap kejadian
resiko terkait teknologi informasi di Puskesmas.

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA
Jl. Adi Sucipto KM 15,2 Desa Limbung, Telpon (0561) 812345
SUNGAI RAYA

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA
NOMOR /SB/2023

TENTANG

TIM KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA

KEPALA PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas


pelayanan Kesehatan, dibutuhkan tindakan yang
komprehensif dan responsive terhadap kejadian tidak
diinginkan di fasilitas pelayanan Kesehatan agar
kejadian serupa tidak terulang lagi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang Tim
Keselamatan Pasien di Puskesmas Sehat Bahagia;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Kubu Raya di Provinsi
Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4751);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
tentang Hubungan antara Pemerintah Pusat Dengan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6757);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5942);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 308);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 68);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1335);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 33);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022
Tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan
Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit
Transfusi Darah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 1054);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi
Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207);
13. Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 22 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kubu Raya
Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Daerah Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2021 Nomor 22);
14. Keputusan Bupati Kubu Raya Nomor
466/DINKES/2015 tentang Puskesmas Pengelola
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan
KESATU : Struktur Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas Sehat
Bahagia, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Keputusan ini.
KEDUA Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas Sehat Bahagia,
dengan susunan tim sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Keputusan ini.
KETIGA : Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab Tim
Keselamatan Pasien di Puskesmas Sehat Bahagia
sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA tercantum dalam
lampiran III Keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tangal ditetapkan,
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan keputusan ini, akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sungai Raya


pada tanggal 2023

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA

Lampiran I
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat
Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Tim Keselamatan Pasien di
Puskesmas Sehat Bahagia

STRUKTUR TIM KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA

KEPALA
PUSKESMAS

PENANGGUNG JAWAB
MUTU

KETUA TIM
KESELAMATAN PASIEN

ANGGOTA
Lampiran II
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas
Sehat Bahagia

TIM KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA

NO JABATAN POKOK/NAMA KEDUDUKAN DALAM TIM


1 2 3
1. Kepala Puskesmas Penanggung Jawab
2. Ketua Tim Keselamatan Pasien
3. Sekretaris Tim Keselamatan Pasien
Unsur Manajemen Puskesmas
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
Unsur Klinis
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA

Lampiran III
Keputusan Kepala Puskesmas Sehat Bahagia
Nomor : /Sehat/2023
Tanggal : ………
Tentang Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas
Sehat Bahagia

URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB


TIM KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS SEHAT BAHAGIA

1. KEPALA PUSKESMAS
Secara umum peran Kepala Puskesmas dalam peningkatan Keselamatan
Pasien adalah:
A. merencanakan dan mengembangan program peningkatan keselamatan
pasien.
B. memilih area prioritas pelayanan klinik sebagai area fokus untuk
perbaikan.
C. memilih indikator keselamatan pasien di area prioritas pelayanan klinik
yang meliputi indikator area klinis, area manajemen, dan indikator
sasaran keselamatan pasien, serta keterlibatannya dalam
menindaklanjuti capaian indikator yang masih rendah.
D. mendorong dan menerapkan budaya budaya mutu dan budaya
keselamatan klinis, area manajemen dan di Puskesmas.

2. KETUA
A. Uraian Tugas
1) Sebagai motor penggerak implementasi program Keselamatan Pasien
Puskesmas dan membantu memfasilitasi terwujudnya Budaya
Keselamatan Pasien di Puskesmas;
2) Mengkoordinasikan, memonitor dan memandu penerapan program
Keselamatan Pasien Puskesmas dalam implementasi standar
Sasaran Keselamatan Pasien di unit kerja;
3) Mengusulkan sistem pelaporan Insiden Keselamatan Pasien serta
sistem pengumpulan data indikator Sasaran Keselamatan Pasien,
dan bagaimana alur data dan pelaporan dilaksanakan;
4) Mengkoordinasikan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dan
memfasilitasi pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ke pihak-pihak
yang berwenang;
5) Melaksanakan survey Budaya Keselamatan Pasien di Puskesmas;
6) Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait dan
menyampaikan masalah terkait pelaksanaan program Keselamatan
Pasien Puskesmas;
7) Terlibat secara penuh dalam kegiatan diklat Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien; dan
8) Mengusulkan regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan
program Keselamatan Pasien Puskesmas dan Budaya Keselamatan
Pasien di Puskesmas.

B. Wewenang
1) Mengelola Keselamatan pasien di Puskesmas.
2) Melakukan pengawasan dan penilaian keselamatan pasien di
seluruh unit kerja Puskesmas.

C. Tanggung Jawab
1) Terlaksananya program Keselamatan pasien dan manajemen Risiko;
2) Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana Keselamatan pasien
dan manajemen Risiko;
3) Terpenuhinya prosedur-prosedur pelaksanaan dan layanan yang
menjamin keselamatan pasien dan pelaksanaan manajemen resiko;
4) Terkendalinya kondisi-kondisi yang berpotensi membahayakan
keselamatan pasien serta mendukung pelaksanaan manajemen
resiko di Puskesmas;
5) Terpantaunya dan terevaluasinya kasus-kasus KNC, KTD, kejadian
sentinel di seluruh unit kerja Puskesmas;
6) Terjaganya komitmen karyawan terhadap manajemen resiko di
Puskesmas; dan
7) Terjaganya komitmen organisasi terhadap kinerja di Puskesmas.

3. SEKRETARIS
A. Uraian Tugas
1) Membuat agenda surat masuk dan surat keluar.
2) Mengecek judul dokumen yang masuk di Daftar Induk Dokumen.
3) Menginput dokumen dalam Daftar Induk Dokumen.
4) Membantu meminta laporan kepada unit kerja terkait untuk
diinput.
5) Menginput hasil pencapaian indikator mutu dan hasil kegiatan
instalasi/unit.
6) Menyiapkan undangan, tempat, daftar hadir, konsumsi, dan materi
(jika diperlukan) untuk keperluan rapat atau pertemuan yang
terkait dengan Tim Keselamatan Pasien.
7) Mengorganisir kebutuhan logistik.
8) Melakukan komunikasi internal dan ekternal kepada unit kerja di
lingkungan Puskesmas dan pihak luar melalui surat tertulis, email,
dan telepon.
9) Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal.
10) Menjadi notulen setiap kegiatan pertemuan mutu di lingkungan
Puskesmas.
11) Mengerjakan tugas-tugas administratif dan kesekretariatan lainnya.
B. Wewenang
1) Meminta laporan pelaksanaan program keselamatan pasien dari unit
kerja terkait dan hasil kegiatan instalasi.
2) Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan
Puskesmas terkait pelaksanaan program keselamatan pasien dan
hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien di
Puskesmas.
3) Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan keselamatan
pasien Puskesmas dari unit-unit kerja di lingkungan Puskesmas.
4) Melakukan komunikasi internal dan eksternal kepada unit kerja di
lingkungan Puskesmas dan pihak luar melalui surat tertulis, email,
dan telepon.

C. Tangung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap kegiatan administratif di kegiatan
Keselamatan Pasien.
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan inovasi mutu dan keselamatan pasien.
3) Bertanggung jawab melaporkan hasil kegiatan administratif kepada
Ketua

4. ANGGOTA
A. Uraian Tugas
1) menyusun kebijakan dan pengaturan di bidang Keselamatan Pasien
untuk ditetapkan oleh pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
2) mengembangkan program Keselamatan Pasien di fasilitas pelayanan
kesehatan;
3) melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan
penilaian tentang penerapan program Keselamatan Pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan;
4) melakukan pelatihan Keselamatan Pasien bagi fasilitas pelayanan
kesehatan;
5) melakukan pencatatan, pelaporan Insiden, analisis insiden
termasuk melakukan RCA, dan mengembangkan solusi untuk
meningkatkan Keselamatan Pasien;
6) memberikan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan fasilitas
pelayanan kesehatan dalam rangka pengambilan kebijakan
Keselamatan Pasien;
7) membuat laporan kegiatan kepada pimpinan fasilitas pelayanan
kesehatan; dan
8) mengirim laporan Insiden secara kontinu melalui e-reporting sesuai
dengan pedoman pelaporan Insiden.

KEPALA PUSKESMAS
SEHAT BAHAGIA,

BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai