Anda di halaman 1dari 14

TIDAK SELURUH HAK ASASI MANUSIA BERSIFAT

MUTLAK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

1. Husein Fatkulloh(231751)

2. Gunron Parido (231750)

3. Dicky Farhan Rizqi (231742)

4. Anandio Kafial Mughni (231737)

ATRO CITRA BANGSA YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Kewarganegaraan
tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ita
Renita Hadari, SH,MH, selaku dosen bidang Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senanitiasa
memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam
menyelesaikan tugas Pendidikan Kewarganegaraan tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari
kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah kami.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR
ISI ..................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................2

1.3 Tujuan .......................................................................................................................2

1.4 Manfaat .....................................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM ...................... ...............................................................................4

2.2 HAM INTERNATIONAL .......................................................................................6

2.2 HAM tidak selalu bersifat mutlak ............................................................................7

2.4 Pembatasan pada HAM ............................................................................................8

2.5 Agar Hak Asasi Manusia terlaksanakan....................................................................9

BAB 3 PENUTUP

3.1 Simpulan ................................................................................................................10

3.2 Saran ........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada semua individu secara inheren
hanya karena mereka manusia. Hak ini dianggap universal, tidak dapat dicabut, dan
berlaku untuk setiap orang tanpa diskriminasi apa pun, seperti ras, agama, jenis kelamin,
atau status sosial. Konsep hak asasi manusia telah menjadi dasar dalam hukum
internasional dan norma-norma etika yang mengatur perlakuan manusia terhadap
manusia.

Hak asasi manusia mencakup berbagai hak dan kebebasan, termasuk yang berikut:

1. Hak sipil dan politik: Ini mencakup hak-hak seperti kebebasan berbicara, beragama,
berkumpul, berpers, dan bergerak, serta hak untuk mengikuti pemilihan umum dan
mendapat perlindungan hukum.

2. Hak ekonomi, sosial, dan budaya: Ini termasuk hak atas pekerjaan, pendidikan,
perumahan yang layak, serta akses ke layanan kesehatan dan keamanan sosial.

3. Hak-hak individu: Ini mencakup hak-hak seperti hak untuk tidak disiksa, hak atas
kehidupan, kebebasan dari perbudakan, dan perlindungan hukum yang adil.

4. Hak-hak kelompok: Selain hak-hak individu, hak asasi manusia juga mencakup hak-
hak kelompok, seperti hak atas identitas budaya, bahasa, dan agama.

Organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki peran


penting dalam mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia.
Dokumen penting dalam hal ini adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang
diadopsi oleh PBB pada tahun 1948.

Prinsip utama dalam hak asasi manusia adalah bahwa setiap individu memiliki nilai
inheren dan martabat, dan mereka berhak diperlakukan dengan adil, setara, dan tanpa
diskriminasi. Melindungi dan mematuhi hak asasi manusia adalah aspek penting dari
masyarakat yang demokratis, adil, dan beradab.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah kami adalah:

1) Apa pengertian hak asasi manusia ?

2) Bagaimana sejarah perkembangan hak asasi manusia ?


3) Apa saja macam-macam hak asasi manusia ?

4) Apa saja asas-asas hak asasi manusia?

5) Bagaimana hak asasi manusia di Indonesia?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari membuat makalah ini meliputi:

1) Mengetahui apa aitu hak asasi manusia

2) Mengetahui sejarah perkembangan hak asasi manusia

3) Mengetahui macam-macam hak asasi manusia

4) Mengetahui asas-asas hak asasi manusia

5) Dapat mengetahui hak asasi manusia yang ada di Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM

Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada semua individu secara alami, hanya
karena mereka adalah manusia. Ini adalah hak-hak yang dianggap fundamental, tak
terpisahkan, dan tak dapat dilanggar yang diberikan kepada setiap orang tanpa
diskriminasi. Hak asasi manusia bertujuan untuk melindungi martabat, kebebasan, dan
keadilan bagi semua individu, tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, warna kulit,
atau karakteristik lainnya.

Beberapa hak asasi manusia yang umum diakui termasuk:

1. Hak atas Hidup: Semua individu memiliki hak untuk hidup dan tidak boleh dianiaya
atau dibunuh tanpa alasan yang sah menurut hukum.

2. Kebebasan dan Keamanan Pribadi: Hak untuk tidak ditahan tanpa alasan yang sah,
serta hak untuk tidak disiksa atau dianiaya secara fisik atau mental.

3. Kebebasan Berbicara dan Berpendapat: Hak untuk menyatakan pendapat, berbicara,


dan mengakses informasi tanpa takut represi atau pembatasan yang tidak sah.

4. Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan: Hak untuk memilih agama atau keyakinan
pribadi, serta beribadah sesuai dengan keyakinan tersebut.

5. Kesetaraan di Mata Hukum: Semua individu memiliki hak yang sama di mata hukum
dan tidak boleh didiskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau karakteristik
lainnya.

6. Hak Pendidikan: Hak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan dapat diakses
oleh semua individu tanpa diskriminasi.

7. Hak Kesehatan: Hak untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai dan
layanan medis yang diperlukan.

8. Hak atas Privasi: Hak untuk menjaga privasi pribadi dan tidak disalahgunakan oleh
pihak lain atau pemerintah.

9. Hak untuk Berkeluarga: Hak untuk menikah dan membentuk keluarga tanpa paksaan
atau diskriminasi.
10. Hak untuk Bekerja dan Berpartisipasi dalam Kehidupan Politik: Hak untuk bekerja,
memilih, dan terlibat dalam proses politik dan pemerintahan.

2.2 HAM INTERNASIONAL

Hak asasi manusia adalah dasar dari sistem hukum internasional dan banyak negara di
dunia memiliki konstitusi atau hukum nasional yang melindungi hak-hak ini. Organisasi
internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga berperan dalam
mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia. Pelanggaran hak
asasi manusia sering kali mengundang perhatian dan kecaman internasional serta dapat
mengakibatkan sanksi dan tindakan lainnya terhadap negara atau individu yang
melanggar hak-hak tersebut.

Pasal-pasal yang mengandung hak asasi manusia dapat ditemukan dalam berbagai
dokumen hukum internasional dan nasional. Beberapa dokumen internasional yang paling
terkenal yang mengatur hak asasi manusia adalah:

1.Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights)**:


Dokumen ini diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1948 dan
merupakan dokumen penting yang menetapkan hak-hak dasar yang harus dihormati oleh
semua negara. Beberapa pasal terkait hak asasi manusia dalam Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia antara lain:

- Pasal 1: Semua manusia dilahirkan bebas dan setara dalam martabat dan hak-haknya.

- Pasal 3: Setiap orang berhak atas kehidupan, kebebasan, dan keamanan pribadinya.

- Pasal 5: Tidak ada seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan dengan kejam, tidak
manusiawi atau merendahkan martabatnya.

2.Pakta Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and
Political Rights): Ini adalah salah satu instrumen hukum utama yang mengatur hak-hak
sipil dan politik. Pasal-pasal dalam pakta ini mencakup hak-hak seperti kebebasan
berbicara, hak atas pengadilan yang adil, dan hak atas kebebasan beragama.

3. Pakta Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (International Covenant
on Economic, Social, and Cultural Rights): Dokumen ini mengatur hak-hak ekonomi,
sosial, dan budaya, termasuk hak atas pekerjaan yang layak, hak atas pendidikan, dan hak
atas kesehatan.

4.Konvensi tentang Hak Anak-anak (Convention on the Rights of the Child): Dokumen
ini mengatur hak-hak anak-anak, termasuk hak atas pendidikan, perlindungan dari
eksploitasi, dan hak untuk berpartisipasi dalam keputusan yang memengaruhi mereka.

5.Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (Convention on the


Elimination of All Forms of Racial Discrimination): Konvensi ini bertujuan untuk
menghapuskan segala bentuk diskriminasi rasial dan mengatur hak-hak terkait dengan
masalah ini.

6. Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan


(Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women):
Konvensi ini mengatur hak-hak perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
hak atas kesetaraan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.

Selain dokumen-dokumen internasional ini, banyak negara juga memiliki konstitusi dan
undang-undang nasional yang mengakui dan melindungi hak asasi manusia. Pasal-pasal
dalam konstitusi dan undang-undang semacam itu dapat bervariasi dari satu negara ke
negara lainnya, tetapi umumnya mencakup prinsip-prinsip dasar seperti hak atas
kebebasan berbicara, hak atas kebebasan beragama, dan hak atas perlindungan
hukum yang adil.

2.3 HAM tidak selalu bersifat mutlak

Hak asasi manusia tidak selalu bersifat mutlak, artinya dalam beberapa situasi tertentu,
hak-hak tersebut dapat dibatasi atau dikecualikan demi kepentingan umum atau
perlindungan hak-hak orang lain. Berikut adalah beberapa contoh hak asasi manusia yang
tidak bersifat mutlak:

1. Kebebasan Berbicara: Meskipun banyak negara mengakui kebebasan berbicara sebagai


hak asasi manusia yang penting, hak ini dapat dibatasi dalam beberapa situasi, seperti
ketika ujaran tersebut menghasut kekerasan, mengancam keamanan nasional, atau
merusak reputasi orang lain melalui fitnah atau pencemaran nama baik.

2. Kebebasan Beragama: Meskipun semua orang memiliki hak untuk beragama atau
berkeyakinan sesuai dengan kepercayaan pribadi mereka, kebebasan beragama dapat
dibatasi jika praktik agama tersebut melanggar hukum atau hak-hak asasi manusia
lainnya. Misalnya, praktik agama yang melibatkan kekerasan atau diskriminasi bisa
dilarang.

3. Hak atas Privasi: Hak atas privasi dapat dibatasi dalam situasi tertentu seperti
investigasi kriminal atau keamanan nasional. Pemerintah dapat memantau komunikasi
atau mengumpulkan data pribadi dalam hal-hal yang dianggap sebagai ancaman terhadap
keamanan masyarakat.

4. Hak atas Kebebasan Pribadi: Kebebasan pribadi seseorang dapat dibatasi jika mereka
telah ditangkap dan ditahan dalam proses hukum. Meskipun ada batasan-batasan yang
diatur oleh hukum tentang bagaimana tahanan dapat diperlakukan, hak-hak ini dapat
dibatasi demi menjaga keamanan penjara atau proses penyelidikan.

5. Hak-hak Ekonomi dan Sosial: Hak-hak seperti hak atas pekerjaan, pendidikan, dan
perumahan sering kali tergantung pada sumber daya yang tersedia dalam masyarakat.
Dalam situasi ekonomi yang sulit, pemenuhan hak-hak ini mungkin tidak selalu dapat
dijamin oleh pemerintah.

6. Hak-hak Minoritas: Hak-hak kelompok minoritas dapat dibatasi atau terancam dalam
situasi diskriminasi atau ketidaksetaraan sosial. Ini dapat berdampak pada hak-hak seperti
hak berpartisipasi dalam proses politik atau hak atas budaya dan bahasa.

7. Hak-hak Anak-anak: Hak-hak anak-anak, seperti hak untuk pendidikan, perlindungan


dari pelecehan, dan hak untuk berkembang, dapat dibatasi dalam situasi tertentu seperti
dalam kasus pelecehan anak atau ketidakmampuan orang tua untuk merawat anak-anak
mereka dengan baik.

Penting untuk diingat bahwa pembatasan-pembatasan ini harus sesuai dengan hukum dan
harus memenuhi standar hak asasi manusia yang berlaku. Keberadaan pembatasan ini
sering kali menjadi subjek perdebatan dan pengawasan oleh organisasi hak asasi manusia
dan masyarakat sipil untuk memastikan bahwa hak-hak asasi manusia tetap dihormati
sejauh mungkin dalam setiap situasi.

2.4 Pembatasan dalam HAM

Hak asasi manusia adalah prinsip-prinsip dasar yang mengakui nilai-nilai intrinsik dan
martabat setiap individu, tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual,
atau karakteristik lainnya. Prinsip-prinsip ini umumnya dianggap sebagai hak-hak yang
mutlak, yang berlaku untuk semua orang dalam semua situasi dan keadaan. Contoh hak
asasi manusia yang sering dianggap mutlak meliputi hak atas kehidupan, hak untuk tidak
disiksa, hak atas kebebasan berbicara, dan hak atas perlindungan hukum yang setara.

Namun, dalam beberapa situasi tertentu, ada situasi di mana hak asasi manusia dapat
dibatasi atau dibatalkan dalam kepentingan umum atau keamanan masyarakat. Ini
seringkali merupakan subjek debat dan kontroversi, karena pertanyaan tentang sejauh
mana hak-hak tersebut dapat dikurangi atau dibatasi adalah masalah yang kompleks dan
sulit.

Contoh-contoh situasi di mana hak asasi manusia dapat dibatasi meliputi:

1. Keamanan Nasional: Dalam situasi darurat nasional atau ancaman serius terhadap
keamanan negara, pemerintah dapat mengambil tindakan yang membatasi beberapa hak,
seperti kebebasan bergerak atau kebebasan berbicara, untuk melindungi masyarakat.

2. Perlindungan Hak Orang Lain: Hak asasi individu dapat dibatasi jika penggunaan hak
tersebut mengganggu atau merugikan hak-hak orang lain. Misalnya, hak atas kebebasan
berekspresi tidak mencakup hak untuk menyebarkan kebencian atau melakukan
penfitnah.

3. Perlindungan Kesehatan Publik: Dalam situasi pandemi atau ancaman serius terhadap
kesehatan masyarakat, pemerintah dapat mengambil tindakan yang membatasi kebebasan
individu untuk melindungi kesehatan publik.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pembatasan-pembatasan ini harus mematuhi hukum
dan prinsip-prinsip hak asasi manusia internasional. Hak asasi manusia tidak boleh
dilanggar secara sewenang-wenang atau tanpa alasan yang jelas, dan pembatasan harus
sesuai dengan prinsip-prinsip proporsionalitas dan kebutuhan yang mendesak. Selain itu,
setiap tindakan pembatasan harus dapat ditantang di pengadilan, dan individu harus
memiliki hak untuk membela diri.

Jadi, sementara hak asasi manusia adalah prinsip-prinsip dasar yang penting dalam
masyarakat yang adil dan demokratis, ada situasi tertentu di mana pembatasan atas hak-
hak tersebut dapat dijustifikasi, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan
prinsip-prinsip hukum dan keadilan.Hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan
kepada setiap individu secara universal, tanpa diskriminasi, dan harus dilindungi oleh
negara.

2.5 Agar hak asasi manusia terlaksana dengan

Agar hak asasi manusia terlaksana dengan baik, ada beberapa poin penting yang perlu
diperhatikan:

1.Kesetaraan dan Non-Diskriminasi: Hak asasi manusia harus diberikan kepada setiap
individu tanpa memandang ras, agama, gender, orientasi seksual, atau karakteristik
pribadi lainnya. Diskriminasi harus dihindari dan dilarang.

2. Hukum dan Keadilan: Sistem hukum yang adil dan independen adalah kunci untuk
melindungi hak asasi manusia. Setiap individu harus memiliki hak untuk mendapatkan
perlakuan yang adil di hadapan hukum, serta akses ke pengadilan yang tidak memihak.

3. Kebebasan Berbicara dan Menyampaikan Pendapat: Hak untuk berbicara dan


menyampaikan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang paling penting. Ini
termasuk kebebasan pers, kebebasan berorganisasi, dan hak untuk menyatakan
pandangan tanpa takut represi.

4.Kebebasan Beragama: Setiap individu memiliki hak untuk memiliki keyakinan agama
atau kepercayaan yang sesuai dengan hati nurani mereka. Ini termasuk hak untuk
beribadah dan berpraktek agama tanpa tekanan atau diskriminasi.

5.Hak-hak Sosial dan Ekonomi: Selain hak-hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi dan
sosial juga penting. Ini mencakup akses terhadap pendidikan, perumahan yang layak,
layanan kesehatan, dan pekerjaan yang layak.

6.Anti-Tortur: Larangan terhadap penyiksaan atau perlakuan yang tidak manusiawi atau
merendahkan martabat manusia adalah prinsip fundamental hak asasi manusia.
7.Perlindungan Privasi: Hak atas privasi dan perlindungan data pribadi adalah bagian
penting dari hak asasi manusia di era digital ini.

8. Perlindungan Anak-anak dan Kelompok Rentan: Perlindungan khusus harus diberikan


kepada anak-anak, perempuan, orang tua tunggal, migran, dan kelompok rentan lainnya.

9. Hak-hak Pekerja: Hak-hak pekerja termasuk hak untuk bekerja dalam kondisi yang
aman, upah yang layak, dan hak untuk berorganisasi dalam serikat pekerja.

10.Pendidikan dan Kesadaran: Pendidikan tentang hak asasi manusia dan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya hak-hak ini sangat penting untuk melindungi dan
mempromosikan hak asasi manusia.

11.Kepatuhan dan Penegakan Hukum: Negara harus mematuhi hukum-hukum


internasional yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan memiliki sistem penegakan
hukum yang efektif untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia.

12. Kerja Sama Internasional: Kerja sama antarnegara dalam hal hak asasi manusia
adalah penting, termasuk dukungan untuk pengadilan internasional dan lembaga hak asasi
manusia global.

13.Pemantauan dan Pelaporan: Organisasi hak asasi manusia dan mekanisme pemantauan
independen adalah penting untuk melaporkan dan mengungkap pelanggaran hak asasi
manusia.

14.Pendekatan Berbasis Gender: Hak asasi manusia harus diintegrasikan dengan


pendekatan berbasis gender, memastikan perlindungan dan promosi hak-hak perempuan
secara khusus.

15.Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan terkait hak asasi manusia bagi
aparat penegak hukum, petugas pemerintah, dan masyarakat umum perlu ditingkatkan
untuk memahami dan melindungi hak-hak ini.

Memastikan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab bersama pemerintah,
masyarakat sipil, dan individu. Kerja sama antara semua pihak adalah kunci untuk
menjaga agar hak asasi manusia terlaksana dengan baik.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan bahwa hak asasi tidak mutlak adalah pemahaman yang penting dalam hukum
dan filsafat hak asasi manusia. Ini berarti bahwa hak-hak asasi manusia tidak selalu dapat
diterapkan secara mutlak tanpa batasan atau pertimbangan tertentu. Ada beberapa faktor
yang dapat membatasi atau membatasi hak asasi manusia, seperti:

1. Keamanan dan Kepentingan Umum: Dalam situasi tertentu, hak asasi manusia dapat
dibatasi demi menjaga keamanan masyarakat atau kepentingan umum yang lebih besar.
Misalnya, hak atas kebebasan berbicara dapat dibatasi dalam kasus-kasus yang
melibatkan ancaman terhadap keamanan nasional.

2. Konflik Hak: Terkadang, hak asasi individu dapat bertentangan satu sama lain, dan
dalam kasus seperti itu, perlu ada keseimbangan atau penilaian untuk menentukan hak
mana yang lebih dominan dalam situasi tertentu.

3. Pertimbangan Etika dan Moral: Dalam beberapa kasus, pertimbangan etika dan moral
dapat mempengaruhi pemahaman tentang batasan atau pembatasan hak asasi manusia.
Contohnya adalah debat tentang hak atas aborsi atau hak atas eutanasia.

4. Hukum dan Peraturan: Setiap negara memiliki hukum dan peraturan yang mengatur
hak asasi manusia, dan dalam beberapa kasus, hukum dapat membatasi hak-hak ini dalam
konteks tertentu.

3.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis berkeinginan

saran kepada pembaca yaitu :

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki keistimewaan hak asasi
manusia, mari kita jaga apa yang kita miliki dan menghargai apa yang orang lain miliki.
Jangan merendahkan orang lain karena itu semua pemberian Tuhan yang harus dihargai
dan disyukuri. Kita harus menyadari bahwa Hak Asasi Manusia sangat penting dalam
kehidupan bangsa dan bernegara. Penulis berharap kepada para pembaca agar dapat
saling menghormati sesama warganegara (sesama manusia), dapat mempertahankan dan
memperjuangkan keadilan Hak Asasi Manusia baik untuk diri sendiri maupun untuk
orang lain, supaya terciptanya kehidupan yang tentram dan harmonis di tengah-tengah
kehidupan bermasyarakat yang beragam suku dan budaya karena saling menghargai.
Kesimpulannya, hak asasi manusia adalah prinsip dasar yang penting, tetapi tidak selalu
mutlak dalam semua situasi. Pembatasan atau batasan hak-hak ini dapat diterapkan dalam
keadaan tertentu yang dianggap diperlukan untuk melindungi kepentingan yang lebih
besar atau untuk menjaga keseimbangan dengan hak-hak lain atau faktor-faktor lain yang
relevan. Dalam setiap kasus, perlu ada pertimbangan yang cermat dan adil untuk
menentukan apakah pembatasan tersebut wajar dan sah dalam konteks yang diberikan.
Daftar Pustaka
https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/

https://www.hukumonline.com/klinik/a/hak-asasi-manusia-pengertian-sejarah-dan-
prinsipnya-lt62d8fb697c622/

https://ham.go.id/2016/06/14/memahami-karakteristik-hak-asasi-manusia/

https://redlineindonesia.org/kerangka-hukum-hak-asasi-manusia-di-indonesia-13-
undang-undang-tentang-ham-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai