Anda di halaman 1dari 1

Welcome to Dzawil

almaiyah
Gak perlu sempurna untuk menjadi
bahagia. So, mari berkarya dengan
kemampuan kita sendiri.

Makalah Penyusunan Rangking


dan Pembuatan Profil Prestasi
Belajar
Desember 03, 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangkaian kegiatan belajar-mengajar, pada saat
saat tertentu staf pengajar (guru, dosen dan lain-lain)
sebagai seorang pendidik dihadapkan pada tugas untuk
melaporkan atau menyampaikan informasi, baik kepada
atasannya, pada orang tua peserta didik, maupun pada
para peserta itu sendiri, mengenai dimanakah letak
urutan kedudukan seseorang peserta didik jika
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, ditengah-
tengah kelompok dimana peserta didik itu berada.
Maka dari itu dengan adanya rangking dapat membantu
siswa untuk meningkatkan pembelajaran dan
mengetahui sejuh mana penguasaan terhadap materi-
materi yang telah di sampaikan oleh pengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rangking ?
2. Apa jenis dan prosedur penyusunan rangking?
3. Apa pengertian proPl prestasi belajar?
4. Apa bentuk-bentuk proPl prestasi belajar?
5. Apa kegunaan proPl prestasi belajar?
6. Apa saja contoh cara pembuatan proPl belajar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian rangking
2. Untuk mengetahui jenis dan prosedur penyusunan
rangking
3. Untuk mengetahui pengertian proPl prestasi belajar
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk proPl prestasi
belajar
5. Untuk mengetahui kegunaan proPl prestasi belajar
6. Untuk mengetahui contoh cara pembuatan proPl
belajar

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ranking
Dalam rangkaian kegiatan belajar-mengajar, pada saat
saat tertentu staf pengajar (guru, dosen dan lain-lain)
sebagai seorang pendidik dihadapkan pada tugas untuk
melaporkan atau menyampaikan informasi, baik kepada
atasannya, pada orang tua peserta didik, maupun pada
para peserta itu sendiri, mengenai: “dimanakah letak
urutan kedudukan seseorang peserta didik jika
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, ditengah-
tengah kelompok dimana peserta didik itu berada”.
Dengan disampaikannya informasi tersebut maka pihak-
pihak yang bersangkutan akan dapat mengetahui,
apakah peserta didik itu berada pada urutan atas
sehingga ia dapat disebut sebagai siswa yang pandai,
ataukah pada urutan bawah sehingga siswa tersebut
dinyatakan sebagai siswa yang mempunyai kemampuan
rendah. Dengan kata lain pihak-pihak yang bersangkutan
akan mengetahui standing position masing-masing
peserta didik dari waktu ke waktu; apakah posisinya
senantiasa stabil, semakin meningkat, atau sebaliknya
posisinya cenderung menurun.

B. Jenis dan Prosedur Penyusunan Ranking


Mencari dan mengetahui urutan kedudukan peserta didik
dalam suatu kelas atau kelompok pada umumnya
dilakukan dengan terlebih dahulu mengurutkan nilai-nilai
yang telah dicapai oleh peserta didik, mulai dari nilai yang
paling tinggi sampai dengan yang terendah. Dengan cara
demikian maka akan dapat ditentukan nomor yang
menunjukkan urutan kedudukan peserta didik ditengah-
tengah kelompoknya. Prosedur penentuan urutan
kedudukan seperti telah dikemukakan diatas adalah
merupakan prosedur yang paling sederhana.
Dalam praktek, ada beberapa jenis ranking; beberapa
diantaranya: (1) Ranking sederhana (=simple rank), (2)
Ranking persenan (=percentile rank), (3) Ranking
berdasarkan mean dan deviasi standar, (4) Ranking
berdasar nilai standar z (z score), dan (5) Ranking
berdasar nilai standar T (T score).

a. Ranking sederhana
Ranking sederhana atau simple rank adalah urutan yang
menunjukkan posisi atau kedudukan seorang peserta
didik ditengah-tengah kelompoknya, yang dinyatakan
dengan nomor atau angka-angka biasa.
b. Ranking persentase (Percentile Rank)
Dimaksud dengan ranking persentase adalah angka yang
menunjukkan arutan kedudukan seorang peserta didik
ditengah-tengah kelompoknya, dimana angka tersebut
menunjukkan persentase dari peserta didik yang berada
dibawahnya.
Pernyataan tersebut mengandung pengertian, bahwa
apabila seorang peserta didik memiliki percentile rank
(biasa disingkat PR) sebesar, maka itu berarti bahwa
kecakapan peserta didik tersebut sama atau melebihi
75% dari kecakapan yang dimiliki oleh seluruh kelompok.
Jika disbanding simple rank , maka percentile rank
dipandang lebih tajam dan teliti sebab dengan percentile
rank tersebut akan dapat dengan secara cepat dan
mudah diperoleh sebagai gambaran tentang kecakapan
peserta didik ditengah-tengah kelompoknya.
Prosedur penentuan percentile rank adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan simple rank (SR)
2. Mencari atau menghitung banyaknya peserta didik
dalam kelompok yang ada dibawahya, yaitu = (N-SR)
3. Menghitung percentile ranknya dengan
menggunakan rumus:
N-SR
PR = X 100
N
c. Penyusunan Ranking berdasarkan Mean dan Deviasi
Standar
Berbeda dengan simple rank dan percentile rank, maka
disini penyusunan urutan kedudukan siswa didasarkan
pada atau dilakukan dengan menggunakan ukuran-
ukuran statistik, dalam hal ini rata-rata hitung (arithmetic
mean) dan deviasi standar =simpangan baku (standart
deviation).

Setidak-tidaknya ada lima jenis ranking yang disusun


dengan menggunakan ukuran mean dan deviasi standar,
yaitu:
1. Penyusunan urutan kedudukan atas tiga ranking
2. Penyusunan urutan kedudukan atas lima ranking
3. Penyusunan urutan kedudukan atas sebelas ranking
4. Penyusunan urutan kedudukan berdasarkan z score
5. Penyusunan urutan kedudukan berdasarkan T score

C. Pengertian proPl hasil belajar


Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam rangka
menganalisis hasil belajar peserta didik adalah
menvisualisasikan hasil belajar tesebut dalam bentuk
lukisan graPs itu, pendidik akan memperoleh gambaran
secara visual mengenai perkembangan dan hasil-hasil
yang telah dicapai oleh para peserta didiknya, setelah
mereka mengikuti proses pemebelajaran dalam jangka
waktu tertentu. Jadi proPl hasil belajar adalah suatu
bentuk graPk yang biasa dipergunakan untuk melukiskan
hasil belajar peserta didik, baik secara individual maupun
kelompok, baik dalam satu bidang studi maupun untuk
beberapa bidang studi, baik dalam satu waktu (at a point
of time) maupun dalam deretan waktu tertentu (time
series).

D. Bentuk-bentuk proPl hasil belajar


ProPl hasil belajar peserta didik pada umumnya
dituangkan dalam bentuk diagram batang (graPk
balok=barchart), atau dalam bentuk diagram garis.
Dalam hubungan ini, pada sumbu horizontal graPk
(abscis) ditempatkan gejala-gejala yang akan dilukiskan
graPknya, seperti mata pelajaran atau bidang studi
tertentu atau gejala-gejala psikologi lainnya. Sedangkan
pada sumbu vertical (ordinat) dicantumkan angka-angka
yang melambangkan frekuensi, presentase, angka rata-
rata dan sebagainya.

E. Kegunaan proPl hasil belajar


Pembuatan proPl hasil belajar itu diantaranya memiliki
kegunaan sebagai berikut:
a. Untuk melukiskan hasil atau prestasi belajar yang
dicapai oleh peserta didik, baik secara individual maupun
kelompok dalam satu bidang studi atau dalam beberapa
jenis bidang studi.
b. Untuk melukiskan perkembangan prestasi belajar
peserta didik secara individual maupun secara kolektif
dalam beberapa periode tes, pada suatu bidang studi.
c. Untuk melukiskan prestasi belajar peserta didik
dalam beberapa aspek psikologis dari suatu bidang
studi.

F. Beberapa Contoh cara pembuatan proPl hasil belajar


a. Contoh cara membuat proPl prestasi atau hasil
belajar dalam rangka melukiskan prestasi belajar dari
satu orang peserta didik dalam beberapa jenis mata
pelajaran.
Misalkan kita ingin membuat proPl prestasi belajar dari
seorang murid Madrasah Ibtidaiyah bernama AriPn untuk
enam jenis mata pelajaran yang dinyatakan dalam satuan
nilai standar z (z score).
Keterangan :
ProPl prestasi belajar murid bernama AriPn itu dilukiskan
dalam satuan z score. Tanda positif menunjukkan bahwa
standing position AriPn dalam mata pelajarn tertentu
berada diatas murid-murid lain dalam kelompoknya
(dalam hal ini adalah mata pelajaran PMP, Agama Islam,
Bahasa Indonesia dan IPS. Tanda negatif (-)
menunjukkan bahwa standing position AriPn dalam mata
pelajaran tertentu berada dibawah murid-murid lain
dalam kelompoknya (dalam hal ini adalah prestasi belajar
mata pelajaran Matematika dan IPA).
ProPl ini menunjukkan bahwa untuk mata pelajaran yang
bersifat eksak, AriPn termasuk murid yang
kemampuannya rendah. Adapun untuk mata pelajaran
non eksak AriPn termasuk murid yang memiliki
keunggulan jika dibandingkan dengan murid-murid
lainnya.

b. Contoh cara membuat proPl prestasi belajar dari


sekelompok peserta didik (secara kolektif) dalam
beberapa jenis mata pelajaran.
Misalkan kita ingin membuat proPl prestasi belajar siswa
kelas I dari seluruh SMP Negeri di Kabupaten Sleman.
Setelah dilakukan pengumpulan data mengenai prestasi
belajar mereka dalam tujuh jenis mata pelajaran, dapat
dilukiskan proPlnya berdasar nilai rata-rata rapor mereka
yang terlihat pada gambar graPk.
c. Contoh cara membuat proPl prestasi belajar yang
memberikan gambaran mengenai perkembangan hasil
dari waktu ke waktu, yang dicapai oleh seorang peserta
didik.
Keterangan : Dari lukisan graPs diatas ini tergambarlah
proPl hasil belajar mahasiswa bernama Badrudin dalam
enam kali avaluasi hasil belajar dalam mata kuliah
Statistik Pendidikan.
ProPl prestasi belajar diatas menggambarkan bahwa
untuk tugas-tugas terstruktur ke waktu, yang dicapai oleh
seorang peserta didik.
Keterangan : Dari lukisan graPs diatas ini tergambarlah
proPl hasil belajar mahasiswa bernama Badrudin dalam
enam kali avaluasi hasil belajar dalam mata kuliah
Statistik Pendidikan.
ProPl prestasi belajar diatas menggambarkan bahwa
untuk tugas-tugas terstruktur yang harus diselesaikan
oleh mahasiswa tersebut barhasil diraih nilai-nilai yang
cukup tinggi, namun pada tes-tes formatif dan ters
sumatif terjadi penurunan nilai. Sekalipun demikian jika
dibandingkan antara prestasi belajar setengah semester
pertama dengan setengah semester kedua, prestasi
belajar mahasiswa tersebut cenderung semakin
meningkat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mencari dan mengetahui urutan kedudukan peserta
didik dalam sutu kelas atau kelompok pada umumnya
dilakukan dengan terlebih dahulu mengurutkan nilai-nilai
yang telah dicapai oleh peserta didik, mulai dari nilai yang
paling tinggi sampai dengan yang terendah. Dengan cara
demikian maka akan dapat ditentukan nomor yang
menunjukkan urutan kedudukan peserta didik ditengah-
tengah kelompoknya. Prosedur penentuan urutan
kedudukan seperti telah dikemukakan diatas adalah
merupakan prosedur yang paling sederhana.
2. Dalam praktek, ada beberapa jenis ranking; beberapa
diantaranya: (1) Ranking sederhana (=simple rank), (2)
Ranking persenan (=percentile rank), (3) Ranking
berdasarkan mean dan deviasi standar, (4) Ranking
berdasar nilai standar z (z score), dan (5) Ranking
berdasar nilai standar T (T score).
3. ProPl hasil belajar peserta didik pada umumnya
dituangkan dalam bentuk diagram batang (graPk
balok=barchart), atau dalam bentuk diagram garis.
Dalam hubungan ini, pada sumbu horizontal graPk
(abscis) ditempatkan gejala-gejala yang akan dilukiskan
graPknya, seperti mata pelajaran atau bidang studi
tertentu atau gejala-gejala psikologi lainnya. Sedangkan
pada sumbu vertical (ordinat) dicantumkan angka-angka
yang melambangkan frekuensi, presentase, angka rata-
rata dan sebagainya.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. kami
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekuranagan,
oleh sebab itu ktitik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Unknown 24 Oktober 2021 pukul 08.37

daftar pustaka mana kak

BALAS

Agar dapat memberikan komentar, klik tombol di


bawah untuk login dengan Google.

LOGIN DENGAN GOOGLE

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pendekatan Kompetitif


Desember 03, 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan


sebagai institusi formal merupakan lingkungan yang
kondusif dalam menumbuhkembangkan potensi kreatif …

BACA SELENGKAPNYA

OPINI TENTANG MEDIA SOSIAL DAN


PENDIDIKAN
April 06, 2020

Media sosial pada zaman ini telah membawa perubahan


cara pemanfaatan internet bagi penggunanya dalam
dunia pendidikan.zaman sekarang media sosial sangat …

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh badins

Anda mungkin juga menyukai