Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

PEMBELAJARAN IPA DI SD PDGK 4202

Nama : Ririn Nena Meinar


NIM : 857165549
Program Studi : BI PGSD
Kode/ Nama Mata Kuliah : PDGK4202/ Pembelajaran IPA di SD

1. Jadi, pada waktu mengukur panjang pertumbuhan kecambah, keterampilan mata dan
tangan yang banyak berperan, ranah kognitif kurang berperan. Ranah afektif lebih
banyak berperan daripada ranah kognitif, karena peserta didik harus mengukur
dengan teliti

2. a. C1 (Pengetahuan)
Pada jenjang ini siswa dapat mengungkap kembali tentang fakta, definisi,
pengertian dan sejenisnya. Jadi, peserta didik hanya dituntut untuk mengingat
kembali apa yang telah dipelajari. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi
(pertanyaan) yang mengungkap pengetahuan, antara lain apa?, siapa?, dimana?,
kapan?, sebutkan! Contohnya: Sebutkan sifat-sifat magnet! Apakah nama latin
untuk tulang belakang?

b. C2 (Pemahaman)
Pada jenjang ini, menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah
dipelajari. Maka siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan
kalimatnya sendiri. Tidak hanya dapat mengingat dan menghafal informasi tapi
dapat memilih dan mengorganisasikan informasi itu. Termasuk dapat menafsirkan
gambaran, grafik, bagan dan lain-lain dengan kata-katanya sendiri. Kata-kata yang
sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pemahaman, antara
lain Mengapa?, Jelaskan!, Uraikan., Berilah ulasan!, Bandingkan! Contohnya:
Jelaskan secara singkat lingkungan sekolahmu! Berilah ulasan singkat pentingnya
irigasi bagi pertanian! Bandingkan metode ceramah dengan metode diskusi!
c. C3 (Penerapan)
Pada penerapan (aplikasi) siswa dapat menggunakan informasi yang diterima
untuk memecahkan sesuatu masalah. Dengan menggunakan konsep, prinsip,
aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan
dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang diajukan. Kata-
kata yang digunakan untuk mengungkap penerapan (application) adalah
Demonstrasikan!, Tunjukkanlah!, Klasifikasikan!, Carilah hubungan!, Tuliskan!,
Gambarkanlah! Contohnya: Demonstrasikan terjadinya gerhana matahari dengan 3
bola yang ukurannya berbeda! Carilah hubungan antara tingkat pendidikan dengan
usaha menjaga kelestarian lingkungan!

d. C4 (Analisis)
Analisis merupakan jenjang pertanyaan dari kelompok tingkat tinggi yang
menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis bahkan menciptakan
sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan analisis siswa harus mampu
menguraikan sebab, motif atau mampu mrngadakan deduktif (dari suatu
generalisasi hal umum, dicari faktanya ke hal yang khusus). Oleh karena itu,
pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan
berbagai alternatif. Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan analisis
antara lain Sebutkan bukti-bukti!, Mengapa!, Tunjukkan sebab-sebabnya!,
Analisislah!, Berilah alasan!. Contohnya: Menguraikan alasan atau sebab-sebab.
Tulang merupakan salah satu organ terpenting dalam sistem gerak, sehingga tulang
sangat rawan sekali mengalami cedera, salah satunya yaitu cedera patah tulang.
Namun, jika patah tulang terjadi pada anak-anak, tulang yang patah bisa cepat
sembuh kembali dibandingkan dengan orang dewasa. Sebenarnya apakah yang
menyebabkan hal itu dapat terjadi?

e. C5 (Sintesis)
Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi.
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir orisinal dan kreatif.
Siswa dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta, unsur-unsur yang bersifat
khusus, diambil suatu kesimpulan atau generalisasi). Beberapa kata yang dapat
dipakai untuk pertanyaan sintesis yaitu Susunlah dengan kata-katamu!, Apa yang
mungkin terjadi!, Buatlah perkiraan apa yang terjadi!, Bagaimanakah!. Contohnya:
Pertanyaan yang menuntut siswa membuat prediksi atau peramalan atau perkiraan.
Apa dampak yang mungkin terjadi jika pantai utara Jawa Barat ditimbun untuk
dijadikan daerah pemukiman?

f. C6 (Evaluasi)
Evaluasi yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan kegiatan
berpikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai dengan baik. Pertanyaan
yang mengungkap evaluasi menuntut adanya standar atau kriteria yang jelas.
Kemungkinan jawaban siswa berbeda-beda, tapi dengan perbedaan jawaban akan
memperluas segi penalaran siswa sehingga mereka mempunyai cakrawala yang
luas. Kata-kata berikut dapat digunakan untuk pertanyaan evaluasi, Berilah
pendapat bahwa…, Bandingkan!, Bedakanlah!, Berilah alasan!, Berikan kritik!,
Alternatif mana yang lebih baik!, Setujukah Anda!.

3. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, harus tergambar konsep apa yang ingin
dikembangkan pada ranah yang mana dan pada jenjang apa. Rencana pelaksanaan
pembelajaran inilah yang dipedomani dalam proses belajar mengajar (proses
pembelajaran) dan juga yang dipedomani dalam evaluasi proses maupun evaluasi
hasil pembelajaran. Hubungan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses dan
evaluasi digambarkan seperti pada Bagan di bawah ini

Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran

Proses
Pembelajaran Evaluasi

Bagan 1
Bagan Hubungan Tujuan Proses Evaluasi
Sebenarnya hubungan ketiga aspek di atas tidaklah sesederhana seperti yang
digambarkan dengan bagan tersebut. Oleh Tyler dinyatakan bahwa hasil evaluasi
memberi masukan pada kualitas proses pembelajaran dan kualitas tujuan yang telah
dicapai. Dengan kata lain ada hubungan timbal balik antara ketiga aspek tersebut.
Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran

Proses
Pembelajaran Evaluasi

Bagan 2
Hubungan Timbal Balik antara Tujuan Proses Evaluasi

Secara sederhana Bagan 2 dapat dibaca bahwa setiap tujuan/indikator pembelajaran


memiliki proses pembelajaran tertentu dan mempunyai alat ukur (tes) tertentu. Setelah
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut selesai, perlu diadakan penilaian
apakah benar-benar tujuan sudah dicapai. Kalau hasilnya baik, berarti proses sudah
baik dan tujuan pembelajaran sudah dicapai. Selanjutnya peserta didik dapat
meneruskan pembelajaran, kemudian di dalam penilaian, dilihat hasilnya dan
selanjutnya sampai pada sejumlah kompetensi terakhir pada satu jam pelajaran.
Sebaliknya dapat terjadi yaitu dari sejumlah kompetensi tersebut hampir seluruh
peserta didik hasil evaluasinya kurang baik. Ini berarti:
1) Proses pembelajaran kurang baik/kurang tepat, dengan demikian guru harus,
mengulangi proses pembelajaran dengan metode yang lebih tepat.
2) Kemungkinan proses pembelajaran sudah tepat, hasil evaluasi yang kurang baik
tersebut bukan disebabkan metode, tetapi kompetensi terlalu tinggi, artinya
sebelum kompetensi tersebut diajarkan ada tujuan yang lebih rendah/prasyarat
yang harus dikuasai lebih dahulu. Ini berarti proses pembelajaran diulangi dengan
berpedoman pada kompetensi yang lebih rendah atau yang menjadi prasyarat.
Proses penyempurnaan hasil evaluasi atau proses peningkatan daya serap seperti
inilah yang biasa disebut EVALUASI PROSES atau biasa disebut EVALUASI
FORMATIF.

4. Komponen KTSP, antara lain:


1) Visi dan Misi Satuan Pendidikan
2) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
3) Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
4) Kalender Pendidikan
5) Silabus
6) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

5. Cara memelihara kesehatan alat pencernaan makanan, antara lain:


1) Makan dengan teratur.
2) Makanan tidak boleh mengandung banyak zat-zat yang merangsang alat
pencernaan makanan, misalnya kuman berbahaya, minyak atsiri.
3) Makanan harus mengandung serat yang cukup.
4) Membiasakan buang air besar (kotoran) setiap hari.
5) Minum air dengan cukup, minimal delapan gelas sehari.
6) Memeriksakan diri ke dokter jika merasakan ada kelainan pada alat pencernaan
makanan.
7) Mengecek kesehatan alat pencernaan ke dokter secara periodik, misalnya
memeriksakan warna feses (kotoran), kepadatan kotoran, dan saluran pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai