NI MADE KARLISNAYANTI
201698536867
SRIWIJAYA PALEMBANG
2022
Judul : Dokumen Rancangan Pembelajaran
Lampiran : 1. RPP
2. Bahan Ajar
3. Media Pembelajaran
4. LKPD
Penyusun :
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati tayangan slide power point (TPACK) peserta didik dapat
1. Setelah melakukan kegiatan ceramah variasi, diskusi dan pengamatan power
point (Condition)Peserta didik(Audience) mampu menelaah (Behavior) konflik-
konflik atas perbedaan ideologiyang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-
1965 dengan benar (Degree). TPACK
2. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, (Condition),
peserta didik (Audience) mampu membandingkan (Behavior) kebijakan yang
dilakukan pemerintahan dalam upaya menyelesaikan konflik atas perbedaan ideologi
yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan benar (Degree).
TPCK
3. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, , (Condition),
peserta didik (Audience) mampu membuat(Behavior) secara tertulis, lisan atau
dengan media proyek poter digital upaya bangsa indonesia dalam menghadapi
konflik-konflik atas perbedaan ideologiyang pernah terjadi di Indonesia antara tahun
1948-1965 dalam bentuk cerita sejarah dengan benar (Degree). TPCK
4. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, (Condition),
peserta didik (Audience) mempresentasikan (Behavior hasil rekonstruksi berupa
poster digital tentang upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi konflik-konflik
atas perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965
dengan benar (Degree). TPCK
D. Materi Pembelajaran
• Pemberontakan PKI di Madiun tahun1948
• Pemberontakan DI/TII
• Gerakan 30 September 1965
E. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model : Project Based Learning (PJBL).
3. Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, unjuk kerja/praktek.
2. Pendekatan : Technological Pedagogical Content Knowleedge (TPACK)
F. Sumber belajar, Bahan Ajar, dan Media Pembelajaran
1. Sumber
a.Buku Peserta didik : Abdurakhman dkk. 2018. Sejarah Indonesia kelas XII. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (hal 8-22)
b. Buku Guru : - Hapsari. 2015. Sejarah Indonesia SMA kelas XII. Jakarta :
Erlanga (hal 11-12)
- Ringgo Rahata dkk.2022. Buku Interaktif (Pegangan Guru)
Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XII.Yogyakarta: Intan
Pariwara (2-4)
c.Artikel : -Sulistiyowati, A. (2020). Modul pembelajaran SMA sejarah
Indonesia kelas XII: upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi
distegegrasi pada awal kemedekaan.
https://repositori.kemdikbud.go.id/20583/1/Kelas%20XII_Sejara
h%20Indonesia_KD%203.1.pdf
d.Jurnal : - Gonggong, A. (2006). Sejarah Pemberontakan Bersenjata Di
Indonesia: Sketsa Pergumulan Di Dalam Era Kemerdekaan
Tahun 1948-2006. terAs Law Review: Jurnal Hukum Humaniter
dan HAM, 2(3).
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/teras-
Lrev/article/view/5406
2. Media
a. Power point tentang ancamanan Disintegrasi bangsa akibat perbedaan Ideologi tahun
1948-1965.
b. Gambar monument Kesaktian Pancasila, dan gambar isu tentang munculnya salah satu
partai yang beraliran Komunis di Indonesia
3.Alat
a. Laptop
b. Proyektor
c. Handphone
d. Web browser
e. Koneksi internet fasilitas sekolah
f. Speaker
g. Canva.com
KEGIATAN
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN GURU PESERTA
PEMBELAJARAN WAKTU
DIDIK
A. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Persiapan/orientasi a.Guru masuk kelas tepat waktu dan Peserta didik
mengucapkan salam. masuk kelas tepat
waktu dan
membalas salam.
b.Guru mengajak peserta didik untuk Peserta didik
berdoa bersama. (Religius) melakukan doa
bersama.
c.Guru mengecek dan memeriksa Peserta didik
kerapian siswa dan kebersihan kelas memeriksa
kerapian diri
d.Guru mengkondisikan kelas dalam Peserta didik
suasana kondusif dan mengajak peserta memeriksa
didik untuk menyiapkan diri belajar kesiapan diri dan
tentang ancamanan Disintegrasi bangsa bersikap disiplin
akibat perbedaan Ideologi tahun 1948- sehingga siap
1965. untuk belajar
tentang
ancamanan
Disintegrasi
bangsa akibat
perbedaan
Ideologi tahun
1948-1965.
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap (terlampir)
2) Keterampilan (terlampir)
3) Pengetahuan (terlampir)
Kuta,………………………….2022
NI MADE KARLISNAYANTI
1) KOMPETENSI DASAR
Oleh
Ni Made Karlisnayanti
Sejarah Indonesia 1
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Sejarah Indonesia 2
3. PETA KONSEP
PEMBERONTAKAN PKI MADIUN
1948
ANCAMAN DISINTEGRASI
BANGSA AKIBAT PERBEDAAN PEMBERONTAKAN DI/TII
IDEOLOGI TAHUN 1948-1965
GERAKAN 30 S 1965
Sejarah Indonesia 3
4 .PETUNJUK BELAJAR
Supaya kalian berhasil mencapai kompetensi dalam mempelajari bahan ajar ini
maka ikuti petunjuk-petunjuk berikut:
Sejarah Indonesia 4
5 URAIAN MATERI AJAR
PENDAHULUAN
sumber: https://www.youtube.com/watch?v=jMzeU5eFoJg
gambar diatas adalah gambar yang berhubungan dengan isu yang muncul tentang
kebangkitan salah satu partai yang pernah berkembang di dalam sejarah Indonesia
1.Mengapa isu seperti gambar diatas sering di hembuskan saat pemilihan umum
datang?
2. Mengapa isu bangkitnya PKI sangat ditakuti masyarakat Indonesia?
3.Bagaimana hubungan gambar yang yang diberikan dengan materi yang akan kita
pelajari saat ini yaitu tentang ancaman Disintegrasi bangsa akibat perbedan ideologi
tahun 1948-1965?
Gambar diatas merupakan salah ancaman yang secara tidak langsung dapat
menyebabkan konflik di masyarakat, apa lagi dhembuskan saat kondisi masayarkat sedang
dikotak-kotakan dengan pilihan saat menuju pemilihan umum, konflik yang berujung pada
perkelahian massal biasanya terjadi hanya karena masalah sepele atau karena mengandung
unsur SARA yang tak perlu. Walaupun tidak menyeluruh, kenyataan tersebut
memperlihatkan kepada kita bahwa ada sesuatu yang terjadi dalam masyarakat kita. Di
manakah jati diri kita sebagai bangsa? Apakah sebagai bangsa kita telah melupakan way of
life kita, yaitu Pancasila, yang menjadi fondasi bangunan besar rumah Indonesia.
Pancasila adalah sebuah rahmat dari Tuhan YME untuk seluruh masyarakat
indonesia, agar masyarakat indonesia memahami dan mau mengamalkan nilai-nilai yang
tertuang didalamnya. Bahkan Bung Karno sendiri mengakui bahwa dia bukan penemu
Pancasila, Bung Karno mengatakan bahwa dia hanya menemukan Pancasila, Pancasila adalah
pondasi-pondasi dasar kemasyarakatan yang sedari awal sudah tertanam dengan kokoh dalam
sanubari rakyat Indonesia
Sejarah Indonesia 5
Atas fakta dalam masyarakat seperti yang diuraikan sebelumnya, timbul pertanyaan
apakah nilai-nilai dari Pancasila itu saat ini masih ada dan hidup dalam sanubari masyarakat
kita? Untuk menjawab pertanyaan ini,kita bisa menggunakan cara pandang negatif atau
positif. Jika menggunakan kacamata negatif, kita akan pesimis dan melihat kenyataan yang
ada tanpa harapan. Namun jika menggunakan cara pandang positif, kita masih melihat bahwa
nilai-nilai itu masih ada dan hidup dalam masyarakat kita.
B. PEMAHAMAN KONSEP
Itulah beberapa pertanyaan yang muncul saat kita berbicara mengenai PKI salah satu
partai politik masa yang pernah berkembang di Indonesia tetapi kemudian di dilarang,
karena dianggap bertentangan dengan ideologi Pancasila dan pernah dianggap sebagai
salah satu dalang dari peristiwa berdarah yang pernah terjadi di indonesia tahun 1965.
Konflik atau ancaman Disintegrasi bangsa kalau dibiarkan akan sangat membahayakan
bagi persatuan dan kesatuan bangsa, dikarenakan konflik semacam ini pernah dilalui
bangsa Indonesia pada tahun 1945-1965. Bangsa yang baru merdeka ini dikacaukan
dengan gerakan yang ingin mencerai beraikan mengganti ideologi yang sudah dimana
bangsa yang dibangun dengan cucuran darah dan air mata. Mulai dari tahun 1948
hingga tahun 1965 pemerintah Indonesai bersama rakyat yang masih sangat
mencintai keutuhan NKRI saling bahu membahu untuk menumpas segala gerakan
yang bersifat disintegrasi dan separatisme dan radikalisme, pemberontakan apa
sajakah itu yang muncul akibat perbedaan ideologi? Akan kita bahas dalam modul ajar
ini.
Dari uraian materi yang nanti dipaparkan di dalam modul megenai materi
Pemberontakan PKI di Madiun 1948, DI/TII dan Gerakan 30 September dan Dengan
tambahan-tambahan informasi yang kalian peroleh dan kumpulkan dari buku paket,
sumber internet dan artikel yang diberikan, diharapkan anda dengan kelompok bisa
membuat suatu project yang berhubungan dengan materi, yang nantinya project
tersebut bisa kalian sebarkan untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan
bangsa dan menambahkan semangat kebangsaan untuk teman-teman dan orang-orang
sekitar anda
Sejarah Indonesia 6
C. URAIAN MATERI DAN SOLUSI
Sumber:https://regional.kompas.com/read/2021/10/01/120846378/gelar-upacara-hari-kesaktian-
pancasila-di-monumen-keganasan-pki-bupati?page=all
Sejarah Indonesia 7
Tiga Negara (KTN) yang dikenal sebagai perjanjian Renville. Seperti yang telah kalian
pelajari pada materi sejarah Indonesia kelas XI Penandatanganan perjanjian Renville
yang dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 1948 dinilai sangat merugikan bangsa
Indonesia yang baru mereka karena wilayah Indonesia semakin sempit.
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Amir_syarifudin.jpg
Tokoh dalam gambar adalah orang yang dianggap paling bertanggung jawab
terhadap penandatanganan perjanjian Renville. Persetujuan terhadap perjanjian inilah
yang akhirnya menyebabkan kabinetnya jatuh dengan mosi tidak percaya dan
anggotaanggota PNI dan Masyumi dalam kabinetnya juga ikut mundur pasca
disetujuinya
perjanjian Renville.
Dengan mundurnya dia dari kursi perdana mentri, menyebabkan dia menjadi
seorang yang oposan kepada pemerintah. Kekecewaan terhadap kejatuhannya dari kurs
perdana menetri membuatnya membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28
Juni 1948 yang mendapatkan dukungan dari PKI, Sobsi, dan partai Sosilis. Tujuan
kelompok FDR adalah menuntut pembubaran kabinet Hatta. FDR menyerang kebijakan
kabinet Hatta terkait kebijakan reorganisasi dan rasionalisasi angkatan perang. Tujuan
yang kedua melakukan tindakan pemogokan umum agar kondisi politik pemerintahan
menjadi tidak stabil.
Sejarah Indonesia 8
Sumber :https:// id.wikipedia.org/wiki/Musso
Sejarah Indonesia 9
Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya diplomasi dengan Muso,
bahkan sampai mengikutsertakan tokoh-tokoh kiri yang lain, yaitu Tan Malaka. Namun,
kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948,
pertempuran antara kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI
mulai meletus. PKI dan kelompok pendukungnya kemudian memusatkan diri di
Madiun. Muso pun kemudian pada tanggal 18 September 1948 memproklamirkan
Republik Soviet Indonesia. Pada awal pemberontaknnya PKI membantai rakyat dan
tentara dan kaum santri yang masih setia kepada pancasila.
Melihat sepak terjang PKI yang sangat membahayakan bagi NKRI, Presisen
Seokarno melalui siarannya di RRI Yogyakarta menyampaikan pesan kepada
masyarakat Indonesia betapa sangat berbahayanya PKI Muso bagi keutuhan bangsa
Indonesia. PKI Muso mempunyai tujuan untuk untuk merampat kedaulatan Indonesia
yang berasaskan Pancasila menggantinya dengan negara komunis.
Kepada Jendral Soedirman, Presiden Soekarno memberikan mandatnya untuk
menumpas pemberontakan PKI di Madiun. Soedirman segera menugaskan kolonel
Nasution dan letkol Soeharto untuk bergerak. TNI berhasil melucuti persenjataan FDR
Yogyakarta dan menangkap para tokoh militan PKI seperti Alimin, Djoko Sudjono dan
Siauw Giok Tjan. Semua penerbitan yang berafiliasi PKI turut diberangus, percetakan
disegel, poster-poster dan sapanduk-spanduk dibersihkan dan diganti dengan
posterposter bertuliskan “kami hanya mengakui pemerintah Soekarno-Hatta”.
Setelah Madiun berhasil direbut TNI, Musso dan pengawalnya melarikan diri ke
arah ponorogo, sementara TNI melakukan pengejaran terhadapnya. Dalam kejar-
kejaran terjadi saling tembak hingga kuda delman tertembak. Musso berlari dan
bersembunyi di sebuah kamar mandi di sebuah pemandian umum. Satu peleton tentara
mengepung dan kembali terjadi baku tembak. Ketika keluar kamar mandi, Musso
tertembak dua kali. Sementara itu Amir Syarifudin telah diketahui bertahan di hutan jati
di pegunungan sekitar Klambu. Akibat pengepungan yang rapat ini, ditambah dengan
bantuan alam yang berupa hujan hampir setiap hari, Amir Syarifudin dapat ditangkap
untuk kemudian dibawa ke solo untuk mmepertanggungjawabkan segela perbuatannya
di meja hijau
Sejarah Indonesia 10
2. PEMBERONTAKAN DI/TII
JAWA BARAT
Latar Belakang
Pada 17 Januari 1948 pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Belanda
menandatangani kesepakatan dalam perundingan Renville. Hasil keputusan dalam
perundingan Renville yang disepakati pemerintah Belanda dan Indonesia menimbulkan
beberapa permasalahan bagi pemerintah Republik Indonesia. Salah satu permasalahan
tersebut adalah Indonesia harus menarik pasukannya dari daerah kantong gerilya yang
berada di dalam garis demarkasi van Mook. Garis demarkasi van Mook adalah batas
wilayah Indonesia yang diduduki Belanda berdasarkan hasil Agresi Militer Belanda I.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus menarik 20.000 pasukan Divisi Siliwangi
keluar dari wilayah Jawa Barat yang dikuasai Belanda. Selanjutnya, pasukan yang
dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution tersebut melakukan perjalanan ke Jawa Tengah
yang masih dikuasai Republik Indonesia. Peristiwa ini dikenal dengan long march
Siliwangi.
Perjalanan pasukan Divisi Siliwangi dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah yang dikenal dengan
long march Siliwangi
Sumber:https://web.archive.org/web/20210225031158/https://aktualitas.id/berita/2020/02
/03/darah-dan-air-mata-long-march-siliwangi/
Jalannya Pemberontakan
Keputusan dalam perundingan Renville ditentang oleh mantan anggota Laskar
Hizbullah, Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo. Menurut Kartosuwirjo, keluarnya
pasukan Siliwangi dari Jawa Barat sama artinya menyerahkan wilayah Jawa Barat pada
Belanda. Oleh karena itu, saat para pemimpin pemerintah dan TNI hijrah ke wilayah
Jawa Tengah, Kartosuwirjo memilih tetap tinggal di Jawa Barat bersama para
pengikutnya. Pada 7 Agustus 1949 Kartosuwirjo memproklamasikan berdirinya Negara
Islam Indonesia (NII), atau lebih dikenal dengan Darul Islam. Kartosuwirjo mengangkat
dirinya sebagai imam atau pemimpin negara tersebut. Ia mengangkat para pengikutnya
menjadI Tentara Islam Indonesia. Sepanjang 1949 Kartosuwirjo beserta para
Sejarah Indonesia 11
pengikutnya menyerang tentara Belanda dan setiap pasukan TNI yang memasuki
wilayah Jawa Barat yang tidak mengakui keberadaan NII. Pengaruh DI/TII berhasil
menyebar ke berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan
Selatan, dan Aceh. Pengaruh DI/TII di Jawa Tengah terpusat di wilayah Brebes, Tegal,
dan Pekalongan. Gerakan DI/TII di wilayah tersebut dipimpin oleh Amir Fatah. Gerakan
DI/TII di Jawa Tengah memiliki cukup kekuatan karena didukung oleh Batalion 426.
Anak Kartosuwiryo Kembali ke Pancasila: Mengingat Tangis Bung Karno saat Tanda
Tangani SK Hukuman Mati Kartosuwiryo, Sahabatnya Sendiri
Sumber : https://intisari.grid.id/read/031817970/anak-kartosuwiryo-kembali-ke-
pancasila-mengingat-tangis-bung-karno-saat-tanda-tangani-sk-hukuman-mati
kartosuwiryo-sahabatnya-sendiri?page=all
Upaya Penumpasan
Upaya PenumpasanPemerintah membutuhkan waktu cukup lama untuk
menumpas pemberontakan DI/TII. Pemerintah menumpas gerakan DI/TII dengan dua
cara, yaitu cara damai dan operasi militer. Upaya pemerintah untuk melakukan
perundingan damai mengalami kegagalan. Hampir seluruh daerah yang menyatakan
diri sebagai bagian dari NII Kartosuwirjo enggan kembali ke Republik Indonesia. Hanya
pemimpin DI/TII Aceh, Daud Beureueh yang bersedia diajak berunding dan setuju
kembali ke Republik Indonesia, tepatnya pada 1962. Adapun di wilayah lain
pemberontakan ditumpas melalui operasi militer. Pada 1 April 1962 pemerintah
melancarkan Operasi Bharatayudha untuk menumpas pemberontakan DI/TII
Kartosuwirjo. DI/TII makin terdesak dan satu persatu komandannya menyerahkan diri.
Selanjutnya, A.H. Nasution menerapkan strategi Pasukan Gabungan Rakyat Berantas
Tentara Islam (Pagar Betis). Strategi Pagar Betis ini dilakukan dengan cara
menghimpun keterangan dari para pemimpin DI/TII yang telah tertangkap. Pada 4 Juni
1962 Kartosuwirjo berhasil ditangkap di Gunung Geber dan dieksekusi mati pada 5
September 1962 di Kepulauan Seribu. Tertangkapnya Kartosuwirjo tidak mengakhiri
upaya pemerintah Indonesia untuk menumpas gerakan DI/TII. Di Jawa Tengah operasi
penumpasan gerakan DI/TII dilakukan dengan menerjunkan operasi militer yang
dikenal dengan nama Gerakan Benteng Nasional dan Operasi Merdeka Timur. Gerakan
Benteng Nasional dipimpin oleh Letkol Sarbini, Letkol M. Bachrun, dan Letkol A. Yani.
Adapun Operasi Merdeka Timur dipimpin oleh Letkol Soeharto.
Sejarah Indonesia 12
3. PEMBERONTAKAN DI/TII
JAWA TENGAH
Sumber:https://www.google.com/search?q=amir+fatah&client=firefox-b-
d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiAm20_bT6AhXlUGwGHXN0Bt4Q_AUoAXoECA
IQAw&biw=1366&bih=653&dpr=1#imgrc=l3LWg_g1-UpBjM
Sejarah Indonesia 13
Pimpinan Operasi GBN yang pertama Letkol Sarbini, kemudian diganti oleh
Letkkol M. Bachrun dan terakhir Letkokl A. Yani. Dalam kemimpinan Letkol A. Yani
untuk menumpas Di Jawa Tengah dan gerakan ke timur dari DI Kartosuwiryo yang
gerakannya meningkat dengan melakukan teror terhadap rakyat, maka dibentuk
pasukannya yang disebut Banteng Raiders. Kemudian diadakan perubahan gerakan
Banteng dari defensif menjadi ofensif. Gerakan menyerang musuh dilanjutkan dengan
fase pembersihan. Dengan demikian tidak memberi kesempatan kepada musuh untuk
menetap dan konsolidasi di suatu tempat. Operasi tersebut telah berhasil membendung
dan menghancurkan exspansi DI ke timur, sehingga rakyat Jawa tengah tertindar dari
bahaya kekacauan dan gangguan keamanan dari DI
4. PEMBERONTAKAN DI/TII
ACEH
Penurunan status Aceh dari daerah istmewa menajdi satu provinsi bagian dari
provinsi sumatera utara hal tersebut otomatis akan menurunkan jabatan Daud beureuh
sebagai Gubernur Militer. Tak puas dengan keputusan pemerintah pemberontakan
DI/TII di Aceh dimulai dengan “Proklamasi” Daud Beureueh bahwa Aceh merupakan
bagian “Negara Islam Indonesia” di bawah pimpinan Imam Kartosuwirjo pada tanggal
20 September1953. Sebagai Gubernur Militer ia berkuasa penuh atas pertahanan
daerah Aceh dan menguasai seluruh aparat pemerintahan baik sipil maupun militer.
Sebagai seorang tokoh ulama dan bekas Gubernur Militer, Daud Beureuh tidak sulit
memperoleh pengikut. Daud Beureuh juga berhasil memengaruhi pejabat-pejabat
Pemerintah Aceh, khususnya di daerah Pidie. Untuk beberapa waktu lamanya Daud
Beureuh dan pengikutpengikutnya dapat mengusai sebagian besar daerah Aceh
termasuk sejumlah kota. Upaya pemerintah dilakukan melalui jalan kooperatif antara
lain dengan membuka dialog antara M Hatta dengan kelompok daud Beureuh dan
selanjutnya ditindaklanjtuo dengan menyelenggarakan kerukunan Rakyat Aceh pada
tanggl 17-28 Desember 1962 Hasil keputusan dalam musyawarah tersebut dituangkan
dalam Keputusan Perdana Menteri RI No.1/ Misi/ 1959 tanggal 26 Mei 1959. Kemudian,
dilanjutkan dengan keputusan penguasa perang tanggal 7 April 1962, No.KPTS/
PEPERDA-061/ 3/ 1962 tentang pelaksanaan ajaran Islam bagi pemeluknya di Daerah
Istimewa Aceh. Dan jugapemberian amnesti kepada Daud Beureuh dengan catatan
apabila Daud Beureuh bersedia untuk menyerahkan diri dan kembali pada masyarakat
Aceh.
Sejarah Indonesia 14
5. GERAKAN 30 SEPTEMBER
1965
Dua sejarawan Amerika Serikat, yaitu B.R.O.G. Anderson dan Ruth McVey menyatakan
peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 merupakan puncak konflik internal
Angkatan Darat. Menurut kedua sejarawan tersebut, PKI hanya objek yang sengaja
dikorbankan untuk mengalihkan perhatian terhadap pelaku utama yang sesungguhnya.
Sejarah Indonesia 15
di Indonesia. Oleh karena itu, CIA bekerja sama dengan kelompok dalam Angkatan
Darat untuk memprovokasi PKI agar melakukan kudeta terhadap pemerintahan
Presiden Soekarno.
Pada masa Orde Baru pemerintah menyatakan dalang peristiwa 30 September 1965
adalah PKI yang dibantu sejumlah oknum TNI. Akan tetapi, pernyataan tersebut
diragukan oleh beberapa pakar politik karena PKI sejak lama telah mendominasi
perkembangan politik di Indonesia.
Greg Pulgrain menyatakan Amerika Serikat dan Inggris merupakan dalang dari
peristiwa 30 September 1965. Menurutnya, Amerika Serikat dan Inggris memiliki niat
yang sama untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno. Kedua negara tersebut
menganggap Presiden Soekarno berbahaya bagi kepentingan mereka. Presiden
Soekarno merupakan penentang utama kepentingan Inggris di Malaysia dan Brunei.
Adapun bagi Amerika Serikat, kedekatan Presiden Soekarno dengan paham komunis
menjadi ancaman terhadap skenario Perang Dingin Amerika Serikat melawan Uni
Soviet.
Latar Belakang
Kegagalan PKI dalam melakukan pemberontakan pada 1948 tidak menghentikan
langkah para kadernya. Pada 1965 PKI kembali melakukan pemberontakan terhadap
pemerintah Indonesia. Kebijakan Presiden Soekarno yang mengeluarkan ajaran
nasionalis, sosialis, dan komunis (Nasakom) dimanfaatkan PKI untuk menyebarluaskan
pengaruhnya di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan, PKI berhasil memperkuat
kedudukannya dalam percaturan politik Indonesia melalui ajaran Presiden Soekarno
tersebut. Pada masa itu PKI menjadi pesaing utama Angkatan Darat dalam percaturan
politik Indonesia. Persaingan antara PKI dan Angkatan Darat berkaitan dengan rencana
pembentukan Angkatan Kelima. Rencana yang diajukan PKI tersebut ditolak oleh
Sejarah Indonesia 16
Angkatan Darat. Di bawah pimpinan Jenderal A.H. Nasution dan Letnan Jenderal Ahmad
Yani, Angkatan Darat menentang keras penyusupan kaum komunis dalam angkatan
bersenjata. Pertentangan tersebut mendorong PKI menyebarkan isu adanya ”Dewan
Jenderal” yang berencana merebut kekuasaan dari tangan Presiden Soekarno.
Persaingan antara PKI dan Angkatan Darat memperburuk kondisi politik di Indonesia.
Kondisi ini makin memanas dengan ditemukannya dokumen Gilchrist pada Mei 1965.
Jalannya Pemberontakan
Pada 1965 PKI berusaha menyebarkan pengaruhnya di Indonesia. Untuk
memperkuat pengaruhnya di Indonesia, PKI melancarkan aksi sepihak dengan
menyerobot tanah milik kelompok elite tradisional. Selanjutnya, tanah tersebut
dibagikan kepada para petani miskin pendukung PKI. Selain itu, PKI telah berhasil
menanamkan pengaruhnya di jajaran pasukan pengawal presiden Cakrabirawa,
Angkatan Udara, dan beberapa unit Angkatan Darat. Kedekatan PKI dengan Angkatan
Darat tampak dari pelaksanaan latihan kemiliteran yang memanfaatkan fasilitas AURI
di Lubang Buaya, Jakarta. Latihan kemiliteran yang diikuti 3.000 anggota PKI dan
organisasi binaannya tersebut disamarkan sebagai latihan sukarelawan untuk
konfrontasi dengan Malaysia. Latihan kemiliteran tersebut diadakan hingga akhir
September 1965. Pada 30 September 1965 pasukan pendukung PKI di bawah pimpinan
Letnan Kolonel Untung Sutopo mulai melancarkan aksinya dengan menculik dan
membunuh sejumlah petinggi Angkatan Darat yang dianggap antikomunis di Jakarta
dan Yogyakarta.
Beberapa petinggi Angkatan Darat yang berhasil diculik dan dibunuh oleh PKI
adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Soeprapto, Mayor Jenderal Mas
Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald
Ignatius Panjaitan, dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo. Adapun sasaran utama
PKI, yaitu Jenderal A.H. Nasution berhasil meloloskan diri. Akan tetapi, putrinya yang
bernama Ade Irma Suryani dan ajudannya, Letnan Satu Pierre Tendean menjadi korban
dalam peristiwa tersebut. Para perwira militer yang menjadi korban G 30 S dibawa ke
sebuah sumur tua di kawasan Lubang Buaya, tidak jauh dari pangkalan udara Halim
Perdanakusuma, Jakarta. Sementara itu, di Yogyakarta PKI mengadakan aksi dengan
melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso Dharmokusumo dan Letnan
Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto. Kedua perwira tersebut diculik dan dibunuh di
daerah Kentungan. Hingga saat ini, peristiwa G 30 S masih menjadi perdebatan.
Setidaknya terdapat lima teori mengenai peristiwa tersebut.
Upaya Penumpasan
Langkah awal yang dilakukan pemerintah untuk menumpas gerakan 30 September
1965 adalah menetralisasi pasukan yang berada di sekitar lapangan Medan Merdeka
yang dimanfaatkan oleh kelompok gerakan 30 September 1965. Oleh karena itu,
pemerintah melakukan operasi militer untuk menumpas gerakan 30 September 1965.
Operasi militer mulai dilakukan pada 1 Oktober 1965. Pada saat itu Mayor Jenderal
Soeharto selaku Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mengambil alih
pimpinan Angkatan Darat. Pengambilalihan pimpinan ini karena Panglima Angkatan
Darat tidak dapat menjalankan tugasnya. Pada 1 Oktober 1965 Resimen Para Komando
Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang bernama Komando Pasukan Khusus
(Kopassus) di bawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo berhasil merebut kembali
studio RRI pusat dan kantor pusat telekomunkasi.
Sejarah Indonesia 17
Setelah merebut kantor pusat RRI, pasukan Angkatan Darat melanjutkan operasi
penumpasan dengan menetralisasi pasukan-pasukan yang berada di sekitar lapangan
Medan Merdeka. Pada 2 Oktober 1965 pasukan Angkatan Darat berhasil membebaskan
pangkalan udara Halim Perdanakusuma dari pasukan-pasukan pro-PKI. Pada 3 Oktober
1965 operasi militer dilanjutkan dengan menyisir kawasan Lubang Buaya yang menjadi
tempat latihan kemiliteran simpatisan PKI. Dalam penyisiran tersebut pasukan operasi
militer berhasil menemukan korban penculikan dan pembunuhan PKI di sebuah sumur
tua. Para korban kemudian dimakamkan melalui upacara kenegaraan pada 5 Oktober
1965 di taman makam pahlawan Kalibata, Jakarta. Sementara itu, jenazah dua perwira
yang dibunuh di Yogyakarta baru ditemukan pada 21 Oktober 1965. Kedua jenazah
tersebut dimakamkan di taman makam pahlawan Semaki, Yogyakarta pada 22 Oktober
1965. Perwira Angkatan Darat yang menjadi korban pemberontakan PKI tersebut
dianugerahi gelar pahlawan revolusi.
Sejarah Indonesia 18
C. RANGKUMAN
1) Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Jawa Timur
bulan September – Desember 1948. Peristiwa ini diawali dengan
diproklamasikannya negara Soviet Republik Indonesia pada tanggal 18 September
1948 di Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia yang
didukung oleh Front demokrasi rakyat yang dibentuk oleh mantan Perdana mentri
Amir Syarifudin.
2) pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari jatuhnya kabinet Amir
Syarifuddin pada tahun 1948. Kabinet Amir Syarifuddin jatuh disebabkan oleh
kegagalannya dalam perundingan Renville yang sangat merugikan Indonesia
3) Gerakan DI/TII adalah organisasi yang berjuang atas nama Umat Islam yang ada di
seluruh Indonesia. Nama NII sebenarnya kependekan dari “Negara Islam
Indonesia” dan kemudian banyak orang yang menyebutkan dengan nama Darul
islam atau yang dikenal dengan nama “DI” arti kata darul Islam ini sendiri adalah
“Rumah Islam” dari kata tersebut dapat kita ambil pengertian bahwa organisasi ini
merupakan tempat atau wadah bagi umat islam yang ada di Indonesia untuk
menyampaikan aspirasi-aspirasi mereka, agar aspirasi-aspirasi mereka dapat
tertampung dan dapat terorganisir sehingga berguna bagi umat islam di Indonesia.
4) Gerakan DI/TII yang terjadi di masing-masing daerah mempunyai latar belakang
yang berbeda-beda namun pemberontakan ini mempunyai tujuan yang dengan
mendirikan Gegara Islam Indonesia di negara Kesatuan republik Indonesi
5) Sebelum melakukan penumpasan dengan cara militer pemerintah selalu
mendahuluinya dengan suatu musaywarah untuk mencapai jalan keluar unyuk
menghindari pertumpahan darah
6) G 30 S 1965 merupakan gerakan yang tujuan utamanya untuk menurunkan
(mengkudeta) presiden RI pertama, Soekarno agar dapat menguasai Indonesia
dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
7) Sebelum mulainya gerakan G30S 1965, awal mula kecurigaan masyarakatnya
terjadi
pada bulan Juli 1959 ketika parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan
konstitusi di bawah dekrit presiden dengan PKI berdiri di belakang, memberikan
dukungan penuh kepada presiden Soekarno.
8) Penolakan rencana embenrukan angakatan ke 5 yang dikemuakkan oleh PKI
memnjadi pemeicu semakin ekruhnya suasana terutama dalam hubungan internal
antara AD dan PKI.
9) PKI meniupkan isu tentang dewan jenderal di tubuh AD yang tengah
mempersiapkan suatu kudeta
10) Kekacauan ini memicu adanya gerakan G30 S 1965 . Peristiwa G30S 1965dimulai
pada tanggal 1 Oktober dini hari, dimana kelompok pasukan bergerak dari
Lapangan Udara Halim Perdana kusuma menuju daerah selatan Jakarta untuk
menculik 7 jendral yang semuanya merupakan anggota dari staf tentara
Sejarah Indonesia 19
Jadwal Kegiatan Proyek
Pebelajaran Aksi 3
1.Uraian Proyek
Model Project Based Learning (PJBL)
-melaporkan rancangan
- mengarahkan peserta didik untuk template-templete poster
merancang template yang akan digunakan digital
untuk mendesign poster digital
Sejarah Indonesia 20
-guru mengarahkan peserta didik untuk -peserta didik mencari gambar
mendownload gambar tokoh , dan gambar- tokoh dan yang sesuai dengan
gambar yang sesuai dengan materi pembagian materi dan
mendownloadnya
3 Hari pertemuan -Guru mengarahkan peserta didik untuk -memfinalkan design poster
tatap muka mengeksekusi proyek digital yang telah dibuat
(pertemuan tatap
muka) -guru meminta hasil laporan pembuatan -melaporkan hasil pembuatan
proyek poster digital design poster digital
Sejarah Indonesia 21
D. LATIHAN EVALUASI
1. Sejak Juni 1948 para tokoh PKI mengerahakan massa untuk melancarkan aksi
sepihak ke daerah Surakarta, Solo, Kediri, dan Puwadadi, adapun saran yang
disampaikan para Tokoh PKI seperrti tercantum di bawah ini yaitu… .
A. Menduduki kentor pemerintahan.
B. Menculik para tokoh PKI.
C. Melucuti persenjataan anggota militer.
D. Mengambil alih tempat-tempat strategis.
E. Merebut tanah milik bangsawan.
Sejarah Indonesia 22
5.ada saat bangsa Indonesia harus berjuang mempertahankan kemerdekaan, di
Jawa Barat muncul gerakan separatis DI/TII yang dipimpin oleh SM Kartosoewirjo.
Gerakan ini, selain disebabkan banyak pasukan SM Kartosoewirjo yang teranulir
kebijakan Rera, juga kecewa terhadap pemerintah RI karena….
A. tunduk terhadap perundingan Renville
B.pasukannya tidak diakui pemerintah
C. tidak mengakomidir pasukannya
D. bersekutu dengan kekuatan Belanda
E. menguntungkan perjuangan rakyat RI
6. Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan
penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah,
Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di
Aceh tersebut yaitu ....
A. bekerja sama dengan GAM
B. menerapkan darurat militer
C. penyelesaian secara damai
D. menggunakan mediator asing
E. menggunakan operasi militer
Sejarah Indonesia 23
KUNCI JAWABAN DAN PENJELASAN
1. Kunci Jawaban : D
Sejak Juni 1948 para tokoh PKI mengerahakan massa untuk melancarkan aksi sepihak
ke daerah Surakarta, Solo, kediri, dan Puwadadi, adapu saran yang disampaikan para
Toko PKI seperrti tercantum di bawah ini Mengambil alih tempat-tempat strategis
2. Kunci Jawaban : C
Pemberontakan PKI di Madiun 1948 berkaitan erat dengan kebijakan Rekonstruksi dan
Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA). Rera merupakan kebijakan yang dikeluarkan
oleh kabinet Hatta melalaui Penetapan Presiden No.14 tanggal 4
Mei 1948 Kabinet Hatta mentayakan dalam sidang BPKNIP menyatakan
bahwa RERA dilaksanakan karena telah terjadi penggunaan tenaga manusia yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan, sehingga jikalau tidak dilakukan rasionalisasi maka
Negara akan mengalami inflasi yang sedemikian parah.Untuk setiap orang yang terkena
rasionalisasi harus mendapatkan lapangan kerja yang baru untuk mendapatkan
penghidupan yang layak
3.Kunci Jawaban : D
Gerakan yang terjadi tanggal 30 September 1965 menimbulkan perubahan yang besar
pada keberlangsungan Negara Indonesia. Salah satu dampak yang timbul dari gerakan
Kondisi politik bangsa menjadi tidak stabil karena adanya pertentangan di para
penyelenggara dan lembaga negara. Timbulnya demonstrasi besar yang dilakukan oleh
rakyat, mahasiswa, KAMI dan KAPPI. Yang mengatasnamakan gerakan tersebut dengan
TRITURA
4.Kunci Jawaban : B
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perjuangan bangsa Indonesia belum
berakhir. Selain ancaman dari pihak asing yang ingin kembali menjajah, bangsa
Indonesia menghadapi nacaman dari bangsa Indonesia sendiri. Salah satunya adalah
gerakan komunis yang ingin mnedirikan negara komunis Indonesi. Partai Komunis
Indonesia sudah melakukan pemberontakan berulang kali sejak tahun 1926.Puncaknya,
terjadi peristiwa G30 S tahun 1965. Bahaya
5.Kunci Jawaban : A
Pada tanggal 17 Agustus 1948 indonesia dan belanda sepakat untuk menndatangani
perjajian renville , namun isi perjanjian renville yang desepakai menimbulkan pro dan
kontra, salah satunya adalah kartosuwiryo yang menganggap dengan
ditandatanganinya perjanjian Renville jawa barat seakan diserahkan kepada Belanda
6.Kunci Jawaban : C
Upaya pemerintah dilakukan melalui jalan kooperatif antara lain dengan membuka
dialog antara M Hatta dengan kelompok daud Beureuh dan selanjutnya ditindaklanjtuo
dengan menyelenggarakan kerukunan Rakyat Aceh pada tanggl 17-28 Desember 1962
Hasil keputusan dalam musyawarah tersebut dituangkan dalam Keputusan Perdana
Menteri RI No.1/ Misi/ 1959 tanggal 26 Mei 1959. Kemudian, dilanjutkan dengan
keputusan penguasa perang tanggal 7 April 1962, No.KPTS/ PEPERDA-061/ 3/ 1962
tentang pelaksanaan ajaran Islam bagi pemeluknya di Daerah Istimewa Aceh
Sejarah Indonesia 24
7.Kunci Jawaban : C
Beberapa hari menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-74, Sardjono Kartosoewirjo—salah
seorang anak dari Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang pernah memimpin gerakan
DI/TII di Jawa Barat— beserta sejumlah keturunan tokoh DI/TII yang lain, pada Selasa
(13/8/2019) melakukan ikrar setia kepada NKRI di depan Menko Polhukam. Hal
tersebut merupakan ihktiar pemerintah Indonesia untuk menyatukan rakyat Indonesia
dalam NKRI tanpa kecuali
8.Kunci Jawaban :D
1 April 1962 pemerintah menumpas pemberontakan DI/TII dengan opersi
Barathayudha , selanjutnya AH Nasution menerapkan strategi Pagar Betis dengan cara
menghimpun seluruh keterangan dari para pemimpin DI/TII yang tertangkap
F. DAFTAR PUSTAKA
Ringgo Raharta Dkk, 2022. Buku Interaktif Sejarah Indonesia .Yogyakarta: Intan
Pariwara.
Sejarah Indonesia 25
LK 3.3.3 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Jenjang/Kelas : SMA / X II
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi pokok :Ancaman Disintegrasi akibat perbedaan Ideologi (Pemberontakan
PKI Madiun 1948, Pemberontakan DI/TII, Gerakan 30 September
1965)
Kompetensi Dasar :3.1 Menganalisis upaya bangsa indonesia dalam menghadapi
ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII,
APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S
4.1 Merekonstruksi upaya bangsa indonesia dalam menghadapi
ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII,
APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
Tujuan Pembelajaran :1.Setelah melakukan kegiatan ceramah variasi, diskusi dan
pengamatan power point Peserta didikmampu menelaah konflik-
konflik atas perbedaan ideologiyang pernah terjadi di Indonesia
antara tahun 1948-1965 dengan tepat dan benar
2.Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok
peserta didik mampu membandingkan kebijakan yang dilakukan
pemerintahan dalam upaya menyelesaikan konflik atas perbedaan
ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965
dengan tepat dan benar
3.Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok,
peserta didik mampu membuatsecara tertulis, lisan atau dengan
media proyek poter digital upaya bangsa indonesia dalam
menghadapi konflik-konflik atas perbedaan ideologi yang pernah
terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dalam bentuk cerita
sejarah dengan tepat dan benar
4.Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok,
peserta didik mempresentasikan hasil rekonstruksi berupa poster
digital tentang upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi
konflik-konflik atas perbedaan ideologi yang pernah terjadi di
Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan tepat dan benar.
1. Nama Media : Gambar isu Kebangkitan PKI, Power point materi Ancaman
Disintegrasi Bangsa akibat perbedaan Idelogi ( Pemberontakan
PKI Madiun 1948, Pemberontkan DI/TII, gerakan 30 september
1965)
2. Gambar Media
Gambar 1 Monumen Kesaktian Pancasila dishare power point yang digunakan di dalam proses
pembelajaran kegiatan pendahuluan bagian apersepsi
Gambar yang dishare di power point , pada kegiatan inti sintak fase 1 memberikan pertanyaan
esensial
Power point yang digunakan saat proses pembelajaran pada kegiatan inti sintak fase 1 memberikan
pertanyaan esensial
3. Bahan :
Gambar yang di bagikan di power point
a. Gambar Monumen Kesaktian Pancasila di dapat dari situs internet
https://jurnalposmedia.com/pemberontakan-g30spki-dan-lahirnya-hari-kesaktian-
pancasila/
b. Gambar Isu kebangkitan PKI yang di dapatdari situs internet
https://www.youtube.com/watch?v=jMzeU5eFoJg
Power point
a.Gambar power point diunduh dari internet dan materinya di ambil dari buku paket dan
sumber lainnya di internet
4. Cara Pembuatan :
Gambar yang dibagikan di power point
a. Buka aplikasi google.com
b. Ketik gambar Monumen Kesaktian Pancasila dan Isu Munculnya PKI
c. Pilih gambar yang sesuai
d. Klik kanan save image
e. Simpan
f. Buka aplikasi Power Point
g. Masukan gambar yang sudah di simpan
h. Kemudian simpan
Materi dalam powert point
i. Buka aplikasi canva
j. Pilih design power point
k. Pilih templet yang diinginkan
l. Ketik materi yang akan dibahas pada slide
m. Sisipkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi
n. Atur slide menggunakan fitur-fitur yang tersedia
o. Bagikan dokumen dalam bentuk power point
p. Download
5. Cara Penggunaan :
Gambar yang dibagikan di power point
a. Gambar ditayangkan melalui LCD Proyektor dan digunakan saat pembelajaran
menggunakan metode PJBL
Materi dalam power point
b. Materi dalam power point ini digunakan saat pembelajaran menggunakan metode PJBL
c. Ditayangkan dengan LCD proyektor
LK 3.3.4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD BERBASIS PROJECT
A. Identitas
Kelompok : ...........................................................
Kelas : .................................................................
Angggota Kelompok :
1.........................................................
2...........................................................
3...........................................................
4...........................................................
5………………………………………….
6…………………………………………..
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. 1 Setelah melakukan kegiatan ceramah variasi, diskusi dan pengamatan
power point Peserta didikmampu menelaah konflik-konflik atas perbedaan
ideologiyang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan
tepat dan benar
2. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok peserta
didik mampu membandingkan kebijakan yang dilakukan pemerintahan dalam
upaya menyelesaikan konflik atas perbedaan ideologi yang pernah terjadi di
Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan tepat dan benar
3. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, peserta
didik mampu membuatsecara tertulis, lisan atau dengan media proyek poter
digital upaya bangsa indonesia dalam menghadapi konflik-konflik atas
perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965
dalam bentuk cerita sejarah dengan tepat dan benar
4. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, peserta
didik mempresentasikan hasil rekonstruksi berupa poster digital tentang
upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi konflik-konflik atas perbedaan
ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan
tepat dan benar.
D.Petunjuk
1. Tuliskan nama kelompok, kelas dan nama-nama anggota kelompok
2. Bacalah langkah kegiatan sebelum mulai mengerjakan LKPD
3. Diskusikan dengan teman sekelompok dalam menentukan proyek
4. Jika mengalami kesulitan dalam mempelajari LKPD, tanyakan kepada guru.
5. Foto dan narasi proyek disajikan langsung pada lembaran LKPD
6. Hasil proyek dipresentasikan di depan kelas
E.Langkah Kegiatan
1. Peserta didik menyimak materi pengantar dalam powert point yang ditayangkan oleh
guru.
2. Peserta didik mengamati fenomena dan stimulus dalam gambar dan power point yang
diberikan.
3. Peserta didik menjawab pertanyaan esensial dari guru dan memberikan ide tentang
proyek apa yang sesuai dengan pertanyaan esensial.
4. Peserta didik menerima arahan dari guru untuk membuat proyek poster digital
menggunakan aplikasi canva
5. Peserta didik menganalisis Latar belakang peristiwa, tokoh yang terlibat dan nilai
moral apa yang di dapat dari pembagian tugasyang diberikan untuk dijadikan
patokan di dalam membuat poster digital
6. Peserta didik membentuk kelompok/tim
7. Peserta didik melakukan pembagian tugas meliputi menyiapkan alat dan bahan,
merancang prosedur, dan presentasi setelah proyek selesai dibuat.
8. Peserta didik bersama kelompoknya membuat jadwal kegiatan lengkap (hari, tanggal,
jam) untuk menyelesaikan proyek.
9. Peserta didik melaporkan jadwal kegiatan pembuatan proyek.
10. Peserta didik menerima revisi atau persetujuan jadwal kegiatan pembuatan proyek
dari guru.
11. Peserta didik melakukan eksekusi proyek (membuat proyek).
12. Peserta didik menerima penilaian hasil proyek poster digital .
13. Perwakilan kelompok mempresentasikan proyek yang sudah dibuat.
14. Peserta didik lain memberi pertanyaan dan saran terkait proyek yang dibuat oleh
kelompok yang melakukan presentasi.
15. Peserta didik menerima hasil evaluasi tentang kesesuaian materi, pertanyaan esensial,
kelebihan dan kekuarangan proyek yang telah dibuat.
16. Peserta didik bersama-sama memberi penghargaan terhadap hasil proyek yang sudah
diselesaikan.
F.Hasil Kegiatan
Berdasarkan materi yang dikaji bersama kelompok, adapun hasil kegiatan yang diperoleh
sebagaiberikut.
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
G.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran
adalah……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..
H.Sumber belajar :
a.Buku Peserta didik : Abdurakhman dkk. 2018. Sejarah Indonesia kelas XII. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (hal 8-22)
b. Buku Guru : - Hapsari. 2015. Sejarah Indonesia SMA kelas XII. Jakarta : Erlanga
(hal 11-12)
- Ringgo Rahata dkk.2022. Buku Interaktif (Pegangan Guru) Sejarah
Indonesia untuk SMA kelas XII.Yogyakarta: Intan Pariwara (2-4)
c.Artikel : -Sulistiyowati, A. (2020). Modul pembelajaran SMA sejarah
Indonesia kelas XII: upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi
distegegrasi pada awal kemedekaan.
https://repositori.kemdikbud.go.id/20583/1/Kelas%20XII_Sejarah%
20Indonesia_KD%203.1.pdf
d.Jurnal : - Gonggong, A. (2006). Sejarah Pemberontakan Bersenjata Di
Indonesia: Sketsa Pergumulan Di Dalam Era Kemerdekaan Tahun
1948-2006. terAs Law Review: Jurnal Hukum Humaniter dan HAM,
2(3). https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/teras-
Lrev/article/view/5406
LK 3.3.5 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
Lampiran 1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Indikator Bentu
N Kompetensi Indikator Level No
Materi Pencapaian k Soal
o dasar Soal Kognitif Soal
Kompetensi
Diberikan C4 2 Esai
pernyaataan
hubungan
antara
perjanjian
renville
dengan
peristiwa
DI/TII di
Indonesia,
siswa mampu
mengubungka
n perjanjian
renville
dengan
peristiwa
DI/TII
KARTU SOAL
Kelas/Semester XI
XII/I
KARTU SOAL
Kelas/Semester : XII / I
Kelas/Semester : XII / I
Sumber:https://regional.kompas.com/read/2021/10/01/120846378/gelar-upacara-hari-kesaktian-
pancasila-di-monumen-keganasan-pki-bupati?page=all
coba analisis bagiamana hubungan pembangunan monumen diatas dengan salah satu
perisitwa yang muncul akibat perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia
natara tahun 1948-1965 di Indonesia!
2. Perundingan Renville dan pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
memiliki keterkaitan erat. Benarkah pernyataan tesebut? Jelaskan dasar pendapat
anda!
3. Coba bandingkan bagaimana upaya pemerintah Republik Indonesia di dalam
menghentikan pemberontakan PKI di Madiun tahu 1948 dengan peristiwa Gerasakan
30 September 1965
Rubrik Penilaian
No Urian Jawaban Skor
1. Monumen yang adadigambar adalah Monumen Kresek yang terletak di Madiun, 30
Jawa Timur, Monumen Kresek memiliki hubungan dengan salah satu peristiwa
yang pernah terjadi di Indonesia akibat perbedaan ideologi tahun 1948-1965 yaitu
peristiwa pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Monumen Kresek dibangun
untuk mengenang peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Madiun
1948. Dimana para korbanya adalah Kyai Husein dan beberapa prajurit TNI dan
pamong desa di Desa tersebut.
2. Benar, pemberontakan DI/TII tidak lepas dari keputusan perundingan Renville. 30
Keputusan tersebut di tentang oleh mantan anggota Laskar Hisbusallah,
Sekarmadji Maridjan Kartosurijo. Menurutnya keluarnya pasukan Siliwangi dari
Jawa Barat sama artinya menyerahkan wilayah jawa barat kepada Belanda. Oleh
karena itu, saat para pemimpin pemerintah dan TNI hijrah ke wilayah Jawa
Tengah, Kartosuwirjo memilih tetap tinggal di Jawa Barat bersama pengikutnya
dan memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) atau lebih dikenal
dengan Darul Islam.
3. Upaya pengehentian pemberontakan PKI Madiun 40
Pemerintah melakukan dua cara yaitu melalui cara damai dan operasi
militer. Upaya damai gagal dilakukan dan Kartosuwiyo enggan kembali ke
Republik Indonesia. Pemerintah melancarkan operasi Bharatayudha untuk
menumpas pemberontakan DII/TII dengan menerapkan strategi pagar betis
(strategi militer yakni dengan menyertakan rakyat sebagai kekuatannya)
pada 4 juni 1962 Kartosuwiryo berhasil ditangkap dan di eksekusi mati
pada 5 September 1962
Upaya penghentian Gerakan 30 September
Langkah awal yang dilakukan pemerintah adalah menetralisisr pasukan
yang berada disekitar Lapangan Medan merdeka, jendra Soeharto selaku
panglima komando startegi angkatan darat (Kostrad) mengambil alih
pimpinan angkatan darat. Pada 1 oktober 1965 Resimen Para Komando
Angkatan Darat (RPKAD) dibawah pimpinan kolonel Sarwo Edhi
Wibowo berhasi merebut kembali studio RRI, pasukan angkatan darat
melanjutkan operasi operasi pasukan-pasukan yang berada disekitar
Lapangan Medan Merdeka. Pada tanggal 3 oktober 1965 operasi militer
dilanjutkan dengan menyisir kawasan Lubang Buaya yang menjadi tempat
latihan kemiliteran simpatisan PKI, dan berlajut dengan penumpasan
anggota yang dianggap simpatisan PKI di pulau Jawa dan Bali
Jumlah Skor 100
Proyek
Peserta didik membuat membuat proyek poster digital menggunakan aplikasi canva
mengenai ancaman disintegrasi bangsa akibat perbedaan ideologi tahun 1958-1965
Rubrik Penilaian
KKM : 70
Aspek yang dinilai
Kesesuaian Kelengkapan Penampilan Proyek Penguasaan
No Kelompok/Nama proyek proyek dengan (kreatifitas,kerapian) materi saat
dengan mencantumkan Maksimal : 20 presentasi
materi unsur (latar Maksimal :
Maksimal : belakang 20
20 peristiwa,
gambar tokoh,
dan pesan
moral)
Maksimal : 40
1.