Anda di halaman 1dari 58

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA AKSI PERTEMUAN KE-3

Ancamanan Disintegrasi bangsa akibat perbedaan Ideologi


(pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, DI/TII, Gerakan 30 September 1965)

NI MADE KARLISNAYANTI

201698536867

PENDIDIKAN PROFESI GURU

DALAM JABATAN KATEGORI II

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SRIWIJAYA PALEMBANG

2022
Judul : Dokumen Rancangan Pembelajaran

Lampiran : 1. RPP

2. Bahan Ajar

3. Media Pembelajaran

4. LKPD

5. Kisi-kisi, Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian

Penyusun :

1. Nama : NI MADE KARLISNAYANTI


2. Asal Sekolah : SMA N 1 KUTA
3. NIM : 201698536867

PPG DALJAB ANGKATAN II TAHUN 2022

LPTK UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG


LK 3.3.1. FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 KUTA


Kelas/Semester : XII/GANJIL
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok :Ancamanan Disintegrasi bangsa pada tahun 1948-1965 di
Indonesia
Sub Materi Pokok :Ancamanan Disintegrasi bangsa akibat perbedaan Ideologi
(pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, DI/TII, Gerakan 30
September 1965)
Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


• KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
• KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi*)

Kompetensi dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Menganalisis upaya bangsa indonesia dalam 3.1.1 Menelaah konflik-konflik atas dasar
menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara perbedaan ideologi yang pernah terjadi di
lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, Indonesia antara tahun 1948-1965 (C4)
RMS, PRRI, Permesta, G-30-S
3.1.2 Membandingkan kebijakan yang HOTS
dilakukan pemerintahan dalam upaya
menyelesaikan konflik atas dasar perbedaan
ideologi yang pernah terjadi di Indonesia
antara tahun 1948-1965 (C4)
4.1 Merekonstruksi upaya bangsa indonesia 4.1.1 Membuat secara tertulis, lisan atau
dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa dengan media proyek poster digital upaya
antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi bangsa indonesia dalam menghadapi
Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S dan konflik-konflik atas dasar perbedaan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah ideologi yang pernah terjadi di Indonesia HOTS
antara tahun 1948-1965(P6)

4.1.2 Mempresentasikan hasil rekonstruksi


berupa poster digital tentang upaya Bangsa
Indonesia dalam menghadapi konflik-
konflik atas dasar perbedaan ideologi yang
pernah terjadi di Indonesia antara tahun
1948-1965 (P5)

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati tayangan slide power point (TPACK) peserta didik dapat
1. Setelah melakukan kegiatan ceramah variasi, diskusi dan pengamatan power
point (Condition)Peserta didik(Audience) mampu menelaah (Behavior) konflik-
konflik atas perbedaan ideologiyang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-
1965 dengan benar (Degree). TPACK
2. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, (Condition),
peserta didik (Audience) mampu membandingkan (Behavior) kebijakan yang
dilakukan pemerintahan dalam upaya menyelesaikan konflik atas perbedaan ideologi
yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan benar (Degree).
TPCK
3. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, , (Condition),
peserta didik (Audience) mampu membuat(Behavior) secara tertulis, lisan atau
dengan media proyek poter digital upaya bangsa indonesia dalam menghadapi
konflik-konflik atas perbedaan ideologiyang pernah terjadi di Indonesia antara tahun
1948-1965 dalam bentuk cerita sejarah dengan benar (Degree). TPCK
4. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, (Condition),
peserta didik (Audience) mempresentasikan (Behavior hasil rekonstruksi berupa
poster digital tentang upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi konflik-konflik
atas perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965
dengan benar (Degree). TPCK

D. Materi Pembelajaran
• Pemberontakan PKI di Madiun tahun1948
• Pemberontakan DI/TII
• Gerakan 30 September 1965
E. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model : Project Based Learning (PJBL).
3. Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, unjuk kerja/praktek.
2. Pendekatan : Technological Pedagogical Content Knowleedge (TPACK)
F. Sumber belajar, Bahan Ajar, dan Media Pembelajaran
1. Sumber
a.Buku Peserta didik : Abdurakhman dkk. 2018. Sejarah Indonesia kelas XII. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (hal 8-22)
b. Buku Guru : - Hapsari. 2015. Sejarah Indonesia SMA kelas XII. Jakarta :
Erlanga (hal 11-12)
- Ringgo Rahata dkk.2022. Buku Interaktif (Pegangan Guru)
Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XII.Yogyakarta: Intan
Pariwara (2-4)
c.Artikel : -Sulistiyowati, A. (2020). Modul pembelajaran SMA sejarah
Indonesia kelas XII: upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi
distegegrasi pada awal kemedekaan.
https://repositori.kemdikbud.go.id/20583/1/Kelas%20XII_Sejara
h%20Indonesia_KD%203.1.pdf
d.Jurnal : - Gonggong, A. (2006). Sejarah Pemberontakan Bersenjata Di
Indonesia: Sketsa Pergumulan Di Dalam Era Kemerdekaan
Tahun 1948-2006. terAs Law Review: Jurnal Hukum Humaniter
dan HAM, 2(3).
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/teras-
Lrev/article/view/5406

2. Media
a. Power point tentang ancamanan Disintegrasi bangsa akibat perbedaan Ideologi tahun
1948-1965.
b. Gambar monument Kesaktian Pancasila, dan gambar isu tentang munculnya salah satu
partai yang beraliran Komunis di Indonesia

3.Alat
a. Laptop
b. Proyektor
c. Handphone
d. Web browser
e. Koneksi internet fasilitas sekolah
f. Speaker
g. Canva.com

G. Nilai Karakter yang Dikembangkan


1. Sikap Spiritual : bersyukur
2. Sikap Sosial : jujur, nasionalisme, cinta tanah air, percaya diri, bertanggung jawab.
F. Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN GURU PESERTA
PEMBELAJARAN WAKTU
DIDIK
A. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Persiapan/orientasi a.Guru masuk kelas tepat waktu dan Peserta didik
mengucapkan salam. masuk kelas tepat
waktu dan
membalas salam.
b.Guru mengajak peserta didik untuk Peserta didik
berdoa bersama. (Religius) melakukan doa
bersama.
c.Guru mengecek dan memeriksa Peserta didik
kerapian siswa dan kebersihan kelas memeriksa
kerapian diri
d.Guru mengkondisikan kelas dalam Peserta didik
suasana kondusif dan mengajak peserta memeriksa
didik untuk menyiapkan diri belajar kesiapan diri dan
tentang ancamanan Disintegrasi bangsa bersikap disiplin
akibat perbedaan Ideologi tahun 1948- sehingga siap
1965. untuk belajar
tentang
ancamanan
Disintegrasi
bangsa akibat
perbedaan
Ideologi tahun
1948-1965.

e.Guru melakukan presensi. (Disiplin) Peserta didik


mengangkat
tangan ketika
dipresensi.
Apersepsi a.Guru mengaitkan materi yang akan Peserta didik
dibahas dengan materi sebelumnya menjawab
dengan memberikan beberapa mengamati
pertanyaan kepada peserta didik dengan gambar yang
menayangkan gambar yang dishare diberikan dan
melalui power point“ menjawab
pertanyaan dari
guru terkait materi
yang akan di
pelajari hari ini

gambar monumen sakti pancasila


sumber :
https://jurnalposmedia.com/pemberonta
kan-g30spki-dan-lahirnya-hari-
kesaktian-pancasila/

pada pertemuan sebelumnya kita sudah


membahas tentang perjuangan didalam
mempertahankan kemerdekaan
Indonesia, hari ini kita akan membahas
bentuk perjuangan Bangsa Indonesia
untuk menghadapi ancaman yang dapat
menyebabakan disintegrasi bangsa, coba
amati gambar yang diberikan, mengapa
monumen tersebut dibangun oleh
pemerintah RI? Apakah ada hubungan
gambar tersebut dengan materi yang
akan kita bahas hari ini? coba analisis
konflik apa saja yang muncul di
Indonesia akibat perbedaan Ideologi
yang dapat mengancam persatuan
Bangsa Indonesia di tahun 1948-1965
berdasarkan gambar yang diberikan ?
(Komunikasi)
b.Guru menghubungkan materi Peserta didik
pembelajaran dengan masalah dalam menanggapi apa
kehidupan sehari-hari yang pernah yang disampaikan
dialami oleh peserta didik.”kondisi oleh guru tentang
Indonesia akhir-akhir ini rawan terjadi hubungan materi
ancaman Disintegrasi atau perpecahan, pembelajaran
baik itu ancaman militer dan nonmiliter, dengan masalah
misalnya konflik akibat perbedaan suku, dalam kehidupan
agama dan ras. Dan banyak generasi sehari-hari
muda sekarang tidak peduli dengan hal-
hal seperti itu, dengan pembelajaran hari
ini diharapakan kita bisa belajar,
Konflik-konflik yang di dasarkan atas
perbedaan tersebut pernah Indonesia
alamai di masa lalu, sehingga kita
sebagai gerasi penerus bangsa sudah
sepatutnya bisa berkaca bahwa
pentingnya menjaga persatuan dan
kesatuan di atas perbedaan tersebut,
Indonesia harus bisa maju dan
meninggalkan konflik-konflik yang
mengatas namakan agama,suku dan ras
yang tentunya bisa menghambat
kemajuan Bangsa Indonesia.
(Komunikasi)
Motivasi a. Menyampaikan tujuan pembelajaran Peserta didik
pada pertemuan yang berlangsung menyimak apa
yang disampaikan
guru mengenai
tujuan
pembelajaran hari
ini
b. Guru menyampaikan, materi, Peserta didik
kompetensi inti, kompetensi dasar, menyimak
indikator pencapaian kompetensi, penjelasan dari
KKM, dan penilaian yang akan guru mengenai
dilakukan (komunikasi) kompetensi inti,
kompetensi dasar,
indikator
pencapaian
kompetensi,
KKM, dan
penilaian yang
akan dilakukan
c. Guru memberikan motivasi peserta didik Peserta didik
untuk lebih fokus dan konsentrasi agar lebih termotivasi untuk
semangat dalam mengikuti pembelajaran melakukan ice
dengan mengajak peserta didik melakukan breaking dan
ice breaking dan mengucapkan yel mengucapkan yel
semangat. semangat.
B. Kegiatan Inti 40 menit
A.Guru memberikan fenomena dan Peserta didik
stimulus dengan mengirimkan gambar mengamati
yang berhubungan dengan isu yang fenomena dan
muncul tentang kebangkitan salah satu stimulus dari
partai yang pernah berkembang di gambar yang
dalam sejarah Indonesia dan sudah diberikan dan
dibubarkan melalui power point menjawab
pertanyaan yang
diberikan
kemudian
menyimak materi
yang disampaikan
melalui media
power point
tentang
ancamanan
Disintegrasi
bangsa akibat
sumber:https://www.youtube.com/watch perbedaan
?v=jMzeU5eFoJg Ideologi tahun
1948-1965
dan Guru memberikan pertanyaan:
1.Mengapa isu seperti gambar diatas
sering di hembuskan saat pemilihan
umum datang?
2. Mengapa isu bangkitnya PKI sangat
ditakuti masyarakat Indonesia?
3.Bagaimana hubungan gambar yang
yang diberikan dengan materi yang akan
kita pelajari saat ini yaitu tentang
ancaman Disintegrasi bangsa akibat
perbedan ideologi tahun 1948-1965?

b.Guru melanjutkan pemberian materi Peserta didik


melalui power point tentang ancamanan mengamati dan
Disintegrasi bangsa akibat perbedaan menyimak materi
Ideologi tahun 1948-1965. yang disampaikan
(TPACK) melalui power
point
d.Guru membuat pertanyaan esensial Peserta didik
Fase 1 yang harus dijawab dengan membuat menjawab
Memberikan sebuah proyek, “Anak-anak tadi sudah pertanyaan
pertanyaan mengamati gambar yang berhubungan esensial dari guru
dengan fenoma konflik diIndonesia saat dan memberikan
esensial ini yang berhubungan dengan perbedaan ide tentang proyek
Ideologi serta mencermati materi yang apa yang sesuai
telah disampaikan tentang ancaman dengan
Disintegrasi bangsa akibat perbedaan pertanyaan
Ideologi tahun 1948-1965, pesan moral esensial.
apa yang bisa kalian dapatkan dari
peristiwa-peristiwa tersebut? Bagaimana
cara kalian agar persistiwa-peristiwa
akibat perbedaan Ideologi tersebut tidak
muncul lagi di Indonesia? Dan
bagaimana cara kalian menyebarkan
info tersebut agar ancaman-ancaman
seperti hal tersebut tidak berkembang
dikalangan generasi muda seperti
kalian? yang tentunya sangat
membahayakan bagi persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia yang
mememang terdiri dari berbagai macam
agama, suku dan ras? (Dimensi
pengetahuan)

e.Guru mengarahkan peserta didik Peserta didik


untuk membuat proyek Poster digital menerima arahan
dan mengistal aplikasi Canva di dari guru untuk
Handphone ataupun laptop peserta membuat proyek
didik. (Kecakapan abad 21) poster digital dan
(Teknologi) mengistal aplikasi
Canva di
Handphone
ataupun laptop
peserta didik

a.Guru mengarahkan peserta didik Peserta didik


untuk membentuk 6 kelompok . membentuk
(Kerjasama) kelompok (tim).
b.Guru mengarahkan agar masing- Peserta didik
masing kelompok melakukan melakukan
pembagian tugas meliputi menyiapkan pembagian tugas
Fase 2 alat dan bahan “menginstal aplikasi meliputi
Mendesain Canva, mengumpulkan informasi “, menyiapkan alat
rencana merancang prosedur, dan presentasi dan bahan,
Proyek setelah proyek selesai dibuat. merancang
(Kerjasama) prosedur, dan
presentasi setelah
proyek selesai
dibuat.

a.Guru membimbing peserta didik untuk Peserta didik


Fase 3
membuat jadwal kegiatan lengkap (hari, bersama
Rencana kegiatan tanggal, jam) untuk menyelesaikan kelompoknya
atau menyusun proyek terlampir di bahan ajar. membuat jadwal
jadwal (Kecakapan abad 21) kegiatan lengkap
(hari, tanggal,
jam) untuk
menyelesaikan
proyek.
a. Guru meminta kelompok untuk Peserta didik
melaporkan jadwal kegiatan melaporkan
pembuatan proyek. jadwal kegiatan
pembuatan
proyek.
b. Guru merevisi atau menyetujui Peserta didik
laporan jadwal kegiatan pembuatan menerima revisi
proyek. atau persetujuan
jadwal kegiatan
pembuatan proyek
dari guru.
a. Guru memberi arahan pada kelompok Peserta didik
Fase 4 untuk mengeksekusi proyek dan melakukan
Memonitoring keaktifan memantau keterlibatan peserta eksekusi proyek
dan perkembangan
peserta didik didik.(Kerjasama) (membuat
proyek).
(kerjasama)
b. Guru melihat dan memberi masukan Peserta didik
apakah proyek poster digital sudah menerima
mencantumkan unsur-unsur tentang masukan dari guru
pesan moral dan materi yang terkait sesuai arahan.
dengan konflik akibat perbadaan
ideologi tahun 1948-1965 di
Indonesia yang didapat dan
membimbing peserta didik jika
mengalami kesulitan .
a. Guru memberi arahan masing-masing Perwakilan
perwakilan kelompok untuk kelompok
mempresentasikan proyek yang mempresentasikan
sudah dibuat. (Kreativitas dan proyek yang
inovasi) sudah dibuat.
b. Guru melihat dan memberi penilaian Peserta didik
apakah proyek poster digital yang menerima
diberikan sudah sesuai dengan materi penilaian hasil
Fase 5 sumber belajar dan komponen proyek poster
penilaian digital .
Menguji Hasil

c. Guru mengarahkan kelompok lain Peserta didik dari


untuk memberi pertanyaan dan saran kelompok lain
terkait proyek yang memberi
dibuat.(Kreativitas) pertanyaan dan
saran terkait
proyek yang
dibuat oleh
kelompok yang
melakukan
presentasi.
a. Guru mengevaluasi hasil Peserta didik
proyek,menyesuaikan dengan materi, menerima hasil
pertanyaan esensial, serta evaluasi tentang
Fase 6
menyampaikan kelebihan dan kesesuaian materi,
Evaluasi kekurangan proyek yang dibuat. pertanyaan
pengalaman (kecakapan abad 21, literasi) esensial,
mengajar kelebihan dan
kekuarangan
proyek yang telah
dibuat.
b. Guru mengajak peserta didik untuk Peserta didik
memberi penghargaan terhadap hasil bersama-sama
proyek yang sudah diselesaikan. memberi
penghargaan
terhadap hasil
proyek yang
sudah
diselesaikan.
C. Kegiatan Penutup 10 Menit
a.Guru mengajak peserta didik Peserta didik
menyimpulkan materi yang sudah di membuat
dapat sebagai penguatan dari kegiatan simpulan
pembelajaran hari ini. (Komunikasi) pelajaran hari ini.

b.Guru memberikan penilaian akhir Peserta didik


melalui soal-soal secara tertulis dan menjawab soal-
memberikan reward kepada peserta soal yang
didik yang menjawab paling tepat dan diberikan oleh
benar guru dengan benar
dan tepat
c.Guru dan murid melakukan refleksi Peserta didik
untuk kegiatan pembelajaran hari ini bersama guru
melakukan
kegiatan refleksi
c.Guru memberikan peserta didik tugas Peserta didik
mandiri berupa pekerjaan rumah menerima tugas
menjawab soal di bahan ajar (hal 22-23) mandiri dari guru
yang dikerjakan di buku siswa
d.Guru memberikan informasi materi Peserta didik
pembelajaran untuk pertemuan menyimak
selanjutnya. penjelasan dari
guru tentang
informasi materi
pembelajaran
untuk pertemuan
selanjutnya.

e.Guru mempersilahkan siswa untuk Peserta didik


berdoa dan menutup kegiatan berdoa bersama.
pembelajaran hari ini. (Religius)

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap (terlampir)
2) Keterampilan (terlampir)
3) Pengetahuan (terlampir)

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remidial
-
-
Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD-nya belum
tuntas, yaitu dengan nilai dibawah 70.
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), tutor sebaya, atau tugas yang diakhiri dengan tes.
- Tes remedial dilakukan sebanyak 1 kali dan apabila setelah 1 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remidial dilakukan dalam bentuk penugasan
tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan akan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut :
- Peserta didik yang mencapai nilai 70≤ n <85 diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
- Peserta didik yang mencapai n ≥ 85 diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Kuta,………………………….2022

Dosen Pembimbing Guru Pamong Peserta

Dra. Sani Safitri, M.Si Henny Hariany, S.Pd,M.Pd Ni Made Karlisnayanti


196901011993022001
BAHAN AJAR
Berbasis Project

SEJARAH INDONESIA KELAS XII


Ancamanan Disintegrasi bangsa
akibat perbedaan Ideologi Pada
Masa tahun 1948-1965 di Indonesia

NI MADE KARLISNAYANTI
1) KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis upaya bangsa indonesia dalam menghadapi


ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948,
DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S
 3.1.1 Menguraikan konflik-konflik atas dasar perbedaan

3.1 Ideologi di Indonesia antara tahun 1948-1965


 3.1.2 Membandingkan kebijakan yang dilakukan
pemerintahan dalam upaya menyelesaikan konflik atas
dasar perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia
antara tahun 1948-1965

4.1 Merekonstruksi upaya bangsa indonesia dalam menghadapi


ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948,
DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S
dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
 4.1.1 Membuat secara tertulis, lisan atau dengan
media proyek poster digital upaya bangsa indonesia

4.1 dalam menghadapi konflik-konflik atas dasar


perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia
antara tahun 1948-1965
 4.1.2 Mempresentasikan hasil rekonstruksi berupa
proyek poster digital tentang upaya Bangsa Indonesia
dalam menghadapi konflik-konflik atas dasar
perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia
antara tahun 1948-1965 tahun 1948-1965

Oleh
Ni Made Karlisnayanti

Sejarah Indonesia 1
2. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengamati tayangan slide power point peserta didik dapat :


1. Setelah melakukan kegiatan ceramah variasi, diskusi dan pengamatan
power point Peserta didikmampu menelaah konflik-konflik atas perbedaan
ideologiyang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan
tepat dan benar
2. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok
peserta didik mampu membandingkan kebijakan yang dilakukan
pemerintahan dalam upaya menyelesaikan konflik atas perbedaan ideologi
yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan tepat
dan benar
3. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok,
peserta didik mampu membuatsecara tertulis, lisan atau dengan media
proyek poter digital upaya bangsa indonesia dalam menghadapi konflik-
konflik atas perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara
tahun 1948-1965 dalam bentuk cerita sejarah dengan tepat dan benar
4. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok,
peserta didik mempresentasikan hasil rekonstruksi berupa poster digital
tentang upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi konflik-konflik atas
perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-
1965 dengan tepat dan benar.

Sejarah Indonesia 2
3. PETA KONSEP
PEMBERONTAKAN PKI MADIUN
1948

ANCAMAN DISINTEGRASI
BANGSA AKIBAT PERBEDAAN PEMBERONTAKAN DI/TII
IDEOLOGI TAHUN 1948-1965

GERAKAN 30 S 1965

Sejarah Indonesia 3
4 .PETUNJUK BELAJAR
Supaya kalian berhasil mencapai kompetensi dalam mempelajari bahan ajar ini
maka ikuti petunjuk-petunjuk berikut:

 Bacalah bahan ajar ini secara


berurutan dan pahami isinya.
 Ikuti petunjuk kegiatan belajar yang
ada pada bahan ajar ini
 Cek pemahamanmu melalui evaluasi
 Belajarlah secara mandiri jika
memelukan bantuan hubungi guru
 Jangan melihat kunci jawaban
sebelum mengerjakan evaluasi
 Jika nilaimu masih kurang belajarlah
lagi pemahaman tentang materi
tersebut

Sejarah Indonesia 4
5 URAIAN MATERI AJAR

PENDAHULUAN

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=jMzeU5eFoJg

gambar diatas adalah gambar yang berhubungan dengan isu yang muncul tentang
kebangkitan salah satu partai yang pernah berkembang di dalam sejarah Indonesia
1.Mengapa isu seperti gambar diatas sering di hembuskan saat pemilihan umum
datang?
2. Mengapa isu bangkitnya PKI sangat ditakuti masyarakat Indonesia?
3.Bagaimana hubungan gambar yang yang diberikan dengan materi yang akan kita
pelajari saat ini yaitu tentang ancaman Disintegrasi bangsa akibat perbedan ideologi
tahun 1948-1965?

Gambar diatas merupakan salah ancaman yang secara tidak langsung dapat
menyebabkan konflik di masyarakat, apa lagi dhembuskan saat kondisi masayarkat sedang
dikotak-kotakan dengan pilihan saat menuju pemilihan umum, konflik yang berujung pada
perkelahian massal biasanya terjadi hanya karena masalah sepele atau karena mengandung
unsur SARA yang tak perlu. Walaupun tidak menyeluruh, kenyataan tersebut
memperlihatkan kepada kita bahwa ada sesuatu yang terjadi dalam masyarakat kita. Di
manakah jati diri kita sebagai bangsa? Apakah sebagai bangsa kita telah melupakan way of
life kita, yaitu Pancasila, yang menjadi fondasi bangunan besar rumah Indonesia.

Pancasila adalah sebuah rahmat dari Tuhan YME untuk seluruh masyarakat
indonesia, agar masyarakat indonesia memahami dan mau mengamalkan nilai-nilai yang
tertuang didalamnya. Bahkan Bung Karno sendiri mengakui bahwa dia bukan penemu
Pancasila, Bung Karno mengatakan bahwa dia hanya menemukan Pancasila, Pancasila adalah
pondasi-pondasi dasar kemasyarakatan yang sedari awal sudah tertanam dengan kokoh dalam
sanubari rakyat Indonesia

Sejarah Indonesia 5
Atas fakta dalam masyarakat seperti yang diuraikan sebelumnya, timbul pertanyaan
apakah nilai-nilai dari Pancasila itu saat ini masih ada dan hidup dalam sanubari masyarakat
kita? Untuk menjawab pertanyaan ini,kita bisa menggunakan cara pandang negatif atau
positif. Jika menggunakan kacamata negatif, kita akan pesimis dan melihat kenyataan yang
ada tanpa harapan. Namun jika menggunakan cara pandang positif, kita masih melihat bahwa
nilai-nilai itu masih ada dan hidup dalam masyarakat kita.

Yang diperlukan adalah upaya untuk membangunkan dan memperkuat memori


kolektif kita akan nilai-nilai Pancasila dan Sejarah Bangsa yang sudah membuktikan bahwa
konflik akibat perbedaan Ideologi telah merenggut banyak nyawa seperti yang pernah terjadi
di Indonesia tahu 1948-1965. Bagaimana cara kita sebagai generasi penerus bangsa agar
konflik-konflik yang berdasarkan SARA, Ideologi tidak muncul lagi di Indonesia? Yang
tentunya dapat menghambat kemajuan Bangsa. Hal ini tidak bisa melalui anjuran, omongan,
atau propaganda saja, tetapi lebih kepada aksi nyata kita sebagai generasi penerus bangsa,
contohnya adalah menyebarkan nilai-nilai moral dan hikmah yang bisa di ambil dari peristwa
masa lalu melalui konten yang menarik dan tentunya bisa kita sebarkan secara luas di media
sosial.

B. PEMAHAMAN KONSEP

Itulah beberapa pertanyaan yang muncul saat kita berbicara mengenai PKI salah satu
partai politik masa yang pernah berkembang di Indonesia tetapi kemudian di dilarang,
karena dianggap bertentangan dengan ideologi Pancasila dan pernah dianggap sebagai
salah satu dalang dari peristiwa berdarah yang pernah terjadi di indonesia tahun 1965.
Konflik atau ancaman Disintegrasi bangsa kalau dibiarkan akan sangat membahayakan
bagi persatuan dan kesatuan bangsa, dikarenakan konflik semacam ini pernah dilalui
bangsa Indonesia pada tahun 1945-1965. Bangsa yang baru merdeka ini dikacaukan
dengan gerakan yang ingin mencerai beraikan mengganti ideologi yang sudah dimana
bangsa yang dibangun dengan cucuran darah dan air mata. Mulai dari tahun 1948
hingga tahun 1965 pemerintah Indonesai bersama rakyat yang masih sangat
mencintai keutuhan NKRI saling bahu membahu untuk menumpas segala gerakan
yang bersifat disintegrasi dan separatisme dan radikalisme, pemberontakan apa
sajakah itu yang muncul akibat perbedaan ideologi? Akan kita bahas dalam modul ajar
ini.

Dari uraian materi yang nanti dipaparkan di dalam modul megenai materi
Pemberontakan PKI di Madiun 1948, DI/TII dan Gerakan 30 September dan Dengan
tambahan-tambahan informasi yang kalian peroleh dan kumpulkan dari buku paket,
sumber internet dan artikel yang diberikan, diharapkan anda dengan kelompok bisa
membuat suatu project yang berhubungan dengan materi, yang nantinya project
tersebut bisa kalian sebarkan untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan
bangsa dan menambahkan semangat kebangsaan untuk teman-teman dan orang-orang
sekitar anda

Sejarah Indonesia 6
C. URAIAN MATERI DAN SOLUSI

A. PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948, DI/TII DAN


GERAKAN 30 S 1965

1. PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948

MONUMEN KRESEK DI MADIUN

Sumber:https://regional.kompas.com/read/2021/10/01/120846378/gelar-upacara-hari-kesaktian-
pancasila-di-monumen-keganasan-pki-bupati?page=all

Monumen ini dibangun untuk memperingati Peristiwa Pemberontakan PKI di


Madiun 1948. PKI sudah terbentuk sejak masa pergerakan nasional. Dan menjadi salah
satu partai dengan jumlah masa terbanyak waktu itu, Meskipun sudah 72 tahun telah
berlalu namun peristiwa PKI Madiun tak akan pernah sirna dari perjalanan panjang
dinamika perkembangan politik di Indonesia. Peristiwa PKI 48 merupakan peristiwa
yang kelam dengan terenggutnya banyak nyawa terutama dari kaum ulama. Apakah
sebenarnya latar belakang PKI melakukan pemberontakan dan apakah tujuan
sebenarnya dari pemberontakan PKI Madiun tesebut?
Di atas kapal USS Renville yang saat itu tengah berlabuh di Tanjung Priok telah
ditanda tangani sebuah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia bersama Komisi

Sejarah Indonesia 7
Tiga Negara (KTN) yang dikenal sebagai perjanjian Renville. Seperti yang telah kalian
pelajari pada materi sejarah Indonesia kelas XI Penandatanganan perjanjian Renville
yang dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 1948 dinilai sangat merugikan bangsa
Indonesia yang baru mereka karena wilayah Indonesia semakin sempit.

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Amir_syarifudin.jpg

Tokoh dalam gambar adalah orang yang dianggap paling bertanggung jawab
terhadap penandatanganan perjanjian Renville. Persetujuan terhadap perjanjian inilah
yang akhirnya menyebabkan kabinetnya jatuh dengan mosi tidak percaya dan
anggotaanggota PNI dan Masyumi dalam kabinetnya juga ikut mundur pasca
disetujuinya
perjanjian Renville.
Dengan mundurnya dia dari kursi perdana mentri, menyebabkan dia menjadi
seorang yang oposan kepada pemerintah. Kekecewaan terhadap kejatuhannya dari kurs
perdana menetri membuatnya membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28
Juni 1948 yang mendapatkan dukungan dari PKI, Sobsi, dan partai Sosilis. Tujuan
kelompok FDR adalah menuntut pembubaran kabinet Hatta. FDR menyerang kebijakan
kabinet Hatta terkait kebijakan reorganisasi dan rasionalisasi angkatan perang. Tujuan
yang kedua melakukan tindakan pemogokan umum agar kondisi politik pemerintahan
menjadi tidak stabil.

Sejarah Indonesia 8
Sumber :https:// id.wikipedia.org/wiki/Musso

Kedatangannya Muso pada tanggal 11 Agustus 1948 disambut gembira oleh


ketua umum FDR. Kembalinya Muso dari Moskow membawa misi yang besar yaitu ingin
mendirikan negara Republik Indonesia Soviet yang berhaluan kiri. Dalam sidang
Politbiro PKI pada 13-14 Agustus 1948, ia menawarkan resolusi yang dikenal dengan
sebutan “Jalan Baru untuk Republik Indonesia”. Dia menginginkan agar dibentuknya
kerjasama yang dipimpin oleh kaum sosialis dan komunis untuk menentang politik
penjajahan. Oleh sebab itu Organisasi sosialis dan Komunis melebur dalam PKI
termasuk di dalamnya adalah FDR. Muso dan Amir mendeklarasikan pimpinan di
bawah mereka, Muso dan Amir menggoyahkan kepercayaan masyarakat dengan
menghasut dan membuat semua golongan menjadi bermusuhan dan saling mencurigai
satu dengan yang lain.
Di samping itu kabinet Hatta yang menggantikan kabinet Amir Syarifudin
dianggap oleh PKI kontroversial dengan kebijakannya mengenai RERA (Reorganisasi
dan Rasionalisasi) angkatan bersenjata. Amir dan Muso memanfaatkan kebijakan RERA
untuk menghasut kelompok militer yang berpandangan sosialis. Selain menentang
kebijakan RERA, beberapa aksi juga dilakukan kelompok Amir Muso antara lain:
• Melancarkan propaganda anti pemerintah.
• Memprovokasi para buruh untuk melakukan mogok kerja
• Melakukan pembunuhan-pembunuhan khusunya di Madiun
Selain ingin menjatuhkan kabinet Hatta strategi lain yang dipakai oleh FDR
dalam peristiwa pemberontakan PKI Madiun adalah dengan cara melakukan
pemogokan umum dan mnciptakan berbagai kekacauan lainnya untuk menghilangkan
ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah. Untuk memperkuat wilayah yang
telah di pimpin oleh FDR, mereka menarik pasukan pro-FDR dari medan tempur. Untuk
mengalihkan perhatian dan untuk menghadang TNI, FDR menjadikan Madiun sebagai
basis pemerintahan dan Surakarta dinjadikan sebagai daerah kacau.
Muso dan Amir berkeliling ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur
untuk mempropagandakan PKI beserta programnya yang bertujuan untuk menjatuhkan
wibawa pemerintah. Sambil menjelek-jelekan pemerintah, sementara itu PKI
mempertajam persaingan anatara pasukan TNI yang pro-PKI dan yang pro pemerintah.
Pemberontakan PKI Madiun (Madiun Affair) di picu karena adanya persaingan pasukan
TNI yang pro-PKI dan yang propemerintah.

Sejarah Indonesia 9
Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya diplomasi dengan Muso,
bahkan sampai mengikutsertakan tokoh-tokoh kiri yang lain, yaitu Tan Malaka. Namun,
kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948,
pertempuran antara kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI
mulai meletus. PKI dan kelompok pendukungnya kemudian memusatkan diri di
Madiun. Muso pun kemudian pada tanggal 18 September 1948 memproklamirkan
Republik Soviet Indonesia. Pada awal pemberontaknnya PKI membantai rakyat dan
tentara dan kaum santri yang masih setia kepada pancasila.
Melihat sepak terjang PKI yang sangat membahayakan bagi NKRI, Presisen
Seokarno melalui siarannya di RRI Yogyakarta menyampaikan pesan kepada
masyarakat Indonesia betapa sangat berbahayanya PKI Muso bagi keutuhan bangsa
Indonesia. PKI Muso mempunyai tujuan untuk untuk merampat kedaulatan Indonesia
yang berasaskan Pancasila menggantinya dengan negara komunis.
Kepada Jendral Soedirman, Presiden Soekarno memberikan mandatnya untuk
menumpas pemberontakan PKI di Madiun. Soedirman segera menugaskan kolonel
Nasution dan letkol Soeharto untuk bergerak. TNI berhasil melucuti persenjataan FDR
Yogyakarta dan menangkap para tokoh militan PKI seperti Alimin, Djoko Sudjono dan
Siauw Giok Tjan. Semua penerbitan yang berafiliasi PKI turut diberangus, percetakan
disegel, poster-poster dan sapanduk-spanduk dibersihkan dan diganti dengan
posterposter bertuliskan “kami hanya mengakui pemerintah Soekarno-Hatta”.
Setelah Madiun berhasil direbut TNI, Musso dan pengawalnya melarikan diri ke
arah ponorogo, sementara TNI melakukan pengejaran terhadapnya. Dalam kejar-
kejaran terjadi saling tembak hingga kuda delman tertembak. Musso berlari dan
bersembunyi di sebuah kamar mandi di sebuah pemandian umum. Satu peleton tentara
mengepung dan kembali terjadi baku tembak. Ketika keluar kamar mandi, Musso
tertembak dua kali. Sementara itu Amir Syarifudin telah diketahui bertahan di hutan jati
di pegunungan sekitar Klambu. Akibat pengepungan yang rapat ini, ditambah dengan
bantuan alam yang berupa hujan hampir setiap hari, Amir Syarifudin dapat ditangkap
untuk kemudian dibawa ke solo untuk mmepertanggungjawabkan segela perbuatannya
di meja hijau

Sejarah Indonesia 10
2. PEMBERONTAKAN DI/TII

JAWA BARAT

Latar Belakang
Pada 17 Januari 1948 pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Belanda
menandatangani kesepakatan dalam perundingan Renville. Hasil keputusan dalam
perundingan Renville yang disepakati pemerintah Belanda dan Indonesia menimbulkan
beberapa permasalahan bagi pemerintah Republik Indonesia. Salah satu permasalahan
tersebut adalah Indonesia harus menarik pasukannya dari daerah kantong gerilya yang
berada di dalam garis demarkasi van Mook. Garis demarkasi van Mook adalah batas
wilayah Indonesia yang diduduki Belanda berdasarkan hasil Agresi Militer Belanda I.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus menarik 20.000 pasukan Divisi Siliwangi
keluar dari wilayah Jawa Barat yang dikuasai Belanda. Selanjutnya, pasukan yang
dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution tersebut melakukan perjalanan ke Jawa Tengah
yang masih dikuasai Republik Indonesia. Peristiwa ini dikenal dengan long march
Siliwangi.

Perjalanan pasukan Divisi Siliwangi dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah yang dikenal dengan
long march Siliwangi
Sumber:https://web.archive.org/web/20210225031158/https://aktualitas.id/berita/2020/02
/03/darah-dan-air-mata-long-march-siliwangi/

Jalannya Pemberontakan
Keputusan dalam perundingan Renville ditentang oleh mantan anggota Laskar
Hizbullah, Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo. Menurut Kartosuwirjo, keluarnya
pasukan Siliwangi dari Jawa Barat sama artinya menyerahkan wilayah Jawa Barat pada
Belanda. Oleh karena itu, saat para pemimpin pemerintah dan TNI hijrah ke wilayah
Jawa Tengah, Kartosuwirjo memilih tetap tinggal di Jawa Barat bersama para
pengikutnya. Pada 7 Agustus 1949 Kartosuwirjo memproklamasikan berdirinya Negara
Islam Indonesia (NII), atau lebih dikenal dengan Darul Islam. Kartosuwirjo mengangkat
dirinya sebagai imam atau pemimpin negara tersebut. Ia mengangkat para pengikutnya
menjadI Tentara Islam Indonesia. Sepanjang 1949 Kartosuwirjo beserta para

Sejarah Indonesia 11
pengikutnya menyerang tentara Belanda dan setiap pasukan TNI yang memasuki
wilayah Jawa Barat yang tidak mengakui keberadaan NII. Pengaruh DI/TII berhasil
menyebar ke berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan
Selatan, dan Aceh. Pengaruh DI/TII di Jawa Tengah terpusat di wilayah Brebes, Tegal,
dan Pekalongan. Gerakan DI/TII di wilayah tersebut dipimpin oleh Amir Fatah. Gerakan
DI/TII di Jawa Tengah memiliki cukup kekuatan karena didukung oleh Batalion 426.

Anak Kartosuwiryo Kembali ke Pancasila: Mengingat Tangis Bung Karno saat Tanda
Tangani SK Hukuman Mati Kartosuwiryo, Sahabatnya Sendiri
Sumber : https://intisari.grid.id/read/031817970/anak-kartosuwiryo-kembali-ke-
pancasila-mengingat-tangis-bung-karno-saat-tanda-tangani-sk-hukuman-mati
kartosuwiryo-sahabatnya-sendiri?page=all

Upaya Penumpasan
Upaya PenumpasanPemerintah membutuhkan waktu cukup lama untuk
menumpas pemberontakan DI/TII. Pemerintah menumpas gerakan DI/TII dengan dua
cara, yaitu cara damai dan operasi militer. Upaya pemerintah untuk melakukan
perundingan damai mengalami kegagalan. Hampir seluruh daerah yang menyatakan
diri sebagai bagian dari NII Kartosuwirjo enggan kembali ke Republik Indonesia. Hanya
pemimpin DI/TII Aceh, Daud Beureueh yang bersedia diajak berunding dan setuju
kembali ke Republik Indonesia, tepatnya pada 1962. Adapun di wilayah lain
pemberontakan ditumpas melalui operasi militer. Pada 1 April 1962 pemerintah
melancarkan Operasi Bharatayudha untuk menumpas pemberontakan DI/TII
Kartosuwirjo. DI/TII makin terdesak dan satu persatu komandannya menyerahkan diri.
Selanjutnya, A.H. Nasution menerapkan strategi Pasukan Gabungan Rakyat Berantas
Tentara Islam (Pagar Betis). Strategi Pagar Betis ini dilakukan dengan cara
menghimpun keterangan dari para pemimpin DI/TII yang telah tertangkap. Pada 4 Juni
1962 Kartosuwirjo berhasil ditangkap di Gunung Geber dan dieksekusi mati pada 5
September 1962 di Kepulauan Seribu. Tertangkapnya Kartosuwirjo tidak mengakhiri
upaya pemerintah Indonesia untuk menumpas gerakan DI/TII. Di Jawa Tengah operasi
penumpasan gerakan DI/TII dilakukan dengan menerjunkan operasi militer yang
dikenal dengan nama Gerakan Benteng Nasional dan Operasi Merdeka Timur. Gerakan
Benteng Nasional dipimpin oleh Letkol Sarbini, Letkol M. Bachrun, dan Letkol A. Yani.
Adapun Operasi Merdeka Timur dipimpin oleh Letkol Soeharto.

Sejarah Indonesia 12
3. PEMBERONTAKAN DI/TII

JAWA TENGAH

Fatah lengkapnya Amir Fatah adalah komandan Laskar Hizbullah di daerah


Tulangan, Siduardjo, dan Mojokerto di Jawa Timur pada pertempuran 10 November
1945. Setelah perang kemerdekaan ia meninggalkan Jawa Timur dan bergabung dengan
pasukan TNI di Tegal. Setelah bergabung dengan Kartosuwiryo, Amir Fatah kemudian
diangkat sebagai komandan pertemburan Jawa Tengah dengan pangkat Mayor Jenderal
Tentara Islam Indonesia. Untuk menghancurkan gerakan ini, Januari 1950 dibentuk
Komando Gerakan Banteng Negara (GBN) dibawah Letkol Sarbini. Amir Fatah dan para
pendukungnya menganggap bahwa aparatur Pemerintah RI
dan TNI yang bertugas di daerah Tegal-Brebes telah terpengaruh oleh “orang-orang
Kiri”, dan mengganggu perjuangan umat Islam. Ketiga, adanya pengaruh “orang-orang
Kiri” tersebut, Pemerintah RI dan TNI tidak menghargai perjuangan Amir Fatah dan
para pendukungnya selama itu di daerah Tegal-Brebes. Bahkan kekuasaan MI yang
telah dibinanya sebelum Agresi Militer II, harus disebahkan kepda TNI di bawah
Wongsoatmojo. Keempat, adanya perintah penangkapan dirinya oleh Mayor Untuk
mencegah DI Amir Fatah agar tidak meluas ke daerah daerah lain di Jawa Tengah, maka
diperlukan perhatian khusus. Kemudian Panglima Divisi III Kolonel Gatot Subroto
mengeluarkan siasat yang bertujuan memisahkan DI Amir Fatah dengan DI
Kartosuwiryo, menghancurkan sama sekali kekuatan bersenjatanya dan membersihkan
sel sel DI dan pimpinannya. Dengan dasar instruksi siasat itu maka terbentuklah
Komando Operasi Gerakan Banteng Nasional (GBN). Daerah Operasi disebut daerah
GBN.

Sumber:https://www.google.com/search?q=amir+fatah&client=firefox-b-
d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiAm20_bT6AhXlUGwGHXN0Bt4Q_AUoAXoECA
IQAw&biw=1366&bih=653&dpr=1#imgrc=l3LWg_g1-UpBjM

Sejarah Indonesia 13
Pimpinan Operasi GBN yang pertama Letkol Sarbini, kemudian diganti oleh
Letkkol M. Bachrun dan terakhir Letkokl A. Yani. Dalam kemimpinan Letkol A. Yani
untuk menumpas Di Jawa Tengah dan gerakan ke timur dari DI Kartosuwiryo yang
gerakannya meningkat dengan melakukan teror terhadap rakyat, maka dibentuk
pasukannya yang disebut Banteng Raiders. Kemudian diadakan perubahan gerakan
Banteng dari defensif menjadi ofensif. Gerakan menyerang musuh dilanjutkan dengan
fase pembersihan. Dengan demikian tidak memberi kesempatan kepada musuh untuk
menetap dan konsolidasi di suatu tempat. Operasi tersebut telah berhasil membendung
dan menghancurkan exspansi DI ke timur, sehingga rakyat Jawa tengah tertindar dari
bahaya kekacauan dan gangguan keamanan dari DI

4. PEMBERONTAKAN DI/TII
ACEH

Penurunan status Aceh dari daerah istmewa menajdi satu provinsi bagian dari
provinsi sumatera utara hal tersebut otomatis akan menurunkan jabatan Daud beureuh
sebagai Gubernur Militer. Tak puas dengan keputusan pemerintah pemberontakan
DI/TII di Aceh dimulai dengan “Proklamasi” Daud Beureueh bahwa Aceh merupakan
bagian “Negara Islam Indonesia” di bawah pimpinan Imam Kartosuwirjo pada tanggal
20 September1953. Sebagai Gubernur Militer ia berkuasa penuh atas pertahanan
daerah Aceh dan menguasai seluruh aparat pemerintahan baik sipil maupun militer.
Sebagai seorang tokoh ulama dan bekas Gubernur Militer, Daud Beureuh tidak sulit
memperoleh pengikut. Daud Beureuh juga berhasil memengaruhi pejabat-pejabat
Pemerintah Aceh, khususnya di daerah Pidie. Untuk beberapa waktu lamanya Daud
Beureuh dan pengikutpengikutnya dapat mengusai sebagian besar daerah Aceh
termasuk sejumlah kota. Upaya pemerintah dilakukan melalui jalan kooperatif antara
lain dengan membuka dialog antara M Hatta dengan kelompok daud Beureuh dan
selanjutnya ditindaklanjtuo dengan menyelenggarakan kerukunan Rakyat Aceh pada
tanggl 17-28 Desember 1962 Hasil keputusan dalam musyawarah tersebut dituangkan
dalam Keputusan Perdana Menteri RI No.1/ Misi/ 1959 tanggal 26 Mei 1959. Kemudian,
dilanjutkan dengan keputusan penguasa perang tanggal 7 April 1962, No.KPTS/
PEPERDA-061/ 3/ 1962 tentang pelaksanaan ajaran Islam bagi pemeluknya di Daerah
Istimewa Aceh. Dan jugapemberian amnesti kepada Daud Beureuh dengan catatan
apabila Daud Beureuh bersedia untuk menyerahkan diri dan kembali pada masyarakat
Aceh.

Sejarah Indonesia 14
5. GERAKAN 30 SEPTEMBER
1965

Monumen sakti pancasila untuk memperingati peristiwa Gerakan 30 September 1965


Sumber : https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-monumen-pancasila-sakti

No. Teori Keterangan

1. Gerakan 30 September 1965 merupakan konflik internal Angkatan Darat.

Dua sejarawan Amerika Serikat, yaitu B.R.O.G. Anderson dan Ruth McVey menyatakan
peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 merupakan puncak konflik internal
Angkatan Darat. Menurut kedua sejarawan tersebut, PKI hanya objek yang sengaja
dikorbankan untuk mengalihkan perhatian terhadap pelaku utama yang sesungguhnya.

2. Dalang Gerakan 30 September 1965 adalah CIA.

Pernyataan tentang keterlibatan Central Intellegence Agency (CIA) dalam peristiwa


30 September 1965 diungkapkan oleh Peter Dale Scott dan Geoferry Robinson.
Keterlibatan CIA tidak lepas dari kekhawatiran Amerika Serikat terhadap
perkembangan komunisme

Sejarah Indonesia 15
di Indonesia. Oleh karena itu, CIA bekerja sama dengan kelompok dalam Angkatan
Darat untuk memprovokasi PKI agar melakukan kudeta terhadap pemerintahan
Presiden Soekarno.

3. Dalang Gerakan 30 September1965 adalah PKI.

Pada masa Orde Baru pemerintah menyatakan dalang peristiwa 30 September 1965
adalah PKI yang dibantu sejumlah oknum TNI. Akan tetapi, pernyataan tersebut
diragukan oleh beberapa pakar politik karena PKI sejak lama telah mendominasi
perkembangan politik di Indonesia.

4. Gerakan 30 September 1965 berkaitan dengan kepentingan Inggris dan


Amerika Serikat.

Greg Pulgrain menyatakan Amerika Serikat dan Inggris merupakan dalang dari
peristiwa 30 September 1965. Menurutnya, Amerika Serikat dan Inggris memiliki niat
yang sama untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno. Kedua negara tersebut
menganggap Presiden Soekarno berbahaya bagi kepentingan mereka. Presiden
Soekarno merupakan penentang utama kepentingan Inggris di Malaysia dan Brunei.
Adapun bagi Amerika Serikat, kedekatan Presiden Soekarno dengan paham komunis
menjadi ancaman terhadap skenario Perang Dingin Amerika Serikat melawan Uni
Soviet.

5. Teori Chaos. Teori Chaos dikemukakan oleh John D. Legge.


Menurutnya, tidak ada pelaku tunggal dalam peristiwa gerakan 30 September 1965.
Peristiwa tersebut muncul sebagai imbas dari perselisihan politik yang terjadi secara
berkelanjutan sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. John D. Legge juga
menyatakan tidak ada skenario besar dalam peristiwa 30 September 1965

Terlepas dari ke 5 teori tentang peristiwa berdarah G 30 S yang terjadi di


Indonesia. Sepak terjang PKI masih begitu terasa memilukan dan merupakan perjalanan
sejarah yang kelam bagi perjalanan politik Indonesia pada awal kemerdekaan.
Peristiwa G30S atau biasa disebut dengan Gerakan 30 September
merupakan salah satu peristiwa pemberontakan komunis yang terjadi pada bulan
September sesudah beberapa tahun Indonesia merdeka. Peristiwa G30S terjadi di
malam hari tepatnya pada tanggal 30 September tahun 1965. Dalam sebuah kudeta,
setidaknya ada 7 perwira tinggi militer yang terbunuh dalam peristiwa tersebut.

Latar Belakang
Kegagalan PKI dalam melakukan pemberontakan pada 1948 tidak menghentikan
langkah para kadernya. Pada 1965 PKI kembali melakukan pemberontakan terhadap
pemerintah Indonesia. Kebijakan Presiden Soekarno yang mengeluarkan ajaran
nasionalis, sosialis, dan komunis (Nasakom) dimanfaatkan PKI untuk menyebarluaskan
pengaruhnya di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan, PKI berhasil memperkuat
kedudukannya dalam percaturan politik Indonesia melalui ajaran Presiden Soekarno
tersebut. Pada masa itu PKI menjadi pesaing utama Angkatan Darat dalam percaturan
politik Indonesia. Persaingan antara PKI dan Angkatan Darat berkaitan dengan rencana
pembentukan Angkatan Kelima. Rencana yang diajukan PKI tersebut ditolak oleh

Sejarah Indonesia 16
Angkatan Darat. Di bawah pimpinan Jenderal A.H. Nasution dan Letnan Jenderal Ahmad
Yani, Angkatan Darat menentang keras penyusupan kaum komunis dalam angkatan
bersenjata. Pertentangan tersebut mendorong PKI menyebarkan isu adanya ”Dewan
Jenderal” yang berencana merebut kekuasaan dari tangan Presiden Soekarno.
Persaingan antara PKI dan Angkatan Darat memperburuk kondisi politik di Indonesia.
Kondisi ini makin memanas dengan ditemukannya dokumen Gilchrist pada Mei 1965.

Jalannya Pemberontakan
Pada 1965 PKI berusaha menyebarkan pengaruhnya di Indonesia. Untuk
memperkuat pengaruhnya di Indonesia, PKI melancarkan aksi sepihak dengan
menyerobot tanah milik kelompok elite tradisional. Selanjutnya, tanah tersebut
dibagikan kepada para petani miskin pendukung PKI. Selain itu, PKI telah berhasil
menanamkan pengaruhnya di jajaran pasukan pengawal presiden Cakrabirawa,
Angkatan Udara, dan beberapa unit Angkatan Darat. Kedekatan PKI dengan Angkatan
Darat tampak dari pelaksanaan latihan kemiliteran yang memanfaatkan fasilitas AURI
di Lubang Buaya, Jakarta. Latihan kemiliteran yang diikuti 3.000 anggota PKI dan
organisasi binaannya tersebut disamarkan sebagai latihan sukarelawan untuk
konfrontasi dengan Malaysia. Latihan kemiliteran tersebut diadakan hingga akhir
September 1965. Pada 30 September 1965 pasukan pendukung PKI di bawah pimpinan
Letnan Kolonel Untung Sutopo mulai melancarkan aksinya dengan menculik dan
membunuh sejumlah petinggi Angkatan Darat yang dianggap antikomunis di Jakarta
dan Yogyakarta.
Beberapa petinggi Angkatan Darat yang berhasil diculik dan dibunuh oleh PKI
adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Soeprapto, Mayor Jenderal Mas
Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald
Ignatius Panjaitan, dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo. Adapun sasaran utama
PKI, yaitu Jenderal A.H. Nasution berhasil meloloskan diri. Akan tetapi, putrinya yang
bernama Ade Irma Suryani dan ajudannya, Letnan Satu Pierre Tendean menjadi korban
dalam peristiwa tersebut. Para perwira militer yang menjadi korban G 30 S dibawa ke
sebuah sumur tua di kawasan Lubang Buaya, tidak jauh dari pangkalan udara Halim
Perdanakusuma, Jakarta. Sementara itu, di Yogyakarta PKI mengadakan aksi dengan
melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso Dharmokusumo dan Letnan
Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto. Kedua perwira tersebut diculik dan dibunuh di
daerah Kentungan. Hingga saat ini, peristiwa G 30 S masih menjadi perdebatan.
Setidaknya terdapat lima teori mengenai peristiwa tersebut.

Upaya Penumpasan
Langkah awal yang dilakukan pemerintah untuk menumpas gerakan 30 September
1965 adalah menetralisasi pasukan yang berada di sekitar lapangan Medan Merdeka
yang dimanfaatkan oleh kelompok gerakan 30 September 1965. Oleh karena itu,
pemerintah melakukan operasi militer untuk menumpas gerakan 30 September 1965.
Operasi militer mulai dilakukan pada 1 Oktober 1965. Pada saat itu Mayor Jenderal
Soeharto selaku Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mengambil alih
pimpinan Angkatan Darat. Pengambilalihan pimpinan ini karena Panglima Angkatan
Darat tidak dapat menjalankan tugasnya. Pada 1 Oktober 1965 Resimen Para Komando
Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang bernama Komando Pasukan Khusus
(Kopassus) di bawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo berhasil merebut kembali
studio RRI pusat dan kantor pusat telekomunkasi.

Sejarah Indonesia 17
Setelah merebut kantor pusat RRI, pasukan Angkatan Darat melanjutkan operasi
penumpasan dengan menetralisasi pasukan-pasukan yang berada di sekitar lapangan
Medan Merdeka. Pada 2 Oktober 1965 pasukan Angkatan Darat berhasil membebaskan
pangkalan udara Halim Perdanakusuma dari pasukan-pasukan pro-PKI. Pada 3 Oktober
1965 operasi militer dilanjutkan dengan menyisir kawasan Lubang Buaya yang menjadi
tempat latihan kemiliteran simpatisan PKI. Dalam penyisiran tersebut pasukan operasi
militer berhasil menemukan korban penculikan dan pembunuhan PKI di sebuah sumur
tua. Para korban kemudian dimakamkan melalui upacara kenegaraan pada 5 Oktober
1965 di taman makam pahlawan Kalibata, Jakarta. Sementara itu, jenazah dua perwira
yang dibunuh di Yogyakarta baru ditemukan pada 21 Oktober 1965. Kedua jenazah
tersebut dimakamkan di taman makam pahlawan Semaki, Yogyakarta pada 22 Oktober
1965. Perwira Angkatan Darat yang menjadi korban pemberontakan PKI tersebut
dianugerahi gelar pahlawan revolusi.

Sejarah Indonesia 18
C. RANGKUMAN

1) Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Jawa Timur
bulan September – Desember 1948. Peristiwa ini diawali dengan
diproklamasikannya negara Soviet Republik Indonesia pada tanggal 18 September
1948 di Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia yang
didukung oleh Front demokrasi rakyat yang dibentuk oleh mantan Perdana mentri
Amir Syarifudin.
2) pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari jatuhnya kabinet Amir
Syarifuddin pada tahun 1948. Kabinet Amir Syarifuddin jatuh disebabkan oleh
kegagalannya dalam perundingan Renville yang sangat merugikan Indonesia
3) Gerakan DI/TII adalah organisasi yang berjuang atas nama Umat Islam yang ada di
seluruh Indonesia. Nama NII sebenarnya kependekan dari “Negara Islam
Indonesia” dan kemudian banyak orang yang menyebutkan dengan nama Darul
islam atau yang dikenal dengan nama “DI” arti kata darul Islam ini sendiri adalah
“Rumah Islam” dari kata tersebut dapat kita ambil pengertian bahwa organisasi ini
merupakan tempat atau wadah bagi umat islam yang ada di Indonesia untuk
menyampaikan aspirasi-aspirasi mereka, agar aspirasi-aspirasi mereka dapat
tertampung dan dapat terorganisir sehingga berguna bagi umat islam di Indonesia.
4) Gerakan DI/TII yang terjadi di masing-masing daerah mempunyai latar belakang
yang berbeda-beda namun pemberontakan ini mempunyai tujuan yang dengan
mendirikan Gegara Islam Indonesia di negara Kesatuan republik Indonesi
5) Sebelum melakukan penumpasan dengan cara militer pemerintah selalu
mendahuluinya dengan suatu musaywarah untuk mencapai jalan keluar unyuk
menghindari pertumpahan darah
6) G 30 S 1965 merupakan gerakan yang tujuan utamanya untuk menurunkan
(mengkudeta) presiden RI pertama, Soekarno agar dapat menguasai Indonesia
dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
7) Sebelum mulainya gerakan G30S 1965, awal mula kecurigaan masyarakatnya
terjadi
pada bulan Juli 1959 ketika parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan
konstitusi di bawah dekrit presiden dengan PKI berdiri di belakang, memberikan
dukungan penuh kepada presiden Soekarno.
8) Penolakan rencana embenrukan angakatan ke 5 yang dikemuakkan oleh PKI
memnjadi pemeicu semakin ekruhnya suasana terutama dalam hubungan internal
antara AD dan PKI.
9) PKI meniupkan isu tentang dewan jenderal di tubuh AD yang tengah
mempersiapkan suatu kudeta
10) Kekacauan ini memicu adanya gerakan G30 S 1965 . Peristiwa G30S 1965dimulai
pada tanggal 1 Oktober dini hari, dimana kelompok pasukan bergerak dari
Lapangan Udara Halim Perdana kusuma menuju daerah selatan Jakarta untuk
menculik 7 jendral yang semuanya merupakan anggota dari staf tentara

Sejarah Indonesia 19
Jadwal Kegiatan Proyek
Pebelajaran Aksi 3
1.Uraian Proyek
Model Project Based Learning (PJBL)

Materi Ancaman Disintegrasi bangsa akibat perbedaan Ideologi tahun 1948-


1965

Proyek Melalui penugasan Kelompok, peserta didik diarahkan untuk membuat


proyek Poster digital dari aplikasi canva

2.Susunan Jadwal Kegiatan

No Waktu Rencana kegiatan


Kegiatan
Guru PD

1 Hari ke 2 -Guru membagi kelompok dan membagi -Peserta didik membuat


sebelum pembagian tugas kelompok dan tugas kelompok sesuai arahan guru
pembelajaran masing-masing individu melalui grup dan menerima pembagian
berlangsung whattaps memberitahu bahwa akan tugas kelopok dan tugas
(diluar tatap melaksanakan pembelajaran berbasis proyek individu
muka pada pembelajaran sejarah indonesia yang
akan berlangsung dikelas

-Guru memberikan instruksi untuk mencari


konsep materi yang akan di gunakan di
-Mengkaji konsep konflik
Poster digital sesuai dengan pembagian
akibat perbedaan idelogi
materi per kelompok
antara tahun 1948-1965 di
indonesia dari buku, modul
dan internet

-menginstruksikan untuk mendownload


aplikasi Canva di handphone atau laptop - mulai menginstal aplikasi
masing-masing Canva dan merancang design
poster digital

-melaporkan rancangan
- mengarahkan peserta didik untuk template-templete poster
merancang template yang akan digunakan digital
untuk mendesign poster digital

Sejarah Indonesia 20
-guru mengarahkan peserta didik untuk -peserta didik mencari gambar
mendownload gambar tokoh , dan gambar- tokoh dan yang sesuai dengan
gambar yang sesuai dengan materi pembagian materi dan
mendownloadnya

2 Hari ke 1 -Guru mengarahkan peserta didik -membuat materi (sesuai


sebelum mengumpulkan materi yang akan digunakan dengan komponen penilaian
pembelajaran di dlam proyek, mendesign awal poster dan latar belakang, tokoh yang
berlangsung membuat laporan pembauatan poster digital terlibat, jalannya
(diluar tatap melalui grup kelas di whataps pemberontakan secara garis
muka) besar, nilai moral yang bisa
diambil dari peristiwa
tersebut) yanga akan
digunakan di poster digital

-mendesign awal poster digital


di canva

-mencatat proses pembuatan


awal design poster digital

-membuat laporan pembuatan


design poster digital

3 Hari pertemuan -Guru mengarahkan peserta didik untuk -memfinalkan design poster
tatap muka mengeksekusi proyek digital yang telah dibuat
(pertemuan tatap
muka) -guru meminta hasil laporan pembuatan -melaporkan hasil pembuatan
proyek poster digital design poster digital

-guru meminta hasil proyek yang telah -peserta didik mengumpulkan


dibuat untuk dikumpul dan dinilai hasil proyek poster digital
melalui Googleclassroom dan
menerima nilai

-Guru menginstruksikan untuk melakukan -mempresentasikan hasil


presentasi hasil proyek poster digital yang proyek design poster digital
telah di buat

Sejarah Indonesia 21
D. LATIHAN EVALUASI

1. Sejak Juni 1948 para tokoh PKI mengerahakan massa untuk melancarkan aksi
sepihak ke daerah Surakarta, Solo, Kediri, dan Puwadadi, adapun saran yang
disampaikan para Tokoh PKI seperrti tercantum di bawah ini yaitu… .
A. Menduduki kentor pemerintahan.
B. Menculik para tokoh PKI.
C. Melucuti persenjataan anggota militer.
D. Mengambil alih tempat-tempat strategis.
E. Merebut tanah milik bangsawan.

2. Pemberontakan PKI di Madiun 1948 berkaitan erat dengan kebijakan Rekonstruksi


dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA). Indikator yang mendukung pernyataan
tersebut adalah…
A. TNI tidak berhasil menyatukan unsur KNIL Ke dalam tubuh APRIS sebagai unsur
keamanan RIS.
B. Kabinet Hatta melakukan pengurangan terhadap TNI yang dianggap menjadi
beban anggran negara.
C. Amir Syarifudin menghimpun anggota tentara yang tersingkir untuk melakukan
pemberontakan.
D. Rera akan bermetamorfosis menjadi FDR yang kelak akan melakukan di
pemberontakan di Madiun.
E. Rera dipimpin oleh Muso dan Alimin.

3.Gerakan yang terjadi tanggal 30 September 1965 menimbulkan perubahan yang


besar pada keberlangsungan Negara Indonesia. Salah satu dampak yang timbul dari
gerakan tersebut adalah…
A. Pergantian sistem demokrasi terpimpin menjadi demokrasi parlementer.
B. Dijalankannya program reorganisasi dan rasionalisasi.
C. Munculnya Supersemar.
D. Munculnya Trikora dari masyarakat.
E. Pembubaran negara federal RIS

4. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perjuangan bangsa Indonesia belum


berakhir. Selain ancaman dari pihak asing yang ingin kembali menjajah, bangsa
Indonesia menghadapi ancaman dari bangsa Indonesia sendiri. Salah satunya
adalah gerakan komunis yang ingin mnedirikan negara komunis Indonesia. Partai
Komunis Indonesia sudah melakukan pemberontakan berulang kali sejak tahun 1926.
Puncaknya, terjadi peristiwa G30 S/PKI tahun 1965. Bahaya komunis juga
dianggap sebagai bahaya laten yang harus diwaspadai. Hal mendasar yang
menyebabkan paham komunis tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
yang pancasilais adalah ….
A. Komunisme sering melakukan aksi demonstrasi dan perusakan.
B. Komunisme bersifat ateis tidak mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
C. Komunisme menginginkan bentuk negara komunis.
D. Komunisme berasal dari negara blok timur yang berlawanan dengan blok barat.
E. Pancasila merupakan ide presiden Sukarno yang beraliran liberal, bukan komunis.

Sejarah Indonesia 22
5.ada saat bangsa Indonesia harus berjuang mempertahankan kemerdekaan, di
Jawa Barat muncul gerakan separatis DI/TII yang dipimpin oleh SM Kartosoewirjo.
Gerakan ini, selain disebabkan banyak pasukan SM Kartosoewirjo yang teranulir
kebijakan Rera, juga kecewa terhadap pemerintah RI karena….
A. tunduk terhadap perundingan Renville
B.pasukannya tidak diakui pemerintah
C. tidak mengakomidir pasukannya
D. bersekutu dengan kekuatan Belanda
E. menguntungkan perjuangan rakyat RI

6. Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan
penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah,
Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di
Aceh tersebut yaitu ....
A. bekerja sama dengan GAM
B. menerapkan darurat militer
C. penyelesaian secara damai
D. menggunakan mediator asing
E. menggunakan operasi militer

7.Beberapa hari menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-74, Sardjono Kartosoewirjo—


salah seorang anak dari Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang pernah memimpin
gerakan DI/TII di Jawa Barat—beserta sejumlah keturunan tokoh DI/TII yang lain, pada
Selasa (13/8/2019) melakukan ikrar setia kepada NKRI di depan Menko Polhukam.
Peristiwa ini mengundang keheranan sejumlah pihak karena tragedi pemberontakan
DI/TII yang banyak memakan korban. Kesimpulan yang bisa dituliskan dari informasi
tersebut diatas adalah
A. Semua gerakan sparatisme harus di tumpas dari bumi Indonesia
B. DI/TII adalah gerakan Sparatis yang mmepunyai tujuan mendirikan negara
Islam Indonesia
C. Keinginan pemerintah untuk menyatukan rakyat Indonesia dalam NKRI
tanpa kecuali
D. Gerakan sparatisme adalah gerakan yang melanggar hukum dan harus
ditumpas
E. Usaha pemerintah untuk membina hubungan baik dalam bingkai NKRI

8. Untuk menumpak gerakan DI/TII jawa barat . A H nasution menerapkan operasi


pagar betis, strategi ini dilaksanakan dengan langkah….
A. membangun benteng-beneng di wilayah konflik
B. menghimpun kekuatan dari rakyat yang pro pemerintah
C. melakukan perundingan dengan para petinggi DI/TII
D. menghimpun keterangan dari Para anggota DI/TII yang tertangkap
E. menempatkan pasukan khusu dalam garda terdepan pasukan pemerintah

Sejarah Indonesia 23
KUNCI JAWABAN DAN PENJELASAN

1. Kunci Jawaban : D
Sejak Juni 1948 para tokoh PKI mengerahakan massa untuk melancarkan aksi sepihak
ke daerah Surakarta, Solo, kediri, dan Puwadadi, adapu saran yang disampaikan para
Toko PKI seperrti tercantum di bawah ini Mengambil alih tempat-tempat strategis
2. Kunci Jawaban : C
Pemberontakan PKI di Madiun 1948 berkaitan erat dengan kebijakan Rekonstruksi dan
Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA). Rera merupakan kebijakan yang dikeluarkan
oleh kabinet Hatta melalaui Penetapan Presiden No.14 tanggal 4
Mei 1948 Kabinet Hatta mentayakan dalam sidang BPKNIP menyatakan
bahwa RERA dilaksanakan karena telah terjadi penggunaan tenaga manusia yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan, sehingga jikalau tidak dilakukan rasionalisasi maka
Negara akan mengalami inflasi yang sedemikian parah.Untuk setiap orang yang terkena
rasionalisasi harus mendapatkan lapangan kerja yang baru untuk mendapatkan
penghidupan yang layak

3.Kunci Jawaban : D
Gerakan yang terjadi tanggal 30 September 1965 menimbulkan perubahan yang besar
pada keberlangsungan Negara Indonesia. Salah satu dampak yang timbul dari gerakan
Kondisi politik bangsa menjadi tidak stabil karena adanya pertentangan di para
penyelenggara dan lembaga negara. Timbulnya demonstrasi besar yang dilakukan oleh
rakyat, mahasiswa, KAMI dan KAPPI. Yang mengatasnamakan gerakan tersebut dengan
TRITURA

4.Kunci Jawaban : B
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perjuangan bangsa Indonesia belum
berakhir. Selain ancaman dari pihak asing yang ingin kembali menjajah, bangsa
Indonesia menghadapi nacaman dari bangsa Indonesia sendiri. Salah satunya adalah
gerakan komunis yang ingin mnedirikan negara komunis Indonesi. Partai Komunis
Indonesia sudah melakukan pemberontakan berulang kali sejak tahun 1926.Puncaknya,
terjadi peristiwa G30 S tahun 1965. Bahaya

5.Kunci Jawaban : A
Pada tanggal 17 Agustus 1948 indonesia dan belanda sepakat untuk menndatangani
perjajian renville , namun isi perjanjian renville yang desepakai menimbulkan pro dan
kontra, salah satunya adalah kartosuwiryo yang menganggap dengan
ditandatanganinya perjanjian Renville jawa barat seakan diserahkan kepada Belanda

6.Kunci Jawaban : C
Upaya pemerintah dilakukan melalui jalan kooperatif antara lain dengan membuka
dialog antara M Hatta dengan kelompok daud Beureuh dan selanjutnya ditindaklanjtuo
dengan menyelenggarakan kerukunan Rakyat Aceh pada tanggl 17-28 Desember 1962
Hasil keputusan dalam musyawarah tersebut dituangkan dalam Keputusan Perdana
Menteri RI No.1/ Misi/ 1959 tanggal 26 Mei 1959. Kemudian, dilanjutkan dengan
keputusan penguasa perang tanggal 7 April 1962, No.KPTS/ PEPERDA-061/ 3/ 1962
tentang pelaksanaan ajaran Islam bagi pemeluknya di Daerah Istimewa Aceh

Sejarah Indonesia 24
7.Kunci Jawaban : C
Beberapa hari menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-74, Sardjono Kartosoewirjo—salah
seorang anak dari Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang pernah memimpin gerakan
DI/TII di Jawa Barat— beserta sejumlah keturunan tokoh DI/TII yang lain, pada Selasa
(13/8/2019) melakukan ikrar setia kepada NKRI di depan Menko Polhukam. Hal
tersebut merupakan ihktiar pemerintah Indonesia untuk menyatukan rakyat Indonesia
dalam NKRI tanpa kecuali

8.Kunci Jawaban :D
1 April 1962 pemerintah menumpas pemberontakan DI/TII dengan opersi
Barathayudha , selanjutnya AH Nasution menerapkan strategi Pagar Betis dengan cara
menghimpun seluruh keterangan dari para pemimpin DI/TII yang tertangkap

F. DAFTAR PUSTAKA

Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD,DIKDAS dan DIKMEN. 2020. Sejarah


Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Ringgo Raharta Dkk, 2022. Buku Interaktif Sejarah Indonesia .Yogyakarta: Intan
Pariwara.

Artikel : Ringgo Raharta.2022. Pemberontakan DI/TII.Intanpariwaraonline


https://intanonline.com/PR21/SM1/SEJIN/XII/PENDAMPR21_01.html

Artikel : Ringgo Raharta.2022. Gerakan 30 S 1965.Intanpariwaraonline


https://intanonline.com/PR21/SM1/SEJIN/XII/PENDAMPR21_02.html

Sejarah Indonesia 25
LK 3.3.3 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Jenjang/Kelas : SMA / X II
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi pokok :Ancaman Disintegrasi akibat perbedaan Ideologi (Pemberontakan
PKI Madiun 1948, Pemberontakan DI/TII, Gerakan 30 September
1965)
Kompetensi Dasar :3.1 Menganalisis upaya bangsa indonesia dalam menghadapi
ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII,
APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S
4.1 Merekonstruksi upaya bangsa indonesia dalam menghadapi
ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII,
APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
Tujuan Pembelajaran :1.Setelah melakukan kegiatan ceramah variasi, diskusi dan
pengamatan power point Peserta didikmampu menelaah konflik-
konflik atas perbedaan ideologiyang pernah terjadi di Indonesia
antara tahun 1948-1965 dengan tepat dan benar
2.Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok
peserta didik mampu membandingkan kebijakan yang dilakukan
pemerintahan dalam upaya menyelesaikan konflik atas perbedaan
ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965
dengan tepat dan benar
3.Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok,
peserta didik mampu membuatsecara tertulis, lisan atau dengan
media proyek poter digital upaya bangsa indonesia dalam
menghadapi konflik-konflik atas perbedaan ideologi yang pernah
terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dalam bentuk cerita
sejarah dengan tepat dan benar
4.Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok,
peserta didik mempresentasikan hasil rekonstruksi berupa poster
digital tentang upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi
konflik-konflik atas perbedaan ideologi yang pernah terjadi di
Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan tepat dan benar.

1. Nama Media : Gambar isu Kebangkitan PKI, Power point materi Ancaman
Disintegrasi Bangsa akibat perbedaan Idelogi ( Pemberontakan
PKI Madiun 1948, Pemberontkan DI/TII, gerakan 30 september
1965)
2. Gambar Media

Gambar 1 Monumen Kesaktian Pancasila dishare power point yang digunakan di dalam proses
pembelajaran kegiatan pendahuluan bagian apersepsi

Gambar yang dishare di power point , pada kegiatan inti sintak fase 1 memberikan pertanyaan
esensial
Power point yang digunakan saat proses pembelajaran pada kegiatan inti sintak fase 1 memberikan
pertanyaan esensial

3. Bahan :
 Gambar yang di bagikan di power point
a. Gambar Monumen Kesaktian Pancasila di dapat dari situs internet
https://jurnalposmedia.com/pemberontakan-g30spki-dan-lahirnya-hari-kesaktian-
pancasila/
b. Gambar Isu kebangkitan PKI yang di dapatdari situs internet
https://www.youtube.com/watch?v=jMzeU5eFoJg
 Power point
a.Gambar power point diunduh dari internet dan materinya di ambil dari buku paket dan
sumber lainnya di internet

4. Cara Pembuatan :
 Gambar yang dibagikan di power point
a. Buka aplikasi google.com
b. Ketik gambar Monumen Kesaktian Pancasila dan Isu Munculnya PKI
c. Pilih gambar yang sesuai
d. Klik kanan save image
e. Simpan
f. Buka aplikasi Power Point
g. Masukan gambar yang sudah di simpan
h. Kemudian simpan
 Materi dalam powert point
i. Buka aplikasi canva
j. Pilih design power point
k. Pilih templet yang diinginkan
l. Ketik materi yang akan dibahas pada slide
m. Sisipkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi
n. Atur slide menggunakan fitur-fitur yang tersedia
o. Bagikan dokumen dalam bentuk power point
p. Download

5. Cara Penggunaan :
 Gambar yang dibagikan di power point
a. Gambar ditayangkan melalui LCD Proyektor dan digunakan saat pembelajaran
menggunakan metode PJBL
 Materi dalam power point
b. Materi dalam power point ini digunakan saat pembelajaran menggunakan metode PJBL
c. Ditayangkan dengan LCD proyektor
LK 3.3.4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD BERBASIS PROJECT

Satuan Pendidikan : SMAN 1 KUTA


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XII/ 1
Materi/Pokok Bahasan :Ancamanan Disintegrasi bangsa akibat perbedaan
Ideologi (pemberontakan PKI Madiun, DI/TII,
Gerakan 30 September 1965)

A. Identitas
Kelompok : ...........................................................
Kelas : .................................................................
Angggota Kelompok :

1.........................................................
2...........................................................
3...........................................................
4...........................................................
5………………………………………….
6…………………………………………..

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. 1 Setelah melakukan kegiatan ceramah variasi, diskusi dan pengamatan
power point Peserta didikmampu menelaah konflik-konflik atas perbedaan
ideologiyang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan
tepat dan benar
2. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok peserta
didik mampu membandingkan kebijakan yang dilakukan pemerintahan dalam
upaya menyelesaikan konflik atas perbedaan ideologi yang pernah terjadi di
Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan tepat dan benar
3. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, peserta
didik mampu membuatsecara tertulis, lisan atau dengan media proyek poter
digital upaya bangsa indonesia dalam menghadapi konflik-konflik atas
perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965
dalam bentuk cerita sejarah dengan tepat dan benar
4. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, peserta
didik mempresentasikan hasil rekonstruksi berupa poster digital tentang
upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi konflik-konflik atas perbedaan
ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 dengan
tepat dan benar.

C. ALAT DAN BAHAN


Laptop atau Handphone, puplen, buku tulis, materi yang bisa didapat dari buku paket dan bahan
ajar, aplikasi canva dan koneksi internet

D.Petunjuk
1. Tuliskan nama kelompok, kelas dan nama-nama anggota kelompok
2. Bacalah langkah kegiatan sebelum mulai mengerjakan LKPD
3. Diskusikan dengan teman sekelompok dalam menentukan proyek
4. Jika mengalami kesulitan dalam mempelajari LKPD, tanyakan kepada guru.
5. Foto dan narasi proyek disajikan langsung pada lembaran LKPD
6. Hasil proyek dipresentasikan di depan kelas

E.Langkah Kegiatan
1. Peserta didik menyimak materi pengantar dalam powert point yang ditayangkan oleh
guru.
2. Peserta didik mengamati fenomena dan stimulus dalam gambar dan power point yang
diberikan.
3. Peserta didik menjawab pertanyaan esensial dari guru dan memberikan ide tentang
proyek apa yang sesuai dengan pertanyaan esensial.
4. Peserta didik menerima arahan dari guru untuk membuat proyek poster digital
menggunakan aplikasi canva
5. Peserta didik menganalisis Latar belakang peristiwa, tokoh yang terlibat dan nilai
moral apa yang di dapat dari pembagian tugasyang diberikan untuk dijadikan
patokan di dalam membuat poster digital
6. Peserta didik membentuk kelompok/tim
7. Peserta didik melakukan pembagian tugas meliputi menyiapkan alat dan bahan,
merancang prosedur, dan presentasi setelah proyek selesai dibuat.
8. Peserta didik bersama kelompoknya membuat jadwal kegiatan lengkap (hari, tanggal,
jam) untuk menyelesaikan proyek.
9. Peserta didik melaporkan jadwal kegiatan pembuatan proyek.
10. Peserta didik menerima revisi atau persetujuan jadwal kegiatan pembuatan proyek
dari guru.
11. Peserta didik melakukan eksekusi proyek (membuat proyek).
12. Peserta didik menerima penilaian hasil proyek poster digital .
13. Perwakilan kelompok mempresentasikan proyek yang sudah dibuat.
14. Peserta didik lain memberi pertanyaan dan saran terkait proyek yang dibuat oleh
kelompok yang melakukan presentasi.
15. Peserta didik menerima hasil evaluasi tentang kesesuaian materi, pertanyaan esensial,
kelebihan dan kekuarangan proyek yang telah dibuat.
16. Peserta didik bersama-sama memberi penghargaan terhadap hasil proyek yang sudah
diselesaikan.

F.Hasil Kegiatan
Berdasarkan materi yang dikaji bersama kelompok, adapun hasil kegiatan yang diperoleh
sebagaiberikut.
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
G.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran
adalah……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..
H.Sumber belajar :
a.Buku Peserta didik : Abdurakhman dkk. 2018. Sejarah Indonesia kelas XII. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (hal 8-22)
b. Buku Guru : - Hapsari. 2015. Sejarah Indonesia SMA kelas XII. Jakarta : Erlanga
(hal 11-12)
- Ringgo Rahata dkk.2022. Buku Interaktif (Pegangan Guru) Sejarah
Indonesia untuk SMA kelas XII.Yogyakarta: Intan Pariwara (2-4)
c.Artikel : -Sulistiyowati, A. (2020). Modul pembelajaran SMA sejarah
Indonesia kelas XII: upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi
distegegrasi pada awal kemedekaan.
https://repositori.kemdikbud.go.id/20583/1/Kelas%20XII_Sejarah%
20Indonesia_KD%203.1.pdf
d.Jurnal : - Gonggong, A. (2006). Sejarah Pemberontakan Bersenjata Di
Indonesia: Sketsa Pergumulan Di Dalam Era Kemerdekaan Tahun
1948-2006. terAs Law Review: Jurnal Hukum Humaniter dan HAM,
2(3). https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/teras-
Lrev/article/view/5406
LK 3.3.5 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
Lampiran 1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Indikator Bentu
N Kompetensi Indikator Level No
Materi Pencapaian k Soal
o dasar Soal Kognitif Soal
Kompetensi

1 Menganalisis Ancama Menelaah konflik- Diberikan C4 1 Esai


upaya bangsa nan konflik atas dasar gambar salah
indonesia Disintegr perbedaan ideologi satu monumen
dalam asi yang pernah terjadi yang buat
menghadapi bangsa di Indonesia antara untuk
ancaman akibat tahun 1948-1965 mengenang
disintegrasi perbedaa peristiwa
bangsa antara n pemberontaka
lain PKI Ideologi n akibat
Madiun 1948, (pember perbedaan
DI/TII, ontakan ideologi di
APRA, Andi PKI indonesia,
Aziz, RMS, Madiun, peserta didik
PRRI, DI/TII, mampu
Permesta, G- Gerakan menganalisis
30-S 30 tujuan
Septemb dibangunnya
er) monumen
tersebut

Diberikan C4 2 Esai
pernyaataan
hubungan
antara
perjanjian
renville
dengan
peristiwa
DI/TII di
Indonesia,
siswa mampu
mengubungka
n perjanjian
renville
dengan
peristiwa
DI/TII

2 Membandingkan Mebandingkan C4 3 Esai


kebijakan yang upaya
dilakukan pemerintaha di
pemerintahan dalam dalam
upaya menyelesaikan
menyelesaikan konflik PKI di
konflik atas dasar Madiun 1948
perbedaan ideologi dengan
yang pernah terjadi Gerakan 30
di Indonesia antara September
tahun 1948-1965 1965

KARTU SOAL

Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Kuta

Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

Kelas/Semester XI
XII/I

Penyusun Ni Made Karlisnayanti

KD: 3.1 Menganalisis upaya bangsa No Soal: 1


indonesia dalam menghadapi
Soal: Perhatiakan gambar monumen dibawah ini!
ancaman disintegrasi bangsa antara
lain PKI Madiun 1948, DI/TII,
APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
Permesta, G-30-S

Materi: Pemberontakan PKI di


Madiun 1948

Indikator Soal: Diberikan gambar


salah satu monumen yang buat untuk Sumber:https://regional.kompas.com/read/2021/10/01/120846378/gelar-
mengenang peristiwa pemberontakan upacara-hari-kesaktian-pancasila-di-monumen-keganasan-pki-
akibat perbedaan ideologi di bupati?page=all
coba analisis bagiamana hubungan pembangunan
indonesia, peserta didik mampu
monumen diatas dengan salah satu perisitwa yang muncul
menganalisis tujuan dibangunnya akibat perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia
monumen tersebut natara tahun 1948-1965 di Indonesia!

Jawaban: Monumen yang adadigambar adalah Monumen


Kresek yang terletak di Madiun, Jawa Timur, Monumen
Kresek memiliki hubungan dengan salah satu peristiwa
yang pernah terjadi di Indonesia akibat perbedaan ideologi
tahun 1948-1965 yaitu peristiwa pemberontakan PKI di
Madiun tahun 1948. Monumen Kresek dibangun untuk
mengenang peristiwa pemberontakan Partai Komunis
Indonesia di Madiun 1948. Dimana para korbanya adalah
Kyai Husein dan beberapa prajurit TNI dan pamong desa
di Desa tersebut..

KARTU SOAL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kuta

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : XII / I

Penyusun : Ni Made Karlisnayanti

KD: 3.1 Menganalisis upaya bangsa No Soal: 2


indonesia dalam menghadapi ancaman
Soal : Perundingan Renville dan pemberontakan
disintegrasi bangsa antara lain PKI
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia memiliki
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, keterkaitan erat. Benarkah pernyataan tesebut?
RMS, PRRI, Permesta, G-30-S Jelaskan dasar pendapat anda!
Materi: Pemberontakan DI/TII Jawaban: Benar, pemberontakan DI/TII tidak lepas
Indikator Soal: Diberikan pernyaataan dari keputusan perundingan Renville. Keputusan
hubungan antara perjanjian renville tersebut di tentang oleh mantan anggota Laskar
dengan peristiwa DI/TII di Indonesia, Hisbusallah, Sekarmadji Maridjan Kartosurijo.
siswa mampu mengubungkan perjanjian Menurutnya keluarnya pasukan Siliwangi dari Jawa
renville dengan peristiwa DI/TII Barat sama artinya menyerahkan wilayah jawa barat
kepada Belanda. Oleh karena itu, saat para pemimpin
pemerintah dan TNI hijrah ke wilayah Jawa Tengah,
Kartosuwirjo memilih tetap tinggal di Jawa Barat
bersama pengikutnya dan memproklamirkan
berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) atau lebih
dikenal dengan Darul Islam.
KARTU SOAL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kuta

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : XII / I

Penyusun : Ni Made Karlisnayanti

KD: 3.1 Menganalisis upaya bangsa No Soal: 3


indonesia dalam menghadapi ancaman
Soal : Coba bandingkan bagaimana upaya pemerintah
disintegrasi bangsa antara lain PKI
Republik Indonesia di dalam menghentikan
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, pemberontakan PKI di Madiun tahu 1948 dengan
RMS, PRRI, Permesta, G-30-S peristiwa Gerasakan 30 September 1965
Materi: Pemberonatakan PKI di Madiun dan Jawaban:
Gerakan 30 September Upaya penghentian Pemberontakan PKI Madiun
Pemerintah melakukan dua cara yaitu melalui cara
Indikator Soal: Mebandingkan upaya
damai dan operasi militer. Upaya damai gagal
pemerintaha di dalam menyelesaikan
dilakukan dan Kartosuwiyo enggan kembali ke
konflik PKI di Madiun 1948 dengan
Republik Indonesia. Pemerintah melancarkan operasi
Gerakan 30 September 1965
Bharatayudha untuk menumpas pemberontakan
DII/TII dengan menerapkan strategi pagar betis
(strategi militer yakni dengan menyertakan rakyat
sebagai kekuatannya) pada 4 juni 1962 Kartosuwiryo
berhasil ditangkap dan di eksekusi mati pada 5
September 1962
Upaya penghentian Gerakan 30 September
Langkah awal yang dilakukan pemerintah adalah
menetralisisr pasukan yang berada disekitar
Lapangan Medan merdeka, jendra Soeharto selaku
panglima komando startegi angkatan darat (Kostrad)
mengambil alih pimpinan angkatan darat. Pada 1
oktober 1965 Resimen Para Komando Angkatan
Darat (RPKAD) dibawah pimpinan kolonel Sarwo
Edhi Wibowo berhasi merebut kembali studio RRI,
pasukan angkatan darat melanjutkan operasi operasi
pasukan-pasukan yang berada disekitar Lapangan
Medan Merdeka. Pada tanggal 3 oktober 1965
operasi militer dilanjutkan dengan menyisir kawasan
Lubang Buaya yang menjadi tempat latihan
kemiliteran simpatisan PKI, dan berlajut dengan
penumpasan anggota yang dianggap simpatisan PKI
di pulau Jawa dan Bali
BUTIR SOAL
1. Perhatiakan gambar monumen dibawah ini!

Sumber:https://regional.kompas.com/read/2021/10/01/120846378/gelar-upacara-hari-kesaktian-
pancasila-di-monumen-keganasan-pki-bupati?page=all
coba analisis bagiamana hubungan pembangunan monumen diatas dengan salah satu
perisitwa yang muncul akibat perbedaan ideologi yang pernah terjadi di Indonesia
natara tahun 1948-1965 di Indonesia!
2. Perundingan Renville dan pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
memiliki keterkaitan erat. Benarkah pernyataan tesebut? Jelaskan dasar pendapat
anda!
3. Coba bandingkan bagaimana upaya pemerintah Republik Indonesia di dalam
menghentikan pemberontakan PKI di Madiun tahu 1948 dengan peristiwa Gerasakan
30 September 1965
Rubrik Penilaian
No Urian Jawaban Skor
1. Monumen yang adadigambar adalah Monumen Kresek yang terletak di Madiun, 30
Jawa Timur, Monumen Kresek memiliki hubungan dengan salah satu peristiwa
yang pernah terjadi di Indonesia akibat perbedaan ideologi tahun 1948-1965 yaitu
peristiwa pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Monumen Kresek dibangun
untuk mengenang peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Madiun
1948. Dimana para korbanya adalah Kyai Husein dan beberapa prajurit TNI dan
pamong desa di Desa tersebut.
2. Benar, pemberontakan DI/TII tidak lepas dari keputusan perundingan Renville. 30
Keputusan tersebut di tentang oleh mantan anggota Laskar Hisbusallah,
Sekarmadji Maridjan Kartosurijo. Menurutnya keluarnya pasukan Siliwangi dari
Jawa Barat sama artinya menyerahkan wilayah jawa barat kepada Belanda. Oleh
karena itu, saat para pemimpin pemerintah dan TNI hijrah ke wilayah Jawa
Tengah, Kartosuwirjo memilih tetap tinggal di Jawa Barat bersama pengikutnya
dan memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) atau lebih dikenal
dengan Darul Islam.
3. Upaya pengehentian pemberontakan PKI Madiun 40
 Pemerintah melakukan dua cara yaitu melalui cara damai dan operasi
militer. Upaya damai gagal dilakukan dan Kartosuwiyo enggan kembali ke
Republik Indonesia. Pemerintah melancarkan operasi Bharatayudha untuk
menumpas pemberontakan DII/TII dengan menerapkan strategi pagar betis
(strategi militer yakni dengan menyertakan rakyat sebagai kekuatannya)
pada 4 juni 1962 Kartosuwiryo berhasil ditangkap dan di eksekusi mati
pada 5 September 1962
Upaya penghentian Gerakan 30 September
 Langkah awal yang dilakukan pemerintah adalah menetralisisr pasukan
yang berada disekitar Lapangan Medan merdeka, jendra Soeharto selaku
panglima komando startegi angkatan darat (Kostrad) mengambil alih
pimpinan angkatan darat. Pada 1 oktober 1965 Resimen Para Komando
Angkatan Darat (RPKAD) dibawah pimpinan kolonel Sarwo Edhi
Wibowo berhasi merebut kembali studio RRI, pasukan angkatan darat
melanjutkan operasi operasi pasukan-pasukan yang berada disekitar
Lapangan Medan Merdeka. Pada tanggal 3 oktober 1965 operasi militer
dilanjutkan dengan menyisir kawasan Lubang Buaya yang menjadi tempat
latihan kemiliteran simpatisan PKI, dan berlajut dengan penumpasan
anggota yang dianggap simpatisan PKI di pulau Jawa dan Bali
Jumlah Skor 100

Penskoran : skor perolehan x 100


Skor maksimum

Lampiran 2. Instrumen Penilaian Ketrampilan


 Penilaian presentasi
No Nama Siswa Kesesuaian Kelengkapan Penampilan Proyek Jumlah
proyek proyek dengan (kreatifitas,kerapian) skor
dengan mencantumkan Maksimal : 30 100
materi unsur (latar
Maksimal : belakang
30 peristiwa,
gambar tokoh,
dan pesan
moral )
Maksimal : 40

Nilai Nilai Kuantitatif


Kualitatif
Memuaskan 90-100
Baik 80-89
Cukup 70-79
Kurang Dibawah 70

 Proyek
Peserta didik membuat membuat proyek poster digital menggunakan aplikasi canva
mengenai ancaman disintegrasi bangsa akibat perbedaan ideologi tahun 1958-1965

Rubrik Penilaian
KKM : 70
Aspek yang dinilai
Kesesuaian Kelengkapan Penampilan Proyek Penguasaan
No Kelompok/Nama proyek proyek dengan (kreatifitas,kerapian) materi saat
dengan mencantumkan Maksimal : 20 presentasi
materi unsur (latar Maksimal :
Maksimal : belakang 20
20 peristiwa,
gambar tokoh,
dan pesan
moral)
Maksimal : 40

Nilai Nilai Kuantitatif


Kualitatif
Memuaskan 90-100
Baik 80-89
Cukup 70-79
Kurang Dibawah 70

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Sikap


Observasi
Jumlah
No Nama Siswa Tanggung Kerja Nilai Predikat
Disiplin Skor
Jawab sama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Keterangan:
1. Disiplin dalam pembelajaran
2. Bertanggung jawab dalam penyelesaian tugas
3. Bekerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok

Rubrik lembar observasi dapat disusun sebagai berikut.


Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik 4 Selalu disiplin dalam kegiatan pembelajaran, sangat bertanggung jawab
(SB) saat menyelesaikan tugas, dan sangat baik dalam bekerja sama dengan
teman kelompoknya.
Baik (B) 3 Sering disiplin dalam kegiatan pembelajaran, bertanggung jawab saat
menyelesaikan tugas, dan baik dalam bekerja sama dengan teman
kelompoknya
Cukup (C) 2 Kadang-kadang disiplin dalam kegiatan pembelajaran, cukup bertanggung
jawab saat menyelesaikan tugas, dan cukup baik dalam bekerja sama
dengan teman kelompoknya,
Kurang (K) 1 Tidak pernah disiplin dalam kegiatan pembelajaran, kurang bertanggung
jawab saat menyelesaikan tugas dan kurang aktif dalam bekerja sama
dengan teman kelompoknya.

Lampiran 4. Program Remedial dan Pengayaan


a. Remedial :
1. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD-nya belum tuntas
2. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
3. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan
tanpa tes tertulis kembali.
b. Pengayaan :
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan akan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
1. Peserta didik yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
2. Peserta didik yang mencapai diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

1.

Anda mungkin juga menyukai