Disusun Oleh :
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
A. LATAR BELAKANG
Latar Belakang Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah pada
pembuluh darah vascular, tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh darah menyebabkan
jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Berdasarkan data Badan Kesehatan
Dunia WHO (2015) menyatakan 1,3 Milyar orng di Dunia menderita Hipertensi data itu
mengartikan 1 dari 3 orang di Dunia terdiagnosis menderita Hipertensi. Di Indonesia hasil
Riskesdas tahun 2018 Hipertensi mengalami kenaikan jika di bandingkan hasil riskesdas
2013 dari 25,8% menjadi 34,1%oleh Pemerintah semata. Dibutuhkan keterlibatan terpadu dari
semua pihak.
PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Jalan Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol Kota Tangerang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah arteri yang persisten,
dimana tekanan sistolik (SBP) di atas 130 mmHg atau tekanan darah diastolik (DBP) di atas 80
mmHg. Diagnosis hipertensi ditegakkan bila peningkatan tekanan darah didapatkan pada pemeriksaan
berulang (setidaknya 2 kali) di praktik klinis. Lebih lanjut, hipertensi dapat dibagi menjadi hipertensi
derajat 1 dan derajat 2.
Sebagian besar kasus hipertensi yang ditemukan di praktik merupakan hipertensi esensial, yaitu
hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui atau idiopatik. Berbagai mekanisme diduga menjadi
dasar patofisiologi hipertensi, termasuk keterlibatan ginjal, vaskular, dan sistem saraf pusat. Selain itu,
regulasi sodium maupun sistem hormonal renin-angiotensin-aldosteron juga diduga berperan dalam
pengaturan tekanan darah
Pada umumnya hipertensi tidak disertai dengan gejala atau keluhan tertentu sehingga sering disebut
dengan “The Silent Killer”. Adapun keluhan tidak spesifik pada penderita hipertensi adalah:
Hipertensi menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena potensinya yang mampu mengakibatkan
kondisi komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal. Sehingga deteksi dini
terhadap hipertensi adalah hal yang penting untuk mencegah terjadinya komplikasi kesehatan yang
lebih berat.
Deteksi Sederhana
Cara untuk mendeteksi atau menegakkan diagnosis penyakit hipertensi, sangat sederhana yaitu dengan
mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter. Dikatakan hipertensi apabila didapatkan tekanan
darah sistolik >140 mmHg dan atau tekanan darah sistolik >90 mmHg. Keberadaan Posbindu PTM
setiap bulan di setiap kelurahan sebenarnya sudah cukup untuk mewaspadai dan memonitor tekanan
darah dan segera ke Puskesmas/fasilitas kesehatan jika tekanan darahnya tinggi. Melalui Puskesmas
dan Posbindu PTM, masyarakat cukup mendapat kemudahan akses untuk mendeteksi atau monitoring
tekanan darah nya. Jika mampu membeli tensimeter sendiri untuk memonitor tekanan darah keluarga
secara rutin akan lebih baik.
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Jalan Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol Kota Tangerang
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Masyarakat di RT 001 RW 002 mampu
memahami dan mengerti tentang Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi, diharapkan Masyarakat di RT 001
RW 002 dapat:
1. Menjelaskan pengertian
2. Menyebutkan penyebab
C. SASARAN
Masyarakat di RT 001 RW 002 yang membutuhkan penyuluhan terkait Hipertensi
D. TOPIK
Penyuluhan Hipertensi dan Pencegahan Hipertensi
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Jalan Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol Kota Tangerang
E. SETTING
5
1
3 4
4 5
4
KETERANGAN :
1. Pembimbing
2. MC & Penyaji
3. Kader, TOMA & TOGA
4. Fasilitator
5. Ketua RT Umum, Ketua RT dan Ketua RW
6. Masyarakat/Warga
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Jalan Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol Kota Tangerang
F. PROSES KEGIATAN
G. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan oleh Pembawa Acara ( Dermani )
2. Penyuluhan :
- Virlyana Irawan
- Kayla Salsabila
- Najwa Azzahrah
-Oka Adika Putra
-Siti Manisa
3. Penutup
H. URAIAN TUGAS SOSIALISASI
1. Ketua : Oka Andika Putra
Bertanggung jawab dan mengkoordinasi pelaksanaan penyuluhan di RW 002,
Kelurahan Balai Makam
2. Sekretaris : Dermani Jernih Kristiani Hia
Mengagendakan seluruh proses dan hasil
Penyuluhan
3. Bendahara : Najwa Azzahrah
Mengkoordinasi pemasukan dan pengeluaran selama Penyuluhan
4. Humas : Siti Manisa
Mengkoordinasi dalam membina hubungan baik dengan TOGA (tokoh agama), TOMA
(tokoh masyarakat), Remaja masjid, dan pengurus RW serta kader
5. Perlengkapan : Virlyana Irawan & Team
Bertanggung jawab mempersiapkan tempat dan peralatan yang dibutuhkan saat
Penyuluhan.
6. Dokumentasi : Kayla Salsabila
PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Jalan Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol Kota Tangerang
3. Hasil
Diharapkan 80 % undangan hadir.
Masyarakat mengetahui tujuan dan pelaksanaan penyuluhan
Masyarakat mau bekerjasama dengan mahasiswa.
Ketua, Sekretaris,
(Oka Andika Putra) (Dermani Jernih K. Hia)
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
(….)
DAFTAR PUSTAKA
Kompas. 2020. Faktor Risiko Covid-19, dari Usia sampai Penyakit Bawaan. Diakses pada 17
November 2020 pukul 15.00
(https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/13/200200423/faktor-risiko-covid-19- dari-usia-
sampai-penyakit-bawaan)
Oktaviani, Sarah. 2020. Berbagai Cara Penyebaran Virus Corona COVID-19 Menurut WHO. Diakses
pada tanggal 17 November 2020 pukul 14.32
(https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5122703/berbagai-cara-penyebaranvirus-corona-covid-
19-menurut-who-apa-saja)
Gatra. 2020. Transmisi Penularan Covid-19, Ratusan Ilmuwan Menentang WHO.
Diakses pada tanggal 17 November 2020 pukul 14.43
(https://www.gatra.com/detail/news/484058/kesehatan/transmisi-penularan-covid-19-
ratusan-ilmuwan-menentang-who)
Brigs, Hellen. 2020. Covid-19: Mengapa kelelawar kebal terhadap penyakit yang disebabkan
oleh virus corona?. Diakses pada tanggal 17 November 2020 pukul 15.04
(https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53509885)