Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tema dari makalah ini adalah “pelayanan
penerbangan bagi penyandang disabilitas”
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Mr Andi Nurman selaku dosen pengampu
undang-undang penerbangan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Selain itu saya sangat berterimakasih kepada orang tua, dan teman-teman saya. Mereka telah
memberikan saya dukungan serta doa sehingga saya memiliki kekuatan lebih untuk membuat
makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka
dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.
Penulis
1
DAFTAR ISI
A. KATA PENGANTAR.....................................................................................
B. DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................2
1.3 TUJUAN............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
2.1 PENGERTIAN...................................................................................3
2.2 PENINGKATAN AKSESIBILITAS ANGKUTAN UDARA BAGI
PENYANDANG DISABILITAS.......................................................3
2.3 UNDAN-UNDANG PENERBANGAN YANG MENGATUR
PELAYANAN DISABILITAS ..........................................................6
2.4 FASILITAS........................................................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................
3.1 KESIMPULAN..................................................................................9
3.2 SARAN..............................................................................................9
3.3 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 239 ayat (2)
menyebutkan pelayanan khusus diantaranya, pemberian prioritas pelayanan di
terminal; menyediakan fasilitas untuk penyandang cacat selama di terminal; sarana
bantu bagi orang sakit; menyediakan fasilitas untuk ibu merawat bayi (nursery);
tersedianya personel yang khusus bertugas untuk melayani atau berkomunikasi
dengan penyandang cacat, orang sakit, dan lanjut usia; serta tersedianya informasi
atau petunjuk tentang keselamatan bangunan bagi penumpang di terminal dan sarana
lain yang dapat dimengerti oleh penyandang cacat, orang sakit, dan lanjut usia.
Sarana angkutan udara niaga harus dilengkapi dengan fasilitas dan pelayanan khusus
yang diperlukan dan memenuhi syarat untuk memberikan pelayanan bagi penyandang
cacat dan orang sakit.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan standar pelayanan, penyandang disabilitas
2. Bagaimana peningkatan pelayanan bagi penyandang disabilitas
3. Undang -undang apa yang mengatur disabilitas
4. Apa Fasilitas yang di berikan
1.3 TUJUAN
1. mengetahui pengertian standar pelayanan, penyandang disabilitas
2. mengetahui peningkatan pelayanan
3. mengetahui undang-undang yang mengatur penyandang disabilitas
4. mengetahui fasilitas untuk disabilitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Pelayanan adalah setiap Tindakan atau kegiatan dalm rangka pemenuhan
kebutuhan yang disediakan oleh penyelenggaran pelayanan kepada setiap
warga negara dan penduduk atas barang dan/atau jasa.
3
3. Keselamatan, setiap bangunan yang bersifat umum di dalam suatu
lingkungan terbangun, harus memperhatikan keselamatan bsgi setiap
orang
4. Kemandirian, setiap orang harus bisa mencapai, masuk, dan
mempergunakan semua tempat dan bangunan di tempat umum tanpa
adanya bantuan dari orang lain
4
Sesuai dengan kewajiban umum Negara-negara di bawah Konvensi Hak
Penyandang Disabilitas, ICAO melakukan pekerjaannya sendiri untuk
mempromosikan desain universal, untuk mempromosikan penyediaan
informasi yang dapat diakses, dan untuk mempromosikan pelatihan para
profesional dan staf yang bekerja dengan penyandang disabilitas, dan
mengadvokasi perhatian baru terhadap isu-isu ini di tingkat internasional.
5
oleh penyandang disabilitas dalam format dan teknologi yang dapat diakses
yang sesuai dengan berbagai jenis disabilitas, seperti elektronik, berbasis web,
cetak besar dan audio, tepat waktu dan tanpa biaya tambahan. Materi berbasis
web dan pemesanan internet harus dapat diakses oleh penyandang disabilitas
sesuai dengan standar aksesibilitas web internasional yang terdapat di
Pasal 134
1. penyandang cacat, lanjut usia, anak-anak dibawah usia 12 (dua belas)
tahun, dan/atau orang sakit berhak memperoleh pelayanan berupa
perlakuan dan fasilitas khusus dari badan usaha angkutan udara niaga.
6
3. pemberian perlakuan dan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tidak dipungut biaya tambahan.
Pasal 135
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan berupa perlakuan dan fasilitas
khusus di atur dengan peraturan Menteri.
2.4 FASILITAS
Fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas di pesawat perlu diketahui agar
bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Apalagi penyandang disabilitas
membutuhkan berbagai penyesuaian terkait sarana dan prasarana yang
disediakan pada transportasi udara.
7
1. Asisten Bandara
Fasilitas untuk penyandang disabilitas yang pertama adalah asisten bandara.
Asisten ini biasanya akan sigap membantu calon penumpang disabilitas untuk
menaiki pesawat.
Asisten bandara yang baik tentunya tidak membeda-bedakan jenis disabilitas
yang dimiliki oleh penumpang. Biasanya, mereka tetap menyediakan alat
khusus untuk memudahkan mobilitas penumpang tersebut.
2. Ruang Tunggu
Biasanya, setiap bandara menyediakan akses yang ramah bagi penyandang
disabilitas. Mereka adalah penumpang yang diprioritaskan dibanding
penumpang lain. Ruang tunggu di bandara dibuat agar penyandang disabilitas
bisa naik lebih dahulu ke pesawat sebelum penumpang lain.
3. Kursi Roda
Setiap bandara juga menyediakan kursi roda untuk setiap penyandang
disabilitas. Penggunaan fasilitas ini tidak dikenakan biaya tambahan, sehingga
cukup memudahkan bagi para penyandang disabilitas untuk naik pesawat.
4. Ram Hidrolik
Ram hidrolik atau pompa hidraulik merupakan alat yang digunakan untuk
menaikkan air dan tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi menggunakan
energi yang berasal dari air tersebut. Asisten bandara umumnya menyediakan
fasilitas ini untuk memudahkan mobilitas penyandang disabilitas.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Penyandang disabilitas didefinisikan sebagai setiap orang yang mobilitasnya
berkurang karena ketidak mampuan fisik (Indera atau alat gerak), dan
kekurangn intelektual, usia, penyakit atau penyebab kecacatan lainnya saat
menggunakan transportasi dan yang situasinya membutuhkan perhatian
khusus dan penyesuaian terhadap kebutuhan orang tersebut atas layanan yang
tersedia bagi semua penumpang.
2. Penyandang disabilitas memiliki hak internasioanl yang sama dengan warga
negara lainnya, seperti aksesibilitas, partisipasi penuh, efektif dan inklusi
dalam Masyarakat, termasuk kebebasan bergerak dan kebebasan memilih. Ini
termasuk akses yang sama dan bermartabat ke transportasi udara.
3. Maskapai penerbangan berkewajiban melayani penumpang penyandang
disabilitas dengan pelayanan khusus. Undang-undang nomor 1 tahun 2009
tentang penerbangan dan peraturan menteri perhubungan. Khusus bagi
penumpang disabilitas, UU 1/2009 sudah mengatur hak-hak penyandang
disabilitas yaitu dalam pasal 134 dan pasal 135 UU 1/2009.
4. Fasilitas khusus yang diberikan untuk penyandang disabilitas sebagai berikut:
3. Asisten bandara
4. Ruang tunggu
5. Kursi roda
6. Ram Hidrolik
3.2 SARAN
1. Maskapai penerbangan hendaknya memberi pelayanan sesuai standar kepada
penumpang penyandang disabilitas
2. Operator bandara dan pesawat terbang harus berkonsultasi dengan organisasi
yang mewakili penyandang disabilitas saat mengembangkan layanan dan
program pelatihan dan saat merancang fasilitas dan peralatan untuk
memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki akses yang sama ke
transportasi udara
3. Dan pemerintah Republik Indonesia melalui kementerian perhubungan harus
mengawasi pembangunan Bandar udara khususnya pada sarana dan prasarana
bagi penumpang penyandang disabilitas agar penumpang penyandang
disabilitas mempunyai aksesbilitas pada setiap sarana dan prasarana di seluruh
Bandar udara di Indonesia.
9
3.4 DAFTAR PUSTAKA
https://geotimes.id/kolom/standar-pelayanan-penerbangan-untuk-meningkatkan-
aksesibilitas-angkutan-udara-bagi-penyandang-disabilitas/
https://www.atmago.com/berita-warga/aturan-penerbangan-bagi-
disabilitas_88a0ccd1-44da-494d-a6ba-2249faf57047
https://kumparan.com/jendela-dunia/4-fasilitas-khusus-untuk-penyandang-disabilitas-
di-pesawat-20rpWYD1sI7
10