Machine Translated by Google

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/319558034

KEBIJAKAN DENGAN ABLASI SKROTUM PADA KUCING REMAJA

Artikel · Juli 2017

KUTIPAN BACA

1 5.891

1 penulis:

Mohamed El-Sherif
Universitas Lembah Baru

20 PUBLIKASI 30 KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Beberapa penulis publikasi ini juga sedang mengerjakan proyek terkait berikut:

Fiksasi patela ke atas pada hewan ternak Lihat proyek

Pengebirian pada kucing remaja Lihat proyek

Semua konten setelah halaman ini diunggah oleh Mohamed El-Sherif pada tanggal 09 September 2017.

Pengguna telah meminta penyempurnaan file yang diunduh.

Machine Translated by Google

Jurnal Kedokteran Hewan Assiut Asisten Dokter Hewan. medis. J.Vol. 63 No.154 Juli 2017,

Situs web Universitas Assiut: www.aun.edu.eg

KEBIJAKAN DENGAN ABLASI SKROTUM PADA KUCING REMAJA

MOHAMED WEFKY EL-SHERIF

Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Assiut,
Lembah Baru, Mesir

Diterima: 19 Juni 2017; Diterima: 31 Juli 2017

ABSTRAK

Pengebirian dengan ablasi skrotum dilakukan pada enam ekor kucing remaja. Hewan yang berpartisipasi umumnya dibius dan diamankan
dalam posisi telentang. Daerah ventral abdominal dan perineum dibersihkan dan didesinfeksi. Dua tang arteri ditempatkan di dasar
skrotum untuk mengamankan testis di tempatnya dan untuk mengendalikan perdarahan. Skrotum dipotong dan diangkat. Tali sperma
dari kedua testis diikat dan ditranseksi.
Testis diangkat dan kulit di dasar skrotum dijahit. Prosedurnya layak, dapat diterapkan, memakan waktu dan tenaga lebih sedikit, serta
dapat diterima secara kosmetik. Pengebirian dengan ablasi skrotum pada kucing remaja kemungkinan merupakan pendekatan pengebirian
alternatif pada kucing jantan.

Kata kunci: kebiri, ablasi skrotum, kucing jantan.

PERKENALAN
Kelebihan populasi kucing yang tidak dikehendaki atau
kucing liar terus menjadi masalah di banyak negara di seluruh
dunia. Sterilisasi bedah adalah metode yang paling dapat
diandalkan dan umum digunakan untuk mengendalikan reproduksi
pada kucing (Bloomberg, 1996; Howe 1997; Looney et al.,
2008 dan Reichler, 2009). Kebiri merupakan prosedur umum pada
kucing jantan yang dianjurkan untuk mengurangi populasi kucing
yang tidak diinginkan dan mengurangi perilaku agresif. Kebiri
pasca pubertas dilakukan pada usia enam hingga sembilan bulan
(Yates et al., 2013).
Pengebirian prapuberal disebut juga juvenile neutering pada
kucing yang berumur kurang dari lima bulan (Neven, 2013).
Pengebirian remaja pada kucing berusia antara enam hingga
enam belas minggu dilaporkan sebagai usia yang dapat diterima
oleh (Bloomberg, 1996; Bushby, 2012; Neven, 2013 dan Welsh, 2103). Seleim, 1987) dan pada ruminansia (Misk, 1982). Teknik ini
Testis kucing sudah turun sempurna saat lahir, berukuran kecil
namun mudah teraba pada anak kucing berusia kurang dari
delapan minggu (Stubbs, 1998), terletak di dalam skrotum di
daerah perineum seperti diilustrasikan pada gambar 1. Pengebirian
pada kucing dilakukan di bawah anestesi umum. Protokol yang
berbeda dari induksi dan pemeliharaan injeksi dengan agen
inhalan diilustrasikan (Faggella dan Aronsohn, 1993; Boothe, 2003;
tidak dijahit (Stubbs, 1998; Boothe, 2003 dan Tobias, 2010).
Teknik pengebirian tertutup dan terbuka dilakukan pada kucing.
Cara menutup korda spermatika adalah; melakukan simpul
persegi dengan korda spermatika di atasnya, penempatan simpul
persegi dari bagian vaskular dengan bagian avaskular dari masing-
masing korda spermatika, penerapan klip titanium di sepanjang
korda spermatika, ligasi ganda korda spermatika dengan bahan
jahitan atau koagulasi yang sesuai dan dapat diserap dengan
forceps bipolar (Porters dkk., 2014).
Kendala intraoperatif terletak pada testis kecil yang sangat mudah
bergerak dan sulit distabilkan di skrotum, korda spermatika yang
pendek, dan sifat rapuh dari testis.
korda spermatika pada usia ini (Howe, 2006 dan Root 2014).
Pengebirian dengan ablasi skrotum telah tercatat pada hewan
equid (Barber, 1985; Palmer dan Passmore, 1987; Misk dan
menawarkan penutupan luka secara primer, tanpa drainase,
pembengkakan minimal, dan kembali beraktivitas lebih cepat
(Palmer dan Passmore, 1987 dan Bassert, 2017). Ablasi skrotum
diindikasikan pada hewan peliharaan yang dikebiri yang
menunjukkan akumulasi eksudat atau infeksi pasca operasi
(Stubbs, 1998; Boothe, 2003; Fossum, 2007 dan Børstad, 2015).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

Fossum, 2007 dan Tobias, 2010). pengebirian remaja dengan ablasi skrotum.

Berbagai teknik pengebirian pada kucing diilustrasikan. Pengebirian
konvensional terdiri dari sayatan memanjang terpisah pada setiap
testis, oklusi dan transeksi tali spermatika dan pengangkatan
testis. Sayatan skrotum dibiarkan
Penulis koresponden: Dr. MOHAMED WEFKY EL-SHERIF
Alamat email: Drmwt@hotmail.com
Alamat sekarang: Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran
Hewan, Universitas Assiut, New Valley, Mesir
BAHAN DAN METODE
Enam kucing remaja (usia 2-4 bulan, dan berat 630-
850gm) diperbolehkan untuk pengebirian remaja. Semua kucing
yang berpartisipasi diperiksa keberadaan kedua testisnya di
skrotum. Nilai vital termasuk suhu rektal, laju pernafasan dan
denyut jantung dicatat.

1
Machine Translated by Google

Jurnal Kedokteran Hewan Assiut Asisten Dokter Hewan. medis. J.Vol. 63 No.154 Juli 2017,

Penatalaksanaan pra operasi: Daerah perineum termasuk
skrotum dan penis dipotong dengan menggunakan gunting
listrik dengan pisau #000, rambut dihilangkan dengan vakum
dan tempat pembedahan didesinfeksi dengan tisu alkohol
absolut. Makanan ditahan selama 4 jam sebelum operasi.
Protokol anestesi: Induksi anestesi dicapai dengan satu
suntikan Xylazine* -Ketamine**
kombinasi (masing-masing 1mg/kg dan 10mg/kg) diberikan
secara intramuskular pada otot paha.
Anestesi dipertahankan dengan halotan dalam masker kaca.
Halothane diberikan secara intermiten jika terdapat refleks
dan dihilangkan saat anestesi bedah tercapai.
Prosedur pembedahan: Ketika kucing mencapai keadaan
sedasi yang dalam, mereka dibaringkan dalam posisi
telentang dan diamankan di meja bedah. Ekor dibelokkan
keluar dari bidang bedah dan lokasi bedah didesinfeksi
dengan tisu alkohol absolut diikuti dengan larutan povidone
yodium# dan ditutup dengan tirai steril sekali pakai.
Testisnya diremas dengan tangan kiri
jari ke kantong skrotum. Dengan tangan yang lain dua tang
arteri Halsted yang melengkung dijepit di leher skrotum
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Kulit skrotum diiris
tajam secara melingkar di atas tang. Tunica dartos dipotong
dengan gunting Metzenbaum dan skrotumnya terkelupas
total. Tali sperma diikat ganda dengan #2-0 Vicryl$ .
Tali sperma ditranseksi di antara pengikat dengan gunting.
Forsep dilepas dan tunggul korda spermatika direduksi
setelah memeriksa adanya perdarahan. Tepi luka dijahit
secara interupsi sederhana menggunakan sutra #2-0.
$$
Perawatan dan evaluasi pasca operasi: Luka diperiksa
setiap hari untuk mengetahui adanya sepsis, edema,
perdarahan dan eksudat. Pembalutan dan desinfeksi luka
setiap hari dilakukan dengan tisu alkohol steril dan larutan
Povidone yodium. Analgesik antibiotik dan antiinflamasi
diberikan secara oral selama tiga hari berturut-turut. Jahitan
dilepas tujuh hari setelah prosedur. Waktu operasi,
kelayakan dan komplikasi pasca operasi serta penampilan
kosmetik dicatat.
HASIL
Skrotum pada semua anak kucing yang berkontribusi lahir
prematur. Semua hewan memiliki testis yang turun secara
normal. Mereka sangat kecil, dapat bergerak bebas ke daerah inguinalis.
Induksi anestesi lancar dan memakan waktu (8±2 menit).
Anestesi bedah dengan kombinasi Xylazine Ketamine
ringan. Hewan menunjukkan gerakan karena intervensi.
Hipotermia dan bradikardia pada semua hewan dicatat.
Pemeliharaan anestesi dengan halotan dalam masker kaca
menawarkan anestesi bedah yang baik. Laju pernapasan
menurun dan pernapasan menjadi dangkal dan dangkal
(Gambar 3). Prosedurnya layak dan waktu operasi rata-rata
adalah (17±2 menit). Pendarahan kecil terjadi karena
sayatan kulit. Tidak ada perdarahan pasca operasi,
pembengkakan, edema atau eksudat yang dicatat.
Penyimpangan penis terlihat pada seekor kucing. Penampilan
kosmetik dapat diterima.

____________________________
*
Xylazine, ADWIA, Mesir.
**
Ketamin, Sigmatech Pharma, Mesir.
#
Betadine, El-Nile Pharmaceutical Co., Mesir.
$
Egycryl, Egysuture Co., Mesir.
$$
Egysilk, Egysuture Co., Mesir.

2
Machine Translated by Google

Jurnal Kedokteran Hewan Assiut Asisten Dokter Hewan. medis. J.Vol. 63 No.154 Juli 2017,

3
Machine Translated by Google
Jurnal Kedokteran Hewan Assiut
DISKUSI
Teknik yang dilaporkan di sini terbukti menjadi metode yang
cepat dan aman untuk menghilangkan testis yang turun dari
kucing remaja melalui ablasi skrotum yang diikuti dengan
penutupan primer pada kulit. Teknik ini dikaitkan dengan
komplikasi minimal.
Skrotum kucing remaja prematur dengan pangkal lebar dan
rongga kecil seperti dilansir (Stubbs, 1998
dan How, 1999), hal ini membuat agak sulit untuk menjepit
testis di dalam dengan tang arteri.
Saran lebih lanjut mengenai ablasi skrotum saat testis tidak
berada di dalamnya harus dievaluasi. Anestesi cukup.
Hipotensi, bradikardia dan depresi pernapasan yang
berhubungan dengan pemberian Xylazine merupakan risiko
anestesi. Hal ini dilaporkan oleh (Boothe, 2003, Fossum,
2007 dan Tobias, 2010), yang merekomendasikan
penggunaan diazepam atau midazolam sebagai gantinya.
(Fossum, 2007 dan Tobias, 2010) merekomendasikan
penggunaan isofluran untuk pemeliharaan anestesi guna
meningkatkan keamanan. Dalam percobaan ini, halotan
dalam masker kaca memberikan hasil yang dapat diterima.
Mengenai kesulitan intubasi kucing remaja yang dilaporkan
oleh (Stubbs, 1998 dan Boothe, 2003), pemberian halotan
secara terbuka dalam masker kaca digunakan. Cukup
memadai, namun bau halotan masih tercium di udara ruang
operasi. Ligasi korda spermatika memakan waktu dan
tenaga. Koagulasi bipolar dan pemotongan korda spermatika
yang dilaporkan oleh (Porters et al., 2014) tampaknya lebih
menguntungkan.
Akibat penutupan sayatan dan tidak adanya sumber
kontaminasi lanjutan di lokasi operasi, diyakini bahwa teknik
yang ada saat ini dapat mengurangi terjadinya sepsis
insisional dan akumulasi eksudat. Meskipun kami tidak
menemukan adanya infeksi pasca operasi pada kasus yang
dilaporkan di sini, angkanya terlalu rendah untuk dievaluasi.
Hasil serupa diperoleh dengan yang dilaporkan pada hewan
besar yang telah melakukan pengebirian dengan penutupan
kulit primer (Misk, 1982; Misk dan Selim, 1987; Palmer dan
Passmore, 1987 dan Bassert, 2017).
Stubb, 1998; Boothe, 2003 dan Fossum, 2007
merekomendasikan ablasi skrotum pada hewan peliharaan yang dikebiri.
Misk, NA (1982): Pengebirian dan ablasi skrotum pada
Teknik yang ada saat ini berbeda karena ablasi skrotum
merupakan langkah awal dan bukan akibat sekunder dari
sepsis atau akumulasi eksudat di dalam skrotum. Mis, NA. dan Seleim, SM. (1987): Teknik yang lebih baik
Singkatnya, teknik yang dilaporkan di sini memberikan
metode yang cepat, aman, dan andal untuk menghilangkan
testis yang turun dari kucing remaja melalui ablasi skrotum
total yang diikuti dengan penutupan primer pada kulit.
PENGAKUAN
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Gosefik Ahmed yang telah memberikannya kepada saya
kesempatan untuk melakukan pengebirian dengan ablasi
skrotum pada kucing remaja miliknya.
Asisten Dokter Hewan. medis. J.Vol. 63 No.154 Juli 2017,
REFERENSI
Barber, SM (1985): Pengebirian kuda dengan penutupan
primer dan ablasi skrotum.
Bedah hewan. 14(1): 2-6.
Bassert, JM (2017): Pengebirian kucing, dalam, editor
Bassert JM, Buku Teks Klinis McCurnin untuk teknisi
kedokteran hewan. Ilmu kesehatan Elsevier.
Bloomberg, MS (1996): Alternatif sterilisasi bedah dan non
bedah. Selai. Dokter hewan. medis. Asosiasi. 208
(4): 517-519.
Boothe, HW (2003): Pengebirian kucing, dalam editor Slatter
D.. Operasi hewan kecil. edisi ke-3 . Saunders.
Børstad, K. (2015): Gonadektomi prapuberal pada anjing
dan kucing, Tinjauan literatur. Pekerjaan diploma.
Departemen Reproduksi Klinis. Fakultas Kedokteran
Hewan, SZENT ISTV ÁN UNIVERSITY, Budapest.
Bushby, P. (2012): Pemandian Usia Dini/Neuter. Masalah
opini. Ringkasan Dokter NAVC. hal. 71-
73.
Faggella, AM. dan Aronsohn, MG. (1993):
Teknik anestesi untuk mensterilkan 6- hingga 14-
anak kucing berumur seminggu. J Am Asosiasi Kedokteran Hewan. 1 Januari;
202(1): 56-62.
Fossum, TW (2007): Bedah sistem reproduksi dan genital.
Dalam: Bedah hewan kecil. edisi ke-3. St Louis:
Mosby Elsevier, 776–92.
How, L. (1999): Gonadektomi Prapubertas pada Anjing dan
Kucing. Hewan kecil dan eksotik. Jil. 21, No.2.
Howe, LM (1997): Hasil jangka pendek dan komplikasi
gonadektomi prapubertas pada kucing dan anjing.
Jurnal Asosiasi Medis Hewan Amerika 211, 57–62.
Howe, LM (2006): Metode bedah untuk kontrasepsi dan
sterilisasi.
Teriogenologi. 66, 500-509.
Looney, AL; Bohling, MW dan Bushby, PA
(2008): pedoman perawatan medis hewan dari
Asosiasi Shelter Veterinarians untuk program
pemandulan/netral. J. Saya Dokter Hewan. medis.
Asosiasi 233: 74–86.
ruminansia. Praktek kedokteran hewan modern. 637-
638.
untuk mengebiri kuda. Dokter hewan. obat:
538–541.
Neven EC (2013): Pengebirian remaja pada kucing: Situasi
terkini di Belanda. Proyek Penelitian. Universitas
Utrecht, Fakultas Kedokteran Hewan, Departemen
Ilmu Klinis Hewan Pendamping.
Palmer, SE. dan Passmore JL. (1987): Teknik ablasi skrotum
garis tengah untuk pengebirian kriptorkismus
unilateral pada kuda. Selai. Dokter hewan.
medis. Asosiasi. 1 Februari; 190(3): 283-5.
Porter, N.; Polis, saya.; Bulan, C.; Duchateau, L.;
Goethal, K.; Huyghe, S. dan de Rooster, H.
4
Machine Translated by Google

Jurnal Kedokteran Hewan Assiut Asisten Dokter Hewan. medis. J.Vol. 63 No.154 Juli 2017,

(2014): Gonadektomi prapubertas pada kucing: teknik bedah
dan perbandingan yang berbeda
dengan gonadektomi pada usia tradisional.
Catatan Kedokteran Hewan. 175 (9) 223.
Reichler, IM (2009): Gonadektomi pada kucing dan anjing: tinjauan
risiko dan manfaat. Reprod Dom Anim., 44(2): 29–35.
Root, MV (2010): Usia optimal untuk gonadektomi pada anjing dan
kucing. Klinik Therio 2, 177–181.
Stubbs, WB (1998): Gonadektomi prapubertas, dalam, Bojrab dkk.,
editor, Teknik terkini dalam
bedah hewan kecil. edisi ke-4 . Williams dan Wilkins. hal.
5012.
Tobias, KM (2010): Pengebirian kucing, dalam, Tobias, editor, Manual
bedah jaringan lunak hewan kecil. edisi ke-1 . Willy-Blackwell.
AMERIKA SERIKAT.
Welsh, P. (2013): Mengebiri kucing peliharaan pada usia empat
bulan (atau kurang). Pembaruan kucing online.
Yates, D.; Yates, J. dan Roberts, M. (2013): Usia optimal untuk
mensterilkan kucing. Dokter hewan. Rek. 12 Januari;
172(2): 53-54.

Layanan Keamanan Rumah Tangga yang Dapat Diandalkan

lagi
itu dan
Email: Drmwt@hotmail.com Situs web Universitas Assiut: www.aun.edu.eg

Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan yang Dapat Diandalkan Ini adalah layanan
yang sangat baik. Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan. baiklah. Perlindungan Hutang dan Perlindungan Hutang Perlindungan Lingkungan
dan Perlindungan Lingkungan dan Layanan Pelanggan. baiklah.

Perlindungan Lingkungan yang Dapat Disebabkan oleh Perlindungan Lingkungan Perlindungan Lingkungan
ÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿ.ÿÿ ÿÿ ÿÿÿÿ ÿ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿ. Perlindungan Lingkungan dan
Perlindungan Lingkungan Ini adalah pilihan yang baik. Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan
ÿ

Tidak ada biaya tambahan dan biaya tambahan. Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Hutang

Lihat statistik publikasi