Spo Ppi
Spo Ppi
6. Prosedur:
1) Petunjuk waktu kapan petugas harus melakukan hand hygiene (five moments of
hand hygiene), yaitu :
Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum melakukan tindakan aseptik
Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan area sekitar pasien.
2) Hand Hygiene dengan air mengalir waktu 40-60 detik
3) Mebersihkan tangan dengan air mengalir
4) Penggunaan teknik 6 langkah cuci tangan
5) Mengeringkan tangan dengan tisu
6) Hand hygiene dengan handscrub dengan waktu 20-30 detik
7. Pengesahan :
Edisi No 1
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
( ) (dr.Siska Ratnasari)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Nomer: ………………….
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi dalam standar penggunaan APD
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini berada dibawah tanggungjawab penanggungjawab klinik.
3. Rujukan:
UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
4. Pengertian :
Protective barrier umumnya diacu sebagai Alat Pelindung Diri (APD), telah digunakan
bertahun-tahun lamanya untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang terdapat
pada staf yang bekerja pada suatu unit perawatan kesehatanyang berbasis kenyamanan
dan keselamatan pasien.
5. Dokumen :
6. prosedur :
No Kegiatan Sarung tangan Jubah/ Masker/
. Steril biasa Celemek Google
Perawatan umum
1. Tanpa luka
Memandikan/ √
bedding
Reposisi √
2. Luka terbuka
Memandikan/ √ K/P
bedding
Reposisi √ K/P
3. Perawatan perianal √ √
4. Perawatan mulut √ K/P K/P
5. Pemeriksaan fisik K/P
6. Penggantian balutan
Luka operasi √ K/P K/P
Luka decubitus √ K/P K/P
Central line √ K/P K/P
Arteri line √ K/P K/P
Cateter intravena √ K/P K/P
Tindakan Khusus.
( ) (dr.Siska Ratnasari)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
DEKONTAMINASI INSTRUMENT DENGAN LARUTAN ENZIMATIK
Nomer: ………………….
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi dalam standar dekontaminasi instrument dengan larutan
enzimatik.
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini berada dibawah tanggungjawab penanggungjawab klinik.
3. Rujukan:
UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
4. Pengertian :
Proses deaktifasi dan menghilangkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada
alat kesehatan yang baru digunakan sehingga aman untuk pengolahan selanjutnya.
5. Dokumen
6. Prosedur:
A. Instrument yang dapat direndam dengan klorin :
1. Gunakan sarung tangan, scort, sepatu boot dan kacamata pelindung
2. Buat cairan klorin 0,5 % :
precept : air = 9 tablet : 1 liter air
bayclin : air = 1 : 9
3. Buat cairan dekontaminasi baru setiap hari ( tidak lebih dari 24 jam)
4. Ganti dengan cairan baru jika larutan sudah tampak kotor walaupun belum
sampai 24 jam
5. Instrumen harus terbuka pada bagian-bagiannya ( instrument yang dapat
dibuka atau dilepas )
6. Rendam instrumen dibawah permukaan larutan tidak lebih dari10 menit
( klorin bersifat korosif )
7. Angkat instrumen
8. Rendam dalam cairan enzymatic selama 10 menit ( jika tersedia )
10. Bersihkan dengan menggunakan sikat
11. Perhatikan kebersihan gigi geligi dan sela sela instrument
12. Bilas dan keringkan
B. Property berpori atau bercelah ( meja kerja, tempat tidur, standar infus,kursi
dinding, almari dan benda yang berpotensi tercemar lainnya ):
1. Gunakan alat perlindungan diri
2. Bersihkan permukaan dari kotoran yang menempel dengan kain yang telah
dibasahi dengan larutan klorin 0,05 %
3. Bilas dengan lap yang telah dibasahi dengan air bersih
4. Keringkan
Rumus membuat larutan natrium hipoclorit
% konsentrat
Jumlah bagian air = -1
% keenceran
( ) (dr.Siska Ratnasari)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Nomer: ………………….
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi dalam standar
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini berada dibawah tanggungjawab penanggungjawab klinik.
3. Rujukan:
UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
4. Pengertian :
5. Dokumen
6. Prosedur:
7. Pengesahan :
Edisi No 1
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
( ) (dr.Siska Ratnasari)
9. Prosedur:
10. Pengesahan :
Edisi No 1
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
( ) (dr.Siska Ratnasari)
11. Dokumen
12. Prosedur:
13. Pengesahan :
Edisi No 1
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
( ) (dr.Siska Ratnasari)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Nomer: ………………….
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi dalam standar
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini berada dibawah tanggungjawab penanggungjawab klinik.
3. Rujukan:
UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
4. Pengertian :
14. Dokumen
15. Prosedur:
16. Pengesahan :
Edisi No 1
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
( ) (dr.Siska Ratnasari)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Nomer: ………………….
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi dalam standar
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini berada dibawah tanggungjawab penanggungjawab klinik.
3. Rujukan:
UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
4. Pengertian :
17. Dokumen
18. Prosedur:
19. Pengesahan :
Edisi No 1
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
( ) (dr.Siska Ratnasari)