Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN NEGARA

Khutbah Jum’at Kliwon, 10 Desember 2021


Khutbah I

َ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ِإلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيك‬،ُ‫صحْ بِ ِه َو َم ْن َوااَل ه‬
َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو‬،ِ‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َرسُوْ ِل هللا‬ َّ ‫ َوال‬،ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل‬
‫ َوتَزَ َّودُوا‬:‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْالقَاِئ ِل في ُمحْ َك ِم ِكتَابِ ِه‬ ِ ْ‫\ فَِإنِّي ُأو‬،‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬.ُ‫ي بَ ْع َده‬
َّ ِ‫لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ اَل نَب‬
ِ ‫نس ِإاَّل لِيَ ۡعبُد‬
‫ُون‬ َ ‫ت ۡٱل ِج َّن َوٱِإۡل‬ ُ ‫ َو َما َخلَ ۡق‬:‫ َو قَا َل‬.‫ َواتَّقُو ِن يَا ُأولِي اَأْل ْلبَاب‬،‫فَِإ َّن َخ ْي َر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى‬

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Marilah kita senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan
semaksimal mungkin, dengan cara menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala
larangan yang ditetapkan Allah SWT. Karena dengan ketakwaan, setiap persoalan hidup yang
kita alami akan ada jalan keluarnya dan juga mudah-mudahan dengan taqwa Allah akan
memberikan rizqi kepada kita lewat jalan yang tidak disangka-sangka.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Khutbah kami ini akan menjelaskan bahwa agama dan negara merupakan dua hal yang
saling melengkapi. Tanpa negara, agama tidak bisa dilaksanakan dangan maksimal. Begitu pula
tanpa agama, negara tidak akan memiliki kontrol moral.
Pada dasarnya, Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya.
Sebagaimana dalam firman-Nya dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56, :
      
Artinya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Kemudian, untuk bisa beribadah dengan maksimal, manusia membutuhkan fasilitas dan
tempat. Dalam hal ini adalah negara. Kita tidak bisa beribadah dengan tenang jika kondisi negara
sedang tidak stabil. Karena ibadah kita tidak bisa lepas dari stabilitas negara, maka menjaga
keamanan negara adalah wajib.
Dalam sebuah kaidah fiqih disebutkan: ٌ‫َما اَل يَتِ ُّم ْال َوا ِجبُ ِإاَّل بِ ِه فَهُ َو َوا ِجب‬
Artinya: “Sesuatu yang menjadi penyempurna sebuah kewajiban, maka hukumnya juga
wajib. Dari sinilah muncul sebuah konsep yang dinamkan nasionalisme atau mencintai tanah air.
Salah satu ayat Al-Qur’an yang menjadi dalil relasi agama dan negara adalah surat Al-Qashash
ayat 85:
          
         
Artinya: “Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-
Qur’an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: ‘Tuhanku
mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata.” (QS.
Al-Qashash :85)
Imam Fakhruddin al-Razi dalam tafsirnya menjelaskan maksud kata ma’âd dalam ayat di
atas adalah kota Makkah, tanah kelahiran Nabi Muhamad SAW. Lebih tegas lagi, Syekh Ismail
Haqqi Al-Hanafi Al-Khalwathi dalam kitabnya yang berjudul Rûḫul Bayân menjelaskan, ketika
Rasulullah SAW sedang melakukan perjalanan hijrah ke Madinah, beliau sering membahas
kecintaannya terhadap kota Makkah. Seolah beliau ingin mengatakan bahwa mencintai tanah air
merupakan sebagian dari iman.

َ‫ اَ ْل َوطَن‬:‫ و َكانَ َرسُو ُل هللاِ – صلى هللا عليه وسلم – يَقُو ُل َكثِيرًا‬،‫أن حُبَّ ال َوطَ ِن ِمنَ اإليما ِن‬ َّ ‫َفسير اآلي ِة إ َشا َرةٌ إلَى‬
ِ ‫وفي ت‬
ُ‫ت الب ُْل َدان‬
ْ ‫ُب بَلَ ُد السُّو ِء فَبِحُبِّ اَألوْ طَا ِن ُع ِّم َر‬
َ ‫ قَا َل ُع َم ُر رضى هللا عنه لَوْ الَ ُحبُّ ال َوطَ ِن لَ َخر‬... ُ‫ق هللاُ سبحانه ُسْؤ لَه‬ َ َّ‫ فَ َحق‬، َ‫الوطَن‬
َ

Artinya: “Dalam penafsiran ayat tersebut (QS. Al-Qashash ayat 85), terdapat suatu
petunjuk atau isyarat bahwa ‘cinta tanah air sebagian dari iman’. Rasulullah SAW (dalam
perjalanan hijrahnya menuju ke Madinah) banyak sekali menyebut, ‘cinta tanah air, cinta tanah
air’. Kemudian Allah mewujudkan permohonannya (dengan kembali ke Makkah)... Sahabat
Umar berkata, ‘Jika bukan karena cinta tanah air, niscaya akan rusak negeri yang jelek (gersang).
Sebab dengan cinta tanah air lah, negeri-negeri dibangun.”
Setelah hijrah ke Madinah, beliau juga begitu mencintai negeri keduanya itu. Dalam
beberapa riwayat dijelaskan bahwa Nabi juga sangat mencintai Madinah. Hal ini menunjukkan
betapa Nabi tidak hanya aktif dalam mendakwahkan ajaran Islam, tetapi juga menjunjung tinggi
nilai-nilali kebangsaan. Rasulullah sendiri pernah menjanjikan, barang siapa yang mengalami
kesulitan di Madinah dan mau bersabar, niscaya akan mendapatkan syafa’at beliau kelak di hari
kiamat. Beliau bersabda:

‫ُت َأ َح ٌد َعلَى‬
ُ ‫ َوال يَ ْثب‬،ُ‫ ِإال َأ ْبد ََل هللاُ فِيهَا َم ْن ه َُو خَ ْي ٌر ِم ْنه‬،‫ اَل يَ َد ُعهَا َأ َح ٌد َر ْغبَةً َع ْنهَا‬، َ‫ْال َم ِدينَةُ\ خَ ْي ٌر لَهُ ْم لَوْ َكانُوا يَ ْعلَ ُمون‬
ُ ‫ ِإال ُك ْن‬،‫ْأَل َواِئهَا َو َج ْه ِدهَا‬
‫ت لَهُ َش ِهيدًا َأوْ َشفِيعًا يَوْ َم ْالقِيَا َمة‬

Artinya:
“Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Tidaklah seseorang
meninggalkan kota Madinah karena benci kepadanya, kecuali Allâh akan menggantikannya
dengan orang yang lebih baik darinya, dan tidaklah seseorang tetap tegar atas kesusahan dan
kesulitan kota Madinah, niscaya aku akan menjadi saksi dan pemberi syafa’at baginya pada hari
kiamat.” (HR. Imam Muslim)
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indoesia, ulama-ulama kita sudah mencontohkan,
bagiamana antara agama dan negara harus sama-sama diperjuangkan. Sehingga ulama-ulama
Indonesia tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki semangat kebangsaan yang
luar biasa.
Contohnya adalah semangat nasionalisme yang dimiliki Hadratussyaikh KH M.
Hasyim Asy’ari dalam melawan penjajah. Ia mengeluarkan fatwa-fatwa yang dikenal sebagai
‘Resolusi Jihad’ yang disampaikan pada tanggal 22 Oktober 1945. Sekarang, tanggal itu
diperingati sebagai Hari Santri Naional.
Dalam catatan sejarah, pada tanggal 22 Oktober 1945 atau tepat delapan minggu setelah
Indonesia merdeka, terjadi peperangan di Surbaya. Untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa
Indonesia, KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa untuk memobilisasi dukungan umat Islam.
Ada lima butir fatwa yang beliau keluarkan:
1. Kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945
harus dipertahankan.
2. Pemerintah RI sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah harus
dipertahankan dengan harta maupun jiwa.
3. Musuh-musuh Indonesia, khususnya orang-orang Belanda yang kembali ke
Indonesia dengan menumpang pasukan Sekutu (Inggris), sangat mungkin ingin
menjajah kembali bangsa Indonesia setelah Jepang ditaklukkan
4. Umat Islam, khususnya warga NU, harus siap bertempur melawan Belanda dan
sekutu mereka yang berusaha untuk menguasai Indonesia kembali
5. Kewajiban jihad merupakan keharusan bagi setiap Muslim yang tinggal dalam
radius 94 kilometer (sama jaraknya dengan qashar, di mana meringkas shalat
boleh ditunaikan oleh Muslim santri). Mereka yang berada di luar radius itu
mempunyai tanggung jawab mendukung saudara-saudara Muslim mereka yang
tengah berjuang dalam radius tersebut.
Lima butir fatwa ini kemudian dikenal dengan Resolusi Jihad ( perang suci ) yang meyebabkan
meletusnya pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah ...
Semoga kita selalu dijaga oleh Allah untuk selalu memiliki jiwa nasionalisme yang tidak pernah
padam. Dengan mempertahankan serta kedamaian bangsa sendiri, Insya Allah, kita juga bisa
senantiasa beribadah kepada Allah dengan damai dan tenteram amin ya rabbal lamin...

ِ ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ٰا ِن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َواِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ااْل ٰ يَا‬
‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَهُ اِنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع‬ َ ‫بَا َر‬
َ‫ت فَيَا فَوْ زَ ْال ُم ْستَ ْغفِ ِر ْينَ َويَا ن ََجاةَ التَّاِئبِ ْين‬ ِ ‫ َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬.‫ْال َعلِ ْي ُم‬

Anda mungkin juga menyukai