Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

TRANSFORMASI INDUSTRI 4.0

PADA PT GUNA SENTOSA MAKMURINDO (GSM)

Oleh

Kelompok 3

Fadhilah Zahra (210103553) MLIE


Lu’luah Kania (210103754) MLIE
Muhammad Rehald Attallah (210103868) MLIE
Selfiana Sagita (210103762) MLIE

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA INDUSTRI

POLITEKNIK APP JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Laporan Tugas
Besar pada Mata Kuliah Transformasi Industri 4.0. Pembuatan laporan ini bertujuan
untuk mencari tahu bagaimana penerapan transformasi industri 4.0 pada PT Guna
Sentosa Makmurindo (GSM), kemudian mencari alternatif solusi terbaik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu dalam penyusunan, karena laporan ini tidak akan terlaksana tanpa
adanya bimbingan dari Ibu Trisna Yuniarti selaku dosen Mata Kuliah Transformasi
Industri 4.0 dan pihak PT GSM yang tidak sungkan memberikan informasi yang
penulis butuhkan. Penulis berharap dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terkait. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan penyusunan laporan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.

Jakarta, 01 Juni 2023

Penulis,

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I IDENTIFIKASI INDUSTRI 4.0 .............................................................. 1
1.1 Asesmen INDI 4.0 .................................................................................... 1
1.2 Asesmen Toolbox ................................................................................... 17
1.3 Analisa Pain Point .................................................................................. 21
REFERENSI ........................................................................................................ 24

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tools INDI 4.0 .................................................................................... 1


Gambar 1.2 Level Bidang Strategi & Kepemimpinan ............................................ 2
Gambar 1.3 Level Bidang Investasi ........................................................................ 3
Gambar 1.4 Level Bidang Kebijakan Inovasi ......................................................... 4
Gambar 1.5 Level Bidang Budaya .......................................................................... 5
Gambar 1.6 Level Bidang Keterbukaan Terhadap Perubahan ................................ 6
Gambar 1.7 Level Bidang Pengembangan Kompetensi ......................................... 7
Gambar 1.8 Level Bidang Konsumsi Produk ......................................................... 8
Gambar 1.9 Level Bidang Layanan Berbasis Data ................................................. 8
Gambar 1.10 Level Bidang Produk Cerdas ............................................................ 9
Gambar 1.11 Level Bidang Keamanan Siber ........................................................ 10
Gambar 1.12 Level Bidang Konektivitas .............................................................. 11
Gambar 1.13 Level Bidang Mesin Cerdas ............................................................ 12
Gambar 1.14 Level Bidang Digitalisasi ................................................................ 13
Gambar 1.15 Level Bidang Penyimpanan dan Sharing Data ................................ 13
Gambar 1.16 Level Bidang Rantai Pasok & Logistik Cerdas ............................... 14
Gambar 1.17 Level Bidang Proses Otonom .......................................................... 15
Gambar 1.18 Level Bidang Perawatan Cerdas ..................................................... 15
Gambar 1 19 Toolbox Industry 4.0 ....................................................................... 17
Gambar 1.20 Hasil Asesmen INDI 4.0 PT GSM .................................................. 21
Gambar 1.21 Hasil Self-Asesmen INDI 4.0 ......................................................... 22
Gambar 1.22 Pilar INDI 4.0 .................................................................................. 22

iv
BAB I

IDENTIFIKASI INDUSTRI 4.0

1.1 Asesmen INDI 4.0

Gambar 1.1 Tools INDI 4.0

1. Informasi Umum
a. Nama Perusahaan: PT Guna Sentosa Makmurindo (GSM)
b. Alamat Perusahaan: Jl. Jatiluhur IV blok D4 No.4 Komplek
Perumahan Baranangsiang Indah, RT.01/RW.04, Katulampa, Kec.
Bogor Tim., Kota Bogor, Jawa Barat 16144
c. Sektor jasa/operasi perusahaan: PT GSM merupakan perusahaan
distributor alat kesehatan, alat kedokteran, dan alat laboratorium.
d. Jumlah karyawan Perusahaan: 8 orang
e. Omset perusahaan tahun lalu: 50 juta
f. Jabatan narasumber: Operasional
g. Email perusahaan: gsm.sekretariat@gmail.com
Telp: 0857-7340-6708 / 0822-5867-3719

1
2. 5 pilar dan 17 bidang INDI 4.0
a. Pilar Manajemen dan Organisasi
Bidang Strategi dan Kepemimpian

Gambar 1.2 Level Bidang Strategi & Kepemimpinan

Bidang strategi dan kepemimpinan pada PT GSM berada pada


level 3. PT GSM sudah menjalankan roadmap transformasi industri
4.0, terdapat dukungan dari top manajemen perusahaan terkait
transformasi yang akan dijalakan tersebut. Disamping itu transformasi
sudah dilakukan di sebagian besar departemen perusahaan yakni pada
divisi operasional, purchasing, finance, dan marketing. Berikut
informasi pendukung terkait penentuan level tersebut.
1) Bagaimana anda menggambarkan dukungan pihak manajemen
terhadap implementasi transformasi industri 4.0 di perusahaan
anda?
D. Cukup mendukung. Pihak manajemen PT GSM memberikan
dukungan yang cukup bagus untuk implementasi transformasi
industri 4.0 diantaranya yaitu digitalisasi yang telah dijalankan
pada divisi operasional, divisi purchasing maupun marketing.
Pada divisi operasional berupa penggunaan Google Drive,
Web & Cloud Aplikasi, Internal Server untuk penyimpanan
data, pada divisi purchasing yaitu penggunaan website Trello
untuk pengelolaan Purchase Order (PO), pada divisi
marketing berupa penggunaan marketplace untuk menjangkau
retail dan e-katalog untuk pemerintah. Pada PT GSM juga
dilakukan pengadaan laptop untuk 1 orang tiap divisi.

2
2) Menurut anda, apa status implementasi strategi industri 4.0 di
perusahaan anda?
C. Pilot proyek industri 4.0 sedang berjalan. Seperti yang telah
dijelaskan pada poin 1 bahwa PT GSM sudah menjalankan
roadmap transformasi industri 4.0, namun belum berjalan
pada semua lini operasi.

Bidang Investasi

Gambar 1.3 Level Bidang Investasi

Bidang investasi pada PT GSM berada pada level 2. PT GSM


sudah menginvestasikan dana sebesar 50 juta untuk bertransformasi
ke industri 4.0. Berikut informasi pendukung terkait penentuan level
tersebut.
3) Berapakah jumlah investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk bertransformasi ke industri 4.0?
C. Investasi tahun ini kurang dari 1 milyar. Berdasarkan
informasi yang di dapatkan jumlah investasi (modal) yang
dikeluarkan untuk mengimplementasikan transformasi 4.0
adalah sekitar 50 juta.

3
Bidang Kebijakan Inovasi

Gambar 1.4 Level Bidang Kebijakan Inovasi

Bidang kebijakan inovasi pada PT GSM berada pada level 3.


Hampir keseluruhan departemen pada PT GSM sudah
mentransformasikan perusahaan keindustri 4.0. Berikut informasi
pendukung terkait penentuan level tersebut.
4) Adakah departemen/tim khusus di tempat anda yang bertugas
untuk mentransformasikan perusahaan ke industri 4.0?
D. Saat ini sudah ada tetapi belum maksimal. Beberapa
departemen pada PT GSM sudah mentransformasikan
perusahaan ke era industri 4.0, diantaranya pada divisi
operasional, purchasing, finance, dan marketing. Penyebab
belum maksimal adalah pada PT GSM sendiri implementasi
digitalisasi belum merata pada semua departemen (divisi),
namun hampir semua divisi telah menerapkan transformasi
industri 4.0.
5) Di bidang apa saja inovasi industri 4.0 telah diimplementasikan?
D. Sudah diimplementasikan di lebih dari 3 bidang/departemen.
Hampir keseluruhan departemen pada PT GSM sudah
mentransformasikan perusahaan keindustri 4.0, diantaranya
pada divisi purchasing yaitu penggunaan website Trello untuk
pengelolaan Purchase Order (PO), pada divisi operasional
yaitu penggunaan Google Drive, Web & Cloud Aplikasi,
Internal Server untuk penyimpanan data (data pembelian dan

4
data penjualan), pada divisi finance berupa penggunaan web
aplikasi untuk pengelolaan invoice berupa paper.id, dan pada
divisi marketing berupa penggunaan marketplace untuk
menjangkau retail dan e-katalog untuk pemerintah.

b. Pilar Orang dan Budaya


Bidang Budaya

Gambar 1.5 Level Bidang Budaya

Bidang budaya pada PT GSM berada pada level 3. Secara umum


para karyawan pada PT GSM sudah menerapkan budaya disiplin
dengan etos kerja yang tinggi dan terbuka akan perubahan teknologi.
Berikut informasi pendukung terkait penentuan level tersebut.
1) Menurut ada bagaimana budaya karyawan di perusahaan?
D. Semua karyawan telah memiliki budaya berdisipin waktu, mau
belajar, dan terbuka dengan perubahan. Budaya disiplin pada
PT GSM terlihat pada penerapan jadwal kebersihan gudang,
dimana setiap hari akan ada jadwal kebersihan sesuai jadwal
piketnya. Setiap bulan juga terdapat jadwal kebersihan
keseluruhan gudang yaitu dengan melakukan pembongkaran
barang di rak maupun pallet untuk menaga kehigenisan alat
kesehatan yang disimpan di gudang.
2) Bagimana menurut anda etos kerja karyawan di perusahaan?

5
B. Tinggi. Karyawan PT GSM memiliki etos kerja yang cukup
tinggi, karena tiap anggota sudah ditegakkan disiplin,
tanggung jawab, penerapan meminimalisir kesalahan saat
bekerja terkhusus untuk barang steril, focus pada tugas divisi
masing-masing, cepat namun telaten, dan teamwork yang baik.
Disamping itu para karyawan PT GSM juga peka akan
perubahan kemajuan digitalisasi dalam mendukung
transformasi industri 4.0 di lingkup perusahaan. Dengan
adanya penerapan digitalisasi tersebut maka perusahaan dapat
meningkatkan kemauan para karyawan untuk terus belajar.
3) Apakah secara umum karyawan di perusahaan anda sudah
terbiasa dengan hal berikut?
D. Fleksibel teradap perubahan. PT GSM cukup fleksibel
terhadap perubahan, seperti adanya implementasi transformasi
industri 4.0 di beberapa divisi. Implementasi tersebut
membuat karyawan PT GSM menjadi peka terhadap
perubahan dan belajar untuk beradaptasi.

Bidang Keterbukaan Terhadap Perubahan

Gambar 1.6 Level Bidang Keterbukaan Terhadap Perubahan

Bidang keterbukaan terhadap perubahan pada PT GSM berada


pada level 2. Secara umum para karyawan pada PT GSM terbuka akan
perubahan teknologi. Berikut informasi pendukung terkait penentuan
level tersebut.
4) Seberapa terbuka karyawan anda?

6
C. Secara umum karyawan di tempat saya terbuka dengan
perubahan. Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa para
karyawan PT GSM memiliki rasa peka akan perubahan
kemajuan digitalisasi dalam mendukung transformasi industri
4.0 di lingkup perusahaan.

Bidang Pengembangan Kompetensi

Gambar 1.7 Level Bidang Pengembangan Kompetensi


Bidang pengembangan kompetensi pada PT GSM berada pada
level 3. PT GSM sudah melakukan training kepada semua karywan
dengan melaksanakan webinar terkait update penggunaan aplikasi dan
melakukan pelaksanaan update kebijakan penggunaan aplikasi
tersebut. Berikut informasi pendukung terkait penentuan level
tersebut.
5) Apakah ada tempat anda bekerja
training/workshop/pendidikan/sertifikasi terkait industri 4.0?
E. Hal tersebut sudah kami lakukan pada semua karyawan,
minimal telah ada sosialisasi industri 4.0 kesemua karyawan.
Pada PT GSM setiap 4-6 bulan sekali dilakukan update
terhadap kebijakan penggunaan aplikasi lebih lanjut atau
diganti, tetapi sudah satu tahun ini belum dilakuakan update
terhadap kebijakan penggunaan aplikasi tersebut, jadi hanya
dilakukan webinar terkait update penggunaan aplikasi.

7
c. Pilar Produk dan Layanan
Bidang Kustomisasi Produk

Gambar 1.8 Level Bidang Konsumsi Produk

Bidang kustomisasi produk pada PT GSM berada pada level 0.


Pada PT GSM belum ada kustomisasi produk atau service yang
diberikan oleh perusahaan ke pelanggan. Berikut informasi
pendukung terkait penentuan level tersebut.
1) Menurut anda seberapa persen tingkat kustomisasi produk di
perusahaan anda?
A. 0% (belum ada kustomisasi produk). PT GSM merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang distributor alat kesehatan,
alat kedokteran, dan alat laboratorium. Pada umumnya PT
GSM hanya meneruskan barang kepada Rumah Sakit, Apotek,
dan pihak individu lainnya, sehingga tidak ada kustomisasi
produk yang dapat dilakukan.

Bidang Layanan Berbasis Data

Gambar 1.9 Level Bidang Layanan Berbasis Data

8
Bidang layanan berbasis data pada PT GSM berada pada level 2.
PT GSM sudah mengumpulkan data penjualan pelanggan untuk
meningkatkan jenis produk dan kepuasan layanan kepada pelanggan
(service level). Berikut informasi pendukung terkait penentuan level
tersebut.
2) Apakah perusahaan anda melakukan analisis data yang diperoleh
dari kustomer dan vendor/rekan bisnis?
A. Ya. Perusahaan melakukan analisis terkait data pembelian dan
data penjualan perusahaan melalui cloud system dengan
pengumpulan data yang diinput oleh admin.
3) Data yang perusahaan anda peroleh, digunakan untuk apa?
B. Untuk meningkatkan pelayanan ke pelanggan. Data yang di
dapatkan yaitu data pembelian barang kepada vendor dan data
penjualan barang kepada pelanggan. Berdasarkan data
pembelian yakni pada surat DO dari pihak vendor, perusahaan
dapat menganalisis vendor mana yang sering terlambat
melakukan pengiriman barang, sehingga perusahaan dapat
memanimalisir keterlambatan pengiriman kepada pelanggan.
Berdasarkan data penjualan, Perusahaan dapat menganalisis
produk mana yang menjadi fast moving di dalam gudang,
sehingga perusahaan dapat meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan dengan tetap mempertahankan service level
gudang.

Bidang Produk Cerdas

Gambar 1.10 Level Bidang Produk Cerdas

9
Bidang produk cerdas pada PT GSM berada pada level 0. Pada
PT GSM produk atau service yang ditawarkan oleh perusahaa masih
bersifat konvensional, artinya belum menggunakan fitur-fitur digital
seperti RFID, GPS, dll. Berikut informasi pendukung terkait
penentuan level tersebut.

4) Apakah perusahaan anda membuat produk yang sudah terintegrasi


teknologi berikut?
Perusahaan belum menggunakan kelima teknologi tersebut.

d. Pilar Teknologi
Bidang Keamanan Siber

Gambar 1.11 Level Bidang Keamanan Siber

Bidang keamanan siber pada PT GSM berada pada level 0. Pada


PT GSM belum menerapkan cyber security. Berikut informasi
pendukung terkait penentuan level tersebut.
1) Apakah perusahaan anda sudah menerapkan keamanan siber?
A. Belum menerapkan karena pihak perusahaan belum ada
resource yang fokus pada bidang ini.

10
Bidang Konektivitas

Gambar 1.12 Level Bidang Konektivitas

Bidang konektivitas pada PT GSM berada pada level 2. Pada PT


GSM sudah memiliki konektivitas sistem yang menghubungkan
antara perusahaan dengan vendor. Berikut informasi pendukung
terkait penentuan level tersebut.
2) Bagaimana anda menilai konektivitas M2M (komunikasi antar
mesin) via internet di infrastruktur perusahaan anda?
A. Tidak Ada. PT GSM merupakan perusahaan distributor alat
kesehatan dan dari informasi yang di dapatkan proses operasi
pada PT GSM masih manual handling menggunakan tenaga
manusia, sehingga belum terdapat konektivitas M2M.
3) Bagaimana anda menilai konektivitas antar sistem di perusahaan
maupun antar perusahaan?
E. Ada dan secara terus menerus dipakai. Pada divisi operasional
terdapat penggunaan website trello untuk pengelolaan
purchase order (PO). Website Trello digunakan ntuk
mengelola PO Masuk, PO Pending, PO Ready, PO Selesai, PO
Cancel, Jadwal Maintenance Unit, Tracking Tugas Karyawan,
& Defekta. Pengelolaan PO merupakan konektivitas sistem
antara perusahaan dengan vendor.

11
Bidang Mesin Cerdas

Gambar 1.13 Level Bidang Mesin Cerdas

Bidang mesin cerdas pada PT GSM berada pada level 1. Pada PT


GSM sudah memiliki setidaknya 1-5 sistem teknologi. Berikut
informasi pendukung terkait penentuan level tersebut.

4) Teknologi berikut yang sudah dipakai oleh perusahaan anda


adalah?
a) Computer Network: LAN (jaringan komputer pada
perusahaan (WIFI).
b) Industrial Internet of Things.
c) Databases: Excel.
d) Internet.
e) Cloud Storage: Melakukan penyimpann di Google Drive,
Web & Cloud Aplikasi, dan Internal Server

12
Bidang Digitalisasi

Gambar 1.14 Level Bidang Digitalisasi

Bidang digitalisasi pada PT GSM berada pada level 3. Pada PT


GSM tingkat digitalisasi di perusahaan sudah mencapai 70%-80%,
yakni hampir di semua divisi telah melakukan digitalisasi. Berikut
informasi pendukung terkait penentuan level tersebut.
5) Menurut anda seberapa tingkat digitalisasi di perusahaan anda?
B. Lebih dari 75% sudah di digitalisasi. Berdasarkan informasi
yang di dapatkan tingkat digitalisasi di perusahaan sudah
mencapai 70%-80%, yakni hampir di semua divisi telah
melakukan digitalisasi, yaitu divisi operasional, purchasing,
finance, dan marketing.

e. Pilar Operasi Pabrik


Bidang Penyimpanan dan Sharing Data

Gambar 1.15 Level Bidang Penyimpanan dan Sharing Data

13
Bidang digitalisasi pada PT GSM berada pada level 3. Pada PT
GSM menggunakan web & aplikasi cloud dan server internal untuk
melakukan penyimpanan data. Berikut informasi pendukung terkait
penentuan level tersebut.
1) Di perusahaan anda, dimana data perusahaan disimpan?
D. Di pusat server internal perusahaan/departemen IT. 50% data
perusahaan tersimpan di Internal Server.
E. Di Cloud: 50% data perusahaan lainnya disimpan di Google
Drive sebesar 10% dan di Web & Cloud Aplikasi sebesar
40%.

Bidang Rantai Pasok dan Logistik Cerdas

Gambar 1.16 Level Bidang Rantai Pasok & Logistik Cerdas

Bidang rantai pasok dan logistik cerdas pada PT GSM berada


pada level 3. Pada PT GSM sudah memiliki setidaknya 1-2 sistem
teknologi untuk mendukung rantai pasok cerdas. Berikut informasi
pendukung terkait penentuan level tersebut.
2) Sistem berikut yang sudah di implementasikan di rantai pasok dan
logistik perusahaan anda adalah?
Integrasi logistik antara peusahaan dengan vendor/supplier.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pada divisi
operasional menggunakan sistem integrasi berupa website trello,
dimana pada website tersebut dapat menghubungkan perusahaan
dengan vendor memungkinkan untuk mengirim PO ke whatsapp

14
atau email vendor dari aplikasi tersebut, yakni PO Masuk, PO
Pending, PO Ready, PO Selesai, PO Cancel.

Bidang Proses Otonom

Gambar 1.17 Level Bidang Proses Otonom

Bidang proses otonom pada PT GSM berada pada level 3. tingkat


digitalisasi di perusahaan sudah mencapai 70%-80%, yakni hampir di
semua divisi telah melakukan digitalisasi. Berikut informasi
pendukung terkait penentuan level tersebut.
3) Menurut anda seberapa persen proses otomasi di perusahaan
anda?
C. 75%. Berdasarkan informasi yang di dapatkan tingkat
digitalisasi di perusahaan sudah mencapai 70%-80%, yakni
hampir di semua divisi telah melakukan digitalisasi, yaitu
divisi operasional, purchasing, finance, dan marketing.

Bidang Perawatan Cerdas

Gambar 1.18 Level Bidang Perawatan Cerdas

15
Bidang perawatan cerdas pada PT GSM berada pada level 0. PT
GSM belum menerapkan perawatan cerdas untuk mesin. Berikut
informasi pendukung terkait penentuan level tersebut.
4) Sistem apa yang sudah di implementasikan oleh perusahaan
dalam hal sistem perawatan mesin?
E. Belum ada. PT GSM merupakan perusahaan distributor alat
kesehatan dan dari informasi yang di dapatkan proses operasi
pada PT GSM masih manual handling menggunakan tenaga
manusia, sehingga belum terdapat sistem perawatan mesin.

3. Masukan:
a. Tuliskan tantangan yang yang perusahaan anda hadapi untuk
bertransformasi ke industri 4.0?
Jawab: PT GSM memiliki 5 divisi yaitu divisi purchasing, divisi
operasional, divisi keuangan (finance), divisi marketing, dan divisi
administrasi. Yang menjadi tantangan bagi PT GSM dalam
bertransformasi ke industri 4.0 adalah pada divisi operasional yaitu
proses pengelolaan inventori di gudang. Pengelolaan inventori pada
PT GSM masih menggunakan manual handling dan belum
mempunyai mesin apapun untuk melakukan proses pengelolaan
inventori tersebut. Contohnya pada proses pengambilan barang
(picking) masih menggunakan tenaga manusia dan proses
penghitung barang masuk pada saat proses penerimaan barang
(receiving) belum menggunakan barcode maupun RFID. Proses
penghitungan barang masuk yang dilakukan secara manual
menimbulkan selisih stok antara sistem database perusahaan dengan
sistem manual pada microsoft excel.
b. Apakah harapan anda terhadap pemerintah dalam rangka
bertransformasi ke industri 4.0?
Jawab: Salah satu bidang yang mendorong transformasi industri 4.0
adalah dengan meningkatkan digitalisasi pada pelaku-pelaku usaha.

16
Pemerintah dapat mendukung transformasi industri ini melalui
perluasan akses modal dan mendorong para pelaku usaha untuk peka
terhadap kemajuan platform digitalisasi. Selain dari sisi pemerintah
sendiri generasi muda juga mempunyai peran yang sangat penting
untuk mendukung transformasi industri 4.0 ini. Generasi muda harus
mengembangkan sifat kreatifitas dan inovatif agar dapat berdaya
saing pada saat memasuki revolusi industri 4.0 dan digitalisasi.
Selain itu para generasi muda juga harus memiliki fleksibilitas
terhadap perubahan dan terus belajar agar dapat beradaptasi dengan
revolusi industri 4.0.
c. Kapan kira-kira ada waktu untuk diverivikasi?
Jawab: Setiap satu minggu sekali.

1.2 Asesmen Toolbox

Gambar 1 19 Toolbox Industry 4.0

17
1. Integration of sensors/actuator
Integrasi sensor dan aktuator melibatkan menghubungkannya ke
sistem kontrol pusat atau mikrokontroler, yang memproses data sensor dan
menghasilkan sinyal kontrol untuk aktuator. Integrasi ini memungkinkan
sistem mengumpulkan data real-time dari sensor, menganalisisnya, dan
memulai tindakan yang sesuai melalui aktuator.
Level 0 No use of sensor/actuator
PT GSM belum menerapkan atau menggunakan integrasi sensor dan
aktuator dalam penaganan barang sehari-hari karna integrasi sensor dan
aktuator membutuhkan keahlian teknis dalam pengembangan perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). PT GSM tidak memiliki
sumber daya manusia dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat,
belum menerapkan atau melakukan integrasi sensor dan actuator dalam
penaganan barang sehari-hari.
2. Communication/Conectivity
Communication/connectivity pada suatu produk merujuk pada
kemampuan produk tersebut untuk terhubung dan berkomunikasi dengan
perangkat lain atau jaringan, baik secara kabel maupun nirkabel. Ini
memungkinkan pertukaran data, kontrol, dan interaksi antara produk
dengan perangkat lain.
Level 0 The product has no interfaces
Di PT GSM antar produk tidak memiliki sarana interaksi atau
komunikasi apa pun dengan perangkat, atau sistem, jadi untuk mengetahui
jumlah dan jenis produk yang tersedia di gudang PT GSM masih
menggunakan pencatatan jumlah produk dengan cara manual atau dengan
kartu stok yang ada yang kemudian di input di Microsoft excel.
3. Functionalities for data storage and information exchange
Fungsi penyimpanan data dan pertukaran informasi pada produk
melibatkan kemampuan produk untuk menyimpan data atau informasi yang
diperlukan dan memfasilitasi pertukaran informasi dengan perangkat lain

18
atau sistem eksternal. Ini memungkinkan produk untuk mengakses,
menyimpan, memproses, dan berbagi data secara efisien.
Level 0 No functionalities
PT GSM belum menerapkan fungsi penyimpanan data dan
pertukaran informasi pada produk yang mereka miliki karna fungsi
penyimpanan data dan pertukaran informasi pada suatu produk masih
manual yang dilakukan oleh karyawan kaaryawan PT GSM.
4. Monitoring
Monitoring produk melibatkan pemantauan dan pengawasan
terhadap kinerja, status, atau kondisi produk secara terus-menerus. Tujuan
dari monitoring produk adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat
tentang bagaimana produk beroperasi, apakah ada masalah atau perubahan
yang perlu diatasi, serta untuk memastikan bahwa produk berfungsi sesuai
dengan yang diharapkan.
Level 2 Recording of operating condition of diagnostic purposes
PT GSM melakukan inspeksi pada barang saat barang datang yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi barang yang datang,inspeksi dilakukan
dan diambil video untuk bukti ke pihak supplier jika ada barang yang rusak
atau tidak sesuai.begitu juga pada saat pengeluaran barang dilakukan
inspeksi terlebih dahulu agar konsumen mengetahui kondisi barang.
5. Product Related IT services
Model bisnis seputar produk (business models around the product)
merujuk pada pendekatan bisnis yang difokuskan pada monetisasi dan
peningkatan nilai produk itu sendiri. Dalam model bisnis ini, perusahaan
membangun strategi dan sistem yang menghasilkan pendapatan dan
keuntungan melalui produk yang mereka tawarkan.
Level 1 service via online portal.
PT GSM melakukan Layanan melalui portal online merujuk pada
penyediaan layanan kepada pelanggan melalui platform online yang dapat
diakses melalui internet. Portal online adalah situs web yang digunakan

19
konsumen untuk mengakses informasi, melakukan transaksi, atau
berinteraksi dengan penyedia layanan secara virtual.
6. Bussines models around the product
Model bisnis seputar produk (business models around the product)
merujuk pada pendekatan bisnis yang difokuskan pada monetisasi dan
peningkatan nilai produk itu sendiri. Dalam model bisnis ini, perusahaan
membangun strategi dan sistem yang menghasilkan pendapatan dan
keuntungan melalui produk yang mereka tawarkan.
Level 1 sales and consulting regarding the product
PT GSM melakukan sales and consulting regarding the product
(penjualan dan konsultasi terkait produk) untuk memasarkan produk nya ini
adalah layanan yang berkaitan dengan penjualan produk serta memberikan
konsultasi kepada pelanggan terkait produk yang ditawarkan. Ini
melibatkan upaya untuk memasarkan dan menjual produk kepada
pelanggan, sambil memberikan penjelasan, saran, dan pemahaman
mendalam tentang produk tersebut.

20
1.3 Analisa Pain Point

Gambar 1.20 Hasil Asesmen INDI 4.0 PT GSM

Dari hasil simulasi INDI 4.0 yang telah dijabarkan sebelumnya, maka
secara garis besar dapat di analisis tingkat level dari lima pilar dalam INDI 4.0
yaitu sebagai berikut:
a. Pilar Manajemen dan Organisasi : 2,67
b. Pilar Orang dan Budaya : 2,67
c. Pilar Produk dan Layanan : 0,67
d. Pilar Teknologi : 1,50
e. Pilar Operasi Pabrik : 2,33
Dapat disimpulkan bahwa pilar yang memiliki tingkat level paling
tinggi adalah pada pilar manajemen dan organisasi serta pilar orang dan
budaya. Kedua pilar tersebut memiliki level yang sama yaitu 2,67. Sedangkan

21
untuk pilar dengan level terendah ada pada pilar produk dan layanan yaitu
sebesar 0,67.

Gambar 1.21 Hasil Self-Asesmen INDI 4.0

Bobot terbesar berada pada pilar orang dan budaya yaitu sebesar
30%, sedangkan bobot terkecil ada pada pilar teknologi dan pilar operasi pabrik
yaitu sebesar 17,50%. Indeks Tertinggi yaitu pada pilar orang dan budaya
dengan indeks 0,80 sedangkan indeks terendah yaitu pada pilar produk dan
layanan dengan indeks 0,12. Sehingga total indeks yang didapatkan dari lima
pilar INDI 4.0 adalah sebesar 2,05.

Gambar 1.22 Pilar INDI 4.0

22
Dari total indeks yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa PT GSM
masih berada pada level 2. PT GSM masih dalam kesiapan awal untuk
bertransformasi pada industri 4.0. PT GSM masih perlu melakukan
improvement teknologi digitalisasi maupun otomasi di berbagai divisi
perusahaan untuk mendorong kesiapan yang matang dalam transformasi
industri 4.0 di perusahaan.

23
REFERENSI

24

Anda mungkin juga menyukai