Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMAN

PENGEMBANGAN BISNIS DI ERA 41R

OLEH :

KELOMPOK 02

1. FIRA ARTHASYAH (2061084)


2. HERA RUSDIANA (2061086)
3. NI MATUL AULIA (2061098)
4. SABILATUR ROSYIDA (2061127)
5. NINDI AZIZAH SUKMA WANTI (2061133)

Reg A-2 MANAJEMEN 2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bgai Allah SWT yang telah meberi rahmat, nikmat, taufik serta hidayah sehingga
dapat menuntut ilmu serta menyusun makalah Pengantar Manajemen dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen yang diajarkan oleh Drs. M. Thamrin
Bey, M.SI. selaku dosen di STIE PGRI Dewantara Jombang dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar.

Dalam menyusun karya tulis ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekukarangan dalam
proses penulisan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kami sehingga dapat bermanfaat bagi masa yang akan
datang.

Jombang, 31 Mei 2021

Penulis

pg. I
DATAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................................I

Datar isi................................................................................................................................II

BAB I.....................................................................................................................................1

Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1

Rumusan Masalah...............................................................................................................1

Tujuan penulisan..................................................................................................................2

BAB II....................................................................................................................................3

Pembahasan........................................................................................................................3

BAB III...................................................................................................................................10

Penutup...............................................................................................................................10

Daftar pustaka..................................................................................................................... 11

pg. II
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana diketahui, saat ini dunia tengah memasuki era Industri 4, sebuah era di mana
teknologi mengambil peran hampir seluruh aktivitas perekonomian. Revolusi Industri 4
bertujuan meningkatkan pendapatan dan penghematan biaya yang bermuara pada efisiensi
operasional. Maka dari itu, agar tak tergerus oleh perubahan dan mengubahnya menjadi
peluang, para pelaku usaha sudah harus bersiap diri, seperti memulai proses transformasi ke
era digital.

Kita berdiri di tepi revolusi industri 4 yang secara fundamental akan mengubah cara kita
hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, cakupan, dan kerumitannya,
transformasi tidak akan seperti apa pun yang dialami manusia sebelumnya.

Revolusi Industri 4 ialah revolusi digital yang telah terjadi sejak pertengahan abad terakhir.
Ini dicirikan oleh perpaduan teknologi yang mengaburkan garis antara bidang fisik, digital,
dan biologis.

Ada tiga alasan mengapa transformasi saat ini tidak hanya mewakili perpanjangan dari
revolusi industri ketiga, tetapi lebih kepada kedatangan revolusi industri 4 jauh berbeda mulai
dari kecepatan, ruang lingkup, hingga dampak sistem.

Kecepatan terobosan saat ini tidak memiliki preseden historis. Jika dibandingkan dengan
revolusi industri sebelumnya, revolusi ini berkembang pada kecepatan yang eksponensial
daripada linear. Selain itu, ini harus diadaptasi hampir setiap industri di setiap negara.
Dengan luas dan masifnya perubahan ini menandai transformasi seluruh sistem produksi,
manajemen, dan tata kelola.

Kemungkinan miliaran orang terhubung dengan perangkat seluler, dengan kekuatan


pemrosesan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kapasitas penyimpanan, dan akses ke
pengetahuan, tidak terbatas.

2. Rumusan Masalah

1. Apa modal yang diberikan/dikorbankan

2. Apa yang diinginkan oleh Hary sebagai CEO

3. dlm rangka menuju AI, apa saja yang dipersiapkan

4. Apa harapan kedepannya

5. Apa intinya bahwa era global tidak bisa dielakkan/dihindari

pg. 1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Apa modal yang diberikan/dikorbankan

1. Peningkatan Daya Saing Bisnis

Dampak revolusi Industri 4.0 adalah meningkatkan daya saing global melalui kerja sama dan
konfederasi perusahaan. Terlihat bahwa produk tidak lagi dibuat oleh seorang pekerja di
masa depan, melainkan oleh robot atau programmer. Dan tidak perlu waktu yang lama dalam
memproses sebuah produk barang, sehingga dapat mempermudah perusahaan dalam
mempercepat pemasaran produk, dan untuk melakukan pemasaran, sebaiknya Anda
melakukan strategi positioning.

Sebab strategi positioning menjadi faktor yang sangat penting didalam meningkatkan
kekuatan posisi pasar perusahaan. Selain itu, strategi positioning diperlukan sebagai langkah-
langkah dalam menentukan segmen pasar untuk bisnis.

2. Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan

Dengan peningkatan efisiensi, penurunan biaya operasional menyebabkan peningkatan


pendapatan dan keuntungan. Ini juga mendorong peningkatan produktivitas. Dan dampak
revolusi Industri 4.0 adalah salah satu pendorong utama peningkatan pendapatan perusahaan,
mengatasi kesulitan keuangan dalam bisnis, dan dapat meningkatkan pertumbuhan PDB
negara.

3. Pengembangan Teknologi yang Dipercepat

Dampak revolusi Industri 4.0 adalah menyediakan platform untuk dasar inovasi lebih lanjut
dengan teknologi yang berkembang. Sistem dan layanan manufaktur dapat dikembangkan
lebih lanjut.

Misalnya, dengan aplikasi pembukuan akuntansi, semakin berkembangnya teknologi


pembukuan akuntansi, maka semakin dapat mempermudah para pebisnis dalam
membereskan pembukuan yang mereka miliki, salah satu pembukuan yang dapat
mempermudah Anda adalah dengan menggunakan Harmony Accounting Services.

Selain memudahkan Anda dalam membereskan pembukuan, Harmony juga membantu ribuan
pemilik usaha besar dan kecil untuk mengembangkan usahanya, dengan hanya menggunakan
analisis laporan keuangan yang tepat Anda dapat memperoleh hasil keuangan perusahaan
dengan cepat.

2. Apa yang diinginkan oleh hari Sebagai CEO

Bertolak dari dunia investasi, saat ini dirinya menjadi tokoh kunci dalam pengembangan
perusahaan multimedia terbesar saat ini, yaitu Grup MNC. Kemampuan utamanya adalah
mengakuisisi perusahaan bermasalah dan membenahinya. Selepas meraih gelar Master of
Business Administration dari Ottawa University, Ottawa, Kanada, pada 1989, dirinya

pg. 2
langsung terjun ke dalam dunia bisnis. Dialah Hary Tanoesoedibjo, CEO Grup MNC (Media
Nusantara Citra) yang memiliki julukan “Raja Bisnis Multimedia” saat ini.

Pada saat memulai, Hary langsung terjun ke dalam dunia sekuritas dengan mendirikan PT
Bhakti Investama. Sejak mengenyam pendidikan, Hary cenderung sudah memiliki komitmen
untuk terjun kedalam dunia keuangan. Bidang studi keuangan dan aset manajemen yang
gelutinya dalam pendidikan, menurut Hary sangat menunjang keputusannya untuk langsung
memulai bisnis selepas lulus. Ia melihat, Indonesia memiliki banyak potensi yang besar
karena sumber dayanya juga besar. “Saya selalu percaya negara yang kaya sumber daya dan
jumlah penduduknya besar, bila dikelola dengan baik, maka akan menjadi negara besar,”
ucapnya.

Dibawah bendera Bhakti Investama, Hary melakukan bisnis dalam manajemen investasi
dengan membeli kepemilikan sebuah perusahaan, membenahinya, kemudian menjualnya
kembali. Kemampuan inilah yang kerap dinilai orang sebagai kunci sukses dari keberhasilan
dirinya. Hary mampu menata kembali perusahaan yang sudah kusut alias bermasalah. Sejak
terjun kedalaam dunia bisnis investasi, hingga tahun 1997 ia menjadi pemain dalam bursa
efek. Perusahaannya semakin berkembang dengan ukuran yang lebih besar. Hingga akhirnya,
krisis melanda Indonesia pada tahun 1997-1998. Namun, ia berkata, “Setiap krisis adalah
masalah, dan disitulah ada kesempatan.” Saat krisis inilah ia malah memulai titik poin
investasi ke bidang lain secara permanen. “Jadi bukan hanya membeli perusahaan, diperbaiki,
kemudian dijual lagi,” ucapnya.

Menurutnya, saat itu banyak perusahaan yang ditawarkan sangat murah oleh sejumlah bank
karena masalah kredit macet. Ada pula perusahaan itu dialihkan kepada pemerintah melalui
BPPN. Bahkan, transaksi juga terkadang dilakukan secara bilateral karena pemiknya ada
keperluan atau membutuhkan. “Yang jelas, terjadi situasi yang tidak menentu. Karena itu
saya putuskan untuk melakukan ekspansi. Disitu titik terangnya,” ucapnya. Selama 1998 –
2001, dirinya mengaku cukup aktif dalam melakukan merger. Hingga dirinya mengambil
keputusan untuk melakukan bisnis yang permanen. Akhirnya, sekitar tahun 2000 dirinya
mengambil alih PT Bimantara Citra Tbk dan kemudian menjadi CEO pada 2002.iapun
menunjukkan keahliannya dalam mengelola perusahaan yang berkondisi sulit. Menurutnya,
Bimantara memiliki banyak cabang bisnis dan ia harus memilih. Lagi-lagi, ia harus
mengambil sikap. Karena ada persaingan bisnis ia memilih untuk membuka investasi
terhadap pihak asing. Setelah itu, dirinya fokus untuk masuk kedalam cabang bisnis yang
dianggapnya potensial. “Jadi bukan saya lepas semua.”

Ditahun 2002 itulah ia membentuk MNC Grup. Disinilah ambisinya untuk menjadi menjadi
jawara bisnis media penyiaran dan telekomunikasi terbentuk. Pada saat awal, produk utama
dari grup perusahaannya ini adalah televisi nasional RCTI (Rajawali Citra Televisi
Indonesia). Menurutnya, tantangan pengembangan bisnisnya kali ini adalah keharusan untuk
berbagai aset-aset lain.

Di bawah naungan PT Media Nusantara Citra (MNC), tidak sampai lima tahun, Hary berhasil
menguasai saham mayoritas. Saham MNC sendiri awalnya 99,9% dimiliki oleh Bimantara
Citra, grup usaha yang dahulunya dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo, putra mantan

pg. 3
Presiden Soeharto. Sejak memiliki Bimantara, Hary kian agresif di bidang media. Ditambah
lagi, berkat kemampuannya untuk menentukan perusahaan-perusahaan media mana yang
berpotensi untuk berkembang dan mengakuisisinya.

Saat ini, dibawah Grup MNC, bisnis media yang dimilikinya menjadi bermacam-macam.
Antara lain adalah tiga stasiun TV nasional; RCTI, Global, dan MNC Tv dengan pangsa
pasar 37 % khalayak nasional. Selain itu, dirinya pun ekspansi 16 televisi lokal dan beberapa
tv berlanganan dengan merek Indovision, Top TV dan Oke Vision. Ketiga televisi
berlangganan yang dimilikinya, diakui Hary memiliki pangsa pasar sebesar 78% pemirsa
nasional dari seluruh pelanggan televisi berlangganan. Selain itu, ia juga memiliki media
cetak bernama Koran SINDO (Seputar Indonesia), sejumlah majalah, media online, serta 34
radio. Dari keseluruhan media yang dimiliki karyawan yang dimilikinya sejumlah 13500
orang. “Awalnya hanya 1300 karyawan,” diakuinya.

Selama 8 tahun hingga 2010 saat ini, Hary mengakui, nilai pengembangan bisnisnya terus
berkembang. Contohnya RCTI, ketika mengembangkannya pertama kali pada tahun 2002 ia
memerlukan investasi sebesar Rp 900 miliar, itupun dari segi komersial, variasi media, serta
karyawan. Namun, saat ini angkanya meningkat menjadi Rp 7 triliun. Tidak hanya dibisnis
media, Hary juga mengembangkan sayap bisnisnya dalam bidang jasa keuangan,
multifinance, dan asuransi jiwa. Bidang-bidang terakhir dilakukan karena menurutnya ia
tidak ingin melupakan bidang keuangan yang menjadi titik tolak bisnisnya. Ia juga bergelut di
bidang properti, misalnya saja Plaza Indonesia, Grand Hyat, dan beberapa gedung
perkantoran. Ditambah lagi bidang pertambangan, khususnya batubara, dan terakhir produksi
pupuk. Namun,kata Hary, bisnis terbesar yang dimilikinya saat ini adalah media.

Menurutnya sekitar 50% dana investasi yang dimilikinya ada di bisnis ini. Hary menilai, bila
dilihat dari karakteristik Indonesia, 80% pendukung ekonomi nasionalnya adalah domestik.
Jadi, sebenarnya tidak tergantung pada pasar internasional. Dari sinilah bisa digambarkan
dimana bidang yang menjanjikan dan harus digeluti, yaitu yang berhubungan dengan
masyarakat luas yang didalamnya terdapat konsumen, infrastruktur, telekomunikasi,
sumberdaya (minyak, gas, dan tambang), kehutanan, perikanan, dan perkebunan.

Dasarnya adalah konsumsi. “Karena semua aktifitas bisnis dimanapun dan industri manapun,
semuanya terkait dengan keuangan.” Itu pula alasan mengapa ia memilih media sebagai
bidang bisnisnya. Kata Hary, bila berbicara media maka kita harus berbicara tentang iklan.
Perusahaan yang beriklan ke masyarakat, selalu terkait dengan kebutuhan konsumsi dasar.
Itulah kenapa jasa pengembangan bisnisnya diarahkan ke media. Dalam memimpin MNC
Group, ia memiliki prinsip integrasi media yang saling bersinergi. Menurutnya, disinilah
terjadi ekonomi multi kemampuan. Contohnya dalam pengembangan TV, satu tower bisa
dipakai bersama-ssama, dalam penjualan iklan dilakukan sistem paket sesama TV dan media
cetak. “Dalam bidang industri apapun, intinya kita harus terdepan dalam segala hal dan
berbeda. Selain itu harus memiliki isi yang beragam.Hary termasuk orang yang sangat
mengedepankan pendidikan. Menurutnya, bila seseorang berpendidikan, memiliki konsep
yang bagus dan benar, maka seseorang itu akan berkembang. Bila seseorang masuk kedunia
sumberdaya dan kebutuhan dasar, maka banyak bidang yang bisa dikembangkan. Kompetisi

pg. 4
itu biasa, dan kita kurang berkompetisi itu relatif. Kita harus tahu akan kekuatan yang kita
miliki.

Selain itu, ada tiga hal yang menjadi acuannya untuk menjalani bisnis, yaitu visi,integritas,
dan konsistensi . Setiap orang harus memiliki visi, karena dengan visi, seseorang akan
mengetahui tujuan yang akan dicapainya. Ketika membangun Bhakti Investama, ia selalu
menekankan tentang strategi ini kepada teman-temannya. “Seperti kita naik kendaraan, kita
tahu mau menuju kemana,” ucapnya. Katanya, banyak pengusaha muda di Indonesia yang
memiliki perencanaan namun gagal. Disinilah perlunya visi yang jelas. “Kita coba lalu tidak
berhasil, namun kita enggan untuk mempelajari mengapa kita tidak berhasil. Kemudian, kita
malah mencoba hal lain yang kemudian gagal lagi. Itu yang tidak bagus. Itu sama saja buang-
buang waktu. Sedangkan seseorang yang makin berumur keberanian melangkahnya itu
kurang. Padahal, sangat bagus bila kesuksesan dimulai sejak umur dibawah 40,” jelas Hary.

Sedangkan, integritas adalah berbicara tentang komitmen dan kepercayaan. Ia mengakui tidak
pernah keluar dari komitmennya. Contohnya di waktu menjalani pendidikan. Dirinya telah
berkomitmen untuk terjun dibidang keuangan. Karena itulah, jurusan yang diambilnya selalu
berhubungan dengan dunia keuangan. “Banyak orang yang saat ini pekerjaannya tidak sesuai
dengan pendidikannya.”

Kemudian konistensi. Menurutnya, dalam bertindak, seseorang harus mampu


memaksimalkan kapasitasnya. Banyak orang mencoba di tengah jalan dengan segala hal.
Permasalahannya, belum sampai ke tujuan yang akan dicapai, namun seseorang itu sudah
menyerah. “Banyak orang tidak sabaran dan maunya pasti cepat. Padahal sukses itu butuh
proses. Kesuksesan dicapai dari sukses-sukses kecil. Makanya kita perlu persisten dan
konsisten.”.

Dalam 5 tahun kedepan, dirinya memiliki ambisi untuk eksistensi di kawasan Asia. “Kalau
ditanya tujuan saya, maka jawabannya ingin menjadi pemain regional. Menurutnya, gerakan
ekonomi global, kedepannya akan mengarah ke Asia. Lebih dari 60% penduduk dan ekonomi
dunia ada di Asia. Artinya, aktivitas bisnis itu perputarannya terjadi di Asia,” ucapnya.
Karena itulah, tujuan bisnisnya pertamakali adalah Indonesia, dan akan berkembang di asia.

3. dlm rangka menuju AI, apa saja yang dipersiapkan


setrategi yang dilakukan antara lain ialah:
STRATEGI
1. Mendalami AI
Hal pertama yang biasanya orang pikirkan ketika mendengar istilah AI adalah robot.
Karena film dan novel populer yang menceritakan mesin mirip manusia yang
mendatangkan malapetaka di Bumi.
Sedangkan Kecerdasan buatan didasarkan pada prinsip bahwa kecerdasan manusia
dapat didefinisikan sedemikian rupa sehingga mesin dapat dengan mudah
menirunya dan menjalankan tugas, dari yang paling sederhana hingga yang lebih
kompleks. Tujuan kecerdasan buatan meliputi pembelajaran, penalaran, dan
persepsi.

pg. 5
Seiring kemajuan teknologi, tolok ukur sebelumnya yang mendefinisikan kecerdasan
buatan menjadi ketinggalan zaman. Sebagai contoh, mesin yang menghitung fungsi
dasar atau mengenali teks melalui pengenalan karakter yang optimal tidak lagi
dianggap sebagai kecerdasan buatan, karena fungsi ini sekarang dianggap sebagai
fungsi komputer yang melekat.
AI terus berkembang untuk menguntungkan banyak industri yang berbeda. Mesin
ditransfer menggunakan pendekatan lintas disiplin yang berbasis di matematika,
ilmu komputer, linguistik, psikologi, dan banyak lagi.
2. Memahami Kategori AI
AI memiliki 2 kategori yaitu lemah atau kuat. AI lemah (weak AI) yang juga dikenal
sebagai AI sempit adalah sistem AI yang dirancang dan dilatih untuk tugas tertentu.
Asisten pribadi virtual, seperti Apple Siri, adalah bentuk AI yang lemah. Sedangkan AI
kuat (strong AI), juga dikenal sebagai kecerdasan buatan umum adalah sistem AI
dengan kemampuan kognitif manusia secara umum. Ketika disajikan dengan tugas
khusus, sistem AI kuat dapat menemukan solusi tanpa campur tangan manusia.

3. Memahami Jenis AI
Arend Hintze, asisten profesor biologi integratif dan ilmu komputer dan teknik di
Michigan State University, mengkategorikan AI menjadi 4 jenis, dari jenis sistem AI
yang ada saat ini hingga sistem yang hidup, yang belum ada. Kategorinya adalah
sebagai berikut:
Tipe 1: Mesin reaktif. Contohnya, Deep Blue, program catur IBM yang mengalahkan Garry
Kasparov pada 1990-an. Deep Blue dapat mengidentifikasi bagian-bagian di papan catur dan
membuat prediksi, tetapi ia tidak memiliki ingatan dan tidak dapat menggunakan
pengalaman masa lalu untuk memberi tahu langkah berikutnya. Ini menganalisis
kemungkinan langkah lawan dan dirinya sendiri serta memilih langkah paling strategis. Deep
Blue dan GoogleGOGO dirancang untuk tujuan yang sempit dan tidak dapat dengan mudah
diterapkan pada situasi lain.

Tipe 2: Memori terbatas. Sistem AI ini dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk
menginformasikan keputusan masa depan. Beberapa fungsi pengambilan keputusan dalam
mobil self-driving dirancang dengan cara ini. Pengamatan menginformasikan tindakan yang
terjadi di masa depan yang tidak terlalu jauh, seperti jalur penggantian mobil. Pengamatan
ini tidak disimpan secara permanen.

Tipe 3: Teori pikiran. Istilah psikologi ini mengacu pada pengertian bahwa orang lain
memiliki keyakinan, keinginan sendiri dan niat yang memengaruhi keputusan yang mereka
buat. AI jenis ini belum ada sampai saat ini.

Tipe 4: Kesadaran diri. Dalam kategori ini, sistem AI memiliki rasa diri, memiliki kesadaran.
Mesin dengan kesadaran diri memahami keadaan mereka saat ini dan dapat menggunakan
informasi untuk menyimpulkan apa yang orang lain rasakan. AI jenis ini belum ada sampai
saat ini.
4. Apa harapan kedepannya

pg. 6
Dalam menjalankan bisnis, profit atau keuntungan menjadi hal penting bagi
perusahaan dan menjadi salah satu faktor untuk menilai apakah perusahaan
tersebut sustainable. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mendapatkan profit tambahan, salah satunya adalah melakukan perjanjian kerja
sama investasi. Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno, investasi merupakan
aktivitas penanaman modal oleh investor, baik investor lokal maupun investor asing
dalam berbagai jenis bidang usaha yang terbuka untuk investasi. Tujuan investasi
bagi bisnis pun bermacam-macam mulai dari mendapatkan penghasilan tetap,
memperbesar usaha, bisnis yang terjamin, hingga mengurangi persaingan antar
perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.

Ada beberapa jenis investasi yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan
tambahan profit dengan angka yang lebih pasti. Namun, sebelum lebih jauh
membahas mengenai jenis-jenis investasi, kita perlu pahami terlebih dulu apa
manfaat investasi bagi perusahaan.

Seperti khasus ini, Hary menginginkan banyak hal dari kerjasama ini. Seperti:

 Diharapkan MNC group dapat menjalankan roadmap transformasi digital


raksasa ekonomi digital berskala global.
 Dapat membangun kantor pusat kecerdasan buatan yang sumber daya
manusia dari para jenius software dgn jam terbang tinggi.
 Dapat mendorong semua lini bisnis MNC group siap menjadi raksasa
dibidangnya masing-masing.
 Diharapkan dapat menambah peluang investasi dan meningkatkan
perkembangan digital dan properti MNC Group
 Jika kerja sama antar keduanya berhasil, kemungkinan dapat menambah
jumlah bisnis di MNC group karena PT Sumitomo

5. Apa intinya bahwa era global tidak bisa dielakkan/dihindari

Semakin berkembangnya jaman, perluasan jaringan dari berbagai aspek semakin besar. Mulai
dari sistem jejaring sosial, perdagangan, kerjasama individu ataupun negara, dan banyak
sebagainya. Hal ini menuntut setiap orang agar senantiasa mengembangkan keahlian
sekaligus pencapaian yang telah diraih. Seiring berkembangnya jaman, banyak para
pembisnis yang merintis karir mulai dari yang kecil hingga pebisnis besar sekalipun.
Perluasan bidang yang dinaungi adalah salah satu cara agar tidak tersaingi oleh perusahaan
baru ataupun perusahaan perusahaan yang telah besar namanya. Karena tidak ada alasan
perusahaan besar ingin menggait kesuksesan lebih dan lebih. Sembari memperluas bidang
yang dinaungi, pengusaha juga harus teliti dengan kinerja dan hasil real yang diraih. Jangan
sampai banyak bidang yang dinaungi namun tidak satupun yang sempurna atau disukses
dimata dunia.

Selain pengembangan bidang, mencari investor dari perusahaan lain juga penting. Investasi
bukan monolog, tetapi dialog yang menimbulkan hubungan timbal balik. Saat perusahaan
memutuskan untuk menjual sahamnya di bursa efek, maka sudah pasti ada modal yang
tengah disuntikkan agar roda industri bisa berjalan. Industri yang berjalan berpotensi untuk

pg. 7
berkembang sehingga menghasilkan profit yang diharapkan. Itulah mengapa investasi penting
untuk semua pihak, tidak hanya kepada investor secara individual.

Melalui investasi yang dilakukan masyarakat, perusahaan dapat meningkatkan peralatan


usaha, menambah karyawan, dan melakukan ekspansi pada usahanya. Lapangan kerja akan
terbuka untuk mencari sumber daya yang unggul. Perusahaan bisa tumbuh dengan baik
sehingga mampu memberikan pajak yang lebih besar kepada pemerintah.

Saat perusahaan mampu menghasilkan pajak yang besar, target pertumbuhan ekonomi negara
bisa tercapai. Pemerintah bisa membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan,
memperluas fasilitas kesehatan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, semakin banyak fentilasi, maka semakin banyak tantangan yang dihadapi.
Dalam bisnispun sama, di era globalisasi para pengusaha ditantang agar bisa lebih dan lebih
dalam dunia bisnis.

pg. 8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Semakin berkembangnya jaman, perluasan jaringan dari berbagai aspek semakin


besar. Mulai dari sistem jejaring sosial, perdagangan, kerjasama individu ataupun
negara, dan banyak sebagainya. Hal ini menuntut setiap orang agar senantiasa
mengembangkan keahlian sekaligus pencapaian yang telah diraih. Seiring berkembangnya
jaman, banyak para pembisnis yang merintis karir mulai dari yang kecil hingga pebisnis
besar sekalipun. Jangan sampai banyak bidang yang dinaungi namun tidak satupun yang
sempurna atau disukses dimata dunia.
Selain pengembangan bidang, mencari investor dari perusahaan lain juga penting. Investasi
bukan monolog, tetapi dialog yang menimbulkan hubungan timbal balik. Saat perusahaan
memutuskan untuk menjual sahamnya di bursa efek, maka sudah pasti ada modal yang
tengah disuntikkan agar roda industri bisa berjalan. Lapangan kerja akan terbuka untuk
mencari sumber daya yang unggul. Perusahaan bisa tumbuh dengan baik sehingga mampu
memberikan pajak yang lebih besar kepada pemerintah.
Saat perusahaan mampu menghasilkan pajak yang besar, target pertumbuhan ekonomi
negara bisa tercapai.

pg. 9
DAFTAR PUSTAKA

Fonna, N. (2019). Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang. Guepedia.

Ghufron, G. (2018, September). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, dan solusi bagi dunia
pendidikan. In Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 (Vol. 1, No. 1).

Santoso, E. (2018). Pengaruh era globalisasi terhadap hukum bisnis di indonesia. Prenada Media.

Harini, F. R. (2018). Analisis Framming Entman pada Berita" Kasus Dugaan SMS Ancaman Hary
Tanoesoedibjo" di Sindonews. com (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS BAKRIE).

Marsudi, A. S., & Widjaja, Y. (2019). Industri 4.0 dan dampaknya terhadap financial technology serta
kesiapan tenaga kerja di Indonesia. Ikra-Ith Ekonomika, 2(2), 1-10.

Baihaqi, W. M., Sulistiyana, F., & Fadholi, A. (2021). PENGENALAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE
UNTUK SISWA DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI
4.0. RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 79-88.

Eka Setyoningsih, B. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Yang Mengalami Kerugian Dalam
Perjanjian Kerjasama Pengolahan Dana Investasi (Studi Putusan Nomor 44/Pdt. G/2013/Pn.
Plg) (Doctoral dissertation, Fakultas Hukum Universitas Jember

pg. 10
pg. 11

Anda mungkin juga menyukai