Anda di halaman 1dari 52

Penentuan debit air limbah &

Dimensi

Dr. Ahmad Setiyawan; Dr. Dyah Wulandari Putri


Urutan perpipaan yang digunakan :

Persil-servis-lateral-induk
Debit air limbah

◼ Qab (debit air buangan)


◼ Qmd (debit max day)
◼ Qr (debit rata-rata)
◼ Qmin (debit minimum)
◼ Qpk (debit puncak kering)
◼ Qpb (debit puncak basah)
◼ QD(debit desain)
Debit maksimum air limbah
pada pipa persil

◼ qab = Fab . qam


◼ qab = debit satuan air limbah (l/dt/1000k)
◼ Fab = faktor air limbah, di Indonesia = 0,7
◼ qam = debit satuan air minum (l/dt/1000k)
Contoh 1
◼ Misal : qam = 150 l/kapita/hari, maka
qab = 0,7 x 150 / 86,4
= 1,2 l/dt/1000k

◼ Catatan : Fab = 0,7 diambil, bila sistem


plumbing tidak memisahkan antara black
water dan grey water
Debit rerata air limbah:

◼ Qr = P . qr
❑ Qr = debit rerata air limbah (l/dt)
❑ P = jumlah penduduk total (ribuan kapita atau jiwa)
❑ qr = debit satuan rerata air limbah (l/dt/1000k)
❑ P = jumlah penduduk total = jumlah penduduk domestik +
jumlah penduduk ekivalen (kapita)
❑ P = Pd + Pe
Konsep Penduduk Ekivalen
PE x Qab (domestik)
Faktor Variasi dalam perhitungan
debit air buangan :
◼ Faktor hari max air buangan dlm 1 hari : fmd = 1,25
◼ Faktor hari min air buangan : fmin = 0,80 -→ penting pada
jalur riol major, apakah tinggi renang memenuhi? Apakah
perlu dilakukan penggelontoran?
◼ Debit puncak terdapat dua keadaan :
- Qpk =debit puncak musim kering
- Qpb = debit puncak musim basah
◼ Debit min : Qmin = (Qr)2 / Qpk (debit min terjadi pada saat
tidak ada infiltrasi)
RIOL SERVICE SISTEM BRANDGANG :

Brandgang
Riol persil

Riol servis
Brandgang

TC = Terminal Cleanout

MH = manhole
RIOL SERVICE SISTEM TROTOIR :
Riol persil

Riol Lateral
MH = manhole TC = Terminal Cleanout
Perhitungan debit
◼ Debit riol persil sampai servis
Qpp = 5 p½ qmd
dimana :
Qpp = debit puncak desain pipa persil (l/dt)
P = jumlah penduduk (dlm ribuan)
qmd = debit satuan air buangan hari max (l/dt/1000 k)

qmd = fmd qr
fmd = faktor hari max = 1,25

Qmin pada pipa persil dan servis sangat kecil, mendekati 0 sehingga
tidak perlu dihitung
Contoh Soal :

◼ Penghuni suatu rumah kost adalah 20 orang, pemakaian air


bersih rata-rata adalah 150 l/orang/hari. Hitung debit puncak
persil desain air buangan yang di hasilkan ?
◼ Penghuni suatu rumah kost adalah 20 orang, pemakaian air bersih
rata-rata adalah 150 l/orang/hari. Hitung debit puncak desain air
buangan yang di hasilkan ?
◼ Qpp = 5 (20/1000)1/2 . 1,25 x 0,7 x (150/86,4)
= 1,07 l/dt
Debit max pipa lateral

◼ Ada pengaruh dari faktor keserempakan


pembuangan debit puncaknya : fs, biasanya
diambil 0,7, PermenPUPR : 0,5
◼ Debit ujung akhir pipa servis : Qps
= 0,7 n Qppr Angka keserempakan →
Menghitung debit puncak
Pada ujung akhir pipa servis
Masukan dari kira-kira
50 rumah
◼ Dimana :
n = jumlah rumah atau sambungan pipa persil;
Qppr= debit puncak rerata pipa persil (l/dt)
Contoh soal

Sebuah pipa servis melayani 50 rumah. Jumlah


orang per rumah rata-rata 5 orang. Pemakaian
air bersih rata-rata adalah 150 l/orang/hari.
Berapakah debit puncak pada ujung pipa
servis?
Sebuah pipa lateral melayani 50 rumah. Jumlah orang per rumah rata-
rata 5 orang. Pemakaian air bersih rata-rata adalah 150 l/orang/hari.
Berapakah debit puncak pada ujung pipa lateral?
◼ Qppr = 5 (5/1000)1/2 . 1,25 x 0,7 x (150/86,4)
= 0,54 l/dt
◼ Qps = 0,7 n Qppr = 0,7 (50) (0,54 l/dt) = 18,9 l/dt
Debit perenc riol lateral dan major
◼ Direncanakan berdasarkan debit jam puncak
hari pada saat musim hujan ditambah
penggelontoran kontinu
◼ Pers : QD = Qpb+ Qg
Qpb = Qpk+Qinf

◼ Dimana :
Qg= debit penggelontoran (l/dt) – hanya diperhitungkan jika
penggelontoran system kontinu
Debit Puncak Kering

Penduduk pelayanan 2000-4000 jiwa;


tidak berlaku jika hasil sudah = Babbit

m = jumlah jalur pipa servis (buah)


x = angka perbandingan antara jumlah penduduk total (yang dilayani oleh pipa
lateral tertentu) dan jumlah penduduk rerata per blok (yang dilayani pipa servis),
jika tidak ada sambungan persil langsung ke servis/ induk, maka x = m
Debit Puncak Kering

◼ Jika sambungan pipa persil seluruhnya ke


pipa mayor, berlaku :

Untuk kepadatan normal : 200-300 jiwa/ha

Untuk kepadatan tinggi >600 jiwa/ha


Debit puncak kering

fp Penduduk pelayanan 2000-4000 hingga


1.000.000 jiwa

Penduduk pelayanan >1.000.000 jiwa

z = log4/log p (p dalam ribuan jiwa)


Debit minimum Babbit

◼ Qmin = p1,2qmin / 5; qmin = 0,8 qr

Modifikasi Babbit
◼ Qmin = p1+zqmin / 5; qmin = 0,8 qr

z =log4/log p <= 0,20 (p dalam ribuan jiwa)


Qinfiltrasi

frQr : debit infiltrasi pada daerah retirkulasi (L/detik)


fr : faktor infiltrasi retikulasi :
Daerah elit : fr = 0,1; daerah sedang fr = 0,2; daerah jelek fr = 0,3
qinf : debit satuan infiltrasi dalam pipa mayor (L/dt/km); penelitian di
Yogyakarta, angkanya 1 – 3 L/dt/km; desain umum diambil 2L/dt/km
Contoh soal
Suatu kota, seluruh sistem jaringan riol melayani penduduk total
1.800.000 jiwa sampai akhir periode desain. Riol induk yang menuju
IPAL dibagi menjadi 2 jalur, Daerah Pelayanan Timur (DPT) dengan
panjang riol mayor 250 km, dan dari daerah pelayanan barat (DPB)
dengan panjang riol mayor 800 km. Jumlah penduduk DPT
1.000.000 jiwa, DPB 800.000 jiwa.

Pertemuan pipa induk dari kedua daerah pelayanan tersebut berada


di Manhole A, dilnjutkan oleh pipa induk ke IPAL.

Debit konsumsi air minum Qam = 150 L/kapita.hari

a). Debit puncak musim basah tepat sebelum manhole A dari DPT
dan DPB
b) Debit puncak musim basah tepat setelah keluar dari manhole A
◼ Menggunakan Babbit modifikasi

DPT : L = 250 km, p = 1000.000; z = log4/log1000 =0,2


Qpb = 5 (1000)(1-0,2) x 1,25 x 0,7 x 150/86,4 +
(0,2x1000x0,7x150/86,4) L/dt + 250 km x 2 L/dt/km
= 2651 L/dt

DPB : L = 800 km, p = 800.000; z = log4/log800 = 0,2


Qpb = 5 (800)(1-0,2) x 1,25 x 0,7 x 150/86,4
+(0,2x800x0,7x150/86,4) L/dt + (800 km x 2L/dt/km ) =
3390 L/dt
◼ Dari manhole A
L total = 250km + 800 km = 1050 km
P total 1.800.000 jiwa; z = log4/log1800 = 0,185

Qpk = 5 x 18001-0,185x1,25x0,7x150/86,4 =
3417 L/dt
Qpb = 3417 L/dt + 0,2x1800x0,7*150/86,4 +
1050x2 = 5954 L/detik
120 rumah 50 rumah 150 rumah

X Y Z

IPAL

Debit rata-rata air bersih : 120 l/org/hari


Hitung : Debit rata-rata yang masuk ke IPAL;
dimensi saluran dari X ke Y dari Y ke IPAL
100 rumah
TUGAS 200 rumah, 20 kantor,
5 sekolah, 5 supermarket,
2 rumah sakit, 5 restoran

500 rumah Y
X

Debit rata-rata air bersih : 120 l/org/hari; jarak X ke Y


IPAL
sebesar 250 m;
Y ke IPAL : 300 m
Slope : 0,002 m/m (X ke Y) dan 0,003 (Y ke IPAL)

Hitung :
Debit puncak pipa servis menuju X
Debit rata-rata yang masuk ke IPAL;
dimensi saluran dari X ke Y dari Y ke IPAL
PerpemPUPR no 4/ 2017
Perhitungan debit air limbah pipa induk ditentukan berdasarkan debit
puncak air limbah dalam satu hari. Debit puncak ini digunakan untuk
menentukan dimensi saluran air limbah yang direncanakan agar dapat
menyalurkan air limbah pada kondisi puncak.

Lampiran II PERMENPUPR NO. 04/PRT/M/2017


Qinf dalam beberapa literatur:
1) Berdasarkan American Society of Civil Engineering (ASCE) dan
Water Pollution Control Federation (WFCF) (0,05 – 4,73) lt / dt / 1000
m panjang pipa.
2) Berdasarkan Prof. Ir. Mertonegoro (2 – 3) lt / dt /1000 m panjang
Lampiran II PERMENPUPR NO. 04/PRT/M/2017
pipa.
Minimum self-cleansing
velocity

https://www.youtube.com/watch?v=jwKxjJNN-Ns
https://www.youtube.com/watch?v=jwKxjJNN-Ns
PERENCANAAN DIMENSI
Apa yang berbeda dengan
dimensi perpipaan air
minum?
Apa yang perlu dipenuhi?
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kedalaman,
kecepatan, dan penentuan diameter pipa saluran air buangan

◼ Kedalaman air dalam pipa riol.


◼ Kedalaman air kritis terkecil yang masih dapat
merenangkan tinja (di Indonesia = 5cm, bahkan 10 cm).
◼ Perbandingan maksimum antara kedalaman air dan
diameter pipa (yaitu d/D = 0.6 – 0.8) agar masih ada
ruang udara sehingga tidak bau akibat kondisi anaerob

.
Kecepatan Pengaliran
◼ Swa Bersih :
Vpb : 0,6-0,75 m/dt (bahkan menurut WHO untuk daerah beriklim panas
dianjurkan vpb >= 0,9 m/dt)
Saat kedalaman renang (db); vbsb >= 0,33 m/dt
Pendekatan aliran penuh : vfsb = 1,364 D0,5
◼ Moderat : vbm >= 0,25 m/dt

Pendekatan aliran penuh : vfm = 1,03 D0,5


◼ Non-bersih : vbnb >=0,2 m/dt

Pendekatan aliran penuh : vfnb = 0,82 D0,5


◼ kecepatan maksimum yang diizinkan 2m/dt (untuk air menganding
pasir dan grit dlm jumlah besar) hingga 3 m/s (untuk air menganding
pasir dan grit dlm jumlah kecil) agar tidak terjadi penggerusan
dinding saluran.
Pertimbangan lain

◼Kontrol endapan & control sulfide (H2S)


Kemiringan saluran
Dimensi Saluran – Data yang tersedia

QD atau Q Qf

◼ kemiringan tanah, yang dihitung dengan


persamaan (H E Babbit, Sewerage and
Sewage Treatment, 1969):
St = (E1-E2)/L
Perhitungan Diameter Pipa Menggunakan Grafik
Perhitungan Dimensi Saluran (opsi 1)
Kemiringan pipa : Setelah kemiringan tanah diketahui, kemiringan
saluran didapat. Kemiringan saluran awal bisa diperkirakan
dengan menganggap pipa induk sebagai satu pipa yang
panjang.

Kedalaman penanaman pipa di awal dan di akhir ditentukan.


Setelah itu dihitung kemiringannya dengan persamaan diatas.

Kecepatan aliran digunakan Nomogram Manning, dengan


menggunakan nilai kemiringan yang telah didapat,

jika kecepatan aliran tidak memenuhi syarat maka perhitungan


dimulai lagi dengan cara menetapkan kecepatan yang
memenuhi syarat pengaliran terlebih dahulu.
Dimensi Saluran
◼ Perhitungan dimensi pipa secara detail
dilakukan setelah didapat kecepatan aliran
yang memenuhi syarat.
◼ Persamaan yang digunakan untuk
mendapatkan dimensi pipa adalah sebagai
berikut (H E Babbit, Sewerage and Sewage
Treatment, 1969):
v = 1/n x R 2/3 x S ½ = Q/A
Perhitungan Dimensi Pipa (opsi 2)

◼ Berdasarkan debit puncak dari hasil perhitungan debit


sebelumnya, maka direncnakan d/D sesuai dengan kriteria
yang berlaku
◼ Membaca nilai perbandingan Qpeak/Qfull pada grafik
Design of Main Sewers, cari nilai d/D pada sumbu Y dan tarik
garis horizontal ke kanan hingga bersinggungan dengan titik
pada kurva Q/Qfull, lalu tarik garis vertikal ke bawah hingga
menyentuh sumbu X dan mendapatkan nilai Q/Qfull.
◼ Hitung nilai Qfull dengan rumus Qpeak/(Q/Qfull)
◼ Mengasumsikan nila kecepatan 0.6-3 m/det
◼ Menghitung diameter teroritis berdasarkan Qfull dengan
rumus D= (Qfull/(1/4 x π xVasumsi)0.5
◼ Diameter teoritis disesuaian dengan diameter pasaran
Pengecekan Dimensi Pipa
◼ Mendapatkan R dari perbandingan luas basah dibagi
keliling basah berdasarkan diameter pipa full
◼ Menghitung kemiringan tanah. Diusahakan
kemiringan saluran sesuai kemiringan tanah, jika tidak
gunakan persamaan manning.
◼ Untuk mengetahui apakah kecepatan (v) masih
memenuhi syarat yaitu 0,6-3 m/dtk. Maka asumsi v
harus dicek kembali dengan memasukan nilai R dan S
pada persamaan Manning.
◼ Menghitung Qfull2 untuk megecek apakah Qfull hasil
perencanaan > Qfull awal, yaitu dengan cara
mengalikan Afull dengan Vfull
Penggunaan Grafik dlm perhitungan perencanaan
pipa air limbah 3
é Qd × n ù 8
Dteo = ê 0.5 ú
◼ Menghitung diameter teoritis dengan rumus ë 0, 26847 × S û
◼ Disesuaikan dengan diameter pasaran
◼ Menghitung nilai Q/Qfull dari diameter pasaran yg telah diperoleh
◼ Membaca nilai perbandingan Qpeak/Qfull pada grafik Design of
Main Sewers, cari nilai Q/Qfull pada sumbu X dan tarik garis vertikall
hingga bersinggungan dengan titik pada kurva Q/Qfull, lalu tarik
garis horizontal ke kiri hingga menyentuh sumbu Y dan
mendapatkan nilai d/D.
◼ Menentukan Vp/Vfull dengan menarik garis horizontal dari nilai d/D
yang telah didapat hingga bersinggungan dengan titik pada kurva
V/Vfull.
◼ Menghitung kecepatan pengaliran aktual dengan rumus V/Vfull x
Vfull dari rumus manning.
◼ Vaktual harus memnuhi syarat 0.6<V<3 m/d bila belum memnuhi S
diubah.

Anda mungkin juga menyukai