Anda di halaman 1dari 3

Mata kuliah : Civilization of Pluralism

Bobot : 2 SKS

Dosen Pengampu : Drs. A. Agus Sriyono

Kuliah ke-3 “Ethnic diversity and National Integration “ (22 Maret 2021)

Capaian pembelajaran : Memahami keberagaman etnis dan integrasi nasional


bangsa Indonesia.

Referensi : Buku “Sistem Sosial Indonesia” karangan Paulus Wirutomo dkk,


penerbit Universitas Indonesia, 2012, Bab III, hal 87-125 (Hubungan Sosial Antar
Kelompok Etnik, Daisy Indira Yasmine) dan Encyclopedia Britannica (1989).

Pengantar:

Pengertian Race, Ethnic group, dan Tribe (Sumber: Encyclopedia Britannica, 1989)

Race : biological grouping within the human species, distinghuised or classified


according to genetically transmitted differences.

Ethnic group : kelompok sosial atau kategori populasi yang, dalam masyarakat
yang lebih besar, dipisahkan dan diikat bersama oleh ikatan ras, bahasa,
kebangsaan, atau budaya yang sama.

Tribe : dalam antropologi budaya, tipe teoritis dari organisasi sosial manusia
berdasarkan kelompok-kelompok kecil yang ditentukan oleh tradisi keturunan
yang sama dan memiliki integrasi politik sementara atau permanen di atas tingkat
keluarga dan bahasa, budaya, dan ideologi bersama.

Sarjana Afrika, khususnya, merasa bahwa istilah itu merendahkan sekaligus tidak
akurat. Dengan demikian, banyak antropolog modern menggantinya dengan
sebutan kelompok etnis, biasanya didefinisikan sebagai sekelompok orang yang
memiliki kesamaan keturunan dan bahasa, tradisi budaya dan sejarah yang sama,
dan wilayah yang dapat diidentifikasi. Penggunaan istilah kelompok etnis sangat
tepat dalam diskusi tentang negara-negara modern, di mana ikatan kekerabatan
yang lebih luas mungkin kurang penting daripada desa atau wilayah asalnya
dalam menetapkan identitas dan klaim atas kepemilikan tanah.

Substansi kuliah :

1. Keberagaman budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia pada dasarnya


adalah sebuah potensi untuk membentuk identitas kita sebagai bangsa
Indonesia.
2. Kebangkitan identitas dan kesadaran kelompok etnik dapat mengarah pada
munculnya etnosentrisme dan chauvinisme kelompok.
3. Dalam kondisi masyarakat multi-etnik, isu diskriminasi terhadap kelompok
etnik tertentu, terutama minoritas, juga menjadi masalah yang penting
untuk dipecahkan di Indonesia. Diskriminasi dapat mengarah pada konflik
yang laten sampai pada gerakan pemisahan diri. Hal ini tentu akan
mengancam integrasi nasional.
4. Keberagaman kelompok etnik dan perbedaan budaya yang ada dalam suatu
masyarakat juga dapat menghasilkan hubungan kerja sama, bahkan
pembauran antara kelompok etnik dalam interaksi sehari-hari secara
alamiah.
5. Menurut Lake and Rothchild: etnisitas sering diartikan sebagai identitas
bersama atas dasar bahasa, ciri-ciri fisik, persamaan sejarah, tali temali
persaudaraan, daerah atau budaya. Jadi etnisitas lebih merupakan konsep
budaya, yang mendasarkan diri pada tanda-tanda seperti bahasa, agama,
pakaian, artefak, dan lain-lain.
6. Hubungan sosial yang terjadi dengan mereka yang berbeda akan
menghasilkan katagori “kita” dan “mereka”.
7. Identitas etnik memiliki beberapa dimensi: identitas yang ditentukan
sendiri oleh orang yang bersangkutan; identitas yang dipersepsikan oleh
orang lain, dan identitas yang ditentukan oleh negara.
8. Terdapat 3 pandangan tentang etnisitas: primordialis, instrumentalis, dan
konstruktivis.
9. Komposisi Etnis:
a. Sejak awal kemerdekaan, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai
kelompok etnik; juga agama dan ras, yang hidup bersama dalam satu
wilayah “Indonesia”. Konsepsi negara Indonesia merupakan hasil
perjuangan gerakan nasionalis untuk melawan kekuasaan kolonial
Belanda yang telah menduduki Indonesia sejak abad ke-17 dan berakhir
abad ke-20 dengan dicetuskannya proklamasi kemerdekaan pada 17
Agustus 1945.
b. Komposisi Etnis : Harap dibaca Tabel 7 (Provinsi berdasarkan 5
kelompok etnik terbesar tahun 2002).
c. Pola Hubungan Antar Etnis: Masa kolonial, Pasca-kolonial : Orde Lama
dan Orde Baru, Masa reformasi.
d. Kebangkitan Identitas Etnik:
Apabila kita melihat peta konflik pada masyarakat Indonesia maka
terdapat beberapa jenis konflik internal berdasarkan pihak yang terlibat:
- Konflik komunal : antar kelompok etnis,
- Konflik komunal: antar penduduk aseli dan pendatang,
- Gerakan separatis: kelompok etnis dengan negara atau kelompok
etnis dominan.
Baca contoh kasus: Konflik Dayak dan Madura di Kalimantan

Anda mungkin juga menyukai