Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ANALISA CASE HORIZON LINE INC.

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pengampu:

Drs. Andry Irwanto, MBA., Ak.

Oleh:

Firmansyah Putra

242221007

Kelas E2M

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
I. Latar Belakang
Horizon Lines adalah perusahaan pelayaran di Amerika Serikat yang yang
dipimpin oleh Stephan Fraser, seorang anggota dewan yang kemudian menjadi
presiden dan CEO. Perusahaan yang berbasis di Charlotte, North Carolina dahulu
didirikan pada tahun 1956 oleh Malcolm McLean yang mengembangkan wadah
pengiriman logam dan meluncurkan layanan pengiriman kemas pertama, dan
berasaldari Sea-Land Service sebelum namanya diubah menjadi Horizon Lines
pada tahun 2005. Perusahaan ini beroperasi di perairan domestik, Hawaii, Alaska,
dan Puerto Rico dan menjadi pengiriman peti kemas terbesar, dan merupakan
satu-satunya yang melayani ketiga pasar domestik lepas pantai.

II. Permasalahan
1. Permasalahan Hutang
Sejak awal 2007, Horizon tidak menguntungkan, dan kerugiannya meningkat
setiap tahun sejak itu. Ketika kerugian meningkat, begitu pula beban hutang
Horizon. Pada Oktober 2011, perusahaan menyelesaikan langkah refinancing
$653 juta untuk menghindari kebangkrutan. Perusahaan juga mengalami
kemunduran terbesar kedua dengan hilangnya aliansi strategis utama dan $65
juta dibayarkan dalam kasus pidana dan perdata. Mengakibatkan harga saham
perusahaan juga menurun dari $5 per saham pada awal tahun 2011 menjadi
harga terakhir $0,85. Beban perusahaan juga meningkat hampir empat kali
lipat di tahun 2010 yaitu sebesar $ 745.965.000.
2. Permasalahan Hukum
Para petinggi Horizon didakwa atas kejahatan penetapan harga bersama
dengan petinggi Sea Star Line. Penyelidikan mengungkapkan bahwa hampir
selama enam tahun Horizon dan Sea Star Line telah berkolusi untuk
menetapkan harga, penawaran, dan proses alokasi pelanggan. Horizon
didakwa bersalah melanggar Sherman Antitrust Act dan pengadilan
menjatuhkan denda sebesar $45 juta dan terdapat 60 gugatan mendorong
perusahaan untuk melaporkan aktivitas perusahaan yang menghabiskan $20
juta. Pada 2011 juga menutup klaim perdata sebesar 11,8 juta. Akibatnya
Presiden dan CEO sebelumnya Chuck Raymond mengundurkan diri dan
digantikan Stephen Fraser.
3. Undang-Undang Jones
Selama hampir satu abad, pasar pelayaran domestik AS telah diatur oleh
Bagian 27 dari Merchant Marine Act tahun 1920, lebih dikenal sebagai Jones
Act.3 Undang undang federal yang diterapkan pada perdagangan maritim yang
melakukan perjalanan di perairan AS antara pelabuhan yang terletak di daratan
AS dan di Alaska, Hawaii, dan Puerto Riko. Tujuan undang-undang tersebut
adalah untuk mendukung industri maritim AS dengan mewajibkan semua
barang yang diangkut melalui air antara pelabuhan AS diangkut dengan kapal
yang dibangun dan berbendera di Amerika Serikat.

III. Pembahasan
Karena adanya aturan dari Jones Act yang mengakibatkan biaya konstruksi, biaya
tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan operasi yang lebih tinggi dari kapal asing,
juga membuat sangat sedikit barang yang dikirim kembali ke daratan Amerika
Serikat, yang menyebabkan ketidakseimbangan yang parah dalam pemanfaatan
peti kemas. Ini sangat penting untuk Hawaii dan Guam, karena kapal-kapal yang
kembali ke daratan harus menempuh jarak yang jauh dengan sebagian besar peti
kemas kosong
Untuk mengatasi masalah ini, Horizon mengadakan aliansi strategis dengan AP
Moller Maersk pada 1990- an untuk berbagi ruang kontainer di sepanjang jalur
Hawaii dan Guam. Berdasarkan ketentuan perjanjian, Horizon menggunakan
kapalnya untuk mengirimkan sebagian kargonya di kontainer milik Maersk di rute
menuju barat. Kargo akan dibongkar di Hawaii atau Guam, dan peti kemas kosong
kemudian akan dikirim ke pelabuhan di China dan Taiwan, bukan langsung
kembali ke Amerika Serikat. Setelah kapal tiba di Asia, Maersk mengganti peti
kemas kosong dengan peti kemas yang dimuat untuk Horizon untuk dibawa
kembali ke Pantai Barat Amerika Serikat. Horizon dikritik di dalam komunitas
investor karena usia beberapa kapalnya.Di dunia armada kapal kontainer, Horizon
masih mempertahankan kapal bertenaga uap C6 dan C7 Class. Salah satu kapal
tersebut, SS Horizon Discovery (ex-American Liberty), dibangun pada tahun 1968
untuk Lines Amerika Serikat yang sekarang sudah tidak beroperasi.
Sebagai dampak dari Jones Act,
Horizon menjalin strategic
alliance dengan A.P Moeller-
Maersk untuk berbagi space
kontainer untuk lane Hawaii dan
Guam. Di tahun 2006,
Horizon membuat long-term
lease agreement dengan Ship
Finance International Limited
untuk menyewa 5 container
vessels selama 12 tahun dengan
annual rate $6.4 mio per
vessel. Resesi global tahun 2008
mengakibatkan container freight
turun signifikan dan
mengakibatkan kerugian bagi
Horizon karena penurunan top-
line tersebut dan
peningkatan biaya bahan bakar.
Walaupun Horizon memiliki
lease jangka panjang
sampai 2018-19, Maersk hanya
berkomitmen terkait strategic
alliance dengan Horizon
sampai Desember 2010. Proyeksi
penurunan eastbound freight rates
setelah
penghentian aliansi dengan
Maersk sebesar 35% dan
peningkatan biaya bahan bakar
sebesar 40%. Akibatnya Horizon
memilih untuk menghentikan rute
yang tidak
menguntungkan tersebut namun
tetap mempertahankan
pembayaran lease tahunan
untuk 8-9 tahun mendatang
Sebagai dampak dari Jones Act,
Horizon menjalin strategic
alliance dengan A.P Moeller-
Maersk untuk berbagi space
kontainer untuk lane Hawaii dan
Guam. Di tahun 2006,
Horizon membuat long-term
lease agreement dengan Ship
Finance International Limited
untuk menyewa 5 container
vessels selama 12 tahun dengan
annual rate $6.4 mio per
vessel. Resesi global tahun 2008
mengakibatkan container freight
turun signifikan dan
mengakibatkan kerugian bagi
Horizon karena penurunan top-
line tersebut dan
peningkatan biaya bahan bakar.
Walaupun Horizon memiliki
lease jangka panjang
sampai 2018-19, Maersk hanya
berkomitmen terkait strategic
alliance dengan Horizon
sampai Desember 2010. Proyeksi
penurunan eastbound freight rates
setelah
penghentian aliansi dengan
Maersk sebesar 35% dan
peningkatan biaya bahan bakar
sebesar 40%. Akibatnya Horizon
memilih untuk menghentikan rute
yang tidak
menguntungkan tersebut namun
tetap mempertahankan
pembayaran lease tahunan
untuk 8-9 tahun mendatang
Di tahun 2006 Horizon membuat perjanjian sewa jangka panjang dengan Ship
Finance Internasional Limited untuk menyewa 5 container vessels selama 12
tahun dengan tarif tahunan $6,4 juta per vessel. Resesi global tahun 2008
mengakibatkan angkutan container turun signifikan dan mengakibatkan kerugian
bagi Horizon karena penurunan top-line tersebut dan peningkatan biaya bahan
bakar. Walaupun Horizon memiliki lease jangka panjang sampai 2018-19,
namun Maersk hanya berkomitmen terkait strategic alliances dengan Horizon
sampai Desember 2010. Proyeksi penurunan eastbound freight rates setelah
penghentian aliansi dengan Maersk sebesar 35% dan peningkatan biaya bahan
bakar sebesar 40%. Akibatnya Horizon memilih untuk mnghentikan rute yang
tidak menguntungkan tersebut namun tetap mempertahankan pembayaran sewa
tahunan untuk 8-9 tahun mendatang.
Pada 20 Oktober 2011, New York StockExchange menangguhkan perdagangan
saham Horizon karena telah jatuh di bawah standar listing lanjutan senilai
$ 15 juta untuk rata-rata kapitalisasi pasar global selama periode perdagangan 30
hari berturut-turut. Pada November 2014, Horizon Lines mengumumkan bahwa
mereka telah mencapai kesepakatan formal untuk menjual seluruh perusahaan.
Operasi Alaska dibeli oleh Matson, Inc. dengan harga $ 469 juta sementara,
setelah persetujuan pemerintah, bisnis jalur perdagangan Hawaiinya diakuisisi
oleh The Pasha Group. Layanan ke Puerto Riko berakhir pada Desember 2014.
Perusahaan mengutip kerugian terus dan berjuang untuk mengoperasikan dan
mempertahankan armada bertenaga uap. Perusahaan sebelumnya telah
mengurangi layanan Puerto Rico dalam upaya untuk mengurangi biaya. Penjualan
bagian terakhir perusahaan diselesaikan pada tanggal 29 Mei 2015. Analisis yang
dapat digunakan yaitu Analisis SWOT :
 Strength
Selama 50 tahun sebelumnya Horizon telah merevolusi ekonomo global
dengan penemuan pelayaran peti kemas dan telah menjadi kapal induk laut
domestik AS terbesar. Perusahaan ini memiliki jalur trade yang terbilang
strategis ke sepetri ke Alaska,Hawaii, dan Puerto Rico.
 Weakness
Kelemahan utama dari pasar Jones Act adalah sangat sedikit barang yang
dikirim kembali ke benua Amerika Serikat, yang menyebabkan
ketidakseimbangan yang parah dalam pemanfaatan kontainer. Ini sangat
penting bagi Hawaii dan Guam,karena kapal-kapal yang kembali ke
daratan harus menempuh perjalanan jauh dengan sebagian besar kontainer
kosong. Kondisi ekonomi industri, khususnya tingkat tenaga kerja yang
tinggi di AmerikaSerikat, menyebabkan kapal dibawah lindungan Jones
Act memiliki biaya konstruksi, pemeliharaan, dan operasi yang lebih
tinggi daripada kapal asing.
 Opportunity
Horizon mengadakan aliansi strategis dengan A.P. Moller-Maersk pada
1990-an untuk berbagi ruang kontainer di sepanjang jalur Hawaii dan
Guam. Aliansi ini sangat menguntungkan sehingga pada tahun 2006,
Horizon menandatangani perjanjian sewa jangka panjang dengan Ship
Finance International Limited untukmenyewa lima kapal kontainer.
 Threat
Kondisi ekonomi berubah dengan resesi global 2008, yang menyebabkan
kelebihan kapasitas di pasar pengiriman internasional, yang menyebabkan
tarif angkutan kontainer turun secara signifikan. Keuntungan Horizon juga
turun,sebagian karena pengurangan top-line tetapi juga karena
meningkatnya biaya bahan bakar. Horizon akan terus mengeluarkan biaya
sewa untuk kapal-kapal aliansi selama delapan atau sembilan tahun, dan
itu menghilangkan sebagian besar biaya operasi yang terkait dengan rute
Pasifik.
IV. Pemilihan Opsi
o Mengurangi jumlah karyawan, namun ini berdapmak kecil karena
sebagian besar tenaga kerja dilindungi oleh serikat pekerja.
o Melepaskan unit bisnis yang berkinerja buruk atau menjual seluruh bisnis
kepada pembeli strategis, Mengingat hambatan masuk yang tinggi untuk
pasar domestik dan pandangan umum bahwa lalu lintas peti kemas relatif
stabil, menemukan pembeli adalah mungkin, tetapi menemukan pembeli
yang akan membayar harga yang wajar akan sulit dilakukan dalam waktu
dekat.
o Restrukturisasi keuangan, ada 3 opsi dasar yang dapat dilakukan :
1. Menerbitkan Ekuitas Baru
Horizon dapat menggunakan dana dari penawaran saham baru untuk
membayar kewajiban utangnya dan memberikan modal tambahan
bisnis untuk mengembangkan sisi Jones Act dari bisnis. Ini relatif
mudah dan tidak memerlukan negosiasi dengan pemegang utang yang
ada.
2. Mengajukan Bab 11
Bab 11 Undang-Undang Kepailitan Amerika Serikat atau populer
dengan sebutan Chapter 11 adalah salah satu bab dalam Undang-
Undang Kepailitan tentang reorganisasi sesuai hukum kepailitan
Amerika Serikat. Pemilik usaha yang meminta perlindungan Bab 11
biasanya mencoba bertahan beroperasi sementara pengadilan
kepailitan mengawasi "reorganisasi" kewajiban utang pemilikusaha.
Pengadilan dapat mengabulkan pembebasan seluruh atau sebagia
hutang dan kewajiban perusahaan sehingga perusahaan bisa memulai
lagi usaha dari awal.
3. Merustrukturisasi Hutang Secara Langsung
Yaitu menegosiasikan kesepakatan secara langsung dengan pemegang
utang, dan bagaimanapun cara ini memiliki keuntungan lebih cepat,
dan hal ini dapat menghindari biaya pengadilan.
V. Penutup
Penting bagi seorang CEO Horizon Lines untuk berhati-hati terhadap
keputusannya dan sebaiknya memilih opsi 3 karena berdasarkan proyeksi
cashflow nilai pasar aset perusahaan masih lebih besar dibandingkan dengan nilai
pasar liabilities yang dimiliki sehingga masih sangat dimungkinkan bagi
manajemen untuk melakukan restrukturisasi utang melalui negosiasi langsung.
Keberhasilan opsi 3 yang dipilih CEO Horizon Lines dalam negosiasi ulang utang
perusahaan sangat tergantung pada kemampuan CEO untuk meyakinkan kreditur
atas kevalidan proyeksi cashflow perusahaan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai