Makalah Komunikasi Efektif
Makalah Komunikasi Efektif
Disusun Oleh:
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena telah melimpahkan rahmat
Dan karunia-Nya sehingga kita masih diberikan kesempatan sehingga tugas individu berupa
makalah yang membahas tentang “komunikasi efektif” dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Muh. Ihsan K, S.Kep.,Ns.,MM,
M.Kes sebagai dosen pengampu komunikasi efektif yang telah mengarahkan dan membimbing
saya dalam menyusun dan membuat tugas makalah ini dengan baik.
Saya mengakui bahwa kami manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Maka dari itu menerima kritikan dan saran dari para mebaca. Karena kritik dan saran
sangat berguna untuk memperbaiki dan mempermantap makalah saya agar makalah yang
telah saya susun dapat berguna dengan baik dikemudian hari. saya berharap bahwa makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya dan dapat menambah wawasan
bagi para pembaca
Regina D. Alimin
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. 3
BAB I KONSEP DAN PRINSIP KOMUNIKASI.................................................................................. 4
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI.............................................................................................................. 4
B. KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI.............................................................................................. 4
C. SEJARAH KOMUNIKASI...................................................................................................................... 4
D. MANFAAT DAN FUNGSI KOMUNIKASI........................................................................................... 5
E. KOMPONEN KOMUNIKASI................................................................................................................. 5
F. TINGKATAN KOMUNIKASI................................................................................................................ 5
G. (12) PRINSIP KOMUNIKASI................................................................................................................ 6
BAB II JENIS-JENIS KOMUNIKASI..................................................................................................... 7
A. PENGERTIAN......................................................................................................................................... 7
B. TUJUAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI............................................................................................... 7
C. JENIS – JENIS KOMUNIKASI............................................................................................................... 7
BAB III PERSEPSI SEBAGAI INTI KOMUNIKASI............................................................................12
A. PENGERTIAN PERSEPSI...........................................................................................................12
B. KARAKTER PERSEPSI.........................................................................................................................12
C. KOMPONEN PERSEPSI.............................................................................................................13
D. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI....................................................................13
BAB IV PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF DAN EFISIEN................................................................15
A. PENGERTIAN.............................................................................................................................15
B. CIRI-CIRI KOMUNIKASI EFEKTIF DAN EFISIEN................................................................15
C. PRINSIP KOMUNIKASI.............................................................................................................16
D. FAKTOR PENUNJANG KOMUNIKASI EFEKTIF..................................................................18
E. FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI EFEKTIF..............................................................18
F. JENIS-JENIS KOMUNIKASI......................................................................................................19
BAB V TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF...........................................................................20
A. PENGERTIAN.............................................................................................................................20
B. KETERAMPILAN VERBAL......................................................................................................21
C. KETERAMPILAN NON VERBAL.............................................................................................22
BAB VI ETIKA KOMUNIKASI.............................................................................................................23
A. PENGERTIAN.............................................................................................................................23
B. ETIKA BERTELEPON................................................................................................................24
BAB VII KESIMPULAN.........................................................................................................................27
3
BAB I
KONSEP DAN PRINSIP KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Mengacu pada kamus bahasa, komunikasi berarti upaya yang bertujuan untuk
mencapai kebersamaan. Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicates yang
berarti ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’. Webster new collegiate. Dictionary: suatu
proses pertukaran informasi diantara individu melalui system lembing-lambang, tanda-
tanda, atau tingkah laku.
- Weaver
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pikiran seseorang yang dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya.
- Ruesch
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan.
C. SEJARAH KOMUNIKASI
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicates yang berarti ‘berbagi’ atau
‘menjadi milik bersama’. Secara sederhananya komunikasi dapat terjadi apabila ada
orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan
kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya. Pada awalnya, komunikasi
digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.sinyal-sinyal kimiawi pada
organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal kimiawi primitive yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi
dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit. Bentuk umum komunikasi
manusia termasuk sinyal, bicara, tulisan, gerakan dan penyiaran. Komunikasi dapat
berupa interaktif, komunikasi berupa transaktif, komuniasi bertujuan atau komunikasi tak
bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang
dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan dapat ditafsir sama oleh penerima pesan tersebut.
4
D. MANFAAT DAN FUNGSI KOMUNIKASI
1. Komuniasi Sosial
Komunikasi sosial yaitu komunikasi yang mengisyaratkan bahwa komunikasi itu
penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk
memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari tekanan.
2. Komunikasi ekspresif
Komunikasi ekspresif yaitu berhubungan dengan komunikasi social yang dilakukan
sendiri maupun kelompok yang dijadikan instrumen untuk menyampaikan
perasaan/emosi melalui pesan nonverbal.
Ex: senang/sedih/empati/simpati.
E. KOMPONEN KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikan, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dan komunikatornya.
1. Proses komunikasi
- Komunikator
- Komunikasikan
- Pesan
- Delivery channel/media
- Efek komunikasi
- Umpan balik.
F. TINGKATAN KOMUNIKASI
- Intrapersual (diri sendiri)
(Proses komunikasi yang terjadi pada diri sendiri)
- Intrapersonal (dengan orang lain)
(komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih)
- Komunikasi public
(komunikasi yang terjadi antara satu komunikator dengan banyak komunikan)
- Komunikasi massa
(komunikasi melalui media massa, siaran radio,tv,social media)
- Komunikasi kelompok/organisasi
5
(komunikasi kepada kognisi komunikasn dan proses berlangsung secara
diologis/umpan balik).
G. (12) PRINSIP KOMUNIKASI
1. Komunikasi adalah proses simbolik. Proses penyampaian dan pertukaran
symbol/tanda/lambing/gambar.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Yakni semua perilaku manusia
dimaknai komunikasi seperti gerak-gerik, raut wajah,dll.
3. Komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan. Dilihat dari isi pesannya dan
dilihat dari cara seseorang mengatakan pesannya.
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan. Komunikasi bisa
terjalin dari peristiwa yang tidak disengaja sama sekali, hingga bentuk yang sudah
direncanakan dan disadari.
5. Komunikasi terjadi didalam konteks ruang dan waktu. Pesan yang dikirim
komunikator, baik secara verbal maupun nonverbal, disesuaikan dengan konteks
tempat,ruang dan waktu.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
7. Komunikasi bersifat sistematis. System internal dan eksternal mempengaruhi cara
seseorang berkomunikasi. Seperti :
budaya,nilai,adat,bahasa,pengalaman,pendidikan,lingkungan keluarga.
8. Semakin mirip latar belakang sosial-budaya, semakin efektif komunikasi.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial. Artinya komunikasi melibatkan respond an bukti,
dikirim dan diterima.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional. komunikasi adalah
proses berkelanjutan.
11. Komunikasi bersifat irreversible. Tiap orang yang berkomunikasi tidak bisa
mengontrol dampak yang timbul akibat pesan yang telah dikirimkan., tapi biasa
meminimalisir dampak dengan memilih kata yang tepat. Pesan yang telah
disampaikan tidak bisa dikendalikan atau dihilangkan pengaruhnya.
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
6
BAB II
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN
Komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, tanpa disadari setiap
manusia pernah berkomunikasi. Hal ini dikarenakan komunikasi menjadi cara untuk
menyampaikan sebuah pesan atau informasi. Komunikasi memiliki peran penting agar
manusia dapat menjalani suatu hubungan baik antara satu dengan yang lainnya.
Menurut KBBI, komunikasi merupakan pengirim serta penerima pesan maupun berita
yng terjadi antara dua orang atau lebih. Sehingga pesan yang disampaikan dapat
dimengerti oleh lawan bicara.
Komunikasi dapat mengubah sosial masyarakat sesuai dengan informasi yang
disampaikan oleh komunikan atau pemberi informasi. Oleh karena itu, penyebaran
informasi dengan komunikasi perlu diperhatikan. Terutama, mengingat mudahnya
penyebaran informasi dengan adanya perkembangan teknologi.
7
Selain itu contoh dari komunikasi verbal secara tertulis dapat berupa saling mengirim
pesan melalui berbagai macam media komunikasi seperti surat, chattingan, dan
lainnya.
2. Komunikasi non-verbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk
nonverbal, atau tanpa kata-kata. Komunikasi verbal dapat berupa bahasa tubuh,
tindakan/perbuatan atau objek.
Ekspresi wajah
Dalam komunikasi nonverbal penggunaan ekspresi wajah adalah hal yang
penting. Karena seseorang dapat menyampaikan suatu informasi dengan
menggunakan ekspresi wajah tanpa harus meneluarkan satu katapun.
Contohnya adalah ketika seseorang menunjukkan ekspresi wajah takut.
Bahasa tubuh
Adalah salah satu cara menggunakan komunikasi nonverbal. Dengan
melakukan bahasa tubuh, maka seseorang memberikan gestur tubuh
tertentu yang dapat menyampaikan pesan bahwa orang tersebut ingin
menyampaikan suatu pesan atau informasi.
Sentuhan
Melalui sentuhan seseorang dapat melakukan komunikasi nonverbal.
Contohnya adalah ketika seseorang tertawa kemudian secara reflek atau
spontan orang tersebut menepuk pundak dari lawan bicara yang memiliki
makna bahwa orang tersebut menghargai lawan bicaranya atau sebaliknya.
Penampilan
Melalui penampilan seperti gaya rambut bahkan hingga cara berpakaian
maupun makeup, seseorang menyampaikan pesan khusus seperti tertarik
dengan lawan bicara dan lain sebagainya.
3. Komunikasi formal
Komunikasi formal merupakan komunikasi yang terjadi diantara organisasi maupun
perusahaan dengan tata cara yang telah diatur sebelumnya sesuai dengan struktur
organisasi. Dalam komunikasi formal, maka seseorang umumnya menggunakan
tempat, tata bahasa yang terlihat lebih baku dan formal dibandingkan ketika
melakukan komunikasi nonformal.
Contohnya : ketika seminar, pembicara umumnya akan menggunakan bahasa baku
yang mudah dimengerti serta berada dalam ruang lingkup atau tata letak yang formal
pula. Seperti penataan tempat duduk, penataan pembicara dan lainnya.
8
Contohnya: seperti desas-desus, maupun gossip.
9
memiliki suatu kedudukan yang beda pada posisi yang tidak sejalur
atau vertical.
Contohnya adalah ketika ada karyawan dari divisi kreatif maupun
divisi teknik disuatu perusahaan melakukan komunikasi.
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi diantar organisasi
maupun perusahaan dengan beberapa pihak dari masyarakat yang berada
diluar organisasi maupun perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dapat
memiliki maksud berupa memperoleh pengertian, bantuan, kepercayaan,
maupun menjalin kerjasama dengan masyarakat. Komunikasi eksternal
dapat berupa konfersi pers, pameran, eksposisi, promosi, siaran radio, siaran
televise, bakti sosial dan lain sebagainya.
10
Komunikasi antar individu dengan suatu kelompok atau lebih. Pada jenis
komunikasi ini, individu memiliki peran sebagai perantara antar dua kelompok
maupun lebih.
11
BAB III
PERSEPSI SEBAGAI INTI KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN PERSEPSI
Persepsi adalah pengalam tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi ialah memberikan makna pada stimulasi iderawi (sensory stimuli).
Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu
informasi terhadap stimulus.
1. Persepsi sebagai inti komunikasi
Persepsi disebut inti dari komunikasi karena jika persepsi itu sendiri sifatnya
tidak akurat maka tidak akan tercipta pula sebuah komunikasi yang efektif.
Persepsilah yang menentukan seseorang memilih suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain.
2. Persepsi sebagai objek fisik
Persepsi setiap orang dalam menialai suatu objek atau lingkungan fisik
seseorang dapat melakukan kekeliruan, sebab terkadang indera seseorang
menipu diri orang tersebut. Hal tersebut disebabkan karena:
Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan orang
lain.
Budaya yang berbeda
Suasana psikologis seseorang dengan orang lain didalam mempersiapkan
suatu objek.
3. Persepsi terhadap sosial
Yang dimaksud dengan persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-
objek sosial dan kejadian yang dialami seseorang didalam lingkungan orang
tersebut. Sedangkan menurut Brehm dan Kassin, persepsi sosial adalah
penilaian-penilaian yang terjadi dalam upaya manusia dalam memahami orang
lain.
B. KARAKTER PERSEPSI
1. Bersifat selektif
Bersifat selektif, manusia mempunyai keterbatasan dalam hal kapasitas
atau kemampuan mereka dalam memperoleh semuah informasi dari
lingkungan. Persepsi selektif berarti bahwa orang yang berbeda dapat
menggapai pesan yang sama dengan cara yang berbeda.
2. Terorganisir dan teratur
12
Terorganisir dan teratur, suatu perangsang atau pendorong tidak bisa
dinggap terisolasi dari perangsang lain. Rangsangan-rangsangan
dikelompokan kedalam suatu pola ataupun informasi yang membentuk
keseluruhan, jadi ketika seseorang memperhatikan sesuatu, perangsang
harus berusaha mengatur.
Subyektif, persepsi bernilai subyektif jadi, informasi yang kita dapat, lihat,
dan rasakan biasanya tidak lengkap, ini terjadi karena kita langsung
menyimpulkan apa yang ada didepan kita.
C. KOMPONEN PERSEPSI
1. Penginderaan (sensasi)
Penginderaan dapat ditangkap melalui alat-alat indera kita antara lain:
Mata sebgai indera penglihatan dalam menyampaikan pesan
nonverbal keotak untuk kemudian diinterpretasikan.
Telinga sebagai indera pendengaran juga dalam menyampaikan
pesan nonverbal keotak untuk kemudian ditafsirkan dan suara ini
dapat diterima dari semua arah.
Hidung sebagai indera penciuman
Kulit sebagai indera peraba
Lidah sebagai indera pengecap maupun perasa.
2. Atensi
Dalam proses persepsi, atensi sangat tidak terhindarkan sebab sebelum
seseorang memberikan respon atau menafsirkan kejadian ataupun
rangsangan apapun,orang tersebut terlebih dahulumemperhatika
kejadian atau rangsangan tersebut. Dalam hal ini rangsangan yang
menarik perhatian seseorang akan dianggap lebih penting oleh orang
yang tersebut, dari pada rangsangan yang tidak menarik perhatiannya.
3. Interpertasi
Interpertasi sebuah pesan yang diperoleh seseorang melalui salah satu
atau lebih indera orang tersebut merupakan tahap terpenting dalam
proses persepsi. Namun tidak semua pesan atau rangsangan yang
ditangkap oleh indera seseorang akan diinterpertasikan semuanya oleh
orang tersebut, karena berbagai alas an antara lain : tidak sesuai dengan
kepentingannya, keterbatasan kemampuan pancaindera dalam
menangkap rangsangan yang terlampau banyak dalam satu waktu yang
sama.
13
dan pembelajaran masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek atau
kejadian yang serupa.
2. Persepsi bersifat selektif
Factor utama yang mempengaruhi selektifitas adalah atensi dimana atensi ini
sendiri dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain:
14
BAB IV
PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF DAN EFISIEN
A. PENGERTIAN
1. Komunikasi
ialah proses atau tindakan yang menyampaikan pesan ( message) dari pengirim
(sender) ke penerimaan (receiver), melalui suatu medium (channel) yang bisa
mengalami gangguan (noic). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat
intertional (disengaja) serta membawa perubahan.
2. Komunikasi efektif
Komunikasi efektif adalh pertukaran informasi,ide,perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan
penerima pesan. Pengukuran efektifitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat
dari tercapainya tujuan sipengirim pesan. Lazimnya komunikasi efektif disampaikan
menggunakan symbol dan bahasa yang jelas, juga secara langsung. Dengan begitu,
komunikan akan memahami informasi yang diterimanya.
3. Komunikasi efisien
Komunikasi yang efisien adalah komunikasi yang cara penyampainnya itu mudah
untuk dilakukan, tidak berbelit-belit, dan mudah untuk dipahami.
Contoh komunikasi efisien adalah ketika kedua pihak atau lebih mampu menyimak
pernyataan seseorang dan memberikan respons, bisa dalam bentuk pernyataan
atau memberikan kritik atau saran, akan menunjukkan bahwa mereka setuju atau
bertentangan.
15
bertentangan. Seperti, memahami penjelasan dosen, menanggapi dengan baik
orang yang sedang berbicara, dengan bahasa yang sopan.
C. PRINSIP KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses simbolik
Dikutip dari ilmu komunikasi suatu pengantar (2010) karya deddy mulyani,
komunikasi merupakan proses penyampaian dan pertukaran symbol, lambing,
tanda,atau gambar dari komunikator kepada komunikan. Karena symbol atau
lambing digunakan untuk menunjukkan suatu hal berdasarkan kesepakatan
sekelompok orang.
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Artinya setiap bentuk komunikasi nonverbal, yakni perilaku manusia, bisa
dimaknai sebagai stimulus bagi orang lain. Perilaku manusia, seperti gerak-gerik
tubuh dan raut wajah bisa ditafsirkan oleh orang lain, walaupun sebenarnya
orang tersebut sedang tidak ingin berkomunikasi.
Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan
Prinsip komunikasi ini menjelaskan bhwa tiap pesan omunikasi punya dimensi isi
dan hubungan. Dimensi isi dilihat dari pesannya. Sedangkan dimensi hubungan
di lihat dari cara seseorang mengatakan pesannya.
Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Artinya komunikasi bisa terjalin dari peristiwa yang tidak disengaja sama sekali,
hingga bentuk komunikasi yang sudah direncanakan dan disadari. Kesengajaan
bukan syarat terjadinya komunikasi. Meskipun seseorang tidak berniat
menyampaikan pesan. Namun, perilaku orang tersebut bisa ditafsirkan orang
lain.
Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan yang dikirim komunikator, baik secara verbal maupun non verbal,
disesuaikan dengan konteks tempat,ruang dan waktu. Tempat berarti dimana
terjadinya komunikasi. Fisik dan ruang mencakup iklim,suhu,intensitas cahaya,
dan lainnya. Sedangkan waktu menunjukkan kapan pesan komunikasi
dikirimkan.
Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Artinya komunikasi memerlukan tatakrama yang disesuaikan dengan lawan
bicaranya. Sehingga sikap yang akan dilakukan harus diprediksi terlebih dahulu.
Adanya prediksi membuat orang lebih nyaman dan tenang dalam berkomunikasi.
Komunikasi bersifat sistematik
System internal dan eksternal memengaruhi cara seseorang berkomunikasi.
System internal adalah segala hal yang dibawa dalam berkomunikasi.
Sementara, system eksternal merupakan situasi lingkungan. Kedua system ini
16
mencangkup factor latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman, pendidikan,
dan lingkungan keluarga.
17
D. FAKTOR PENUNJANG KOMUNIKASI EFEKTIF
Persepsi, nilai, emosi, latar belakang, peran, pengetahuan dan hubungan
Pesan harus dirancang dan disampaikan dengan sedemikian rupa menarik
perhatian komunikasi.
Pesan harus menggunakan lambing-lambang tertuju kepada pengalaman yang
sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
Pesan harus mampu membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang
layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan
untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
18
Latar belakang yang berbeda bisa menghambat proses komunikasi efektif.
Terlebih lagi saat komunikator tidak memahami latar belakang komunikan, dan
begitu pula sebaliknya. Sebagai contoh, komunikator yang tidak mengetahui latar
belakang komunikannya bisa jadi menggunakan bahasa yang sulit dimengerti,
gerak-gerik tubuh serta raut wajah yang tidak sesuai.
F. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Komunikasi verbal
Komunikasi nonverbal
Komunikasi formal
Komunikasi informal
Komunikasi nonformal
Komunkasi langsung
Komunikasi tidak langsung
Komunikasi berdasarkan maksudnya
Komunikasi internal
Komunikasi eksternal
Komunikasi berdasarkan jumlah komunikan atau komunikator
Komunikasi berdasarkan peranan individu
Komunikasi jaringan kerja
Komunikasi ajaran informasi
Komunikasi visual
19
BAB V
TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
A. PENGERTIAN
Komunikasi efektif dimaksud agar pesan yang disampaikan mencapai sasaran.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang berhasil mencapai sasaran dengan
feedback (respon) yang sesuai dengan tujuan individu berkomunikasi.
1. Hal-hal yang harus dipertimbangkan
Perencanaan dan penyesunan pesan yang dapat menarik perhatian lawan
bicara
Menggunkan bahasa maupun alat komunikasi yang mudah dipahami kedua
pihak
Menggunakan timing yang tepat saat berkomunikasi
Merencanakan tujuan maupun sasaran yang sesuai dengan kebutuhan lawan
bicara.
2. Indicator komunikasi efektif
Adanya keterbukaan
Saling mendukung
Bersikap positif
Memahami perasaan orang lain
Kesetaraan
3. Komunikator efektif
Komunikator yang baik adalah komunikator yang berbicara dengan jelas, langsung,
dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Karakteristik komunikator yang
kayat biasanya tegas dengan perasaan dan sudut pandang mereka, tetpi mereka
juga terbuka untuk saran dari orang lain. Karakteristik komunikator yang lainnya
yaitu:
Menilai orang
Mendengarkan secara aktif
Bijaksana
Memberikan pujian
mengakui kesalahan
memiliki rasa humor
memberikan contoh yang baik
menggunakan bahasa jelas,lugas,dan tepat.
20
4. Komponen komunikator efektif
Komponen komunikator ini memiliki peran penting untuk menunjang terjadinya
proses komunikasi. Apabila pengirim pesan atau komunikator ini tidak ada, maka
tidak akan terjadi proses komunikasi tersebut. Komponen-komponen komunikator
efektif yaitu:
Keterampilan verbal
Keterampilan nonverbal
Sikap tubuh
Memulai pembicaraan
Mendengar aktif
Mengakhiri pembicaraan
B. KETERAMPILAN VERBAL
Ciri utama dari komunikasi verbal adalah adanya penyampaian informasi, baik itu secara
lisan dengan kita berbicara langsung didepan orang lain mampu melalui telepon, atau
menyampaikan melalui tulisan. Keterampilan verbal yaitu:
21
C. KETERAMPILAN NON VERBAL
Komunikasi nonverbal adalah metode berkomunikasi dengan orang lain tanpa
menggunakn kata-kata, melainkan tindakan. Misalnya, menggunakan gerakan tangan
untuk menunjuk dan meinta sesuatu, melakukan kontak mata, sentuhan, intonasi suara,
mikro ekspresi dan bahasa tubuh. Keterampilan nonverbal yaitu:
Penampilan fisik (rapih,nyaman,serasi,tidak mencolok/aneh)
Sikap tubuh dan cara berjalan
Ekspresi wajah, kontak mata dan sentuhan.
1. Poster tubuh
Perlakukan dari kita sebagai cermin dari postur tubuh teman bicara kita. Apabila
yang bersangkutan kaki bersilang, anda juga menyilangkan kaki, badan
bersandar ke kursi anda melakukan hal yang sama dan seterusnya.namun harus
diingat bahwa teknik mirroring ini harus dilakukan dengan halus.
2. mendengar pembicara
klarifikasi
mendengar reflektif: menyatakan kembali dengan bahasa sendiri.
Meringkas hasil pembicaraan
keterampiln mendengarkan adalah kemampuan adalah kemampuan menyimak
atau memperhatikan penuturan komunikator sebagai pihak yang bertindak
sebagai pengirim pesan kepada komunikan (penerima pesan) dalam sebuah
proses komunikasi.
22
BAB VI
ETIKA KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN
Etika komunikasi adalah suatu gagasan moral, gagasa penyampaian pikiran dan isi hati,
sehingga ketika ingin kita sampaikan kepada orang lain dibutuhkan etika kesopanan,
adab bicara yang baik, yang bisa mudah dipahami tapi tidak menyinggung perasaan
orang lain.sebab etika itu sendiri adalah produk budaya yang mengatur tingka laku
manusia dalam pergaulan,termasuk pergaulan di WA, Instagram, Facebook dan media
sosial lainnya. Sehingga dalam berkomunikasi perlu diperhatikan bagaimana bertutur
secara etiket, membuka pembicaraan dengan sopan dan teratur, ramah dan seterusnya.
Singkatnya, etika komunikasi mengandung gagasan moral good present dalam segala
bentuk budaya dalam komunikasi antar manusia baik dalam dunia maya.
23
2. Media sebagai institusi
Media massa sebagai institusi (sosial) adalah seperangkat peran untuk menyebar
luaskan informasi, peran itu dibentuk secara konsisten oleh pola-pola atau tindkan
perilaku yang sudah diakui dan mempunyai sanksi oleh masyarakat. Jadi,
masyarakat mengakui bahwa kehadiran media massa melewati sebuah sejarah
panjang, melewati uji coba peran yang berulang-ulang sehingga masyarakat
mengakui bahwa media massa merupakan tempat/wadah/wahana bagi manusia
untuk mencari informasi.
Masyarakat mengakui tujuan media massa sebagai sebuah institusi yang
menyebarluaskan informasi, memengaruhi,menghibur,mendidik dan membimbing
tindakan atau perilaku individu sebagai anggota suatu kelompok atau masyarakat,
atau membimbing cara-cara bagaimana setiap individu memenuhi kebutuhan
mereka.
3. Media sebagai agen sosial
Sosialisasi merupakan proses pembentukan diri berkaitan dengan dunia sosial yang
luas melalui pembelajaran (learning) dan pembatinan (internalisasi) terhadap
nilai,kepercayaan,norma yang bersumber dari suatu kebudayaan. Melalui sosialisasi,
kita sebagai warga masyarakat mempelajari suatu peran tertentu, misalnya kita
belajar soan santun, belajar berteman dan mencintai, belajar memahami penipuan
atau kebenaran, mengenai barang dan jasa.
4. Memilih saluran komunikasi
Strategi-strategi komunikasi yang menggabungkan saluran-saluran secara majemuk
merupakan strategi yang mempunyai dampak paling besar bagi upaya pengubahan
perilaku kesehatan (united states department of healt and human service, 1989).
Pertanyaan bukan lagi saluran nama yang paling baik, melainkan menggunakan
kombinasi saluran-saluran tersebut dalam mengajarkan serta mendukung perilaku-
perilaku sasaran.
B. ETIKA BERTELEPON
1. Etika komunikasi
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika komunikasi adalah nilai-nilai dan norma yang
dijadikan sebagai panduan umum untuk menyampaikan informasi kepada individu
lain atau dengan kelompok masyarakat. Jujur, tidak berbohong. Etika yang baik
dalam komunikasi :
Bersifat dewasa tidak kekanak-kanakan
Lapang dada dalam berkomunikasi
24
Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
Tidak mudah emosi / emosional
Berinisiatif sebagai pembuka dialog
Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
Bertingkahlaku yang baik
2. Etika bertelepon
Etika bertelepon secara umun
Mengangkat segera apabila telepon bordering, jangan lebih dari 3 kali
bordering
Memperkenalkan diri terlebih dahulu bila menerima atau
menghubungi seseorang melalui telepon
Menggunakan bahasa yang formal, baik, sopan, dan tepat
Menyapa penelpon dengan sebutan ibu atau bapak
Berbicara dengan jelas, ramah dan menyenangkan, bertanya dan
bijaksana, mencatat pesan pembicara, mengucapkan terima kasih
dan salam pada akhir pembicaraan, meletakkan gagang telepon
dengan pelan.
Etika bertelepon secara khusus
Menggunakan bahasa yang resmi, terutama kepada orang yang
belum akrab atau belum mengetahui identitasnya.
Tidak berbicara dengan orang lain selagi menelpon
Tidak berbicara sambil makan sesuatu atau mengunyah permen.
Tidak terlalu banyak basa basi.
Tidak bicara dengan nada kasar apalagi membentak
Janganlah berbicara dengan nada memerintah
Jngan membicarakan penelpon menunggu terlalu lama, tanpa
penjelasan, hanya terdengar bunyi music
Nada dan intonasi bicara tidak terkesan malas atau tidak ramah.
3. Cara menanggapi telepon
Telepon masuk
Mengangkat gagang telepon sesegera mungkin
Telepon yang berasal dari saluran langsung, tidak melalui operator,
berbeda penangannya dengan telepon yang berasal dari saluran tidak
langsung
Gunakan bahasa yang resmi, komunikatif (jelas, dapat dipahami,
singkat dan tepat)
Apabila orang yang dikehendaki penelpon ada, secepatnya
dihubungkan kepada yang ditujunya. Bila orang yang dikehendaki
tidak ada, tanyakan kepada penelpon mengenai sesuatu yang dapat
membantunya, keperluannya, serta pesan yang akan disampaikan.
Apabila terjadi telepon salah sambung, jelaskan dengan ramah
bahwa yang bersangkutan salah sambung
25
Bila penelpon akan menghubungi pimpinan, maka ada hal atau cara
tertentu yang harus diperhatikan, yaitu kita harus tanyakan lebih
dahulu perihal identitas sipenelpon, namanya, asal kantor atau
perusahaan, keperluannya, lalu secepatnya memberitahukan kepada
pimpinan.
Bersikap sopan, ramah, hangat, dan akrab, karena sifat kita akan
terpatul melalui nada suara.
Bertelepon
Menekan nomor telepon yang akan dituju
Bila ada kesalahan menelpon, misalnya salah sambung maka segera
mita maaf
Bila telepon sudah diangkat maka penelpon mengawali dengan salam
dan menyebutkan identitas diri
Mengemukakan maksud dan tujuan dengan jelas, singkat, padat dan
mudah dipahami
Mencatat hal penting
Mengakhiri pembicaraan dengan ucapan salam dan terimakasih
Meletakkan gagang telepon dengan pelan.
26
BAB VII
KESIMPULAN
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicates yang berarti 'berbagi' atau 'menjadi
milik bersama'. Webster new collegiate adalah suatu proses pertukaran informasi diantara
individu melalui system lembing-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku. Weaver Komunikasi
adalah seluruh prosedur melalui pikiran seseorang yang dapat mempengaruhi orang lainnya
dalam kehidupan. Sejarah komunikasik dapat terjadi apabila ada orang yang menerima pesan.
Komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan, berlangsung dalam berbagai tingkat
kesengajaan, terjalin dari peristiwa yang tidak disengaja sama sekali, dan terjadi didalam
konteks ruang dan waktu. Komunikasi bersifat sistematis, nonsekuensial, prosesual, dinamis,
dan transaksional, dan meminimalisir dampak dengan memilih kata yang tepat. Pesan yang
telah disampaikan tidak bisa dikendalikan atau dihilangkan pengar. Contoh komunikasi verbal
secara lisan adalah dua orang lebih melakukan interaksi berupa berbincang-bincang dengan
menggunakan perantara atual yang seluler dan lainnya. Contoh nonverbal dapat berupa
bahasa tubuh, tindakan/perbuatan atau objek. Ekspresi wajah adalah hal yang penting.
Sentuhan melalui sentuhan seseorang adalah kemudian secara reflek atau spontan orang
tersebut menepuk pundak dari lawan bicara.
27