Anapase
Anapase
Pembelahan Sel
menjadi dua, yakni pembelahan meiosis yang terjadi pada sel kelamin dan pembelahan
mitosis yang terjadi pada sel-sel tubuh sel somatik. Kedua proses pembelahan tersebut
dapat diamati fasenya. Namun, pengamatan fase mitosis lebih sering dipraktikumkan
sel secara mitosis menggunakan organ-organ vegetatif yang lebih mudah ditemukan dan
generatif.
Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada sel yang melakukan pertumbuhan,
regenerasi atau reproduksi secara aseksual. Pembelahan sel tersebut akan menghasilkan
dua sel baru dengan materi genetik yang identik dengan induknya (Syukur dan
tanaman, mitosis terjadi selama 30 menit hingga beberapa jam dan proses tersebut terus-
Proses pembelahan sel secara mitosis merupakan bagian yang berkaitan erat
dengan siklus sel. Jangka waktu siklus sel lengkap dipengaruhi oleh kandungan DNA
inti sel dan kegiatan metabolik umum sel seperti pernafasan (respirasi) (Syukur dan
Sastrosumarjo, 2015:67).
Siklus sel terdiri dari beberapa tahapan, yakni interfase dan mitotik. Interfase terdiri dari
fase G1, S, dan G2, sedangkan fase mitotik terdiri dari mitosis dan sitokinesis (Wakim
dan Grewal, 2019). Fase mitotik merupakan proses yang tersingkat dalam siklus sel.
a. Interfase
hingga pembelahan sel selanjutnya (Aristya, et.al., 2015: 34). Morgan (Aristya,
siklus sel merupakan tahap interfase dan 10% berupa tahap mitosis”. Lebih lanjut
tergantung pada jenis organisme, tipe jaringan, temperatur, dan faktor lingkungan”.
belum terkondensasi (Campbell, et..al., 2012: 248). Lebih jelas, sel yang sedang
berada pada tahap interfase memiliki satu atau dua nukleolus (Zou, et.al., 2014:
Gambar 2.5
Interfase
Pada dasarnya interfase memiliki tiga fase, yakni fase G1, fase S, dan fase G2. Lebih
G1 disebut juga dengan ‘first gap’, gap pertama, fase S disebut sebagai fase sintesis,
Pada fase G1 sel aktif mentranskripsi (sintesis RNA) dan menyintesis protein
berlangsung selama 3 – 4 jam”. Setelah bahan yang dihasilkan pada fase G1 telah
cukup untuk persiapan pembelahan, maka sel akan memasuki tahap selanjutnya
Pada fase S sel aktif menyintesis DNA (replikasi) sehingga tiap kromatin
terbentuk DNA double helix, sintesis DNA selanjutnya akan diikuti dengan
menggandakan diri walaupun setiap kromatin masih berada pada satu sentromer.
Protein tubulin akan berubah menjadi mikrotubul yang nantinya berfungsi dalam
penarikan kromosom ke arah kutub yang berlawananan (Suharsono dan Nuryadin,
2017:67). Pada akhir fase G2, terdapat G2 check point berupa pemeriksaan replikasi
DNA. Jika terjadi krusakan DNA, maka akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu
sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, yakni mitosis (Aristya, et.al., 2015: 36).
menghasilkan protein dan organel. Namun, kromosom diduplikasi pada saat fase S.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa saat interfase sel sibuk dengan segala
Jika dilihat pada mikroskop, tahap interfase seperti tahap istirahat sel karena
Hal tersebut sejalan dengan Aristya, et.al., (2015:35) “Fase G1, S, dan G2
pembelahan”.
agar sel anakan yang dihasilkan memiliki materi genetik yang utuh dan identik
dengan induknya.
b. Mitosis
pembelahan sel dalam suatu organisme yang menghasilkan sel anakan dengan
menghasilkan sel anakan dengan komposisi materi genetik yang sama dinamakan
Mitosis baru akan terjadi setelah tahap interfase berakhir, tepatnya ketika
Maturation Promoting Factor (MPF) aktif (Aristya, et.al., 2015:37). Lebih lanjut,
MPF aktif terbentuk ketika mitotic Cdk (cyclin dependent protein kinase) berikatan
dengan mitotic cyclin yang berada pada G2. check point. Aktivasi MPF tersebut
1) Profase
mulai lenyap (Campbell et.al., 2016:243). Lebih jelas, pada profase serat-serat
Gambar 2.6
Profase
b) Metafase
menuju bidang pembelahan sehingga kromosom pada fase ini lebih mudah
Gambar 2.7
Metafase
pada benang spindel sentromer mulai melekat pada benang spindel. Kromosom
Tahap metafase dapat dilihat pada Gambar 2.7. Lebih lanjut, menurut
metafase kromosom telah melekat pada benang spindel dan berkumpul atau
berformasi di tengah sel. Pada kondisi inilah kromosom mudah diamati dan
dihitung. Setelah itu kromosom mulai berjejer di bidang khayal sel, di antara
c) Anafase
saudara terpisah secara tiba-tiba dan setiap kromatid menjadi satu kromosom
Gambar 2.8
Anafase
2015:9). Menurut Campbell et.al., (2012:248) “Pada saat akhir anafase kedua
telah direplikasi akan ditarik ke kutub-kutub sel yang berbeda akibat adanya
sentromer”. Pada saat anafase juga, kromosom tampak seperti huruf V atau J
Sastrosumarjo, 2015:79).
d) Telofase
kembali dan sel membelah menjadi dua sel anak”. Hal tersebut
terbentuknya dua nukleus anakan di dalam sel, selaput nukleus dan nukleolus
Gambar 2.9
Telofase
dinding pemisah sehingga sel akan membelah menjadi dua bagian yang identik
(Aristya et.al., 2015: 38). Senada dengan Aristya et.al., Syukur dan
menjadi dua dengan terbentuknya dinding sel yang baru di bidang ekuator yang
mengenali tahap telofase adalah mulai terbentuknya dua sel anakan dengan
nukleolus muncul kembali, membran nukleus dan nukleus muncul kembali dan
jauh pada akhir telofase, sehingga kedua sel anakan muncul tidak lama setelah
mitosis berakhir. Hal tersebut sejalan dengan Cano et.al.,(2006: 10), “Sitokinesis
telofase, yaitu pada saat kromosom melepaskan lilitannya dan terbentuk membran
Campbell, et.al., (2012:252) “Pada sel tumbuhan lempeng sel akan membelah
sitoplasma menjadi dua ke arah tepi sel induk”. Selain itu, semua materi dalam
Kusdiarti, 2015:9)
fase mitotik sel yang ditandai dengan membelahnya sitoplasma dan komponennya
University Press
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., Urry, Lisa A., Cain, Michael L.,
Wasserman, Steven A., Minorsky, Peter V., Jackson, Robert B.(2012). Biologi.
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., Urry, Lisa A., Cain, Michael L.,
Wasserman, Steven A., Minorsky, Peter V., dan Jackson, Robert B.(2016) Biologi.
Universitas Siliwangi.
Zou, J., Jiang, Z., Zhang, H., Qin, R., Wang, J., Shi, Q., Jiang, W., Liu, D.
(2014). Effect of Lead on the Morphology and Structure of the Nucleolus in the
Root Tip Meristematic Cell of Allium cepa L. Int. J. Mol. Sci. 15. 13406 – 13423.