Anda di halaman 1dari 62

ARKEO-GEOLOGI SITUS WANA

LAMPUNG TENGAH

W. Anwar Falah dan Tony Djubiantono

PUSAT PENELITIAN ARKEOLOGI NASIONAL


BALAI ARKEOLOGI BANDUNG
1995
Penasehat
Prof. Dr . Hasan Muarif Ambary

Dewan Redaksi

ketua
Tony Djubiantono

Anggota
W . Anwar Falah dan Sudarti Prijono

ISSN : 0853-2397

Alamat Redaksi
JI Rava Cinunuk Knm 17 Bandung 4039,
Telp . (022) 7801665 - 7803623
Fax . (022) 780362 3

Copy righi C( ;

Balai Arkeologi Bandung


i

ARKEO-GEOLOGI SITUS WANA


LAMPUNG TENGAH

W. Anwar Falah dan Tony Djubiantono

PERPUSTAKAAN JURS . ARKEOLOGI UGM


No . Katalog
No . Inventaris
Subjek
-
Tonggal Masuk
Proses 03
DAFTAR ISI

L PENDAHULUAN 1
1 .1 Riwayat Penelitian 1
1 .2 Masalah dan Tujuan Penelitian I
1 .3 Metoda dan Teknik Penelitian 2
IL SEJARAH DAN GEOGRAFI DAERAH WANA 2
2 .1 Sejarah 2
2 .2 Geografi 3
IILTEMUAN-TEMUAN 3
3 .1 Situs Dadak 4
3 .2 Situs Ruguk 5
3 .3 Temuan Lain 5
IV. TINJAUAN GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI 6
4 .1 Geomorfologi 6
4 .2 Geologi 6
V. PEMBAHASAN 7
5 .1 Arkeologi 7
5 .2 Geologi 8

VL KESIMPULAN DAN SARAN 9


6 .1 Kesimpulan 9
6 .2 Saran 9
KEPUSTAKAAN 11
Lampiran : - Foto
- Tabel
- Gambar
,4w" - s

I.PENDAHULUAN
1 .1 Riwavat Penelitian
Situs Wana merupakan penamaan area situs (semi makro) yang ditetapkan oleh Balai
Arkeologi Bandung, yang mencakup suatu daerah pedesaan di wilayah Kecamatan Perwakilan
Melinting (pemekaran dari Kecamatan Maringgai), Kabupaten Lampung Tengah . Penelitian
yang dilakukan merupakan lanjutan sebagai pengembangan hasil penelitian terdahulu atas
beberapa situs yang ada di daerah Wana, yang dilakukan oleh Tim Penelitian Balai Arkeologi
Bandung. Situs-situs yang telah dikaji itu merupakan situs-situs penemuan bare yang belum
pernah diteliti sebelumnya . Pada penelitian tersebut telah berhasil diidentifikasi : I) Situs
kompleks kuburan kuna Islam bercorak megalitik di Dusun Bojong, yang kemudian
dinamakan Situs Bojong 1 dan di Dusun Takokak yaitu Situs Pucukumun ; 2) Situs megalitik
berupa 'batu berurut', dolmen-dolmen, dan batu-batu bergores, yang juga terletak di dusun
Bojong, dan kemudian dinamakan Situs Bojong 2 (Falah, LHPA 1994) .
Dari hasil penelitian awal terhadap situs-situs tersebut di atas serta dari hasil survey
di sekitar Desa Wana, di mana tim peneliti juga menemukan sebuah prasasti' (dari tangan
penduduk) berhuruf tipe Jawa kung, dan berbahasa Melayu kuna (Djafar & Falah 1995),
dapat diasumsikan bahwa Desa Wana dan sekitarnya merupakan wilayah aktivitas budaya
yang telah berlangsung paling sedikit sejak masa budaya neolitik akhir/paleometalik hingga ke
masa sekarang . Temuan-temuan hasil penelitian tersebut di atas merupakan data acuan
sementara dari kronologi kebudayaan di wilayah ini .

1 .2 Masalah dan Tujuan Peneiitian


Melalui kajian atas beberapa peninggalan arkeologis serta sejarah geografis kawasan
Lampung dapat diketahui bahwa wilayah Lampung Tengah merupakan wilayah yang diduga
kuat telah dihuni manusia paling sedikit sejak masa neolitik akhir/paleometalik . Tinggalan-
tinggalan arkeologis bercorak megalitik cukup banyak ditemukan di wilayah ini (Sukendar,
1984 ; Indraningsih, 1985) . Ditemukannya situs bare bercorak megalitik (dolmen, batu
bergores, serta batu berurut) di Situs Wana (Dusun Bojong) memperkuat asumsi tersebut . Di
samping itu . ditemukannya batu prasasti, situs-situs kompleks makam kuna (Islam) yang
masih memperlihatkan ciri-ciri bangunan megalitik, serta masih dapat dijumpainya pemukimar,
tradisional penduduk asli Lampung (Orang Melinting) di wilayah pedesaan ini, member
petunjuk pula bahwa pedesaan ini telah dihuni secara berkerlanjutan paling sedikit sejak ma s
budaya neolitik 2 akhir hingga saat in] . Atas dasar indikator- •i ndikator kronologi budaya
tersebut, maka permasalahan yang menarik untuk dikaji secar a Iebi .h auh adalah seberapa luas
area situs dan komponen arkeologis apa raja yang ada di Situs Wana ini .
Selaras dengan permasalahan penelitian, tujuan utama penelitian atas Situs Wana dan
sekitarnya pada intinya adalah dalam rangka penghimpunan data yang berkaitan . Dengan
persebaran situs, klasifikasi serta kronologinya, yang akan berguna bag] pemahaman
kepurbakalaan di wilayah ini serta bagi kepentingan penelitian selanjutnya .
1
Pta Alv-~ It- 2
- straw 2iw a

1 .3 Metoda dan Teknik Penelitian


Metoda yang digunakan dalam penelitian pada pokoknya adalah metoda survey .
Metoda ini melibatkan teknik perekaman data secara verbal/pictorial, yang berkaitan dengan
upaya identifikasi situs-situs dan lingkungannya, termasuk gambaran geomorfologis dan
geologisnya . Gambaran geomorfologis nantinya ditargetkan dapat digunakan sebagai data
dasar upaya kajian konteks keruangan dari wilayah survey . Sedangkan gambaran geologis
sebagai data dasar upaya kajian konteks budaya materi batuan serta penafsiran lingkungan
purba .

11 . SEJARAH DAN GEOGRAFI DAERAH WANA


2 .1 Sejarah
Menurut beberapa sumber lokal3 , Pedesaan Wana disekitar abad ke-18 Masehi meru-
pakan satu komunitas pemukiman suku Bandar, yang juga dapat disebut sebagai sebuah
kerajaan kecil yang bercorak Islam Cikal bakal penguasa kerajaan kecil tersebut bergelar
Pangeran Iro Kesumo . Keturunannya yang masih ada hingga saat ini, termasuk Bapak Halilul
Ban, yang menyebut dirinya sebagai marga ;keturunan Melinting serta masih mendiami lokasi
4
pusat komunitas pedesaan Wana, adalah keterunan yang ke-12 Diterangkan pula bahwa
komunitas kerajaan kecil ini sejak awalnya mengalami proses Islamisasi dan politisasri
hegemoni dari kesultanan Banten . Keterangan tersebut nampaknya tidak bertentangan dengan
keterangan sumber sejarah lainnya, bahwa wilayah Lampung Tengah hingga ke selatan sejak
abad ke- 17 Masehi ada di bawah kekuasaan Kesultanan Banten . Sedangkan daerah Lampung
Utara ada di bawah kekuasaan Kesultanan Palembang (Sayuti, 1985 : 11) .
Sumber lain menerangkan secara lebih jauh, bahwa Orang Melinting, dan juga Orang
Meninting, adalah kelompok-kelompok etnik yang merupakan simbiosa antara Orang Pubian,
Orang Abung, Orang Pesisir (ketiganya etnik Lampung) dengan Orang Sunda dan Orang
Jawa, yang datang dan Banten di sekitar abad ke- 17 Masehi, serta Orang Bugis . Simbiosa itu
secara folklore tersirat pula dalam legenda lokal yang menceritakan bahwa Sultan Banten (?)
mempunyai dua anak laki-laki dari dua wanita Lampung, yaitu dari Ratu Melinting dan Ratu
Darah Ruth Kedua anak laki-laki seayah itu kemudian secara tradisi dianggap sebagai nenek
moyang dan Orang Melinting (melalui Ratu Melinting) dan Orang Meninting (melalui Ratu
Darah Putih) . Selanjutnya legenda itu jugs menceritakan bahwa keturunan dan Sultan Banten
itu kemudian memperoleh hak atas kuala Sekampung dari Sultan Banten . Pusat pemukiman
Orang Melinting hingga saat ini menempati area sekitar Maringgai, sehingga awam lajim pula
menyebut mereka sebagai Orang Mannggai . Sedangkan Orang Meninting menempati area
sekitar Kalianda . Selaras dengan legenda ke duanya berada di sekitaran kuala Sungai
Sekampung (cf Falah, 1995 .4) .
Hal menarik dalam hubungan sejarah lokal dengan keberadaan situs-situs 5 , baik situs
yang bercorak megalitik maupun situs-situs komplek kuburan Islam kuna di pedesaan wana,
adalah bahwa keturunan Pangeran Iro Kesumo tidak tahu menahu mengenai keberadaan situs-
2
Pr0*c4 'fs4deg( 710 . 2
^44" -r~4le¢t Sar, xr4

situs di sekitar mereka itu . Dengan kata lain tidak ada cerita tradisi yang menceritakan
keberadaan situs-situs yang ada di sekitar pedesaan Wana . Sejak semula mereka hanya menilai
area situs-situs itu sebagai tempat-tempat yang angker ; sehingga mereka tidak berani
mengganggunya .

2 .2 Geografi
Pedesaan Wana yang terletak pada kordinat 5° - 5°30 BT dan 105°30 - 106° LS .
merupakan bagian dari tiga zona geografis kawasan Lampung, yaitu bagian dari zona hutan
belantara (all types rainforest) rangkaian dari arah utara (suaka alam Way Kambas) yang
merenggang ke arah Kahanda ; bagian pedalaman (hinterland) dari zona pesisir timur
Lampung (Labuhan Maringgai) ; serta bagian dari hutan terbuka wilayah Lampung Tengah .
Kontur lahan berkisar antara 40-90 meter di atas permukaan taut . Aksesibilitas ke wilayah ini
cukup mudah, karena telah terbangun sarana jaringan jalan raya Bandar Lampung-Metro-
Labuhan Maringgai yang menjangkau wilayah ini, serta jalan jalan aspal penghubung antar
wilayah kecamatan .
Karena keletakan geografisnya itu secara umum Pedesaan Wana dan sekitarnya
merupakan wilayah yang cukup subur, dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 2000-
3000 mm pertahun (cf. Falah, 1995 :2), Matapencaharian penduduk pada umumnya adalah di
bidang perkebunan,pertanian, terutama perkebunan lada serta pertanian ladang dan sawah
darat . Komposisi penduduk berdasarkan etnik meliputi etnik Lampung asli (Orang Melinting),
etnik Sunda, terutama yang berasal dari daerah Banten, serta etnik Jawa . Berdasarkan konteks
sejarah etnik Banten datang dan bermukim di wilayah ini telah dimulai sejak abad ke-17 M .
Sedangkan etnik Jawa datang dan bermukim di wilayah ini paling sedikit sejak awal abad ke-
20, melalui program transmigrasi (Kolonisatie ;1905) yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Hindia Belanda (Falah,1995 :4-5) .

III. TEMUAN-TEMUAN
Oleh karena cukup luasnya wilayah pedesaan Wana, pelaksanaan survey di Situs
Wana dibatasi hanya menjelajah belahan selatan pedesaan, terutama pada kuadran tenggara .
Pelaksanaan survey antara lain berhasil menemukan dua lokasi situs bare, yang berindikasi
kuat sebagai bekas tempat-tempat kegiatan manusia pendukung tradisi megalitik . Tim
penelitian sepakat untuk memberi nama kepada kedua situs yang terletak di Dusun Dadak dan
Dusun Ruguk wilayah Desa Tebing itu sebagai Situs Dadak dan Situs Ruguk . Di samping
menemukan ke dua situs yang memiliki indikator sebagai jejak dari budaya tradisi megalitik
tersebut, ditemukan pula situs-situs kelompok kuburan ;makam kuna yang memiliki jenis
konstruksi susunan batu sederhana yang sejenis dengan kelompok-kelompok di situs Bojong
1 dan Situs Pucukumun, yang diperkirakan berasal dan masa-masa awal Islamisasi di wilayah
ini (Lihat, Falah, 1994a-b) . Untuk gambaran yang lebih jelas, masing-masing situs diuraikan
satu-persatu berikut ini :

3
P-11" 144.&# 71s. 2
AA. -Cleo69 Sczxa Z'asa

3.1 Situs Dadak


Situs Dadak berada di wilayah desa tetangga dari Desa Wana yaitu, ± 3 Km dari
pusat Desa Wana ke arah tenggara . Secara administratif situs ini berada di wilayah Dusun
Dadak, Desa Tebing, dari satu kecamatan yang sama dengan Desa Wana (Gambar 2) . Sites
Dadak ditemukan secara tidak langsung, yaitu pada saat tim penelitian meninjau tempat
ditemukannya prasasti batu, yang ditemukan oleh penduduk setempat 6 (Djafar & Falah 1995 :
1-3) . Di lahan pesawahan tidak jauh dari lokasi tempat ditemukannya batu prasasti, ditemukan
sebaran bongkah-bongkah batu andesitik berceruk 7 , yang dicurigai sebagai basil pekerjaan
manusia . Sekalipun kemungkinan ceruk-ceruk pada bongkah-bongkah batu tersebut
merupakan hasil pekerjaan manusia, dengan ukuran ceruk yang bervariasi, namun sebaran dari
bongkah-bongkah batunya nampak tidak beraturan serta berkesan alarm . Di samping ukuran
ceruk yang bervariasi, ceruk pada setiap bongkah batu jumlahnya juga tidak sama, melainkan
bervariasi . Ada bongkah batu yang memiliki lebih dari satu ceruk, tetapi ada juga bongkah-
bongkah bate yang tidak memiliki ceruk .
Dan 67 bongkah-bongkah batu yang teramati, tim berhasil menghitung ceruk-ceruk
yang ada sebanyak 103 ceruk dengan ukuran yang bervariasi yaitu berdiameter antara 10 s . d .
20 cm . Kemungkinan ceruk-ceruk itu banyak yang belum teramati, karena masih banyak
bongkah-bongkah bate yang nampak sebagian di permukaan lahan pesawahan dan mungkin
pula banyak yang masih terbenam .
Selain temuan batu-batu berceruk di Situs Dadak ini, yaitu tepatnya di area lokasi
tempat penemuan bate prasasti, yang memiliki kontur permukaan lebih tinggi dari lahan
pesawahan, cukup banyak pula ditemukan temuan lepas pecahan keramik Cina kuna mulai
dari yang sate warna (monochrome) hingga banyak warna (polychrome) serta pecahan
keramik lokal kung . Dilihat dari pecahan-pecahannya keramik-keramik tersebut terdiri dari
jenis-jenis wadah mangkuk, tempayan kecil, serta piring . Selain itu ditemukan pula pecahan
separuh bagian artefak bate berbentuk wadah, namun nampak bagian dasamya berlubang .
dengan bahan dari batuan andesitik . Artefak batu tersebut memiliki ukuran tinggi .8,2 Cm,
tebal 2 Cm, diameter permukaan atas 18 Cm, dan diameter dasar 10 Cm . Tatahannya sangat
cermat serta halus, sehingga perspektif bentuknya nampak bagus,estetis . Kegunaan artefak
batu tersebut belum dapat diketahui secara pasti . Namun dilihat dari segi bentuk, artefak
berbentuk wadah yang memiliki lubang pads bagian dasarnya itu kemungkinan merupakan
benda upacara .
Pada satu lahan bukit kecil di sebelah selatan pesawahan, di mana bongkah-bongkah
batu berceruk berada, terdapat satu komplek kuburan kuna (Islam) yang bercorak megalitik,
yaitu susunan bate alam berbentuk persegi berpetrak-petak dilengkapi dengan nisan berbentuk
menhir pada setiap petaknya . Konstruksi tersebut sejenis dengan konstruksi komplek kuhuran
yang ada di Sites Pucukumun dan Situs Bojong I (Lihat, Falah, LHPA, 1994 dan 1995) .

4
Pr«" rc4 A/. o 7to. 2
~44kea - eo S a"4 2w..

3 .2 Situs Ruguk
Situs Ruguk terletak di wilayah Dusun Ruguk, Desa Tebing yang berjarak ± 5 Km
ke arah tenggara dari Situs Dadak . Sites ini ditinjau oleh tim setelah mendapat keterangan dari
Bpk . Halilul Ban (hemandu tim), yang menerangkan bahwa is menemukan adanya batu-batu
bersisik dan bergambar ikan . Batu-batu yang dimaksud berada di dekat rata air yang,
merupakan hulu sebuah sungai kecil Way Ruguk, yang berada pada kaki, serta mengitari,
sebuah bukit kecii . Untuk mencapai batu-batu tersebut harus menaiki bukit kecil itu, den g an
terlebih dahulu menveberangi sungai yang mengitannva, serta kemudian menurunt lereng sisi
utara bukit .
Setelah diamati secara seksama oleh tim, sisik-sisik pada bongkah-bongkah baui
andesitik ttu nampaknva rerupakan akibat transformasi alami, yang disebabkan oleh jamu-
Namun pada saiah satu bongkah batu terdapat goresan-goresan tak beraturan yang manta di
antaranya nampak menggaunbark an ikan dalam bentuk yang sederhana . Selain itu pada ba tiar
tepi permukaan bate terlihat ada hasil tatahan sebesar telapak kaki, _yang nampak mentpakar :
hasii pekejaan manusia .
Seperti hainva di Situs Dadak, pada permukaan lahan bukit kecil Situs Ruguk hanva :,,
dijumpai pula pecahan-pecahan keramik asing dann lokal, namun dalam jumlah yang !ebi ; :
banyak dibanding temuan yang sarna yang ditemukan di Sites Dadak . Variasi jenis warm dan
jenis wadahnva cenderung sama dengan yang ditemukan di Situs Dadak, yaitu berbagat jenic
keramik Cina monokrom hinggga polikrom dan mangkuk. tempavan, serta pining (Lihat,
lampiran tabel) . Selain pecahan-pecahan keramik ditemukan puia sebuah pecahan kayak bat--
dan bahan batu gamping (silicified limestone), sebuah lumpang barn sederhana yang terbuat .
dan batuan andesitik bulat dengan diameter bagian atas 15 diameter hawah 10 Cm, tinges 3
Cm, sebuah pecahan anian bate van- iriga terbuat clan bahan batuan andesitik ; sebuah logam
berbentuk bukt dengan diameter i Cmm, serta sebuah tnata uang kepeng Batavia .
DI wilayah Dusun Ruguk juga dijumpai sate komp lek kuburan kuna yang merniiu_+
pola konstruksi sejenis dengan yang; ditemi.tkan di Situs Dadak, namun salah saw makamn~ .
diben nisan hernias motif rumna : dan kala makara . Tidak dijumpai unsur teks pada n ,
s~
ttt

tersebut, dan nampaknva nisan tersebut dipasang kemudian

3.3 Temuan Lain


Sebagaimana telah dikemukakan bahwa ber das arkan data-data hand penelitian,
wilayah pedesaan Wana dan sekitarnya diasumsikan telah dihuni manusia sejak paling sedikit
sejak jaman neolitik ;paleometalik, serta berkelanjutan hingga saat ini, Atas dasar asumsi its0
wilayah pemukiman pnbumi asli ;Orang Melinting, di pedesaan Wana dan sekitarnya, yang
hingga saat ini masih mempertahankan pola pemukiman serta arsitektur tradisional,
sesungguhnya dapat dikategorikan pula sebagai situs arkeologi sekalipun bersifat sites yang
masih dihuni (living site) . Beberapa temuan permukaan pecahan keramik asing kuna, sebuah

5
R ,44 oral . 2
'04'. - 1.45K SYw vow

bola batu ditemukan di Dusun Wana yaitu di sekitar halaman rumah penduduk . Pecahan
keramik asing kuna ditemukan pula di Dusun Takokak, yaitu di sekitar Situs Pucukumun .

IV. TINJAUAN GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI


4 .1 Geomorfologi
Pengamatan geomorfologi difokuskan pada Situs Dadak sebagai situs tempat
ditemukannya prasasti, yang terbuat dari batuan metamorfik . Geomorfologi Situs Dadak
dapat dikategorikan dalam 2 (dua) macam satuan morfologi, yaitu :
1 . Satuan morfologi perbukitan bergelombang yang menempati Dusun Dadak di bagian timur
dan bukit-bukit yang ditumbuhi oleh tanaman lada di bagian selatan dan barat .
2 . Satuam morfologi dataran, yang berada di bagian tengah dari perbukitan bergelombang dan
terdapat banyak bongkah-bongkah batuan beku yang sebagian telah dibuat batu berceruk
oleh manusia neolitikum .
Dan pengamatan morfologi, pada bagian dataran diduga merupakan bekas sebuah
alur sungai, di mana pada bagian hulunya terdapat sumber mata air . Dugaan tersebut
diperkuat dengan posisi bekas alur sungai yang diapit oleh bukit-bukit menyerupai bentuk
huruf U, di mana pada bagian hulunya terdapat sumber mata air yang masih mengeluarkan air
meskipun dalam debit yang sangat sedikit . Saat sekarang masih bisa diamati aliran air berupa
pant serta bongkah-bongkah batuan yang berserakan di sawah-sawah, yang masih menyimpan
kandungan air yang cukup banyak . Di bagian hilir ± 500 meter dari sebaran batuan berceruk
masih dijumpai pula beberapa kubangan air serta bongkah-bongkah batuan beku .
Dari kriteria di atas untuk sementara dapat disimpulkan bahwa Situs Dadak di masa
lampau berada pada pinggir sungai .

4 .2 Geologi
Pengamatan geologi di Situs dadak tidak dapat dilepaskan dan keadaan geologi
regional daerah Wana Oleh karena itu dalam tinjauan geologi di sini disinggung pula
stratigrafi umum daerah Wana dan Labuan Maringgai hingga Muara Way Sekampung .
Stratigrafi regional daerah Wana dan sekitarnya, menurut peta geologi Lembar Tanjung
Karang, Sumatra, yang disusun oleh S . Andi Mangga dkk . (1993), batuan yang tersingkap
umumnya berumur Kuarter, yaitu

Formasi Lampung
Pada formasi ini terdapat tufa berbatu apung, tufa nolit, tufit, batu lempung tufaan .
Formasi in] berumur Plestosen ;

Basal Sukadana
Seri batuan ini secara umum dicirikan oleh batu basal yang berongga dam amat khas
di mana dijumpai secara baik di Dusun Sukadana . Seri ini berumur Holosen ;
b
Aluvium
Satuan ini terhampar luas di bagian timur daerah Wana, yaitu di sekitar pesisir pantai
yang dimulai dari Labuan Maringgai hingga muara Way Sekampung . Satuan ini berumur
Holosen .
Dan pengamatan geologi lokal di Situs Dadak, dapat disimpulkan bahwa pada satuan
perbukitan bergelombang umumnya diisi oleh batuan beku dari serf Basal Sukadana dan
batuan beku andesit masif serta di bagian atasnya ditutupi oleh batuan tufa volkanik .
Melihat bahan hatuan dari prasasti yang ditemukan di Situs Dadak dapat disimpulkan
bahwa bahan baku dasarnya yaitu jenis batuan terkersikan (metamorfik), tidak bersumber dari
daerah Wana .

V . PEMBAHASAN
5 .1 Arkeologi
Secara umum temuan artefaktual serta situs-situs mikro hasil survey di Situs Wana
memperkuat perkiraan, bahwa pedesaan Wana dan sekitarnya merupakan suatu area situs
semi makro, yang memiliki komponen-komponen temuan majemuk (multicomponent sites)
telah dimukimi manusia sejak masa kebudayaan neolitik, dengan tradisi megalitik di dalamnya,
serta terus berlanjut memasuki periode sejarah masa klasik maupun masa pengaruh
kebudayaan Islam dan Barat hingga ke masa kini .
Tradisi megalitik di Situs Wana diwakili oleh temuan dolmen dan batu-batu bergores
yang ditemukan di Dusun Bojong, Situs Bojong2 (Lihat Falah, 1995), temuan batu-batu
berceruk di Situs Dadak serta temuan pecahan kapak batu dan lumpang batu di Situs Ruguk
yang diperkirakan sebagai situs pemujaan . Dalam konteks fungsi, dengan cukup banyaknya
temuan fragmen keramik asing di situs-situs tersebut, nampaknya tradisi pemujaan megalitik
terus berlanjut hingga ke masa-masa sejarah . Diperkirakan tradisi pemujaan megalitik mulai
ditinggalkan setelah masyarakat di wilayah ini mengadopsi agama Islam, yang memperoleh
Islamisasi dari Banten di sekitar abad ke 16 M . Konsekuensi logis dari anutan terhadap agama
Islam adalah bahwa segala pranata budaya kepercayaan megalitik (ritual) secara struktural
ditinggalkan, sekalipun secara individual kemungkinan masih ada yang menyelenggarakan .
Kemungkinan proses Islamisasi di wilayah Wana, yang merupakan bagian dari proses
Islamisasi kawasan Lampung yang dilakukan oleh Kesultanan Banten, berlangsung secara
cepat, oleh karena disertai gerakan ekspansi politis Kesultanan Banten . Berbeda hainya pads
masa kawasan Lampung berada di bawah kekuasaan politik Kerajaan Sriwijaya, tradisi
megalitik yang merupakan religi masyarakat petani itu, nampaknya tidak terpengaruh
kelangsungannya . Dengan kata lain tradisi megalitik tetap dibiarkan hidup . Perkiraan ini dapat
menjelaskan mengapa tinggalan tradisi budaya klasik, yang pads dasarnya merupakan tradisi
budaya istana (royal culture) di wilayah Wana khususnya, serta di kawasan Lampung pads
umumnya sangat jarang dijumpai . Hingga saat ini belum ada sumber sejarah maupun indikator

7
P4 r441kaleyi 1 . P
- Je~ Saw Z/a4a

temuan arkeologis bercorak klasik yang dapat memberi gambaran pernah adanya suatu bentuk
kerajaan,negara mandiri bercorak Hindu-Budha di kawasan Lampung .
Penemuan prasasti di Situs Dadak juga tidak secara utuh mewakili tradisi budaya
klasik, kecuali sebagai indikator masa kesejarahan di wilayah Wana, yang dari bentuk
tulisannya mirip tulisan Jawa Kuna dari sekitar abad XIV-XV M . Isi prasasti justru memper-
lihatkan indikasi-indikasi masih didukungnya kepercayaan animistik (Djafar, 1995 : 1-3)
Prasasti yang dari ukuran dan beratnya mudah untuk dipindah (moveable) serta menerangkan
tentang peminjaman tanah tersebut kemungkinan pula dibuat di tempat lain, yaitu oleh `si
peminjam tanah' . Batuan metamorfik yang merupakan bahan batuan prasasti tersebut melalui
kajian geologis tidak dijumpai di wilayah Wana . Sedangkan penempatan batu prasasti
tersebut di Sites Dadak, yang dipenuhi oleh tinggalan tradisi megalitik batu-batu berceruk,
menunjukkan bahwa sites megalitik tersebut tetap disucikan hingga ke masa-masa sejarah .
Situs Ruguk di Desa Tebing memiliki indikasi-indikasi sebagai situs tempat pemujaan
tradisi megalitik berlanjut Situs yang merupakan sebuah bukit kecil yang dikitari oleh sungai
Way Ruguk itu memperlihatkan pola situs pemujaan tradisi megalitik seperti yang banyak
dijumpai di tempat-tempat lain, baik di Sumatra maupun di Pulau Jawa . Indikasi dari
keberlanjutan sites megalitik ini adalah ditemukannya seriasi temuan permukaan pada situs ini,
yaitu mulai dari pecahan kapak beliung batu yang telah aus, lumpang batu dan pecahan antan
batu, hingga pecahan-pecahan wadah keramik asing Cina serta uang kepeng VOC . Temuan-
temuan tersebut diperkirakan merupakan benda-benda upacara Dan beberapa sisi bukit
nampak masih tersisa undak-undakan batu, yang mana kemungkinan di bawah permukaan
tanah bukit tersebut terdapat strukktur bangunan megalitik ;punden . Namun demikian, untuk
kejelasan jenis maupun fungsi dan Situs Ruguk ini masih diperlukan penelitian lanjut dengan
menerapkan metoda ekskavasi
Perubahan budaya aspek religi dari tradisi budaya megalitik ke Islam, tanpa melalui
budaya klasik (Hindu/Budha) . pada masyarakat Wana di masa lampau diperlihatkan oleh
bentuk tingalan kuburan-kuburan kuna yang nampak merupakan proto tipe kuburan Islam
Bentuk kuburan dari komplek-komplek kuburan kuna Islam yang ditemukan di wila_yah Wana
masih memperlihatkan pola bangunan punden megalitik, yaitu susunan teras persegi dari batu-
batu alami yang dilengkapi menhir yang berfungsi sebagai nisan, tanpa unsur ornamental
maupun tekstual . Selain di wilayah Wana, yaitu di situs-situs Pucukumun, Bojongl, sekitar
Situs Dadak dan Situs Ruguk, proto tipe dari kuburan Islam tersebut juga dijumpai di Situs
Mingkik (Hoop . 1932) Proto ripe ini, dengan jenis batuan yang berbeda juga dijumpai di
beberapa tempat di Jawa Barat, antara lain di wilayah Jati Gede, Sumedang (Falah dan
Hadiwisastra . 1994 ; Saptono, 1994) .

5 .2 Geologi
Dari hasil peninjauan geomorfologis serta geologis di Situs Dadak khususnya serta
berdasarkan data yang diperoleh dari suryei lapangan secara regional, dapat dikemukakan hal-

8
P-40 h f"ea69c 1(4 . P
,4&, - Sit44 241"4

hal sebagai berikut :


1) Situs Dadak merupakan suatu situs yang berada pada pinggir bekas sungai purba . Jejak
sungai tersebut masih bisa ditelusuri, yaitu dengan adanya alur sungai berupa parit, di mana
mata airnya masih mengeluarkan (aktif) air sekalipun dalam debit yang kecil . Terbentuknva
mata air itu sendiri disebabkan oleh adanya patahan lokal sebagai akibat dari intrusi Basal
Sukadana yang terjadi pada kala Plestosen . Mengeringnya air sungai dapat diakibatkan oleh
dua hal . vaitu :
a . Adanya pengangkatan secara perlahan pada pantai timur Sumatra, yang disertai oleh
sedimentasi yang kuat dari berbagai sungai besar dan kecil seperti, Way Kambas, Way
Sekampung, Way Nibung dan Way Jepara, yang mengalir ke Laut Jawa .
b . Adanya perubahan iklim yang terjadi pada jaman glasial, di mana suhu ketika itu lebih
dingin dibanding dengan keadaan suhu sekarang .

2) Sumber bahan batuan prasasti yang ditemukan di Situs Dadak dapat dikatakan bukan
berasal dari wilayah Wana . Prasasti yang dibuat pada bahan batuan metamorfik tersebut
adalah dari jenis batulempung yang mengalami proses metamorfosis sebagai akibat kontak
pada temperatur tinggi dari intrusi magma . Berdasarkan data regional yang didapat,
kemungkinan besar batuan ini bersumber dari daerah sekitar Way Bekurang yang terletak di
sebelah barat wilayah Wana, yang diketahui banyak mengandung batuan-batuan terobosan
yang berumur Paleozoikum .

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Kajian data hasil penelitian di Situs Wana berhasil menyimpulkan hal-hal sebagai
berikut
- Situs Wana semakin kuat untuk diasumsikan sebagai wilayah hunian manusia yang
berkelanjutan sejak masa prasejarah (neolitikum) hingga ke masa kini,
- Proses budaya yang beriangsung di wilayah Situs Wana tidak memperlihatkan indikasi
melewati babakan budaya klasik, melainkan sejak budaya prasejarah (tradisi megalitik)
langsung memasuki babakan budaya Islam hingga ke masa kini,
- Sepanjang riwayat geologisnya Situs Wana mengalanii perubahan-perubahan geomor-
fologis, yang secara khas meninggalkan jejak-jejak bekas sungai-sungai purba, di mana pada
tepiannya ditemukan tinggalan-tinggalan aktifitas budaya tradisi megalitik ; khususnya pads
kasus tradisi megalitik di Situs Dadak .

6 .2 Saran
Situs Wana layak untuk dijadikan obyek penelitian arkeologi terpadu dengan
pendekatan multi disipliner (Arkeologi, Antropologi, Geologi, Geografi) untuk memperoleh

9
suatu model proses budaya sejak masa budaya prasejarah hingga budaya masa kini serta
model arkeologi lingkungan (Ecoarchaeologv)

Catatan :

t Prasasti hatu tersebut saat -in ; telaf,, diar_rmbil alih menjadi henda koleksi Meseum Negeri
' Ruwa Jurai' Propinsi DT .I Larnpung .

2 Gerakan rnigrasi Meiayu muda ke kawasan Lampung diperkirakan clan arah Danau Ranau
melalui hutan belantara kaki-kak .i pegunungan Bukit Barisan serta ke arah hutan terbuka
i amnung Tengah dengan rnembawa hudaya religi tradisi megahtik sat komuttitas migras .
awai di kawasan L ampun!, diperkirakan secara Icuat adalah di daerah Belalau, Lampung
Barat . yaitu di area Situs Meg-alitik Batu Berak dan sekitarnya (cf Sevin, 1989 . Faiah, 1995 ;
Namun demikiar. perkiraan kapan gerakan itu terjadi . masih memerlukan pengkajian lebih
ianjut . Mungkin saja gerakarr nugrasi he wilayah Vrana (Lampung Tengah) terjac :i di abad-
abad awal Masehi, sekalipun torah kehudayaannya masih neolitik

' D ; antaranva hash wawancara terbuka dengan Bpk . Halilul Bari (nara somber ; pemandu,
seiama penelitian di \\ ana )

Bersumber pada manusktip silsilah keluarga Bapak Halilul Ban

` Situs-sites yang dimaksud adalah tinggalan arkeologis di wilayah penelitian yang dapa :
dikategorikan sebagai tinggalan-tinggaian coati, v_ ang sudah tidak memiliki fungsi lanV: sung
dalam tatanan .struktut kehidupan masyarakat di wilayah penelitian. . Sesungguhnya pada
derajat tent r u : wilayah pedesaan Wana dan sekitarnya, terutama yang dimukimi oieh
penduduk asli Lampung (Orang Alebnting) yang telah bermukim di wilayah itu sejak, paling
sedikit, abad ke- 17 Masehi, dapat pula dikategorikan sebagai situs arkeologi

° Prasasti tersebut diperoleh dan tangan penduduk Desa Sumberhadi dalam tahun 1994,
sehing_ga dalam Iaporan,publikasr seiama ini disebut Prasasti Sumberhadi Sebetulnya prasasti
batu tersebut ditemukan pertama kali oleh Bpk . Sanman di lahan pekarangan di belakang
rumahnya di Dusun Dadak, Desa Tebing

lstilah batu berceruk digunakan karena fungsi dart bongkah-bongkah batu yang memiliki
bentukan ceruk tersebut belum diketahui secara pasti . Sedangkan wujud serta perkiraan
teknik pembuatannya hampir menyerupai ceruk-ceruk pada batu lumpang atau batu dakon .
Kata ceruk digunakan sebagai pengganti kata lubang, untuk mempertegas gambaran bahwa

10
P-##-6 14+~ W_ . 2
4(ra-C,~ scow Va.,

bentukan pada permukaan batu-batu tersebut tidak tembus ke permukaan di bawahnva atau di
baliknva .

KEPI"STAKAAN

Djafar, Hasan, dan W . Anwar Falah .


1995 "Prasasti Batu Dari Sumber Hadi Daerah Lampung Tengah (Suatu Informasi)",
Dalam JLRN AL PENELITIAN BALAI ARKEOLOGI BANDIJNG, No . 1 . 1995

Falah, W Anwar dan Tony Djubiantono.


1994 LAPORAN PENEMUAN SITUS-SITUS BARU DI DESA WANA .
KECAMATAN PERWAKILAN MELINTING, KABLPATEN LAMPUNG
TENGAH . PROPINSI DT . I LAMPUNG . Balai Arkeologi Bandung, 1994 .

Falah, W . Anwar dan Agus,


1994 LAPORAN PENANGGL7.ANGAN KASUS SITUS-SITUS ARKEOLOGI YANG
AKAN TERGENANG OLEH PROYEK WADUK JATIGEDE DI KABUPATEN
SLAIEDANG . Balai Arkeologi Bandunu .

Falah, W . Anwar .
1994 LAPORAN HASIL PENELITIAN ARKEOLOGI PRASEJARAH DI PROP
LANIPUNG, Balai Arkeologi Bandung .

1994 "Penelitian Tradisi Megalitik Di Situs Bojong, Lampung Tengah.. dalam JURNA.I
BALAI ARKEOLOGI BANDUNG, Edisi Perdana, 1994 .

1995 " Pengenalan Geografis Kawasan Lampung (Satu Kajian Rinvkas)" . Makalah dalarn
SEMINAR MANUSIA DALAM RUANG STUDI KAWASAN DALAM
ARKEOLOGI, Balai Arkeologi Yogyakarta, 1995 .

Hoop, A .N .J TH . a . Th . van der,


1932 MEGALITHIC REMAINS IN SOUTH SUMATRA, Trans . bymW . Shirlaw
Zuthpen : W .J . Thieme, 1932 .

Indraningsih, J . Ratna, dkk .,


1985 LAPORAN PENELITIAN ARKEOLOGI DI LAMPUNG, Proyek Penelitian
Purbakala, Depdikbud, Jakarta, 1985 .

11
proafu ,4+4c4149~ , . 2
A,&, -gam saa4 ?V4

Saptono, Nanang,
1994 "Persoalan Pembangunan Waduk dengan Situs-situs Arkeologi (Perhatian Untuk
Proyek Waduk Jatigede, Kab . Sumedang)", dalam JURNAL BALM ARKEOLOGI
BANDUNG, Edisi Perdana, 1994 .

Sayuti, Hasan,
1985 "Hubungan Lampung Dengan Kesultanan Banten dan Palembang, Dalam Perspektif
sejarah, SEMINAR SEJARAH NASIONAL IV, Depdikbud, 1985 .

Sevin, Olivier .
1989 "History and Populations" dalam TRANSMIGRATION, ORSTOM-DEPTRANS
RI, 1989 .

Sukendar, Haris,
1984 "Survey Di Daerah Lampung" BERITA PENELITIAN ARKEOLOGI, No . 2,
Puslit Arkenas, 1984 .

12
Psa*d fhb-p1 1(4 . 2
,4,4. - Saw W/4.,

Pecahan Kapak beliung Situs Ruguk

Lumpang batu Situs Ruguk

14
F
sn
Nisan pada salah satu makam komplek kuburan kuna
di Dusun Ruguk

17
A/-, - sftd za"

Bongkah-bongkah batuan andesitik di bagian hutan terbuka belahan utara


pedesaan Wana yang diperkirakan bekas alur sungai

18
Tipe atap Mesjid Suku Melinting, Pedesaan Wana

19
Tipe arsitektur RUIlld h inggal Suku Melinting
Pedesaan Wana

Tipe wadah keramik Situs Wana

20
,A/. - sa"

Tipe wadah keramik Situs Wana

Fragmen-fragmen keramik asing ternuan Situs Wana

21
.#14-1 - SIU4 24W

Fragmen-fragmen keramik asing temuan Situs Wana

22
A4ee-CJ`elegl Sclaw T14-a

Fragmen-fragmen keramik asing temuan Situs Wana

23
A,(,,-CJeoleq, $data V4.4

Fragmen-fragmen keramik asing temuan Situs Wana

24
TABEL TEMUAN LEPAS

Situs Way Ruguk


I .okasi "lemuan permukaan
Jenis Temuan Pecahan dasar keramik asing

NO WARNA BERAT/UKURAN NO. LABEL KETERANGAN


Biru putih 23 gram 0I
2 Riru putih 30 gram 02
Putih abu-ahu 14 gram 03
4 Biru putih 05 gram 04
Coklat muda 44 gram 05
6 Abu-abu 26 gram 06
Abu-abu I I gram 07
8 Abu-abu 07 gram 08
9 Coklat abuahu 12 ,gram I 09
10 1 lijau muda 75 gram 10
II I lijau muda 65 gram 11
Rim putih 04 gram 80
13 Putih 35 gram 82

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs : Way Ruguk


Lokasi 'Pemuan permukaan
Jenis Temuan Pecahan hibir keramik asmg

NO WARNA BERATIUKURAN NO. LABEL KETERANGAIN


Hijau 31 gram 12
Hijau 23 gram 13
3 Hijau 08 gram 14
Hijau abu-abu 20 gram 15
Hijau abu-abu 17 gram 16
6 Hijau ahu-abu 09 gram 17
7 Hijau abu-abu 21 gram 18
8 Biru putih 02 gram 30
9 Biru putih 02 gram 31
10 Biru putih 04 gram 35
11 Biru putih 01 gram 34
12 Hijau putih 08 gram 37
13 Biru putih 05 gram 38
14 Hijau 04 gram 39
15 Biru putih 02 gram 41
16 Hijau putih 01 gram 42
17 Biru putih 02 gram 71
18 Biru putih 03 gram 72

P-l" A/-4# It- -0 25


Aee - CedIogc scYaw Mina

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs Was Ruguk


Lokasi Temuan permukaan
Jenis Ternuan Pecahan hibir badan keramik asmg

NO WARNA BERAT/UKURAN NO. LABEL KETERANGAN


1 Hint puuh j 21 , gram 19 =t ,

2 Ruu putih I3 gram 21


Biro putih 08 gram
Biru putih 09 gram I 23
Ruin putih 05 gram 24
6 Bum putih 05 gram _S
2

7 Ruu putih 03 gram 26


8 Biru putih 08 gram 27
C,
Rim putih 07 gram 28
10 Ruin puuh 05 gram 29
11 I3rru puuh 09 gram 32
12 Rum putih I I gram 33
13 Putih 08 gram 36
14 Coklai 09 gram 40
IS 1 (oklai 13 gram

TABEL. TEMUAN LEPAS

Ntu> V i kugur
I okas : Iemuan permukaaii
)em I emuan Pecahan hadan keramik asmg

NO WARNA BERAT/UKIJRAN NO . LABEL KETERANGAN


i Ihiau r7 gram 44
Ihaau 47 gram 45
1 hj au 36 grain 46
4 1 hjau 18 gram 4-
I lijau 85 gram 4H
6 , I hiau 03 gram
Iii jau I S gram So
8 Hijau 13 grain SI
Hijau 22 gram 52
10 Hpau 15 gram 53
II Hijau 07 gram 54
12 }hjau 12 gram 55
11 Hijau 04 gram 56
14 Hijau 01 gram 57
Hijau putih 14 pram 58

Psejt4,Od-.49K 71e . 2 26
rFa Eea-'' 9C Sclua 7f4144

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs : Wa} Ruguk


I,okasi Temuan permukaan
Jenis Temuan : Pecahan badan keramik asing

I6 1 Ililauputih 0 Bran
17 H ni pu ih 1 S gram 60
18 Biru putih 1( p am 61
19 Biru putih 07 gram 62
2( Biru putih 0' gram
21 Biru putih 08 gram 6
Bi u putih ~~05 gram 65
2. Btru nutih 07 g an 6
4 Biru putih (14 reran 67
5 Biru puuh 04 gr m 68
2( Biru pu ih 0 g am
Biru putih 0~ grain 70
28 Hiru putih 0, cram 76
IU gram 77 '
29 Biru putili
30 Buu putih (ix Bran , 78
1 Him nutih I ar ) 7Q J

Puun , 0 g an, ;
Putih O>gram 74
1'uliti _ r14ran?
ho la nud'. pain R' -

TABEL TEMUAN' LEPAS

S ;tus Vdav Rugu0


Lokasi i emuan permukaar
Penn Iernuan Pecahan dasar gerahah lokai

NO W RNA BERATIU := L'RAN NO AB ~__ETERANGA4


CokLv I" grar;`
Cnklai I S gram
Merah bat 52 Bran
C oklat tua (,! c am
28 cram 114
Coklat tua

Pr 11-Z PU?T .\t 7


JUP. t . : `: , ~
r . . • ft' i

pkeepc4 ,8,4e f 9v 74 . 2 27
,44ee - llee4gc sc4r" ?(lava

TABEL TEMCAN LEPAS

snus Wac Ruguk


1.okast l emuan permukaan
!ants Iimuan pecahan badan eerabah lokal

NO WARNA BERATIUKURAN NO. LABEL KETERANGAN


Coklat 9o gram u7
Coklat 102 grain OS
Coklat 5~ gram 09
1 Coklat 60 gram 10
Coklat 5tt gram II
Coklat 42 gram 12
Coklat 18 gram 13
8 Coklat 35 gram 14
Coklat 22 gram 15
I Coklat 20 gram 16
1 I Coklat 25 gram
12 Uoklat 20 gram 18
Coklat I I gram
Coklat 24 ¢ram 20
Coklat 18 gram 21
Coklat I I gram
17 Coklat 12 gram 23
I8 Coklat I8 gram 24
Coklat 13 gram 25
Coklat 20 gram 29
21 Coklat I8 gram
Coklat 09 gram 28
2+ Coklat 12 gram 29
24 Coklat 21 gram 30
Coklat 12 gram 31
Coklat 15 gram 32
Coklat 20 gram 33
- Coklat I I gram 34
29 Coklat 15 gram 15
'0 Coklat 10 gram 36
Coklat 06 grain 37
32 Coklat 10 gram 38
13 Coklat 08 gram 39
14 Coklat 05 gram 40
Coklat 04 gram 41
16 Coklat 06 gram 42
37 Coklat 05 gram 43
Coklat 04 grain 44
19 Coklat 04 gram 45

;a+ea,0~aLrP+~req ??e, 2 28
G- S~nco ?Ua+ea

TABEL TEMUAN LEPAS

Sites : Way Ruguk


Lokasl : Temuan permukaart
,ibis Tomuar : Pccahan b d::ri uer:bah lokal

A
`
~

Ci1i;la .. l .I gram 4
41 Co kla, 1 i grant 47
4 Cokla'. _ 3' •ram 48
Cotta 33 ararn 49
4 Co a 10 gram 50
4J L ok a O8 gram
46 Cold 12 mrn 2 --

47 Cokla 05 gra ~3
48 Cokla 04 gram
49 Cok ai 10 gram 56 i
5! Coklat 1 scam 5
J1 Coklar 05 gram 58
52 Cokla 08 cram 54
53 Cokla I grain 60
54 Cokla : 10 gram 6'
56 Co is 07 gram 6
s7 Cokla 08 srarr 6+
58 Coklat 0J gram 6
,

~9 Cokla 05 gram 6,
60 Cokla 05 grarr 6a
of Coklat 0t a _
6" Cok a 0 -gram 68
6" % .okla _ 03 gram 64
(w Coklat 04 gram _ 711) _

655 Cokla . , "5 Qram 7'


66 Coklat 03 Warr ~

67 Coklat 03 gram ~ vY R
68 Cokla ; 0,3 gram
69 Merah 0( an 5» j
e4kee-Cfeofaq( Sa4 Z4If4

TABEL TEMUAN LEPAS

Situ; Wa, Ruguk


Lokasi lemuan permukaan
ferns 1 emuan Pecahan hibir gerabah lokal

NO WARNA BERATJUKURAN NO. LABEL KETERANGAN


Coklat 18 grain 76
Coklat 12 gram 77
Coklat 0,7 gram 78
4 Cuklat 1),4 gram 79
Cuklat t!,6 gram 90
Cuklat (),6 gram 81
7 Coklat 12 gram 82
8 Cuklat 0 .9 grain 83
9 Coklat 0 .4 cram 98
0 Coklat 07 gram 99
11 Coklat 15 gram 101
12 Coklat 05 gram 102
Coklat (XI gram 103
14 Coklat 06 gram 104
Coklat tua 23 gram 84
16 Coklat tua 15 gram 85
Coklat tua 23 gram 86
I8 Coklat tua I I gram 94)

19 Coklat tua I I gram 91


2u Cokku tua 12 gram 92
21 Coklat tua 22 gram 93
Coklat muda 10 gram 87
2 Coklat muda 0,6 gram 88
Coklat muda 0,6 grain 89
Merah hata 33 gram 94
Coklat ahu ahu 19 grain 93
Cuklat ahu-ahu 26 gram 97
Coklat ahu-ahu 13 grant 100
Coklat kumng 24 gram 103 29

TABEL TEMUAN LEPAS

Srtus Wa . Ruguk
l okast lemuan oennukaan
Jenis 1 emuan Pecahan bihlr ba an gerabah lokal

N 0 W ARNA BERATIUKURAN NO. LABEL KETERANGAN


I 1 Ahtl-ahu 29 gram 96

PW4#d y 1k 2 30
,Akea-Cjeofoyt S( 4.
7f/a

TABEL TEMUAN LEPAS

Sites : Way Ruguk


Lokasi : Temuan permukaan
Jenis Temuan Pecahan kuping geraoah iokal

O WARN R I ' URAN NO E KETERA GAN


i
l 1 Coklat tea OS gram 0" I

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs : Way Ruguk


Lokasi . Temuan permukaan
Jenis Temuan : Batuan

Batu lumpang
I Coklat 17x16x14 03

Batu pecahan antan


I Coklat 6 .6x64x5 .5 04
Coklat 11 x9xs,3 05

Alat batu
l Coklat muda 75x4 .7x2 .5 06

TABEL TEMUANN LEPAS

Sites . Way Ruguk


Lokasi : Temuan permukaan
Jenis Temuan logam

NO WARNA BERATIUKURAN NO. LABEL KETERANGAN


Uang keping
Flijau 03 gram 07

Timah
I Putih 22 gram 75

Pkeofrek t eelegi 74 . 2 31
Ahke.-Cjeelepi 51144 N'd*

TABEL TEMUAN LEPAS

SittLs Dustm Wana


Lokasi : Temuan pernmkaan
Jerts Ternuan . Pecahan hihir keramik dune

NO WARNA BERATIUKURAI NO. LABEL KET RANGAN


Hi)au putth ) 1 grate 3
1 inau puuh U8 gram
Putth 09 gr m !9
Pu iI gram ~
Pu h 192 gram
Puuh 01 gram 22
Binl mutt 3 gram

TABEL TEMUAN LEP .I4.

Sttus Dusun Wana


Lokasi Temuan permukaan
Jenis Temuan : Peuahan badan keramik acing

NO WARNA BERATIUKURAN I NO. LABEL KETERANGAN


I Bohcrom 15 gram 04
Hijau putth 08 gram 07
Putih 02 gram 12
4 Putih 09 gram 14
Biru putih 05 gram 16
6 Biru putth 04 gram 17
7 Biru putih 02 gram 18 1
8 Rim putih 02 gram 19 _
9 Biro putih 07 gram 24

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs Dusun Wana


Lokasi . Temuan permu aan
Jems Temuan : Pecahan bibir badan keramik a sing

NO WARNA BERATIUKURAN NO LABEL KETERANGAN


I Putih 16 gram 05
2 Putih 16 gram 06
3 Banyak wama 1 1 gram 21

,Z4.,Aa^Afwe.# Z. 2 32
- saw Z/aKa

TABEL TEMUAN LEPAS

Sites : Dusun Wana


Lokasi Temuan permukaan
Jenis Temuan Pecahan dasar badan keramik acing

4TTUKUR'AN 0.L L EPA. GAN


rib IL, rum
2 Abu -ah!l ?rita . . i L.an,

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs : Dusun Wan :


Lokasi Temuan pemiukear.
Jeenis '1 emuan Pec:ahan dawn sendok keranuk as :n :

NO WARNA BERAT/UKURAN NO. LABEL i KETERANG4?i


I Iii au putih 09 gram 02
Biru putih 05 gram 16
Hyau putih 14 gram 1 23

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs Dusun Wana


Lokasi Temuan Iennukann
Jenns 1 -emuan - Pecahan tanghai sendok kerarmk acing

% ARNA BER4T/UKURA NO . LABEL KFTER4NOAN i

TABEL TEMUAN LEPAS

Sinus :liuoui Aran


- : art
1 . .~ ~ crnuan rxrmukaan
Jews i cm~sn Hart :
yi

W NA
A
t . LABEL _. { I&T' ;tRANf
NO
Bath bular
Cokiat

~4eaNek r~ubceleq~ ~Ze . 2 33


/vo - Sdua V4.d

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs Dadak
Lokast Temuan permukaan
Jenis Temuan - Pecahan dasar keramik asma

NO WARNA BERATIUKURA_N NO. LABEL KETERANGAN


Htru puuh 161) gram 0I
Btnt putih 80 gram 112
Bakcrum 60 gram 13

4 Hint putih 180 gram 04

Hijau putih 7i gram (i5

Coklat puuh 37 grain u6


I liiau puuh 12v rant Ill
8 Btru putih 121 gram 17
t3iru puuh _~ 00 gram i8
ll Bahcrom ; 01,t ram 21 I

TABEL TEMUAN LEPAS

'tttu,Dadatk
Lokast lemuanpcrmukaan
iems I emuan Penman bibir keramik asing

NO WARNA BERATIUKURAN NO. L BEL KETERANGAN


I Him puuh _,v gram ul _
2 Coklat puuh 17 gram (t8
3iru ptttih 7 $ gram 1I
Btru puttn 07 gram 1
Him putih 07 gram 1
Biru puuh 16 gram 2(1
Brru puuh _ 03 gram 1S
8 Hint puuh 14 grain lo

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs Dadak
Lokast Temuan permukaan
Jents Temuan Pecahan badan keramtk acing

NO WARNA BERAT/UKURAN NO. LABEL KETERANGAN


I Abu-abu 10 gram r 09
Hint putih 08 gram 14
Biru putih 15 gram 19

Ptsd*46 , 44A #f1 1, . 2 34


, . - q.,&g, -,&, 104 f4

TABEL TEMUAN LEPAS

Lokasi i Temuan permukaan


Jenis lemuan : batu

NO WARNA MRAYUKURAN NO. LABEL KETERANGAAJN I


I I Abu-abii 17,5xl3x3 01

TABEL TEMUAN LEPAS

Situs Pucuk-wnun
Lokasi . 'I'ernuan permukaan
Jerlis'leniuan : Pecahan dasar (mangkuk- ) keramik asing,

NO WARNA BERATfUKURAN NO. LABEL KETERANGAIN


I Abu-abu 270 .34 gam 01
I Biru pufib 25 pram 02
I CAN much 75 gram 03
4 Hilau 245,24 gram 04

TABEL TEMUAN LEPAS

smi, Pueukunitir,

r
N£ WARNA 1 BERG TT KURAY 1 NO a

k-'r-Ij puti'll

TABEL TEMUAN LEPA ,,

SWI~, PUGIlk- LIMUl!


Lokasl ' I cn-luall FK=Llkija ;n
Jcni, J eninan . Pecahan dawn sendok kcramd, asizie

0 .L EAT ERANCAN I
NO WARNA BERATTXWRAN
1 Hiiau path : 1S grant
: I Injall pullh 06 grant (IX
,Aeo -~ce6 i Sctae V.

TABEL TEMUAN LEPAS

Sttus Pueukumun
Lokasi Cemuan permukaan
Penis I emuan Pecahan tanukas sendok kerarnik rims :

NO WAR A BERATIUKURAN
I } ilau i)x e am
U

14,

R ntou Joya

J
Metro

Gedong Wuni

Pugung

BANDAR LAMPUNG

Sukora}o

Kolian

KETERANGAN :
fa Peninggalon Purbakala
® Lokosi Penelition

Gombar I Lokasi Penelition Situs Wana

37
SETERANGAN

1 . MWom )S,N . PUCUKUMUN)


2 . Do B .r3or . . )SIN . BOJONG 2)
3 Mg . om (51N, BOJONG I, DADAK,
I . s , - xnn
RUGUK)
4 BaN C.- ISn- DADAK, RUGUK)
S Protoatl )5INs DADAK)
6 . 6,s Bnrololt )SIN, RUGUK)

[i

06- -
Gombor 2 Pea Keletakan S,tus-S :)us, Kecame'al !'al A3r. ;lan Nit Int .nq .
Gambor 3 . Polo Perseboran Batu Ceruk, Situs Dadok

39
1
Gambar 4 : Pecohan Wadoh Batu, Situs Dodak
A L
0 5 30 C m

Gambar 5 : Batu Ceruk, Situs Dodak .


"
"M
-

&Z =
Orm,
,
'
-

0 Is 30 C .

s"=oar 6 : om" ooruk . s"" . .


D"u"
0 15 30 i

Gambar 7 . Batu Ceruk, Situs Dadak .


C
- ----------

Gambor 9 Alo! 5 , 11 :, S,'u,


G90
uu
0 0-al E
0 co '0j
Keterongon .

4 Y~nn .r

Rrnunq

e ro • E •r •ovo ••

DENAH

I P .-Pang A - 4'

P . . .-Pang 0 - R
O 100 200 1000+

Gombar 10 : Loy Out don Penompong Situs Botonq I

46
&%04WIPAPVV j# .a. ••-AWt y
I

9
1
i.
0

DENAH

CDP
U
TAMPAK DEPAN

0 100 200 CM
KETERANGAN I

10 Botu berdiri

Gombar II Solah Satu Bongunon Punden Situs Boiong I


47
0 g,
0

i
0
0

a
I

0
a
o I
0
0
O t o p :
6 0

0
I
0

0
0

Kaferonyan

4, 6cfu

( Q Batu bergores
0
1 Kotok Ekskovasl

C : Oolm?a
0 200 600 cT

Gambor 12 : Lay Out Situs Bojong II


48
Tonal pelopukan berwarna coklot tuo,
berbutir cukup halus dan dldolomnyo
terdapat bolder batuon beku ondesit
moslf .

Touch pelopukon berworno coklot tuo,


bsrbutir cukup holus . Tupo poslron
berukuron holus sompoi kasor berworna
,~ ~,
F
V VV
kunlnp kecoklatan terdapat kerakal
tufo herdlometer S- 10 Cm tVV1V V

Lv V . V V V V
Tuba poslran be rworna kunlnp kecokloton
I V •V VV-V VIV
ukuron butir halus sompai kasor don
banyok menpandung kerakal tufa yang ~V VQV V V_V_~ V
cudoh lopuk berukman 5 - I M ' 'V _V V V

IV VVVVVywVV .V
-Vv- V ~ - VT VVV ;V
- - - - - - - - -- --
Tufa posiron dengon kerakal tuts V V -V-V-V v-v-v-V-/ V
f
Tonah pelopukan holus berworna V-V-V-V-V-V-V
iokIat

Tanoh pelopukon berwarna coklat tua

Gambar 13 Lintasan Sirotigrafi Situs Bo ;onp I


SKALA

0 I t a CM
Y. aura k

Gambar 14 : Frogmen Artsfok Batu Situs Bojong II


2 C7o 4

Kofarangon -. IRTAN
1 . Do"n
SKALA
2 . Fro omen koromik *sing

3 . FrQrson kerarNk lokal


0 50 X)o Cm
4 . Batu
5 . Arcing

Gambor 15 : Kotali; 88 1
SKALA

0 10' 2C Cm

Gambor 16 Batu Ber®ores Situs Bojong II


OUOM sn11S uonW$i IUCSUJd IsdtJ45UDJj : LI JDgmof)

•W w"~
VVV Wr

,
osiu Zl i~tLN1Ws~'~R~~vyW~W kv,u_~,~~no
~ ;Iv1w ~, ^~ ~ t ~~ M
~wro,.nj i 4
1
n ~ s SV'~S L 2

W Cvq .vl~..~ s-
' 2 'Y C

l A t e, ~1
' ,
(tw~ Y !'v$S ;A'~'h~~ rn C~uD
4 Qe
4~rl'4A w.LN~t C I VV
• O o
0
R ~,uAl"-eyO~RNRhi W+'GtL .frt~'~, :'WO
~.o>!'J~ R~Wt3n,en~1(s~ a !~ lvl .~uQ,~s]~n+M

• O
• O 0
t

Anda mungkin juga menyukai