Anda di halaman 1dari 73

BERITA PENELITIAN ARKEOLOGI

No 14

A . LAPORAN SURVAI KUDUS


B . LAPORAN EKSKAVASI KUDUS

JAKARTA

1818
LAPORAN SURVAI KUDUS

NO. 14 A

Penyusun Laporan
Drs . Hasan M . Ambary
Armeini
Drs . Hasan Djafar
Dra . Inayati R .

Proyek Pengembangan Media Kebudayaan


Departemen P & K
Copy right
Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional
1977

Dewan Redaksi

Satyawati Suleiman - ketua

Rumbi Mulia - wakil ketua

R . P. Soejono - anggota

Soejatmi Satari - anggota

Hasan M. Ambary - anggota

Percetakan Offset P .T . "RORA KARYA" - Jakarta .


D A F TAR I S I

Halaman

I. PENDAHULUAN 1
II . SEJARAH PENELITIAN 1
III . SURVAI DI DAERAH KABUPATEN KUDUS 1
A. Lokasi dan keadaan alam daerah Kudus 1
B. Tehnik survai 1
C. Tempat-tempat yang dikunjungi 2
IV HASIL SURVAI 2
A. Kecamatan Kota 2
B. Kecamatan Dawe 5
C. Kecamatan Mejobo 6
D. Kecamatan Gebog 7
E. Kecamatan Kaliwungu 7
F. Kecamatan Jati 8
V. KESIMPULAN 8
VI. SUMMARY 10
VII . LAMPIRAN-LAMPIRAN 11
A. Daftar gambar dan foto 11
B. Gambar 12
C. Foto-foto 14
1. PENDAHULUAN . hampir tidak pernah dilakukan di daerah ini .
Dalam rangka melaksanakan kegiatan Proyek Sehingga, peninggalan-peninggalan kepurbakalaan
Pembinaan Kepurbakalaan dan Peninggalan yang ada di daerah ini belum dapat diketahui

Nasional, Unit Penelitian melakukan survai ke semuanya dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya,

daerah Kabupaten Kudus . Team survai dipimpin dalam rangka pengungkapan masa lampau wilayah
oleh Drs . Hasan M . Ambary . ini.

Dalam pelaksanaan survai ini telah diikut Kita yakin, bahwa daerah ini telah mempunyai

sertakan pula dua orang ahli arkeologi dari Fakultas peranan yang penting dalam perjalanan sejarah

Sastra Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah . air kita pada masa yang lampau, khususnya
tae

Mada, serta para petugas seksi Kebudayaan dari pada periode "Islam" . Tetapi seperti pada
lingkungan Kantor Departemen P dan K Kabu- umumnya dihadapi oleh para peneliti, dalam

paten Kudus . Selain itu team survai juga telah rangka mengungkapkan masa lampau daerah ini,

mendapat bantuan-bantuan dari Kan . Wil . P dan K kita masih banyak menghadapi berbagai masalah
yang belum dapat dipecahkan . Pemecahan masalah
Jawa Tengah dan Pemda Kabupaten Kudus .
Penelitian dimaksudkan ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa
untuk mengum-
pulkan data-data terutama yang menyangkut melakukan penelitian yang luas dan intensif,
kepurbakalan daerah Kudus . dan dengan tersedianya data-data yang cukup
banyak .
Survai tersebut dilaksanakan dari tanggal
16 Maret 1976 sampai dengan tanggal 31 Maret Untuk maksud itu maka penelitian dilakukan
di daerah kabupaten Kudus . Sebagai langkah
1976 .
pertama dari penelitian tersebut, selama dua
Pelaksana survai
minggu telah dilakukan penelitian pendahuluan
Drs . Hasan M . Ambary Pus . P3N (survai) untuk mengumpulkan data-data kepur-
Armeini Pus . P3N bakalaan di seluruh wilayah kabupaten Kudus .
Suroso Pus . P3N
Suryono Pus . P3N III . SURVAI DI DAERAH KABUPATEN
Drs . Hasan Djafar FSUI KUDUS .
Dra . Inayati Romli FS . UGM
A. LOKASI DAN KEADAAN ALAM DAERAH
Drs . Sutikno Kasi Keb . P dan K,
KUDUS .
Kudus .
Drs . Slamet Kanwil . P dan K, Se- Kudus merupakan daerah kabupaten yang
marang . terletak di bahagian utara Jawa Tengah . Dapat
kita sebutkan batas-batas dari kabupaten Kudus
II . SEJARAH PENELITIAN . ini

Di daerah Kabupaten Kudus, seperti juga Sebelah utara berbatas dengan kabupaten Jepara .
di daerah lainnya di pantai utara Jawa Tengah, Sebelah selatan berbatas dengan kabupaten Pur-
sejak pertengahan abad ke 19, telah ditemukan worejo .
peninggalan-peninggalan kepurbakalaan . 1) Sebelah barat berbatas dengan kabupaten Demak .
Di antara temuan-temuan kepurbakalaan Sebelah timur berbatas dengan kabupaten Pati .
tersebut, sebagian berasal dari periode "Hindu" Daerah Kudus bahagian selatan merupakan
dan sebagian berasal dari periode "Islam" . dataran rendah dengan persawahan, sedangkan
Peninggalan-peninggalan purbakala di daerah daerah Kudus bahagian utaranya adalah dataran
ini sangat banyak jumlah dan ragamnya, dan tinggi (gunung Muria) . (Gambar no . 1) .
tersebar luas . Akan tetapi sayang sekali penelitian-
penelitian kepurbakalaan yang intensip dan B. TEHNIK SURVAI .
sistimatis pada masa lalu jarang sekali bahkan Seperti diketahui, survai adalah salah satu
jenis kegiatan penelitian di lapangan yang
1) . Lihat : NBG, 1868, 1876 dan 1879 ; W .P . Groeneveldt,
Catalogus Batavia, 1887, ROC, 1910 ; ROD, 1914. merupakan salah satu bentuk investigasi arkeologis

1
yang sangat luas . Hasil survai ini dapat dijadikan a. Desa Garung Kidul,
bahan atau landasan untuk penelitian yang lebih b. Desa Kedung Dowo .
lanjut lagi, oleh karenanya survai yang dilakukan 6. Kecamatan Jati
di daerah Kudus ini diarahkan kepada hal tersebut .
a. Desa Loram Kulon .
Dengan demikian maka dalam survai ini tidak saja
b. Desa Jati Wetan .
dikumpulkan sebanyak mungkin data kepurba-
kalaan, tetapi juga dilakukan pengamatan terhadap IV. HASIL SURVAI.
lingkungannya . Di tempat-tempat yang ada
kepurbakalaannya dilakukan pendokumentasian 1. KECAMATAN KOTA .
berupa pemotretan, pengukuran, penggambaran Survai di wilayah kecamatan Kota Kudus
dan deskripsi di samping ditanyakan pula mengenai dilaksanakan dengan meninjau peninggalan-
asal usul benda-benda purbakala tersebut yang peninggalan yang terdapat di
ada di tempat itu . Demikian pula cerita-cerita
rakyat yang ada, yang berhubungan dengan a . Desa Kerjasan .
peninggalan-peninggalan kepurbakalaan, ditanya- Obyek survai di desa Kerjasan ini berupa
kan kepada penduduk setempat . kompleks mesjid dan makam Sunan Kudus, yang
Pemilihan tempat-tempat yang akan disurvai biasa dinamai mesjid Menara . Di tempat ini
didasarkan pada laporan-laporan baik yang tertulis dilakukan pemetaan kompleks mesjid dan makam
maupun lisan, yang menyebutkan bahwa di suatu tersebut .
tempat ditemukan peninggalan kepurbakalaan . Gapura yang menuju ke kompleks makam
Sumber-sumber tertulis tersebut sebagian sudah tersebut berbentuk candi bentar, sedangkan
diterbitkan, sebagian masih merupakan arsip gapura di belakangnya adalah candi paduraksa
instansi di lingkungan Departemen P dan K (Foto no . 1).
Kabupaten Kudus. Tempat-tempat yang dapat Dinding makam Sunan Kudus dihiasi dengan
dikunjungi selama survai meliputi 17 desa yang motif yang berbentuk ikatan tali yang disebutkan
tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Kudus . motif "slimpetan" (Foto no . 2) . Motif semacam
ini ternyata ditemukan juga di tempat lain dari
C. TEMPAT-TEMPAT YANG DIKUNJUNGI . periode yang hampir bersamaan dengan Kudus
seperti di Cirebon (Mesjid Agung, Mesjid Panjunan,
1. Kecamatan Kota Kraton Kasepuhan, dan lain-lain), di Giri dan
a. Desa Kerjasan, Gresik . Tradisi setempat menyebutkan bahwa
b . Desa Demangan, motif slimpetan ini diciptakan oleh Sunan
c . Desa Sunggingan, Kalijaga sebagai lambang berpadunya umat Islam .
d . Desa Langgar Dalem, Gapura yang menuju ke Mesjid Menara juga
e . Desa Kaliputu, berbentuk candi bentar . Yang menarik adalah
f . Desa Mlati Kidul, bahwa pintu masuk di belakang candi bentar
g. Desa Kramat . tersebut adalah gapura dengan dua menara yang
2. Kecamatan Dawe puncaknya berbentuk kubah (Foto no . 3) .
Desa Colo, b . Desa Demangan .
3. Kecamatan Mejobo Obyek survai di tempat ini berupa suatu
a. Desa Jepang, reruntuhan bangunan yang biasa disebut Langgar/
h. Desa Kauman . Mesjid Bubrah (Gambar no . 2) . Lingkungan situs
4. Kecamatan Gebog berupa rumah-rumah penduduk dan gudang
tembakau . Reruntuhan itu adalah sisa-sisa
a. Desa Besito,
bangunan bata seluas 874 cm X 840 cm . Sedang
b . Desa Gondosari,
batanya berukuran 25 X 15 X 4 cm, dan disusun
c. Desa Menawan.
tanpa menggunakan semen . Yang menarik ialah
5. Kecamatan Kaliwungu bangunan itu mempunyai

2
b .1 . Suatu relung pada dinding sebelah barat c . Desa Sunggingan .
yang menjorok keluar, dan berukuran
Situs di tempat ini berupa makam Kiyai
102 X 67 cm . (Foto no . 4) . Telinsing. Di kanan kiri cungkup terdapat rumah-
b .2 . Dua pintu pada sudut tenggara dari dinding rumah penduduk, kecuali sisi barat yang berupa
timur dan selatan . (Foto no . 5) . tanah lapang dengan beberapa makam yang sudah
b .3 . Semacam penampil pada dinding utara yang tak dikenal lagi . Pada situs ini pernah dilakukan

berukuran 208 X 114 cm . peninjauan, tetapi belum pernah disurvai secara


mendalam .
b .4 . Hiasan-hiasan yang kaya pada dinding sebelah
Cungkup berupa bangunan bare yang
luar, sedang dinding dalam polos, kecuali
melindungi pagan keliling yang asli dan ruangan
pada relung tersebut di atas .
makam yang sesungguhnya . Tetapi ruangan makam
tersebut sudah berupa bangunan barn . Pagar
Pola hiasan pada bangunan ini antara lain
' keliling yang asli dibangun dari bata yang rata-rata
berupa sulur-suluran, palang Yunani dan garis-garis
berukuran 28 X 15 X 4 cm, yang disusun tanpa
geometris . (Foto no . 6) .
menggunakan semen . Menarik perhatian bahwa
Di sisi timur reruntuhan ini ada 5 benda bagian bawah pagar itu terdiri dari bata-bata yang
yang dibuat dari batu andesit, berupa disusun miring sehingga ujung-ujungnya saling
b .5 . Lapik yang sudah rusak berukuran bertemu, sehingga menyerupai deretan huruf V .
94 X 48 X 36 cm. Pada bagian-bagian tertentu dari pagan tersebut
berdirilah pilaster-pilaster setinggi 113 cm .
b .6 . "Watu lumpang" yang bergaris tengah
Di dalam ruang makam terdapat 2 makam,
80,5 cm, tinggi 42 cm, dan berlubang di
yaitu makam Kiyai Telinsing dan muridnya . Kedua
tengah .
makam itu justru sudah diperbaharui sama sekali .
b .7 . "Tiang batu" setinggi 104 cm yang mungkin (Foto no . 7) . Menurut legende Kiyai Telinsing
berupa lingga . ini seorang Cina yang menjadi guru Sunan Kudus .
b .8 . Batu dengan relief yang berukuran : 206 X Nama aslinya : The Ling Sing.
33 X 15 cm, dan terletak di atas dinding
d . Desa Langgar Dalem .
sebelah tenggara . Relief pada batu ini berupa
seorang laki-laki yang rambutnya disusun Di desa ini ada 3 obyek yang disurvai yaitu

seperti kepala Buddha, dalam posisi berdiri . d .l . Langgar Dalem

b .9 . Papan batu yang tak beraturan bentuknya . Bagian yang masih asli adalah pintu masuk
ke ruangan mesjid sekarang beserta tembok di
Menurut keterangan penduduk benda-benda kanan kirinya . Pintu tersebut masih lengkap
tersebut berasal dari kampung Bandung . dengan atapnya yang bertingkat dua, dengan
Cerita rakyat menyebutkan bahwa Langgar hiasan-hiasan antefix pada sudut-sudut dan bagian
Bubrah ini dibangun oleh Pangeran Poncowati tengahnya. Tembok kiri kanan gapura itu dihiasi
dengan kekuatan gaib pada malam hari . Tetapi dengan ukiran-ukiran bermotif geometris, sulur-
karena sebelum selesai sudah ada orang menyapu, suluran dan sebagainya . Penempatan panil berukir
maka langgar ini tidak diselesaikan . Sampai itu serupa dengan Langgar Bubrah, demikian juga
sekarang situs ini masih dipandang keramat . bentuk panil-panilnya. Perbedaannya hanyalah
Setelah diadakan penelitian lebih lanjut, panil-panil di Langgar Dalem dibuat dari batu
ternyata di sisi timur bangunan ada susunan yang berwarna kuning muda . Diperkirakan dinding
bata yang memanjang dari barat ke timur, berpanil hias tidak hanya di kanan kiri gapura
dan bersambung dengan susunan bata baru . Di saja, karena menurut keterangan orang tua-tua
dalam penelitian kepustakaan ternyata bangunan banyak batu berukir semacam itu yang ditanam
ini belum pernah diselidiki . Kantor LPPN Cabang I di sebelah barat tempat berwudhu pada waktu
pernah melakukan peninjauan-peninjauan yang perbaikan mesjid . Selain yang ditanam, masih
menghasilkan foto-foto dokumentasi . terlihat 2 buah di lubang angin mesjid (di sebelah

3
selatan) dan 1 buah di atas salah satu tiang di tidur Sunan Kudus ini juga menduduki tempat
tempat berwudhu . yang istimewa di mata masyarakat .
Suatu hal lain yang menarik ialah panil
e. Desa Kaliputu .
berukir yang ditempatkan di bawah pintu masuk
ke serambi. Ukirannya berupa 2 ekor naga yang Obyek survai di daerah ini ialah suatu
berbelit-belit, dan sekaligus melilit batang vajra, pemakaman yang disebut makam Sedomukti,
trisula, yang kedua ujungnya bercabang tiga. yang merupakan makam bagi keluarga Tjondro-
(Foto no . 8) . Diperkirakan ukiran inj berupa suatu negaran . Keterangan-keterangan tentang kompleks
sengkalan yang berbunyi : "naga amulet cis", ini banyak didapat dari K .R .M .T .A . Purnomo
atau "trisula cis pinulet naga" (R .O .D . 1910, Hadiningrat, bekas Bupati Brebes yang merupakan
halaman 152) . Tentang hal ini masih hares salah seorang ahli waris keluarga Tjondronegaran
dilakukan studi yang lebih mendalam, yang dan bertempat tinggal di desa Kaliputu juga.
menyangkut pembacaan dan penafsiran sengkalan Riwayat pendirian makam Sedomukti.
tersebut, juga tentang pendirian Langgar Dalem Karena A .A . Tjondronegoro III dapat
itu sendiri. mengembalikan kemakmuran Kudus setelah
Kiranya patut diperhatikan bahwa baik tertimpa bahaya kelaparan pada tahun 1830,
gapura maupun tembok-temboknya semua dikapur maka is diizinkan membeli tanah di Kaliputu,
putih tebal . Yang tidak dikapur hanya panil yang untuk dijadikan makam . (Foto no . 9) .
memuat sengkalan saja . Pada tahun 1837 kompleks makam Sedo-
Menurut dongeng setempat Langgar Dalem mukti ini mulai dibangun . Sebagai tanda terima
berasal dari Madura, dan didirikan di tempat kasih pemerintah waktu itu menetapkan desa
tersebut oleh Sunan Kudus . Disebutkan pula Kaliputu sebagai daerah perdikan. Lagi pula
bahwa rumah Sunan Kudus dahulu berada di penduduk desa diwajibkan caos (= piket) di makam .
sebelah selatan Langgar Dalem . Tetapi setelah kemerdekaan status perdikan dan
kewajiban caos dihapus .
d.2. Sumur puter.
Keadaan makam
Di dekat Langgar Dalem ada sumur yang Yang menarik ialah bahwa gapura dan tembok
disebut "sumur puter" . Sayang, sumur tersebut di kanan kirinya dibangun dari bata tanpa semen,
sekarang sudah ditutup karena di atasnya dibangun meskipun dinding-dinding sebelah barat dan timur
rumah . Menurut Lurah Langgar Dalem sumur sudah dibangun dengan mempergunakan semen .
tersebut berbentuk persegi, tidak bundar seperti Pintu gerbangnya sendiri bergaya kuna, dan
sumur-sumur biasa . menunjukkan persamaan-persamaan 'dengan gapura
makam Bupati-bupati Gresik lama . (Foto no . 10) .
d.3. Tempat tidur Sunan Kudus . Hal ini tidak mengherankan karena nenek moyang
Benda ini sekarang disimpan di rumah R . A .A . Tjondronegoro III memang berasal dari
Masikun, yang menurut keterangan adalah Surabaya, sebagaimana yang tercantum pada
keturunan ke-12 dari Sunan Kudus dan sekaligus silsilah yang dimiliki oleh K .R .M .T.A . Purnomo
menjabat modin di mesjid Langgar Dalem . Tempat Hadiningrat .
tidur ini sederhana bentuknya, dan berukuran Di dalam cungkup utama terdapat makam
220 X 120 X 70 cm . Dalam pembuatannya paku A .A . Tjondronegoro III dan isterinya . Bentuk
logam tidak dipergunakan, tetapi untuk sam- jirat dan nisannya mirip dengan makam Ratu
bungan-sambungan dipakai pasak-pasak kayu . Kalinyamat di Mantingan, hanya nisannya lebih
Hiasan hanya terdapat pada bagian kepala saja . tinggi . (Foto no . 9) . Pada bingkai tengah jirat
Dapat dicatat bahwa keempat tiang kelambu tersebut (pada sisi selatan) terdapat pertulisan
pada tempat tidur ini adalah tambahan baru . dengan huruf Jawa Baru, yang menyatakan nama
Tentang jenis kayunya, R . Masikun tak dapat dan waktu wafat orang yang dimakamkan di
memberi keterangan tetapi kelihatannya bukan tempat tersebut . Di dalam cungkup-cungkup lain
kayu jati. Sebagaimana relik lain, maka tempat dimakamkan keturunan dan keluarga A .A .

4
Tjondronegoro III . Dapat dicatat bahwa beberapa bahwa bagian mesjid yang asli tinggal mustaka saja .
nisan yang berada di luar cungkup menunjukkan Pada mimbar mesjid Nganguk ini juga ada
tanda-tanda archais, umpama : masih menunjukkan petulisan dengan huruf Arab, yang menyatakan
bentuk lengkung kala makara . Ternyata di dalam pembangunan kembali mesjid tersebut .
kompleks ini juga dimakamkan R .M. Sosrokartono
kakak R .A. Kartini, yang terkenal dengan ajaran- 2. KECAMATAN DAWE .
ajaran kejawennya . Desa Colo .
f. Desa Mlati Kidul . Kita menuju ke arah utara dari kota Kudus
Obyek : makam R.A . Mlati . Tentang kira-kira sejauh 18 km, maka sampailah di desa
identifikasi R .A. Mlati ada beberapa keterangan Colo yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan
lisan yang semuanya berbeda-beda . Ada yang Dawe . Di desa ini team survai mengunjungi makam
mengatakan bahwa R .A . Mlati "Putri boyongan" dan mesjid Sunan Muria . Makam dan mesjid
dari Majapahit yang menolak untuk diperisteri tersebut terletak di puncak bukit di lereng gunung
Sunan Kudus, ada pula yang mengatakan bahwa Muria . Makam Sunan Muria berada di dalam
R.A. Mlati ini salah seorang isteri Sunan Kudus . cungkup yang terbuat dari batu dengan ornamen-
Keadaan makam : di depan cungkup ada ornamen berupa panil-panil berukir seperti pada
gapura dengan 3 pintu yang rendah-rendah . cungkup makam Sunan Kudus . Dinding cungkup
Dinding cungkup sisi selatan diberi hiasan timbul sudah dikapur tebal . (Foto no . 11) . Makam Sunan
berbentuk sulur-suluran dengan bunga-bunga yang Muria ditempatkan di dalam sebuah bilik dari
berbentuk roset . Mungkin bagian tengah roset ini cungkup ini . Nisan masih asli, polos, berpundak
dahulu diberi tempelan piring-piring keramik- kurawal. Jirat sudah diganti dengan tegel porselen :
keramik kecil, karena bekas-bekasnya masih ada Di luar bilik (kamar) terdapat makam putra dan
dan ada beberapa yang diganti dengan piring baru . putri dari Sunan Muria . Di dalam cungkup makam
Seperti cungkup-cungkup kuna lain, maka ini tersimpan pula sisa-sisa pelana kuda kepunyaan
pintu cungkup makam Mlati ini juga sempit dan Sunan Muria . (Foto no . 12) .
rendah . Jirat makam sudah merupakan bangunan Mesjid Sunan Muria berada di bagian depan
barn dari tegel porselen . Tetapi kedua nisannya dari makamnya, mesjid tersebut sudah diper-
tampak masih asli . Gapura yang berpintu 3 itu baharui, tetapi bentuknya masih bentuk lama .
unik bentuknya, yaitu seperti gapura makam Dari keterangan penduduk setempat kita
putri Campa di Trowulan . dapat mengetahui riwayat singkat Waliyullah
Aneh sekali bahwa sebagian besar dari para R. Said (Sunan Muria) sebagai berikut
peziarah di makam ini adalah bukan "orang Asal-usul
baik-baik" . Apa hubungannya antara kenyataan Sayid Amir Khaji atau Sunan Muria terkenal
ini dengan orang yang dimakamkan di tempat oleh pengikut-pengikut dan keturunan beliau
tersebut ? sampai sekarang dengan nama Raden Said . Dia
g. Dukuh Nganguk Wali, desa Kramat . adalah putera dari Sayid Karomat (Sunan Giri)
dengan ibunya bernama Nyai Ageng Malaka
Obyek survai : mesjid Nganguk Wali, yang (makam di Lasem) .
dapat dikatakan sudah barn semua . Di loteng
Pribadi
mesjid tersebut tersimpan suatu benda dari kayu
yang berbentuk segi empat dengan puncak R. Said menyukai kesederhanaan dan
piramida . Pada keempat sisi benda tersebut ada cenderung kepada Ilmu Tasawuf (ilmu kebatinan) .
lubang-lubang persegi . Di atas lubang-lubang Dalam menyiarkan agama Islam, ilmu ini dipakai
tersebut terdapat lubang-lubang persegi juga beliau untuk mendapatkan pengaruh sebesar-
tetapi lebih kecil, sehingga pada tiap sisi ada besarnya . Tetapi sebab berbau agama Hindu
2 lubang . Diperkirakan benda ini dahulu untuk (agama asli) banyak para Wali tidak senang dengan
tempat kayu-kayu "usuh" (pengikat) di puncak keyakinan ini, terutama Sunan Kudus kakak
atap mesjid . Selain benda tersebut dikatakan iparnya .

5
Kesukaan akan mengarang lagu-lagu Jawa R . Ayu Nasiki . Isteri Sunan Muria bernama Roro
(mocopat) menandakan beliau berjiwa seni . Sujinah, adik dari Sunan Kudus . Isteri Sunan
Lagu Jawa "Kinanti", adalah hasil ciptaan beliau Muria dimakamkan di Kudus .
yang terkenal .
3. KECAMATAN MEJOBO .
Perjuangan
Di Kecamatan Mejobo ini rombongan team
Dalam pemerintahan beliau termasuk survai diterima dengan baik sekali oleh Bapak
pendukung dan pembela berdirinya Kerajaan Camat Mejobo . Rombongan diantar sampai ke
Islam di Bintoro Demak di bawah seorang raja
situs yang akan disurvai .
Muslim, R . Patah . Di dalam usaha menyebarkan Tempat-tempat yang disurvai di Kecamatan
agama Islam, kebatinan menjadi alat untuk
Mejobo
menyusupkan ajaran agama kepada pengikut
beliau, sedang di dalam strategi perang, ilmu a. Desa Jepang .

jiwa menjadi dasar untuk menaklukkan lawan- Penelitian dilakukan terhadap mesjid Jepang ;
lawannya (konon khabarnya Sunan Muria adalah di sekitar mesjid terdapat rumah-rumah penduduk .
seorang ahli kejiwaan) . Bagian yang masih asli (kuno) yaitu pintu gerbang
beserta dinding di kiri kanannya yang berakhir
Catatan
pada pilaster . Bahan dari bata. Gapura tersebut
Unsur kejiwaan ini dapat dilihat dari adanya mempunyai sayap gapura, hiasan-hiasan berupa
pengimaman mesjid beliau yang dibangun spesial palang Yunani, antefix dan geometris . (Foto
menonjol ke arah dalam ruangan mesjid . Suatu no . 13, 14) . Daun pintunya juga masih asli dengan
pertanda beliau suka akan kebatinan dan hiasan-hiasan geometris . Menurut cerita rakyat,
kejiwaan . mesjid Jepang ini dibangun oleh Sunan Kudus
kemudian dilanjutkan oleh Seyid Idrus .
Daerah
Mesjid yang sekarang ini sudah merupakan
Daerah perjuangan meliputi seluruh Jawa mesjid baru yang dibangun di atas fondasi mesjid
terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur bahagian yang lama . Di dalam mesjid baru ini ada sebuah
utara . Beliau wafat di dalam suatu tempat mimbar yang pada puncaknya terdapat angka
pengasingan diri di tengah-tengah hutan di salah 1621 tahun Wawu, bulan Sapar . Di mesjid Jepang
satu puncak di Gunung Muria (18 km dari Kudus ini didapatkan pula penunjuk mata angin yang
ke arah utara) dan dimakamkan di tempat itu juga dahulu merupakan bagian dari mustaka . Benda
oleh pengikut-pengikut beliau . Beliau terkenal tersebut berupa ikan terbuat dari tembaga yang
sebagai pertapa dan
memberikan wejangan tertancap pada tombak (tangkai tombak dari
(pengajian) setiap hari Jum'at Pahing . Hari tersebut besi) .
sampai sekarang dijadikan hari tradisi berziarah
b . Desa Kauman .
"Jum'at Pahingan" .
Di desa ini penelitian dilakukan terhadap
Peninggalan mesjid Hadiwarno yang terletak di kelurahan
Selain dari mesjid yang sudah sedikit sekali Hadiwarno . Di sekitar mesjid merupakan rumah-
tampak keasliannya, konon banyak pusaka asli rumah penduduk . Mesjid ini sudah bangunan baru .
milik beliau yang kebanyakan tersebar di mana- Bagian yang masih ash adalah pintu masuk ke
mana dan dimiliki secara pribadi oleh sementara ruangan dalam mesjid dan bagian dinding mihrab
orang . Makam yang dibangun oleh beliau sendiri serta tembok bawah di kanan kiri mihrab .
sebelum wafat masih tampak asli . Binatang Panil-panil hiasannya menunjukkan persa-
kesukaan/peliharaan beliau adalah kuda dan maan dengan panil-panil hiasan yang terdapat
harimau . pada dinding Langgar Bubrah dan Langgar Dalem .
Sunan Muria mempunyai seorang putera Bahan dari bata, tapi di mesjid Hadiwarno ini
dan seorang puteri . Puteranya bernama Panem- dinding tersebut sudah dilabur sehingga bata yang
bahan Pangulu (Djogodipo), puterinya bernama aslinya sudah tidak kelihatan lagi .

6
Di samping itu bagian atas mimbar juga berbagai tanaman terutama tanaman perdu dan
masih asli. Pada ambang pintu masuk ada relief pepohonan antara lain pohon besar yang
berupa seekor naga yang membelit-belit . (mungkin- disebutkan pohon "yoho" oleh penduduk . Tempat
kah ini sengkalan?) . Daun pintu kayunya masih ini tidak jauh dari kampung dan sebuah kolam
kayu asli dan hiasan pada daun pintu tampak (sendang Widodari) .
persamaan-persamaannya dengan mesjid Jepang . Tiga buah yoni tersebut

4. KECAMATAN GEBOG . yoni I, berukuran


tinggi 62 cm
Di Kecamatan ini team survai mengunjungi lebar alas 70 cm
tempat-tempat lebar atas 50 cm
a. Desa Besito . Dua buah sudutnya patah, bagian ceratnya
sudah hilang .
Di sini terdapat peninggalan berupa mesjid
Besito . Terletak di kompleks mesjid ; di sekitarnya yoni II, berukuran
adalah perumahan penduduk . Gapura terbuat tinggi 25 cm
dari bata, keadaannya sudah rusak dan banyak lebar alas 30 cm
bagiannya yang hilang sehingga tinggal bagian lebar atas 30 cm
bawahnya saja . Tinggi gapura kira-kira 175 cm, yoni III, berukuran
ukuran bata rata-rata 29 X 18 X 5 cm . Gapura tinggi 25 cm
terletak 10 m di depan (sebelah timur) mesjid . lebar atas dan bawah masing-masing
Gapura ini kini diberi bangunan pelindung yang 30 cm
berukuran kira-kira 5 X 3 m . Gapura tersebut cerat sudah hilang .
perlu dipreservasi karena bata-batanya sebagian Batu persegi, berukuran
sudah rapuh dan sudah banyak yang hancur . 50 X 30 X 20 cm .
Pinggiran atasnya berpelipit, sebagian sudah
b. Desa Gondosari . rusak .
Di desa ini ditemukan arca batu yang belum
jadi Terletak di sebidang tanah yang luasnya
. 5. KECAMATAN KALIWUNGU.
kira-kira 3 X 3 m, dikelilingi oleh persawahan .
Tempat ini tidak jauh dari perumahan penduduk Di wilayah Kecamatan Kaliwungu ini dilaku-
kan peninjauan terhadap peninggalan-peninggalan
di dukuh Ngemplak ( ± 200 m ke arah barat
yang terdapat di desa-desa
daya) . Tempat ini belum pernah disurvai . Arca
tersebut semula sudah terpendam dan menurut a. Desa Garung Kidul .
keterangan penduduk ada dua buah . Arca terbuat
dari batu pasir (sandstone) . Di sini ditemukan
Ukuran arca a.1 . Umpak batu yang terletak di dalam kompleks
mesjid . Keadaan umpak ini masih baik dan
tinggi keseluruhan 65 cm
terawat . Berbentuk limas segi empat ter-
lebar 32 cm
pancung .
tebal alas 25 cm
Bagian atas berundak-undak, bagian bawah
tebal sandaran 8 cm
berhiasan .
Arca itu memperlihatkan sikap bersila di atas
Ukuran umpak : tinggi 43 cm .
lapik dan bersandar . Identitasnya tidak jelas karena
panjang/lebar bagian atas
belum jadi dan bagian kepalanya sudah patah .
30 cm .
c. Desa Menawan . a.2 . Bedug kuno : Bedug ini kini masih
Site ini belum pernah disurvai, di sini terdapat dipergunakan, menurut
tiga buah Yoni dan sebuah batu persegi . Terletak cerita penduduk bedug
di sebidang tanah kaki perbukitan yang ditumbuhi ini berasal dari daerah

7
Sikeresek Garung Kidul . asli pada mesjid ini adalah pintu gerbang dengan
Kemudian bedug ini di- dinding kanan kirinya ditambah dua pilaster .
bawa dan disimpan di Ada sisa lekukan sayap gapura . Di bagian atap ada
mesjid Garung Kidul ini . hiasan-hiasan berupa bata-bata menonjol yang
Bedug tersebut terbuat berbentuk medalion .
dari segelendong kayu Ambang atas pintu masih asli, juga ada
yang tidak diketahui lubang-lubang bekas tiang daun pintu . Lubang
jenisnya dan di dalamnya pintu ditambah satu lapis bata yang dibentuk
berongga . menjadi lengkung asli . Gapura ini bahannya juga

panjang 98 cm . dari bata . Bagian badan gapura banyak yang


Ukuran bedug
garis tengah ujungnya sudah kena erosi, juga ada yang berlumut . Pada

masing-masing rata-rata gapura ini ada juga bagian-bagian yang sudah

17 cm . diperbaharui oleh masyarakat .

Kulit bedug ini sudah


b . Desa Jati Wetan .
berkali-kali diganti, de-
mikian pula paku-paku/ Obyek survai di desa ini berupa gapura yang
pasaknya . Beberapa po- berada di depan mesjid, keadaannya rusak . Karena
tong pasak aslinya masih itu gapura ini diberi bangunan pelindung untuk
disimpan, sebagian sudah pengamannya. Bahan gapura : bata yang ber-
rapuh . ukuran 30 X 12 X 6 cm . Masih ada sisa-sisa tembok
keliling di kanan kiri gapura . Pelipit bawah
a .3 . Fragmen Mustoko (memolo) .
berhiasan motif geometris (segi enam) . Masih ada
Fragmen Mustoko ini
bekas-bekas ambang pintu pada bata tersebut .
berupa : beberapa keping
Lebar pintu gapura ± 115 cm .
(lempengan) logam tipis
Mesjid yang terletak di belakang gapura
mungkin besi, clan sepo-
sudah bangunan baru . Sebagian dibangun dengan
tong kayu sisa-sisa memo-
memakai bata lama . Relung mihrab sebagian tak
lo kuno, masih disimpan
dipakai lagi . Di samping itu di sebelah utara mesjid
di mesjid Garung Kidul .
terdapat pula penunjuk waktu yang dibuat dari
b . Desa Kedung Rowo . bahan marmer ; sistim yang dipakai ialah dengan
bayang-bayang dan semacam penunjuk waktu .
Di sini ditemukan juga umpak batu di dalam
kompleks mesjid . Keadaannya masih baik, ber-
bentuk limas segi empat terpancung . Dengan V. KESIMPULAN .
ukuran : tinggi seluruhnya 43 cm, lebar atas 30 cm, Survai arkeologis yang dilakukan di daerah
lebar bagian bawah 44 cm . Bagian atas berundak- kabupaten Kudus telah menghasilkan sejumlah
undak dan pada bagian bawah berhiasan . temuan kepurbakalaan . Temuan-temuan kepurba-
Umpak ini mempunyai kesamaan dengan kalaan tersebut sebagian bercorak Hindu dan
umpak dari Garung Kidul .
Menurut cerita sebagian lagi bercorak Islam . Dengan adanya
penduduk, umpak tersebut berasal dari bangunan dua corak temuan tersebut, maka dapat disimpul-
yang sama. kan bahwa di daerah ini, sebelum berkembangnya
agama Islam sekitar awal abad XV, telah ber-
6. KECAMATAN JATI . kembang suatu tradisi yang bercorak Hindu .
Survai di daerah Kecamatan ini dilakukan Sebelum menjadi bagian dari Kerajaan Islam
di desa-desa yang berpusat di Demak, daerah ini telah
mempunyai peranan dan merupakan daerah
a . Desa Loram Kulon .
pengaruh Hindu . Agaknya pengaruh Hindu cukup
Di desa ini terdapat mesjid Loram dengan kuat berkembang, sehingga masih dapat mening-
rumah-rumah penduduk di sekitarnya . Yang masih galkan bekas-bekasnya .

8
Bahkan pengaruh ini masih ada yang dapat dengan mengadakan konservasi terhadap beberapa
bertahan walaupun daerah ini sudah menjadi peninggalan yang penting, seperti bangunan menara
Islam . Tradisi-tradisi yang bercorak pra-Islam dan gapura-gapura yang terdapat di kompleks
(non-Islam) sampai saat sekarang masih ada yang Mesjid Menara Kudus, dan bangunan Langgar
hidup di kalangan penduduk . Misalnya, tradisi Bubrah di desa Demangan .
tidak memakan daging sapi . Di samping itu mengingat sangat sedikitnya
Di antara temuan-temuan, baik yang bercorak peninggalan-peninggalan arkeologis maupun
Hindu maupun yang bercorak Islam, terdapat historis yang dapat dipergunakan sebagai sumber
juga temuan-temuan yang mempunyai unsur untuk penyusunan sejarah daerah ini, maka perlu
dari kedua corak tersebut . Temuan-temuan ini kiranya diadakan usaha pengumpulan cerita
merupakan temuan yang dapat dianggap sebagai rakyat dan dongeng setempat untuk diselidiki
temuan dari masa "peralihan", antara masa lebih lanjut lagi, untuk dapat dipergunakan sebagai
pengaruh Hindu dan masa pengaruh Islam . bahan pelengkap dalam rangka pengungkapan
Dari seluruh temuan kepurbakalaan yang sejarah daerah kabupaten Kudus yang masih
ada di daerah kabupaten Kudus, ternyata sebagian belum jelas . Sebab, pada kenyataannya cerita-
sudah diketahui dan diinventariskan . Tetapi cerita rakyat dan dongeng setempat masih banyak
diantaranya ada juga temuan-temuan yang belum mengandung unsur-unsur historis .
diinventariskan, bahkan ada yang tidak diketahui Hasil dari survai ini secara keseluruhan dapat
sama sekali sebelumnya. Umpamanya, sebuah dipergunakan untuk mengetahui beberapa
area batu yang belum jadi, dari desa Gondosari, gambaran umum mengenai keadaan daerah ini
dan tiga buah yoni dari desa Menawan . Dengan pada masa lampau, terutama pada masa pengaruh
demikian survai ini telah pula menghasilkan Islam sedang berkembang di daerah ini . Untuk
temuan-temuan baru, yang dapat menambah mengetahui gambaran yang lebih jelas dan lebih
data baru mengenai kepurbakalaan di daerah mendalam lagi perlu diadakan penelitian yang
kabupaten Kudus . lebih lanjut secara arkeologis, antara lain dengan
Beberapa temuan kepurbakalaan didapati jalan mengadakan ekskavasi di beberapa situs yang
dalam keadaan masih terawat dan dapat dikatakan tersebar di daerah ini . Sebab dengan survai ini
masih cukup baik keadaannya, tetapi banyak pula belum dapat dikumpulkan semua data arkeologi
diantaranya dalam keadaan sudah rusak dan tidak yang diperlukan untuk dapat menjawab beberapa
terawat lagi . Sehingga dalam hal ini perlu sekali masalah yang dihadapkan kepada kita mengenai
mendapat perhatian yang wajar, dalam rangka beberapa aspek dari ' masa lampau daerah
penyelamatan warisan budaya nasional, terutama kabupaten Kudus .
yang bersifat arkeologis dan historis . Umpamanya

9
VI . SUMMARY .*)

In the mid-nineteenth century an archeo- - for example, the gateways of the mosques
logical survey of the Kudus region was carried in the villages of Loram and Jati Wetan and the
out which revealed the existence of archeological minaret of the Kudus mosque . The gateway
remains of two kinds - Hindu and Islamic . in front of the Menara Kudus mosque is in the
form of a candi bentar (split gateway), while
This indicates that before the advent of
the rear entrance of the same mosque is a gateway
Islam to the Kudus region about the beginning
with two towers, the tops of which are in the
of the fifteenth century, a Hindu culture was
form of domes. In the villages of Gondosari and
already flourishing . This pre-Islamic tradition Melawan unfinished stone images and three yonis
has been preserved even to the present day by were discovered . These finds at Gondosari had
the local population, among whom, for example, evidently never been previously recorded and
it is still customary to abstain from eating beef .
perhaps had been hitherto undiscovered .
The area that was surveyed in 1976 is made
Some of these remains are in good condition
up of six subdistricts - Kota, Dawe, Mejobo,
and have been restored, but others are damaged
Gebog, Kaliwungu and Jati . In addition to the
and unrestored. For the maintenance of these
Hindu and Islamic remains the survey also
archeological remains an inventory should
brought to light a number of remains from the
therefore now be drawn up and the necessary
transitional period between Hinduism and Islam,
research carried out .

*) Terjemahan oleh Dr . J .F .H . Villiers (British Council) .

10
VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN .

A. DAFTAR GAMBAR DAN FOTO .


Gambar 1 : Daerah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah .
Gambar 2 : Denah Mesjid Bubrah, desa Demangan, Kota Kudus .
Foto 1 Gapura berbentuk paduraksa di kompleks makam Sunan Kudus . Di bagian depan
gapura berbentuk candi bentar.
Foto 2 . Motif "slimpetan" pada dinding makam Sunan Kudus .
Foto 3 Gapura Mesjid Menara Kudus. Yang di depan berbentuk candi bentar, yang
di belakang dua menara berpuncak kubah .
Foto 4 Tembok sisi sebelah barat dari Langgar Bubrah, desa Demangan, Kota Kudus .
Foto 5 Pintu gerbang masuk Langgar Bubrah pada sisi timur di desa Demangan, Kota Kudus .
Foto 6 Panil hias pada dinding Langgar Bubrah yang berbentuk roset dan palang Yunani,
desa Demangan, Kota Kudus.
Foto 7 Makam Kiyai Teiinsing, desa Sunggingan, Kota Kudus .
Foto 8 . Panil hias yang terdapat pada dinding tangga serambi depan Mesjid Langgar Dalem .
Motif "slimpetan" yang melukiskan dua ekor naga membelit vajra . Desa Langgar
Dalem, Kota Kudus.
Foto 9 Batu nisan makam Pangeran Tjondronegoro III di kompleks makam Sedomukti,
Kota Kudus.
Foto 10 Pintu gerbang kompleks makam Sedomukti di Kota Kudus .
Foto 11 Dinding tembok bagian luar dari makam Sunan Muria, desa Colo, Kudus .
Foto 12 Sisa-sisa pelana kuda Sunan Muria di kompleks makam Sunan Muria, desa Colo,
Kudus .
Foto 13 Gapura Mesjid Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus .
Foto 14 Bagian puncak dari gapura Mesjid Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus .

11
B . GAMBAR .

P .IDOL 0U

~r
d
J°r a,•
Margobrr,y '7Balony'-d°
T~emr o eP-Mollo
J / Nyr°°~'
4- J, f:.- r Relrnya
e Kr
~Ba Ja ! /
B lugnrro •' dAlrnq•tod DJ.rr atan
°dla Ka's .p ?
~gy^tO4q a-
Krrunggo~d :ny/ Dyr°r .LV • .. pTjl .ak
/ ' - Burtgarr d
aif/aran
. y ang
D a e L '6s .Arday

J
"~

Mambao S--l uup'ganlS ~ ,` Gunungwun


c.
P .PAN0JAN0 CJ
RA - p
Bulrrny n a- no'
i Nylaaduk/
Lrbu .SaMpek >,•
J mp l
Tr atsambY~ 'A"e„ °v Q WEPEK
Barllvnan ab- RANT

hhltnda anti- •'rw^ )


Nyabu62

• p
lampila~ r
,

J .a /
It aga-j ltyid W. "k b."
ur.dadf _
Bama~djafr
Karangran 1 a
K~dungK along Lrbua uV/ "5 :-_ rmborty
rvnyan ~J yro!`
^L
/ I~rp'_
?Ke1I
~Crrdu '~ ~ ) ' ndofa i rw
Krra end a(rArJ
B~ a
i kQ' o$rr4.babu4
~ I a on~~}r

Kalrput/a g C T
G PAtiu'JAer
~~-wungu Baggy
Bungo rlaha Gnbrgw ~ K ra gbrn
blak I
r 1 ' T~ndjungr
WNung Midje ~ NgYmb./r
0 k,ndurrn mpo(Jan P Y
B ta4 w a(a K Wu art I
A .D . s9^^9
A"edungxaru- t o
/CUD
t
Srran ^ Ojot
^ Wrdmg 11,.
i Botany ' -Bartdrpegrrd/a
° Korarga yr arr utanyin
+,o ~n
rtnng_-
46ulusa ~~ n a
A',,RWo1`d, .r
/ .
„° X ngrrd/ Io ' djah I ndakan,Lar
• . .KaaJa
Ba
u
:.M1rktrng /!a, jen
Aimbdnyaa
B " DEMA Krd ndory Afodjolrma :~ Ka1io
tan-Krdul
P Tandjunon r
M drma4/
Kara ~1 nyah San
4 osala . .° . Wilalun ufak Gadudr'ro' %~~
rdmn /Gdir1
Su ~i l I
oKrdunga A?no,.pd Wrop.,/u L.~
N f it
~ DomPakt
r0'
ty+wotu O
rmprt I

oT°ngkis rtgadtak o. .. ~ r ' ; ok um


• Quntur
as 1 N
Pak;}; I
SMra Ga4i
BOgaJartj ~ prngkoldjatl 2y • ~Kvmambl BJ'a~rP~a^':
e A

Styawrrk °P .L bat p
. LL
oBila rndJrl G
o Prp Buy,
gan 2 Bra r a anydJarr

n fill L
a .gydgrd-
PPnawo a
.
a nta .. _ .an.T BrPOS

Gambar 1 Daeran Kabupaten Kudus', Jawa Tengah

Gambar 1 : Daerah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah .

12
U DENAH MESJID BUBRAN
KP. JEPRANAN
DESA DEMANGAN
ii KEC . RENDENG
K 'U D U S

pp

O/K
/

0 5M

14

Gambar 2 : Denah Mesjid Bubrah, desa Demangan, Kota Kudus .

13
C. FOTI

Foto 1 Gapura berbentuk paduraksa di kompleks makam Sunan Kudus .


Di bagian depan gapura berbentuk candi bentar .

Foto 2 : Motif "slimpetan" pada dinding makam Sunan Kudus .

14
Foto 3 Gapura Mesjid Menara Kudus. Yang di depan berbentuk candi
bentar, yang di belakang dua menara berpuncak kubah .

Foto 4 : Tembok sisi sebelah barat dari Langgar Bubrah, desa Demangan,
Kota Kudus .

1E
Foto 5 : Pintu gerbang masuk Langgar Bubrah pada sisi timur di desa
Demangan, Kota Kudus .

Foto 6 : Panil hias pada dinding Langgar Bubrah yang berbentuk roset
dan palang Yunani, desa Demangan, Kota Kudus .

16
Foto 7 : Makam Kiyai Telinsing, desa Sunggingan, Kota Kudus .

Foto 8 : Panil hias yang terdapat pada dinding tangga serambi depan
Mesjid Langgar Dalem . Motif "slimpetan" yang melukiskan
dua ekor naga membelit vajra . Desa Langgar Dalem, Kota Kudus .

17
Foto 9 : Batu nisan makam Pangeran Tjondronegoro III di kompleks
makam Sedomukti, Kota Kudus .

Foto 10 : Pintu gerbang kompleks makam Sedomukti di Kota Kudus .

18
Foto 11 : Dinding tembok bagian luar dari makam Sunan Muria, desa
Colo, Kudus .

Foto 12 : Sisa-sisa pelana kuda Sunan Muria di kompleks makam Sunan


Muria, desa Colo, Kudus .

19
Foto 13 : Gapura Mesjid Jepang . Kecamatan Mejobo, Kudus .

Foto 14 : Bagian puncak dari gapura Mesjid Jepang . Kecamatan Mejobo,


Kudus .

20
LAPORAN EKSKAVASI KUDUS

NO. 14 P

Penyusun Laporan
Drs . Hasan M . Ambary
Drs . Hasan Djafar
Moch . Romli B .A .
Rokhus Due Awe B .A .

Proyek Pengembangan Media Kebudayaan


Departemen P & K
D AFT A R I S I

Halarnan .

I. PENDAH U LUAN 27

A. Maksud dan tujuan 27


B. Pelaksanaan ekskavasi 27
C. Keadaan lingkungan alam 27
D. Latar belakang sejarah dan kepurbakalaan 27

II . EKSKAVASI DI KOMPLEKS MESJID MENARA 27

A. Pendahuluan 27
B. Kotak A2 28
C. Kotak B1 31

III . EKSKAVASI DI BUKIT BEGAWAN 35

A. Pendahuluan 35
B. Kotak A 36
C. Kotak B 36

IV . EKSKAVASI DI LANGGAR BUBRAH 38

A. Pendahuluan 38
B. Kotak A 38
C. Kotak B 38
D. Kotak C 39

V. SUMMARY 40

VI . LAMP IRAN-LAMP IRAN 41

A . Daftar temuan 41
B. Daftar gambar dan foto 43
C. Gambar-gambar 44
D. Foto-foto 62

25
I. PENDAHULUAN . H.M . Fakih dan seluruh pengurus Menara Mesjid
A. MAKSUD DAN TUJUAN . Kudus yang telah membantu kelancaran ekskavasi
Kudus .
Dalam rangka pelaksanaan program dari
unit Penelitian Proyek Pembinaan Kepurbakalaan
C. KEADAAN LINGKUNGAN ALAM .
dan Peninggalan Nasional, dari tanggal 17 April
sampai dengan tanggal 17 Mei 1976 telah diadakan Kudus merupakan kota yang terletak di
ekskavasi di daerah Kabupaten Kudus . Situs yang pantai utara Jawa Tengah . Daerah ini terletak
dipilih adalah : Kompleks Mesjid Menara, Bukit kira-kira 51 km sebelah utara kota Semarang .
Begawan, dan Langgar Bubrah . Ketiga situs Jarak dari Kudus ke Jepara ± 25 km dan ke Pati
tersebut dari segi arkeologi memiliki watak-watak 24 km . Letaknya sangat strategis karena merupa-
situs yang berbeda. Tujuan pokok dari ekskavasi kan daerah hutan yang menghubungkan daerah-
di tiap situs ialah untuk meneliti aspek-aspek daerah sekitarnya.
arkeologis dari situs Mesjid Menara dan Langgar Di pusat kota Kudus terdapat banyak pabrik
Bubrah dalam lingkungan situs di Kudus . Menilik industri rokok demikian juga gudang-gudang
pada lingkungannya, bangunan-bangunan yang ada pabrik terdapat di sebelah kabupaten Kudus .
di kedua kompleks itu merupakan gaya peralihan Luas daerahnya adalah 40 .114 .608 ha . (Solihin
dari masa Indonesia Hindu ke masa Indonesia Salam, 1975 halaman 3) . Yang terdiri dari
Islam. Dari hasil survai permukaan tanah situs Pekarangan 7 .536 ha.
Begawan yang letaknya di puncak bukit mem- Tanah ladang & tegalan 9 .085 ha.
perlihatkan indikasi temuan-temuan gerabah dan S a w a h 20 .653 ha.
keramik asing. Melihat keadaan lingkungan alam
yang ada pada saat sekarang merupakan daerah D. LATAR BELAKANG SEJARAH DAN KE-
yang terisolasi, maka temuan-temuan artefak pada PURBAKALAAN .
permukaan tanah mengundang pertanyaan . Nama Kudus berasal dari bahasa Arab yang
artinya Suci jadi kota Kudus dimaksudkan sebagai
B. PELAKSANAAN EKSKAVASI .
kota suci . Kudus diperkirakan didirikan setelah
Dalam melaksanakan ekskavasi di ketiga 1527 M. (De Graaf 1974, 96) yang menjadi
situs tersebut, para peserta' dalam team terdiri pendirinya ialah Sunan Kudus . Tradisi setempat
dari . menyebutkan bahwa nama yang sebenarnya
adalah Ja'far Shadiq (Solihin Salam, 1974
Sdr . Drs . Hasan Muarif
halaman 20).
Ambary (Pus P3N)
(Pus P3N) Kota Kudus terbelah oleh sungai Gelis yang
Sdr . A . Cholid Sodrie
membagi kota menjadi Kudus kulon dan Kudus
Sdr . Rokhus Due Awe (Pus P3N)
wetan . Istilah ini bukan merupakan istilah adminis-
Sdr . Sumarjo (Pus P3N)
tratif dan dikenal oleh penduduk kota Kudus saja .
Sdr . Surjono (Pus P3N)
Di sebelah barat sungai Gelis terdapat
Sdr . Drs . Hasan Djafar (FSUI)
beberapa kepurbakalaan seperti Menara Kudus
Sdr. Budiyanto (DSP)
dan makam Kiayi Telinsing . Di sebelah timur
Sdr . Moch Romli B.A . (Suaka Sejarah Pramba-
sungai Gelis juga terdapat kekunaan di antaranya
nan) .
makam Sunan Puger, Gapura Jepang, makam
Sdr . Drs . Sutikno (Kandep P & K)
Nyi Mlati, Gapura Loram . (Gambar no. 1) .
Dalam pelaksanaan ekskavasi ini team telah
mendapat bantuan yang sangat berharga dari 11. EKSKAVASI DI KOMPLEKS MESJID
TVRI Jakarta yang membuat opname pelaksanaan MENARA.
ekskavasi Kudus, Bupati KDH Kabupaten Kudus,
A. PENDAHULUAN .
Kanwil Dep . P & K Propinsi Jawa Tengah dan
Kandep P & K Kabupaten Kudus . Team juga 1 . Keletakan .
menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Kompleks Mesjid Menara merupakan salah

27
satu bangunan jaman Islam yang sekarang masih kaki telah mengalami beberapa keretakan .
digunakan sebagai tempat ibadah . Sebenarnya (gambar no . A .6 . dan A .7 .) .
mesjid aslinya itu sendiri telah mengalami peru- Dalam mentrasir sisa fondasi pagar dipilihlah
bahan beberapa kali antara lain pada tahun 1919 tepian lantai undak serambi depan .
ditambah serambi depan dan pada tahun 1933 Adapun alasan pemilihan bagian ini antara lain
serambi depan tersebut ditambah lagi seperti
sektor ini diperkirakan memotong sisa fondasi
yang ada sekarang ini (berbentuk kubah) .
pagar yang lurus dengan gapura,
Mesjid Menara terletak ~di kampung Kauman
di sepanjang lantai undak serambi terdapat
Kudus kulon yang dikelilingi kampung yang padat
susunan batu bata yang membujur ke arah
penduduknya (gambar no . 2) . Antara perumahan
timur barat yang sebagian telah nampak di
kampung dan kompleks Mesjid Menara tidak
permukaan tanah .
terdapat batas yang jelas karena pagar kompleks
kekunaan ini telah menjadi dinding rumah Demikianlah alasan penentuan kotak yang
penduduk. Dengan demikian di kanan kiri mesjid kami kemukakan untuk merealisir tujuan ekskavasi
tidak terdapat halaman lama sekali sedang di di kompleks Mesjid Menara .
depannya terletak jalan yang jarak antara pagar
tembok dan jalan tidak begitu jauh . Di kompleks 4 . Teknik Ekskavasi .
yang sama terdapat juga makam Sunan Kudus
Seperti telah disebutkan di atas bahwa di
(gambar no . 3) .
kompleks Mesjid Menara terdapat dua buah sektor
2 . Deskripsi situs . penggalian . Walau terdapat dua buah sektor,
Situs yang digali ini terletak di antara kaki metode yang dipergunakan sama saja dengan
Menara sisi utara dengan lantai undak serambi tujuan yang sama pula yaitu cara spit untuk
depan sisi selatan . Tanahnya datar karena memang mendapatkan data fondasi bangunan .
situs ini merupakan sebagian dari halaman mesjid . Karena obyek yang digali ini berwujud batu
bata yang telah lama terpendam di dalam tanah .
(gambar no . A .4 .) .
Menurut ceritera para orang tua di sekitar mungkin batu bata tersebut sebagian besar telah
mesjid, situs ini telah mengalami beberapa kali ada yang rapuh berhubung kelembaban relatif
pengurugan . Hal ini sangat menarik perhatian (relative humidity) yang terlampau besar, maka
untuk mengetahui lebih lanjut sampai di mana ekskavasi dilakukan dengan sangat hati-hati dan
kebenaran ceritera ini . dengan alat yang bukan besi . Temuan-temuan
dikelompokkan sesuai dengan spitnya masing-
3 . Alasan penentuan kotak .
masing dan kemudian diberi label .
Tujuan penggalian di kompleks Mesjid Menara
im ialah mentrasir keadaan kaki Menara dan
B. KOTAK A2 .
mentrasir sisa fondasi pagar yang membujur
ke arah timur barat yang letaknya di sebelah Pelaksanaan
selatan Menara, kemudian bersambung ke Kori
Kotak ini luasnya 500 X 100 cm . Teknik
Kembar dan pagar samping depan (Kori Kembar =
yang digunakan dalam ekskavasi adalah spit dengan
gapura di bawah kubah yang sekarang) .
kedalaman 25 cm untuk permukaan dan se-
Kemudian diadakan penelitian lebih lanjut
lanjutnya per 10 cm .
untuk menentukan kotak penggalian . Dalam
Untuk temuan-temuan penting telah diadakan
mentrasir kaki Menara dipilihlah sudut timur laut
pemotretan, baik dengan film maupun toto hitam
(gambar no . A .5 .) dengan alasan
putih dan berwarna, serta slide berwarna. Di
- dengan menggali sudutnya akan diperoleh samping pemotretan diadakan pula penggambaran
data dua sisi, terhadap temuan penting dan lapisan tanahnya.
untuk membuktikan apakah kiranya sudut Setelah selesai pematokan dan pembersihan situs,
bangunan bagian bawah masih baik mengingat dan telah diadakan pemotretan seperlunya maka
bahwa sudut timur laut bagian batang dimulailah pelaksanaan ekskavasi .

28
Spit (1) . bertemu dengan dinding yang membujur arah

Spit ini digali dengan kedalaman 25 cm . utara selatan dari Kori Kembar di bawah kubah

Permukaan tanah rata, terdiri dari tanah gembur yang sekarang . Susunan tembok sudut mempunyai

dan di sana sini terlihat adanya fragmen batu profil yang makin ke bawah makin menjorok
ke luar (makin melebar) seperti tangga . Pada spit
bata yang dari ukurannya dapat diperkirakan
batu bata baru . ini telah kelihatan tiga lapis susunan batu bata

Di dinding sisi utara penggalian terlihat sedang dinding yang membujur ke arah timur

adanya susunan batu bata membujur ke arah barat telah kelihatan 9 lapis tersusun rapih

timur barat . Di ujung barat susunan ini terdapat ke bawah (masih utuh) . Di sini terdapat perbedaan

konsentrasi fragmen bata, hal semacam ini terdapat jumlah lapis bata antara susunan tembok sudut

pula di ujung timur . Fragmen ujung timur dengan susunan dinding timur barat, hal ini
disebabkan karena susunan tembok sudut berspesi
kemudian dibongkar dan ternyata di bawahnya
tanah yang agak tebal .
kosong, sedang ujung barat sementara dibiarkan
saja dahulu sebagaimana susunan bata dinding
Spit (4)
selatan karena menurut pengamatan, susunan
tersebut mencurigakan . Penggalian telah mencapai kedalaman 55 cm
Temuan kereweng banyak sekali, ternyata kondisi tanah masih tetap seperti pada spit 3
semuanya itu kereweng baru karena berupa yaitu tanah gembur coklat yang bercampur kerikil
pecahan-pecahan genting dan genting bubungan . kali kecil-kecil .
Setelah mencapai kedalaman 25 cm barulah Temuan keramik agak banyak, baik lokal
kelihatan bahwa susunan bata di ujung timur itu maupun asing . Susunan batu bata dinding (fondasi
mungkin bekas fondasi dinding kuna . Sedang di dinding) telah kelihatan sebanyak 11 lapis . Pada
bagian barat ditemukan sudut dinding dan setelah siar bata terdapat spesi tanah yang kadang-kadang
diamati susunan ini mungkin bangunan bagian agak tebal . Untuk fondasi tembok sudut telah
sudut karena tidak terdapat lanjutan ke barat terlihat sejumlah tujuh lapis batu bata .
lagi (foto no . 1) .
Spit (5)
Spit (2) . Kedalaman pada spit ini telah mencapai
Kedalaman spit 10 cm . 65 cm . Keadaan tanah coklat gembur bercampur
Lapisan tanah gembur bercampur kerikil pecahan-pecahan bata . Keramik banyak ditemu-
sungai kecil 0,5 - 2 cm . Pecahan-pecahan kan tetapi hampir seluruhnya fragmen genting dan
kereweng banyak ditemukan dan kebanyakan ada beberapa keramik asing . Pada akhir spit 5
fragmen genting . susunan fondasi dinding berjumlah 13 lapis sedang
Susunan batu bata mulai ditrasir pelan-pelan fondasi sudut terdapat 8 lapis dan di bawahnya
mengingat batu batanya sangat rapuh dikarenakan sudah jadi fondasi sudut tersebut dan hanya
basah . Titik terang mulai kelihatan karena profil 8 lapis .
sudut dinding sedikit telah nampak . (foto no . 2) . Di sisi timur fondasi sudut sejajar dengan lapis
terakhir terdapat susunan bata horizontal
Spit (3) . (mendatar) selebar 60 cm yang hanya terdiri dari

Lapisan tanah : gembur serta banyak batu selapis saja serta membujur ke arah utara selatan .

kali kecil-kecil serta fragmen bata, penggalian Sisa bangunan apakah susunan bata ini, belum
diketahui dengan pasti .
agak tertahan .
Temuan-temuan penting tidak didapatkan,
Spit (6)
susunan bata terus diikuti dengan hati-hati .
Susunan batu bata di sisi barat mulai tampak Penggalian terus diperdalam untuk menda-
seluruhnya hingga dapat dipastikan merupakan patkan data-data yang lebih lengkap . Perlu ditam-
bangunan sudut . .Dengan demikian nyatalah bahkan bahwa tanah di sini mengandung partikel
dinding di sini membelok ke arah utara kemudian kuning (piryt) gembur coklat bercampur fragmen

29
bata (pecahan-pecahan bata) . Pendalaman hanya Tentang fondasi sudut tidak lagi disinggung-
dilakukan di sebelah timur susunan bats mendatar singgung karena telah mencapai tanah dasar fondasi .
dan di sebelah barat fondasi sudut . Hal ini di- Tentang hal ini telah diadakan penelitian
sebabkan oleh batu bata yang tersusun tersebut mendalam dengan membuat lubang percobaan
belum dibongkar serta ditemukannya konsentrasi yang tidak begitu lebar di dekat fondasi sudut
tulang di sebelah selatan fondasi sudut (sudut dan ternyata kosong tak ada susunan lagi . Susunan
barat daya fondasi sudut) . bata mendatar selebar 60 cm pun tidak disinggung-
Tulang-tulang terse but meragukan karena singgung sama sekali dengan tujuan untuk mengejar
baru kelihatan sedikit hingga belum dapat ke arah selatan apabila waktu mengijinkan .
diketahui dengan pasti . Perlakuan terhadap tulang Spit (7) telah dapat diselesaikan dan tak ada
ini memerlukan ketekunan dan kehati-hatian yang hal-hal yang penting yang perlu dilaporkan .
sungguh-sungguh mengingat kondisi tulangnya
sendiri telah sangat rapuh karena basah oleh Spit (8)
kelembaban yang tinggi . Untuk mengatasi Kondisi tanah : coklat gembur bercampur
kerusakan ini telah digunakan shellak . Posisi pecahan-pecahan bata .
konsentrasi tulang ini miring kira-kira 60 ° masuk Temuan-temuan Kereweng bfakas genteng
ke dalam tanah dan bertumpuk hingga me- juga sedikit arang, temuan-temuan penting tidak
nyulitkan proses pengangkatannya . Dilihat dari ada . Setelah tulang di dekat fondasi sudut
bentuknya seperti tulang paha kambing tetapi terangkat maka penanganan tulang di ujung barat
sangat kecil hingga membimbangkan . Kecuali kotak dilanjutkan . Tulang ini bentuknya tipis
tumpukan tulang paha (?) tersebut di sisi barat lebar dengan posisi masuk ke dinding penggalian
(dekat dinding barat) juga terdapat konsentrasi yang lapisan tanahnya terdiri dari tanah gembur
tulang yang bentuknya tipis lebar dengan posisi bercampur batu kali dan menambah kesulitan
miring masuk ke dalam dinding galian sisi selatan . penggalian . Di samping itu masih terdapat fragmen-
Tulang apakah belum dapat diketahui dengan fragmen tulang lain di sekitar tulang tipis itu
pasti . Di sebelah selatan konsentrasi tulang tersebut dengan posisi masuk ke dinding galian yang
terdapat konsentrasi pecahan-pecahan bata sedang keadaannya sangat rapuh . Susunan fondasi dinding
di sisi timur tidak begitu banyak .
sampai pada spit ini masih tersusun rapih lurus
ke bawah dan ukuran bata di sini rata-rata
Spit (7) 31 X 14 X 5 cm .
Lapisan tanah : coklat gembur bercampur
pecahan bata . Pendalaman tetap dilakukan tetapi Spit (9) .
tidak seluruh permukaan lubang karena susunan Keadaan tanah : coklat gembur bercampur
bata mendatar belum diangkat, fondasi sudut pecahan bata .
telah sampai pada tanah, tulang belum dapat Temuan-temuan : sebuah fragmen ukiran kayu
diangkat . yang agak baru terdapat angka tahun 1941 (foto
Temuan keramik tidak ada sama sekali baik no . 3) .
lokal maupun asing . Penanganan tulang terus Lubang galian sebelah timur banyak didapat-
dilakukan supaya dapat diangkat dan setelah kan bata beserta pecahan-pecahan bata yang
dikorek kedalam lagi ternyata di bawah konsentrasi berserakan . Dilihat dari ukurannya sangat mungkin
tulang tersebut masih ada konsentrasi tulang yang batu bata beserta pecahan-pecahannya adalah
lain yang keadaannya telah sangat rapuh dan merupakan reruntuhan fondasi di bagian atas
bentuknya sudah sangat
sukar diperkirakan . sebab data fondasi yang ada sekarang masih
Setelah tulang (konsentrasi tulang yang atas) tersusun rapih dan baik . Di sisi timur sampai
dapat diangkat, di bagian bawahnya didapatkan batas spit (9) - (10) tidak didapati apa-apa .
sebuah gigi serf kambing . Dengan demikian maka Batu bata beserta pecahan-pecahannya sengaja
teranglah bahwa konsentrasi tulang tersebut adalah tidak diangkat dan penelitian ditujukan pada
bagian kaki kambing . fondasi . Pada spit ini fondasi dinding telah

30
mencapai 15 lapis dan pada lapis ke 15 ini Bata Spit (2).
tersebut menonjol keluar (bagian bingkai) . Spit kedua ini mencapai kedalaman 50cm
Kemudian sesudah itu pecahan-pecahan bata dari permukaan tanah pada strata C . Keadaan
yang berserakan beserta bata yang lain dibersihkan tanah gembur bercampur dengan potongan-
untuk didokumentir . Pembersihan dilanjutkan potongan batu bata merah ; banyak ditemukan
hingga mencapai spit (10) . Karena mendesaknya terakota-terakota hiasan genting/wuwungan, tetapi
waktu maka penggalian hanya sampai spit (10) ada juga yang serupa dengan hiasan di Troloyo .
dan untuk mengetahui kondisi fondasi lebih Kereweng-kereweng dan keramik asing juga ada .
lanjut kami lakukan test pit sedalam 20cm dan Keramik asing ada yang bermotip Eropah dan
ternyata fondasi tersebut masih terus langsung Cina . Pada dinding menara (sebelah selatan)
ke bawah . terdapat konsentrasi gigi-gigi kurang lebih ada
5 buah terdiri dari gigi geraham dan gigi depan

Penutup . binatang . Tanah di spit (2) ini juga berpasir .

Melihat keadaan tanah yang demikian Spit (3).


dapatlah dipercaya ceritera para sesepuh bahwa Spit tiga dengan kedalaman 20cm dari spit (2),
dalam halaman tersebut telah diadakan pe- dimulai dari sudut menara sebelah timur . Setelah
ngurugan beberapa kali karena dalam penggalian mencapai kedalaman 20cm terlihatlah reruntuhan
yang dilaksanakan sampai pada spit (10) tanah batu bata merah yang sukar diangkat . Ini
belum juga steril . Tentang temuan keramik ; pada menyebabkan spit (3) ditambah lagi kedalaman-
umumnya yang terbanyak adalah keramik lokal
nya menjadi 30cm untuk mengetahui bata-bata
(pecahan genting) sedangkan keramik asing sedikit runtuhan tersebut . Setelah mencapai kedalaman
sekali . Hasil temuan Kotak A .2 . disusun dalam 30cm maka terlihatlah bahwa reruntuhan batu
daftar temuan, sebagai Lampiran A no . A .1 . bata ini yang merupakan susunan batu-bata dari
dan gambar penggalian pada Lampiran C, gambar arah menyinggung sisi menara sebelah timur,
no . A .8 . masih dalam susunan yang masih bersatu seperti
ada perekatnya . Keadaan tanah gembur berpasir,
C. KOTAK B .1 . berwarna kecoklatan agak hitam bercampur dengan
pecahan batu-bata merah . Selain temuan keramik
Spit (1) . asing dan keramik lokal, juga terdapat konsentrasi
Spit (1) ini direncanakan sedalam 20cm . tulang di dua tempat ialah pada kotak penggalian
Pada kedalaman rata-rata 5cm terdapat bata-bata yang membujur dari arah barat ke timur . Pada
merah yang bermacam ukuran dan merupakan konsentrasi di bagian barat ada konsentrasi tulang
urugan dengan puing-puing (bekas bangunan) . yang belum dapat dipastikan tulang binatang atau
Pada beberapa batu bata tersebut masih menempel tulang manusia karena situasi tulang bertumpuk
adukan pasirnya berikut kapur . Kemudian pada seperti tulang pergelangan tangan dan tulang-tulang
kedalaman 10cm sudah tidak terlihat lagi batu kaki (foto no . 4) . Tulang-tulang di bagian timur
bata merah . Spit pertama ini dinamakan/termasuk sudah dapat dipastikan adalah tulang binatang,
strata A + B . Pada kedalaman 5cm di atas, karena tulang itu adalah tulang rahang lengkap
termasuk strata A dan 20cm ke bawah adalah dengan gigi-giginya (gigi geraham) . (foto no . 5) .

strata B . Strata B ini merupakan urugan pasir dan


koral sedang keadaan pada strata A adalah tanah Spit (4) .

bercampur dengan puing-puing, warna tanah Pembukaan spit 4 ini mulai dari arah barat
adalah coklat kekuning-kuningan . Pada spit (1) ke timur dengan kedalaman 19cm . Keadaan tanah
ini tidak banyak temuan . Pada bagian timur yang lembab karena malamnya hujan turun dan air
membujur utara - selatan terdapat pecahan sekitar mesjid tumpah semua ke dalam kotak
keramik asing, bagian badan dengan ukuran penggalian B .I . dan berakibat tanah di Kotak B
panjang 9,5cm, lebar 6cm dan tebal 0,5cm . nampak juga masih bercampur dengan pecahan-

31
pecahan bata merah, pasir . Warna merah tanah Maka digali selebar 1 meter sampai ke dinding
sama seperti tanah yang terdapat di spit (3) . utara dari dinding menara dengan kedalaman
Temuan di spit (4) ini makin sedikit hanya 20 cm .
beberapa pecahan keramik asing dan pecahan Keadaan tanah gembur berpasir, berwarna
keramik lokal yang tidak penting . Pada dinding coklat kehitaman dan makin lembab . Ternyata
menara terlihat susunan batu-bata merah menara pada kedalaman 20 cm fondasi menara belum
yang bila dilihat garis susunan dengan yang di juga ditemukan hanya susunan batu-bata merah
atasnya ada kelainan . Dari ujung sisi menara masih tersusun ke bawah terus .
sebelah timur rata dengan susunan bata yang
di atasnya tetapi makin ke barat makin menonjol, Spit (8) .
mungkin ini karena adanya kemelasatan . (?) Untuk lebih meyakinkan fondasi menara
(foto no . 6) . maka digali lagi spit ke (7) dengan kedalaman
20cm, ternyata pada kedalaman 20cm masih
Spit (5) . terdapat susunan batu-bata merah yang masih
tersusun ke bawah .
Spit kelima ini kedalamannya 10cm, dengan
catatan batu-bata merah yang utuh tidak diangkat . Keadaan tanah gembur bercampur pasir
berwarna coklat kehitaman dan lembab . Temuan
Spit (5) berlainan keadaan tanahnya karena pada
hanya dua buah pecahan keramik lokal bagian
spit ini terdapat lens-lens yang berwarna hitam .
b ib ir.
Lens-lens ini diduga karena adanya lumpur (?) .
Bila dilihat di dinding sebelah utara tidak terlihat
Spit (9) .
adanya lens-lens tersebut . Temuan di spit (5)
ini hanya beberapa buah pecahan keramik asing Kedalaman spit ke (9) juga 20cm, dan juga
dan keramik lokal . dimaksudkan untuk lebih meyakinkan kedalaman
dari susunan batu-bata merah yang ada di sudut
Spit (6) . menara bagian timur sebagai fondasi menara
itu sendiri . Ternyata pada kedalaman 20cm di
Pembukaan spit (6) ini untuk memeriksa dan
spit (9) ini masih juga ditemukan susunan
memastikan keadaan tanah yang berwarna hitam
batu-bata merah yang masih tersusun ke bawah
di spit (5) yang diduga akibat endapan lumpur .
dan masih rapih susunannya (foto no . 8 dan 9) .
Pada kedalaman lima cm ternyata tanah-tanah
Keadaan tanah sama seperti pada spit (8) .
hitam itu makin banyak, diduga karena tanah
Temuan : tidak ditemukan temuan apa-apa,
pada spit (6) ini adalah merupakan tanah ash .
penggalian dianggap cukup .
Temuan pada spit ini hanya sebuah kepala kendi
Pada kotak penggalian B .1 . terdapat enam (6)
dari keramik lokal (foto no . 7) . Spit (6) pada
strata . Kedalaman seluruh kotak penggalian B .1 .
kedalaman 107cm dari permukaan tanah .
adalah ± 167 cm . Lihat gambar denah dan
stratigrafi kotak penggalian B .1 . pada Lampiran C,
Spit (7) .
gambar no . A .9 ., A .10 dan A .11 . Hasil temuan
Pembukaan spit ke tujuh ini dengan maksud kotak B .1 . disusun dalam Daftar Temuan sebagai
untuk mengetahui kedalaman dari fondasi menara . Lampiran A no . A .2 .

32
Menara dilihat dari arah utara, yang sekarang menjadi serambi depan .
Dinding batu-bata yang dibatasi dengan dua buah garis adalah tembok yang
sekarang telah tidak ada . Dalam ekskavasi fondasinya dapat ditemukan . Yang menjadi
tanda tanya mengapa fondasi tersebut berada di sana pada tanah urugaa ? Dan urugan
tersebut rupanya merupakan tanah urugan yang belum lama karena pada spit terakhir,
spit (9) didapatkan fragmen kayu berukir yang memuat angka tahun 1942 .
Di bawah spit (9) tanah sudah steril tetapi masih banyak fragmen batu-bata
dan lapisan fondasinya pun telah habis . Mungkinkah dahulunya tembok ini berdiri
tanpa fondasi ?

33
Menara dilihat dari arah utara, yang sekarang menjadi serambi mesjid .
Garis tebal menunjukkan candi Laras yang merupakan sudut dinding yang
fondasinya ditemukan waktu dilakukan ekskavasi tetapi ketebalan fondasi sudut
dinding ini tidak sama dengan fondasi yang membujur ke arah timur barat (fondasi
dinding lebih dalam daripada fondasi sudut dinding) . Mengapa hal ini menjadi demikian
sukar untuk dijawab, mungkin hal ini disebabkan karena adanya penggalian yang
dilakukan oleh orang mengingat di lapisan terakhir fondasi tersebut terdapat
konsentrasi fragmen tulang (kambing) yang tentunya disengaja ditanam di tempat
tersebut .
Sedangkan gapura di dalam garis hitam adalah gapura yang sekarang berada
di bawah kubah serambi mesjid yang kakinya terpendam oleh lantai serambi
(perhatikan tanda garis putus-putus) . Dua buah gapura kecil di sampingnya sekarang
tidak ada dan tidak diketahui dipindah kemana.

34
III . EKSKAVASI DI BUKIT BEGAWAN . barat sisi utara tersebut .
Tegalan yang ada di sini membujur mengikuti
A . PENDAHULUAN .
arah punggung bukit dan bertingkat-tingkat
1. Keletakan . (berteras) yang masing-masing tebingnya berketing-
Bukit Begawan termasuk wilayah Kabupaten gian 1-1,5 meter dan lebar tegalan kurang lebih
Kudus dan 'merupakan sebagian dari perbukitan 1-1,5 meter juga . Di situs ini digali dua buah
Gunung Muria. Bukit ini membujur ke arah kotak penggalian, yaitu kotak A dan kotak B yang
utara - selatan, yang mana lereng timur termasuk masing-masing berukuran 2 X 1 meter .
daerah Rahtawu sedang lereng barat termasuk Kotak A terletak pada teras kedua dari bawah
daerah Menawan . yang lebarnya sekitar 1,50 meter . Sebelah barat

Penggalian dilakukan di lereng barat bukit terdapat sungai kecil pada jarak ± 6 meter yang

yang termasuk wilayah Menawan dan ketinggian merupakan salah satu hulu dari sungai Gelis di

bukit dari permukaan laut sekitar 600 meter . Bukit Begawan . Kotak A adalah lereng yang

Untuk mencapai bukit ini dari jalan besar yang ditanami singkong, jagung di samping rumput-

barn saja selesai dikerjakan, harus menaiki lebih rumput alang-alang yang tumbuh tanpa dipelihara .

dahulu satu bukit dan untuk mencapai situs Berukuran utara-selatan 2 meter dan lebarnya
1 meter dengan arah barat-timur .
harus melalui dua punggung perbukitan .
Tanah di sekitarnya sama seperti pada

2 . Deskripsi situs. keadaan kotak A, tidak terdapat pengairan dan


merupakan daerah tadah hujan . Pada survai
Bukit Begawan seperti bukit yang lain, pertama tidak jelas dan tidak ditentukan daerahnya
keadaannya sangat gersang karena di sana-sini yang pernah disurvai dan daerah mana yang akan
hanya ditumbuhi rumput ilalang, pohon-pohonan digali . Maka kedatangan team ekskavasi ke tempat
perdu dan kadang-kadang digunakan sebagai itu mula-mula mengadakan survai untuk mengenal
padang tegalan dan persawahan padi gogo . Lereng
daerah dan menentukan situs untuk digali . Pada
bukit tidak begitu terjal dan air sukar diperoleh
radius 5 meter daerah kotak A banyak diperoleh
kecuali di lembah terbawah yaitu di kaki bukit
pecahan keramik asing dan lokal dibanding dengan
di mana terdapat selokan kecil . Keadaan tanahnya daerah sekitarnya .
gembur keputihan, di sana-sini terdapat batuan
Maka dengan data tersebut di atas dipilihlah
padas dan batuan basalt . Menurut ceritera orang
daerah untuk diadakan penggalian di sekitar itu
di sekitar daerah ini sering menemukan perhiasan
dan dinamai dengan kotak penggalian Kotak B .
emas seperti cincin misalnya .

4 . Tehnik Ekskavasi .
3 . Alasan penentuan kotak .
Karena situs ini berwujud tegalan yang
Sebelum dilakukan penggalian, dilakukan membujur sejajar punggung bukit dan lebar
dahulu survai permukaan oleh team untuk 120 - 130 cm serta tinggi ladang ± 110cm maka
menentukan situs . Hal ini dilakukan baik di lereng kami menggunakan cara pengkotakan (box-system)
barat maupun di lereng timur bukit terutama di dengan ukuran luas 200 X 120cm dengan dinding
lereng barat sisi utara yang tanahnya telah terbuka galian 25cm .
karena dipergunakan sebagai tegalan .
Seperti penggalian yang terdahulu maka
Di lereng barat sisi selatan seluruhnya masih untuk memudahkan penentuan keletakan artefak
tertutup oleh padang rumput, ilalang dan semak- maka penggalian di sini dilakukan dengan spit
semak . Dari penemuan permukaan (surface find) (tehnik spit) dengan rata-rata kedalaman 20 cm .
yang ada, ternyata di lereng barat sisi utara paling Temuan-temuan dikelompokkan sesuai dengan
banyak ditemukan artefak keramik asing . Untuk spit masing-masing dan diberi label yang lengkap .
menentukan kotak penggalian yang paling tepat Pendokumentasian dilakukan dengan menggunakan
maka dicari konsentrasi kereweng di sekitar lereng foto hitam/putih, berwarna dan slide berwarna .

35
B. KOTAK A . ini hanya ditemukan sebuah pecahan keramik
asing bagian bibir .
Pelaksanaan .
Setelah selesai pematokan, pembersihan dan Spit (5).
pendokumentasian maka dimulailah penggalian
di kotak A dengan bantuan tenaga lokal dua Pada spit (4) keadaan temuan sudah dapat
dikatakan tidak ada lagi, maka untuk meyakinkan
orang. Kotak penggalian A berukuran 2 X 1 meter
pada lereng yang berundak-undak, membujur bahwa kotak A itu sudah sampai lapisan yang steril
arah utara-selatan . maka dibuka spit (5) dengan kedalaman 20cm .
Pada spit (5) ini ternyata memang keadaan tanah
Spit (1) . sudah steril dan hanya ditemukan sebuah pecahan
keramik lokal bagian badan yang kecil sekali .
Spit (1) ini dengan kedalaman 20cm, dimulai Keadaan tanahnya sama seperti spit sebelumnya
dari sebelah utara ke selatan . Setelah humus dan dan semakin banyak ditemukan batu-batu padas
akar rerumputan serta akar jagung yang tumbuh yang besar yang merupakan bagian dalam, dari
di atasnya dibuang tanahnya agak keras dan kering . kotak yang digali (kotak A) . Dengan selesainya
Temuan pada spit (1) ini merupakan pecahan- spit (5) pada kedalaman 20cm maka selesailah
pecahan keramik lokal dan asing, tidak ada yang sudah ekskavasi di kotak A dengan alasan sudah
istimewa . tidak ditemukan lagi temuan-temuan dan tanahnya
sudah sampai pada bagian yang paling bawah .
Spit (2) . (foto no . 10) .
Dengan kedalaman 20cm, keadaan tanahnya Hasil temuan Kotak A disusun dalam daftar
bercampur dengan batu-batu padas, yang pernah temuan sebagai Lampiran A no . A .3.
teraduk karena digarap tanahnya . Warna tanahnya
hitam agak kompak . C. KOTAK B .
Temuan-temuan pecahan keramik asing dan
lokal kebanyakan dari bagian badan dan sebuah Pelaksanaan.
potongan besi berbentuk bulat panjang dengan Setelah pematokan selesai demikian pula
garis tengah 0,3 cm . pembersihan dan pemotretan selesai, maka dimulai-
lah penggalian dengan menggunakan tenaga lokal
Spit (3). 2 (dua) orang .
Kedalaman 20cm . Dimaksud untuk mentrasir
keadaan temuan yang makin sedikit dibanding Spit (1) .
dengan temuan di spit pertama . Spit ke (3) ini Spit ini digali dengan kedalaman 25cm .
selebar 50 cm ke arah barat dan merupakan umpak Keadaan tanah gembur, putih keabu-abuan kadang-
tangga . kadang terdapat batu kali yang tidak begitu besar .
Keadaan tanah sama dengan spit (1) dan Temuan-temuan tidak banyak, terdiri atas keramik
spit (2), ternyata temuanpun makin sedikit pula asing maupun keramik lokal . Untuk memudahkan
yang terdiri dari pecahan keramik lokal dan pembuangan tanah maka tanah galian dilongsorkan
asing . Batu padas pada spit (3) ini makin ke bawah (ladang di bawah) .
banyak lagi .
Spit (2) .
Spit (4) . Kedalaman spit ini 10 cm . Keadaan tanah
Keaalaman sama dengan spit (3) dan dengan tetap seperti di atasnya . Temuan keramik asing
membuat semacam undakan seperti tangga naik sedikit sekali demikian pula temuan keramik
selebar 30cm ke arah barat . Keadaan tanahnya lokalnya (untuk memudahkan pemeriksaan lihat
makin banyak didapati batu-batu padas dan bukan lampiran tentang temuan) .
yang kecil-kecil seperti batu koral, tapi yang Antara spit (1) dan spit (2) belum kelihatan
besar-besarpun sudah bermunculan. Pada spit (4) adanya perbedaan stratigrafi . Kemudian penggalian

36
diteruskan karena tak ada temuan penting yang peroleh data yang lebih banyak . Lapisan tanah
menghambat jalannya penggalian . tetap seperti di atasnya yaitu gembur dan sampai
pada spit ini belum terlihat adanya kelainan
Spit (3).
lapisan tanah . Pada spit ini sama sekali tidak
Kedalaman spit 10cm, dengan demikian ditemukan apa-apa dan kami kira lapisan ini
kedalaman telah mencapai 45 cm . Temuan-temuan telah steril . Untuk lebih meyakinkan tanah steril
adalah beberapa keramik asing dan keramik lokal, atau belum, penggalian terus kami perdalam
bekas-bekas mangkok Cina dan mungkin bekas lagi ke spit (8) .
kendi . Kondisi tanah, gembur agak basah kadang-
Spit (8) .
kadang terdapat pecahan-pecahan padas . Rupanya
tanah disini pernah diaduk karena tanahnya masih Keadaan tanah tetap gembur, hanya warna
sejenis, dan lapisan tanahnya belum juga tampak . agak lain karena basah dan setelah kering warnanya
ternyata sama . Temuan-temuan antara lain
Spit (4) . beberapa keramik asing tetapi hanya sedikit sekali

Kedalaman 10 cm . jumlahnya (lihat lampiran) .

Keadaan tanah gembur agak basah . Temuan- Diperkirakan bahwa tanah pada spit-spit
ini sudah akan steril tetapi ternyata masih
temuan ada beberapa keramik asing antara lain
didapatkan lagi dua artefak . Tentang lapisan
bekas piring dan beberapa keramik lokal bekas
kendi . (?) . tanah pada spit ini kami merasa lebih yakin bahwa
spit ini telah teraduk sampai dalam sekali karena
Spit (5). sampai spit ini kondisi tanah belum memberikan
Pada spit ini penggalian hanya dilakukan tanda-tanda adanya perubahan lapisan tanah .
pada sebagian area saja . Hal ini ditujukan untuk Perlu ditambahkan seperti halnya spit (5) maka
mempersingkat waktu mengingat ekskavasi di spit ini digali hanya sebagian area raja dengan
sini hanya tersedia waktu yang sangat sempit . maksud agar dapat mengejar kesempitan waktu
Keadaan tanah, tetap sama seperti pada yang ada .
spit (4) hanya lebih lembab (basah) .
Spit (9) .
Temuan-temuan, makin bawah makin sedikit
Untuk mendapatkan informasi data yang
dibandingkan dengan spit di atasnya . Di sini
lebih lengkap lagi maka ekskavasi dilanjutkan
mulai ada fragmen arang tapi hanya sedikit sekali
lagi dengan menggali spit (9) . Di sini tidak
dan sangat terpencar (fragmen arang disini boleh
didapatkan artefak sedikitpun, fragmen arang
disebutkan remukan arang yang sangat kecil) .
Kecuali yang tersebut di atas, di sini ditemukan juga tidak ditemukan lagi .

keramik asing warna putih mengkilap dan menurut Tentang lapisan tanah tetap sama dengan

pengamatan kami keramik asing tersebut berasal lapisan di atasnya dan dengan demikian teranglah

dari zaman baru . Hal ini di luar dugaan, mengapa bahwa pengadukan tanah disini telah mencapai

sampai ada keramik baru berada bersama-sama kedalaman 100 cm lebih . (foto no . 12) .

dengan keramik kuna pada kedalaman yang sama . Bahkan mungkin tanah ini (tanah ladang)
adalah tanah yang telah dikerjakan yang di-
Spit (6) . longsorkan dari lereng bukit sewaktu membuat
Sampai dengan spit (6) ini kedalaman tegalan . Hal ini terang dari artefak yang kami
penggalian telah mencapai 75 cm . Keadaan tanah temukan yaitu yang merupakan satu artefak
masih tetap gembur hanya disana-sini kadang- tetapi gempilannya ditemukan di spit lain
kadang ada batu padas . Temuan-temuan, terdapat dan juga terdapatnya fragmen porselin barn
fragmen arang terpencar-pencar sedang keramik bersama-sama dengan keramik asing (Cina) . Di
asing maupun lokal tidak begitu banyak . samping itu fragmen arang yang didapatkan adalah
arang yang belum tua dan sangat rapuh .
Spit (7). Gambar denah dan penampang kotak B
Penggalian lebih diperdalam untuk mem- dapat dilihat pada Lampiran C, Gambar B .12 .

37
IV . EKSKAVASI D I LANGGAR BUBRAH. Spit (2) .
Spit (2) mempunyai kedalaman 20 cm .
A. PENDAHULUAN .
Padu spit ini keadaan tanahnya agak gembur,
1 . Keletakan . berwarna coklat kekuning-kuningan . Di beberapa
Kotak A terbetak di sudut baratdaya bagian kotak terutama di bagian utara dan timur,
bangunan langgar . Kotak ini berbentuk huruf L, runtuhan-runtuhan bangunan masih banyak
menempel pada sisi selatan dan sisi timur tembok terdapat . Pada bagian barat sebelah selatan
kaki bangunan langgar . ditemuukan pula beberapa fragmen gerabah lokal
Permukaan tanahnya rata dan bersih, tidak dalam satu konsentrasi .
ditumbuhi rumput ataupun tanaman lainnya .
Kotak B terletak di bagian tengah sisi depan Spit (3).
bangunan langgar, menempel pada bagian luar Spit ini mempunyai kedalaman 20cm .
kaki bangunan dan undakan tangga pintu depan . Keadaan tanahnya hampir sama dengan spit (2) .
Sedangkan kotak C terletak di sebelah timur Penggalian spit (3) ini hanya meliputi separuh
hangunan Langgar Bubrah pada jarak 16 meter . bagian timur dari kotak A . Bagian barat kotak
Lihat peta situasi Langgar Bubrah dan sekitarnya, yang menempel pada sisi selatan bangunan tidak
Lampiran C, gambar no . C .13 . diteruskan . Tanahnya tidak banyak berbeda
dengan spit sebelumnya yaitu coklat kekuning-
2 . Alasan penentuan kotak . kuningan namun pada bagian utara terdapat suatu
Penggalian kotak B bertujuan untuk lapisan tanah agak hitam gembur dan bercampur
mengetahui keadaan strata di tepi tangga masuk sisa pelapukan .
dan keadaan struktur kaki bangunan yang terletak Lapisan ini bentuknya seperti lensa, meman-
di sisi timur . jang dari sisi kotak sebelah utara dan timur ke arah
Kotak C digali dengan tujuan untuk dijadikan barat daya kira-kira satu meter panjangnya .
kotak pengamatan (controle pit) . Penentuan kotak Temuan pada spit (3) ini agak berkurang tetapi
pengamatan di tempat tersebut sekaligus di- jenisnya sama seperti pada spit (2) .
maksudkan pula untuk memeriksa kemungkinan
adanya sisa bangunan lain di sekitar Langgar Spit (4) .
Bubrah mengingat bahwa berdasarkan keterangan Kedalaman 20 cm . Spit ini hanya merupakan
penduduk setempat pernah tergali satu susunan kelanjutan dari separuh spit (3) bagian timur .
batu bata yang mungkin merupakan tembok Keadaannya tidak banyak berbeda dengan spit (3) .
pagar bangunan langgar tersebut . Tanahnya agak keras berwarna kecoklatan .
Kedalaman maksimal yang dicapai pada spit ini
B. KOTAK A . 85 cm dari permukaan tanah . (gambar no. C .15).
Pelaksanaan . Temuan sangat sedikit, terdiri dari beberapa
potong kereweng .
Kotak A yang terletak di sudut baratdaya
bangunan langgar mempunyai ukuran sebagai C. KOTAK B .
berikut . Panjang kotak sisi selatan 3 meter, sisi
timur 2,50 meter dan lebarnya 1,50 meter (gambar Pelaksanaan.
no . C .14) . Kotak B yang menempel pada bagian luar
kaki bangunan dan undakan tangga pintu depan,
Spit (1) . berukuran panjang 2,50 meter dan lebar 1,50
Spit (1) mempunyai kedalaman 25 cm . meter . (gambar no . C .16 dan C .17).
Tanahnya berpasir dan halus dengan sedikit humus .
Spit (1).
Lapisan ini bercampur dengan pecahan-bata
dan puing sisi runtuhan bangunan . Pada lapisan Spit (1) mempunyai kedalaman 20 cm .
ini ditemukan beberapa kereweng . Pada spit ini tidak terdapat temuan-temuan yang

38
berarti . Temuan hanya berupa fragmen bata dan Spit (3) .
pecahan genteng yang merupakan sisa runtuhan
Berkedalaman 25 cm . Spit ini keadaannya
bangunan . Lapisan tanah bagian atas setebal agak berbeda dengan spit (2) . Tanah bercampur
± 10 cm merupakan tanah berpasir (urugan) . lapukan sampah mulai menghilang . Tanahnya
Pada sisi timur kotak B ini tanahnya agak gembur, bercampur pasir halus berwarna coklat kekuningan .
berwarna kehitaman bercampur dengan sisa Pada spit ini banyak ditemukan pula kereweng-
pelapukan yang mungkin berasal dari sampah . kereweng .

Spit (2) . Spit (4) .


Spit digali sedalam 20 cm . Tanahnya masih
Berkedalaman 25 cm . Lapisan tanah yang
tidak berbeda dengan di spit (1) tetapi sisa-sisa bercampur dengan pasir coklat kekuningan masih
pelapukan di spit ini menunjukkan bahwa sebagian
ada . sedikit di bagian barat kotak . Di separuh
dari kotak ini sudah terganggu (disturb) . Pada kotak, yaitu di bagian timur terdapat lapisan
spit (2), selain ditemukan kereweng dan sedikit tanah hitam bercampur sampah . Lapisan ini
sisa-sisa runtuhan bangunan, juga ditemukan ternyata cukup tebal . Sampai berakhirnya spit (4)
temuan-temuan seperti pecahan botol, gelas lapisan tanah sampah ini belum habis . Pada lapisan
dan piring baru . ini ditemukan sejumlah kereweng dan sejumlah
temuan berupa pecahan gelas, piring, kaleng .
Spit (3) .
Spit (3) hanya meliputi sebagian kecil dari Spit (5) .
kotak B yaitu di bagian sudut kotak sebelah
Spit (5) ini berkedalaman 25 cm . Keadaan
tenggara . Kedalaman spit ini sama seperti pada
tanah dan temuan sama seperti di spit (4) .
spit (2) . Kedalaman maksimal yang dicapai pada
kotak B ini 60cm dari permukaan tanah .
Spit (6) .
D. KOTAK C . Kedalaman 25 cm . Keadaan sama seperti
Pelaksanaan . spit (4) dan (5) .

Kotak C bentuknya empat persegi panjang,


Spit (7) .
berukuran 2,50 m X 1,50 m sedangkan bagian
yang digalinya berukuran 2 X 1 m. Kotak ini Kedalaman 25 cm. Dikerjakan hanya separuh
membujur dari barat ke timur. (gambar no . C .18) . kotak C yaitu bagian sebelah timur . Ternyata
spit (7) inipun mempunyai lapisan dan temuan-
Spit (1). temuan yang sama dengan spit-spit sebelumnya .
Berkedalaman 25 cm . Tanah pada spit (1) ini
berwarna coklat kehitam-hitaman, merupakan Spit (8) .
'top soil' dengan sedikit humus dan sedikit berpasir Spit (8) mempunyai kedalaman 25 cm .
halus . Lapisan tanah masih tetap berupa tanah sampah
Pada spit ini tidak ada temuan kecuali di berwarna hitam . Temuan-temuan barang baru
permukaan tanah berupa beberapa buah pecahan masih ada yaitu berupa pecahan gelas, kaleng-
kereweng dan genteng . kaleng bekas susu.
Agaknya di tempat ini pernah ada penggalian
Spit (2). dan kemudian lubang galiannya dipakai untuk
Berkedalaman 25 cm . Pada spit ini tanahnya tempat pembuangan sampah . Kedalaman maksimal
mulai agak berbeda dengan spit (1) terutama di pada spit (8) ini mencapai 200 cm di bawah
sebelah timur . Tanahnya berupa tanah berpasir permukaan tanah . Mengingat bahwa tanah di
bercampur lapukan tanah sampah berwarna hitam . kotak ini sampai kedalaman 200 cm sudah
Temuan tidak ada yang penting kecuali kereweng- terganggu maka penggalian di kotak ini dihentikan
kereweng . sampai pada spit 8 .

39
V. SUMMARY . *) The second site is at Bukit Begawan, which
forms part of the Gunung Muria range . Surface
The excavation at Kudus was carried out
finds included many foreign ceramics . The
at three sites - in the Mesjid Menara complex,
box-system at this site was used to make two
at Bukit Begawan and Langgar Bubrah .
excavations, namely Box A and Box B, each
These three sites each possess different
of which measured 200 x 120 cms . The average
archeological characteristics . The main purpose
depth of each level was 25 cms .
of the Kudus excavations was to conduct research
Box A was dug to level 5 . The soil at level
and observation of those buildings in the area
5 was already sterile and only yielded one very
which belong to the transitional period between
small fragment of local ceramic .
Hinduism and Islam in Indonesia .
Box B was dug to level 9 . The finds made
The name Kudus is derived from the Arabic
there are as listed .
word meaning "holy" and it appears that the
city of Kudus was established after 1527 AD The third site is Langgar Bubrah . Three
by Sunan Kudus . excavations were made - Box A, B and C .
Each level in Box A was to an average depth
The first site is the Mesjid Menara complex .
of 20 cms and this section was dug to level 4 .
In order to mark out the base of the minaret
The finds were scanty, consisting only of a few
and the remains of the foundations of the
pieces of local pottery .
surrounding wall the site was dug between the
Box B was dug in order to establish the
base and the floor of the stepped front porch .
state of the strata at the edge of the steps of
The surround of the base is already somewhat
the mosque building . It was dug as far as level 3 .
cracked .
Only some local pottery and a few traces of
This excavation was divided into sections
ruined buildings were discovered .
A2 and B1 . Box A2 was dug as far as level 9 .
Box C was dug as a control pit down to
The state of the soil shows clearly that it had
level 8 . It was evident that here there had already
already been dug several times because as far
been digging since some recent material, such
as level 10 the earth was not sterile . Most of
as pieces of glass, tin etc, was found at the
the ceramics found were small fragments of
lowest level .
local wares with only very few pieces of foreign
manufacture . After the excavation the results were
Box B1 was dug as far as level 9 to a depth documented, the diggings filled in and marked
of ± 167 cms and six strata were discovered . in the customary manner.
At level 9 structures of red brick were found .

.) . Terjemahan oleh Dr . J .F.H. Villiers (British Council) .

40
VI. LAMPIRAN-LAMPIRAN .
A. DAFTAR TEMUAN .
A.1 . Daftar temuan Kotak A2 - Kompleks Mesjid Menara .

No . SPIT
unit Temuan Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 .

1. KERAMIK LOKAL
- bibir - 4 - 1 1 - 3 - - - 9
- bahu 2
- alas/kaki - - - 2 1 - 1 - - 4
- tutup 1
- fragmen
genteng 50 40 - 36 54 - - 11 - - - 191
- fragmen
bubungan 15 - - - 7 - - 1 - - - 23 berhias.

Jumlah 65 44 - 37 64 3 3 14 - - - 231

2. KERAMIK ASING. - - - 6 - - - - - - 6
3. BATA (fragmen) 40 - - - - 67 - - 35 - 142
4. TULANG . 6
5. LOGAM .
- besi (fragmen) - 1

A.2. Daftar temuan Kotak B 1 - Kompleks Mesjid Menara .

No . SPIT
Temuan Jumlah Keterangan l
unit 1 2' 3 6 7 9

1. KERAMIK LOKAL
- bibir 1 21 29 5 1 - - 2 - 59
- badan - 5 3 - 1 - - - - 9
- dasar - 20 17 4 - - - - - 41
- leher - 8 12 1 - 1 - - - 22
- lain-lain 1
- terakota - 31 15 6 - - - - - 52

Jumlah 1 86 76 16 2 1 - 2 - 184

2. KERAMIK ASING .
- bibir 1 8 4 2 1 - - - - 16
- badan - 18 12 6 4 - - - - 40
- dasar - 5 2 1 - - - - - 8
- leher 1

Jumlah 1 31 18 9 5 1 - - - 65

3. TULANG - 2* - - - - - - 3

Keterangan 1* pada spit -kedua berarti terdapat sebuah konsentrasi gigi-gigi binatang .
Pada spit ketiga ada dua bush konsentrasi tulang binatang,
- pertama tulang rahang dan gigi-giginya lengkap
- kedua tulang belulang dan tulang belakang (?)
41
A.3. Daftar temuan Kotak A - Bukit Begawan .

No . . SPIT
urut T e m u a n Jumlah Keterangan
1 2 3 4

I. . * = pecah-belah
1. Krmk Asing bibir 1 2* - 1 - 4
2. Krmk Asing dasar 1 1 - - - 2
3. Krmk Asing badan 3 6 1 - - 10
4. Krmk Asing karinasi - 1 - - - 1

II. Keramik lokal


1. Bibir 1 1 1 - - 3
2. Badan 6 16 6 - 1 28
3. Leher - 1 - - - 1

III. TEMUAN PERMUKAAN

A. Keramik asing
a. Bibir 8
b . Dasar 7
c. Karinasi -
d. Leher - lain-lain :1
e. Badan 36

Jumlah : 52
B. Keramik lokal
a. Bibir 3
b . Dasar -
c . Karinasi 3
d . Leher lain-lain : 2
e. Badan 13

Jumlah : 21

42
B. DAFTAR GAMBAR DAN FOTO

Gambar
Gambar 1 Peta kepurbakalaan Kabupaten Kudus .
Gambar 2 Peta lokasi Mesjid, Menara dan Langgar Bubrah, Kudus.
Gambar 3 Kompleks makam Sunan Kudus, Mesjid dan Menara Kudus .
Gambar A.4. Situasi kotak penggalian di Menara Kudus .
Gambar A.5. Penampang kaki Menara Kudus sebelah timur laut .
Gambar A.6. Keretakan pada bagian batang kaki, sudut timur laut . Sisi sebelah timur Menara Kudus .
Gambar A.7 . Keretakan pada bagian batang kaki, sudut timur laut . Sisi sebelah utara Menara Kudus .
Gambar A.8. Penggalian kompleks Mesjid Menara, Kotak A2 .
Gambar A.9 . Penggalian Mesjid Menara, Kotak B1 .
Gambar A.10 . Denah penggalian Mesjid Menara, Kotak B1 .
Gambar A.11 . Stratigrafi Kotak Bl, Mesjid Menara .
Gambar B .12 . Penggalian Bukit Begawan ; denah dan penampang A - B, Kotak B .
Gambar C.13 . Peta situasi Langgar Bubrah dan sekitarnya .
Gambar C .14 . Penggalian Langgar Bubrah, Kotak A . Denah dan penampang P - Q .
Gambar C.15 . Stratigrafi sisi timur dan sisi utara, Kotak A . Langgar Bubrah .
Gambar C.16 . Penggalian Langgar Bubrah . Denah dan penampang P - Q, Kotak B .
Gambar C.17 . Penggalian Langgar Bubrah . Penampang R-S, Kotak B .
Gambar C.18 . Denah dan stratigrafi, Kotak C . Penggalian Langgar Bubrah .

Foto-foto .
Foto 1 Kotak penggalian A2 ; situasi spit (1) . Dipotret dari arah barat Mesjid Menara.
(Pus P3N no . 491).
Foto 2 Kotak penggalian A2 ; situasi spit (2) . Dipotret dari arah barat, Mesjid Menara . (Pus P3N
no. 515).
Foto 3 Fragmen ukiran kayu berangka tahun 1941 ; kotak penggalian A2 pada spit (9), Mesjid
Menara . (Pus P3N no . 524) .
Foto 4 Konsentrasi tulang di kotak penggalian B1 pada spit (3), Mesjid Menara (Pus P3N
no . 522) .
Foto 5 Tulang rahang binatang masih lengkap dengan giginya di kotak penggalian Bl pada spit (3),
Mesjid Menara. (Pus P3N no . 476).
Foto 6 Kotak penggalian Bl bagian Barat, pada spit (4) dan (5), Mesjid Menara. (Pus P3N no . 519).
Foto 7 Kepala kendi temuan di kotak penggalian B1 pada spit (6), Mesjid Menara. (Pus P3N no . 508).
Foto 8 Situasi spit terakhir spit (9) pada kotak penggalian B1 bagian timur kaki Menara Kudus .
(Pus P3N no . 526).
Foto 9 Temuan bata merah ; salah satu di antaranya dengan hiasan gores. Kotak penggalian Bl sudut
timur spit (9), Mesjid Menara . (Pus P3N no . 505) .
Foto 10 Situasi terakhir kotak penggalian A di situs Bukit Begawan . (Pus P3N no . 557) .
Foto 11 Situasi terakhir kotak penggalian B di Bukit Begawan . (Pus P3N no . 555) .
Foto 12 Situasi kegiatan penggalian di situs Langgar Bubrah . (Pus P2N no . 592) .

43
C. GAMBAR-GAMBAR .

is /J
PETA KEPURBAKALAAN KABUPATEN M . Sun . -° urea
0
K U D U S

0 2,5 K m
I

M NAWAN

G ON QSAR

]TO

9P

KALIPUTU

AN LA RDALEM

~Jlw
44 Gambar 1 Peta kepurbakalaan Kabupaten Kudus .
PETA LOKASI
MESJID, MENARA, LANGGAR BUBAR DI KUDUS
D
1976
200 N
1
KP. DAMARAN i
DESA KERJASAN

Gambar 2 Peta lokasi Mesjid, Menara dan Langgar Bubrah, Kudus .


KOMPLEKS MAKAM SUNAN KUDUS,MESJID
DAN MENARA D I KUDUS
0 20 m

Makam Umum

G SUMUR

MAKAM SUNAN KUDUS

M ESJ I D
GAPURA
GAPURA

--

111111111

I
I Makam Umum
BAK AIR
I
1\ 1) T--.
I SUM R
MENARA

SUMUR
I POM PA

II

sin

Gambar 3 Kompleks makam Sunan Kudus, Mesjid dan Menara Kudus .


SITUASI KOTAK PENGGALIAN
DI M ENARA
K U D U S
0 50 cm
I

A .!

MENARA

KETERANGAN

® Kotak penggatian

Gambar A.4. Situasi kotak penggalian di Menara Kudus .


Gambar A . 5 . Penampang kaki Menara Kudus sebelah timur laut .
MENARA
KERETAKAN KAKI SUDUT TIMUR LAUT
SISI SEB . TIMUR
0 1m
I 1

I
I
I 1
I
{ I
I

rjj

Gambar A.6. Keretakan pada bagian batang kaki, sudut timur Taut . Sisi sebelah timur Menara Kudus .

49
MENARA
KERETAKAN KAKI SUDUT TIMURLAUT
SISI SEB . UTARA
0 lm
6!!! M"ffimmmw

I
I

Gambar A . 7 . Keretakan pada bagian batang kaki, sudut timur laut . Sisi sebelah utara Menara Kudus .

50
PENGGALIAN MENARA MASJI D KUDUS
i
KOTAK A2
a e sa_~ 2
i
,d.ns ie:29 ,e .as

Y d

0
e

r
C
1

PENAMPANG 11

A-

PENAMPANG I

O= I

C 7

ETERANGA

a Tench urugan berca mpur krJul Can


b Tanah Mesa
Pcslr bercampur kora~.
d Tench bicsc
iM Torah
v A Bctu beta

Gambar A .8 . Penggalian kompleks Mesjid Menara, Kotak A2 .


P E N G G A L I A N MENARA MASJID KUDUS
KOTAK B1
0 50CM

1976
U

T
D E N A H PENGGALIAN
I

PENAMPANG 1-1

--- --o
O- -- - --
oa „ ~
o ~D

Opo cei • ~ l7 ~ m ~-

~ O
CC~
E7

PENAMPANG II-II

. ~_
..
WS _ ~ ~i

IIr1~11M11MIC//~, . -
~~ I~~I `
6

]memo i'∎
A, _ -

--
4 ~IOR
NuRANCaN
,
,NEW •
b
Tanah
PT
-g
ca'mpunkrikll
a
mpur
pecOhan eOtu merch dun . knral

• Humus cecahan seta


a nah COkLCI ",Ca umpur m l
C .m p-
'Cnah kemerahZan mpur p- .1- bate
• Bat, yang lelCE ruseak
• Bata merch
nbh
1

2
TuIg ng
Gigs=
O
ang
raison,

°egangan trend~

Gambar A .9 . Penggalian Mesjid Menara, Kotak B1 .

52
DENAH PEN GGALI AN
KOTAK B .I
0 50 CM

18 4 17.89

KETERANGAN
a . Pecahan ke rarni k .
b . Bate bata berhias,

Gambar A .10 . Denah penggalian Mesjid Menara, Kotak B .1 .

53
MENARA KUDUS
STRATIGRAF KOTAK BA

U 5o CM
f

CI

r d 11 JI JI ii I

© p od I
,OR"-

r I
,-J

i
I

,, ,,,7/ 1Kl-N,7 -V/ -


iv N- - 17- 1 "1 ""

O
aG
KETERANGAN
12= Batu merah
a Tanah urug campur pasir & koral .
b Pasir campur krikil .
c Humus campur batu bata .
d Tanah coklat muda campur krikil .
e Tanah- ke-merah2 an campur pec .
batu .

Gambar A.11 . Stratigrafi Kotak B .1, Mesjid Menara .


PENGGALIAN BUKIT BEGAWAN
KUDUS
KOTAK B
0 50 CM

DENAH

o
CJ
1 0 D
I

0
0
0

P ENAMPAN G A - B

Gambar B.12 . Penggalian Bukit Begawan ; denah dan penampang A-B, Kotak B .

55
PE TA SITUASI LANGGAR BUBAR
DAN SEKI TARNYA
0 IOM

rumah
a Sapak Ridwan

rumah
Ibu H . Nafiah
H . Gang

--l
Pabrik / Gudang tembaka
u
® I
C I
MZ i
Wgrun
Ibu

I
I l3apgk
_F
H.M.Hn -
I di
I
I
I
1
I
I
1
--J

9gpd k 0
Mg rmin
km m di

JI . Gang
.--

Pabrik / Gudan
g ternb a k au

K E T E R A N G A N
---~~ :---- Pagar hidup
• • - bambu
Dinding batu bats
~. Tanah yang telah di gali

Gambar C .13 . Peta situasi Langgar Bubrah dan sekitarnya .

56
PENGGALIAN LANGGAR BUBAR KUDUS
KOTAK A
1976
0 50 cm
U

D E N A H
I

PENAMPANG P-Q

i////i "~. . i/////O


V

KETERANGAN r
® Fragmen wadah gerabah lokal .
® Batu bata

Gambar C .14 . Penggalian Langgar Bubrah, Kotak A . Denah dan penampang P -- Q .


57
ST RATIGRAFI .
sist Timur

EKSKAVASI KUDUS 1976


sisi utara LANGGAR BUBRAH
0 KOTAK A
50 cm

KETERANGAN
A tanah humus campur pecahan bata .
B tanah coklat Kekuningan cam p u r pecahan
bata .
C tanah kecoklatan
batu kati
4 1 spit - pertama
2 spit kedua
3 spit keti'ga
4 spit keempat

Gambar C.15 . Stratigrafi sisi timur dan sisi utara, Kotak A . Langgar Bubrah .
PENGGALIAN LANGGAR BUBAR KUDUS
KOTA K B
1976

ma 0
I
50 cm
I

∎ mm Ir
U

40 0

1 PENAMPANG P-Q

"P I

I Spit pertama
2 kedua
3 ketiga
a Tonah urug
I I b Tanah biasa
c Tanah bekas sampah
® Dinding batu bats
R Tanah
W

Gambar C .16 . Penggalian Langgar Bubrah . Denah dan penampang P - Q, Kotak B .


Gambar C.17 . Penggalian Langgar Bubrah . Penampang R-S, Kotak B .
LANGGAR BUBAR

KOTAK C
0 1M

I I I

i ! I
I i I

STRATIGRAFI DINDING UTARA


to
A i A
0

I
O
~ ® I
D D
I
I © I

Io I

I ® I

KETERANGAN
A Tanah coklat kehi{om-hitaman Qp Pecahan kereweng lokal
berpasir halus . rye Pecahan bats .
B Tanah berpasir campur lapukan
sampah,warna hitam . 1Q-® Spit .
C Tanah campur pasir halus,
coklat kekuning-kuningan .
D Tanah hitam campur sampah .

Gambar C.18 . Denah dan stratigrafi, Kotak C . Penggalian Langgar Bubrah .

61
D. FOTO-FOTO .

Foto 1 Kotak penggalian A2 ; situasi


spit (1) . Dipotret dari arah barat,
Mesjid Menara (Pus P3N no . 491) .

Foto 2 Kotak penggalian A2 ; situasi spit


(2) . Dipotret dari arah barat,
Mesjid Menara (Pus P3N no . 515) .

62
Foto 3 : Fragmen ukiran kayu berangka tahun 1941 ; kotak penggalian
A2 pada spit (9), Mesjid Menara . (Pus P3N no . 524) .

Foto 4 Konsentrasi tulang di kotak penggalian BZ pada spit (3), Mesjid


Menara (Pus P3N no . 522) .

63
Foto 5 : Tulang rahang binatang masih lengkap dengan giginya di kotak
penggalian B1 pada spit (3), Mesjid Menara. (Pus P3N no . 476).

Foto 6 : Kotak penggalian B1 bagian barat, pada spit (4) dan (5), Mesjid
Menara . (Pus P3N no . 519) .

64
Foto 7 Kepala kendi teiiman di kotak penggalian B1 pacia spit (6),
Mesjid Menara . (Pus P3N no . 508) .

Foto 8 : Situasi spit terakhir, spit (9) pada kotak penggalian B1 bagian
timur kaki Menara Kudus . (Pus P3N no . 526) .

65
Foto 9 Temuan bata merah ; salah satu di antaranya dengan hiasan
gores . Kotak penggalian B1 sudut timur, spit (9), Mesjid Menara .
(Pus P3N no . 505) .

Foto 10 : Situasi terakhir kotak penggalian A di situs Bukit Begawan .


(Pus P3N no . 557) .

66
Foto 11 : Situasi terakhir kotak penggalian B di Bukit Begawan . (Pus P3N
no . 555) .

Foto 12 : Situasi kegiatan penggalian di situs Langgar Bubrah . (Pus


P2N no . 592).

67
I
I

Anda mungkin juga menyukai