dayaan
I ,
KALIMANTAN BARAT
DANSUMBAWA
I
.::.
DALAM PERSPEKTIF ARKEOLOGI DAN SEJARAH
Ill
SUSUNAN DEWAN REDAKSI
'-
Anggota (Members)
Prof. Dr. Haris Sukendar, APU (Arkeologi Prasejarah)
Prof. Ora. Naniek Harkantiningsih, APU (Arkeologi Sejarah)
Dr. Endang Sri Hardiati (Arkeologi Sejarah)
Drs. Sonny Wibisono, MA, DEA. (Arkeologi Sejarah)
IV
DAFI'ARISI
~=-7~ ~~ M~
v
r
...~-: - ·----!9';
iff -1 1'J i . , • CJ
t. '....J
I·
.c'
3. Man Khmer --- 93
4. Letusan Tambora ---94
s. Temuan Hasil Penelitian 2007 - - - - 102
6. Apa yang Dapat Dilakukan --107
VI
KEPURBAKALAAN DAN SEJARAH
KALIMANTAN BARAT
Bambang Budi Utomo*
Pengantar
2
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
3
0 Kalimantan Barut dun Sumbawa
Berita Tionghoa
1.
Sebuah kronik Tiongkok T'ai p'ing huan yu chi ( 976-983
Masehi) memberikan uraian sebagai berikut :
"Chin-li-p'i-shih terletak lebih dari 40.000 li di barat.daya
ibukota (Tiongkok) ... 20.000 lijauhnya di sebelah timurnya
terletak Chih-wu, 1.500 li di sebelah selatannya adalah Po-li
sedang di utaranya ada Liu-ch 'u. Di negara Chin-lip'i-shih
terdapat kota-kota dan rumah-rumah. Dalam berpakaian,
untuk pakaian bag ian atasnya mereka memakai kain putih
yang di bagian luarnya dilapis dengan kain berwarna seperti
warna awan pagi". Setiap kali akan makan, mereka
menebarkan tikar lebih dulu, kemudia"n meletakkan makcman
di atasnya baru mereka duduk di tikar ih1. Nama penguc;1sa
adalah Pen-to-yang-ya. Prajurit-prajurit berbaris di
depannya, mereka mempunyai senjata , perisai, dan
pelindung kepala. Peralatan penduduk di negara ini hampir
semuanya dibuat dari kulit kayu ".
4
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
5
0 Kalimantan Barat dan Sumbuwa
6
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
~.
~ ~"fu· 0
·~·
/. >. .
,-
A<l
./I
...,..._"'9_
"'""""'"""""'""''"
Coottl ond water'~ dominated
.., lho - • of StWijoycl
0 200 400 600
Sc.ole In miiM
Jalur pelayaran dan perdagangan di kawasa n barat Nusantara pada sekitar abad ke-7
Masehi ant ara Tiongkok dan kerajaa n-kerajaa n di Nusantara menu rut rekon struksi
Wolters (1974).
7
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
8
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
9
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
3· Tinggalan Budaya
Tinggalan budaya masa lampau mengenai keagamaan yang
pernah berkembang di Kalimantan Barat tidak sebanyak yang
ditemukan di Jawa dan Sumatra. Meskipun sedikit, tinggalan
budaya tersebut "eukup" untuk mengungkapkan latar belakang
agama yang pernah berkembang di Kalimantan Barat.
Berdasarkan pertanggalan relatif dari tinggalan budaya
keagamaan tersebut, ada kesesuaian dengan berita Tiongkok
mengenai kerajaan Chin-li-p 'i-shih atau Wijayapura yang
berkembang pada sekitar abad ke-6-7 Masehi. Berdasarkan
pertanggalan ini, diperkuat dengan pertanggalan Prasasti Batu
Pait, diduga awal peradaban di Kalimantan Barat berlangsung
sekurang-kurangnya sejak abad ke-6 Masehi.
Pengaruh budaya India yang diduga telah masuk pada a bad
ke-6 Masehi, agaknya terus berlangsung sampai abad ke-15
Masehi. Beberapa situs arkeologi mengindikasikan adanya
pengaruh Majapahit yang masuk ke Kalimantan Barat. Meskipun
demikian , belum ada satupun petunjuk tertulis yang berupa
prasasti menyebutkan ten tang nama institusi kerajaan di wilayah
ini.
10
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Kole ksi a rea-a rea loga m asa l Sa mbas, Kalim a nta n Ba rat , ya ng d isim . pa n di Briti sh
Muse um , Lond on . Kelo mpo k besa r a rea ya ng ditemuka n di dae rah Kalim a nta n Ba ra t
ini dike nal de nga n sebuta n "th e Sa mbas Treas ure·· .
(s umber: www.thebritishmu seum. ac.uk/co mpass)
II
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
12
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
.· •'·,.......
~ :. . \
i ~.t:~·· .; •
. .. I .
...·.,
...
, ..,~:
..~ of>: ..
.
I
'
·'
.r·
.·
/ '
.
J..__..v
···,. ·· ·L.
•.,
...
.· '-· - .. 4 •,
.· '
-·
.; ' ·-, ~--~
. ~J ':~ •
.... -
. .. . . ~·
• I ~.. •:
I '
·--. .. ...... ·' .·
. ,,'
'.:.-or "
_ _,. ""7' ~
I
''I -.-- -! -. - -
.. ·-·
Topografi Situs Sa bong Pelangi [Sumber: Peta Topografi Helai 10/V-t-m (Sambas)]
13
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
yang berkembang pada sebuah area ketika area itu dibuat biasanya
tereermin pada gaya sanggul dan pakaiannya. Dengan didasarkan
atas gaya terse but diharapkan dapat menunjukkan indikasi pada
priodejpertanggalan area.
Informasi mengenai area baik berupa teks atau foto
diperoleh dari situs www.ehristie's.eom. Dari foto yang ukurannya
terbatas itu , kemudian dibuat desk.ripsi semampu pengelihatan
yang terekam pada foto. Adapun pemerian dari area-area logam
tersebut, adalah sebagai berikut.
Buddha
14
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Buddha
15
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Buddha
16
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Buddha
17
0 Kalimantan Barat dan Swnbawa
Buddha
18
Kepurbaka/aan dan Sejarah Kalbar 0
Buddha
19
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Buddha
20
Kepurbaka/aan dan Sejarah Kalbar 0
Buddha
21
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Buddha
22
Kepurbukulucm dan Sejarah Kalbar 0
Buddha
Buddha
24
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Buddha
25
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Buddha
26
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Buddha
27
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Buddha
28
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Bodhisattwa
29
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Bodhisattwa Padmapani
30
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Bodhisattwa Padmapdni
31
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
panjang keluar dari bonggolnya yang ada di selah kiri lutut. Dari
bonggol tersebut masih ada lagi beberapa tangkai teratai yang
keluar. Kuntum teratai terletak di sebelah kiri mahkota.
Mukanya digambarkan oval dengan mata dipejamkan,
hidung tinggi, dan bibir agak tebal. Telinganya panjang dengan
memakai perhiasan subang. Mahkotanya berupa pilinan rambut
(jatamakuta). Pada bagian depan mahkota terdapat relung yang
berisi area Amitbha. Di sekeliling kepala terdapat lingkaran
prabha yang berbentuk einein.
Bodhisattwa Padmapani
32
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Bodhisattwa Padmapdni
33
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Bodhisattwa
34
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Asana
35
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
36
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
"I .
'
'!"' -,.
I
1:
t
'f
i
37
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Keadaa n Prasasti Ba tu Sa mpei ketik a awal dit emuka n oleh tim eks pedi si Born eo . Di
bagia n bawah go resa n se perti sulur- sulur da un te rdapat go resa n ya ng dituli s
dalam aks a ra Arab sebclah kiri ora ng be rkaca k pingga n?,
(Sumber: va n Nac rsse n, 19 41 ; Puslitba ng Ark enas )
38
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Topografi Situs Batu Pait [Sumber: Peta Topografi Helai n/VII-m (Nanga Taman)]
39
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
40
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Prasasti Batu Pait dipahatkan pada sebongkah batu a lam yang berukuran 4 x 7 meter.
Aksara prasasti ditulis di antara kelompok stiipa yang berjumlah tiga buah (kiri) dan
kelompok st1ipa yang berjumlah em pat buah (kanan). (dok. Bam bang Budi Utomo).
41
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
42
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
"'
. .,•.
I.
..._,_~. · ,...., lt.,..y,~ illlll
.....~.· .. '
0
~-~- -~ .
-... ,·,
/
' -~·
-.~- -
-- ~·-
·~--
... ......
··'
. ) ...· ~- '
·.'.· . .~~-
·.,, 1l .
·l 'l.
.~ .:
·v-··· ·i>
~.' . -r. · ·-~· · ·
-- . ..
_
·.•
F·•J ! ( · ··~,.~~~.
_
., , --i :.. -.'\\,
/ ..~~ ·:. .....:.
·''
. ,._
:~.:
. . .•
r ·. -t ·
~
\ ~ :
43
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
''
''
'' '
I
''
'I
''
'
\
'\
I
I
I I
~E' -
v - • \.:;.,.!(,~
- - - - -- -
Situs Nanga Sepauk terletak di sisi selatan (barat$ya) Sungai Kapuas di daerah
pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Sepauk. Daerah pertemuan sungai, tern pat
ditemukannya tinggalan budaya masa lampau, seolah olah merupakan sebuah
semenanjung yang menjorok ke arah Sungai Kapuas (Penggambar: Priyo Panuggul).
44
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Daerah pertemuan Sungai Sepauk dan Sungai Kapuas di Desa Emiang Empekan
(dok. Bambang Budi Utomo, 1997).
45
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Mukhalifiga
46
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
47
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Nandi
48
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
49
l . antan Bara t dan Sumbawa
OKa1m
)'-,_
//~'~ .
~~,,~
ij~-'',
'i%~,,
///<~,,
0 •-·• ·~-
mum
.
k dltemu
koo dl
d
oo"~
' ' -··" lorn"'" bo""'· b lob"'"' "
.
Situasi S1tus Benua
rumah pendu u
Lama. .
Tmgga
d k pada b1da?g.
lan budaya
tanah
SungaJ Pawan
yang koson~:
masa
(Penggamba ·
Letaknya dl se e
Surjono) 0
50
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
51
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Struktur bata ya ng terdapat pada sa lah satu kotak ckskavasi pacta kedala man sekitar 40
em. Di an tara bata-bata lepas terdapat bata yang berhias pada sa lah satu sisinya
(Dok. Bambang Budi Utomo)
Bata berhias dari Situs Bentm Lama , Ketapang. Ditcmukan di antara runtuhan struktur
bata (dok. Ba mbang Budi Utomo).
52
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Beberapa pecahan keramik bagian dasar dari sebuah mangkuk (kiri), dan pecahan
tembikar bagian cucuk dan payungan dari sebuah kendi (kanan)
(dok. Bambang Budi Utomo).
53
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Kompleks Makam Kramat Sembilan. Letaknya di sebelah hilir dari Situs Benua Lama.
Pada kompleks makam ini terdapat se mbilan makam kuna denga n nisan
dari abad ke-15 Masehi (dok. Bambang Budi Utomo)
54
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
4· Zaman Kuna
55
0 Kalimantan Barat dan Sumbau;a
56
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
PERPUSTAKAAN
DIREICTORAT P E NI NGGA LA III P l• R B41(AlA
57
OIRlKTORAT JENf1ER.A t SEJAiiAH 0 4 N ··v Q8 At<.ALA
DEPARTEM EN t<E 8UO AYAA N DAN PARIWISATA
0 Kalimantan Bamt dan Sumbawa
58
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
5· Awal Kesultanan
59
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
60
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
61
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
62
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
63
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
64
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
65
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
laut, suatu ciri penting pula dan erat berhubungan dengan suasana
politik serta perluasannya.49 Namun agaknya Kesultanan Sambas
bukan merupakan sebuah kesultanan yang kuat, karena tidak
pernah tampil dalam sejarah nusantara bahkan pernah menjadi
bagian dari Banjarmasin.
Kesultanan Pontianak merupakan satu-satunya kesultanan
termuda di kawasan Nusantara, bahkan di dunia, khususnya
termuda di Kalimantan Barat.so Kesultanan didirikan oleh dinasti
campuran antara Arab, Melayu, Bugis dan Dayak ini, dan menjadi
termuda di dunia, artinya termuda berdirinya dibandingkan
dengan kesultanan lain di dunia. Kesultanan ini didirikan pada
tanggal 23 Oktober 1771 Masehi bersamaan 12 Rajah 1185
Hijriah.s1Ia didirikan relatif lebih akhir dibanding dengan
kelahiran kesultanan lainnya tidak hanya di Kalimantan Barat,
tetapi juga di kawasan lainnya di Nusantara, karena tidak ada
kerajaan atau kesultanan lainnya, selain Kesultanan Pontianak,
yang berdiri pada periode yang sama dengan a tau lebih akhir dari/
setelah tanggal kelahiran Kesultanan Pontianak.s2
Selain terbungsu, kehidupan pemerintahan kesultanan ini
hanya berlangsung relatif singkat, 179 tahun, dan hanya
diperintah oleh delapan generasi sultan dari dinasti al-Qadrie,
sejak kelahirannya 1771 sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan
RI 1945. Setelah itu, kesultanan ini tidak lebih dari sekedar
warisan budaya yangtidak mempunyai kekuasaan politik apapun
lagi.
Kesultanan termuda ini memiliki keunikan sebagai warisan
sejarah Nusantara, karena walaupun kesultanan ini lahir lebih
akhir atau paling bungsu, tetapi ia telah menjadi pemersatu,
"unggul" dan memimpin kesultanan lainnya di kawasan
Kalimantan bagian barat, dan diperhitungkan oleh kesultanan
lainnya di kawasan regional (Riau, Siak, Tambelan, Siantan,
Palembang, Banjar, Paser, Melaka, Johor, dan Trengganu, serta
Banten dan Demak).s3
66
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
Kompl eks Keraton Qadaryyah di sisi timurlaut sungai Kapuas, bekas pusat
pemerintahan Kesultanan Pontianak (Sumber: Google Earth).
67
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
68
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
6. Penutup
69
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
70
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
71
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Endnotes
* Peneliti bidang Arkeologi dan Kerani Rendahan pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Arkeologi Nasional.
,Miiller, Georg, 1843,Deindische, Bij. I, him 193; Roth, H. Ling, 1896, "Alleged
native writing in Borneo", dalam Internationales Archiv fiir
Ethnographie, Band IX, him. 57-61. Leiden.
2 Enthoven, J.J.K., 1903, Bijdragen tot de geografie van Borneo's
Weterafdeeling. dl.II, him. 703
3Kern, H., 1917, "Note on writing in Borneo", dalam VG VII: him. 157-161. 's-
Gravenhage: Martinus Nijhoff.
4 Krom, N.J., 1931, Hindoe Javaansche Geschiedenis. 's-Gravenhage:
MartinusNijhoff.
svan Naerssen, F.H., 1941, "De Batoe Sampai bij Sanggau in de Westerafdeeling
van Borneo", dalam Cultureel Indie Derde Jaargang July/Aug 1941,
hlm.135-136. Leiden: E.J. Brill.
6Quaritch Wales, H.G., 1949, "The Sambas finds in relation the problem of
Indo-Malaysian arts development", dalamJMBRAS 22 (4): 23-31.
1Chhabra, B. Ch., 1935, "Expansion of Indo-Aryan culture during Pallava rule
as evidenced by inscription", dalam JASBL 1 (1): 1-64.
a Harrison, Tom dan Stanley J. O'Connors, 1970, Gold and megalithic activity
in Prehistoric and Modern West Borneo. Ithaca, N.Y. Cornell University
Asia Program Data Paper No. 77.
9 Bakker, 1884, "Het rijk Sanggau", dalam TBG XXIX: him. 356 dan 368
wLeur, J.C. van, 1955, Indonesian Trade and Society: Essay in Asian social
and economic history, him. 63. The Hague, Bandung: W. van Hoeve
uWolters, O.W, 1974, Early Indonesian Commerce: A study of the origins of
Uriwijaya, him. 65-66. Ithaca and London: Cornell University Press.
12Pelliot, P., 1903, "Le Fou-nan", dalam BEFEO III, him. 324-325
13Wolters, O.W, 1974, Early Indonesian Commerce: A study of the origins of
Uriwijaya, him. 174. Ithaca and London: Cornell University Press.
14Moens, J.L., 1939, "Srivijaya, Java, en Kataha', dalam TBG LXXVII (3), him.
317-486.
•sWolters, O.W, 1974, Early Indonesian Commerce: A study of the origins of
Uriwijaya, him. 175. Ithaca and London: Cornell University Press
16Krom, N.J., 1931, Hindoe Javaansche Geschiedenis, him. 72. 's-Gravenhage:
Martinus Nijhoff
72
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
73
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
29Kern, H., 1917, "Note on writing in Borneo" dalam VG VII him. 159-161. 's
Gravenhage: Martinus Nijhoff; Krom, N.J., 1931, Hindoe Javaansche
Geschiedenis, him 72. s'Gravenhage: Martinus Nijhoff; van Naerssen,
F.H., 1941, "De Batoe Sampai bij Sanggau in de Westerafdeeling van
Borneo", dalam Cultureel Indie Derde Jaargang July/Aug 1941,
hlm.135-136. Leiden: E.J. Brill.
3aM.M. Soekarto Karto Atmodjo, 1994, "Beberapa temuan prasasti baru di
Indonesia", dalam Berkala Arkeologi tahun XIV (Edisi Khusus), him.
1-5. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta.
31Krom, N.J., 1931, Hindoe-Javaansche Geschiedenis, him. 72. s'Gravenhage:
Martinus Nijhoff
32Quaritch Wales, H.G., 1949, "The Sambas finds in relation the problem of
Indo-Malaysian arts development", dalam JMBRAS 22 (4): 23-31.
33Chhabra, B. Ch., 1935, "Expansion of Indo-Aryan culture during Pallava rule
as evidenced by inscription", dalam JASBL 1 (1), him. 1-64; O'Connors,
Stanley J., 1965, Brahmanical Sculptu-,res of Peninsular Siam (Ph.D
Thesis) Cornell University.
34 M.M. Soekarto Karto Atmodjo, 1994, "Beberapa temuan prasasti baru di
Indonesia", dalam Berkala Arkeologi tahun XIV (Edisi Khusus), him.
1-5. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta.
35Nota dari Controleur Bakker tahun 1877; Bakker, 1884, "Het rijk Sanggau",
dalam TBG XXIX him. 368 dan 6oo; Bouman, 1911, "Nadere gegeven
omtrent den Batoe Pahat in Sekadau", dalam TBG UII him. 319
360'Connor, Stanley J. dan Tom Harison, 1964, "Western Peninsula Thailand
and West Serawak: ceramic and statuary comparisons", dalam Serawak
Museum Journal 2, him. 23-24; 562-566.
31Wolters, O.W, 1974, Early Indonesian Commerce: A study of the origins of
Uriwijaya, him. 322. Ithaca and London: Cornell University Press.
3sWolters, O.W, 1974, Early Indonesian Commerce: A study of the origins of
Uriwijaya, him. 322. Ithaca and London: Cornell University Press.
390udheidkundige Dienst, 1914, "Residentie Westerafdeeling van Borneo",
dalam OV Tweede Kwartaal No. 175-189: him. 140-147.
4 aSeluruh pulau dikenal pula dengan nama ini dan menjadi Borneo menurut
74
Kepurbakalaan dan Sejarah Kalbar 0
75
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
76
PERADABAN DI PULAU SUMBAWA
SEBELUM DAN SETELAH MELETUSNYA
GUNUNG TAMBORA*
Bambang Budi Utomo1
77
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Latar Belakang
78
Peradaban di pulau Sumbawa sebe/um dan 0
setelah m e/etusnya Gunung Tambora
79
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
80
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
SO km
Batas wilayah kerajaan-kerajaa n ya ng ada di Pulau Sumhawa. Kerajaan Tam bora, Langgar,
dan Pekat terletak di sekitar gunung Tam bora (Sumber: Cham bert-La ir, 1985).
81
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
82
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah m eletusnya Gummg Tambora
Dincling batu yang berceruk clipahat reli ef yan g menggambarka n Buddha clucluk bersila
(kiri) clan st1ipa clen ga n hiasan chattra pada bagian atasnya (kanan)
(clok. Puslitbang Arkeologi Nas iona l).
83
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Prasasti Wadu Tunti dari bahan batu andesit dengan gam bar dan tulisan pada salah
satu sisi permukaannya (dok. Metro TV).
84
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
85
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Tinggalan budaya masa lampau dari Situs Dora Bata, an tara lain berupa struktur bata
dan !urn pang(?) batu yang berhias (dok. Puslitbang Arkeologi Nasional).
86
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
menyebutkan nama-nama tempat tidak menyebut kerajaan.
Mungkin masih banyak lagi situs yang mengindikasikan pengaruh
budaya India. Namun karena letusan hebat Gunung Tambora
pada tahun 1815, situs-situs tersebut tertimbun abu vulkanis.
Adanya situssitus tersebut sekaligus menandai awal peradaban
di Sumbawa. Dengan demikian, ketika Islam masuk ke Sumbawa,
masyarakatnya telah mengenal suatu tatanan pemerintahan.
Tatanan pemerintahan tersebut entah berbentuk kerajaan, atau
hanya berbentuk kelompok-kelompok kecil setingkat desa dengan
seorang pemukajpenguasanya. Disebutkannya beberapa nama
tempat di Sumbawa dalam kakawin Nagarakrtagama dan
Prasasti Wadu Tunti mengindikasikan adanya suatu peradaban.
87
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
88
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
89
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
90
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah m eletusnya Gunung Tambora
91
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
92
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
93
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
3.MonKhmer
94
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
John N. Miksic dari Institute ofSouth-East Asia Studies, National
University of Singapore. Para pedagang yang berlaku sebagai
perantara pada waktu itu biasanya orang Tionghoa, Melayu, a tau
bahkan orang Eropa sendiri yang membawa barang dagangannya
dari Vietnam sampai di Sumbawa.
Sigurdsson tidak menjelaskan di daerah mana orientalis
Eropa itu bertemu dengan penduduk yang bahasanya mirip
dengan bahasa Indocina (Asia Tenggara daratan). Mungkin
mereka bertemu di daerah pesisir utara, sekitar 2 mil dari garis
pantai. Asumsinya, daerah tersebut dimukimi agar jauh dari
gangguan lanun yang sering terjadi di perairan Sumbawa. 26
Biasanya para pedagang a tau pendatang asing yang dituju adalah
pelabuhan yang ada penduduknya, dan letaknya di jalur
pelayaran. Sumbawa yang termasuk dalam wilayah sebelah timur
Nusantara memang termasuk dalam jalur pelayaran. Jalur
pelayaran di wilayah ini berkembang setelah kedatangan orang
Eropa di Nusantara, yaitu sejak abad ke-16.
Interpretasi Sigurdsson yang didasarkan atas
laporanlaporan kaum Orientalis bangsa Eropa tersebut tidak
dapat diabaikan begitu saja. Pembuktian secara linguistik melalui
kajian linguistik terhadap bahasa-bahasa yang berkembang di
Sumbawa perlu dilakukan. Bisa saja apa yang kaum Orientalis
dengar itu adalah bahasa lokal yang termasuk dalam bahasa
vokal27 ,seperti pada bahasa Mon Khmer.
4· Letusan Tambora
95
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Gunungapi Tambora dilihat dari arah Doro Peti (dok. Bambang Budi Utomo).
Besarnya letusan sampai memporak-porandakan seluruh
kerajaan yang ada di Pulau Sumbawa. Tingkat kerusakannya
tentunya berbeda, tergantung dari jauh dekatnya dari pusat
letusan, dan arah jatuhnya material yang dilontarkan.
Kerajaankerajaan yang ada di daerah kaki Tambora, seperti
96
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
Kerajaan Tambora, Pekat, dan Sanggar tentunya mengalami
kehancuran. Bahkan Tambora dan Pekat dapat dikatakan
musnah, sekalipun masih ada orang yang tersisa dan memberikan
"laporan pandangan mata". Sementara itu kerajaan lainnya,
seperti Sumbawa, Dompu, dan Bima tetap ada meskipun
mengalami kerusakan. Kerajaan Sumbawa yang semula eksportir
beras, setelah letusan Tambora tidak lagi.
Kehancuran sebagai akibat langsung karena letusan "tidak
seberapa", tetapi yang terparah adalah penderitaan yang
berkepanjangan, yaitu bahaya kelaparan sebagaimana
diceriterakan secara dramatis pada naskah:
97
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
98
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
"suatu pun tiada lepas manusia isi negeri Tambora; berapa-berapa ribu orang mati
terbakar itu" Bagian lai n menyebutkan "turunlah pasir bagai dikarang, habislah terkejut
sekalian orang".. Itulah gambaran sepintas pad a waktu bencana terj adi. Foto kiri
menunj ukkan Ia pi san awan panas tebal (1,5 meter) yang menutupi arang kayu bekas
rumah tinggal ya ng terbakar (ki ri dan kanan atas). Barang-barang rumah tangga yang
ditemukan dekat runtuhan rumah tinggal (dok. URI dan Bambang Budi Utomo).
99
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Rumah tradisional penduduk Sumbawa. Kira-kira bentuk ru mah seperti inilah yang
han cur ketika Tam bora meletus tahun 1815 (dok. Garuda)
100
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah me/etusnya Gunung Tambora
Dari contoh meletusnya Gunung Merapi pada awal abad
ke-10 terse but, dapat ditarik suatu simpulan bahwa bencana alam
hebat tidak selalu memusnahkan suatu kebudayaan. Mungkin
bisa saja musnah apabila kebudayaan itu terdapat di sebuah pulau
gunungapi. Peradaban Matarm tidak musnah karena
orangorangnya menyingkir dari daerah bencana. Dalam kasus
meletusnya Tambora, mungkin dapat disamakan dengan
meletusnya Gunung Sumbing, seperti yang diuraikan dalam
Prasasti Rukam (19 Okt. 907). Pada waktu gunung tersebut
meletus dengan hebat pada sekitar awal abad ke-10, beberapa
desa dan bangunan suci terkubur dalam lahar.32 Itupun tidak
memusnahkan peradaban Matarm . Dengan demikian, yang
terkubur dalam puing letusan hebat Gunung Tambora mungkin
saja masyarakat sebuah desa. Melihat jenis temuan ada yang
barang impor, masyarakatnya sudah maju dan telah mengenal
perdagangan jarak jauh. Mengenai apakah mereka kelompok
masyarakat yang berbudaya Mon-Khmer atau yang sekurang-
kurangnya yang berbahasa Mon-Khmer, saya belum berani
menjawabnya.
Letusan hebat Gunung Tambora dalam Syair Kerajaan
Bima33 yang ditulis tahun 1830 oleh Khatib Lukman, seorang
ulama Kerajaan Bima, melukiskan bahwa:
102
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
Atap Bangunan
Atap Bangunan terbuat dari rangkaian ijuk dengan tali
pengikat rotan. Rangka atap dibuat dari bambu yang dibelah
dengan ukuran lebar 5 em, sedangkan lebar atap ijuk sekitar so
em. Konstruksi atap dibuat dari balok kayu dengan ketebalan 8
em dan panjang 3 meter.
Runtuhan komponen bangunan ini ditemukan pada kotak
U4T1 dan U4T2 pada kedalaman sekitar 1,5 meter dari permukaan
tanah di bagian bawah dari lapisan runtuhan abu
Phreatomagmatic. Melihat posisinya, atap ijuk inijatuh tertimpa
materialletusan Plinian pumice pada tanggals April1815 (dok.
Bambang Budi Utomo: penggambar: Wayan Mudra).
Anyaman Bambu
Anyaman bambu ditemukan pada Kotak U4T1 pada
kedalaman sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. Bentuknya
oval dengan garis tengah terbesar sekitar 30-50 em. Di bagian
tengah terdapat lubang yang tepiannya berupa bilah bambu.
Anyaman diikat dengan tali bambu pada tepian bam bu.
Lubang yang di tengah ini juga berbentuk oval dengan garis
tengah berukuran sekitar 10-25 em. Ketebalan tepian anyaman
ini berukuran sekitar 3-5 em. Melihat bentuk dan ukurannya,
agaknya anyaman yang dibuat dari bambu ini merupakan tampah
103
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Buli-buli Keramik
Buli-buli keramik berasal dari masa dinasti Qing (abad ke-
19 Masehi) ditemukan pada kotak U4T2 pada kedalaman sekitar
1,5 meter dari permukaan tanah. Berukuran tinggi 10 em dan
garistengah badan 7 em. Hiasannya menggambarkan orang
sedang memaneing dengan warna biru. Bagian leher buli-buli
hingga mulutnya berwarna eoklat.
Ketika diangkat dari tempat asalnya, bagian bawahnya
tereetak bekas anyaman tali bambu. Agaknya pada waktu sebelum
tertimpa letusan Tambora, buli-buli keramik ini bagian
permukaannya dibungkus dengan anyaman tali (dok. Bambang
Budi Utomo).
104
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
Tali
Segulungan tali yang dibuat dari pilinan serat bambu
ditemukan pada dinding selatan Kotak U4T2 berbatasan dengan
Kotak U3T2 pada kedalaman sekitar 1,5 meter. Posisinya masih
baik tetapi keadaannya sudah rapuh menjadi arang. Di atasnya
terdapat balok kayu (dok. Bambang Budi Utomo)
Pis au
Ekskavasi yang dilakukan pada Kotak U4T2 dekat dengan
temuan gulungan tali berhasil menemukan dua bilah pusau yang
dibuat dari besi dan sebuah hulu keris (?)yang dibuat dari bahan
kayu. Sebilah pusau masih berada di dalam sarungnya yang dibuat
dari bahan kayu dengan ikatan dari tali bambu yang berukuran
Iebar 2 mm. Pisau yang masih dalam sarung berukuran panjang
sekitar 25 em dan Iebar mata pisau sekitar 3 em (dok. Bambang
Budi Utomo).
105
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Pemecah Pinang
Pemeeah pinang yang ditemukan di Kotak U4T2 dekat
dengan gulungan tali dibuat dari bahan besi. Keadaannya sudah
dipenuhi dengan oksida besi yang berwarna eoklat. Ukuran
tangkai- tangkainya 18 em (bawah) dan 17 em (atas) (dok.
Bambang Budi Utomo).
Tembikar
Penggalian yang dilakukan pada Kotak U4T1, setelah
mengangkat runtuhan atap ijuk, di bagian bawahnya ditemukan
peeahan tembikar yang mengumpul pada satu tempat.
Peeahanpeeahan tembikar ini agaknya berasal dari sebuah bentuk
tempayan (dok. Bambang Budi Utomo).
Tikar Lampit
Tikar lampit ini dibuat dari bahan rotan. Ditemukan pada
Kotak U4T1 di bagian bawah runtuhan atap ijuk. Keadaannya
106
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
sudah tidak lengkap lagi. Pada foto tampak bagian tepinya (kiri)
yang diikat dengan tali rotan dengan teknik menyilang pada bilah
rotan.
Tikar lamp it ini biasanya ditempatkan/ digelar pada lantai
bangunan tempat orang duduk-duduk (dok. Bambang Budi
Utomo).
Padi
Pada Kotak U4T2 ditemukan setumpuk padi yang masih
melekat pada tangkainya. Tumpukan padi ini tebalnya sekitar 10-
20 em. Keadaannya masih dalam posisi semula tetapi sudah
menjadi arang. Pada jarak sekitar 25 em ke arah selatan dari
tumpukan padi ini terdapat gulungan tali.
Tumpukan padi yang ditemukan tersebut, apabila diamati
butirannya merupakan padi ladang. Butirannya kecil dan lonjong.
Tidak membulat seperti bentuk padi saat ini ( dok. Bambang Budi
Utomo).
107
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
108
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah m eletusnya Gunung Tambora
5· Sejalan dengan pembangunan Museum Geologi di Mataram,
Lombok, perlu disertakan pemerintah kabupaten untuk
partisipasinya. Sementara itu , di tingkat Pemerintah
Kabupaten perlu dibuat semacam pusat informasi tentang hal-
hal yang menjadi ciri khas kabupaten yang bersangkutan.
Dapat dikemukakan sebagai contoh, Kabupaten Sumbawa
dengan tambang emasnya, Kabupaten Dompu dan Bima
dengan letusan Tamboranya.[]
109
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
Endnotes
* Tulisan ini merupakan pengembangan dari makalah yang disampaikan dalam
seminar "Menguak Misteri. Mengurai Sejarah Peradaban Gunung
Tambora: Mengurai Khazanah Alam dan Budaya Gunung Tambora
Serta Peluang Pengembangannya" yang diselenggarakan oleh Federasi
Mountaineering Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat,
di Gedung LIPI pada tanggal 22 April 2006.
1 Kerani Rendahan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi
Nasional
2 Informasi diperoleh dari Heryadi Rahmat dari Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Nusatenggara Barat.
3 Rouffaer, G.P., 1910, "Oudjavaansche Inscriptie in Soembawa." Dalam NBG
Bandung: Angkasa.
s Chambert-Loir, H., 1985, Cerita Asal Bangsa Jin dan Segala Dewa-
Dewa,Bandung: Angkasa, him 51.
6 Atmodjo, M.M. Soekarto Karto, 1994, "Beberapa temuan prasasti baru di
Indonesia", dalam Berkala Arkeologi Tahun XIV Edisi Khusus
(Evaluasi Data dan Interpretasi Baru Sejarah Indonesia Kuna), him. 2-
3· Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta. Prasasti ini untuk pertama
kalinya dibaca pada tahun 1983.
1 Sebuah area man usia yang tidak mempunyai anggota badan karena sudah
110
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
bagai kepulauan Sunda Kecil, mulai dari Pulau Bali sampai Pulau Timor,
saat ini terdiri dari tiga provinsi yaitu Provinsi Bali, Nusatenggara Barat
dan Nusatenggara Timur. Wilayah Provinsi Nusatengara Barat meliputi
Pulau Lombok dan Sumbawa dan pulau pulau kecil di sekitarnya. Selain
Kerajaan Bima, di Pulau Sumbawa terdapat kerajaan kerajaan
Sumbawa, Dompu, Sanggar, Tambora dan Papekat.
•3 D.F. van Braam Mortis, 1890, "Nota van Toelichting Behoerende bij het
Contract gesloten met het Landschap Bima op den 20sten October 1886,
aan de regeering ingediend door den Gouvernur van Celebes en
Onderhoorigheden", dalam TBG 33: 226 227; J. Noorduyn, 1987, "Bima
en Sumbawa, Bijdragen tot de Gescheidenis van Sultanaten Bima en
Sumbawa door A. Ligvoet en G.P. Rouffaer", dalam VKl, 129: 99-100
Foris Publication, Dordrecht Holland Providense USA.
•4 L.J. van Dijk, 1925, "De Zelfbesturende landschap pen in de Residentie Timor
Ill
0 Kalimantan Barat dan Sumbawa
23loc. cit. Menurut Coolham, hubungan antara Bima dan Manggarai terputus
sejak tahun 1928. (W. Th. Coolhaas, op.cit. : him. 168 )
,. Kesultanan Bima berakhir dengan dikeluarkannya Undang Undang No. 1
Tahun 1957 tentang penghapusan Daerah Swapraja yang kemudian
diikuti dengan pembentukan Daerah Tingkat II di seluruh Indonesia.
2s Sample, Ian, 2006, "Scientists find lost civilization buried by volcano", dalam
www.guardin.co. uk/indonesia/Story/ o,1720404,00.html (Wednesday,
March 1, 2006)
26 Gangguan lanun memang sering terjadi di Sumbawa, seperti yang
diceriterakan dalam Syair Kerajaan Bima."Pada waktu itulah
perompak Tobelo yang tubuhnya hitam memakai cawat menyerang
Sanggar: kota dibakar dan dihancurkan, Sultan Sanggar lari ke hutan;
para perompak merampas harta dan senjata dan menangkap tawanan.
Pelabuhan Kore dibinasakanjuga; perompak kemudian berlabuh dekat
Wera dan kota itupun dijarah dan dibakar".
27 Istilah dalam linguistik untuk menyebutkan suatu bahasa yang dalam
mengucapkan kata tidak mengenal akhiran mati, misalnya menyebut
nama "Abdul" diucapkannya "Abdu" tanpa bunyi "I"
2sTeks yang dipetik dari Naskah Held, satu-satunya catatan tentang letusan
Gunung Tambora yang tercantum dalam Bo' Kerajaan Bima
(Chambert-Loir, H., 1982, "Syair Kerajaan Bima", Naskah dan
Dokumen Nusantara III. Jakarta-Bandung: Lembaga Penelitian
Perancis untuk Timur Jauh (Ecole Franc;aise d'Extreme-Orient)
29 Roorda van Eysinga, P.P., 1841, Handboek der land- en volkenkunde,
geschied-,taal-, aardrijks- en staatkunde van Nederlandsch-Indie.
Amsterdam, 1841-1850, vol. II, him. 37-40
30 Poesponegoro, Marwati Djoenet dan Nugroho Notosusanto (ed.), 1984,
Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: P.N. Balai Pustaka.
3' Sindok atau dikenal juga dengan sebutan Pu Sindok termasuk dalam wangsa
ffil.ilendra, dinasti yang berkuasa di Matarm. Karena pada masa
pemerintahan raja pendahulunya berkedudukan sebagai Rakryan
Mapatih i halu dan i hino, ia dianggap sebagai pendiri wangsa baru,
yaitu wangsa I[ana.
32 Beberapa bangunan suci yang hancur akibat letusan gunungapi, misalnya
Candi Sambisari di Yogyakarta terkubur (lebih dari 5 meter) dalam
lapisan lahar letusan Gunung Merapi, dan Capdi Kepung di Kediri
terkubur (lebih dari 10 meter) dalam lapisan lahar letusan Gunung
Kelud tahun 1336. Kedua bangunan tersebut berhasil ditampakkan
kembali. Namun masih banyak lagi yang belum diketahui, terutama
yang berlokasi di sekitar Gunung Merapi.
33 Chambert-Loir, H., 1982, "Syair Kerajaan Bima", Naskah dan Dokumen
Nusantara III. Jakarta-Bandung: Lembaga Penelitian Perancis untuk
Timur Jauh (Ecole Fram;aise d'Extreme-Orient)
112
Peradaban di pulau Sumbawa sebelum dan 0
setelah meletusnya Gunung Tambora
34 Sumber lain menyebutkan seorang bernama Said Idrus yang berasal dari
engkulu dengan menumpang kapal Bugis datang ke Tambora. Di
Tambora ia ditipu raja dengan memakan daging anjing, dan pada
akhirnya Raja Tambora menyuruh orangnya untuk membunuh Said
Idrus di Gunung Tambora "Bawa olehmu orang Arab ini bunuh".
Akibatnya Allah murka dengan mendatangkan bencana meletusnya
Gunung Tambora.
113
JEIID~RA,_
ICO:.lRJ.T PEJ\,'JNGGALA, I'UP.BAJ<AU
: : : : OAAT SEJARAH DAN f' URBAKALA
OEPAATEMEII XEBUDAYAAN OAr< PARrNlSATA
114
..
Perpustakaa1
Jenderal K-
930. '
BA,
k
Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional
Jalan Raya Condet Pejaten No. 4, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12510 - Indonesia
Telp. + 62 21 7988171 I 7988131
Fax. + 62 21 7988187
Homepage: www.indoarchB«JJogy.com
E-mail: erkemtll 3@erkenetl.com
stlk_srkensll@yshoo. com