Makalah Mikologi (Pemeriksaan Dengan Sinar Wood)
Makalah Mikologi (Pemeriksaan Dengan Sinar Wood)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena telah melimpahkan
kita rahmat kesempatan dan pengetahuan sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah Mikologi ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini di susun
berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah kami terima.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah
membantu tercapainya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1
Kesimpulan........................................................................................
........12
3.2 Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian lampu wood
2. Mengetahui Teknik pemeriksaan lampu wood
3. Mengetahui cara aplikasi sinar wood.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Output pada lampu wood biasanya rendah, lampu wood yang khas
mempunyai output kurang dari 1 mW/cm. Sementara itu kedua melanin
epidermal dan dermal menyerap dalam gelombang, yaitu adalah kolagen
2
dalam dermis yang dimana sesaat setelah absorbsi fluoresensi dapat terlihat
pada batas biru. Namun harus diingat dalam general fluoresensi pada kulit
sangat buruk untuk dikarakteristikan. Spektra fluoresensi pada kulit manusia
seringkali berubah pada paparan kronik dari sinar matahari, mungkin
disebabkan oleh alterasi pada elastin dermal.
3
6. Sumber cahaya berjarak 4–5 inci dari lesi.
7. Tidak membersihkan daerah yang akan diperiksa karena dapat
menimbulkan negatif palsu akibat dilusi pigmen.
4
karena itu tidak akan terlihat jika sebelum dilakukan pemeriksaan sudah
dibersihkan dengan air.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lampu Wood merupakan alat diagnostik non-invasif yang dapat memberikan
fluoresensi tertentu. Fluoresensi merupakan pancaran cahaya Ketika terpapar
cahaya. Lampu Wood dapat memberikan fluoresensi dengan cara sinar yang
diarahkan ke lesi akan dipantulkan berdasarkan perbedaan berat molekul
metabolit organisme penyebab sehingga menimbulkan indeks bias berbeda yang
dapat menghasilkan pendaran warna tertentu.
Penggunaan lampu Wood tidak memerlukan keahlian khusus. Namun, beberapa
hal praktis yang harus diingat untuk menghindari hasil positif palsu, yaitu
menegakkan diagnosis yang salah akibat salah mengelompokkan individu
kedalam suatu penyakit.
3.2 Saran
Di harapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat memahami tentang
“Pemeriksaan Jamur dengan sinar wood”. Diharapkan juga agar para pembaca
dapat menguasai tentang materi Virologi dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
6
DAFTAR PUSTAKA
7
Sutanto, Imge. 2008. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : Balai penerbit FKUI.
Abdelal EB, Shalaby MAS, Abdo HM, Alzafarany MA, Abubakr AA.
Detection of dermatophytes in clinically normal extra- crural sites in patients
with tinea cruris. The Gulf Journal of Dermatology and Venereology. 2013;
(20)1: 31-9.
8
LAMPIRAN
9
10
11
12
13
14
15
16