Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Sekolah : SMK YAPIS FAKFAK
Nama Penyusun : Wa Marlin, S.Pd
Program Keahlian : Tata Busana
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Elemen : Persiapan pembuatan Busana
Tahun : 2023/2024
Fase :F
Alokasi Waktu : 60 JP x @45menit

B. Kompetensi Awal : Peserta didik mampu membuat lembar kerja sesuai dengan
spesifikasi desain

C. Profil Pelajar Pancasila : 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia.
2.Berkebhinekaan Global
3.Mandiri
4.Bergotong Royong
5.Bernalar Kritis
6.Kreatif
D. Sarana dan Prasarana  Sarana: ruang Kelas
 Pra sarana : Handout persiapan pembuatan busana , jaringan
internet,alat tulis menulis, laptop, white board dan peralatan audio
visual, buku poal, kertas pola

E. Target Peserta Didik : Klasikal, peserta didik dari kelas XI desain dan produksi busana
Peserta didik regular, tidak ada kesulitan mencerna dan memahami
materi ajar

F. Model Pembelajaran Project Based Learning

1
II. KOMPETENSI INTI
A. Capaian Pembelajaran Pada akhit fase F peserta didik mampu menyiapkan pembuatan
busana yang meliputi pembuatan lembar kerja sesuai dengan
spesifikasi desain, membuat langkah kerja produksi, mengambil
ukuran, membuat pola,memotong bahan, menghitung biaya dan
menentukan harga produk
B. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu membuat lembar kerja sampel
sesuai spesifikasi desain
2. Peserta didik membuat langkah kerja produksi
Pertemuan
3. Peserta 3-4 (6JP)
didik dapat mengambil ukuran
Kegiatan Awal (20 menit) Persiapan
4. Peserta didik dapat membuat pola
1. GuruPertemuan
5. Peserta mengucap 5-6
salam
didik mampu (6JPdan ) mengajak bahan
memotong peserta didik untuk berdoa
Kegiatan Awal (20 menit) Pertemuan
sebelumPersiapan
memulai 7-8 (6JP)
kegiatan.
6. Peserta didik mampu menghitung harga pokok dan harga
Kegiatan Awal (20 menit) jualPertemuan
2. 1.Guru
GuruPersiapan
menanyakan
mengucap 9-10 (6JP)
salam
kabar dan
peserta
mengajak
didik dan
peserta
melakukan
didik untuk
presensi
berdoa
Kegiatan Awal (20
C. Pemahaman Bermaknamenit) 1. Guru
sebelum
Persiapan
mengucap
memulaisalamkegiatan.
dan mengajak
Dengan mempelajari persiapan pembuatan produk, peserta didik untuk berdoa
(berkaitan dengan Apersepsi
1. Guru
2. sebelum
apakah menanyakan
mengucap
memulai
bisa salam
kabar
kegiatan.
mendukung danpeserta
mengajak
rencanadidikanda
peserta
dan melakukan
didik karir
untuk untukpresensi
berdoa
dimasa
3. 2.Peserta
Guru
sebelummenanyakan
didik
memulai
menyimak kegiatan.
kabarinformasi
peserta didik
terkaitdan
tujuan
melakukan
pembelajaran,
presensi
kompetensi keahlian atau depan?
produk yang dibuat atau penugasan
2. Guru
Apersepsi
menanyakan
dan asessmen.kabar peserta didik dan melakukan presensi
kehidupan sehati-hari) 4. Apersepsi
Peserta
3. Pesertadidik
didik
danmenyimak
guru berdiskusi
informasi melalui
terkait
pertanyaan
tujuan pembelajaran,
pemantik
D. Pertanyaan Pemantik Apersepsi
“apa
3. Peserta
penugasan
yang didik
anda dan
menyimak
ketahui
asessmen.tentang
informasi
1. Pernakah anda merencanakan pembuatan produk? busana
terkaitanak
tujuan pembelajaran,
4.
3. Peserta
penugasan
didik dan
menyimak
asessmen.
guru berdiskusi
informasimelalui
terkait pertanyaan
tujuan pembelajaran,
pemantik
Kegiatan Inti (220 menit) 2.4.Pernakah
Menggali
Peserta
penugasan
“apa didikanda
yangdandanmelakuakn
pengetahuan
anda
asessmen.
guru
ketahui yang
berdiskusipengambilan
berkait
tentangmelalui ukuran?
materi
blus pertanyaan pemantik
4. Peserta
“apa didik
yang dan
anda guru
ketahui
berdiskusi
3. Apa yang anda ketahui tentang pola? tentangmelalui
celana pertanyaan pemantik
Kegiatan Inti (220 menit) 1. “apa Menggali
Pesertayangdidik
andapengetahuan
menyimak yang berkait
power
ketahui tentang point yangmateri
rompi/bolero disajikan
Kegiatan Inti (220 menit) 2. Setiap Menggali
peserta pengetahuan
didik diminta yang untuk
berkait
mempersiapkan
materi lembar
Kegiatan Inti (220
E. Kegiatan menit)
Pembelajaran 1. kerjaMenggali
Peserta pengetahuan
didik menyimakyang power berkait
point materi
yang disajikan
3.1.
2. Peserta
Setiap didik
Pertemuan peserta
menyimak
membuat
1 (6JP) didikgambar
power
dimintapoint
kerja
untuk
yang
1 danmempersiapkan
disajikan
2
Kegiatan Awal (20 menit) 4. 2.
1. Peserta
Setiap
lembar peserta
didik
kerja
didikmenyimak
didik
Persiapan (5 menit) diberikan
diminta
power waktu
untuk
pointmempersiapkan
untuk
yang disajikan
mengajukan
lembar
3.
2.1.kerja
pertanyaan
Peserta
Setiap peserta
didik membuat
Guru mengucap didikdan
salam gambar
diminta
mengajak kerja
untuk 1 dan
peserta mempersiapkan
2 untuk
didik
5.3.
4. Peserta
Peserta
lembar
berdoadidik
kerja
didik
membuat
diberikan
sebelum diberikan
memulai instruksi
gambar waktu
kerja
kegiatan.untukuntuk
1mempersiapkan
dan 2 mengajukan diri
4.
3.2.Peserta
membuat
pertanyaan
Peserta didik
didik
suatumembuat
Guru menanyakan diberikan
karya
kabarberupa
gambar
waktu
peserta desain.busana
kerja
didik untuk1 dan
dan 2mengajukan
melakukan anak dan
5.
4. pertanyaan
membuat
Peserta
presensi pola
didik
didikbusana
diberikan
diberikan
anak instruksi
waktu untuk
untukmempersiapkan
mengajukan
5. Peserta
diri
pertanyaan
membuat
didik diberikan
suatu karya instruksi
berupa
untuk desain.blus
mempersiapkan dan
5. diri
membuat
Peserta
membuat
didik
pola diberikan
Apersepsi (15 menit)suatu
blus karya instruksi
berupauntukdesain
mempersiapkan
celana dan
Kegiatan Penutup (30 menit) 1. 1.Peserta
membuat
diri
Peserta didik
membuat
didikmengkomunikasikan
pola suatu
celanakarya
menyimak berupa
informasi kendala
desain
terkait tujuanyang dihadapi
rompi/bolero
pembelajaran,
selama
dan mengerjakan.
membuatpola
penugasan dan asessmen.rompi/bolero
Kegiatan Penutup (30 menit) 2.1.2.Peserta
Pesertadidikdidik
didikmengkomunikasikan
mengemukakan
dan guru kendala
berdiskusi melalui kesimpulan
yang dihadapi
pertanyaan dari
pemantik
Kegiatan Penutup (30 menit) 1. selama
Peserta
pembelajaran
“apa mengerjakan.
didikanda
yang mengkomunikasikan
yanglakukan
dilakukan. kendalaproduk”
dan pembuatan yang dihadapi
Kegiatan Penutup (30 menit) 3.2.1. selama
Peserta
Guru memberikan
mengerjakan.
didik
didik
mengkomunikasikan
penguatan
mengemukakan terhadap
kendala
kesimpulan
kesimpulan
yang dihadapi yang
dari
Kegiatan Inti (220 menit) 2. pembelajaran
selama
Peserta
dikemukakan
mengerjakan.
Menggali didik
oleh
yangpeserta
pengetahuandilakukan.
mengemukakan
yangdidik kesimpulan
berkait materi (340 menit) dari
4.3.
2. pembelajaran
Guru
Peserta memberikan
didik
didik
menerima
yang penguatan
dilakukan.
mengemukakan
apresiasi terhadap
dan motivasi
kesimpulan
kesimpulandari guru.
yang
dari
5.1.
3. dikemukakan
pembelajaran
Guru
Salah
Pesertamemberikan
seorang
didikoleh
yang peserta
peserta
menyimakpenguatan
dilakukan. didik
didik
power terhadap
memimpin
point yang kesimpulan
doa untuk
disajikan yang
4.
3. dikemukakan
2. Peserta
mengakhiri
Guru
Setiapmemberikan
didik
kegiatan
peserta oleh
menerima
peserta
didikpenguatan
pembelajaran
apresiasi
diminta didik terhadap
untuk dan
hari motivasi
ini.
kesimpulan
mempersiapkan dari guru.
yang
lembar
5. dikemukakan
4. Peserta
Salah
kerja seorang
didik menerima
oleh peserta
peserta apresiasi
didik
didik dan
memimpin
motivasi doa
dari guru.
untuk
5.
4. mengakhiri
3. Salah
Peserta
Pesertaseorang
didik
kegiatan
didik menerima
peserta
membuat pembelajaran
apresiasi
gambardidik kerja
dan
memimpin
hari1motivasi
ini.
dan 2 doa dari guru.
untuk
5. mengakhiri
Salah seorang
kegiatan peserta
pembelajaran didik memimpin
hari ini. doa untuk
4. Peserta didik diberikan waktu untuk mengajukan
mengakhiri kegiatan pembelajaran hari ini.
pertanyaan
5. Peserta didik diberikan instruksi untuk mempersiapkan diri
membuat suatu karya berupa desain.busana rumah

Kegiatan Penutup (30 menit) 1. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi
selama mengerjakan.
2. Peserta didik mengemukakan kesimpulan dari
pembelajaran yang dilakukan.
3. Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang
dikemukakan oleh peserta didik
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
5. Salah seorang peserta didik memimpin doa untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran hari ini.

Pertemuan 22 (6JP)
Kegiatan Awal (20 menit) Persiapan (5 menit)
1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk
berdoa sebelum memulai kegiatan.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik dan melakukan
A. Assesmen

N Jenis
Elemen CP Indikator
o Penilaian
1 Persiapan Pada akhir fase F, 1. Memahami Soal esai
Pembuatan peserta didik mampu pembuatan
Busana menyiapkan pembuatan lembar kerja
busana yang meliputi sampel sesuai
pembuatan lembar kerja dengan
sesuai dengan spesifikasi spesifikasi
desain, membuat langkah desain
kerja produksi, mengambil 2. Memahami
ukuran, membuat pola, pembuatan
memotong bahan, langkah kerja
menghitung biaya dan pembuatan
menentukan harga produk sampel
3. Memahami
pengambilan ukuran
4. Memahami
pembuatan pola
5. Memahami
pemotongan bahan
6. memahani
penghitungan biaya
dan penentuan
harga produ

Soal

1. Apakah saja alat yang digunakan untuk membuat pola secara manual?
2. Ukuran apa saja yang dipakai pada saat membuat busana rumah?

Kunci Jawaban

1. Kertas pola pensil, penghapus, penggaris, daftar ukurab


2. Lingkar badan, lingkar panggul, lebar muka, panjang punggung, lebar
punggung, lebar bahu, panjang baju

1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
N Tidak Kurang
Soal Lengka
o Lengkap Lengkap
p (3)
(1) (2)
Apakah saja alat yang digunakan untuk
1 membuat pola secara manual? 15 25 50

3
Ukuran apa saja yang dipakai pada saat
2 membuat busana rumah? 15 25 50

Skor Perolehan (SP) 30 50 100


Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM) 100
Nilai = (STP/SM) x 100

Tindak lanjut asesmen

N
Nilai Predikat Tindak Lanjut
o
1 0 – 69 Belum Kompeten Remidial
2 70 – 84 Kompeten Pengayaan
3 85 – 100 Sangat Kompeten -

B. Pengayaan / Remedial
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 80 diadakan remidiasi

III. LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Penilaian Produk

Nama Peserta didik :


NIS :
Kelas :

CEKLIS OBSERVASI-DEMONSTRASI/PRAKTIK
Perangkat : Daftar Cek Observasi – Demonstrasi/Praktik

Nama Peserta Didik :

Nama Guru : Wa Marlin, S.Pd

Mata Pelajaran : Membuat gambar kerja


Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan
pembuatan busana yang meliputi pembuatan lembar kerja
Capaian Pembelajaran : sesuai dengan spesifikasi desain, membuat langkah kerja
produksi, mengambil ukuran, membuat pola, memotong bahan,
menghitung biaya dan menentukan harga produk.
Tanggal Pelaksanaan :
Waktu :

4
Daftar Pencapaian
No. Poin yang dicek/ diobservasi Skor
Tugas/Instruksi Ya Tidak
1 Mensimulasikan 1. Bagian-bagian busana
cara menentukan
body line pada 2. Ukuran busana
dummy
3. Ketepatan ukuran pada pola

4. Garis pola

5. Tanda-tanda pola

TOTAL SCORE
Penilaian (Kompeten/Belum Kompeten/Cukup Kompeten)

5
Lembar kerja guru
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL OBSERVASI VIDEO MELAKUKAN PENGUKURAN TUBUH
INSTRUMEN PENILAIAN: PENGUKURAN TUBUH
KATEGORI PENILAIAN
ASPEK
PENILAIAN
Belum Kompeten (0-60) Cukup Kompeten (60-70) Kompeten (80-90) Sangat Kompeten (100)
Peserta didik mengamati,
Peserta didik Peserta didik mengamati,
menuliskan semua informasi
Proses Peserta didik tidak mengamati, tapi tidak menuliskan semua informasi
yang tersedia pada kolom
mengamati teknik melakukan pengamatan mengisi kolom yang tersedia pada kolom
pengamatan dan
mengukur tubuh pada video pengamatan yang pengamatan tetapi tidak
disediakan memberikan penjelasan yang
memberikan penjelasan
detail.
Peserta didik melakukan
Proses Peserta didik melakukan
Peserta didik tidak Peserta didik melakukan presentasi, aktif dalam
mengamati presentasi, tetapi tidak
melakukan presentasi presentasi, dan aktif dalam kegiatan dan berpartisipasi
diskusi presentasi aktif dan tidak
dan tidak berpartisipasi berkolaborasi kegiatan aktif serta memberikan
hasil diskusi
penjelasan yang lengkap
Proses
Peserta didik melakukan Peserta didik melakukan
mengamati Peserta didik tidak Peserta didik melakukan
simulasi demonstrasi, simulasi dengan baik dan
simulasi melakukan simulasi simulasi dan memenuhi semua
tapi tidak memenuhi sesuai serta memenuhi
demonstrasi demonstrasi semua poin yang dicek poin-poin yang dicek.
semua poin-poin yang dicek.
mengukur tubuh
Keterangan :
Peserta didik yang mendapatkan penilaian kategori BELUM KOMPETEN, maka harus mengikuti pembelajaran remedial.
Peserta didik yang mendapatkan penilaian kategori CUKUP KOMPETEN, boleh memperbaiki pekerjaannya.
Peserta didik yang mendapatkan penilaian kategori SANGAT KOMPETEN, diperbolehkan untuk menjadi mentor sejawat.

6
B. Bahan Bacaan / Materi

Persiapan Pembuatan Busana Rumah


A. Proses
Busana Proses pembuatan busana rumah yang baik harus dimulai dengan perencanaan yang
sudah dilakukan secara matang. Perencanaan tersebut meliputi proses menentukan cara untuk
membuat kebaya dan tahap penyelesaian agar hasil yang dicapai dapat sesuai dengan tujuan dan
harapan. Berikut adalah tahapan dalam penciptaan busana rumah:
a. Papan Inspirasi atau Moodboard Dalam menciptakan sebuah papan inspirasi atau moodboard
hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengkaji tema yang diangkat
b. Menciptakan Desain
Dalam menciptakan suatu desain busana rumah diperlukan beberapa tahapan dalam pembuatan
desain hingga mencapai tujuan, berikut tahapan dalam pembuatan desain :
1) Design sketching
Design sketching adalah desain yang digunakan untuk mengembangkan ide-ide dan
menerapkan pada kertas secepat mungkin.
2) Presentation Design (Desain Presentasi)
Presentation Drawing atau penyajian gambar adalah desain mode busana yang
digambarkan lengkap dengan warna
3) Production Sketching (Sketsa Produksi)
Production sketching ialah suatu sketsa yang akan digunakan untuk tujuan produksi. 55 atau
corak kain pada suatu pose tubuh tertentu yang dapat dilihat pada bagian depan dan
belakang.
4) Fashion Illustration
Fashion illustration adalah transmisi mode melalui sebuah diagram; sebuah bantuan visual
desain yang dijelaskan melalui majalah fashion dan fashion illustrator.
5) Decorative Design Sketching
Pembuatan sketsa dekoratif menggunakan aplikasi corel dengan menggunakan menu
outline trace, gambar yang diambil dapat dirubah ke dalam bentuk sketsa.
6) Decorative Design
Desain dekoratif atau desain hiasan dibuat dengan menggunakan hiasan bordir yang
diaplikasikan dengan menggunakan teknik bordir pada bentuk hiasan Dadak Merak dan
diaplikasikan menggunakan teknik aplikasi tangan pada hiasan bordir bulu merak.
7) Accessories Sketching
Pembuatan sketsa aksesoris menggunakan aplikasi corel, cara membuatnya yaitu dengan
menggunakan menu Bezier tool.
8) Accessories Design
Pada pembuatan aksesoris hiasan kepala menggunakan teknik bordir dengan desain
simetris menyesuaikan karakter dari cocktail dress yang dibuat. Pada tepi bordir diberi
hiasan berupa tulle yang dikerut mengelilingi tepi hiasan kepala

Ada beberapa jenis rumah antara lain :


 Daster/dress
 Babay doll
 Kaos
 Celana pendek

B. Pembuatan Busana Rumah


Proses pembuatan busana kebaya dimulai dengan perencanaan yang matang. Perencanaan
tersebut meliputi proses menentukan mode atau cara untuk membuat busana dan tahap
penyelesaian agar hasil yang dicapai dapat sesuai dengan tujuan dan harapan. Proses
pembuatan kebaya meliputi 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Persiapan
meliputi pembuatan bahan kerja, pengambilan ukuran, pembuatan pola, merancang bahan, dan
merancang harga.
7
a. Persiapan. Persiapan yang dilakukan dalam proses pembuatan kebaya dengan sumber ide
adalah sebagai berikut :
1) Pembuatan Gambar Kerja
Pembuatan gambar kerja bertujuan menggambarkan desain busana rumah serta detail
secara lengkap yang disertai dengan keterangan pada bagian busana rumah untuk
menghasilkan hasil yang maksimal. Tujuan membuat desain kerja adalah untuk memberikan
petunjuk dan pedoman dalam pembuatan busana.
2) Pengambilan Ukuran
Pengambilan ukuran dilakukan sebelum pembuatan pola. Hasil pengukuran yang diperlukan
dalam pembuatan kebaya untuk wanita remaja ini antara lain:
a) Lingkar Badan : 82 cm
b) Lingkar Panggul : 91 cm
c) Lebar Muka : 34 cm
d) Panjang Muka : 30
e) Panjang Punggung : 38 cm
f) Lebar Punggung : 36 cm
g) Jarak dada : 17 cm
h) Tinggi dada : 17 cm
i) Lebar bahu : 12 cm
j) Lingkarr leher : 36 cm
k) Tinggi panggul : 22 cm
l) Lingkar kerung lengan : 46 cm
m) Lingkar per. tangan : 16 cm
n) Panjang lengan : 61 cm

3) Pembuatan Pola Busana


Sistem pembuatan pola kebaya dengan sumber ide ini menggunakan pola praktis. Pembuatan
pola yang baik harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a) Pengambilan ukuran harus dilakukan dengan cermat dan teliti dengan menggunakan
peterban sebagai alat bantu.
b) Penggunaan garis lengkung yang luwes dan dapat dibantu dengan penggaris lengkung.
c) Perhitungan dan pemecahan pola harus cermat. Untuk menggambar pola kecil digunakan
skala 1:6. Adapun proses pembuatan pola dasar busana sesuai dengan desain adalah sebagai
berikut :
d) Mengubah pola dasar sesuai desain
C. Perancangan Bahan
Rancangan bahan adalah meletakkan pola busana dalam ukuran skala pola di kertas bahan
( kertas paying/kertas kopi/kertas coklat) sesuai lebar dan arah serat pada bahan yang akan
digunakan. Rancangan bahan bertujuan agar meminimalkan dan mengetahui seberapa banyak
bahan yang diperlukan untuk suatu mode busana. Adapun langkah merancang bahan yaitu :
a) Menyiapkan pola dan kertas payung dengan ukuran 1:6
b) Meletakkan pola di atas kertas payung dan menghitung banyaknya bahan yang diperlukan
untuk tiap pola, lengkap dengan kampuh dan kelimnya.
c) Mengukur berapa banyaknya bahan yag diperlukan. Kemudian hal yang perlu diperhatikan
dalam merancang bahan adalah :
a. Arah serat dan kain harus sesuai dengan arah serat pada pola.
b. Dalam meletakkan pola pada kain diatur sedemikian rupa agar tidak sia-sia, dimulai
dengan meletakkan pola yang paling besar kemudian pola yang kecil.
c. Untuk bahan yang bermotif, sebaiknya diperhatikan arah motif, dan perhatikan ukuran
kampuh.
D. Kalkulasi Harga Kebutuhan
Kalkulasi harga adalah mencatat dan menjumlah semua bahan yang dibutuhkan dalam membuat
suatu busana. Kalkulasi harga bertujuan untuk meminimalkan dan mengetahui besar biaya yang
dikeluarkan dalam suatu model busana . hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
kalkulasi harga adalah:
a) Mencantumkan nama bahan, banyaknya bahan yang dibutuhkan, harga satuan, jumlahnya
8
total dari bahan-bahan yang dibutuhkan.
b) Nama barang disesuaikan dengan jenis bahan apa yang digunakan, misal bahan pokok, dan
bahan penunjang.
c) Dalam menentukan jumlah harga, disesuaikan dengan banyaknya barang yang digunakan
atau diperlukan.
d) Semua barang harus tercatat agar perhitungan biaya dapat lebih tepat.
Berikut ini contoh tabel daftar rancangan harga kebaya:

Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Keterangan Jumlah harga


katun 2m 100.000 Lebar 150 cm 200.000
Benang jahit 1 clos 2.000 Sesuai warna 2.000
bahan
Total 202.000

BUSANA ANAK

Pengertian Busana AnakPakaian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh,
baik denganmaksud melindungi tubuh maupun memperindah penampilan tubuh dengan cara
memakaibusana. Busana anak segala sesuatu yang dipakai anak-anak mulai dari ujung sampai
ujungkaki.
C. Klasifikasi Busana Anak
1. Penggolongan Busana Anak Berdasarkan Kesempatan yaitu busana bermain, busana sekolah,
busana olahraga, busana pesta, busana rekreasi
2. Busana anak berdasarkan usia yaitu, busana anak, batita, buasan anak usia sekolah
3. Busana anak berdasarkan jenis kelamin yaitu busana anak perempuan dan busana anak laki-laki

A. Prinsip prinsip meletakkan pola di atas bahan


Prinsip-prinsipnya adalah :
1. Mengutamakan pola-pola yang besar dahulu yaitu diletakkan disudut bahan setelah dilipat dua. Baru
setelah itu pola-pola yang kecil (tata letak pola sesuai dengan rancangan bahan yang telah dibuat).
2. Setelah selesai dan yakin tidak akan ada perubahan, pola disemat dengan jarum pentul. Arah kepala
jarum pentul kedalam sedangkan ujungnya menghadap keluar.

B. Teknik Meletakkan Pola Di Atas Bahan Dan Memotong

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum proses menggunting bahan tekstil dilakukan,
yaitu:

1. disain busana
2. pola disiapkan sesuai disain
3. penomoran pola, pola diberi nomor mulai dari pola yang besar dahulu baru yang kecil nomor
pola dapat dibuat dari 1,2,3, dan seterusnya tergantung kepada jumlah pola yang ada.
4. garis arah serat (grain line), tanda pola berupa garis lurus berbentuk anak panah pada kedua
ujung garis, yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan posisi pada saat meletakkan
pola di atas bahan tekstil

9
Ada tiga (3) garis arah serat yang selalu digunakan pada pola, yaitu.

Keterangan gambar

1. Garis arah serat memanjang/vertikal menunjukkan bahwa pola akan diletakkan pada bahan
yang memanjang
2. Garis arah serat menyerong/diagonal menunjukkan bahwa pola akan diletakkan pada bahan
serong 90 derajat.
3. Garis arah serat melebar/horizontal menunjukkan bahwa pola akan diletakkan pada bahan yang
melebar.

 Penomoran dan tanda pola sangat penting di dalam proses meletakkan pola, untuk
mengantisipasi kekeliruan yang akan berakibat fatal.
 Setelah penomoran pola dan tanda pola lengkap, baru kita atur atau tata pola di atas bahan
sesuai nomor pola dan tanda-tanda pola.
 Disain merupakan pedoman dalam pembuatan dan pengecekan pola. Perhatikan disain
yang akan dibuat, karena akan memengaruhi jumlah pola yang ada.
 Jenis dan corak kain sangat memengaruhi peletakan pola pada bahan tekstil. Bahan polos
atau bercorak abstrak/tidak beraturan lebih mudah mengatur letak polanya dari pada bahan
yang bermotif searah dan beraturan. Bahan tekstil bermotif kotak atau garis memerlukan
ketelitian yang tinggi.

Cara meletakkan pola pada bahan tekstil dapat dikelompokkan berdasarkan jenis bahan tekstil,
antara lain:
- Jenis kain polos dan bercorak bebas (tidak beraturan) dan tidak berkilau seperti kain katun dan
sejenisnya.
Pola dapat diletakkan dan ditata secara bolak balik atau dua arah berlawanan. Letak pola
tidak akan mempengaruhi hasil jadi suatu busana.

- Jenis kain dengan tekstur berkilau seperti satin atau tekstur berbulu seperti beledru, timbul seperti
corduroy.

Lembaran pola harus diletakkan searah dan tidak boleh berlawanan, agar efek kilau
bahan tekstil tidak berlainan, yang dapat mempengaruhi hasil suatu busana.

10
- Jenis kain bercorak searah dan bertumpal
Cara meletakkan pola diatur searah/sejalan dengan arah corak bahan tekstil

- Jenis bahan bercorak kotak dan garis


Pola harus diletakkan dengan sangat hati-hati dan benar-benar harus diperhitungkan agar kotak
dan garis menyambung satu sama lain. Corak berkotak kecil lebih mudah diatur pada dari corak
yang bercorak besar. Saat meletakkan pola, jenis bahan tekstil bercorak kotak dan garis yang
seimbang antara kanan dan kiri, bawah dan atas. Cara meletakkan polanya dilakukan searah atau
dua arah. Sebaliknya, corak berkotak dan bergaris yang tidak seimbang cara meletakkan polanya
harus searah. Pengaturan pola pada bahan bercorak kotak lebih sulit dari pada bahan tekstl yang
bercorak garis

11
Meletakkan pola bahan bercorak kotak yang tidak seimbang

Meletakkan pola pada bahan bermotif garis yang tidak seimbang

Setelah meletakkan pola di atas bahan dilakukan dengan benar, langkah selanjutnya adalah
memotong bahan.

Sebelum kita mulai memotong bahan ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Gunting yang digunakan harus gunting kain


2. Gunting harus panjang dan ujungnya runcing
3. Gunting harus tajam

12
Marker Layout Blus

1. Pengertian marker layout blus


Dalam dunia industri busana yang di maksud dengan marker layout adalah rancangan
bahan busana. Merancang bahan adalah memperkirakan banyaknya bahan yang dibutuhkan pada pros
es pemotongan. Rancangan bahan diperlukan sebagai pedoman ketika memotong bahan. Setelah pola
disetujui untuk produksi dan telah dinilai, pola siap untuk dibuat menjadi polamarker. Potongan-
potongan pola di tempatkan ke atas pola marker, untuk menunjukkan bagian-
bagian bahan dan memastikan masing-masing bagian adalah dalam posisi terbaik untuk mengoptimalk
an penggunaan bahan. Prosedur pembuatan marker
dirancang untuk memaksimalkan produktivitas danmeminimalkan biaya tenaga kerja dan material.PAD sistem
dikembangkan oleh kelas dunia CAD/CAM penyedia solusi terkemuka, PADMarker Desain adalah alat serbaguna yang
memfasilitasi pekerjaan pembuatan marker profesionaldalam menata pola efisien. Marker menentukan bagaimana
bagian-bagian yang membentuk sebuahmodel dari pakaian yang dipotong dari bilah kain.Pembuatan marker
adalah proses penentuan tata letak yang paling efisien dari potongan pola untukmodel, kain dan
distribusi ukuran. Pabrik yang tidak memiliki sistem CAD melakukan proses inisecara manual.2.

2. Tujuan pembuatan marker layout blus


Tujuan dari merancang bahan yaitu untuk mengetahui kebutuhan kain yang diperlukandengan order
yang diproduksi serta agar bahan yang dipergunakan benar-benar efektif dan efisien.Dalam merancang
bahan dengan cara meletakan pola yang telah diberi kampuh di atas bahan dandiatur sedemikian rupa sehingga
mengetahui berapa banyak bahan yang diperlukan untukmemproduksi busana.Rancangan bahan
diperlukan sebagai pedoman ketika memotong bahan. Bila rancangan bahan berbentuk marker
yang dipakai untuk memotong bahan dalam jumlah banyak maka, sebelumdiletakkan di atas bahan, panjang
marker dijadikan ukuran untuk menggelar bahan sebanyak jumlahyang akan diproduksi, atau disesuaikan dengan
kemampuan alat potong yang digunakan. Jadi tujuan pembuatan marker layout blus:a.
a. Untuk mengetahui kebutuhan kain yang diperlukan
b. Agar bahan yang dipergunakan benar-benar efektif dan efisien
c. Sebagai pedoman ketika memotong bahan3.

3. Teknik pembuatan marker layout blus


Tahapan dalam merancang bahan yaitu berikut ini :.
1) Patern making
Patern making adalah pembuatan pola oleh tukang pola, pola yang dibuat sesuai
dengan permintaan buyers. Di dalam pembuatan pola kadang kadang cara
pembuatan polanyaditentukan oleh buyer dengan melampirkan cara pembuatan pola dalam pesanannya.
Tetapiapabila tidak ada lampiran cara pembuatan pola, maka perusahaan yang menentukan polayang akan
digunakan.
2) Sample making
Sample making yaitu pembuatan contoh busana yang akan diproduksi. Sebelum busanadiprodusi secara
besar besaran/ massal, perusahaan terlebih dahulu membuat sample/ contohsesuai dengan pesanan, apabila tidak
sesuai dengan yang diminta, maka perusahaan akanmemperbaiki pola yang telah dibuat disesuaikan dengan
keinginan buyer

4. Teknik Marker

1. Patern,making
Patern making adalah pembuatan pola oleh tukang pola , pola yang
dibuat sesuai dengan permintaan buyers.
2. Sample,making
Sample making yaitu pembuatan contoh busana yang akan diproduksi.
Sebelum busana diprodusi secara besar -besaran/ massal ,
3. Grading
Grading berasal dari kata grade yaitu memperingkatkan. Grading pola
adalah memperingkatkan pola ke dalam satu atau beberapa size/ukuran di
atasnya atau dibawahnya. Proses grading dilakukan secara manual dan
13
komputerisasi.
4. Marker Planing and Making.
Marker planing and making yaitu bagian perencanaan dan pembuatan
marker (rancangan bahan) yang digunakan untuk menentukan kebutuhan
kain yang diperlukan sesuai dengan order yang akan diproduksi.
5. Spreading
Membentangkan kain pada meja potong, dimana jumlah lapisan kain bisa
mencapai 100 lembar atau lebih sesuai dengan jumlah order dan kapasitas
mesin potong.
6. Cutting
Menggunting bahan yang siap dipotong

C. Glosarium

Production Sketching : sketsa produksi


Spreading : membentangkan kain
Grading : memperingkatkan pola kedalam satu atau beberapa size/ukuran

D. Daftar Pustaka

Pecah Pola Busana Wanita


https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=materi+busana+anak+

https://id.pintersest.com/pin/8276068690200966/

Fakfak, 2023

Disahkan oleh Disahkan oleh Dibuat oleh


Kepala Sekolah Wakasek kurikulum

Wa Marlin,S.Pd.
Muhamad Saleh Bungin, S.E,M.M Nurhaeni, S.E,M.M NIP.19811011 200909 2001
NIP. 19760605 200605 1 004 NIP. 19761106 200605 1 002

14
15

Anda mungkin juga menyukai