Anda di halaman 1dari 4

RESENSI NOVEL

WILLIAM

Disusun Oleh:

 Muhammad Reifan Zakaria


 Febry Eka Muhammad Ruslan
 Aldi Wiandika
 Tsaqif Abdul Hadi

SMA NEGERI 6 TASIKMALAYA

Jl. Cibungkul No.6, Sukamajukaler, Kec. Indihiang, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 46151
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis
yang berjudul "Resensi Novel William" ini dengan baik tanpa ada halangan.

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kami
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ibu Ningsi selaku guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang telah banyak membantu kami dalam penyelesaian tugas ini.

Selain itu, kami berharap semoga laporan resensi novel ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca dan menjadi referensi untuk menambah pengetahuan umum.

Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-tulusnya atas
kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Kamis, 21 September 2023

Penyusun
A. IDENTITAS BUKU

a. Judul buku : William


b. Penulis : Risa Saraswati
c. Penerbit : PT. Bukune Kreatif Cipta
d. Tahun Terbit : 2017
e. Tebal Buku : 216 Halaman

B. SINOPSIS

Novel William ini menceritakan tentang kehidupan lama William yang tidak baik.
William Van Kemmen atau dipanggil William adalah anak dari pasangan suami istri Johan
Van Kemmen dan Maria Van Kemmen. Bapak William Johan adalah tentara dari belanda dan
mempunyai pangkat yang istimewa. Sementara Ibunya, adalah perempuan yang kaya dan
sombong yang menganggap dirinya lebih unggul daripada orang lain. William pun tidak
terlalu disayang oleh Ibunya karena saat Ibunya mengandung dia, Ibunya tidak lagi mau
memiliki anak. William kecil dijaga dan disayang oleh Opanya yitu Nouval Van Kemmen.
Opanya memiliki pemikiran dewasa yang nantinya diturunkan ke William. Opanya
mengajarkan banyak hal seperti bertemanlah dengan siapa saja. Opanya juga mengajarkan
william bermain biola. Karena saat itu belanda sedang menjajah indonesia, Keluarga mereka
pun pindah ke salah satu kota di Hindia-Belanda yaitu Bandung. Willam pun sering merasa
sedih karena ketidakhadiran Opanya di Bandung.

William adalah anak yang pandai tetapi sangat pendiam. Dia jarang terlihat berbicara
dengan teman-temannya saat berada di sekolah. Sang Ibu yang tidak peduli dengan William
hanya ingin melihat anaknya tampil mewah dan terlihat kaya dihadapan teman-temannya.
Sikap tersebut jelas tak disukai oleh William. Sering kali William diam saja dan tidak
memberontak. Dengan terlahir dari keluarga kaya raya tak membuat William bahagia, ia
kerap kali mengikuti kemauan orang tuanya. Sebagai seorang anak yang pendiam, William
hampir tidak pernah memberontak. Hingga suatu ketika isu Jepang mulai ada di Indonesia.
William hanya diam dan tidak terlalu menghiraukan tentang isu tersebut. Sang orangtua yang
egois tetap ingin tinggal di Indonesia dan memenuhi kekayaan keluarganya dengan bisnis
yang menghasilkan kekayaan.

Orang tua William tidak memilih kembali ke negeri asalnya Belanda. Hingga suatu
ketika Jepang benar-benar datang ke Indonesia dan menangkap orang-orang Belanda. Ketika
itu William hanya duduk santai dan memainkan biolanya, entah diluar keadaan begitu buruk.
Sampai akhimya ia mati di tangan Jepang. Karena hal-hal itu William lebih bergembira
sebagi jiwa yang mati, dan dia mengatakan kalau hidup sesungguhnya saat dia tak bernapas.
Setelah kematian menyapa, barulah dia merasa bahagia. Akhirnya dia berteman dengan Peter
si anak nakal, Hendrick yang congkak. Hans yang perasa, Janshen si ompong, hingga Risa si
anak manusia yang bisa melihat hantu.
C. KELEBIHAN NOVEL

bahasa yang digunakan mudah dipahami serta alur yang disajikan tidak terlalu
rumit, sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami isi novel. Novel ini
tergolong novel yang ringan untuk dibaca sehari-hari, pembawaan ceritanya jelas,
tidak betele-tele, dan bagi saya membacanya seperti mendengarkan orang lain
bercerita. Desain sampul novel ini juga sangat bagus dan menarik karena
menggambarkan ilustrasi dari sang tokoh utama, yakni William yang sedang
memegang biola kesayangannya.

D. KEKURANGAN NOVEL

kurangnya gambar ilustrasi yang ada di dalam novel, sehingga mungkin bagi
beberapa pembaca akan kesulitan untuk membayangkan kejadian yang dimaksud
dalam cerita. Mengisahkan tentang sedikit kisah sejarah di masa lalu, tetapi
kurang terlalu ditonjolkan sisi sejarahnya seperti latar tahun kejadian. Novel ini
juga tidak cocok dibaca untuk anak kecil karena terdapat sedikit kata-kata kasar,
hinaan dan cemoohan, serta unsur kekerasan.

E. PENUTUP
Kesimpulan

Novel ini menarik untuk dibaca apalagi karya dari Risa Saraswati penulis
terkenal yang memang menghasilkan karya-karya yang memuaskan untuk para
penggemarnya. Kekurangan dari buku ini bisa ditutupi oleh banyak kelebihan
yang ada dalam buku ini. Buku ini juga memiliki pesan moral yang baik untuk
kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai