Anda di halaman 1dari 3

RESENSI NOVEL WILLIAM

NAMA : LUCIANNE KRISTI

KELAS : X IPS 3

 Identitas Novel
Judul : William

Penulis : Risa Saraswati

Penerbit : Bukune

Tanggal terbit : Juni – 2017

Kategori : Horor

Jumlah halaman : 216

No. ISBN : 9786022202264

 Isi Novel
William adalah salah satu novel yang dibuat oleh seorang penulis yaitu Risa
Saraswati. Novel ini biasa dibaca oleh pecinta Film/Novel Danur. Film Danur
sendiri merupakan salah satu film yang sukses di indonesia. Film ini
menghasilkan pendapatan kotor sekitar 101 juta rupiah, dengan jumlah
penonton sekitar 2,7 juta orang. Disusul dengan film keduanya yaitu Danur 2:
Maddah, dengan jumlah penonton sekitar 2,5 juta orang. Dari jumlah penonton
yang ada, film danur ini merupakan film bergenre horror yang laris. Karena
larisnya fim danur ini orang-orang penasaran dengan cerita tokoh didalamnya.
Salah satunya adalah William. William merupakan salah satu teman kasak mata
dari tokoh risa. William juga menurut saya tokoh yang menonjol di film danur,
William adalah anak yang pendiam dan hebat memainkan biola. Dari situ saya
penasaran dengan cerita William yang ada di dalam buku ini.
Novel William ini menceritakan tentang kehidupan lama William yang tidak
baik. William Van Kemmen atau dipanggil William adalah anak dari pasangan
suami istri Johan Van Kemmen dan Maria Van Kemmen. Bapak William Johan
adalah tentara dari belanda dan punya pangkat yang istimewa. Sementara
Ibunya, adalah perempuan yang kaya dan sombong yang menganggap dirinya
lebih unggul daripada orang lain. William pun tidak terlalu disayang oleh
Ibunya karena saat Ibunya mengandung dia, Ibunya tidak lagi mau memiliki
anak. William kecil dijaga dan disayang oleh Opanya yitu Nouval Van
Kemmen. Opanya memiliki pemikiran dewasa yang nantinya diturunkan ke
William. Opanya mengajarkan banyak hal seperti bertemanlah dengan siapa
saja. Opanya juga mengajarkan william bermain biola. Karena saat itu belanda
sedang menjajah indonesia, Keluarga mereka pun pindah ke salah satu kota di
Hindia-Belanda yaitu Bandung. Willam pun sering merasa sedih karena
ketidakhadiran Opanya di Bandung. William adalah anak yang pandai tetapi
sangat pendiam. Dia jarang terlihat berbicara dengan teman-temannya saat
berada di sekolah. Sang Mama yang tidak peduli dengan William hanya ingin
melihat anaknya tampil mewah dan terlihat kaya dihadapan teman-temannya.
Sikap tersebut jelas tak disukai oleh William. Sering kali William diam saja dan
tidak memberontak. Dengan terlahir dari keluarga kaya raya tak membuat
William bahagia, ia kerap kali mengikuti kemauan orang tuanya. Sebagai
seorang anak yang pendiam, William hampir tidak pernah memberontak.
Hingga suatu ketika isu Jepang mulai ada di Indonesia. William hanya diam dan
tidak terlalu menghiraukan tentang isu tersebut. Sang orangtua yang egois tetap
ingin tinggal di Indonesia dan memenuhi kekayaan keluarganya dengan bisnis
yang menghasilkan kekayaan. Orang tua William tidak memilih kembali ke
negeri asalnya Belanda. Hingga suatu ketika Jepang benar-benar datang ke
Indonesia dan menangkap orang-orang Belanda. Ketika itu William hanya
duduk santai dan memainkan biolanya, entah diluar keadaan begitu buruk.
Sampai akhirnya ia mati di tangan Jepang. Karena hal-hal itu William lebih
bergembira sebagi jiwa yang mati, dan dia mengatakan kalau hidup
sesungguhnya saat dia tak bernapas. Setelah kematian menyapa, barulah dia
merasa bahagia. Akhirnya dia berteman dengan Peter si anak nakal, Hendrick
yang congkak, Hans yang perasa, Janshen si ompong, hingga Risa si anak
manusia yang bisa melihat hantu.
 Kelebihan
Novel ini mempunyai cerita yang bagus. Cerita kehidupan William ini bisa
membangun diri. Pembaca bisa mengambil pesan moral bahwa merubah
seseorang harus ada proses, kitapun harus sabar dengan proses itu. Dan juga
cerita nya dibawakan dengan gaya bahasa yang tidak susah untuk dicerna
para pembaca. Bahan kertas yang digunakan juga halus sehingga tidak
mudah untuk tergores

 Kekurangan
Ada beberapa kesalahan pada kalimat-kalimat yang diketik (typo) lalu buku
ini juga tidak mempunyai pembatas buku sehingga menyulitkan pembaca
untuk mengingat sampai mana ia membaca buku ini.

Anda mungkin juga menyukai