Anda di halaman 1dari 14

PERALATAN & PENGANGKUTAN BAWAH

TANAH (PPBT)
 Tujuan PPBT adalah mempelajari cara
pengangkutan bijih ditambang bawah
tanah.
 Materi :

1. Sistem Pengangkutan bawah tanah

2. Roil Transportation / Lokomotif

3. Belt Conveyor System

4. Winding Rope System

5. Rope Houlage

6. Scroper

(Gambar)
1. SISTEM PERALATAN & PENGANGKUTAN
BAWAH TANAH
 Terdiri dari 2 bagian :
1. Pengngkutan pada jalur Utara (Main :
Haulage)
adalah jalur yang harus dipelihara,
karena merupakan tempat
pengangkutan paling penting.
2. Pengngkutan pada Jalur Pengangkutan
(Auxilary haulage)
adalah jalur yang menghubungkan
slope dg jalur utama
Kriteria Pemilihan Sistem
Pengangkutan
1. Metoda penambangan yang dipilih
2. Produksi yang dihasilkan
3. Umur penambangan
4. Struktur Geologi
5. Kondisi fisik batuan
6. Sistem ventilasi
7. Jumlah tenaga kerja & material yang
diangkut
(Gambar)
 Kegunaan Pengangkutan
a. Mengangkut bijih (Broken Ore)
b. Mengangkut Karyawan
c. Mengangkut Peralatan (mesin, fan, pompa,
listrik, dll)
d. Mengangkut Bahan (kayu, besi, dll)
2. Pengangkutan rel (Lokomotif)
 Keuntungan
1. Produksi yg diangkut besar
2. Penggunaan tenaga kerja sedikit
3. Fleksibel, mudah diperpanjang / dimodifikasi
4. Mudah dikontrol
 Kerugian Lokomotif
1. Kemampuan menanjak terbatas
2. Landasan track harus cukup kuat
3. Dapat menimbulkan kebakaran pAdA
tambang yg memiliki gas methane
4. Biaya pembuatan jalur rel relatif mahal

Koef. Adhesi adalah koef. Yg menyatakan nilai


pergeseran antara roda
lokomotif / lori dengan rel
 Pada rel basah harga A kecil (0,20
– 0,25
 Pada rel kering harga A besar
(0,30)
 Pada rel kering / berpasir harga A
lebih besar (0,35 – 0,40)

Koefisien ini menentukan kemampuan


lokomotif untuk bergerak.
Gaya untuk menggerakan lokomotif +
muatannya disebut Tractive Effort (TE)
TE = Wl x A x 2000
Satuan : Inch, mile, feet, yard
Catatan: 1 ft = 0,305 meter
1 ft = 12 Inch
1 Inch = 2,54 cm
1 mile = 5280 ft
1 lb = 0,454 kg
Dimana : Wl = Berat Lokomotif (ton)
A = Koef. Adhesi
TE = Tracktive Effort
Hambatan (Resistensi) yg harus
Diatasi TE
1. Rolling Resistensi (RR) yg selalu berlawanan dg arah
lokomotif (TE)
2. Grade Resistensi (GR) yg arah bisa berlawanan &
bisa searah TE. (Gambar)
3. Curve Resistensi (CR) yg tergantung hambatan pd
saat belok sudut lengkung track. (Gambar)
4. Gaya untuk percepatan / Perlambatan
(acceleration / decleration)

Jenis resistensi dan satuannya :


1. Rolling Resistensi (RR) = lb/ton
2. Grade Resistensi (GR) = lb/ton/%
3. Curve Resistensi (CR) = lb/ton/derajat
4. Percepatan / Perlambatan= lb/ton/mphps
Keterangan : mphps = mile per hour per second
= mph/det
DRAW BAR PULL (DBP)

DRAW BAR PULL (DBP) adalah gaya yang diperlukan


untuk menarik gerbang beserta muatannya atau
besarnya sama dengan TE dikurangi gaya untuk
menggerakan lokomotif.

TE = Wl (RR ± GR + CR + a) + DBP
TE = Wl (RR ± GR + CR + a) + Wt (RR ± GR + CR + a)
Keterangan : Wl = Berat Lokomotif (ton)
Wt = Berat lori/gerbang (ton)
a = Gaya untuk percepatan/perlambatan

GR = nilainya positif (+) bila lokomotif bergerak naik


dan bernilai negatif (-) bila lokomotif bergerak turun
DRAW BAR PULL (DBP)

DBP = TE – Wl (RR ± GR + CR +a)


Biasanya Harga CR ini diabaikan, karena relatif kecil
TE = Wl x A x 2000, dalam pound (lb)
A = Koefisien Adhesi

Daya yg dipakai untuk menggerakan lokomotif


HP = TE x Kecepatan (V)
375 x Effisiensi Motor (E)
TE dalam lb
Kecepatan (V) dalam mph
Effesiensi Motor (E) dalam %

Dalam kondisi Pengereman (Breaking Condition) maka


harga GR dan RR berubah tanda dari (+) ke (-) atau
dari (-) ke (+)
TEST
Soal
Lokomotif 50 ton dipakai menarik batubara
dari tambang ke stockpile dengan jarak 8000ft
berat lori 10 ton, muatan lori 5 ton, kecepatan
lokomotif 10 mph, waktu bongkar muat 10
menit jalan menanjak 1 %, dengan percepatan
0,2 mph perdetik, RR = 20 lb/ton, GR = 20
lb/ton/%, a = 100 lb/ton/mphps, A = 0,25, eff
=80 %. Apabila kapasitas produksi ditetapkan
6000 ton pershift (6 jam). Hitung:

a. Jumlah lori & lokomotif yg dibutuhkan


b. Hitung daya lokomotif
TEST
Jawaban
a. Jumlah lori (Dimisalkan berat lori Wt)
- TE = Wl(RR ± GR + CR + a) + Wt (RR ± GR + CR + a)

-WI x A x 2000 = Wl(RR ± GR + CR + a) + Wt (RR ±


GR + CR + a)

-50ton x 0,25 x 2000 = 50 ton (20lb/ton + (20 lb/ton/


%x1%) + (100lb/ton/mphpsx0,2mphps)) + Wt
(20lb/ton + (20lb/ton/%x1%) +
(100lb/ton/mphpsx0,2mphps)).

- 25000 lb = 50 ton (60lb/ton) + Wt (60lb/ton)


- 25000 lb = 3000 lb + 60 Wt lb/ton
- Wt = 366 ton
Lanjutan Jawaban TEST
Lanjutan Jawaban a !!!
Nt = Wt / (10 + 5) = 366 / 15 = 25 lori
Kapasitas angkut per trip = 25 lori x 5 ton = 125 ton

 Waktu edar per trip


2 x 8000ft = 18,18 menit
880ft/m
Total (18,18 + 10) menit = 28,18 menit

Dalam 1 jam (60 menit) dapat melakukan:


60 X1trip = 2trip, dengan produksi 2x125 ton=250 ton
28,18
Dalam 1 shift (6 jam) = produksi 6 x 250 ton = 1500 ton
Jumlah lokomotif yg dibutuhkan : 6000 ton/1500 x 1 loko
= 4 lokomotif
Lanjutan Jawaban TEST

b. Daya setiap lokomotif

Daya = TE x V = 25.000 lb x 10 mph


375 x % 375 x 80%

= 25.000 lb x 10 mph = 741 Hp


300

Anda mungkin juga menyukai