com
ABSTRAK
Pendahuluan:Pendidikan profesi ners bertujuan menghasilkan lulusan ners yang mempunyai kompetensi, pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang baik, mampu memberikan pelayanan kesehatan dan pencegahan dengan menerapkan
prinsip serta kaidah keprofesian pencegahan pada sistem pelayanan kesehatan. Ketercapaian kompetensi siswa dapat
ditentukan oleh pemilihan model pembelajaran yang tepat. Modelbimbinganmerupakan salah satu model pembelajaran
klinik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi model preceptorship terhadap pencapaian kompetensi
siswa. Penelitian tahun pertama ini merupakan penelitian kuantitatif.Metode:Pengambilan sampel menggunakan metode
berurutanpengambilan sampel pada 38 orangpenerima persepsidan 38 orangpersepsi. Data diperoleh dengan lembar
checklist. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan ujichi-kuadrat.Hasil:Penelitian menunjukkan
bahwa sebanyak 20 orang (52,6%) preseptor mengimplementasikan modelbimbingandengan baik dan sebanyak 18 orang
(47.6%) kurang baik. Sementara itu hasil pencapaian kompetensi siswa sebanyak 21 orang (55,3%) tercapai dan sebanyak 17
orang (44,7%) tercapai sebagian. Hasil ujichi-persegimenunjukkan halnilai0,010 (< 0,05), yang berarti terdapat hubungan
antara model implementasibimbingandengan pencapaian kompetensi siswa.Diskusi:Penelitian merekomendasikan model
bimbingandalam pembelajaran klinik dalam meningkatkan pencapaian kompetensi siswa.
ABSTRAK
Perkenalan:Kajian klinik keperawatan bertujuan untuk menghasilkan lulusan perawat yang memiliki kompetensi meliputi kognitif,
keterampilan dan budi pekerti yang baik, mampu memberikan pelayanan keperawatan dan kesehatan dengan menerapkan prinsip
dan kaidah keperawatan dalam pelayanan sistem kesehatan. Pencapaian kompetensi siswa diperoleh melalui pemilihan model
pembelajaran yang sesuai. Kapal pembimbing merupakan salah satu model pembelajaran dalam suatu studi klinis. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis penerapan model kapal preceptor terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa keperawatan klinis.
Metode:Tahun pertama ini merupakan penelitian observasional kuantitatif. Sampel diambil secara konsekutif sampling terhadap 38
sila dan 38 pembimbing. Data diambil dengan instrumen checklist. Pengolahan data menggunakan univariat dan bivariat dengan chi-
square.Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20 (52,6%) preceptor sudah baik dalam penerapan kapal preceptor dan 18 (47,6%)
preceptor kurang baik. Sedangkan hasil pencapaian kompetensi siswa menunjukkan sebanyak 21 (53,3%) tercapai dan sebanyak 17
(44,7%) tercapai setengahnya. Hasil chi-square menunjukkan p-value 0,010 (<0,05) yang berarti ada hubungan antara penerapan
model preceptorship terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa keperawatan klinis.Diskusi:Penelitian ini merekomendasikan
model kapal pembimbing ke dalam pembelajaran klinis untuk meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa.
118
Implementasi Preceptorship (Siska Mayang Sari, dkk.)
Pengembangan model ini telah dipelajari dan satuan kompetensi lulusan yang dituangkan
oleh para ahli. Diantaranya, Hill & Melander pada dalam buku Kurikulum Pendidikan Ners (AIPNI,
tahun 2009-2011 telah memperoleh hasil bahwa 2010).
model kapal preceptor sangat penting dan dapat
2. Kapal pembimbing
diterapkan dalam studi klinis, dimana model ini
Beberapa literatur membahas bahwa model
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
pembelajaran preceptor ship merupakan salah satu
penerima didik ketika menghadapi kasus nyata di
metode pembelajaran klinis yang merupakan hubungan
bidang klinis. Model pembelajaran tersebut juga
jangka pendek antara mahasiswa (preceptor) sebagai
didukung oleh penelitian klinis yang dilakukan
pendatang baru dan perawat profesional yang
oleh Lawal et al. (2015) dengan hasil bahwa
berpengalaman sebagai mentor (preceptor). Preceptor
dengan model pembelajaran preceptor ship siswa
memberikan arahan dan bimbingan sesuai dengan
mampu memperoleh pengalaman yang lebih baik
kebutuhan belajar individu preceptee, memberikan
melalui bimbingan, arahan dan hubungan
umpan balik terhadap kinerja preceptee. Nabolsi et.all
interpersonal yang baik dari preceptor. Sedangkan
pada tahun 2012 pada penelitiannya mengemukakan
pada penelitian kualitatif yang dilakukan oleh
bahwa model preceptor mengirimkan proses
Brathwaite dan Lamonde (2011) model Clinical
pembelajaran klinis untuk memungkinkan siswa
Preceptor Ship pada persepsi pembelajaran siswa
mengintegrasikan pembelajaran teoritis, keterampilan
sangat membantu dalam mempersiapkan siswa
dalam menangani pasien, berpikir kritis, melakukan
mencapai kompetensi yang diharapkan.
intervensi secara kreatif dan profesional. Moran (2011)
Berdasarkan hal tersebut di atas maka
dalam bukunya menjelaskan bahwa Model kapal
Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) STIKes
preceptor dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan
Hang Tuah Pekanbaru telah menerapkan model
antara preceptee dan preceptor serta meningkatkan
pembelajaran preceptorship. Oleh karena itu,
kemampuan keterampilan klinis mahasiswa. Hal ini
penting dilakukan evaluasi penerapan model
didukung oleh Hilli & Melender (2015) yang
kapal preceptor terhadap pencapaian
mengemukakan agar model preceptor ship
kompetensi mahasiswa profesi perawat. Tujuan
memprioritaskan pembelajaran klinis keperawatan dan
pelaksanaan penelitian ini adalah untuk
pendidikan yang diakui di klinik. Model pembelajaran
menganalisis penerapan model preceptorship
Preceptor ship mempunyai banyak manfaat terkait
terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa
dengan pencapaian kompetensi siswa (Carlson, 2015;
profesi perawat di STIKes Hang Tuah
Brathwaite, 2011), seperti:
Pekanbaru.
- Kemampuan untuk meningkatkan rasa percaya
Studi Sastra diri, harga diri, dan kesadaran diri peserta
didik (Huriani & Malini, 2011)
1. Kompetensi pendidikan profesi
- Mampu meningkatkan motivasi siswa
perawat
dalam pencapaian tujuan pembelajaran
Pembelajaran pendidikan profesi
klinik
perawat berbasis KKNI merupakan gambaran
- Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
lengkap tentang kelulusan profesi perawat
- Kemampuan meningkatkan keterampilan melakukan
berkaitan dengan kompetensi yang harus
intervensi secara kreatif dan profesional (Nabolsi et.all,
dimiliki mahasiswa setelah lulus. Hasil belajar
2012)
tersebut diperoleh melalui internalisasi
- Meningkatkan ajaran profesionalisme (Carlson,
pengetahuan, sikap, keterampilan dan umum
2015)
khusus (AIPNI, 2014). Jadi dapat diartikan
bahwa kompetensi perawat lulusan merupakan
Namun untuk mencapai manfaat tersebut
tercapainya seluruh internalisasi pengetahuan,
perlu diperhatikan kesiapan dari pembimbing, dan
sikap, keterampilan umum dan khusus seorang
preceptee (et.all Donley, 2015). Persiapan tersebut
perawat yang siap memberikan pelayanan
antara lain:
medis dan keperawatan kepada kliennya.
A. pembimbing:
Pencapaian kompetensi pendidikan profesi
- Memiliki latar belakang pendidikan minimal setara
perawat mengacu pada kompetensi lulusan
dengan penerima didik
119
Jurnal INJEC Vol. 2 Nomor 1 Juni 2017 : 118–125
- Setelah pelatihan. Hal ini terkait dengan Berdasarkan rancangan kurikulum AIPNI
peningkatan standar bimbingan dan tahun 2015 terdapat beberapa prinsip yang
pemahaman kapal pembimbing harus dipenuhi untuk tahap implementasi
- Memiliki kemampuan komunikasi efektif yang pendidikan profesi perawat, diantaranya:
mendukung selama proses bimbingan kepada - Calon peserta pendidikan profesi
preceptee perawat merupakan lulusan sarjana
- Memiliki sikap pendidik yang baik pendidikan keperawatan
- Memiliki keterampilan dalam pengambilan keputusan di - Tersedianya wahana praktik (infrastruktur) yang
klinik kondusif untuk menumbuhkan kemampuan
- Memiliki minat terhadap proses berpikir kritis, memecahkan masalah dan
pembelajaran klinis mengambil keputusan sesuai kompetensi yang
- Memiliki kemampuan menentukan teknik ingin dicapai
pembelajaran yang tepat pada anak didik - Tersedianya buku panduan pelaksanaan
- Memiliki keahlian dibidangnya yang akan tahapan kegiatan pendidikan profesi,
dibimbing logbook, dan modul praktik
(Botma, et.all, 2012) - Tersedianya pedoman/mentor bagi
- Memiliki kemampuan memberikan feedback kepada penyelenggaraan pendidikan profesi
preceptee - Penyelenggaraan kegiatan pendidikan
- Memiliki kemampuan memahami profesi yang berorientasi pada
karakter anak didik
- Memiliki komitmen yang tinggi sesuai
METODE
konsep kapal preseptor
(Matua et.all, 2014) Penelitian dilakukan dalam dua tahap:
- Memiliki keterampilan klinis dan pengalaman tahap 1 (tahun 1) dan Tahap 2 (tahun 2).
baik dalam pembelajaran klinis sehingga Penelitian Tahap 1 (Tahun 1) merupakan
dapat menjadi role model bagi preceptee tahapan dimana dilakukan studi
(Cloette & Jeggel, 2014) pendahuluan terhadap pencapaian
B. Penerima didik: kompetensi dan penerapan model
- Memiliki bekal pengetahuan yang diperlukan untuk preceptorship di klinik. Penelitian Tahap 2
pembelajaran klinis (Tahun 2) adalah menganalisis penerapan
- Memiliki kesiapan fisik dan mental dalam model preceptorship terhadap pencapaian
pembelajaran klinik mahasiswa profesional dan perawat.
- Membawa peralatan yang menunjang untuk
A.fase 1 (Tahun 1)
pembelajaran klinis
1. Desain penelitian Penelitian tahun 2016 merupakan
- Memahami mekanisme kapal
penelitian tahap 1 (tahun ke-1). Penelitian ini
pembimbing
merupakan penelitian observasional kuantitatif
- Memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi
karena peneliti tidak memberikan perlakuan
perawat profesional
Kriteria inklusif
120
Implementasi Preceptorship (Siska Mayang Sari, dkk.)
contoh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif erat kaitannya dengan pencapaian
dan menggunakan desain retrospektif dengan metode kompetensi siswa. Kemudian hasil yang
pengambilan sampel konsekutif. Penelitian deskriptif ini telah diperoleh akan dianalisis secara
bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model mendalam dengan penelitian kualitatif.
kapal preceptor dan pencapaian kompetensi mahasiswa Desain penelitian kualitatif menggunakan
keperawatan klinik. Penerapan model fenomenologi
preceptorship menganalisis pencapaian
Tahap 2 (tahun 2)
kompetensi siswa berdasarkan pengalaman
2. Desain penelitian preseptee atau preceptee. Penelitian ini
Studi tahap 2 direncanakan pada tahun 2017 (tahun bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
2). Penelitian ini merupakan penelitian campuran penerapan model preceptorship terhadap
(mixed method), yaitu penelitian yang mengukur pencapaian kompetensi siswa, sehingga
dengan menggabungkan dua pendekatan, yaitu akan menghasilkan solusi atau penerapan
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini model preceptorship yang baik terhadap
diperlukan untuk menganalisis bagaimana peningkatan pencapaian kompetensi siswa.
penerapan model preceptor ship terhadap Pengumpulan data pada tahap kualitatif
pencapaian kompetensi mahasiswa keperawatan melalui observasi partisipan, focus group
klinis. Penelitian ini menggunakan teknik campuran, Discussion (FGD), serta dokumentasi. Untuk
yaitu strategi penjelasan sekuensial. FGD dilakukan pada dua kelompok. Setiap
Dimana tahap pertama dari strategi ini adalah mengumpulkan kelompok terdiri dari 6-8 orang preseptee
data dan menganalisis data kuantitatif atau sila. Data dikumpulkan dengan alat
kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan rekam, video recorder, dan tape recorder
dan analisis yang dibangun berdasarkan hasil yang kemudian akan diambil datanya
awal kualitatif (Cresswell, 2013). Pada
penelitian tahun ini, data yang diperoleh pada
studi metode campuran
tahun pertama mengikuti desain penelitian
kuantitatif analitik korelasional. Penelitian ini pengolahan dan analisis data pada
ingin melihat apakah terdapat hubungan tahap mentranskrip data kemudian
sebab akibat antara penerapan model menggabungkannya dalam bentuk matriks
preceptorship (variabel bebas) dengan prestasi sesuai dengan tema yang muncul pada
belajar peserta didik (variabel terikat). salah satu variabel. (Creswell, 2013).
Variabel independen terdiri dari empat bagian,
Implementasi penelitian
yaitu sila, dukungan administrasi, dukungan
pendidikan, insentif dan preseptor, hal ini Pada tahap pertama ini merupakan
sesuai dengan kerangka implementasi penelitian kuantitatif dengan desain retrospektif.
konsep yang disampaikan oleh Nurrachmah Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
preceptorship pada pelatihan preceptorship hubungan antara variabel independen dan
tahun 2012. Melalui uji statistik akan variabel dependen. Dimana variabel independen
diperoleh bagian mana dari variabel model dalam penelitian ini adalah penerapan model
implementasi preceptorship yang mana preceptorship, dan variabel dependen
Kuantitatif Kualitatif
121
Jurnal INJEC Vol. 2 Nomor 1 Juni 2017 : 118–125
fase 1 fase 2
latar belakang publikasi penelitian di jurnal nasional
Analisis data
Analisis data kuantitatif
Bi-mutivariat
kesimpulan
Data tahun pertama digunakan sebagai data tahun kedua
adalah prestasi mahasiswa perawat. Populasi implementasi model kapal pembimbing dan
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pencapaian kompetensi mahasiswa perawat.
profesi perawat/preceptor dan preceptor tahun Lembar checklist dibuat oleh peneliti berdasarkan
ajaran 2015/2016 yang berjumlah 40 orang. konsep teoritis dari berbagai sumber. Analisis data
Sampelnya adalah mahasiswa profesi dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perawat/preceptor dan preceptor tahun ajaran analisis univariat dan bivariat.
2015/2016, yang pengambilan sampelnya sesuai Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui
dengan kriteria inklusif, seperti: mahasiswa profesi karakteristik preceptor, preceptor terbanyak
perawat/preceptor nurse yang mengikuti berada pada kategori dewasa paruh baya, berjenis
perkuliahan selama dua semester mahasiswa kelamin perempuan, mempunyai pengalaman
profesi penuh dan berkesinambungan serta kerja > 10 tahun pengalaman menjadi instruktur
perawat/presenter. yang melewati setiap profesi klinis > 2 tahun dan pernah menjadi pelatih kapal
hopper, serta pedoman panduan full-on semua preceptor . Sedangkan variabel bebas penerapan
fase. Teknik pengambilan sampel model kapal pembimbing sudah baik, dan variabel
terikat dinyatakan pencapaian kompetensi siswa
tercapai.
HASIL
Pada Tabel 2 diatas terlihat bahwa
Desain yang digunakan dalam penelitian hasil uji chisquare menunjukkan p-value
ini adalah konsekutif sampling. Jumlah sampel 0,010 (<0,05) yang berarti ada hubungan
dalam penelitian ini adalah 38 mahasiswa dan antara implementasi model dengan
38 perawat profesional pembimbing. Instrumen pencapaian mahasiswa preceptorship
penelitian ini adalah lembar checklist perawat.
122
Implementasi Preceptorship (Siska Mayang Sari, dkk.)
Meja 2.Bivariat
Pencapaian Kompetensi
Variabel Mahasiswa keperawatan Total
Tercapai Setengah tercapai Pnilai
Implementasi dari
F%F% F %
Model pengajaran
Bagus 15 71.4 5 29.4 20 52.5 0,010
Kurang bagus 6 28.6 12 70.6 18 47.4
Total 21 100,0 17 100,0 38 100,0
123
Jurnal INJEC Vol. 2 Nomor 1 Juni 2017 : 118–125
124
Implementasi Preceptorship (Siska Mayang Sari, dkk.)
model: solusi untuk pengalaman klinis 2012 (32-29). Diperoleh dari (http://
siswa. Jaringan Penelitian Ilmiah dx.doi.org/10.5430/jnep.v 6n4p32)
Internasional. Keperawatan ISRN. Matua. GA, Seshan. V, Savitri. R, Fronda.
Volume 2011. ID Artikel 530357. 7 DC (2014). Tantangan dan strategi untuk
halaman. DOI:10.5402/2011/530357 membangun dan memelihara hubungan
Carlson. E & Bengtsson. M.(2015). Riset preceptor-preceptee yang efektif di antara
artikel: persepsi preseptor dalam praktik perawat. Universitas Sultan Qaboos. medis.
klinis setelah menyelesaikan kursus J.14(4) e530-e536. Diperoleh dari (http://
pengembangan profesional berkelanjutan- www.ncbi.mlm.nih.gov/p mc/articles/
studi kualitatif bagian II. Carlson dan pmc4205066/..)
Bengtsson. Keperawatan BMC. Myrick. F, Luhanga. F, Billay. D, Foley. V,
DOI.10.1186/s12912- 015-0092-8 Kloset. Yonge. O.(2012). Artikel penelitian:
Aku & Jeggels. J. (2015).'Menjelajahi perawat memasukkan bukti ke dalam persiapan
persepsi pembimbing tentang manfaat pembimbing. Penelitian dan Praktik
dan dukungan serta komitmen terhadap Keperawatan. Jilid 2012, ID artikel
peran pembimbing di provinsi tanjung 948593, 7 halaman. http://dx.doi. org/
barat. Kurasi 37(1). Art# 1281. Diperoleh 10.1155/2012/9 48593. Diperoleh dari
dari (http://www.curationis.org.za/ (http://www.hindawi.com/journa ls/nrp/
index.php/curationis/rt/printerfrendly/) 2012/948593/)
Cresswell. JW (2013). Desain penelitian. Nabolsi. M, Zumot. A, Wardam. L, Al-Moghli.
Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan FA (2012). Pengalaman mahasiswa
campuran. Penerjemah Achmad Fawaid. keperawatan Yordania dalam praktik
Pustaka pelajar: Yogyakarta klinis mereka. Procedia-Ilmu Sosial dan
Donley. R, Flaherty. MJ, Sarsfield. E, Perilaku. 48(2012) 5489-5857.Tersedia
Bukhard. A, O'Brien. S, Anderson. KM online di www.sciencedirect.com.
(2014). Preceptor perawat klinis DOI:10.1016/j.sbspn.2012.06.52 7
pascasarjana: implikasi untuk Notoatmodjo. S, (2012). Promosi kesehatan dan
meningkatkan kolaborasi ra- ilmu perilaku. Rineka Cipta : Jakarta.
profesional. OJIN: Jurnal Online Isu Nur Rachmach. E.(2012). Implementasi
Keperawatan. 19(3).DOI:10.3912/OJIN. preseptor program. Disampaikan pada
Vol19No03PPT01. diambil dari ( http: // pelatihan preseptorship praktik profesi
ww w. dunia keperawatan .org / ners.
mainmenucategor ies/ANAmarketp Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012
lace) tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Hilli. Y & Melender. Hai (2015). Mengembangkan Indonesia.
preceptorship melalui penelitian tindakan: Sedgwick. M & Haris. S.(2012). Tinjauan
bagian 2. Jurnal Ilmu Kepedulian artikel: kritik terhadap model
Skandinavia. 29(3). Halaman 478- 485. preceptorship keperawatan sarjana.
Diperoleh dari (http://www.altmetric.com/ Korporasi.
Penerbitan Hindawi Perawatan
details.php?domain=onlinelibrary.wiley.c Riset dan Berlatih es. Volume
om&doi=10.1111/scs.122116) Huriani. E & 2012, ID Artikel 248356, 6 halaman.
Mailini H. (2011). Bimbingan DOI:10.1155/2012/248356
sebagai suatu inovasi metode bimbingan Undang-Undang RI No.38 Tahun 2014.
klinik dalam perawatan. Diperoleh dari Tentang Keperawatan.
(http://www.googlescholar.com) Lawal. J, Uno.HB, (2012). Model Pembelajaran.
Penenun. S, Bryan. V, Lindo. J. (2015). Menciptakan proses belajar mengajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman yang kreatif dan efektif. Bumi Aksara:
belajar klinis mahasiswa keperawatan di sekolah Jakarta.
keperawatan Carabians. Jurnal Pendidikan dan
Praktek Keperawatan. 6(4),
125