Anda di halaman 1dari 22

LARUTAN

ELEKTROLIT

SERI MODUL KIMIA DASAR

Indah Langitasari
LARUTAN ELEKTROLIT

A. Larutan

Pernahkah Anda membuat sirup? Sirup dapat dibuat dengan mencampurkan gula
pasir dan air. Ketika gula pasir dimasukkan dalam air dan diaduk maka padatan gula pasir
akan menghilang. Kemanakah perginya gula pasir tersebut? Ambillah segelas sirup.
Dengan bantuan sedotan, rasakan sirup di bagian permukaan, tengah dan dasar gelas,
bagaimana rasanya? Apakah ada perbedaan rasa? Selanjutnya, amati warna sirup di seluruh
bagian gelas, apakah ada perbedaan? Sirup merupakan salah satu contoh larutan. Tahukah
Anda, apakah larutan itu?
Larutan merupakan campuran homogen (serbasama) antara dua zat atau lebih. Apa
saja komponen dari larutan? Larutan mengandung dua komponen yaitu zat terlarut (solute)
dan pelarut (solvent). Dalam larutan, zat yang jumlahnya lebih kecil disebut zat terlarut
(solute), sedangkan zat yang jumlahnya lebih besar disebut pelarut (solvent). Pada contoh
diatas, zat manakah yang merupakan pelarut dan zat mana yang merupakan zat terlarut?
Suatu larutan dapat mengandung lebih dari satu zat terlarut, sebagai contoh adalah larutan
oralit. Apa saja zat terlarut yang terdapat dalam larutan oralit?
Apa yang terjadi ketika zat terlarut dimasukkan dalam pelarut? Dan bagaimana
interaksi yang terjadi antara zat terlarut dengan pelarut? Perhatikan Penjelasan berikut!
Larutan garam dapur (NaCl) dapat dibuat dengan melarutkan padatan garam dapur dalam
air. Dalam padatan, NaCl terdiri atas ion-ion Na+ dan ion-ion Cl- yang tersusun secara
teratur, bergantian, dan berulang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.

Na Na
+
Cl- +

Cl - Cl-
Na
Na Na
+
Cl-
+

Cl - Cl-
Na
Gambar 1. Struktur 3-dimensi Kristal NaCl

Ketika padatan NaCl dilarutkan dalam air, maka kristal NaCl akan terurai menjadi ion-ion
Na+ dan ion-ion Cl- yang dikelilingi oleh molekul-molekul air seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2. Dalam hal ini, molekul-molekul air berfungsi menstabilkan ion-ion Na+
dan ion-ion Cl- di dalam larutan. Peristiwa tersebut disebut solvasi atau hidrasi. Dalam
solvasi ion Na+, pusat muatan negatif dari molekul air yang terletak pada atom oksigen,
mengarah pada ion Na+, sedangkan pada solvasi ion Cl-, pusat muatan positif dari molekul
air yang terletak diantara dua atom hidrogen mengarah pada ion Cl-.
δ-

δ+

-
Gambar 2. Ion-Ion Na+ dan Ion-Ion Cl- Disolvasi
oleh Molekul-Molekul Air

Kelarutan zat terlarut dalam pelarut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
sifat zat terlarut dan pelarut, suhu dan tekanan. Zat terlarut polar hanya dapat larut dalam
pelarut polar, sebaliknya zat terlarut nonpolar hanya dapat larut dalam pelarut nonpolar.
Prinsip ini dikenal dengan istilah like dikenal dengan istilah like dissolves like. Kelarutan
beberapa zat dipengaruhi oleh perubahan temperatur. Sebagian besar padatan larut dalam
pelarut cair, kenaikan temperatur dapat meningkatkan kelarutannya. Kelarutan padat dalam
cair atau cair dalam cair hampir tidak dipengaruhi oleh perubahan tekanan gas. Namun,
kelarutan gas dalam cair naik seiring dengan kenaikan tekanan gas.
Berdasarkan fasa zat terlarut dan pelarut dalam larutan, larutan dibedakan menjadi
5 tipe seperti pada Tabel 1. Berdasarkan sifat daya hantar listriknya larutan dapat
dibedakan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang akan kita pelajari pada Bab ini.
Larutan juga dapat dibedakan berdasarkan jenis pelarutnya, yaitu aqueous solutions dan
nonaqueous solutions. Aqueous solutions adalah larutan dengan pelarut air, dan jenis
pelarut ini disimbolkan dengan aq. Sebagai contoh adalah larutan gula dalam air yang
dituliskan sebagai C12H22O11(aq). Sementara itu, nonaqueous solutions adalah larutan
dengan palarut selain air, contohnya adalah larutan gula dalam etanol yang dapat dituliskan
sebagai C12H22O11(EtOH). Pada Bab ini, pelarut yang akan dibahas adalah air, karena air
merupakan pelarut yang umum ditemui dan digunakan. Disamping itu, air mempunyai sifat
mampu melarutkan berbagai macam zat menyebabkan reaksi kimia sebagain besar
berlangsung dalam pelarut air.
Tabel 1. Tipe Larutan

Fasa zat Fasa Contoh


terlarut pelarut
Gas Gas Udara terdiri dari gas nitrogen (N2), oksigen (O2), karbon
dioksida (CO2), dan gas lainnya

Gas Cair Karbon dioksida dalam air (misal: minuman berkarbonasi)


Cair Cair Etanol dalam air
Padat Cair Gula dalam air
Padat Padat Tembaga dalam emas (yellow gold)

B. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Pernahkan Anda minum minuman isotonik? Mengapa minuman isotonik dikatakan


dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang? Mengandung apakah minuman tersebut?
Metabolisme sel-sel tubuh berlangsung dalam cairan tubuh, yang selain air juga
menggandung bahan lain yang diperlukan oleh tubuh seperti elektrolit. Elektrolit dalam
cairan tubuh terdiri dari kation dan anion. Kation utama dalam cairan tubuh adalah sodium
(Na+) dan potasium (K+), sedangkan anion utama adalah klorida (Cl-). Sodium dan klorida
hilang terutama melalui keringat yang berlebihan sehingga tubuh membutuhkan banyak
elektrolit setelah lelah beraktivitas. Minuman isotonik mengandung elektrolit yang
dibutuhkan tubuh untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
Apa sebenarnya elektrolit itu? Elektrolit adalah senyawa yang menghasilkan ion-
ion dalam larutan. HCl, NaCl, KCl dan MgCl2 dalam air merupakan elektrolit karena
menghasilkan ion-ion. Ketika NaCl dilarutkan dalam air, maka kristal NaCl akan
terdisosiasi menjadi ion-ion Na+ dan ion-ion Cl- yang diikuti dengan solvasi oleh molekul-
molekul air seperti yang diberikan pada Gambar 2. Proses tersebut dapat digambarkan
menggunakan persamaan reaksi berikut.

NaCl(s) Na+(aq) + Cl-(aq)

Cl-

Na+

H2
O
(a) (b)
Gambar 3. Gambaran Mikroskopik Larutan NaCl: (a) solvasi oleh molekul-molekul air
dan (b) molekul-molekul air diabaikan
Pelarutan NaCl menghasilkan larutan yang terdiri dari ion-ion Na+ dan ion-ion Cl-, dimana
masing-masing ion dikelilingi oleh molekul air seperti yang direpresentasikan pada
Gambar 3. Keberadaan ion-ion dalam larutan dapat dibuktikan dengan mengukur daya
hantar listrik larutan. Alat uji daya hantar listrik larutan secara sederhana terdiri dari dua
buah elektroda karbon yang dirangkai dengan bola lampu dan dihubungkan dengan
tegangan listrik. Rangkaian alat uji daya hantar listrik diberikan pada Gambar 4.

Bola lampu
Sumber arus
Elektroda

Gambar 4. Rangkaian Alat Uji Daya Hantar lListrik larutan

Pada percobaan uji daya hantar listrik, air suling tidak menyalakan bola lampu.
Ketika air suling diganti dengan larutan NaCl bola lampu menyala dengan terang. Larutan
NaCl disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Namun, ketika air suling diganti dengan larutan gula, bola
lampu tidak menyala. Larutan yang demikian disebut larutan nonelektrolit. Urea dan
alkohol juga termasuk contoh senyawa nonelekltrolit. Gambaran pengamatan daya hantar
listrik larutan elektrolit dan nonelektrolit diberikan pada Gambar 5.

Lampu
tidak

NaCl (aq) Gula (aq)

Gambar 5. (a) Pengamatan Daya Hantar Listrik Larutan NaCl, dan (b) Pengamatan Daya
Hantar Listrik Larutan Gula
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan
nonelektrolit tidak? Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia
mengemukakan teori elektrolit. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi
ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion. Ion positif
disebut kation dan ion negatif disebut anion. Jumlah muatan ion positif akan sama dengan
jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah
yang bertugas menghantarkan arus listrik.
Bagaimana ion-ion dapat menghantarkan arus listrik? Perhatikan ilustrasi larutan
HCl dalam menghantarkan arus listrik pada rangkaian arus DC (arus searah) yang disajikan
pada Gambar 6.

e- e-

e-

e- e-- e--
e- e-
e- e-
e e
e-

e- e-

Gambar 6. Proses Hantaran Listrik Larutan Elektrolit dengan Sumber Arus DC

Ion-ion yang dihasilkan dalam larutan elektrolit dapat bergerak bebas. Ketika larutan
elektrolit dialiri arus listrik, ion-ion positif akan tertarik ke katoda, menangkap elektron dan
melepaskan gas H2.

Katoda: 2 H+(aq) + e- H2(g)

Sementara itu, ion-ion negatif akan tertarik ke anoda, melepaskan elektron, dan
membentuk gas Cl2. Elektron yang diserap anoda akan diteruskan kembali ke kutub positif
baterai melalui kawat penghantar (kabel) dan ketika mencapai bola lampu, maka bola
lampu akan menyala.

Anoda: 2 Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-


Apabila reaksi pada katoda dan anoda digabung, maka diperoleh reaksi total sebagai
berikut.

Katoda : 2 H+(aq) + 2e- H2(g)


Anoda : 2 Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
+
Total Reaksi: 2 H+(aq) + 2Cl(aq) H2(g) + Cl(g)

Berdasarkan uraian di atas, arus listrik pada rangkaian dapat dibedakan menjadi dua:
1. Pada rangkaian luar (kawat), arus listrik merupakan aliran elektron
2. Pada rangkaian dalam (larutan elektrolit), arus listrik merupakan aliran ion

Bagaimana hantaran listrik larutan elektrolit jika menggunakan rangkaian dengan


sumber arus AC (arus bolak balik)? Perhatikan Gambar 7.

e e e e
e e e e
e e e e
e e e e

Gambar 7. Proses Hantaran Listrik Larutan Elektrolit dengan Sumber Arus AC

Berbeda dengan arus searah (DC) yang memiliki arah arus yang tetap, arus bolak balik
(AC) merupakan arus listrik dengan besar dan arah arus yang berubah-ubah secara bolak
balik. Sumber arus bolak balik secara alamiah dapat menghasilkan tegangan yang
polaritasnya dapat berubah-ubah/berganti-ganti. Karena polaritas (kutub) positif dan
negatif saling bertukar, maka arah arus yang terjadipun akan saling berkebalikan (bolak-
balik). Gambar 2.4 menunjukkan aliran arus pada rangkaian daya hantar listrik larutan
dengan sumber arus AC. Pada gambar tersebut terlihat bahwa anoda dan katoda saling
bertukar setiap waktu, sehingga arah arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian tersebut
berupa arus bolak-balik .
Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, hal ini dikarena
senyawa nonelektrolit seperti gula tidak menghasilkan ion-ion ketika dilarutkan dalam air
dan tetap berada sebagai molekul gula. Spesi-spesi yang terbentuk di dalam larutan gula
terdiri dari molekul-molekul C12H22O11 (molekul gula) dan molekul H2O (air). Didalam
larutan jumlah molekul-molekul air sangat banyak dibandingkan molekul-molekul gula,
sehingga pada penggambaran mikroskopik larutan molekul-molekul air tidak digambarkan.
Gambaran mikroskopik larutan gula diberikan pada Gambar 8.

C12H22O11

Gambar 8. Gambaran Mikroskopik Larutan gula. Molekul-Molekul Pelarut Diabaikan

Proses pelarutan gula dalam air ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut.

C12H22O11(s) C12H22O11(aq)

C. Elektrolit senyawa ion dan senyawa


kovalen polar

Elektrolit dapat berasal dari senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Senyawa ion
merupakan senyawa yang tersusun atas ion-ion akibat adanya transfer elektron diikuti
dengan terjadinya gaya tarik antara ion positif dan ion negatif. Contoh senyawa ion antara
lain NaCl, KCl, Mg(NO3)2 dan CuSO4. Pada pembahasan sebelumnya diketahui bahwa
larutan garam dapur (NaCl) dapat menghantarkan listrik. Namun, apakah padatan garam
dapur dan lelehannya juga dapat menghantarkan arus listrik seperti keadaan larutan?
Dapatkan anda membedakannya? Coba perhatikan uraian berikut.
Senyawa ion dalam keadaan padatan (kristal) sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion
tersebut terikat satu sama lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Oleh karena itu, dalam keadaan kristal (padatan)
senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik. Namun, ketika padatan garam dapur
dipanaskan maka kisi kristal akan lepas dan ion-ion dapat bergerak bebas, sehingga dapat
menghantarkan listrik. Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun
rapat dan terikat akan tertarik oleh molekul-molekul air dan air akan menyusup di sela-sela
butir-butir ion tersebut (proses hidrasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan
bergerak bebas dalam larutan seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Proses peruraian
senyawa ion-ion dari kisi kristal atau padatan ion disebut dissosiasi.
Beberapa larutan yang bukan berasal dari senyawa ion seperti HCl dan HNO3 juga
dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat ion-ion dalam
dalam larutan tersebut. HCl, HNO3, H2SO4 dan CH3COOH merupakan senyawa kovalen
polar. Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa senyawa yang berikatan kovalen polar
juga dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimanakah hal ini dapat dijelaskan? Jika kita
perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen diatomik yang bersifat polar,
pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih elektronegatif dibanding dengan
atom H. Akibatnya pada HCl, atom H lebih positif dan atom Cl lebih negatif. Proses
pembentukan ion-ion dari gas HCl dalam air direpresentasikan menggunakan persamaan
berikut.
HCl(g) H+(aq) + Cl-aq)

Proses peruraian ion-ion dari senywa kovalen seperti molekul HCl disebut ionisasi.
Antar molekul HCl dengan molekul air terdapat gaya tarik-menarik yang cukup kuat
sehingga dapat memutuskan ikatan dalam HCl dan membetuk ion-ion yang dapat bergerak
bebas dalam air. Ketika dialiri arus listrik, maka ion-ion dalam larutan dapat
menghantarkan arus listrik. Baik ionisasi maupun dissosiasi dapat menghasilkan ion di
dalam larutan. Perbedaan dasar yaitu bahwa pada dissosiasi ion-ion yang terjadi pada
padatan senyawa ion adalah terpisah dan bergerak di dalam larutan, sedangkan pada
ionisasi senyawa kovalen polar bereaksi untuk membentuk ion-ion yang terpisah dalam
larutan. Permasalahannya sekarang adalah dapatkah senyawa kovalen polar dalam keadaan
padatan dan lelehan menghantarkan arus listrik? Perhatikan Gambar 9.

Gambar 9. Perbandingan Daya Hantar Listrik Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
Gambar 9 menunjukkan bahwa hanya larutan senyawa kovalen polar yang dapat
menghantarkan arus listrik, sedangkan dalam keadaan lelehan dan padatan tidak bisa.
Dalam keadaan lelehan, senyawa kovalen polar terdiri dari molekul-molekul netral
sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sementara itu, larutan NaCl dan lelehan
NaCl dapat menghantarkan arus listrik. karena dalam keadaan larutan dan lelehan, NaCl
berada sebagai ion-ion Na+ dan ion-ion Cl- yang dapat bergerak bebas. Gerakan ion-ion
dalam lelehan NaCl lebih lambat dibandingkan dalam larutan NaCl.

D. Kekuatan Elektrolit

Berdasarkan kekuatan daya hantar listrik larutan, elektrolit dapat digolongkan


menjadi dua jenis yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat adalah zat yang
terionisasi sempurna ketika dilarutkan dalam air. Sebagai contoh adalah kalium klorida
(KCl). Ketika KCl dilarutkan dalam air, kristal KCl akan terurai sempurna menjadi ion K+
dan Cl- seperti yang direpresentasikan dalam persamaan reaksi berikut.

KCl(s) K+(aq) + Cl-(aq)


Berdasarkan persamaan reaksi di atas dapat diidentifikasi spesi-spesi yang terbentuk di
dalam larutan, yaitu molekul-molekul pelarut (molekul H2O), ion-ion K+ dan ion-ion Cl-.
Jumlah molekul H2O di dalam larutan sangat banyak dibandingkan jumlah ion-ion K+ dan
Cl-, sehingga pada penggambaran mikroskopik larutan molekul-molekul air diabaikan.
Gambaran mikroskopik larutan KCl diberikan pada Gambar 10a. Gambar 10a
menunjukkan bahwa di dalam larutan, KCl berada sebagai ion K+(aq) dan Cl-(aq) (terurai
sempurna). Banyaknya ion-ion dalam larutan menyebabkan larutan elektrolit kuat seperti
KCl(aq) memberikan nyala terang ketika diuji daya hantar listriknya seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 10b.

Cl- K+
Cl-

K+
K+ Cl- K +

Cl- KCl (aq)


Cl- +
K
(a) (b)
Gambar 10 (a) Gambaran Mikroskopik Larutan KCl, Molekul-Molekul Pelarut tidak
Digambarkan, (b) Pengamatan Hasil Uji Daya Hantar Listrik Larutan KCl
Beberapa senyawa kovalen polar seperti HCl, HNO3 dan H2SO4 juga terionisasi
sempurna dalam air dan larutannya memberikan nyala terang pada uji daya hantar listrik
sehingga termasuk elektrolit kuat. Disisi lain, beberapa senyawa seperti perak nitrak,
AgNO3, dan magnesium hidroksida, Mg(OH)2, mempunyai kelarutan yang sangat terbatas
dalam air, namun tetap digolongkan ke dalam elektrolit kuat karena senyawa yang terlarut
terion sempurna. Akan tetapi, karena jumlah ion yang ada dalam larutan sangat terbatas,
elektrolit-elektrolit kuat tersebut tidak menyalakan bola lampu.
Elektrolit lemah adalah senyawa yang hanya terionisasi sebagian dalam air. Sebagai
contoh adalah cairan asam asetat. Cairan asam asetat mempunyai kelarutan yang tinggi
dalam air, namun hanya sebagian yang terionisasi, sehingga dalam larutan sebagian besar
asam asetat berada dalam bentuk molekul. Proses pelarutan asam asetat dalam air
direpresentasikan menggunakan persamaan reaksi berikut.

CH3COOH(l) H+(aq) + CH3COO-(aq)

Tanda panah bolak balik menunjukkan bahwa reaksi tidak berlangsung sempurna. Tanda
panah ke kiri lebih panjang dari tanda panah yang kekanan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa hanya sebagian kecil asam asetat yang terionisasi dan pelarutan asam asetat
sebagain besar berada dalam bentuk molekul. Karena hanya sebagian kecil molekul asam
asetat yang terurai, maka spesi-spesi yang terbentuk didalam larutan terdiri dari molekul-
molekul air (molekul pelarut), ion-ion H+, ion-ion CH3COO-, dan molekul-molekul
CH3COOH. Larutan asam asetat tidak dapat digambarkan secara mikroskopik karena
derajat ionisasinya (α) sangat kecil, artinya molekul CH3COOH yang terurai sangat sedikit.

HX

Gambar 11. Gambaran


X-
Mikroskopik Larutan
Elektrolit Lemah, HX.
Molekul-Molekul
Air tidak Digambarkan H+

Gambaran mikroskopik untuk elektrolit lemah diwakili oleh senyawa asam lemah, misal
HX seperti yang diberikan pada Gambar 11. Gambar 11 menunjukkan bahwa asam lemah
HX hanya terurai sebagian dalam larutan dengan pelarut air.
Pada uji daya hantar listrik larutan, larutan elektrolit lemah menyebabkan bola
lampu menyala redup karena hanya sedikit ion-ion yang ada dalam larutan. Pengamatan
hasil uji daya hantar listrik larutan elektrolit lemah diberikan pada Gambar 12.
CH3COOH(aq)

Gambar 12. Pengamatan Daya Hantar Listrik Larutan CH3COOH

Kemampuan suatu zat untuk terionisasi/terdisosiasi dalam larutannya dinyatakan


dengan derajat ionisasi atau derajat dissosiasi larutan (α). Derajat dissosiasi digunakan
untuk senyawa-senyawa ion seperti KCl dan NaCl, sedangkan derajat ionisasi digunakan
untuk senyawa-senyawa kovalen seperti HCl dan CH3COOH. Secara matematis derajat
ionisasi atau disosiasi larutan dapat ditulis dengan persamaan berikut.

Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, karena semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion-
ion. Elektrolit lemah memiliki harga α<1, karena hanya sebagian zat yang terurai menjadi
ion-ion ketika dilarutkan dalam air. Adapun nonelektrolit memiliki harga α = 0, karena
tidak ada zat yang terurai menjadi ion-ion, semua spesi dalam larutan berada sebagai
molekul-molekul.
Bagaimana cara menentukan kekuatan larutan elektrolit? Kekuatan larutan
elektrolit ditentukan oleh beberapa faktor:
a. Jenis larutan elektrolit, elektrolit kuat dalam konsentrasi yang sama atau hampir sama
mempunyai kekuatan lebih besar jika dibanding dengan larutan elektrolit lemah. Sebab
dalam larutan elektrolit lemah hanya sebagian kecil larutan yang terirai menjadi ion-
ionya (misalkan derajat ionisasi = 0,00001) berarti yang terurai haya 0,001% dari total
konsentrasinya) sedangkan larutan elektrolit kuat hampir terurai semuanya (100%
terurai)
b. Kadar/konsentrasinya, bila sama jenisnya (sama-sama elektrolit lemah atau sama-sama
elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit ditentukan oleh konsentrasinya. Semakin
besar konsentrasinya maka semakin besar kekuatannya, karena semakin besar
konsentrasinya maka semakin banyak jumlah molekul sehingga semakin banyak pula
yang terioniasi/terdissosiasi.
c. Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan satu-satunya faktor
yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit. Jumlah ion yang terbentuk per
molekul juga berpengaruh. Contoh, reaksi penguraian HCl dan H2SO4. Dalam reaksi
tersebut tiap satu molekul HCl menghasilkan dua ion yaitu satu ion H+ dan satu ion Cl-
sedangkan dalam reaksi penguraian H2SO4 menghasilkan tiga ion yaitu dua ion H+ dan
satu ion SO42-. Jadi pada konsentarsi yang sama, kekuatan H2SO4 lebih besar daripada
HCl

Beberapa contoh elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit diberikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Contoh Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Nonelektrolit


Golongan Tipe zat terlarut (didalam Contoh
pelarut air)
Elektrolit kuat § Senyawa ion § Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4,
§ Senyawa kovalen polar H2SO4, HNO3, dan lain-lain
yang terionisasi sempurna § Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali
dan alkali tanah, antara lain: NaOH, KOH,
Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2, dan lain-lain.
§ Garam-garam yang mempunyai kelarutan
yang tinggi, antara lain: NaCl., KCl, KI,
KNO3, Al2(SO4)3, dan lain-lain
Elektroli lemah § Beberapa senyawa ion § Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN,
§ Senyawa kovalen polar H2CO3, H2S dan lain-lain
yang terionisasi sebagian § Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2,
dan lain-lain
§ Garam-garam yang sukar larut, antara lain:
CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Nonelektrolit § Senyawa kovalen yag § Larutan urea
tidak terionisasi § Larutan metanol (alkohol)
§ Larutan glukosa
§ Larutan sukrosa (gula), dan lain-lain

Latihan Soal

Jawablah Soal-soal di bawah ini dengan tepat!


Latihan 1 : Jenis Larutan Leketrolit dan nonelektrolit
1. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan
nonelektrolit tidak?
2. Tiga senyawa berbeda AX, AY, dan AZ dilarutkan dalam air, dan memberikan hasil
yang direpresentasikan pada gambaran mikroskopik berikut (molekul air diabaikan).
Manakah senyawa yang termasuk elektrolit dan senyawa yang termasuk nonelektrolit?
Jelakan!
AX AY AZ

A+ X- AX AY A+ Z-

Kuis 2: Kekuatan Larutan Elektrolit


1. Asam klorida (HCl) dan asam fluorida (HF), keduanya larut dalam air. Ketika diuji
daya hantar listrik, ternyata HCl memberi nyala lampu terang sedangkan HF memberi
nyala lampu redup. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan proses pelarutan
senyawa-senyawa tersebut dalam air!
2. Tiga senyawa berbeda A2X, A2Y, dan A2Z dilarutkan dalam air, dan memberikan hasil
yang direpresentasikan pada gambaran mikroskopik berikut (molekul air diabaikan).
Manakah senyawa yang termasuk elektrolit kuat dan senyawa yang termasuk elektrolit
lemah? Jelakan!

A2 X A2 Y A2 Z
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. &Overby. 2019. Chemistry. 13th Ed. McGraw Hill


Effendy. 2012. A-Level Chemistry For Senior High School Students Volume 1B. Malang:
Bayunedia Publishing
Fay, Mc.Murry. 2012. Chemistry. 4th Ed. New York: Jhon Wiley & Son. Inc.
Jepersen, N.D.., Brady, E., Hyslop, A. 2012. Chemistry: The Molecular Nature of Matter.
New York: Jhon Wiley & Son. Inc.
Zumdahl. S & Zumdahl. 2010.Chemistry. 8th Ed. Charles Hartford
http://mediabelajaronline.blogspot.com/Larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit.html
http://www.chem-is-try.org/penggolongan-larutan-berdasarkan-daya-hantar-listrik
http://www.chem-is-try.org/derajat-ionisasi
http://www.chem-is-try.org/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah
PRAKTIKUM
LARUTAN ELEKTROLIT

Keselamatan kerja
1. Hati-hati menggunakan bahan kimia (terutama larutan asam), jika terkena
bahan kimia segera cuci dengan air
2. Gunakan kaca mata dan baju laboratorium
3. Gunakan sepatu dan sarung tangan
4. Hati-hati dalam menggunakan rangkaian alat dengan sumber arus AC

A. Tujuan Percobaan
Melalui percobaan ini, diharapkan siswa mampu menentukan jenis larutan
berdasarkan daya hantar listrik larutan dengan benar dan teliti.

B. Alat dan Bahan


Peralatan yang dibutuhkan:
Gelas kimia (100 mL)
Elektrode karbon (2 buah)
Rangkaian alat uji daya hantar listrik

Bola lampu
Sumber
arus AC
Elektrode

Gambar Rangkaian Alat Uji Daya Hantar Listrik Larutan


Bahan yang dibutuhkan:
Aquades sebagai pelarut senyawa-senyawa sampel
Larutan CaCl2 0,5M
Larutan HCOOH 0,5M
Latutan C2H5OH 30%
Larutan H3PO4 0,5M
Larutan KOH 0,5M

C. Prosedur Percobaan
1. Rangkai alat uji daya hantar listrik dengan benar.
2. Ambil ± 20 mL aquades, kemudian masukkan ke dalam gelas kimia
3. Masukkan elektrode karbon ke dalam aquades
4. Hubungkan elektrode dengan sumber arus AC pada alat uji daya hantar listrik.
Amati bola lampu, kemudian catat hasil pengamatan pada tabel data.
5. Bersihkan gelas kimia dan elektrode karbon. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk
larutan sampel 1 sampai 5.
6. Buatlah kesimpulan dengan menentukan jenis elektrolit dan derajat ionisasi larutan
kemudian catat hasilnya pada tabel data.

D. Data Pengamatan
Pengamatan bola lampu pada uji aquades sebagai pelarut murni:...............................
No Larutan sampel Pengamatan terhadap Kesimpulan Jenis α
bola lampu Elektrolit
1 Larutan CaCl2 0,5 M
2 Latutan HCOOH 0,5 M
3 Larutan C2H5OH 30%
4 Larutan H3PO4 0,5 M
5 Larutan KOH 0,5 M

E. Pertanyaan
Berdasarkan data di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Larutan CaCl2 0,5 M
a. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan proses pelarutan CaCl2 dalam air!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________
b. Identifikasi spesi-spesi yang terdapat di dalam larutan CaCl2 0,5 M!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_______________________________________________________________
c. Jika Molekul-molekul pelarut tidak digambarkan, berikan gambaran mikroskopik
larutan CaCl2 0,5 M!

d. Berikan gambaran mikroskopik proses hantaran listrik yang terjadi dalam rangkaian
larutan CaCl2 0,5 M!

2. Larutan HCOOH 0,5 M


a. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan proses pelarutan HCOOH dalam air!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
___________________________________________________________

b. Identifikasi spesi-spesi yang terdapat di dalam larutan HCOOH!


_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
___________________________________________________________
c. Asam lemah HCOOH tidak dapat digambarkan karena derajat ionisasinya sangat
kecil. Berikan gambaran mikroskopik untuk larutan asam lemah HA dengan derajat
ionisasi 0,2! (Molekul-molekul pelarut tidak digambarkan)

d. Berikan gambaran mikroskopik proses hantaran listrik yang terjadi dalam rangkaian
larutan HCOOH!

3. Larutan C2H5OH 30%


a. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan proses pelarutan C2H5OH dalam air!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________

b. Identifikasi spesi-spesi yang terdapat di dalam larutan C2H5OH 30%!


_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
___________________________________________________________
c. Jika Molekul-molekul pelarut tidak digambarkan, berikan gambaran mikroskopik
larutan C2H5OH 30%!

d. Berikan gambaran mikroskopik proses hantaran listrik yang terjadi dalam rangkaian
larutan C2H5OH 30%!

4. Larutan H3PO4 0,5 M


a. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan proses pelarutan H3PO4 dalam air!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
___________________________________________________________

b. Identifikasi spesi-spesi yang terdapat di dalam larutan H3PO4 0,5 M!


_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_________________________________________________________
c. Asam lemah H3PO4 tidak dapat digambarkan karena derajat ionisasinya sangat
kecil. Berikan gambaran mikroskopik untuk larutan asam lemah H3A dengan
derajat ionisasi 0,2! (Molekul-molekul pelarut tidak digambarkan)

d. Berikan gambaran mikroskopik proses hantaran listrik yang terjadi dalam rangkaian
larutan H3PO4 0,5 M!

5. Larutan KOH 0,5 M


a. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan proses pelarutan KOH dalam air!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
___________________________________________________________

b. Identifikasi spesi-spesi yang terdapat di dalam larutan KOH 0,5 M!


_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_________________________________________________________
c. Jika Molekul-molekul pelarut tidak digambarkan, berikan gambaran mikroskopik
larutan KOH 0,5 M!

d. Berikan gambaran mikroskopik proses hantaran listrik yang terjadi dalam rangkaian
larutan KOH 0,5 M!

Anda mungkin juga menyukai