Anda di halaman 1dari 106

PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA, DAN LINGKUNGAN

KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL KOTA


SURABAYA

Oleh:
ARDINA RACHMAWATI
NPM: 18.1.02.11559

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)


SURABAYA
2022
PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL KOTA
SURABAYA

Oleh:
ARDINA RACHMAWATI
NPM: 18.1.02.11559

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)


SURABAYA
2022

ii
PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL KOTA
SURABAYA

Skripsi diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajamen
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh :

ARDINA RACHMAWATI

NPM : 18.1.02.11559

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA STIESIA (STIESIA)

SURABAYA

2022

iii
PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL KOTA
SURABAYA

Dipersiapkan dan Disusun oleh:

ARDINA RACHMAWATI

NPM: 18.1.02.11559

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


pada tanggal

Susunan Tim Penguji :

Ketua :
Anggota : 1.

2.

Dinyatakan Memenuhi Syarat dan Diterima


Oleh:

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi S1


Manajemen,

Dr. Rismawati, S.E., M.M., Dr. Suwitho, M.Si.

Ketua STIESIA

Dr. Nur Fadjrih Asyik S.E., M.Si., Ak., CA.

iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Ardina Rachmawati
N.P.M. : 18.1.02.11502
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL KOTA
SURABAYA
Diajukan untuk diuji pada tanggal ………………, adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulisan lain,
yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat
bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya batal terima.

Surabaya,………………
Yang membuat pernyataan,

Ardina Rachmawati

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. MAHASISWA
Nama : Ardina Rachmawati
NPM : 18.1.02.11559
Program Studi : S1-Manajemen
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya/8 Juli 2000
Agama : Islam
Jumlah Saudara/Anak ke : 2 Bersaudara/ Anak ke-2
Alamat Rumah : Jl. Undaan Peneleh V no 14 Surabaya
Status : Belum Menikah
B. ORANG TUA
Nama : Ibnu Farna Pramudia
Alamat Rumah/Telepon : Jl. Undaan Peneleh V no 14Surabaya /
087831339000
Alamat Kantor/Telepon :-
Pekerjaan/Jabatan : Wiraswasta
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamat SD di SDN Ketabang I Surabaya Tahun 2008
2. Tamat SMP di SMPN 42 Surabaya Tahun 2015
3. Tamat SMA di SMAN 4 Surabaya Tahun 2018
4. Pendidikan Tinggi (PT)
Nama PT Tempat Semester Tahun Keterangan
STIESIA SURABAYA I-VII 2018-2021

D. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun Bekerja di Pangkat/Golongan Jabatan
- - - -

Dibuat dengan sebenarnya oleh:

Ardina Rachmawati

vi
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya dengan judul
“PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL KOTA
SURABAYA” dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh
gelar sarjana ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
dengan demikian perkenankan penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. Nur Fadjrih Asyik S.E., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
2. Bapak Dr. Suwitho, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
3. Ibu Dr. Rismawati, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing. Terima kasih telah
membimbing saya dengan kesabaran, ikhlas, penuh perhatian dan
meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam proses penyusunan
skripsi, serta selalu memberikan arahan dan saran untuk menyusun skripsi ini
agar terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Dra. Ec. Sasi Agustin, M.M., selaku dosen wali yang telah memberikan
banyak arahan selama tujuh semester.
5. Bapak dan Ibu dosen serta para staf yang telah memberikan banyak ilmu dan
bekal selama kegiatan perkuliahan.
6. Kedua orang tua, kakak dan keluarga besar saya yang telah memberikan
semangat dan dukungan baik secara moril atau materil.
7. Teman-teman SM-2 angkatan 2018 yang senantiasa telah mendukung dalam
berbagai hal dari awal masuk perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Terima kasih kepada Dinas Sosial Kota Surabay untuk memberikan
kesempatan dan ketersediaannya sebagai tempat peneliti atauobjek penelitian,
sehingga dapat melakukan penyusunan skripsi dengan baik.
9. Terima kasih kepada teman saya ciwi-ciwi untuk dukungan dan motivasi
sehingga bisa bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan perkuliahan.
10. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
segala informasi yang diberikan, dukungan serta semangat sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik konstruktif dari pembaca
untuk pengembangan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga
penulisan skripsi ini mampu memberikan ilmu dan manfaat yang lebih bagi
pembaca.
Surabaya, Januari 2022

Ardina Rachmawati

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR SKRIPSI ............................................................. i


HALAMAN SAMPUL DALAM SKRIPSI.......................................................... ii
HALAMAN JUDUL SKRIPSI ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI TIM PENGUJI ..................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiv
ABSTRACT ........................................................................................................ xv

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 9
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………….. 9
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………...9
1.5 Ruang lingkup Penelitian .................................................................. 10

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 11


2.1 Tinjauan Teoritis ............................................................................... 11
2.1.1Manajemen Sumber Daya Manusia ......................................... 11
2.1.2 Kinerja Pegawai ...................................................................... 13
2.1.3Beban Kerja ............................................................................. 16
2.1.4Stres Keja ................................................................................. 18
2.1.5 Lingkungan Kerja ................................................................... 21
2.1.6 Penelitian Terdahulu ............................................................... 24
2.2Rerangka Konseptual ......................................................................... 25
2.3Pengembangan Hipotesis ................................................................... 26

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 27


3.1 Jenis penelitian dan gambaran dari populasi penelitian.................... 27
3.1.1 Jenis Penelitian ....................................................................... 27
3.1.2 Gambaran dari Populasi Penelitian ......................................... 27
3.2 Teknik Pengambilan Sampel ............................................................ 27
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28
3.3.1 Jenis Data ................................................................................ 28
3.3.2 Sumber Data ........................................................................... 28
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................... 28
3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..................................... 29
3.4.1 Variabel................................................................................... 29
3.4.2 Definisi Operasional Variabel ................................................ 30

ix
3.5 Teknik Analis Data ........................................................................... 33
3.5.1 Uji Instrumen .......................................................................... 33
3.5.2 Analisis Linear Berganda ........................................................ 34
3.5.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 34
3.5.4 Uji Kelayakan Model .............................................................. 36
3.5.5 Pengujian Hipotesis (Uji t) ..................................................... 37

BAB 4 : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 38


4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 38
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 38
4.1.2 Deskriptif Karakteristik Responden........................................ 41
4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ................................................. 43
4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 49
4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda .......................................... 51
4.1.6 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 53
4.1.7 Uji Kelayakan Model .............................................................. 57
4.1.8 Pengujian Hipotesis ................................................................ 58
4.2 Pembahasan....................................................................................... 60
4.2.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ................. 60
4.2.2 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ................... 61
4.2.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ....... 62

BAB 5 : PENUTUP ............................................................................................ 64


5.1 Simpulan ........................................................................................... 64
5.2 Keterbatasan ..................................................................................... 64
5.3 Saran ................................................................................................. 65

JADWAL PENELITIAN ...................................................................................... 67


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................. 70

x
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Penilaian Capaian Kinerja Pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya.......................2
2. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 24
3. Skala Likert ....................................................................................................... 29
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 41
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 42
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................................... 42
7. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ....................................... 43
8. Interval Kelas .................................................................................................... 44
9. Tanggapan Responden Terhadap Beban Kerja ................................................. 44
10. Tanggapan Responden Terhadap Stres Kerja ................................................... 46
11. Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja ....................................... 47
12. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pegawai .......................................... 48
13. Hasil Uji Faliditas ............................................................................................. 50
14. Hasil Uji Realiabilitas ....................................................................................... 51
15. Regresi Linear Berganda .................................................................................. 51
16. Hasil Uji Normalitas ......................................................................................... 53
17. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................................ 55
18. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................................ 56
19. Hasil Uji F ........................................................................................................ 57
20. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................................ 58
21. Hasil Uji T ........................................................................................................ 59

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Rerangka Pikiran ............................................................................................... 26
2. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Surabaya .............................................. 40
3. Grafik uji Normalitas Data ................................................................................ 54
4.Grafik Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 56

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Kuesioner Penelitian ........................................................................................ 70
2. Tabulasi Hasil Data Kuesioner.......................................................................... 76
3. Tabulasi Karakteristik Data............................................................................... 77
4. Tabel Frekuensi Data ........................................................................................ 78
5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................................... 83
6. Uji Normalitas ................................................................................................... 88
7. Hasil Regresi ................................................................................................... 90

xiii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Beban


Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas
Sosial Kota Surabaya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45
responden.

Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam
penelitin ini adalah data sekunder, teknik pengambilan anggota sampel dengan
menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria
tertentu yang telah ditentukan. Teknik Analisa yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan SPSS versi 20.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Beban Kerja (BK) berpengaruh


positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai (KP), Stres Kerja (SK)
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Pegawai (KP).
Lingkungan Kerja (LK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Pegawai (KP) pada Dinas Sosial Kota Surabaya.

Kata Kunci : beban kerja, stres kerja, lingkungan kerja, kinerja pegawai

xiv
ABSTRACT

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat memilih dalam

menggerakkan kegiatan perusahaan. Sumber daya manusia artinya asset utama

perusahaan yang memberikan donasi pada pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Keberhasilan pegawai sangat ditentukan oleh aktivitas ekspoitasi sumber daya

manusia yaitu pegawai, yang berperan aktif serta memutuskan rencana, proses dan

tujuan yang akan dicapai. Sumber daya manusia wajib selalu diperhatikan, dijaga

dipertahankan serta dikembangkan oleh organisasi. Tantangan yang dihadapi

manajemen saat ini yang paling serius adalah untuk mencapai tujuan yang sangat

dipengaruhi oleh kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya.

Pengembangan sumber daya manusia yang terstruktur secara tepat dan

berkelanjutan merupakan kebutuhan primer suatu organisasi, sehingga muncul

suatu bentuk kegiatan manajemen sumber daya manusia dimana kegiatan tersebut

sebagai wadah untuk mengembangkan kinerja pegawainya yang merupakan

serangkaian aktivitas dalam organisasi yang diarahkan untuk menarik,

mengembangkan, dan mempertahankan kinerja kerja secara efektif.

Menurut Kasmir (2016) kinerja pegawai adalah hasil kerja serta sikap

kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas serta tanggung jawab

yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Penilaian kinerja sangat penting bagi

1
2

organisasi untuk memperhitungkan prestasi kerja pegawainya. Berartinya

penilaian kinerja pegawai paling tidak terdapat dua kepentingan yaitu untuk

kepentingan pegawai yang bersangkutan serta untuk kepentingan organisasi. Bagi

pegawai, penilaian ini membagikan umpan balik tentang penerapan kerja mereka,

misalnya tentang kemampuan, kekurangan, potensinya dan sebagainya yang pada

gilirannya bermanfaat untuk perbaikan kinerja, pengembangan karirnya dan

sebagainya.

Tabel 1
Penilaian Capaian Kinerja Pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya
Jangka Waktu Penilaian 2 Jan-31 Des 2021

No PENG- NIL AI
TUGAS POKOK TARGET REALISASI HITUN CAPA
JABATAN AK AK GAN IAN
Kuanti Kuali Waktu Bia- Kuanti Kuali Wakt Bi- SKP
ya u aya
1. JumlahBkegiatan
PSKS yang dibina - 13 100 12 0,00 17 92 12 - 298, 77 99,59
bulan
bulan
2 Jumlah fasilitas
kegiatan organisasi - 14 100 12 0,00 14 92 12 - 268 89,33
sosial kepahlawanan.
bulan bulan
3 Jumlah panti sosial
yang mendapat - 10 100 12 0,00 0 92 12 - 268 89,33
bulan bulan
bantuan.
4 Jumlah TMP dan
MPN dipelihara. - 42 100 12 0,00 7 92 12 - 268 89,33
bulan bulan
5 Penyediaan barang dan
jasa perkantoran - 100 100 12 0,00 100 92 12 - 268 89,33
bulan bulan
perangkat daerah.
6 Presentase
ketersediaan barang - 100 100 12 0,00 100 92 12 - 268 89,33
bulan
dan jasa perkantoran. bulan
7 Presentase pemeliha-
- 100 100 12 0,00 100 92 12 - 268 89,33
raan dan pengadaan bulan bulan
sarana perkantoran

NILAI CAPAIAN SKP 103,5


(Sangat
Baik)
Sumber : Data Dinas Sosial
3

Berdasarkan tabel 1 penilaian capaian kinerja pegawai pada Dinas Sosial Kota

Surabaya, kinerja dari pegawai Dinas Sosial Kota Suabaya sudah sesuai dengan

yang ditargetkan atau direncanakan. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai Kuantitas

yang cenderung lebih kecil dari nilai kualitas yang berarti kinerja dari pegawai

tersebut efektif dan efisien. Kemuadian pegawai negeri sipil mengisi targt apa saja

yang akan di lakukan selama 1 tahun kedepan dan harus terelisasi dengan baik.

Target yang diisi meliputi kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya. Kualitas

(pencapaian output) dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan,

laporan, dan lain-lain. Sedangkan Kualitas (pencapaian kualitas) merupakan mutu

hasil kerja yang terbaik, pencapaian kualitas diberikan nilai paling tinggi 100.

Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan keterangan sebagai berikut :

<51: buruk, 51-60: kurang, 61-60: cukup, 76-90: baik, 91- ke atas: sangat baik.

Dengan melihat penilaian capaian di atas bahwa sudah sesuai dengan yang di

targetkan yaitu 103,5 yang artinya sangat baik, yang berarti kinerja dari pegawai

tersebut efektif dan efisien. Pegawai dapat diharapkan tetap meningkatkan kinerja

yang sesuai target dengan kemampuan mereka sendiri.

Penilaian pencapaian kinerja pegawai dibuat oleh pegawai negeri sipil yang

dinilai pada akhir tahun yang merupakan realisasi dari kontrak kerja pegawai

sebagai ukuran prestasi kerja. Penilaian pencapaian kinerja pegawai dapat dibuat

dengan cara memasukkan realisasi pelaksanaan tugas pokok jabatan yang

ditargertkan baik dalam bentuk kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya.

Penilaian kinerja terdiri dari tiga langkah yaitu mendefinisikan pekerjaan,

menilai kinerja dan memberikan umpan balik. Mendefinisikan pekerjaan berarti


4

membenarkan bahwa pimpinan organisasi serta pegawai setuju tentang tugas-

tugasnya serta standar jabatannya. Menilai kinerja berarti membandingkan kinerja

actual pegawai dengan standar yang sudah ditetapkan. Kinerja pegawai

diidentifikasi mampu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat meningkatkan

ataupun bahkan menurunkan kinerja pegawai. Faktor-faktor tersebut diantaranya

adalah stress kerja, beban kerja yang berlebihan dan lingkungan kerja yang kurang

kondusif.

Dinas Sosial Kota Surabaya terbentuk sejak tahun 2001. Awalnya, Dinas

Sosial merupakan bagian dari pemerintahan kota Surabaya yang dikenal dengan

bagian sosial. Kemudian dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah

yang luas, nyata dan bertanggung jawab pada pemerintaha kota Surabaya dan

untuk mendukung penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan sebagai

konsekuensi penerimaan kewenangan daerah, maka pemerintah kota Surabaya

merasa perlu mengatur kembali organisasi dinas sosial kota Surabaya. Untuk

tujuan itulah pemerintah menetapkan perda nomor 3 tahun 2001 tentang

organisasi dinas kota Surabaya dalam perda tersebut, pemerintah menetapkan

pembentukan dinas-dinas di kota Surabaya yang terdiri dari 23 dinas termasuk

didalamnya dinas sosial dan pemberdayaan perempuan.

Kinerja pegawai diidentifikasi sebagai salah satu hal pokok yang cukup

penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi (Gultom, 2014). Dinas Sosial

Surabaya ditemukan adanya ketidaknyamanan pegawai karena fasilitas yang

kurang seperti unit komputer, mesin pemotong kertas, dan printer yang membuat

pegawai merasa kurang puas dengan lingkungan kerjanya tetapi dituntut untuk
5

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sehingga menimbulkan beban kerja dan

stress kerja. Pemberian beban kerja yang baik dan meminimalkan stress kerja

dapat memberikan kejelasan bagi para pegawai untuk dapat menjalankan tugasnya

dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab pegawai

serta mencegah kemungkinan terjadinya tumpang tindih, sehingga menimbulkan

stress kerja jika terjadi kesalahan dan kesulitan.

Menurut Sutoyo (2016), Hera dkk (2016) menyatakan bahwa beban kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Menurut Sengkey windri, Ferdy

Roring, Lucky Datulong (2017) menyatakan bahwa stress kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai. Menurut Sulistiawan (2017), serta Fachreza

dkk. (2018) menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan beberapa teori diatas dapat

disimpulkan bahwa beban kerja, setres kerja dan lingkungan kerja menyatakan

dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Dinas Sosial Kota Surabaya mempunyai permasalahan dalam beban kerja

yang berlebihan sehingga terjadinya work overload pada Dinas Sosial Kota

Surabaya, disebabkan dengan jumlah pegawai tidak ideal dibandingkan tuntutan

pekerjaan, sehingga satu pegawai kontrak dapat merangkap beberapa pekerjaan,

tugas dan tanggung jawab yang tidak sesuai dengan bidangnya. Adanya

penumpukan tugas tersebut maupun jumlah pegawai dapat menimbulkan stress

kerja dan dapat berpengaruh dalam akibat rendahnya beban kerja. Pengaruh

pemberian kerja dikarenakan beban kerja yang tidak sesuai strandar dapat

berpengaruh dari hasil dan menimbulkan kejenuhan kerja. Menurut Paramitadewi


6

(2017) menyatakan bahwa beban kerja berengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai.

Menurut Mestaki dalam Astianto dan Suprihadi (2014) beban kerja

merupakan suatu perbandingan antara kapasitas maupun kemampuan pekerjaan

dalam tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Dengan kesadaran dan kesediaan

seseorang melaksanakan beban kerjanya maka seseorang akan secara sukarela

mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sehingga

akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik tanpa paksaan

sehingga menciptakan prestasi kerja.

Beban kerja diidentifikasi sebagai salah satu faktor yang berkontribusi

terhadap kinerja pegawai (Adityawarman et al., 2016). Beban kerja dapat

dibedakan lebih lanjut ke dalam beban kerja sebab pekerjaan yang berlebihan

(overload) yaitu banyaknya jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan dengan

waktu yang singkat untuk menyelesaikannya. Ada pula beban kerja yang

menyebabkan overload yaitu individu merasa tidak sanggup untuk mengerjakan

maupun menyelesaikan suatu tugas karena pekerjaannya menuntut kemampuan

yang lebih tinggi (Rizky & Afrianty, 2018). Hal ini didukung oleh hasil penelitian

Paramitadewi (2017) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai.

Hasil penelitian Naufal dan Prasetya (2017) menunjukkan bahwa stress

kerja ialah aspek utama yang menimbulkan seorang karyawan mempunyai

keinginan untuk kluar dari perusahaan. Terjadinya stres kerja bisa disebabkan oleh

tekanan maupun tuntutan yang diberikan oleh perusahaan maupun pimpinan untuk
7

pegawainya agar bekerja sesuai dengan target namun disisi lain seorang pegawai

tersebut belum mampu untuk penuhi seluruh tuntutan yang diberikan padanya

walaupun dia memaksakan untuk mengerjakan sekuat tenaga sehingga perihal

tersebut bisa menimbulkan stres kerja. Menurut Fahmi (2016) stres kerja ialah

suatu kondisi yang menekan diri serta jiwa seseorang diluar batas kemampuannya,

sehingga apabila terus dibiarkan tanpa ada pemecahan maka ini akan berakibat

pada kesehatannya. Stress kerja yang mempengaruhi terhadap kesehatan seorang

karyawan wajib lekas dituntaskan karena dikhawatirkan mempengaruhi kinerja

dari pegawai tersebut.

Hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Julvia (2016) yang

melaporkan bahwa dari hasil analisis mengenai pengaruh stress kerja dengan

kinerja karyawan, diketahui bahwa hasilnya adalah signifikan berpengaruh

negatif, yang maksudnya apabila tingkat stress dikurangi maka kinerja akan

meningkat. Penelitian oleh Robbin (2018) menyatakan bahwa stress kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan

Suptianto (2019) menyatakan bahwa stress kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan, Begitu pula menurut penelitian Wenur, dkk (2014) menunjukkan

bahwa stress kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Menurut Rivai (2015) lingkungan kerja merupakan elemen-elemen

organisasi sebagai sistem sosial yang mempunyai pengaruh yang kuat di dalam

pembentukan perilaku individu pada organisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja

dapat dikatakan baik apabila area kerja tersebut aman, nyaman, serta

menyenangkan untuk pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Apabila


8

lingkungan pekerjaan sudah mendukung sehingga kinerja pegawai akan menjadi

baik dan terciptalah prestasi kerja para pegawai di suatu organisasi. Lingkungan

kerja didesain sedemikian rupa agar dapat terciptanya hubungan kerja yang

mengikat antara pekerjaan serta lingkungan kerja.

Menurut Lewa dan Subono dalam Rahmawati dkk (2014) lingkungan

kerja yang menyenangkan bisa membuat para pegawai merasa betah dalam

menyelesaikan pekerjaannya dan sanggup menyelesikan pekerjaan dengan hasil

yang maksimal, apabila lingkungan kerja tidak memadai dan kondusif akan

memberikan dampak negatif bagi kinerja pegawai yang berdampak tidak akan

tercapainya prestasi kerja. Menurut Bindiab et.al (2017) lingkungan kerja

merupakan tempat yang digunakan oleh para pegawai dalam menyelesaikan

pekerjaan mereka setiap harinya. Lingkungsn kerja yang mendukung akan

memberikan rasa betah bagi para pegawai untuk bekerja. Lingkungan kerja yang

baik akan meningkatkan gairah bagi para pegawai untuk menuntaskan pekerjaan

secara efisien dan efektif. Penelitian ini mengacu dari penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan Dotulong, dkk (2017) menyatakan

bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Beban Kerja, Stress Kerja, dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Sosial Kota

Surabaya”
9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah pokok sebagai berikut :

1. Apakah beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di

Dinas Sosial Kota Surabaya?

2. Apakah stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di

Dinas Sosial Kota Surabaya?

3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

di Dinas Sosial Kota Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kinerja pegawai di

Dinas Sosial Kota Surabaya.

2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas

Sosial Kota Surabaya.

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di

Dinas Sosial Kota Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diatas maka manfaat penulis adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber

informasi pengambilan keputusan untuk meninjau kembali terhadap


10

manajemen SDM kaitannya dengan beban kerja, stres kerja kerja,

lingkungan kerja serta kinerja pegawai.

2. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan untuk menambah ilmu pengetahuan

dan informasi untuk semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini,

khususnya dalam bidang Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan

pengaruh beban kerja, stres kerja kerja, dan lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai.

3. Manfaat Kebijakan

Hasil dari penelitian ini penulis berharap dapat melengkapi bahan untuk

penelitian selanjutnya sebagai sumber referensi, sehingga dapat berguna

bagi pengembangan ilmu yang khususnya di bidang Manajemen Sumber

Daya Manusia.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh tingkat beban kerja, stres kerja

kerja, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang sesuai dengan judul

penulis yang di sajikan agar tidak menyimpang dari permasalahan yag ada dan

agar terarah sasarannya. Penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial Kota Surabaya

Jalan Arief Rahman Hakim no 131-133 Surabaya.


BAB 2

TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Teoritis

Berikut merupakan beberapa landasan teori agar memudahkan dan

memahami pokok bahasan mengenai penelitian yang berkaitan dengan

permasalahan yang muncul dalam penelitian. Maka diperlukan tinjauan teoritis

untuk meningkatkan pemahaman teori yang digunakan dalam penelitian. Berikut

ini adalah landasan teori yang berkaitan dengan variable pokok yang akan diteliti

yaitu :

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia perannya sangat penting keberadaannya sebagai

penggerak laju operasional organisas atau perusahaan sehingga perlu mengatur

proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Simamora dalam Edy Sutrisno (2017) menyatakan Manajamen Sumber

Daya Manusia adalah pendayagunaan , pengembangan , evaluasi , pemberian

balas jasa.

Menurut Schuler dalam Edy Sutrisno (2017) menyatakan bahwa

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pengakuan tentang berartinya

tenaga kerja organisasi selaku sumber daya manusia yang sangat berarti dalam

membagikan kontribusi untuk tujuan-tujuan organisasi serta memakai beberapa

fungsi serta aktivitas untuk membenarkan kalau SDM tersebut digunakan secara

efisien serta adil untuk kepentngan orang , organisasi , serta warga. Fokus

11
12

Manajemen Sumber Daya Manusia terletak pada upaya mengelola SDM di

dalam dinamika interaksi antara organisasi pekerja yang sering kali memiliki

kepentingan berbeda.

2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Sedarmayanti (2017)

adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan sarana komunikasi antar pegawai dan manejemen

organisasi.

2. Memelihara dan melaksanakan kebijakan dan prosedur SDM untuk

mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

3. Membantu perkembangan arah dan strategi organisasi atau perusahaan

secara keseluruhan dengan memperhatikan aspek SDM.

4. Mengatasi krisis situasi sulit dalam hubungan antar pegawai agar tidak ada

gangguan dalam mencapai tujuan organisasi.

3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut M.S. Hasibun (2016)

yaitu :

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan

4. Pengendalian

5. Pengadaan

6. Pengembangan
13

7. Kompensasi

8. Pemeliharaan

9. Pemberhentian

10. Pengintegrasian

2.1.2 Kinerja Pegawai

1. Pengertian Kinerja Pegawai

Kinerja merupakan hasil kerja yang sudah dicapai seseorang dalam

melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman serta intensitas dan waktu. Menurut Mangkunegara

(2017) kinerja pegawai adalah suatu hasil kerja secara mutu serta kuantitas

yang bisa dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugas dengan

tanggung jawab yang diberikan.

Menurut Sedarmayanti (2018) kinerja adalah hasil kerja seseorang,

sebuah proses manajemen secara totalitas dimana hasil kerja seseorang

tersebut wajib bisa ditunjukkan buktinya secara konkrit serta bisa diukur.

Kinerja atau performance adalah suau penggambaran mengenai tingkat

pencapaian penerapan suatu program aktivitas ataupun kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan dalam

suatu perencanaan.

2. Indikator Kinerja Pegawai

Indikator Kinerja Pegawai menurut Wibowo (2017) indikator kinerja

pegawai di jelaskan sebagai berikut:


14

1. Tujuan

Merupakan kondisi yang berbeda secara aktif dicari oleh seorang individu

ataupun organisasi untuk dicapai. Untuk mencapai tujuan, diperlukan kinerja

individu, kelompok, dan organisasi. Kinerja individu maupun organisasi

berhasil apabila dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Standar

Memiliki makna penting karena memberitahukan kapan sesuatu tujuan bisa

dituntaskan. Standar merupakan suatu ukuran apakah tujuan yang diinginkan

dapat tercapai.

3. Umpan balik

Merupakan masukan yang dipergunakan untuk mengukur kemajuan kinerja,

standar kerja, serta pencapaian tujuan. Dengan umpan balik dilakukan

evaluasi terhadap kinerja dan sebagai hasilnya dapat dilakukan perbaikan

kerja.

4. Alat atau sarana

Merupakan sumber energi yang bisa dipergunakan untuk menolong

menuntaskan tujuan dengan berhasil. Tanpa alat atau sarana, tugas pekerjaan

spesifik tidak dapat dilakukan dan tujuan tidak dapat diselesaikan

sebagaimana seharusnya.

5. Kompetensi

Kompetensi merupakan persyaratan utama dalam kinerja. Kompetensi

memungkinkan seseorang mewujudkan tugas yang berkaitan dengan -

pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.


15

6. Motif

Motif merupakan alasan atau pendorog bagi seseorang untuk

melakukan sesuatu. Manajer memfasilitasi motivasi karyawan dengan

insentif berupa uang, meminta umpan balik, dan menyediakan sumber

daya yang diperlukan.

7. Peluang

Pekerjaan perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan

prestasi kerjanya.

3. Dimensi Kinerja Pegawai

Dimensi kinerja pegawai merupakan pengukuran yang bersumber pada

sikap condong pada aspek kualitatif dari pada kuantitatif yang terukur.

Pengukuran berdasarkan perilaku umumnya bersifat subyektif dimana

diasumsikan karyawan bisa menguraikan dengan tepat kinerja yang efisien

untuk dirinya sendiri ataupun untuk rekan kerjanya.

Menurut Hasibuan (2017) dimensi kinerja antara lain adalah :

1. Kesetiaan, penilaian mengukur kesetiaan pegawai terhadap pegawai

dan jabatannya dalam organisasi

2. Prestasi kerja, penilai memperhitungkan hasil kerja baik kualitas

ataupun kuantitas yang bisa dihasilkan pegawai tersebut dari

penjelasan pekerjaannya.

3. Kejujuran, penilaian kejujuran dalam melakukan tugas, penuhi

perjanjian baik untuk dirinya sendiri ataupun terhadap orang lain.

4. Kedisiplinan, penilaian disiplin pegawai dalam mematuhi peraturan


16

yang ada dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan intruksi yang

diberikan.

5. Kreativitas, penilaian kemampuan pegawai dalam meningkatkan

kreativitas untuk menyelesaikan pekerjaannya.

2.1.3 Beban Kerja

1. Pengertian Beban Kerja

Beban kerja merupakan suatu jumlah pekerjaan yang diberikan kepada

seseorang untuk menyelesaikan dalam kurun waktu tertentu. Menurut

(Tarwaka, 2014) mengatakan bahwan beban kerja merupakan suatu yang

timbul dari interaksi antara tuntutan tugas, lingkungan kerja dimana digunakan

sebagai tempat kerja, keterampilan perilaku dan persepsi dari pekerjaan.

Koesomowidjojo (2017) mengemukakan bahwa beban kerja merupakan segala

bentuk pekerjaan yang diberikan kepada sumber daya manusia untuk

menyelesaikan dalam kurun waktu tertentu.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

Menurut Tarwaka (2014) beban kerja dipengaruhi 2 faktor dan faktor-

faktor tersebut antara lain :

1. Faktor eksternal

Merupakan beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja. Yang

termasuk beban kerja eksternal adalah tugas itu sendiri, organisasi

serta lingkungan kerja.

2. Faktor internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri sebagai
17

akibat adanya respon dari beban kerja eksternal.

Menurut Hart & Staveland (2015) menjelaskan bahwa tiga faktor

utama yang menentukan beban kerja adalah :

1. Faktor tuntutan tugas

Arumentasi berkaitan dengan faktor ini merupakan beban kerja dapat

ditentukan dari analisis tugas-tugas yang dilakukan oleh pekerja.

Bagaimanapun perbedaan-perbedaan secara individu harus selalu

diperhitungkan.

2. Usaha ataupun tenaga

Jumlah yang dikeluarkan pada suatu pekerjaan bisa jadi adalah suatu wujud

intuituf secara alamiah terhadap beban kerja. Bagaimanapun juga semenjak

terbentuknya kenaikan tuntutan tugas secara individu mungkin tidak dapat

meningkatkan effort.

3. Performansi

Sebagian besar studi tentang beban kerja memiliki atensi dan tingkatan

permormansi yang hendak dicapai. Bagaimanapun juga pengukuran

permormansi sendirian tidaklah akan dapat menyajikan sesuatu matrik beban

kerja yang lengkap.

3. Indikator beban kerja

Menurut Tarwaka (2014) beban kerja merupakan sekumpulan ataupun

beberapa aktivitas yang wajib diselesaikan oleh suatu unit organisasi ataupun

pemegang jaatan dalam jangka waktu tertentu. Indikator beban kerja menurut

Munandar (2014) adalah :


18

a. Beban Fisik

Beban yang akan berdampak pada gangguan kesehatan seperti jantung,

pernafasan serta alat indera pada tubuh seseorangyang disebabkan karena

kondisi pekerjaan. Indikator dari beban fisik sendiri terdiri dari beban fisi

fisiologi dan beban fsik biomekanik.

b. Beban Mental

Beban yang timbul saat karyawan melakukan aktivitas psikis/ mental di

lingkungan kerjanya. Indikator dari beban mental itu sendiri terdiri dari

kensentrasi. Adanya rasa bingung, kewaspadaan, dan ketepatan pelayanan.

c. Beban Waktu

Karyawan dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan

target waktu yang sudah ditentukan. Indikator beban waktu itu sendiri

terdiri dari kecepatan dalam mengerjakan pekerjaan dan mengerjaka

pekerjaan dua atau lebih dalam waktu yang bersamaan.

2.1.4 Stress Kerja

1. Pengertian Stress Kerja

Menurut Robbins (2016) Stress merupakan kondisi dinamis dimana

seseorang dihadapkan pada tuntutan, peluang atau sumber daya yang terkait

dengan apakah yang individu inginkan dan mana hasil yang dipandang menjadi

tidak pasti dan penting. Menurut Indriani et al. (2016) Stress kerja adalah situasi

tekanan emosional yang dialami seseorang yang menghadapi tuntutan pekerjaan,

hambatan dan adanya kesempatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi

emosi, pikiran dan kondisi fisik seorang karyawan.


19

Menurut Mangkunegara dalam Oktarini Putri Andini dkk (2018)

Stress kerja merupakan perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam

mengalami pekerjaan. Stress kerja dapat terjadi pada setiap jajaran, baik jajaran

pemimpin (manajer) maupun jajaran yang dipimpin, staf dan para tenaga

ahli/professional di lingkungan suatu organisasi . Dan usaha tersebut dibutuhkan

untuk menghindari stress menjadi sangat penting dilakukan. Stress yang terlalu

besar data mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan.

Sebagai hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stress

yang dapat mengganggu pekerjaannya.

Beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dapat

disimpulkan bahwa stress kerja adalah keadaan ketegangan yang menimbulkan

menghasilkan menghasilkan terdapatnya ketidakseimbangan keadaan raga, serta

psikis pada karyawan yang bersumber dari orang ataupun organisasi sehingga

dapat mempengaruhi kesehatan karyawan baik secara fisik maupun kesehatan

mentalnya. Stress kerja harus ditanggulangi agar dapat berfungsi efektif dalam

pekerjaan, karena tidak semua stress bersifat negatif.

2. Dampak Stress Kerja

Seseorang yang mengalami stress, akan merasakan gangguan-gangguan pada

tubuhnya, baik dari segi fisiologis, psikologis, dan perilaku. Hal tersebut yang

akan mempengaruhi seseorang dalam berinteraksi di lingkungannnya. Menurut

Mohyi (2017) mengelompokkan akibat stress yang dapat timbul menjadi tuga

bagian yaitu :
20

a. Gejala Fisiologis

Meningkatnya tekanan darah denyut jantung, meningkatnya sekresi dari

hormone stress, meningkatnya frekuensi dari luka fisik, kelelahan secara fisik,

gangguan pernafasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada, sakit kepala

ketegangan otot, gangguan tidur, rusaknya fungsi imun tubuh.

b. Gejala Psikologi

Munculnya rasa ketegangan, kecemasan, kebingungan dan mudah

tersinggung, perasaan frustasi, dan hiperaktif, kelemahan mental, memendam

perasaan, menurunnya rasa percaya diri, depresi perasaan terkucil, komunikasi

yang tidak efektif, kebosanan dan ketidakpuasan kerja.

c. Gejala Perilaku

Menghindari pekerjaan, menunda, dan absen dari pekerjaan, menurunnya

pekerjaan dan produktivitas, perilaku sabotase dalam pekerjaan, perilaku yang

tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan diri dan kehilangan berat

badan secara tiba-tiba, menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan

keluarga dan teman, kecenderungan untuk bunuh diri.

3. Indikator Stress Kerja

Menurut Wijono (2015) stress kerja dapat diukur oleh 3 indikator yaitu :

1. Tuntutan tugas

Merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau tekanan untuk

menunaikan tugasnya secara baik dan benar.

2. Tuntutan peran

Berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai


21

fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu.

3. Tuntutan antar pribadi

Tuntutan antar pribadi merupakan tekanan yang diciptakan oleh

karyawan lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan

hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stress yang besar,

khususnya diantara para pegawai yang memiliki kebutuhan sosial yang

tinggi.

2.1.5 Lingkungan Kerja

1. Pengertian lingkungan kerja

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan

manajemen. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para

pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

diembannya. Menurut Siagian (2014) lingkungan kerja adalah lingkungan

dimana karyawan melakukan pekerjaan sehari-hari. Sedangkan menurut Afandi

(2018) lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pegawai

dan dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang diembankan

kepadanya misalnya adanya AC, penerangan yang memadai dan sebagainya.

Menurut Danang (2018) lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang

disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan

tugas-tugas yang dibebankan.

Lingkungan kerja merupakan kumpulan dari faktor yang bersifat fisik

maupun non fisik, dimana keduanya mempengaruhi terhadap cara pegawai

bekrja. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka
22

pegawai tersebut akan betah ditempat kerjanya, melakukan aktivitasnya

sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Sebaliknya lingkungan kerja

yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja pewagai.

2. Jenis-jenis Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja pegawai. Menurut Sedarmayanti (2015) jenis-jenis lingkungan kerja

terbagi menjadi dua yaitu :

1. Lingkungan kerja fisik, merupakan seluruh kondisi berupa fisik yang ada

disekitar tempat kerja yang bisa mempengaruhi pegawai baik secara

langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi

menjadi dua kategori yaitu :

a. Lingkungan kerja yang berlangsung berhubungan dengan pegawai

seperti pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya.

b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum data juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi keadaan manusia misalnya

temperature, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, bau tidak

sedap, warna dan lain-lain.

2. ,Lingkungan kerja non fisik, adalah seluruh kondisi yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun

dengan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan. Lingkungan kerja

non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa

diabaikan. Kondisi lingkungan non fisik meliputi:


23

a. Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial yang sangat mempengaruhi terhadap kinerja pegawai

merupakan latar belakang keluarga yaitu antara status keluarga, jumlah

keluarga dan lain-lain.

b. Faktor status sosial

Semakin tinggi jabatan seseorang semakin tinggi kewenangan serta

keleluasaan dalam mengambil keputusan.

c. Faktor hubungan kerja dalam perusahaan

Hubungan kerja yang ada dalam perusahaan merupakan hubungan

kesejahteraan pegawai dengan pegawai serta antara pegawai dengan

atasan.

1. Indikator Lingkungan Kerja

Indikator lingkungan kerja yang dikemukakan oeh Nitisemito 1992 (dalam

Pratama 2016) yaitu:

1. Suasana Kerja

Suasana Kerja merupakan kondisi yang ada disekitar pegawai yang sedang

melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu

sendiri. Suasana kerja meliputi tempat kerja, fasilitas, kebersihan,

pencahayaan.

2. Hubungan dengan rekan kerja

Hubungan rekan kerja merupakan hubungan dengan rekan kerja harmonis

dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan kerja.


24

3. Hubungan antara bawahan dengan pimpinan

Hubungan antara bawahan dengan pimpinan merupakan hubungan dengan

pegawai yang baik dan harmonis dengan pimpinan tempat kerja.

4. Tersedianya fasilitas kerja

Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk mendukung

kelancaran kerja lengkap atau mutakhir.

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh

beban kerja, stress kerja, dan lingkungan keja terhadap kinerja pegawai. Sebagai

acuan dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah

dilaksanakan sebelumnya sebagai berikut :

Tabel 2
Penelitian Terdahulu
No Nama Variabel Teknik Hasil
Peneliti dan tahun Analis
1. Pengaruh lingkungan Variabel dependen : Kuantitatif Hasil penelitian
kerja dan beban kerja Kinerja Pegawai (Y) dengan metode menunjukkan
terhadap kinerja pegawai analisis regresi bahwa lingkungan
pada PT. Perkebunan Variabel linear berganda kerja dan beban
nusantara IV Independen : kerja berpengaruh
(PERSERO) Medan Lingkungan Kerja signifikan terhadap
Reyza. (2021) (X1), Beban Kerja kinerja pegawai.
(X2)
2. Pengaruh beban kerja Variabel dependen : Kuantitatif Lingkungan kerja
dan lingkungan kerja Kinerja Karyawan dengan dan beban kerja
terhadap kinerja (Y) menggunakan berpengaruh
karyawan data primer signifikan terhadap
PT.Perkenunan Variabel kinerja pegawai
Nusantara IX Independen :
(PERSERO) divisi Lingkungan Kerja
tanaman semusim pabrik (X1), Beban Kerja
gula pangka (X2)
Muji H. (2021)
3. Pengaruh beban kerja, Variabel dependen : Kuantitatif Hasil penelitian ini
25

No Nama Variabel Teknik Hasil


Peneliti dan tahun Analis
lingkungan kerja, dan Kinerja Karyawan dengan metode menunjukkan
stress kerja terhadap (Y) analisis regresi bahwa beban kerja
kinerja karyawan pada linear berganda tidak berpengaruh
PT. Esta Group Jaya Variabel signifikan terhadap
Aron, F. P. et al (2019) Independen : Beban kinerja karyawan.
kerja (X1), Lingkungan kerja
Lingkungan kerja berpengaruh
(X2), Stress kerja signifikan terhadap
(X3) kinerja karyawan.
Stress kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan
5. Pengaruh stress kerja, Variabel dependen : Kuantitatif, analisi Stress kerja
beban kerja, dan Kinerja karyawan (Y) regresi linear berpengaruh
lingkungan kerja terhada berganda signifikan terhadap
kinerja karyawan pada Variabel Independen : kinerja karyawan.
PT.FIF Group Manado Stress Kerja (X1), Beban kerja
Yuliya Ahmad (2019) Beban kerja (X2), berpengaruh
Lingkungan Kerja signifikan terhadap
(X3) kinerja karyawan.
Lingkungan kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan

6. Pengaruh beban kerja dan Variabel dependen : Analisi rigresi Beban kerja dan
stress kerja terhadap kinerja Kinerja pegawai (Y) linear berganda stress kerja
pegawai pada dinas berpengaruh
pekerjaan umum kabupaten Variabel Independen : signifikan terhadap
majenes Wahdaniah (2018) beban kerja (X1), kinerja pegawai
stress kerja (X2)
Sumber: Jurnal yang diolah

2.2 Rerangka Konseptual

Berdasarkan definisi dan kajian teori dari beberapa para ahli dan penelitian

sebelumnya, maka dapat disusun suatu kerangka konseptual penelitian sebagai

dasar penentu hipotesis pengaruh stress kerja, beban kerja dan lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai seperti gambar berikut :


26

Beban kerja
dd(X1)
Munandar (2014)

Stress kerja Kinerja


(X2) Pegawai (Y)
Wijono (2015) Wibowo(2017
)

Lingkungan
Kerja (X3)
Siagian (2016) Gambar 1

Rerangka Pikiran

2.3 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau jawaban teoritis atas masalah

penelitian atau berupa pertanyaan sementara tentang pengaruh atau hubungan

antara 2 variabel atau lebih. Maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

H1 : Diduga Stress Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di

Dinas Sosial Surabaya.

H2 : Diduga Beban Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di

Dinas Sosial Surabaya.

H3 : Diduga Lingkungan Kerja berpengaruh Signifikan terhadap kinerja pegawai

di Dinas Sosial Surabaya.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut

sugiyono (2017) metode kuntitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data dapat bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji

hiotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.1.2 Gambaran dari Populasi (objek) Penelitian

Di dalam suatu penelitian populasi atau objek merupakan hal yang menjadi

dasar dari pemilihan pengolahan, dan penafsiran dari semua data serta menjadi

keterangan yang memiliki hubungan dengan yang menjadi tujuan dalam sebuah

penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteritis tertentu yang diterapkan ole

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2017).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PNS Dinas Sosial Surabaya.

3.2 Teknik Pengambilan Sempel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono, 2016). Menurut Sugiyono (2018) sampling jenuh

merupakan teknik pengambilan sampel yang seluruh anggota populasinya

digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah 45 resonden yang

27
28

merupakan pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek (Self-

Report Data) yaitu jenis data berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik

seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian. Dalam

penelitian ini merupakan pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder.

Menurut Sugiyono (2016) sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak

langsung memberikan informasi, misalnya melalui orang lain atau melalui

dokumen.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

angket atau kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepasa

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2016). Pengukuran nilai kuesioner ini

menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono 2014).

Setiap pertanyaan diukur dengan skala dan tiap posisi mempunyai bobot sebagai

berikut:
29

A. Jawaban STS dengan nilai 1 : Sangat Tidak Setuju

B. Jawaban TS dengan nilai 2 : Tidak Setuju

C. Jawaban CS dengan nilai 3 : Cukup Setuju

D. Jawaban S dengan nilai 4 : Setuju

E. Jawaban SS dengan nilai 5 : Sangat Setuju

Tabel 3

Skala Likert

Skala Kategori Kode Jawaban


Interval
1 Sangat Tidak Setuju STS
2 Tidak Setuju TS
3 Setuju S
4 Sangat Setuju SS
Sumber: Sugiyono (2017)

3.4 Variabel Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Varibel

Variabel ini sangat diperlukan untuk sebuah penelitian karena variabel

tersebut digunakan sebagai landasan dalam pengujian hipotesis. Variabel

merupakan segala sesuatu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono 2017). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menyebabkan perubahan atau timbulnya variabel dependen. Variabel

independen pada penelitian ini adalah stress kerja, beban kerja dan lingkungan
30

kerja.

2. Variabel Dependen

Varibael dependen adalah variabel yang di pengaruhi atau yang

menyebabkan perubahan atau timbulnya variabel independen. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai.

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2017) definisi operasional variabel adalah bagian dari

sekelompok objek yang diteliti. Varibel penelitian dapat dijabarkan menjadi

sebuah konsep, indikator, dimensi dan ukuran yang diarahkan untuk

mendapatkan nilai variabel lainnya. Tujuan dari operasional variabel adalah

untuk memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi didalam

sebuah penelitian. Berikut definisi variabel yang akan diamati dan akan

menjadi objek pengamatan dan penelitian :

1. Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai merupakan hasil yang dipengaruhi oleh Dinas Sosial

Surabaya dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Indikator kinerja

pegawai menurut Hersey et al (1996) dalam Wibowo (2017) adalah :

a. Tujuan, ialah sesuatu kondisi yang lebih baik yang ingin dicapai

pada waktu yang akan datang.

b. Standar, memiliki makna penting karena memberitahukan kapan

suatu tujuan dapat diselesaikan.

c. Umpan balik, merupakan masukan yang digunakan untuk

mengukur kemajuan kinerja, standar kerja, serta pencapaian tujuan.


31

d. Alat atau sarana, adalah sumber daya yang bisa dipergunakan

untuk membantu menyelesaikan tujuan.

e. Kompetensi, merupakan syarat utama dalam kinerja.

Motif, merupakan alasan ataupun pendorong bagi seseorang untuk

melaksanakan sesuatu.

f. Peluang, pekerjaan perlu mendapatkan peluang untuk

menunjukkan prestasi kerjanya.

2. Beban Kerja

Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi tuntutan tugas-

tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja, keterampilan,

perilaku, dan persepso dari pekerjaan. Indikator beban kerja menurut

Munandar (2014) adalah :

a. Beban fisik, yang berdampak pada kesehatan, seperti jantung,

pernafasan dan alat indera pada tubuh seseorang.

b. Beban mental, seperti merasakan rasa bingung, kewaspadaan dan

ketepatan pelayan.

c. Beban waktu, seperti kecepatan dalam mengerjakan pekerjaan dan

mengerjakan dua atau lebih dalam waktu yang bersamaan.

3. Stres Kerja

Stres kerja merupakan suatu tekanan yang dialami oleh pegawai dalam

menghadapi pekerjaan yang akan mempengaruhi kinerja pegawai tersebut.

Indikator stress kerja menurut Wijono (2015) adalah :

a. Tuntutan tugas, merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau


32

tekanan untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar.

b. Tuntutan peran, berhubungan dengan tekanan yang diberikan oleh

seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam

organisasi itu.

c. Tuntutan antar pribadi, adalah tekanan yang diciptakan oleh pegawai

lain. Kurangnya dukungan sosial dan rekan kerja dan hubungan antar

pribadi yang buruk dapat menimbulkan stress yang besar, khususnya

diantara para pegawai yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.

4. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor jalannya kegiatan yang ada

dalam perusahaan dan sebagai faktor penentu kepuasan dan keberhasilan

pegawi dalm melaksanakan tugasnya. Indiktor lingkungan kerja menurut

Siagian (2016) adalah :

a. Suasana kerja, merupakan kondisi yang ada disekitar pegawai yang

sedang melakukan pekerjaan yang mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan itu sendiri.

b. Hubungan dengan rekan kerja, adalah hubungan dengan rekan kerja

harmonis diantara sesama rekan kerja.

c. Hubungan antara bawahan dengan pimpinan, merupakan hubungan

dengan pegawai yang baik dengan pimpinan di tempat kerja.

d. Tersedianya fasilitas kerja, maksud dari tersedianya fasilitas kerja

adalah bahwa peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran

kerja lengkap.
33

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Kuisioner dapat dikatakan valid jika

pertanyaan tersebut pada kuisioner dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur

oleh kuisioner. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasi

antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel (2016).

Menurut Ghozali (2016) menyatakan dasar pengambilan keputusan yaitu

sebagai berikut :

A. Jika r hitung > r tabel maka hal ini berarti bahwa pertanyaan tersebut

valid.

B. Jika r hasil ≤ r tabel maka hal ini berarti bahwa pertanyaan tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari

responden melalui pertanyaan yang diberikan. Suatu kuesioner dikatakan

reliable ataupun handal ketika jawaban responden terhadap pertanyaan

meupakan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2016)

suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,7

maka pertnyaan dinyatakan valid. Uji validitas dan uji relialits diatas dihitung

dengan menggunakan program SPSS.


34

3.5.2 Analisis Linear Berganda

Analisis Linear Berganda berfungsi menganalisis pengaruh dari berbagai

variabel independen Stress Kerja, Beban Kerja, Lingkungan Kerja terhadap satu

variabel dependen yaitu Kinerja Pegawai. Menurut Ghozali (2016) analisis linear

berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen

dengan variabel dependen. Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini

adalah:

Y = a + b X1 + b X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Kinerja Pegawai

a = Konstanta

b b b3 = Koefisien regresi

X1 = Stress Kerja

X2 = Beban Kerja

X3 = Lingkungan Kerja

e = Error

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018) uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah

di dalam suatu model regresi linier terdapat suatu korelasi antara kesalahan

pengganggu atau dengan residual yang memiliki distribusi normal. Menurut


35

Ghozali (2016) untuk mengetahui hal tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1) Apabila terdapat titik-titik data yang menyebar di sekitaran garis

normal serta searah dengan arah diagonal, maka asumsi normalitas

terpenuhi oleh model regresi tersebut.

2) Apabila titik-titik penyebaran data jauh dari garis diagonal serta tidak

searah, maka model regresi tersebut tidak memenuhi model tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Uji normalitas dapat juga mnggunakan uji Kolmogorov Smrinov adalah

uji normalitas yang menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Menurut

Ghozali (2016) yang bisa di pergunakan untuk pengambilan keputusan dalam

uji normalitas sebagai berikut :

1) Jika nilai sig < 0,05 maka data tidak normal dan berdistribusi dengan

baik

2) Jika nilai sig > 0,05 maka data normal dan berdistribusi baik.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

persamaan regresi ditemuan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji

multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Ghozali (2016) jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF

< 10 maka tidak ada multikolonieritas diantara variabel independen.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan mengetahui apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan


36

yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain sama

maka disebut homoskedtisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedtisitas atau tidak terjadi heterokedastitas. Jika tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

maka tidak terjadi heterokedastitas (Ghozali 2016)

3.5.4 Uji Kelayakan Model

1. Uji F

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimaksudkan dalam model secara bersama-sama mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunkan statistik F

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

A. Jika nilai F > 0,05 maka model penelitian tidak layak untuk digunakan.

B. Jika nilai F < 0,05 maka model penelitian layak untuk digunakan.

2. Uji Koefisien Determinasi Berganda (R 2)

Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan kemampuan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah 0 dan 1 (Ghozali, 2016). Koefisien Determinasi (R ) dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen.

Nilai R yang kecil mengandung arti bahwa kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Sebaliknya nilai R yang

hampir mendekati satu memiliki makna bahwa variabel bebas memberikan hampir

semua data yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel independen.


37

3.5.5 Pengujian Hipotesis (Uji t)

Di dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan uji

statistik t. Uji statistic t pada dasarnya menampilkan seberapa jauh pengaruh

stress kerja, beban kerja, lingkungan kerja terhadap variabel dependen yaitu

kinerja pegawai dengan menganggap variabel independen lainnya konstan

(Ghozali 2016).

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan sig-value dengan sig-a untuk masing-masing variabel.

Penerapan uji ini didasarkan pada hipotesis nilai (Ho) yang akan diuji hipotesis

alternative (Ha), yaitu :

1. H : Varibel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

2. Ha : Variabel indeenden berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen

Untuk menguji apakah Ho ditolak atau diterima, mak ditetapkan alpha

(tingkat signifikan) sebesar 5% sehingga criteria keputusan adalah :

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima


BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Dinas Sosial Kota Surabaya

Dinas Sosial Kota Surabaya terbentuk sejak tahun 2001. Awalnya Dinas

Sosial merupakan bagian dari Pemerintahan Kota Surabaya yang dikenal dengan

bagian sosial. Kemudian dalam rangka mewujudkan pelaksanakaan otonomi

daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab pada pemerintahan kota

Surabaya dan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

sebagai konsekuensi penerimaan kewenangan daerah, maka pemerintah kota

surabaya perlu mengatur kembali organisasi Dinas Kota Surabaya. Untuk tujuan

itulah pemerintah menetapkan Perda Nomor : 3 Tahun 2001 Tentang Organisasi

Dinas Kota Surabaya. Dalam perda tersebut, pemerintah menetapkan

pembentukan Dinas di Kota Surabaya yang terdiri dari 23 Dinas, termasuk di

dalamnya Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan.

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan merupakan hasil peleburan

dari bagian sosial dan dengan cabang Dinas Sosial yang merupakan instansi

vertical pemerintahan kota. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah di bidang sosial dan

pemberdayaan perempuan yang meliputi perencanaan, penyusunan program,

penyuluhan rehabilitasi sosial, penyenlenggaraan bantuan sosial dan

pemberdayaan perempuan. Lebih lanjut tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial dan

38
39

pemberdayaan perempuan diatur dalam peraturan walikota nomor : 58 tahun

2001 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Sosial dan Pemberdayaan

Perempuan Kota Surabaya.

Dengan adanya perkembangan penataan pemerintah daerah, dan untuk

menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana terlah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undan Nomor 32 Tahun 2005 tentang Organisasi Dinas Kota Surabaya.

Peraturan ini mengatur kembali Dinas-Dinas di Kota Surabaya. Dinas Sosial

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah di bidang sosial serta

melaksanakan tugas pembantu yan diberikan oleh pemerintah dan atau

pemerintah provinsi. Secara rinci tugas dan fungsi Dinas Sosial diatur dalam

Peraturan Walikota nomor 63 tahun 2005 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan

Fungsi Dinas Sosial Kota Surabaya. Dengan berjalannya waktu dan

perkembangan pemerintahan kota, ada penyempurnaan dalam organissi Dinas

Sosial yang kemudian tugas dan tanggung jawabnya diatur dalam Keputusan

Walikota Nomor : 40 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Sosial.

2. Visi Misi Dinas Sosial Kota Surabaya

a. Visi Dinas Sosial Kota Surabaya

Visi Dinas Sosial merupakan keadaan yang ingin mewujudkan Dinas

Sosial pada akhir periode rensta, sesuai dengan tugas dan fungsi yang

sejalan dengan pernyataan visi kepala daerah dan wakil kepala daerah

dalam RPJMD. Visi Dinas Sosial Kota Surabaya adalah :


40

“Terwujudnya penanganan PMKS yang partisipatif menuju masyaraka

sentosa”

b. Misi Dinas Sosial Kota Surabaya

Misi Dinas Sosial merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi, dalam rangka mewujudkan

visi Dinas Sosial. Misi Dinas Sosial Kota Surabaya adalah :

“Menangani penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) melalui

upaya-upaya partisipatif”.

3. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Surabaya

Gambar 2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Surabaya


41

4.1.2 Deskriptif Karakteristik Responden

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebar kuesioner di

Dinas Sosial. Hasil penelitian terhadap 45 responden pegawai mengenai

Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya.

1. Karakteristik Menurut Jenis Kelamin Responden

Dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan, diperoleh gambaran

mengenai identitas dari seluruh responden penelitian berdasarkan jenis

kelamin. Klasifikasi menurut jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel 4

sebagai berikut :

Tabel 4
Karakteristik Menurut Jenis Kelamin Reponden
Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
Pria 25 56%
Wanita 20 44%
Jumlah 45 100%
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan tabel X1 menunjukan bahwa responden yang berjenis kelamin

pria sebanyak 25 orang (56%) dan wanita sebanyak 20 orang (44%) dari 45 orang

secara keseluruhan sehingga responden pria merupakan responden terbanyak

dalam penelitian ini.

2. Karakteristik Berdasarkan Usia

Dari hasil penyebaran kuesioner yang sudah dilakukan, diperoleh gambaran

mengenai identitas dari responden penelitian berdasarkan pada

umur. Karakteristik menurut usia responden dapat dilihat pada tabel 5

berikut ini :
42

Tabel 5
Karakteristik Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase (%)
Kurang 25th 22 49%
Lebih 35th 9 20%
25th – 35th 14 31%
Jumlah 45 100%
Sumber : Data diolah SPSS
Berdasarkan tabel 5 menunjukan bahwa responden yang berumur kurang 25th

sebanyak 22 orang dengan presentase (49%), Lebih 35th sebanyak 9 orang dengan

presentase (20%), dan 25th – 35th sebanyak 14 orang dengan presentase (14%).

Dari 45 orang secara keseluruhan sehingga responden kurang 25th merupakan

responden terbanyak dalam penelitian ini.

3. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Dari hasil penyebaran kuesioner yang sudah dilakukan, diperoleh gambaran

mengenai identitas dari responden penelitian berdasarkan pada pendidikan.

Klasifikasi menurut pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 6
Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Presentase(%)
SLTP 1 2%
D3 10 22%
S1 34 76%
Jumlah 45 100%
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa responden yang berpendidikan

SLTP sebanyak 1 orang dengan presentase (2%), D3 sebanyak 10 orang dengan

presentase (22%), dan S1 sebanyak 34 orang dengan presentase (76%). Sehingga

dari 45 orang secara keseluruhan sehingga responden S1 merupakan responden


43

terbanyak dalam penelitian ini.

4. Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja

Dari hasil penyebaran kuesioner yang sudah dilakukan, diperoleh gambaran

mengenai identitas dari responden penelitian berdasarkan pada pendidikan.

Klasifikasi menurut pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :

Tabel 7
Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Presentase (%)
Kurang 3th 21 47%
Lebih 5th 12 27%
3th – 5th 12 27%
Jumlah 45 100%
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan tabel X4 menunjukan bahwa responden lamanya bekerja

Kurang 3th sebanyak 12 orang dengan presentase (27%), Lebih 5th sebanyak 16

orang orang dengan presentase (36%), dan 3th – 5th sebanyak 17 orang orang

dengan presentase (38%). Sehingga dari 45 orang secara keseluruhan sehingga

responden 3th – 5th merupakan responden terbanyak dalam penelitian ini.

4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Data hasil penlitian terdiri dari 3 variabel bebas yaitu beban kerja, stres

kerja, lingkungan kerja, dan satu variabel terikat yaitu kinerja pegawai. Data

yang diperoleh menggunakan skor dari mulai angka 1-5 (skala likert) yang di

pakai untuk mengukur atau mengetahui tanggapan responden dengan hasil

keusioner dari 45 pegawai. Menurut Sugiyono (2013) untuk menentukan kelas

interval dapat dikategorikan sebagai berikut :


44

Tabel 8
Interval Kelas
Interval Kategori Skor
4.20 < x ≤ 5,00 Sangat Setuju 5
3.40 < x ≤ 4.20 Setuju 4
2.60 < x ≤ 3.40 Cukup Setuju 3
1.80 < x ≤ 2.60 Tidak Setuju 2
1.00 < x ≤ 1.80 Sangat tidak setuju 1

Berikut ini merupakan hasil jawaban kuesioner dari responden untuk masing-

masing variabel:

1. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan Dengan Beban Kerja

Beban Kerja adalah suatu kondisi dimana para pegawai di hadapkan

pada tugas yang harus di selesaikan pada waktu tertentu secara kualitan

maupun kuantitas. Diketahui dari data kuesioner yang telah dilakukan tabulasi

sebelumnya, maka dapat dilakukan analisis tanggapan dari responden terhadap

tujuh item pernyataan pada variabel beban kerja sebagai berikut:

Tabel 9
Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Beban Kerja (BK)
PERNYATAAN 1 2 3 4 5 TOTAL MEAN
BK1 0 1 6 29 9 45 4,02
BK2 0 1 12 21 11 45 3,93
BK3 0 1 6 33 5 45 3,93
BK4 0 0 11 24 10 45 3,98
BK5 0 1 11 28 5 45 3,82
BK6 0 0 15 22 8 45 3,84
Nilai Rerata 3,92
Sumber : Data diolah SPSS

Dari tabel 9 menunjukan variabel beban kerja. Memiliki mayoritas responden

yang menyatakan “Setuju”. Nilai total rata-rata dari tanggapan responden sebesar

3,92. Jika dilihat dalam interval kelas termasuk dalam kategori 3.40 < x ≤ 4.20
45

yang menunjukkan bahwa semua pertanyaan tentang semua indikator beban kerja

memiliki nilai setuju.

Hal ini menunjukan bahwa beban kerja pada Dinas Sosial Kota Surabaya

mempengaruhi penggunaan waktu kerja dan target yang harus di capai oleh

pegawai. Di antara 6 pertanyaan tersebut yang memperoleh nilai rerata tertinggi

terdapat pada pernyataan BK1 yaitu pegawai mampu mengutamakan kualitas

pekerjaan, dengan rata-rata 4,20. Sedangkan yang memperoleh nilai rerata

terendah terdapat pada pernyataan BK5 yaitu pegawai memiliki tingkat resiko

pekerjaan yang tinggi, dengan rata-rata 3,82. Maka dapat disimpulkan bahwa

pegawai mampu menyelesaikan dan memahami pekerjaan yang diberikan oleh

atasan.

2. Analisis Tanggapan Responden Berdasarkan Stres Kerja

Stres Kerja merupakan suatu kondisi dimana seorang pegawai merasakan

ketegangan atau tertekan yang menyebabkan ketidak seimbangan fisik dan

psikis, sehingga dapat mempengaruhi emosi, proses berfikir maupun kondisi

seorang pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Diketahui dari data kuesioner

yang telah dilakukan tabulasi sebelumnya, maka dapat dilakukan analisis

tanggapan dari responden terhadap enam item pernyataan pada variabel stress

kerja sebagai berikut :


46

Tabel 10
Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Stres Kerja (SK)
PERTANYAAN 1 2 3 4 5 TOTAL MEAN

SK1 0 7 16 13 9 45 3,87
SK2 1 16 10 11 7 45 3,84
SK3 1 13 10 14 7 45 3,64
SK4 7 12 7 12 7 45 3,69
SK5 4 16 5 14 6 45 3,80
SK6 6 14 6 14 5 45 3,84
Nilai rerata 3,78
Sumber : Data diolah SPSS

Dari tabel 10 menunjukan variabel stres kerja. Memiliki mayoritas responden

yang menyatakan “Setuju”. Nilai total rata-rata dari tanggapan responden sebesar

3,78. Jika dilihat dalam interval kelas termasuk dalam kategori 3.40 < x ≤ 4.20

yang menunjukkan bahwa semua pertanyaan tentang semua indikator stres kerja

memiliki nilai setuju.

Hal ini menunjukan bahwa stress kerja memiliki pengaruh naik turunnya

kinerja pegawai. Di antara 6 pertanyaan tersebut yang memperoleh nilai rerata

tertinggi terdapat pada pernyataan SK1 yaitu pegawai merasa tuntutan tugas yang

diterima begitu besar, dengan rata-rata 3,87. Sedangkan yang memperoleh nilai

rerata terendah terdapat pada pernyataan SK3 yaitu pegawai merasa tuntutan

peran yang dibebankan salama ini sangat berat, dengan rata-rata 3,64. Maka dapat

disimpukan bahwa pegawai merasa tertekan dengan tuntutan tugas yang diberikan

dalam setiap melaksanakan pekerjaannya.

3. Analisis Tanggapan Responden Berdasarkan Lingkungan Kerja

Lingkungan Kerja adalah keadaan disekitar para pegawai sewaktu mereka

melakukan tugas dan pekerjaannya yang mana keadaan tersebut mempunyai


47

pengaruh positif atau negatif dalam rangka menjalankan operasi. Diketahui dari

data kuesioner yang telah dilakukan tabulasi sebelumnya, maka dapat dilakukan

analisis tanggapan dari responden terhadap empat item pernyataan pada variabel

beban kerja sebagai berikut:

Tabel 11
Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Lingkungan Kerja (LK)
PERTANYAAN 1 2 3 4 5 TOTAL MEAN
LK1 0 0 0 19 26 45 3,87
LK2 0 1 0 27 17 45 3,84
LK3 0 0 0 20 25 45 3,82
LK4 0 3 1 24 17 45 3,87

Nilai rerata 3,85


Sumber : Data diolah SPSS

Dari tabel 11 menunjukan variabel lingkungan kerja. Memiliki mayoritas

responden yang menyatakan “Setuju”. Nilai total rata-rata dari tanggapan

responden sebesar 3,85. Jika dilihat dalam interval kelas termasuk dalam kategori

3.40 < x ≤ 4.20 yang menunjukkan bahwa semua pertanyaan tentang semua

indikator stres kerja memiliki nilai sangat setuju.

Hal ini menunjukan bahwa lingkungan kerja yang dilakukan Dinas Sosial

Kota Surabaya dapat membuat karyawan menjadi nyaman saat melakukan

pekerjaan mereka. Di antara 4 pertanyaan tersebut yang memperoleh nilai rerata

tertinggi terdapat pada pernyataan LK1 yaitu suasana kerja yang kondusif sangat

mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaannya, dengan rata-rata 3,87 dan LK4

yaitu fasilitas kerja yang diberikan kepada pegawai memiliki tanggung jawab

lebih/menduduki suatu pekerjaan. Sedangkan yang memperoleh nilai rerata

terendah terdapat pada pernyataan LK3 yaitu pegawai selalu membangun


48

hubungan kerja baik dengan pimpinan maupun dengan sesama rekan kerja,

dengan rata-rata 3,82. Maka dapat disimpulkan bahwa suasana kerja dan fasilitas

yang ada sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dengan suasana kerja

yang nyaman dan fasilitas yang cukup, pegawai mampu mengerjakan

pekerjaannya secara maksimal.

4. Analisis Tanggapan Responden Berdasarkan Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai merupakan seuatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugasnya yang sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan. Diketahui dari data kuesioner yang telah

dilakukan tabulasi sebelumnya, maka dapat dilakukan analisis tanggapan dari

responden terhadap tujuh item pernyataan pada variabel beban kerja sebagai

berikut:

Tabel 12
Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Kinerja Pegawai (KP)
PERTANYAAN 1 2 3 4 5 TOTAL MEAN
KP1 0 1 6 29 9 45 4,02
KP2 0 1 12 21 11 45 3,93
KP3 0 1 6 33 5 45 3,93
KP4 0 0 11 24 10 45 3,98
KP5 0 1 11 27 6 45 3,84
KP6 0 0 15 21 9 45 3,87
KP7 0 3 8 27 7 45 3,84

Nilai rerata 3,91


Sumber : Data diolah SPSS

Dari tabel 12 menunjukan variabel kinerja pegawai. Memiliki mayoritas

responden yang menyatakan “Setuju”, Jika dilihat dalam interval kelas termasuk

dalam kategori 3.40 < a ≤ 4.20 yang menunjukkan bahwa semua pertanyaan
49

tentang semua indikator stres kerja memiliki nilai setuju.

Hal ini menunjukan bahwa kinerja pegawai yang dilakukan Dinas Sosial

Kota Surabaya dapat membuat karyawan menjadi lebih disiplin dalam

menerapkan kebiasaan kerjanya. Di antara 7 pertanyaan tersebut yang

memperoleh nilai rerata tertinggi terdapat pada pernyataan KP1 yaitu pegawai

PNS pada dinas sosial mempunyai tujuan yang kuat untuk kemajuan organisasi

dimasa yang akan datang, dengan rata-rata 4,20. Sedangkan yang memperoleh

nilai rerata terendah terdapat pada pernyataan KP5 yaitu pegawai PNS pada dinas

sosial mempunyai kompetensi ang sesuai dengan pekerjaannya, dengan rata-rata

3,82. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai pada dinas sosial mempunyai

dorongan yang kuat untuk kemajuan organisasi dan mempunyai kompetensi yang

sesuai dengan pekerjaannya sehingga pegawai mampu mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas di gunakan untuk mengetahui apakah item pernyataan

tersebut di nyatakan valid atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

mampu mengukur apa yang diinginkan dan untuk mengungkap data-data dari

variabel yang diteliti. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan

antara nilai korelasi atau dari variabel penelitian dengan nilai .

Berikut hasil uji validitas yang disajikan pada tabel 13 :


50

Tabel 13
Hasil Uji Validitas
Koef.
Variabel Pernyataan Keterangan
Korelasi
BK1 0,370 0,288 Valid
BK2 0,707 0,288 Valid
Beban Kerja BK3 0,525 0,288 Valid
(BK) BK4 0,818 0,288 Valid
BK5 0,687 0,288 Valid
BK6 0,784 0,288 Valid
Stres Kerja SK1 0,796 0,288 Valid
(SK) SK2 0,574 0,288 Valid
SK3 0,481 0,288 Valid
SK4 0,394 0,288 Valid
SK5 0,580 0,288 Valid
SK6 0,815 0,288 Valid
LK1 0,886 0,288 Valid
Lingkungan LK2 0,658 0,288 Valid
Kerja (LK) LK3 0,721 0,288 Valid
LK4 0,897 0,288 Valid
KP1 0,402 0,288 Valid
KP2 0,620 0,288 Valid
KP3 0,518 0,288 Valid
Kinerja
KP4 0,735 0,288 Valid
Pegawai (KP)
KP5 0,704 0,288 Valid
KP6 0,795 0,288 Valid
KP7 0,478 0,288 Valid
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan tabel 13 diatas diketahui bahwa nilai korelasi dari setiap

pertanyaan pada variabel beben kerja, setres kerja, lingkungan kerja, kinerja

karyawan lebih besar dari yang sebesar 0,288 , sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua pertanyaan untuk setiap variabel penelitian telah valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang berkenaan dengan derajat konsistensi

atau kehandalan data dalam interval waktu tertentu. Uji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan metode penguji satu kali, lalu dengan cara tertentu

diestimasi reliabilitas instrument. Suatu konstruk atau variabel dikatakan


51

reliable jika variabel tersebut memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60.

Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas yang disajikan pada tabel 14 sebagai

berikut :

Tabel 14
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien Alpha Keterangan
Beban Kerja (X1) 0,729 Reliabel
Setres Kerja (X2) 0,659 Reliabel
Lingkungan Kerja (X3) 0,797 Reliabel
Kinerja Pegawai (Y) 0,715 Reliabel
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan tabel 14 diatas menunjukan variabel beben kerja, setres kerja,

lingkungan kerja, kinerja karyawan mempunyai Cronbach Alpha ≥ 0,60. Dengan

demikian berarti item pertanyaan untuk semua variabel tersebut dinyatakan

reliabel.

4.1.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas yaitu Beban Kerja, Setres Kerja, Lingkungan Kerja

terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan. Berikut akan disajikan hasil dari

pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 20 for windows yang

ditunjukan oleh tabel 15 seperti berikut ini :

Tabel 15
Regresi Linear Berganda
Variabel KoefisiengRegresi Beta Sig
Konstanta 0,848 - 1,985 0,054
BK 0,049 0,730 16,783 0,000
SK 0,069 0,037 0,625 0,535
LK 0,083 0,271 4,320 0,000
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan tabel X7 diperoleh persamaan regresi yaitu :


52

Y = a + b1BK + b2SK + b3LK + e


Atau
KK = 0,848 + 0,049BK + 0,069SK + 0,083LK + e

Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa :

1. Konstanta

Nilai konstanta dalam penelitian ini sebesar 0,848 dan menunjukan bahwa

beban kerja, setres kerja, dan lingkungan kerja adalah konstan, maka

kinerja pegawai sebesar 0,848.

2. Koefisien regrasi untuk variabel Beban Kerja (BK)

Besarnya koefisien regresi beban kerja sebesar 0,049. Koefisien regresi

bersifat positif menunjukan bahwa variabel beban kerja mempunyai

hubungan yang searah dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukan

bahwa terdapat pengaruh sebesar 4,9% dari variabel beban kerja yang

dapat mempengaruhi penggunaan waktu kerja dan target yang harus di

capai oleh pegawai.

3. Koefisien regresi untuk variabel Setres Kerja (SK)

Besarnya koefesien regresi setres kerja sebesar 0,069. Nilai koefesien

regresi ini bersifat positif namun tidak signifikan yang menunjukan bahwa

terdapat selisih 6,9% variabel stres kerja yang mempunyai hubungan

searah dengan kinerja pegawai. Jadi artinya jika stres kerja dapat

berpengaruh naik turunnya kinerja pegawai.

4. Koefisien regresi untuk variabel Lingkungan Kerja (LK)

Besarnya koefesien regresi lingkungan kerja sebesar 0,083. Nilai koefesien

regresi ini bersifat positif yang menunjukan bahwa variabel lingkungan


53

kerja mempunyai hubungan searah dengan kinerja pegawai. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh 8,3% dari variabel lingkungan

kerja yang dijelaskan atau diinformasikan dapat membuat pegawai merasa

nyaman saat bekerja dan meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja.

4.1.6 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji nomalis adalah uji yang ditunjukan untuk menguji apakah sebuah

regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau

tidak. Ada dua cara untuk mendeteksinya yaitu pendekatan Kolmogrorov-

smirnov dapat dilihat dari tabel 16 dibawah ini :

Tabel 16
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,52264187
Most Extreme Differences Absolute ,073
Positive ,065
Negative -,073
Test Statistic ,073
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan tabel 16 diatas dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig.(2- tailed)

sebesar 0,200 > 0,05 nilai tersebut lebih besar dari yang telah ditentukan, sehingga

data yang digunakan dalam penelitian ini sudah berdistribusi normal, maka

persamaan model regresi linier berganda belum memenuhi asumsi normalitas.

Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal, dan ploting data residual
54

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Dan jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis dialognya. Prinsipnya data normalis dapat terditeksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada smbu diagonal dari grafik atau melihat histogram dari

residualnya. Berikut adalah grafik normal P-P Plot yang didapat dari hasil

pengujian normalitas:

Gambar 3
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : Data diolah SPSS

Dari gambar 3 diatas dapat diketahui bahwa distribusi data tidak menyebar

rata sekitar garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukan

model regrasi belum memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Peneliti dapat menggunakan nilai

VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance untuk mengtahui ada tidaknya

suatu masalah multikolinieritas dalam model regresi, jika nilai tolerance di atas

0,1 dan nilai VIF (Variance InflationFactor) dibawah 10, maka model regresi
55

tidak mengalami masalah multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas dapat

dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 16
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Non
Beban Kerja
0,398 2,512 Multikolinieritas
(BK)
Non
Setres Kerja
0,220 4,551 Multikolinieritas
(SK)
Non
Lingkungan Kerja
0,191 5,238 Multikolinieritas
(LK)
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan tabel 16 menunjukan bahwa seluruh variable bebas yang

digunakan dalam penelitian ini mempunyai Tolerance di atas 0,1 dan VIF

(Variance Inflation Factor) kurang dari 10, maka hal ini berarti persamaan regresi

tidak ditemukan adanya korelasi antar variable bebas atau bebas multikolinieritas,

sehingga variabel bebas tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah pengujian ekonometrika yang digunakan

untuk mengetahui apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi

mempunyai varian yang sama atau tidak. Pengujian dilakukan dengan rank

spearman’s correlation test. Hasil dari pengujian heterokedastisitas dapat dilihat

dari tabel 17 berikut ini:


56

Tabel 17
Hasil Uji Korelasi Rank Spearman’s

Variabel Signifikan Keterangan


Beban Kerja 0,965 Non
(BK) Heterokedastisitas
Setres Kerja 0,830 Non
(SK) Heterokedastisitas
Lingkungan Kerja 0,861 Non
(LK) Heterokedastisitas
Sumber : Data diolah SPSS

Dalam uji Rank Spearman’s correlation test nilai sig. Ketiga variabel >

0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas, artinya variabel pengganggu dalam

persamaan regresi mempunyai variabel yang sama. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara

mendeteksi adanya heteroskedastisitas dengan melihat menggunakan grafik

Scatterplot. Hasil heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

Gambar 3
Grafik Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu. Hal ini

menandakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi


57

dalam penelitian ini.

4.1.7 Uji Kelayakan Model

1. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model yang dihasilkan dengan

menggunakan uji kelauakan modl yang dihasilkan dengan menggunakan uji

kelayakan model pada tingkat a sebesar 5%. Hasil pengujian ini dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 17
Hasil Uji Kesesuaian Model (Goodness of fit)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 376,959 3 125,653 428,643 ,000
Residual 12,019 41 ,293
Total 388,978 44
a. Dependent Variable: KP
b. Predictors: (Constant), LK, BK, SK
Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan hasil dari tabel 17, didapatkan nilai signifikan F 0,000 (lebih

kecil dari 0,5), maka dapat dikatakan bahwa model regresi layak digunakan untuk

analisis selanjutnya.

2. Uji Koefisien Determisasi (R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel beban kerja, stres kerja, dan lingkungan kerja dalam

menjelaskan variabel kinerja pegawai. Hasil uji koefisien determinasi berganda

dan koefisien korelasi dapat dilihat sebagai berikut :


58

Tabel 18
Hasil Perhitungan Koefisien
Korelasi dan Determinasi Simultan Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,984 ,969 ,967 ,541
a. Predictors: (Constant), LK, BK, SK
b. Dependent Variable: KP
Sumber : Data diolah SPSS

Pada tabel 18 menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,984.

Nilai tersebut mendekati angka satu, sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan

antara variabel – variable bebas secara simultan terhadap kinerja karyawan adalah

searah atau positif yang artinya setiap perubahan yang berupa peningkatan pada

minimal salah satu variable bebas akan menyebabkan peningkatan nilai pada

variabel kinerja pegawai.

4.1.8 Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel beban kerja, stres kerja,

dan lingkungan kerja secara persial berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai dengan menggunakan tingkat signifikan 0,05, Hasil uji t dapat

dilihat sebagai berikut :


59

Tabel 19
Hasil Uji t

Variabel Bebas Signifikan Keterangan


Beban Kerja 16,783 0,000 Berpengaruh
(BK) Signifikan
Setres Kerja 0,625 0,535 Tidak Berpengaruh
(SK) Signifikan
Lingkungan Kerja 4,320 0,000 Berpengaruh
(LK) Signifikan
Sumber : Data diolah SPSS

1. Variabel Beban Kerja (BK) dengan nilai thitung sebesar 0,000 dan hasil

probabilitasnya signifikan sebesar 0,000 berarti < 0,05, sehingga Ho

ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel

lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.

2. Variabel Setres Kerja (SK) dengan nilai thitung sebesar 0,639 dan hasil

probabilitasnya signifikan sebesar 0,535 berarti < 0,05, sehingga Ho

diterima dan H1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel setres

kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sehingga

Ho diterima dan H1 ditolak.

3. Variabel Lingkungan Kerja (LK) dengan nilai thitung sebesar 0,000 dan

hasil probabilitasnya signifikan sebesar 0,000 berarti > 0,05, sehingga Ho

ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel

lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.


60

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat adanya pengaruh yang signifikan

dari beban kerja terhadap kinerja pegawai. Hal ini di buktikan pada nilai

signifikan yaitu sebesar 0,000 yang merupakan lebih kecil dari 0,05. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan dan positif

terhadap kinerja pegawai.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan yang sesuai dengan

kemampuan kerja pegawai maka kinerja pegawai akan semakin meningkat,

dimana dengan penambahan beban kerja pegawai tersebut akan lebih sungguh-

sungguh dan dapat memanfaatkan waktu kerjana dengan baik sehingga kinerja

pegaai tersebut akan semakin tinggi. Salah satu penyebab menurunnya performa

dari beban kerja adalah keharusan mengambil lebih tugas-tugas yang harus

dikerjakan secara bersamaan. Beban kerja yang terlalu berat akan menyeabkan

pegawai lebih cepat mengalami stres dan kepanikan sehingga tidak dapat

menikmati pekerjaannya lagi.

Menurut Tarwaka (2014) beban kerja muncul dari interaksi antara tuntutan

tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja dan persepsi dari

pekerjaan. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan

seblumnya oleh Paramita (2017) yang menyatakan bahwa beban kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.


61

4.2.2 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Hasil uji hipotesis menemukan adanya pengaruh positif antara stres kerja

terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti bahwa stres kerja tidak berpengaruh

terhadap kinerja pegawai pada Dinas Sosial Kota Surabaya. Kemudian untuk hasil

uji persial masih ada pengaruh signifikan antara stres kerja dengan kinerja

pegawai. Di mana stres kerja mempengaruhi kinerja pegawai secara postif dengan

nilai sebesar 0.625 dan nilai tidak signifikan signifikan mencapai 0,535 < 0,05.

Terjadinya stres kerja bisa disebabkan oleh tekanan maupun tuntutan yang

diberikan oleh pimpinan untuk pegawainya agar bekerja sesuai dengan target

namun disisi lain seorang pegawai tersebut belum mampu untuk penuhi seluruh

tuntutan yang diberikan padanya walaupun dia memaksakan untuk mengerjakan

sekuat tenaga sehingga perihal tersebut bisa menimbulkan stres kerja. Yang

faktanya bahwa pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya mempunya tuntutan tugas

yang tinggi namun mereka tidak merasa bahwa hal-hal itu embuat mereka stres

sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja mereka. Artinya bahwa stres

kerja pada pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya masih bisa diatasi sehingga tidak

mempengaruhi kinerja mereka.

Penelitian ini sejalan dengan peneliti yang dilakukan oleh Wenur, dkk.

(2018) yang menyatakan bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai. Hal ini menjelaskan bahwa jika stres kerja meningkat ataupun

menurun tidak mempengaruhi kinerja pegawai. Namun tidak sejalan dengan

penelitian oleh Dewi, dkk dan penelitian dari Wala, dkk. (2017) yang

menunjukkan bahwa stres kerja memiliki pengaruh negative dan signifikan


62

terhadap kinerja pegawai. Dan juga penelitian dari Julvia (2016) yang melaporkan

bahwa dari hasil analisis mengenai pengaruh stress kerja dengan kinerja pegawai,

diketahui bahwa hasilnya adalah signifikan berpengaruh negatif, yang maksudnya

apabila tingkat stress dikurangi maka kinerja akan meningkat.

Menurut Mangkunegara (2011) mengemukakan bahwa stres kerja sebagai

suatu ketegangan atau tekanan yang dialami ketika tuntutan atau beban kerja yang

di hadapkan melebihi kekuatan diri kita dalam melakukan pekerjaan. Hasil

penelitian ini juga sejalan dengan teori dari Robins (2018) menyatakan bahwa

terdapat pengaruh cukup erat antara stres dengan kinerja, pada kondisi ini stres

akan meningkatkan kinerja pegawai namun apabila semakin tinggi tingkatan stres

maka akan berdampak terjadi penurunan kinerja pegawai.

4.2.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh

signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai. Dimana lingkungan kerja secara

garis besar memiliki pengaruh kuat bagi kinerja pegawai. Salah satu yang menjadi

penyebabnya adalah kondisi lingkungan kerja sekitar yang terlalu bising membuat

tidak nyaman saat bekerja. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis yang

sudah dilakukan memilifi signifikan sebesar 0,000 > 0,5. Pengaruh adanya

lingkungan kerja yang kondusif dan terjaga dengan baik juga dapat mempuat para

pegawai nyaman, aman, dan senang saat melakukan pekerjaannya.

lingkungan kerja yang menyenangkan bisa membuat para pegawai merasa

betah dalam menyelesaikan pekerjaannya dan sanggup menyelesikan pekerjaan

dengan hasil yang maksimal, apabila lingkungan kerja tidak memadai dan
63

kondusif akan memberikan dampak negatif bagi kinerja pegawai yang berdampak

tidak akan tercapainya prestasi kerja.

Menurut Siagian (2014) lingkungan kerja adalah lingkungan dimana

pegawai atau keryawan melakukan pekerjaan sehari-hari. Hasil penelitian ini juga

dikemukakan oleh Flippo (2008) kinerja pegawai dapat dipengaruhi dari

lingkungan kerja. Selanjutnya hasil penelitian dan pembahasan ini juga sejalan

dengan hasil temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Sulistiawan (2017),

serta Fachreza dkk. (2018) menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.


BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil dari analisis penelitian dan pembahasan yang telah penulis

lakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Beban Kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai

Dinas Sosial Kota Surabaya. Semakin sedikit beban kerja yang dirasakan

pegawai secara tidak langsung bisa mempengaruhi kinerja serta dapat

dengan mudah mencapai tujuan.

2. Stres Kerja pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, Hal

ini juga dapat dikatakan bahwa semakin tingginya stres kerja, maka kinerja

juga ikut menurun. Selain itu juga tingkat stres dalam pekerjaan juga

sangat diperlukan mengingat tujuan untuk memacu semangat para pegawai

Dinas Sosial Kota Surabaya untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya

dengan baik dan tepat waktu

3. Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja

pegawai. Sehingga bisa dikatakan bahwa lingkungan kerja sangat memiliki

pengaruh pada kinerja para pegawai Dinas Sosial Kota Surabaya. Jika

lingkungan kerja dalam keadaan harmonis dan baik, maka segala aktivitas

berkerja juga terasa nyaman dan kondusif.

5.2 Keterbatasan

Berikut keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Dalam penelitian ini, terdapat variabel lain yang mempengaruhi kinerja

64
65

pegawai, namun pada penelitian ini penulis hanya meneliti tiga variabel

independen yaitu beban kerja, stres kerja, dan lingkungan kerja sedangkan

masih ada variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai.

Sehingga pada penelitian ini belum cukup untuk menjelaskan keseluruhan

faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai.

2. Objek penelitian hanya menggunakan 45 responden, jumlah tersebut

belum mencakup keseluruhan pegawai yang ada di Dinas Sosial Kota

Surabaya dengan jumlah 50 dikarenakan pegawai yang lain berada di luar

kantor, maka penulis menggunakan hanya sebagian responden.

3. Keterbatasan penelitian ini dengan menggunakan kuisioner yaitu

terkadang jawaban yang di berikan oleh responden tidak menggambarkan

keadaan sesungguhnya.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis dapat

memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk

kedepannya. Adapun saran yang akan penulis berikan sebagai berikut :

1. Atasan perlu mengelola lebih baik lagi pada beban kerja dan tugas yang

diberikan agar tidak memberikan kapasias yang ditentukan, sehingga para

pegawai tidak merasa stres dalam melakukan pekerjaan.

2. Bagi Dinas Sosial Kota Surabaya diharapkan untuk mempertahankan

lingkungan kerja yang baik dan kondusif sehingga secara tidak langsung

dapat merangsang pegawai untuk lebih produktif dan cepat mencapai

tujuan yang diinginkan.


66

3. Dinas Sosial Kota Surabaya dapat lebih memperhatikan kondisi

pegawainya dan terlalu diforsir bekerja tanpa di berikan hari libur karena

apabila pegawai yang merasa terbebani dalam melakukan pekerjaan akan

secara langsung berdampak buruk terhadap kinerjanya itu sendiri

meskipun tiap tahun mampu mencapai target yang diinginkan.

4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini dengan

cara menggunakan variabel dan berbagi faktor lain yang belum digunakan

dalam penelitian ini agar penelitian ini dapat berkembang.


67

JADWAL PENELITIAN PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA,


DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI
DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA

No. Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari

Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mencari refrensi
jurnal dan judul
2 Penetapan judul
dan pengerjaan
bab 1
3 Revisi bab 1
Pembahasan
bab 2
4 Revisi bab 2 dan
pembahasan bab
3
5 Pegerjaan bab 3
dan revisi bab 3

6 Acc Proposal Bab


1-3
7 Pengajuan surat
ijin riset
penelitian
8 Surat balasan
penelitian
9 Penyebaran
kuesioner
10 Pengerjaan bab 4
dan revisi bab 4
11 Pengerjaan bab 5
dan revisi bab 5
12 ACC skripsi

13 ACC abstrak
68

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:


Rosda.

Dewi, C., Bagia, I., dan Susila, G. (2014). Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
Kerja Rehadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan UD
Surya Raditya Negara. Jurnal Manajemen. Vol. 2, 1-9.

Edy Sutrisno. (2016), Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Kencana,


Jakarta.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM


SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM


SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Hani Handoko. (2014). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit


Bumi Aksara.

Karauwan. (2015). Pengaruh Etos Kerja, Budaya Organisasi, dan Beban Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Minahasa Selatan. Jurnal EMBA.

Koesomowidjojo, S.M. (2017). Analisis Beban Kerja. Raih Asa Sukses, Jakarta.

Lukito, A. S. D., & Supriyatin, S. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja,


Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen (JIRM), 10(7).

Mulyadi. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Media Jakarta


Rahmawati. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis.

Rolos, J., Sambul,S., dan Rumawas, W. (2018). Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Jiwa Cabang Manado. Jurnal
Adiministrasi Bisnis. Vol. 6 no 4. 19-27.

Safitri, Alfirra Ramadhanie. (2021). Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja


dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan UD. Bila Bakery
69

Ponorogo. Diss. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Sedarmayanti. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia : Reformasi Birokrasi


dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, PT. Refika Aditama, Bandung.

Siagian Sondang P., (2014). “Manajemen Sumber Daya Manusia” Cetakan ke20.
Jakarta: Bumi Aksara.

Simanjuntak, D. C. Y., Mudrika, A. H., & Tarigan, A. S. (2021). Pengaruh Stres


Kerja, Beban Kerja, Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.
Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera. Jurnal Indonesia Sosial
Teknologi, 2(3), 353-365.

Sofiana, E., Wahyuarini, T., & Noviena, S. (2020). Pengaruh Beban Kerja dan
Stress Kerja terhadap Kinerja Staf Pengajar Politeknik Negeri
Pontianak. Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis, 8(1), 1-15.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2018). Metode Peneletian Kuantitatif. Bandun: Alfabeta.

Syafrizal, Rodi. (2021). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap


Semangat Kerja Pegawai di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota
Tebingtinggi. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah) 4.2 : 1258-
1266.

Wadi, Haripur,dkk. (2021)"Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja Dan Komunikasi


Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten
Sumenep. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen 10.07.

Wala, F.M, Uhing, Y., dan Lumintang, G. 2017. Pengaruh Stres Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Manado. Jurnal EMBA. Vol. 5 No. 2, 2752-
2760.

Wenur, G., Sepang, J., dan Dotulong, L. (2018). Pengaruh Konflik Kerja dan
Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) TBK Cabang Manado. Jurnal EMBA. Vol 6 no 1. 51-60.

Wibowo, (2017), Manajemen Kinerja, Edisi keempat, Rajawali Pers


70

Lampiran 1

KUESIONER PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA, DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS

SOSIAL KOTA SURABAYA

Kepada Yth,

Kantor Dinas Sosial Kota Surabaya

Di Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan, saya memohon bantuan

Bapak/Ibu untuk membantu mengisi kuesioner atau daftar pertanyaan ini dengan

jujur.

Adapun angket penelitian ini akan digunakan untuk keperluan penyusunan

skripsi atau tugas akhir guna memperoleh sarjana (S1) pada jurusan Manajemen

Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Surabaya. Kuesioner ini merupakan salah satu instrument penelitian yang

dilakukan oleh :

Nama: Ardina Rachmawati

NPM : 1810211559

Atas kesediaan dan bantuannya dalam mengisi angket ini, saya mengucapkan

terima kasih.
71

A. Karakteristik Resonden

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) pada kotak yang

tersedia

1. Jenis Kelamin : Pria Wanita

2. Usia : Kurang dari 25 tahun

Lebih dari 35 tahun

25 sampai 35 tahun

3. Pendidikan : SLTP SLTA S2

Diploma 3 S1 S3

4. Lamanya bekerja : Kurang dari 3 tahun

Lebih dari 5 tahun

3 sampai 5 tahun
72

A. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Responden diharapkan membaca terlebih dahulu deskripsi masing-masing

pertanyaan sebelum memberikan jawaban.

2. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan centang (

pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia.

3. Pada masing-masing pertanyaan terdapat lima alternative pada teknik

skala likert, yaitu :

a. Sangat Setuju (SS) =5

b. Setuju (s) =4

c. Cukup Setuju (CS) =3

d. Tidak Setuju (TS) =2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1


73

I. KINERJA PEGAWAI

Alternatif Jawaban
NO PERTANYAAN SS S CS TS STS
Pe Pegawai PNS pada dinas sosial
1 mempunyai tujuan yang kuat untuk
kemajuan organisasi di masa yang
akan datang.
Pe Pegawai PNS pada dinas sosial
memiliki standar kerja masing-masing
2 untuk mencapai tujuan sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Pe Pegawai PNS pada dinas sosial sangat
3 membutuhkan umpan balik agar hasil
pekerjaan saya semaksimal mungkin
Al Alat dan sarana merupakan sumber
4 daya yang dapat diperlakukan untuk
membantu menyelesaikan tugas
dengan sukses.
Pe Pegawai PNS pada dinas sosial
5 mempunyai kompetensi yang sesuai
dengan pekerjaan saya.
Pe Pegawai PNS pada dinas sosial
memiliki dorongan yang kuat untuk
6 menyelesaikan tugas dan tanggung
jawab yang telah diberikan
perusahaan.
Pe Pegawai PNS pada dinas sosial merasa
7 nyaman bekerja disini karena
banyaknya peluang untuk maju dan
mengembangkan karir saya
74

II. BEBAN KERJA

Alternatif Jawaban
NO PERTANYAAN SS S CS TS STS
1. Pe Pegawai mampu mengutamakan
1 kualitas pekerjaan.
2. Pe Pegawai memahami tugas dan
tanggung jawab dari pekerjaan yang
dilakukan.
3. Pe Pegawai dapat mempertanggung
jawabkan tugas atau pekerjaan yang
dilakukan.
4. Pe Pegawai memahami standar
operasional prosedur (SOP) dari
pekerjaan yang dilakukan.
5. Pe Pegawai memiliki tingkat risiko
pekerjaan yang tinggi.
6. Pe Pegawai dapat menyelesaikan
pekerjaan dalam tepat waktu.

III. STRESS KERJA


Alternatif Jawaban
NO PERTANYAAN
SS S CS TS STS
1. Sa Saya merasa tuntutan tugas yang saya
terima begitu besar

2. Pe Pekerjaan yang saya lakukan selama


ini sering mengalami hambatan

3. Sa Saya merasa tuntutan peran yang


dibebankan kepada saya selama ini
sangat berat
4. Sa Saya merasa kurang siap dalam
melakukan pekerjaan saya

5. Te Teman kerja di tempat kerja saya


sering melakukan tindakan yang
membuat saya tersinggung
6. Sa Saya kesulitan berkomunikasi dengan
rekan sekerja saya
75

IV. LINGKUNGAN KERJA .

Alternatif Jawaban
NO PERTANYAAN SS S CS TS STS
Su Suasana kerja yang kondusif sangat
1 mendukung kelancaran pelaksanaan
pekerjaan
H Hubungan dengan rekan kerja terjalin
2 dengan baik dan harmonis
SadSaya selalu membangun hubungan
3 kerja baik dengan pimpinan maupun
dengan sesama rekan kerja
Fa Fasilitas kerja yang diberikan kepada
4 pegawai yang memiliki tanggung
jawab lebih/menduduki suatu
jabatan
76

Lampiran 2
Tabulasi Hasil Data Kuesioner
77

Lampiran 3
Tabulasi Karakteristik Data
1. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 25 55,6 55,6 55,6
Wanita 20 44,4 44,4 100,0
Total 45 100,0 100,0

2. Usia
Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Kurang dari 25th 22 48,9 48,9 48,9

Lebih dari 35th 9 20,0 20,0 68,9


25th – 35th 14 31,1 31,1 100,0
Total 45 100,0 100,0

3. Pendidikan
Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid SLTP 1 2,2 2,2 2,2
Diploma 10 22,2 22,2 24,4
S1 34 75,6 75,6 100,0
Total 45 100,0 100,0

4. Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Valid Kurang dari 3th 21 46,7 46,7 46,7
Lebih dari 5th 12 26,7 26,7 73,3
3th – 5th 12 26,7 26,7 100,0
Total 45 100,0 100,0
78

Lampiran 4
Tabel Frekuensi Data
1. Berdasarkan Variabel Beban Kerja
a. BK1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 6 13,3 13,3 15,6
4 29 64,4 64,4 80,0
5 9 20,0 20,0 100,0
Total 45 100,0 100,0

b. BK2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 12 26,7 26,7 28,9
4 21 46,7 46,7 75,6
5 11 24,4 24,4 100,0
Total 45 100,0 100,0

c. BK3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 6 13,3 13,3 15,6
4 33 73,3 73,3 88,9
5 5 11,1 11,1 100,0
Total 45 100,0 100,0

d. BK4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 11 24,4 24,4 24,4
4 24 53,3 53,3 77,8
5 10 22,2 22,2 100,0
Total 45 100,0 100,0

e. BK5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 11 24,4 24,4 26,7
4 28 62,2 62,2 88,9
5 5 11,1 11,1 100,0
79

Total 45 100,0 100,0

f. BK6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 15 33,3 33,3 33,3
4 22 48,9 48,9 82,2
5 8 17,8 17,8 100,0
Total 45 100,0 100,0

2. Berdasarkan Variabel Stres Kerja


a. SK1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 15 33,3 33,3 33,3
4 21 46,7 46,7 80,0
5 9 20,0 20,0 100,0
Total 45 100,0 100,0
b. SK2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 6,7 6,7 6,7
3 8 17,8 17,8 24,4
4 27 60,0 60,0 84,4
5 7 15,6 15,6 100,0
Total 45 100,0 100,0

c. SK3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 6,7 6,7 6,7
3 13 28,9 28,9 35,6
4 26 57,8 57,8 93,3
5 3 6,7 6,7 100,0
Total 45 100,0 100,0

d. SK 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 4,4 4,4 4,4
3 12 26,7 26,7 31,1
4 29 64,4 64,4 95,6
5 2 4,4 4,4 100,0
Total 45 100,0 100,0
80

e. SK5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 11 24,4 24,4 26,7
4 29 64,4 64,4 91,1
5 4 8,9 8,9 100,0
Total 45 100,0 100,0

f. SK6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 14 31,1 31,1 31,1
4 24 53,3 53,3 84,4
5 7 15,6 15,6 100,0
Total 45 100,0 100,0

3. Berdasarkan Variabel Lingkungan Kerja


a. LK1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 15 33,3 33,3 33,3
4 21 46,7 46,7 80,0
5 9 20,0 20,0 100,0
Total 45 100,0 100,0

b. LK2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 6,7 6,7 6,7
3 8 17,8 17,8 24,4
4 27 60,0 60,0 84,4
5 7 15,6 15,6 100,0
Total 45 100,0 100,0

c. LK3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 11 24,4 24,4 26,7
4 28 62,2 62,2 88,9
5 5 11,1 11,1 100,0
Total 45 100,0 100,0
81

d. LK4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 14 31,1 31,1 31,1
4 23 51,1 51,1 82,2
5 8 17,8 17,8 100,0
Total 45 100,0 100,0

4. Berdasarkan Variabel Kinerja Pegawai


a. KP1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 6 13,3 13,3 15,6
4 29 64,4 64,4 80,0
5 9 20,0 20,0 100,0
Total 45 100,0 100,0

b. KP2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 12 26,7 26,7 28,9
4 21 46,7 46,7 75,6
5 11 24,4 24,4 100,0
Total 45 100,0 100,0

c. KP3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 6 13,3 13,3 15,6
4 33 73,3 73,3 88,9
5 5 11,1 11,1 100,0
Total 45 100,0 100,0

d. KP4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 11 24,4 24,4 24,4
4 24 53,3 53,3 77,8
5 10 22,2 22,2 100,0
Total 45 100,0 100,0
82

e. KP5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2,2 2,2 2,2
3 11 24,4 24,4 26,7
4 27 60,0 60,0 86,7
5 6 13,3 13,3 100,0
Total 45 100,0 100,0

f. KP6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 15 33,3 33,3 33,3
4 21 46,7 46,7 80,0
5 9 20,0 20,0 100,0
Total 45 100,0 100,0

g. KP7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
3 6,7 6,7 6,7
Valid 2
8 17,8 17,8 24,4
3
27 60,0 60,0 84,4
4
7 15,6 15,6 100,0
5
45 100,0 100,0
Total
83

Lampiran 5
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Beban Kerja
Correlations
BK1 BK2 BK3 BK4 BK5 BK6 TOTAL
*
BK1 Pearson Correlation 1 ,269 ,004 ,001 ,116 ,057 ,370

Sig. (2-tailed) ,074 ,979 ,994 ,448 ,712 ,012


N 45 45 45 45 45 45 45
** ** **
BK2 Pearson Correlation ,269 1 ,241 ,503 ,200 ,435 ,707
Sig. (2-tailed) ,074 ,111 ,000 ,187 ,003 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45
* * **
BK3 Pearson Correlation ,004 ,241 1 ,337 ,330 ,252 ,525
Sig. (2-tailed) ,979 ,111 ,024 ,027 ,095 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45
** * ** ** **
BK4 Pearson Correlation ,001 ,503 ,337 1 ,548 ,739 ,811

Sig. (2-tailed) ,994 ,000 ,024 ,000 ,000 ,000


N 45 45 45 45 45 45 45
* ** ** **
BK5 Pearson Correlation ,116 ,200 ,330 ,548 1 ,533 ,687
Sig. (2-tailed) ,448 ,187 ,027 ,000 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45
** ** ** **
BK6 Pearson Correlation ,057 ,435 ,252 ,739 ,533 1 ,784
Sig. (2-tailed) ,712 ,003 ,095 ,000 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45
* ** ** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,370 ,707 ,525 ,811 ,687 ,784 1
Sig. (2-tailed) ,012 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Stres Kerja
Correlations
SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 SK6 TOTAL
* ** ** **
SK1 Pearson 1 ,329 ,082 ,056 ,491 ,934 ,796
Correlation
Sig. (2- ,027 ,592 ,715 ,001 ,000 ,000
tailed)
N 45 45 45 45 45 45 45
* * ** **
SK2 Pearson ,329 1 ,063 -,102 ,313 ,392 ,574
Correlation
Sig. (2- ,027 ,682 ,506 ,037 ,008 ,000
tailed)
N 45 45 45 45 45 45 45
** **
SK3 Pearson ,082 ,063 1 ,556 -,061 ,119 ,481
Correlation
84

Sig. (2- ,592 ,682 ,000 ,689 ,436 ,001


tailed)
N 45 45 45 45 45 45 45
** **
SK4 Pearson ,056 -,102 ,556 1 -,046 ,044 ,394
Correlation
Sig. (2- ,715 ,506 ,000 ,765 ,775 ,007
tailed)
N 45 45 45 45 45 45 45
** * ** **
SK5 Pearson ,491 ,313 -,061 -,046 1 ,465 ,580
Correlation
Sig. (2- ,001 ,037 ,689 ,765 ,001 ,000
tailed)
N 45 45 45 45 45 45 45
** ** ** **
SK6 Pearson ,934 ,392 ,119 ,044 ,465 1 ,815
Correlation
Sig. (2- ,000 ,008 ,436 ,775 ,001 ,000
tailed)
N 45 45 45 45 45 45 45
** ** ** ** ** **
TOTAL Pearson ,796 ,574 ,481 ,394 ,580 ,815 1
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,001 ,007 ,000 ,000
tailed)
N 45 45 45 45 45 45 45
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

c. Lingkungan Kerja
Correlations
LK1 LK2 LK3 LK4 TOTAL
* ** ** **
LK1 Pearson Correlation 1 ,329 ,527 ,956 ,886
Sig. (2-tailed) ,027 ,000 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45
* * ** **
LK2 Pearson Correlation ,329 1 ,308 ,387 ,658
Sig. (2-tailed) ,027 ,040 ,009 ,000
N 45 45 45 45 45
** * ** **
LK3 Pearson Correlation ,527 ,308 1 ,501 ,721
Sig. (2-tailed) ,000 ,040 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45
** ** ** **
LK4 Pearson Correlation ,956 ,387 ,501 1 ,897
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45
** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,886 ,658 ,721 ,897 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
85

d. Kinerja Pegawai

Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 TOTAL
**
KP1 Pearson Correlation 1 ,269 ,004 ,001 ,111 ,054 ,278 ,402
Sig. (2-tailed) ,074 ,979 ,994 ,468 ,725 ,065 ,006
N 45 45 45 45 45 45 45 45
** ** **
KP2 Pearson Correlation ,269 1 ,241 ,503 ,240 ,465 -,132 ,620
Sig. (2-tailed) ,074 ,111 ,000 ,113 ,001 ,389 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45
* * **
KP3 Pearson Correlation ,004 ,241 1 ,337 ,322 ,248 ,180 ,518
Sig. (2-tailed) ,979 ,111 ,024 ,031 ,100 ,236 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45
** * ** ** **
KP4 Pearson Correlation ,001 ,503 ,337 1 ,531 ,719 ,036 ,735
Sig. (2-tailed) ,994 ,000 ,024 ,000 ,000 ,813 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45
* ** ** * **
KP5 Pearson Correlation ,111 ,240 ,322 ,531 1 ,515 ,304 ,704
Sig. (2-tailed) ,468 ,113 ,031 ,000 ,000 ,042 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45
** ** ** * **
KP6 Pearson Correlation ,054 ,465 ,248 ,719 ,515 1 ,329 ,795
Sig. (2-tailed) ,725 ,001 ,100 ,000 ,000 ,027 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45
* * **
KP7 Pearson Correlation ,278 -,132 ,180 ,036 ,304 ,329 1 ,478
Sig. (2-tailed) ,065 ,389 ,236 ,813 ,042 ,027 ,001
N 45 45 45 45 45 45 45 45
** ** ** ** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,402 ,620 ,518 ,735 ,704 ,795 ,478 1
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001
N 45 45 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2. Uji Reliabilitas
a. Beban Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 45 100,0
86

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,729 6

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
BK1 19,51 6,210 ,132 ,779

b. Stres Kerja

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 45 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 45 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,659 6

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
SK1 18,82 3,968 ,643 ,513
SK2 18,84 4,725 ,312 ,647
SK3 19,04 5,134 ,221 ,675
SK4 19,00 5,500 ,153 ,689
SK5 18,89 4,919 ,377 ,621
SK6 18,84 4,043 ,687 ,503

c. Lingkungan Kerja

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 45 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 45 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
87

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,797 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
LK1 11,53 2,664 ,771 ,659
LK2 11,56 3,343 ,387 ,858
LK3 11,58 3,340 ,529 ,782
LK4 11,53 2,709 ,800 ,648
d. Kinerja Pegawai

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 45 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 45 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,715 7

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
KP1 23,40 7,700 ,195 ,734
KP2 23,49 6,574 ,414 ,686
KP3 23,49 7,392 ,353 ,699
KP4 23,44 6,298 ,596 ,639
KP5 23,58 6,477 ,558 ,650
KP6 23,56 5,934 ,672 ,615
KP7 23,58 7,249 ,242 ,731
88

Lampiran 6
Uji Normalitas

a. Uji Kolmogorov Smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,52264187
Most Extreme Differences Absolute ,073
Positive ,065
Negative -,073
Test Statistic ,073
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

b. Uji Normalitas Dengan Pendekatan Grafik Grafik Normal Plot


89

c. Grafik Scatter Plot

d. Uji Multikolineritas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1,683 ,848 1,985 ,054
BK ,816 ,049 ,730 16,783 ,000 ,398 2,512
SK ,043 ,069 ,037 ,625 ,535 ,220 4,551
LK ,360 ,083 ,271 4,320 ,000 ,191 5,238
a. Dependent Variable: KP
90

Lampiran 7
Hasil Regresi

a. Linear Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,683 ,848 1,985 ,054
BK ,816 ,049 ,730 16,783 ,000
SK ,043 ,069 ,037 ,625 ,535
LK ,360 ,083 ,271 4,320 ,000
a. Dependent Variable: KP

b. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 376,959 3 125,653 428,643 ,000
Residual 12,019 41 ,293
Total 388,978 44
a. Dependent Variable: KP
b. Predictors: (Constant), LK, BK, SK

c. Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,984 ,969 ,967 ,541
a. Predictors: (Constant), LK, BK, SK
b. Dependent Variable: KP

d. Uji Signifikan ( t )
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
(Constant) 1,683 ,848 1,985 ,054
BK ,816 ,049 ,730 16,783 ,000
SK ,043 ,069 ,037 ,625 ,535
LK ,360 ,083 ,271 4,320 ,000

Anda mungkin juga menyukai