Anda di halaman 1dari 161

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN

PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL YANG
DIMEDIASI MINAT BELI
(Studi Pada Konsumen Indomaret Kota Madiun)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mencapai


Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

RATNA NIKE ARDIANA


NPM : 13.21.0100

UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN


FAKULTAS EKONOMI
2017

i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI KUALITAS
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL
YANG DIMEDIASI MINAT BELI
(Studi Pada Konsumen Indomaret Kota Madiun)

Skripsi
Program Studi Manajemen

Oleh :
RATNA NIKE ARDIANA
NPM : 13.21.0100

Telah Disetujui :
Pada Tanggal……………………………

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

DR. Rindyah Hanafi, S.E., MM Hartirini Warnaningtyas, S.E., MM


NIDN : 0722076402 NIDN : 0713036801

Mengetahui
Kaprodi

Hartirini Warnaningtyas, S.E., MM


NIDN : 0713036801

ii
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI KUALITAS
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL
YANG DIMEDIASI MINAT BELI
(Studi Pada Konsumen Indomaret Kota Madiun)

Oleh :

RATNA NIKE ARDIANA


NPM : 13.21.0100

Telah Dipertahankan di Depan


Tim Penguji pada Tanggal 26Januari 2017
dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Tim Penguji :

Ketua :DR. Rindyah Hanafi, S.E., MM (………………….)

Anggota :Hartirini Warnaningtyas, S.E., MM (………………….)

:Mintarti Indartini, S.E., M.M (………………….)

Madiun,………………………

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

DR. Rindyah Hanafi, S.E., MM Hartirini Warnaningtyas, S.E., MM


NIDN : 0722076402 NIDN : 0713036801

Dekan,

Drs. Muhammad Imron, M.M


NIDN : 0718016201

iii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RATNA NIKE ARDIANA

NIM : 13.21.0100

Program Studi : Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat ini adalah benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan hasil karya orang lain atau jiplakan.

Apabila di kemudian hari diketahui saya telah melakukan penjiplakan atau plagiat,

maka skripsi saya dianggap batal dan status kesarjanaan saya otomatis gugur serta

saya bersedia menanggung konsekuensi hukum yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Madiun, 20Januari 2017


Pembuat Surat Pernyataan

RATNA NIKE ARDIANA


NIM : 13.21.0100

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. MAHASISWA
Nama : Ratna Nike Ardiana
NPM : 13.21.0100
Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 14 Juli 1995
Status : Belum Kawin
Pekerjaan :-
Tempat Tinggal : Dsn. Boto, Ds. Legowetan, RT/RW.
001/002, Kec. Bringin, Kab. Ngawi
b. ORANG TUA
Nama Ayah : ROHMAD JA’IS
Nama Ibu : KASRI
Tempat Tinggal : Dsn. Boto, Ds. Legowetan, RT/RW.
001/002, Kec. Bringin, Kab. Ngawi
c. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamat SD di SDN Legowetan Tahun 2006/2007
2. Tamat SMP di SMPN 1 Padas Tahun 2009/2010
3. Tamat SMA di SMAN 1 Karangjati Tahun 2012/2013
4. Pendidikan Tinggi :
Perguruan
Tempat Semester Tahun Keterangan
Tinggi
Univ. Merdeka Madiun I/II 2013/2014
Univ. Merdeka Madiun III/IV 2014/2015
Univ. Merdeka Madiun V/VI 2015/2016
Univ. Merdeka Madiun VII/VIII 2016/2017

d. RIWAYAT PEKERJAAN

v
Tahun Bekerja di Pangkat/Golongan Jabatan

- - - -

e. AKTIVITAS KEMAHASISWAAN
Tahun Nama Organisasi Jabatan
2014/2015 - Himaprodi Manajemen Anggota

- DLM Fakultas Ekonomi Unmer Anggota


2015/2016 Madiun
- Himaprodi Manajemen Anggota

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Madiun, 20 Januari 2017


Yang Menyatakan,

RATNA NIKE ARDIANA


NPM : 13.21.0100

MOTTO

vi
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu
telah selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan
yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Q.S. Ash-sharh: 6-8)

“Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung
perihnya kebodohan.

(Imam Syafi’i)

“Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah


menjadi manusia yang berguna”

( Albert Einstein )

“Semangat adalah hal yeng perlu kita sisipkan pada setiap kerja kita”

vii
PERSEMBAHAN

Yang Utama dari Segalanya...

Sembah sujud serta puji syukur kepada Allah Swt. Taburan cinta dan kasih
sayang-Nya telah memberikanku kekuatan dan membekaliku kesabaran,
sehingga melalui karunia-Nya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Aku persembahkan karya ini kepada kedua orang tuaku yang telah menjadi
motivasi, inspirasi dan tiada henti memberikan do’a serta dukungan.

Terima kasih juga aku persembahkan kepada saudaraku yang senantiasa


menjadi penyemangat dalam hidupku.

Terima kasih kepada dosen – dosen ku, terutama dosen pembimbingku yang
tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepadaku.

Untuk teman – temanku terimakasih karena kalian selalu berbagi keceriaan


dan melewati setiap suka dan duka bersamaku.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh

viii
Persepsi Harga dan Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Produk

Priate Label yang dimediasi Minat Beli (Studi pada Konsumen Indomaret Kota

Madiun)”, dapat saya selesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Ekonomipada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi,

Universitas Merdeka Madiun.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,

yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu, membimbing,

memberi petunjuk dan saran, serta perhatian yang tidak ternilai harganya dari

awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih pada kesempatan ini

saya ucapkan kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Rahmanta Setiahadi, M.P selaku Rektor Universitas

Merdeka Madiun

2. Bapak Drs. Muhammad Imron, M.M selaku Dekan Fakultas

EkonomiUniversitas Merdeka Madiun.

3. Ibu Hartirini Warnaningtyas, S.E., M.M selaku Ketua Program Studi

Manajemen.

4. Ibu Dian Pratiwi, S.E., M.M selaku Dosen Wali program studi

Manajemen angkatan 2013 yang telah memberikan arahan dan

bimbingannya selama ini.

5. Ibu DR. Rindyah Hanafi, S.E., M.M dan IbuHartirini Warnaningtyas, S.E.,

M.Mselaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan

ix
membantu dalam memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

yang telah dengan sabar membimbing dan memberikan ilmu

pengetahuannya yang sangat berguna bagi peneliti selama menjadi

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun.

7. Kedua orang tuaku, Bapak Rohmad Ja’is dan Ibu Kasri yang telah

memberikan bantuanfasilitas, dorongan dan do’a yang tidak pernah putus.

8. Saudaraku Riang Angela, serta saudara sepupuku Dewi dan Imam

Wahyudi S.Pd.I yang menjadi penyemangatku dan memberikan motivasi

untuk meraih cita-citaku.

9. Teman-temanku tercinta Yusti, Ambar, Ulfa, Maharani, dan Mia, terima

kasih atas bantuan, penyemangat, persahabatan dan semua kenangan saat

masa kuliah.

10. Konsumen Indomaret Kota Madiun yang telah meluangkan waktunya

untuk menjadi responden.

11. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini, maka kritik dan saran bagi tulisan ini sungguh menjadi

bahan yang berharga untuk dipertimbangkan dalam revisi dan penelitian

lanjutan menuju penyempurnaanya.

Untuk itu saya mengucapkan terima kasih.

x
Madiun, 20Januari 2017
Penulis

RATNA NIKE ARDIANA


NIM : 13.21.0100

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................i


Halaman Pengesahan Pembimbing ...............................................................ii
Halaman Pengesahan Penguji ......................................................................iii
Surat Pernyataan............................................................................................iv

xi
Daftar Riwayat Hidup.....................................................................................v
Motto............................................................................................................vii
Persembahan................................................................................................viii
Kata Pengantar ..............................................................................................ix
Daftar Isi ......................................................................................................xii
Daftar Tabel .................................................................................................xv
Daftar Gambar ...........................................................................................xvii
Daftar Lampiran........................................................................................xviii
Abstraksi......................................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................8
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................9
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................10
E. Ruang Lingkup Penelitian ...............................................................10

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................11
B. Tinjauan Teori
1. Konsep Pemasaran......................................................................16
2. Pengecer (Retailing)...................................................................17
3. Private Label..............................................................................22
4. Persepsi Harga............................................................................28
5. Persepsi Kualitas.........................................................................31
6. Keputusan Pembelian.................................................................33
7. Minat Beli...................................................................................39
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................43
D. Hipotesis ..........................................................................................44

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ................................................................................45
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...........................................45
C. Definisi Operasional Variabel .........................................................48
D. Jenis dan Sumber Data .....................................................................51
E. Instrumen Penelitian ........................................................................52
1. Uji Validitas .........................................................................52
2. Uji Reliabilitas .....................................................................53

F. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................53


G. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik ................................................................55
a. Uji Normalitas................................................................55
b. Uji Multikolinearitas.......................................................56
c. Uji Heterokedastisistas...................................................56
2. Analisis Korelasi...................................................................57

xii
3.Analisis Jalur (Path Analysis)...............................................58
4.Koefisisen Determinasi.........................................................61
5.Uji Hipotesis
a. Uji F................................................................................61
b. Uji t.................................................................................63
H. Jadwal Penelitian .............................................................................64

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan.....................................................................65
2. Visi, Moto, Budaya, dan Esensi Perusahaan..............................67
3. Produk Private Label Indomaret................................................68
4. Indomaret Kota Madiun..............................................................69
5. Deskripsi Responden
a. Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin ...............70
b. Deskripsi Responden berdasarkan Kelompok Umur ...........71
c. Deskripsi Responden berdasarkanPekerjaan........................72
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas .........................................................................73
b. Uji Reliabilitas .....................................................................76
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas .....................................................................77
b. Uji Multikolinearitas ............................................................79
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................81
3. Analisis Korelasi.........................................................................84
4. Analisis Jalur (Path Analysis).....................................................85
5. Analisis Koefisien Determinasi..................................................94
6. Uji Hipotesis
a. Uji F (Uji Simultan) .............................................................95
b. Uji t (Uji Parsial) .................................................................96
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Secara Simultan .........................................................................99
2. Secara Parsial ...........................................................................100

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................106
B. Saran ..............................................................................................107
C. Rekomendasi Penelitian Selanjutnya..............................................108

DAFTAR PUSTAKA................................................................................109

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

I.1 : Jumlah Gerai Ritel Indomaret dan Alfamart di Indonesia................2

I.2 : Jumlah Gerai Ritel Indomaret dan Alfamart di Kota Madiun

xiv
Tahun 2016.......................................................................................3

II.1:Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang..........14

III.1 : Kuota kuesioner tiap gerai Indomaret Kota Madiun.......................48

III.2 : Jadwal Penelitian...............................................................................64

IV.1 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis


Kelamin di Kota Madiun 2015.....................................................................69

IV.2 : Gerai Indomaret Kota Madiun2016................................................70

IV.3 :Persentase Responden (Konsumen Indomaret Kota Madiun)


Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016......................................................71

IV.4 :Persentase Responden (Konsumen Indomaret Kota Madiun)


Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2016..................................................72

IV.5 :Persentase Responden (Konsumen Indomaret Kota Madiun)


Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2016 ...............................................73

IV.6: Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Harga(X1)................................74

IV.7 :Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kualitas (X2)........................74

IV.8 :Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli (Y1)..................................75

IV.9 :Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y2).................75

IV.10 :Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, Y1 dan Y2.........................76

IV.11 :Uji Normalitas dengan Variabel Dependen Minat Beli...................78

IV.12 :Uji Normalitas dengan Variabel Dependen Keputusan


Pembelian.....................................................................................................79

IV.13 : Nilai VIF dan ToleranceVariabel Dependen Minat Beli.................80

IV.14 :Nilai VIF dan ToleranceVariabel Dependen Keputusan


Pembelian.....................................................................................................81

IV.15 :Korelasi Variabel Endogen..............................................................84

IV.16 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Variabel

xv
Dependen Minat Beli....................................................................................87

IV.17 :Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Variabel


Dependen Keputusan Pembelian..................................................................89

IV.18: Koefisen Determinasi dengan Variabel Dependen Minat Beli.........94

IV.19 :Koefisen Determinasi dengan Variabel Dependen


Keputusan Pembelian...................................................................................95

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

I.1 : Alasan pertimbangan dalam memakai produk private


label Indomaret.........................................................................................7

xvi
II.1 : Kerangka Pemikiran....................................................................43

IV.1 :Produk Private Label Indomaret.................................................68

IV.2 :Grafik Scatterplot dengan Variabel Dependen Minat Beli..........82

IV.3 :Grafik Scatterplot dengan Variabel Dependen


Keputusan Pembelian...............................................................................83

IV.4:Model Analisis Jalur (Path Analysis)..............................................86

IV.5:Kerangka Jalur Hasil Analisis Hubungan Kausal Empiris..............91

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner dan Tabulasi data kuesioner

2. Output SPSS

3. Surat Ijin Penelitian

xvii
4. Lembar pembimbingan/konsultasi skripsi

5. Lembar catatan dan persetujuan skripsi

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI KUALITAS


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL
YANG DIMEDIASI MINAT BELI
(Studi Pada Konsumen Indomaret Kota Madiun)

RATNA NIKE ARDIANA


NPM : 13.21.0100

xviii
ABSTRAKSI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh timbulnya fenomena berbagai ritel


yang mengeluarkan produk private label.Indomaret sebagai minimarket ritel yang
tersebar hampir di seluruh Indonesia menyediakan berbagai produk private label
untukmemenuhi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan barang.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui secara langsung
pengaruh persepsi harga dan persepsi kualitas terhadap minat beli produk private
label Indomaret di Kota Madiun, (2) untuk mengetahui secara langsung pengaruh
persepsi harga, persepsi kualitas, dan minat beli terhadap keputusan pembelian
produk private label Indomaret di Kota Madiun, (3) untuk mengetahui pengaruh
persepsi harga dan persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian produk private
label Indomaret di Kota Madiun melalui minat beli.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, dengan data yang digunakan adalah data primer. Penelitian ini
mengambil sampel sebanyak 150 responden. Teknik analisis yang digunakan
adalah Analisa Jalur dengan persepsi harga dan persepsi kualitas sebagai variabel
independen, keputusan pembelian sebagai variabel dependen dan minat beli
sebagai variabel intervening.
Hasil penelitian yang dihasilkan adalah (1) secara langsung persepsi harga
dan persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
produk private label Indomaret di Kota Madiun, (2) secara langsung persepsi
harga, persepsi kualitas, dan minat beli berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk private label Indomaret di Kota Madiun,
(3) Secara tidak langsung persepsi harga dan persepsi kualitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk private label Indomaret di
Kota Madiun melalui minat beli.

Kata Kunci: private label, persepsi harga, persepsi kualitas, minat beli, keputusan
pembelian.

THE INFLUENCE ANALYSIS OF THE PRICE PERCEPTION AND


QUALITY PERCEPTION TOWARD THE PRODUCT PURCHASE
DECISION OF PRIVATE LABEL MEDIATED PURCHASE
INTEREST(Studi at Indomaret Customers Madiun City)

RATNA NIKE ARDIANA


NPM : 13.21.0100

xix
ABSTRACT

This research is back grounded by the appearance of in various retail


phenomenon which takes out the private label product. Indomaret is as retail
minimarket throughout Indonesia supplying the various retail product of private
label to fulfill the society’s need good provided.
This aim of the research as follows: (1) to know the direct the influence of
price perception and quality perceptions toward the purchase interest of private
label product on Indomaret in Madiun City, (2) know the direct the influence of
price perception, quality perception, and purchase interest toward the product
purchase decision of private label product on Indomaret in Madiun City, (3) know
the influence of price perception and quality perception toward the product
purchase decision of private label product on Indomaret in Madiun City throught
purchase interest.
This kind of this research used in the research in quantitative, while the
used data are primary data. This research take this example are 150 responds. This
used analysis technique is Path Analysis in the price perception and quality
perception as independent variability, purchase decision as dependent variabillity
and purchase interest as intervening variability.
This result of this research as follows: (1) directly price percepton and
quality perception influences positively and significantly toward the purchase
interest of private label pruduct on Indomaret in Madiun City, (2) the direct the
influence of price perception, quality perception, and purchase interest infuence
positively and significantly toward the product purchase decision of private label
product on Indomaret in Madiun City, (3) inderectly the price perception and
quality perception influence positively and significantly toward the product
purchase decision of private label product on Indomaret in Madiun City through
purchase interest.

Kata Kunci: private label, price perception, quality perception, purchase


interest, purchase decision.

xx
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis di Indonesia mengalami banyak kemajuan

terutama pada bisnis ritel. Berbagai macam pusat perbelanjaan ritel

bermunculan dengan bermacam bentuk dan ukuran yang menyebabkan

persaingan dalam dunia ritel semakin ketat. Hal ini terlihat dengan

semakin banyaknya supermarket dan outlet minimarket di berbagai daerah

Indonesia bahkan hampir disekitar perumahan maupun di jalan yang

relatif kecil sekalipun terdapat minimarket. Melihat banyaknya perusahaan

ritel, maka konsumen akan semakin selektif dalam memilih tempat untuk

memenuhi kebutuhannya dimana perusahaan ritelmenarik para konsumen

pada basis harga dan kualitas yang bersaing.

Ada berbagai perusahaan ritel di Indonesia baik perusahaan

waralaba asing seperti Carrefour, Giant, Lottemart, Superindo, maupun

perusahaan ritel waralaba Indonesia sepertiHypermart, Indomaret,

Alfamart dan Alfamidi. Konsumen dapat memilih belanja pada perusahaan

ritel tersebut tentunya dengan berbagai alasan antara lain karena tempat

yang nyaman dan bersih, rak-rak tersusun rapi, variasi produk yang

banyak, pembayaran yang praktis sistem kasir dan juga diskon maupun

promo yang ditawarkan oleh perusahaan ritel tersebut.

Indomaret merupakan minimarket Indonesia yang telah sukses

dengan membuka banyak gerai yang mudah dijumpai dimana saja.


2

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari

www.indomaret.co.idIndomaret memperoleh penghargaan sebagai

marketleader dibidangnya, ini merupakan salah satu tolak ukur

keberhasilan suatu merek dan bukan sesuatu hal yang mudah bagi sebuah

merek untuk mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut, apalagi

ditengah persaingan yang ketat Sandrakh (2013:4). Beberapa perusahaan

ritel waralaba indonesia yang menjadi pesaing Indomaret adalah Alfamart,

Alfamidi, dan Hypermart. Namun Alfamidi dan Hypermart mempunyai

beberapa produk yang tidak tersedia di Indomaret seperti buah-buahan dan

sayuran. Indomaret menjual kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari

sama halnya seperti Alfamart karena itu Alfamart menjadi pesaing terdekat

Indomaret. Kedua perusahaan ini ingin menguasai pasar Indonesia dan

sama-sama menggunakan strategi private label.Berdasarkan data pada

Table I.1 dibawah ini, dapat dilihat bahwa Indomaret benar-benar bersaing

dengan Alfamart dalam usahanya menguasai pasar di Indonesia.

Tabel I.1
Jumlah Gerai Ritel Indomaret dan Alfamart di Indonesia

2012 2013 2014 2015


Ritel Gerai Gerai Gerai Gerai
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
Indomaret 7.200 8.039 10.500 11.400
Alfamart 6.697 8.557 10.578 10.666
Sumber: Hasil Pengolahan Data.
3

Tabel I.2
Jumlah Gerai Ritel Indomaret dan Alfamart di Kota Madiun
Tahun 2016

Ritel Gerai (Unit)


Indomaret 20
Alfamart 12
Sumber: Hasil Pengolahan Data.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui pada akhir tahun 2015

gerai Indomaret sudah mencapai 11.400 unit gerai, ini melebihi pesaing

Indomaret sendiri yakni Alfamart dengan 10.666 unit gerai. Di kota

Madiun sendiri jumlah gerai Indomaret mencapai 20 unit dimana jumlah

ini lebih banyak dari pada Alfamart yang memiliki 12 unit gerai.

Meskipun saat ini Indomaret sebagai marketleader dengan gerai

terbanyak, dalam menghadapi persaingan indomaret juga menghadirkan

produk private label yang siap bersaing dengan merek nasional. Indomaret

menggunakan strategi private label pada berbagai produk kebutuhan

pokok dan kebutuhan sehari-hari.Produk-produk private label dibuat oleh

manufaktur yang telah dikontrak oleh peritel untuk menghasilkan produk-

produk dengan menggunakan merek Indomaret. Ada berbagai jenis produk

private label yang dimiliki oleh Indomaret antara lain adalah air mineral,

snack, gula, beras, kapas, tissue, pembersih lantai, detergen, handuk, sapu,

alat pel, bolpoin dan berbagai macam kebutuhan lainnya.

Salah satu strategi perusahaan ritel untuk bersaing dan

meningkatkan keuntungannya yaitu dengan cara menggunakan strategi

merek pribadi/private label. Produk merek toko yang juga disebut private

label atau brand store, menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel (2001:99)
4

private labeladalah merek yang didesain dan dikembangkan menggunakan

nama pengecer.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari (Muhdikurnianto, 2014)

alasanperitel menggunakan strategi private label adalah untuk mencapai

keuntungan yang lebih besar karena margin keuntungan yang didapat dari

produk private label cenderung lebih besar jika dibandingkan dengan

produk merek nasional. Berdasarkan riset Food Marketing Institute di AS,

peritel bisa mendapatkan 35% gross margin dari produk private label,

sementara gross margin dari produk merek nasional hanya 25,9%.Selain

mempertimbangkan gross margin peritel juga dapat memperhatikan

produknya agar mengetahui produk apa saja yang perputarannya cepat

(fast moving) berdasarkan data base yang dimilikinya. Sehingga dengan

menyediakanprivate label untuk produk fast moving, semakin besar

keuntungan yang langsung diterima oleh peritel tersebut.

Banyak persepsi yang muncul tentang adanya produk private label,

berbagai persepsi tersebut akan mempengaruhi konsumen terhadap minat

beli maupun keputusan pembelian. Persepsi konsumen yang

mempengaruhi minat beli dan keputusan pembelian salah satunya adalah

persepsi harga. Menurut (Simamora dalam Aprianitasari, 2015:6) persepsi

dapat diartikansebagai suatu proses seorang menyeleksi,

mengorganisasikan, menginterpretasikan stimuli dalam suatu gambaran

yang berarti menyeluruh. Persepsi harga merupakan unsur bauran

pemasaran yang fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat sesuai


5

keadaan. Persepsi juga berpengaruh kuat pada konsumen. Secara umum,

persepsi harga adalah salah satu pertimbangan penting dalam proses

keputusan pembelian. Menurut (Peter dan Olson dalamAprianitasari

2015:33) menyatakan: “Persepsi harga berkaitan dengan bagaimana

informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan

makna yang dalam bagi mereka”.Jadi penetapan harga oleh penjual akan

berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang

dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen

melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari (Muhdikurnianto, 2014)

Penetapan harga pada produk privatelabel memiliki perbedaan dengan

merek nasional, harga produk private label dapat disetting lebih murah

dibandingkan produk merek nasional. Beberapa penyebab harga private

label lebih murah karena pemanfaatan kapasitas produksi supplier yang

tidak terpakai, pembelian yang dilakukan secara bulk/partai oleh peritel,

dan tidak adanya biaya promosi dari supplier kepada peritel. Promosi

peritel terhadap private label hanya dilakukan dengan media katalog dan

penempatan produk pada rak toko. Semakin murah harga produk yang

ditawarkan, semakin banyak konsumen yang berbelanja di peritel tersebut.

Penelitian yang dilakukan Aprianitasari (2015) menunjukkan

bahwa persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat pembelian

private label yang ada di Yogyakarta. Persepsi harga merupakan prediksi


6

terkuat dan signifikan terhadap minat pembelian dari beberapa variabel

independent yang digunakan peneliti.

Selain persepsi harga, persepsi kualitas juga mempengaruhi minat

dan keputusan pembelian produk private label. Menurut Kotler & Keller

(2009: 9) kualitas diartikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan

jasa yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang

dinyatakan maupun secara tersirat. Sedangkan persepsi kualitas atau

perceived quality menurut (Simamora dalam Luftiani, 2016:26),

menyatakan bahwapersepsi kualitas merupakan persepsi pelanggan

terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau

dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain.Konsumen

memutuskan akan membeli atau memilih merek yang sudah maupun

belum mereka kenal, dikarenakan persepsi konsumen bahwa merek yang

mereka pilih dapat diandalkan atau sesuai dengan yang mereka

harapkan.Dalam penelitian Luftiani (2016), menunjukkan bahwa persepsi

kualitas berpengaruh positif terhadap minat pembelian produk private

label pada Superindo Yogyakarta.

Pemakaian produk private label oleh konsumen memiliki beberapa

pertimbangan, dalam penelitian ini yaitu pertimbangan harga dan kualitas.

Untuk mengetahui seberapa besar kedua pertimbangan itu mempengaruhi

pemakaian produk private label peneliti melakukan pra penelitian dengan

hasil yang disajikan dengan gambar I.1 dibawah ini.


7

Pertimbangan dalam memakai produk


private label Indomaret
Harga Kualitas

40%

60%

Sumber: Hasil Pengolahan Data.

Gambar I.1
Alasan pertimbangan dalam memakai produk private label Indomaret

Berdasarkan gambar I.1 menjelaskan mengenai pertimbangan atau

alasan konsumen dalam memutuskan memakai produk private label.

Survei ini dilakukan untuk mengetahui faktor terpenting yang diperhatikan

konsumen dalam memutuskan pembelian pada produk private label, pra

survei dilakukan peneliti terhadap konsumen yang pernah melakukan

pembelian padaIndomaret di Kota Madiun minimal satu kali.

Pra penelitian dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2016 kepada 10

konsumen yang pernah melakukan pembelian pada Indomaret di Kota

Madiun menjelaskan bahwa 60% konsumen tidak melakukan pembelian

pada produk private label dan lebih memilih produk merek nasional yang

dikeluarkan oleh pabrikan dengan alasan kualitas yang lebih terjamin

dibandingkan produk private label yang dikeluarkan oleh peritel, 40%

orang menyatakan perbandingan harga yang tidak begitu signifikan

membuat konsumen memutuskan membeli produk yang telah terjamin

mutunya. Persepsi konsumen inilah yang perlu diperhatikan peritel


8

Indomaret, karena jika terus-terusan konsumen menilai kualitas merek

nasional lebih baik daripada private label dan perbedaan harga dianggap

tidak begitu signifikan maka strategi untuk meningkatkan keuntungan

dengan menghadirkan produk private label bisa mengalami kegagalan.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian degan judul sebagai berikut : ”Analisis Pengaruh

Persepsi Harga dan Persepsi Kualitas Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Private Label yang dimediasi Minat Beli (Studi

pada Konsumen Indomaret KotaMadiun)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh positif dan signifikan persepsi harga secara langsung

terhadap minat beli produk private label?

2. Adakah pengaruh positif dan signifikan persepsi kualitas secara

langsung terhadap minat beli produk private label ?

3. Adakah pengaruh positif dan signifikan persepsi harga secara langsung

terhadap keputusan pembelian produk private label ?

4. Adakah pengaruh positif dan signifikan persepsi kualitas secara

langsung terhadap keputusan pembelian produk private label ?

5. Adakah pengaruh positif dan signifikan minat beli secara langsung

terhadap keputusan pembelian produk private label ?


9

6. Adakah pengaruh positif dan signifikan persepsi harga terhadap

keputusan pembelian produk private labelmelalui minat beli?

7. Adakah pengaruh positif dan signifikan persepsi kualitas terhadap

keputusan pembelian produk private label melalui minat beli?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi harga secara langsung

terhadap minat beli produk private label.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi kualitas secara langsung

terhadap minat beli produk private label.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi harga secara langsung

terhadap keputusan pembelian produk private label.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi kualitas secara langsung

terhadap keputusan pembelian produk private label.

5. Untuk mengetahui adanya pengaruh minat beli secara langsung

terhadap keputusan pembelian produk private label.

6. Untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi harga terhadap keputusan

pembelian produk private label melalui minat beli.

7. Untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi kualitas terhadap

keputusan pembelian produk private label melalui minat beli.


10

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh didalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Universitas Merdeka Madiun

Penelitian ini diterapkan dapat menambah daftar pustaka di lingkungan

akademis sehingga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

2. Bagi Penulis

Sebagai tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

yang berkaitan dengan referensi dengan bidang pemasaran khususnya

yang terkait dengan persepsi harga dan persepsi kualitas terhadap

keputusan pembelian private label yang dimediasi minat beli.

3. Bagi Perusahaan

Sebagai informasi dalam usaha untuk meminimalisir ketidakpuasan

konsumen, serta informasi pemilihan strategi yang tepat untuk menarik

minat beli konsumen yang berdampak pada keputusan pembelian.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mempunyai ruang lingkup yang terbatas yaitu

mengenai produk private label yang kurang diminati konsumen Indomaret

di Kota Madiun. Untuk itu penelitian ini di fokuskan pada 2 faktor yang

mempengaruhi minat beli dan keputusan pembelian yaitu berupa persepsi

harga dan persepsi kualitas. Pemilihan variabel ini dianggap penting dan

berguna bagi masyarakat dan perusahaan bersangkutan.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang keputusan pembelian suatu produk telah banyak

dilakukan sebelumnya begitu juga tentang keputusan pembelian produk

private label, penelitian tersebut mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi minat beli maupun keputusan pembelian produk private

label. Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penelitian ini

antara lain sebagai berikut:

Penelitian Aprianitasari (2015) dengan judul Pengaruh Persepsi

Nilai, Persepsi Harga dan Citra Merek terhadap Minat Pembelian Produk

Merek Toko (Studi pada Konsumen SuperIndo di Yogyakarta). Penelitian

ini menggunakan variabel Independen yaitu persepsi nilai, persepsi harga,

dan citra merek sedangkan variabel dependennya minat pembelian.

Metode penelitian menggunakan skala pengukuran skala likert, teknik

sampling menggunakan non probability sampling metode purposive

sampling dengan jumlah responden 151. Teknik analisa dalam penelitian

ini menggunakan Analisis Regresi Berganda. Hasil dari penelitian ini

adalah terdapat pengaruh positif persepsi nilai terhadap minat pembelian

produk merek toko dari SuperIndo di Yogyakarta, terdapat pengaruh

positif persepsi harga terhadap minat pembelian produk merek toko dari

Super Indo di Yogyakarta, terdapat pengaruh positif citra merek terhadap

perilaku minat pembelian produk merek toko dari SuperIndo di


12

Yogyakarta, dan terdapat pengaruh positif persepsi nilai, persepsi harga,

citra merek terhadap minat Pembelian produk merek toko dari Super Indo

di Yogyakarta.

Penelitian Yovina dan Saputri (2015) dengan judul Pengaruh

Persepsi Kualitas, Persepsi Harga, Keterlibatan, Loyalitas,Familiaritas dan

Persepsi Risiko Terhadap Minat Beli Produk Private Label Pada

Konsumen Carrefour Kiaracondong Bandung. Penelitian ini menggunakan

variabel Independen yaitu persepsi kualitas, persepsi harga, keterlibatan,

loyalitas, familiaritas dan persepsi risiko sedangakan variabel

dependennya minat beli.Metode penelitian menggunakan skala

pengukuran skala likert, teknik sampling menggunakan non probability

sampling metode purposive sampling dengan jumlah responden 100.

Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi

Berganda. Hasil dari penelitian ini adalah persepsi kualitas tidak

berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk private label, Persepsi

harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk private label,

Keterlibatan berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk private

label, Loyalitas berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk private

label, Familiaritas berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk

private label, Persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap minat beli

produk private label.

Penelitian Nulufi (2015) dengan judul Minat Beli sebagai Mediasi

Pengaruh Brand Image dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan


13

Pembelian Batik di Pekalongan (Studi Kasus pada Konsumen International

Batik Center dan Pasar Grosir Setono). Penelitian ini menggunakan

variabel Independen yaitu Brand Image dan sikap konsumen sedangkan

variabel dependennya yaitu Keputusan Pembelian dan menggunakan

variabel Intervening yaitu Minat beli. Metode penelitian menggunakan

skala pengukuran skala likert, teknik sampling menggunakan non

probability sampling metode incidental sampling dengan jumlah

responden 116. Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan Analisis

Jalur (Path Analysis). Hasil dari penelitian ini adalah Brand Image

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, Sikap

konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli,

Brand Image memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, Sikap konsumen tidak pengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian, Minat beli memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian, Brand Image memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian yang dimediasi minat beli,

Sikap konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian yang dimediasi minat beli. Total pengaruh tidak

langsung sikap konsumen terhadap keputusan pembelian melalui minat

beli lebih besar dari pengaruh langsung sikap konsumen terhadap

keputusan pembelian, sehingga minat beli dapat menjadi variabel mediasi.


14

Tabel II.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

Perbandingan Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian


Terdahulu I Terdahulu II Terdahulu III Sekarang
Penulis Aprianitasari (2015) Yovina dan Saputri Nulufi (2015) Ardiana (2016)
(2015)
Variabel persepsi nilai, persepsi Persepsi Kualitas, Brand Image dan Persepsi harga dan
Independen harga, dan citra merek Persepsi Harga, sikap konsumen persepsi kualitas
Keterlibatan,
Loyalitas,
Familiaritas dan
Persepsi Risiko
Variabel Minat Pembelian Minat Beli Keputusan Keputusan
Dependen pembelian pembelian
Variabel Tidak ada Tidak ada Minat Beli Minat Beli
Intervening
Lokasi SuperIndo di Carrefour di International Batik Kota Madiun
Yogyakarta Kiaracondong Center dan Pasar
Bandung Grosir Setono
Pengumpulan Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner
data
Skala Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert
pengukuran
Teknik Sampling purposive sampling purposive sampling incidental sampling Purposive sampling

Analisa Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Jalur Analisis Jalur


15

Berganda Berganda
Hasil Penelitian Persepsi nilai Persepsi kualitas tidak Brand Image dan Sedang diteliti
berpengaruh positif berpengaruh sikap konsumen
terhadap minat signifikan terhadap memiliki pengaruh
pembelian, persepsi minat beli produk positif dan signifikan
harga berpengaruh private label, Persepsi terhadap minat beli,
positif terhadap minat harga berpengaruh Brand Image
pembelian, citra signifikan terhadap memiliki pengaruh
merek positif terhadap minat beli produk positif dan signifikan
minat pembelian. private label, terhadap keputusan
Keterlibatan pembelian, Sikap
berpengaruh konsumen tidak
signifikan terhadap memiliki pengaruh
minat beli produk secara signifikan
private label, terhadap keputusan
Loyalitas berpengaruh pembelian, Minat
signifikan terhadap beli memiliki
minat beli produk pengaruh positif dan
private label, signifikan terhadap
Familiaritas keputusan
berpengaruh pembelian, Brand
signifikan terhadap Image dan sikap
minat beli produk konsumen memiliki
private label, Persepsi pengaruh positif dan
risiko berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap keputusan pembelian
minat beli produk yang dimediasi
private label. minat beli.
16

Berdasarkan tabel II.1 penelitian ini apabila dibandingkan dengan

penelitian terdahulu terdapat perbedaan dan kesamaan.

Perbedaannya pada lokasi penelitian, lokasi padapenelitian

terdahulu pada Superindo Yogyakarta dan International Batik Center Pasar

Grosir Setono sedangkan penelitian saat ini di Indomaret Kota Madiun.

Variabel Independen pada penelitian terdahulu berbeda dengan penelitian

sekarang. Pada penelitian terdahulu I variabel independennya persepsi

nilai, persepsi harga, dan citra merek, pada penelitian terdahulu II persepsi

kualitas, citra merek, dan persepsi harga, pada penelitian terdahulu III

Brand Image dan sikap konsumen, dan pada penelitian sekarang

menggunakan variabel persepsi harga dan persepsi kualitas.

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang yaitu pada

pengumpulan data dan skala pengukuran. Pada pengumpulan data

penelitian sekarang dan terdahulu sama-sama menggunakan kuesioner,

dan pada skala pengukuran sama-sama menggunakan skala

Likertyaituskala yang berisi lima tingkat jawaban yang merupakan skala

interval.

B. Tinjauan Teori

1. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah falsafah manajemen pemasaran yang


menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan dari pasar
sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien ketimbang yang dilakukan pesaing.
Pengertian lain dari konsep pemasaran adalah “sebuah filsafat

bisnis yang mengatakan bahwa kepuasan keinginan dari konsumen


17

adalah dasar kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah

perusahaan” (Stanton dalam Sandrakh, 2013:14).

Berdasarkan definisi konsep pemasaran tersebut maka

penggunaan konsep pemasaran bagi perusahaan menjadi sangat

penting untuk dilakukan dan dapat dijadikan arah dalam pencapaian

kesuksesan perusahaan.Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci

untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi

lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang

terpilih (Kotler dalam Sandrakh, 2013:14).Tujuan akhir konsep

pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Dalam

kasusorganisasi bisnis, tujuan utamanya adalah laba, sedangkan

organisasi nirlaba dan organisasi publik, tujuannya adalah

mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas

sosial dan pelayanan publik (Tjiptono dalam Sandrakh, 2013:14).

2. Pengecer (Retailing)

a. Pengertian Pengecer (Retailing)

Aktivitas pemasaran tentunya tidak terlepas dari aktivitas

transaksi atau pertukaran baik barang maupun jasa, dimana

prosesnya meliputi lembaga-lembaga pemasaran seperti produsen,

distribitor, dan pengecer (Retailer), sebelum akhirnya sampai

ketangan konsumen akhir. Pengecer merupakan aktivitas paling

akhir dari rangkaian perjalanan produk dari produsen ke konsumen


18

akhir. Adapun yang dimaksud dengan usaha ritel atau eceran

(retailing) menurut Utami (2006:4) dapat dipahami “sebagai

semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa

secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan

pribadi dan bukan penggunaan bisnis”.

b. Karakteristik Dasar Ritel

Menurut Utami (2006:10) karakteristik dasar ritel dapat

digunakan sebagai dasar dalam mengelompokkan jenis ritel.

Terdapat tiga karakteristik dasar yaitu:

1) Pengelompokan berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel

untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

Pengelompokan berdasarkan unsur-unsur yang

digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen

adalah bauran berbagai unsur yang digunakan oleh ritel untuk

memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen. Terdapat empat

unsur yang dapat digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan

pelanggan yang berguna untuk menggolongkan ritel, yaitu:

a) Jenis barang yang dijual

b) Perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual

c) Tingkat layanan konsumen

d) Harga barang
19

2) Pengelompokan berdasarkan sarana yang digunakan

Pada bisnis ritel, terdapat dua bentuk utama dalam

penggunaan sarana atau media yang digunakan. Dua bentuk

utama bisnis ritel tersebut adalah ritel dengan sistem store

(penjualan melalui toko) dan ritel dengan sistem nonstore

(penjualan tidak melalui toko).

3) Pengelompokan berdasarkan kepemilikan

Ritel dapat diklasifikasikan secara luas menurut bentuk

kepemilikan. Berikut adalah klasifikasi utama dari kepemilikan

ritel:

a) Pendirian toko tunggal atau mandiri

Ritel tunggal atau mandiri adalah ritel yang dimiliki oleh

seseorang ataupun kemitraan dan tidak dioperasikan

sebagai bagian dari lembaga ritel yang lebih besar.

b) Jaringan Perusahaan

Ritel yang dimiliki dan dioperasikan sebagai satu

kelompok atau sebuah organisasi. Berdasarkan bentuk

kepemilikan ini, banyak tugas administratif ditangani oleh

kantor pusatuntuk keseluruhan rantai. Kantor pusat

biasanya memusatkan pembelian barang-barang dagangan

yang akan didistribusikan untuk dijual pada toko-tokonya.


20

c) Warabala

Waralaba (franchising) adalah ritel yang dimiliki dan

dioperasikan oleh individu tetapi memperoleh lisensi dari

organisasi pendukung yang lebih besar. Waralaba

menggabungkan keuntungan-keuntungan dari organisasi

jaringan toko.

c. Jenis Pengecer (Retailing)

Menurut (Kotler dalam Aprinianitasari, 2015:17) jenis-jenis

pengecer toko utama dapat dibedakan menjadi :

1) Toko Khusus (Specialy Store), yaitu toko yang menjual lini

produk yang sempit dengan ragam pilihan yang dalam, seperti

toko pakaian, toko alat-alat olah raga, toko bunga dan toko

buku.

2) Toko Serba Ada (Departement Store), yaitu toko yang menjual

beberapa lini produk (biasanya pakaian dan perlengkapan

rumah tangga), dan tiap lini produk tersebut beroperasi sebagai

department tersendiri yang dikelola oleh pembeli spesialis atau

padagang khusus.

3) Pasar Swalayan (Supermarket), yaitu toko dimana

usaha/operasi penjualan yang dilakukan relatif besar, berbiaya

rendah, bermargin rendah, bervolume tinggi, swalayan, yang

dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen seperti

makanan, pencucian dan produk perawatan rumah tangga.


21

4) Toko Kelontong, kebutuhan sehari-hari (Convinience Store),

yaitu toko yang relatif kecil dan terletak didaerah pemukiman,

memiliki jam buka yang panjang selama tujuh hari dalam

seminggu, dan menjual lini produk bahan yang terbatas dengan

tingkat perputaran tinggi.

5) Toko Diskon (Discount store), yaitu toko yang menjual

barang-barang standar dengan harga lebih murah karena

mengambil margin yang lebih rendah dan menjual dengan

volume tinggi.

6) Pengecer Potongan Harga (Off-Price Retailer), yaitu toko

dimana membeli dengan harga yang lebih rendah daripada

harga pedagang besar dan menetapkan harga untuk konsumen

lebih rendah daripada harga eceran. Seiring merupakan barang

sisa, berlebih dan tidak regular, yang diperoleh dengan harga

lebih rendah dari produsen atau pengecer lain.

7) Toko Super (Super Store), adalah toko yang rata-rata memiliki

ruang jual yang luas, bertujuan untuk memenuhi semua

kebutuhan konsumen akan produk makanan dan bukan

minuman yang dibeli secara rutin. Biasanya toko ini

menawarkan pelayanan seperti binatu, penguangan cek dan

pembayaran tagihan. Toko super dapat dibedakan menjadi :

a) Toko Kombinasi (Combination Depot), merupakan

diversifikasi usaha pasar swalayan kebidang obat-obatan.


22

b) Pasar Hyper (Hypermarket), adalah toko yang

menggabungkan prinsip-prinsip pasar swalayan, toko

diskon serta pengeceran gudang. Ragam produknya lebih

dari sekedar barang-barang yang rutin dibeli tetapi meliputi

mebel, peralatan besar dan kecil, pakaian dan berbagai jenis

lainnya.

8) Ruang Pameran, untuk penjualan dengan banyak pilihan

produk bermerek, margin tinggi, perputaran cepat, dengan

harga diskon, pelanggan memesan barang dari katalog diruang

pamer, kemudian mengambil barang tersebut dari suatu area

pengambilan barang ditoko itu.

3. Private Label

Konsep private label sebenarnya adalah “pengembangan dari

konsepmerek dan merupakan suatu bentuk inovasi yang dilakukan

oleh pengecer atau retailer dalam memenuhi permintaan dan

menghadapi persaingan”, Sandrakh (2013:25).

a. Merek

Merek adalah nama, kaidah, tanda, simbol, atau desain, atau


kombinasi dari semua itu dengan tujuan mengidentifikasi barang
atau jasa dari seorang penjual atau untuk membedakannya dari
produk dan jasa pesaing (Kotler dan Armstrong, 1997:277).

Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol, atau lambang,


desain, warna, gerak atau kombinasi kombinasi atribut-atribut
lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan
differensiasi terhadap produk pesaing, (Tjiptono dalam Sandrakh,
2013:21).
23

Tjiptono juga menambahkan bahwa merek digunakan untuk

beberapa tujuan, yaitu:

1) Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam differensiasi

ataumembedakan produk suatu perusahaan dengan produk

pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen untuk

mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian

ulang.

2) Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.

3) Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan,

jaminankualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.

4) Untuk mengendalikan pasar.

Merek mengandung janji perusahaan untuk secara

konsistenmemberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada

pembeli, (Durianto dalam Sandrakh, 2013:22). Merek lebih dari

sekedar jaminan kualitas karena didalamnya tercakup enam

pengertian berikut ini :

1) Atribut produk, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual

kembali, desain dan lain-lain.

2) Manfaat, meskipun suatu merek membawa sejumlah atribut,

konsumen sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut.

Dalam hal ini atribut merek diperlukan untuk diterjemahkan

menjadi manfaat fungsional atau manfaat emosional.

3) Nilai, merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.


24

4) Budaya, merek juga mencerminkan budaya tertentu.

5) Kepribadian. Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.

Sering kaliproduk tertentu menggunakan kepribadian orang

yang terkenal untukmendongkrak atau menopang merek

produknya.

6) Pemakai. Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli

atau menggunakan produk tersebut.

(Swastha dalam Sandrakh, 2013:23) The American Association

telah merumuskan merek sebagai berikut :

1) Brand adalah suatu nama, istilah, simbol, atau desain

(rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk

member tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual

atau sekelompok penjual dan untuk membedakannyadari

barang-barang yang dihasilkan oleh pesaingnya.

2) Brand name terdiri atas kata-kata, huruf, atau angka-angka

yang dapat diucapkan.

3) Brand mark adalah bagian dari brand yang dinyatakan dalam

bentuk simbol, desain, atau warna atau huruf tertentu.

4) Trade mark adalah brand yang dilindungi oleh undang-undang

karena sudahdidaftarkan pada pemerintah dan perusahaan

mempunyai hak tunggal untukmenggunakannya. Jadi, trade

mark terdiri atas kata-kata, huruf, atau angka-angkayang dapat

diucapkan, termasuk juga brand mark.


25

Dari definisi-definisi diatas, menunjukkan bahwa suatu

merek memiliki peran sebagai alat untuk membedakan suatu

produk dengan produk lainnya terutama produk yang terlihat sama

atau sejenis. Dapat dibayangkan, jika konsumen dihadapkan pada

dua produk terutama produk yang sejenis dengan kemasan yang

hampir sama tetapi produk tersebut tidak memiliki merek, maka

akan sangat sulit bagi konsumen untuk mendiferensiasikan kedua

produk tersebut.

b. Pengertian Private Label

“Private label yang memiliki nama lain private brand atau

store brand adalah merek yang diciptakan dan dimiliki oleh

penjual eceran barang dan jasa”, (Kotler dan Armstrong dalam

Purba, 2012:15). Definisi private label dari Lamb, Hair, dan

Mcdaniel (2001:99) yaitu “merek yang didesain dan

dikembangkan menggunakan nama pengecer”.

“Private brand adalah produk yang dibeli oleh peritel dari

pemasok, dengan maksud merubah nama dan pengemasan ulang

dengan maksud menjual produk tersebut dibawah nama peritel”,

(Nair dalam Aprianitasari, 2015:20). Terkadang pemasok

menangani kemasan dan pemberian label dengan biaya tambahan

sesuai kesepakatan antara pemasok dan peritel. Sedangkan menurut

(Hoch dalam Aprianitasari, 2015:20) produk merek toko

merupakan “satu satunya merek dagang yang dapat ditemukan


26

dalam kemasan dan dijual pada gerai tertentu dengan harga yang

lebih murah”.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya peneliti mengambil

kesimpulan bahwa produk private label merupakan merek yang

dimiliki oleh peritel dimana kegiatan produksi dilakukan oleh

pihak ketiga dan hanya tersedia di gerai peritel terkait. Produk

private labeldihadirkan dengan harga yang lebih murah dari

produk nasional dengan kemasan yang lebih sederhana.

c. Kategori Private Label

Menurut Utami (2006:188), private label memiliki empat

kategori sebagai berikut:

1) Bargain

Bargain memeiliki target segmen yang sensitif terhadap

harga sehingga menawarkannya dengan harga diskon. Merek

ini juga dikenal dengan merek generik. Biasanya merek ini

banyak dijumpai di apotek, toko grosir, dan totko diskon.

Merek ini cenderung memiliki positioning sebagai merek

dengan kualitas yang rendah, meskipun sebenarnya tidak selalu

demikian.

2) Premium

Merek premium menawarkan label privat yang bisa

dibandingkan dengan merek pabrik, akan tetapi biasanya

dengan harga yang relatif lebih murah. Merek


27

premiumberusaha untuk menyerupai atau melebihi standar dari

merek pabrik.

3) Copycat

Merekcopycat adaah tiruan merek pabrik dalam hal

desain dan kemasannya, akan tetapi secara umum merek

tersebut memiliki kualitas yang rendah dan ditawarkan dengan

harga yang jauh lebih murah dari merek aslinya. Merek

copycat ini beresiko tinggi karena dapat melanggar hukum.

4) Paralel

Merek paralel hampir sama dengan merek copycat,

merek paralel meniru semua desain dan kemasan produk

dengan pendekatan kualitasnnya. Merek paralel memproduksi

produk dan kemasan yang mirip sekali dengan produk aslinya,

yang membedakan hanya harganya.

d. Jenis Produk Private Label

Menurut (Hakanson dalam Aprianitasari, 2015:21),

pemberian merek pada produk merek toko (private label)

dikategorikan menjadi lima jenis yaitu:

1) Store Brands

Menggunakan nama peritel pada kemasan produk.

2) Store Sub-brands

Menggunakan merek yang berisikan dua nama yaitu nama

peritel dan produk.


28

3) Store Sub-brands

Menggunakan merek yang berisikan dua nama yaitu nama

peritel dan produk.

4) Individuals Brands

Nama merek yang digunakan hanya untuk satu kategori

produk.

5) Exclusive Brands

Nama merek yang digunakan untuk satu ketegori produk yang

sama, namun produk ini mempromusikan value added.

4. Persepsi Harga

a. Pengertian Persepsi Harga

Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah


produk atau jasa. Lebih luas lagi harga adalah jumlah nilai yang
konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki
atau menggunakan produk atau jasa, Kotler dan Armstrong
(1997:339).

Definisi lain “harga sebagai sejumlah uang (ditambah

beberapa produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari produk dan pelayanannya”, (Engel dalam

Aprianitasari, 2015:32).

Pendapat dari (Peter dan Olson dalam Luftiani, 2016:32)

bahwa “persepsi harga berkaitan dengan bagaimana informasi

harga dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan

makna yang dalam bagi mereka”. Penilaian terhadap harga sangat

dipengaruhi oleh persepsi dari konsumen itu sendiri hingga pada


29

akhirnya suatu produk dapat dikatakan memiliki harga mahal

ataupun murah. Dalam pengambilan keputusan, harga memiliki

dua peranan utama, (Tjiptono dalam Luftiani, 2016:32) yaitu:

1) Peranan alokasi, yaitu membantu para pembeli untuk

memutuskan cara terbaik dalam memperoleh manfaat yang

diharapkan sesuai dengan kemampuan daya belinya. Dengan

demikian, adanya harga dapat membantu pembeli untuk

memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai

jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari

berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan

alokasi dana yang dikehendaki.

2) Peranan informasi, yaitu “mendidik” konsumen mengenai

faktor produk yang dijual, misalnya kualitas. Hal ini terutama

bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan

untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif.

Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal

mencerminkan kualitas yang tinggi.

b. Dimensi Stratejik Harga

Dimensi stratejik harga (Tjiptono dalam Aprianitasari,

20015:34) yakni sebagai berikut:

1) Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning. Dalam

pemasaran produk prestisius yang mengutamakan citra kualitas

dan exklusivitas, harga menjadi unsur penting. Harga


30

cenderung mengasosiasikan harga dengan tingkat kualitas

produk. Harga yang mahal dipersepsikan mencerminkan

kualitas yang tinggi dan sebaliknya.

2) Harga merupakan pernyatan nilai dari suatu produk (a

statement of value). Nilai adalah rasio perbandingan antara

persepsi terhadap manfaat (perceive benefits) dengan biaya-

biaya yang dikeluarkan untuk mendapat produk. Manfaat atau

nilai pelanggan total meliputi nilai produk (seperti: realibilitas,

durabilitas, kinerja, dan nilai jual kembali), nilai layanan

(pengiriman produk, pelatihan, pemeliharaan, reparasi, dan

garansi), nilai personal (kompetensi, keramahan, kesopanan,

responsivitas dan empati) dan nilai citra (reputasi produk,

distributor dan produsen). Sedangkan biaya pelanggan total

mencakup biaya moneter (harga yang dibayarkan), biaya

waktu, biaya energy, dan psikis. Dengan demikian istilah

“good value” tidak lantas berarti produk yang harganya murah.

Namun, istilah tersebut lebih mencerminkan produk tertentu

yang memililki tipe dan jumlah manfaat potensial (seperti:

kualitas, citra dan kenyamanan belanja) yang diharapkan

konsumen pada tingkat harga tertetu.

3) Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan

cepat. Dari empat unsur bauran pemasaran tradisional, harga


31

adalah elemen yang paling mudah diubah dan diadaptasikan

dengan dinamika pasar.

5. Persepsi Kualitas

a. Pengertian Pesepsi Kualitas

Persepsi kualitas atau perceived quality menjadi salah satu

penentu apakah konsumen akan membeli suatu produk. Dalam

memilih produk kualitas akan menjadi pertimbangan konsumen

saat akan menentukan pilihannya, dengan begitu saat ini telah

banyak pelaku bisnis yang mulai mengembangkan produknya

dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk

sejenis lainnya untuk menciptakan persepsi kualitas konsumen

yang baik terhadap produk tersebut.

Menurut (Kotler dan Keller dalam Luftiani, 2016:24)

“kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang

dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi

kebutuhan yang dinyatakan maupun secara tersirat”. Sedangkan

menurut (Garvin dalam Luftiani, 2016:25) untuk menentukan

dimensi kualitas produk dapat melalui delapan dimensi sebagai

berikut:

1) Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu

barang dan merupakan karakteristik utama yang

dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.


32

2) Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk

menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan

produk dan pengembangannya.

3) Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau

kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya

setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam

kondisi tertentu pula.

4) Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian

terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

berdasarkan keinginan pelanggan.

5) Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran

daya tahan atau masa pakai barang.

6) Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan

kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam

memberikan layanan untuk perbaikan barang.

7) Asthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif

mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan

pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

8) Perceived quality, konsumen tidak selalu memiliki informasi

yang lengkap mengenai atribut-atribut produk. Namun

demikian, biasanya konsumen memiliki informasi tentang

produk secara tidak langsung.


33

Menurut (Simamora dalam Luftiani, 2016:26), menyatakan

bahwa “persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap

kualitas atas keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau

dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain”.

Konsumen akan membeli atau memilih merek yang sudah mereka

kenal, dikarenakan persepsi konsumen bahwa merek yang mereka

pilih dapat diandalkan. Pendapat lain menurut (Durianto dalam

Luftiani, 2016:27) “Persepsi kualitas merupakan persepsi

konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu

produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan

oleh konsumen”.

6. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian sebagai sebuah proses dimana

konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai

produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik

masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya

yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.

Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang


paling disukai dari berbagai alternatif yang ada,tetapi dua faktor
bisa berada antara niat pembelian dan keputusan
pembelian.Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor
yang kedua adalah faktorsituasional. Oleh karena itu, preferensi
dan niat pembelian tidak selalumenghasilkan pembelian yang
aktual. (Kotler dan Armstrong dalam Nulufi, 2015:16).
34

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

keputusan pembelian merupakan tindakan yang dilakukan

konsumen dalam melakukan pembelian sebuah produk atau

tindakan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam

pemilihan alternatif dari beberapa alternatif penyelesaian masalah

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki konsumen.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Pendapat (Setiadi dalam Nulufi, 2015:17) bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi:

1) Tujuan Konsumen

Tujuan yang ingin dicapai konsumen memiliki dampak

yangkuat pada proses pemecahan masalah. Konsumen yang

memiliki tujuan akhir optimis cenderung membutuhkan upaya

pencarian yang cukup besar untuk mencari alternatif yang

cukup baik. Sebaliknya konsumen dengan akhir yang

memuaskan cenderung melibatkan diri pada perilaku pencarian

yang minimal.

2) Hierarki Tujuan Konsumen

Hierarki tujuan konsumen terhadap suatu permasalah

memilikipengaruh kuat terhadap proses pemecahan masalah.

Jika konsumen memiliki hierarki tujuan yang terdefinisi

dengan baik dalam ingatannya, maka tujuan tersebut dapat

diaktifkan dan rencana keputusan yang terkait akan dilakukan


35

secara otomatis, bahkan kalau tidak tersedia rencana keputusan

yang lengkap, suatu hierarki tujuan yang umum dapat menjadi

struktur yang sangat berguna untuk mengembangkan rencana

keputusan yang efektif tanpa membutuhkan upaya pemecahan

masalah yang cukup besar.

3) Keterlibatan dan Pengetahuan konsumen

Proses pemecahan masalah konsumen sangat

dipengaruhi olehjumlah pengetahuan produk yang mereka

dapatkan dari sepanjang pengalaman masa lalu mereka dan

melalui tingkat keterlibatan mereka dengan produk atau proses

pemilihan. Pengetahuan tentang tujuan atau, alternatif pilihan

dan kriteria pilihan yang diaktifkan secara heuristik

mempengaruhi kemampuan konsumen menciptakan suatu

rencana keputusan efektif. Keterlibatan konsumen dengan

produk atau keputusan mempengaruhi motivasi mereka untuk

terlibat dalam proses pemecahan masalah.

4) Lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan konsumen untuk menyela atau mengganggu aliran

proses pemecahan masalah yang sedang berjalan. Ada lima

jenis kejadian yang dapat mengganggu atau menyela

(interrupt), yaitu:
36

a) Gangguan dapat muncul ketika informasi tidak diharapkan

(unexpected information, tidak konsisten dengan struktur

pengetahuan yang telah ada) muncul dari lingkungan.

b) Rangsangan lingkungan yang mencolok (prominent

environmental stimuli) dapat mengganggu proses

pemecahan masalah.

c) Status pengaruh (affective state) seperti suasana hati dan

kejadian psikososial dapat menyela proses pemecahan

masalah yang sedang berlangsung.

d) Konflik yang muncul pada saat proses pengambilan

keputusan berlangsung dapat menyela proses pemecahan

masalah.

e) Dampak dari penyesalan, proses pemecahan masalah

konsumen tergantung pada bagaimana konsumen

menerjemahkan kejadian yang mengganggu tersebut.

c. Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen

Tidak semua situasi pengambilan keputusan konsumen

menerima (atau membutuhkan) tingkat pencarian informasi yang

sama. Jika semua keputusan pembelian membutuhkan usaha yang

besar, usaha pengambilan keputusan konsumen akan melelahkan

dan menyita waktu. Sebaliknya, jika semua pembelian sudah

merupakan hal rutin, maka akan cenderung membosankan dan

hanya sedikit memberikan kesenangan atau sesuatu yang baru.


37

Dalam rangkaian usaha yang berkisar paling tinggi sampai rendah,

dapat dibedakan tingkat pengambilan keputusan konsumen

sebagai berikut (Schiffman dan Kanuk dalam Nulufi, 2015:19):

1) Pemecahan Masalah yang Luas.

Pada tingkat ini, konsumen membutuhkan berbagai informasi

untuk menetapkan serangkaian kriteria guna menilai merek-

merek tertentu dan banyak informasi yang sesuai mengenai

setiap merek yang akan dipertimbangkan.

2) Pemecahan Masalah yang Terbatas.

Pada tingkat pemecahan masalah ini, konsumen telah

menetapkan kriteria dasar untuk menilai kategori produk dan

berbagai merek dalam kategori tersebut. Tetapi mereka belum

sepenuhnya menetapkan pilihan terhadap kelompok merek

tertentu. Pencarian informasi tambahan yang mereka lakukan

lebih merupakan “penyesuaian sedikit-sedikit”, mereka harus

mengumpulkan informasi merek tambahan untuk melihat

perbedaan di antara berbagai merek.

3) Perilaku Sebagai Respon yang Rutin

Pada tingkat ini, konsumen sudah mempunyai beberapa

pengalaman mengenai kategori produk dan serangkaian

kriteria yang ditetapkan dengan baik untuk menilai berbagai

merek yang sedang mereka pertimbangkan. Dalam beberapa

situasi, mereka mungkin mencari informasi tambahan; dalam


38

situasi lain mereka hanya meninjau kembali apa yang sudah

mereka ketahui.

d. Indikator Keputusan Pembelian

Hal-hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam

mengambil keputusan untuk membeli produk (Kotler dan Keller

dalam Nulufi, 2015:20) sebagai berikut:

1) Pilihan produk, konsumen harus mengambil keputusan dalam

menentukan produk apa yang akan dibeli.

2) Pilihan penyalur, konsumen harus mengambil keputusan

tentang penyalur mana yang akan dikunjungi, Setiap

konsumen berbeda dalam hal menetukan penyalur, dapat

dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga murah, persediaan

barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keleluasaan

tempat, dan sebagainya.

3) Pilihan merek, konsumen harus mengambil keputusan dalam

menentukan merek apa yang akan dibeli.

4) Pilihan waktu, konsumen dapat mengambil keputusan tentang

kapan ia harus melakukan pembelian. Oleh karena itu

perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam keputusan waktu

pembelian. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat mengatur

produksi dan kegiatan pemasarannya. Sehingga waktu


39

pendistribusian produk yang ditetapkan perusahaan sesuai

dengan keputusan waktu pembelian yang dipilih konsumen.

5) Jumlah pembelian, konsumen dapat mengambil keputusan

tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada

suatu saat, sehingga perusahaan harus mempersiapkan

banyaknya produk.

6) Pilihan metode/cara pembayaran, konsumen dapat mengambil

keputusan tentang metode/cara pembayaran yang hendak

dilakukan.

7. Minat Beli

a. Pengertian minat beli

Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk

bertindak sebelum keputusan pembelian benar-benar dilaksanakan.

Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat

pembelian.Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-

benar dilakukan oleh konsumen, maka minat beli adalah niat untuk

melakukan pembelian pada kesempatan mendatang.

Minat pembelian merupakan kecenderungan konsumen untuk


membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian (Assael dalam Aprianitasari,
2015:23).

Pendapatan lain menurut (Schiffman dan Kanuk dalam Nulufi,

2015:33) menyatakan bahwa “minat merupakan salah satu aspek

psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap sikap


40

perilaku”. Penilaian konsumen terhadap produk tergantung pada

pengetahuannya akan informasi tentang fungsi sebenarnya dari

produk tersebut, dengan demikian konsumen yang berminat

untukmelakukan pembelian suatu produk dipengaruhi oleh

informasi yang diterima.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat

beli adalah niat konsumen untuk membeli suatu produk sebelum

memutuskan pembelian yang dipengaruhi oleh informasi yang

diterimanya.

b. Faktor pembentuk Minat Beli

Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen

(Kotler dalam Nulufi, 2015:34):

1) Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi

alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal

yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang

disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti

keinginan orang lain.

2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan

dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan

pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen

sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan

membeli suatu barang atau tidak.


41

Minat beli memiliki beberapa aspek (Lucas dan Britt dalam

Nulufi, 2015:35) antara lain:

1) Perhatian, adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap

suatu produk (barang atau jasa).

2) Ketertarikan, setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa

tertarik pada konsumen.

3) Keinginan, berlanjut pada perasaan untuk mengingini atau

memiliki suatu produk tersebut.

4) Keyakinan, kemudian timbul keyakinan pada diri individu

terhadap produk tersebut sehingga menimbulkan keputusan

(proses akhir) untuk memperolehnya dengan tindakan yang

disebut membeli.

5) Keputusan, disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam minat beli

yaitu ketertarikan, keinginan dan keyakinan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli

berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa

senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan

memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya

menghilangkan minat.

c. Indikator Minat Beli

Menurut (Ferdinand dalam Nulufi, 2015:37), minat beli dapat

diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:


42

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk

membeli produk.

2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.

Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan

produk prefrensinya.

4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku

seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk

yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung

sifat-sifat positif dari produk tersebut.

8. Hubungan Minat Beli Dengan Keputusan Pembelian

Minat beli merupakan sebuah sikap pada fase dimana

konsumenbelum mengambil suatu tindakan keputusan pembelian.

Berikut adalah beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan minat

beli dengan keputusan pembelian.

Hasilpenelitian yang dilakukan oleh (Herche dalam Sandrakh,

2013:35) menunjukkan kaitan antara minat beli dan keputusan

pembelian. Minat beli konsumen yang tinggi akan mendorong

konsumen membeli suatu produk. Sebaliknya, minat beli konsumen

yang rendah akan mencegah konsumen untuk membeli produk.


43

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Eva dalam Sandrakh,

2013:36) menunjukkan kaitan antara minat beli dan keputusan

pembelian. Minat beli konsumen yang tinggi akan mendorong

konsumen membeli suatu produk. Sebaliknya, minat beli konsumen

yang rendah akan mencegah konsumen untuk membeli produk.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori diatasdapat digambarkan kerangka

berpikir sebagai berikut:

Gambar II.1
Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir tentang persepsi terhadap harga suatu produk

dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu tidaklah harus

sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh

lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Begitupun dengan persepsi

konsumen terhadap kualitas sebuah produk akan ikut mempangaruhi


44

penilaian produk yang akan dipilih. Jika penilaian sebuah produk itu baik

maka konsumen akan tertarik utntuk melakukan pembelian. Oleh karena

itu, persepsi harga dan persepsi kualitas yang diberikan pelanggan pada

informasi produk yang diterima dan diperoleh akan mempengaruhi minat

pelanggan dalam pembelian yang dapat menarik minat beli dan

memberikan keputusan pembelian.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir sebelumnya, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi harga secara langsung

terhadap minat beli produk private label.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi kualitas secara langsung

terhadap minat beli produk private label.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi harga secara langsung

terhadap keputusan pembelian produk private label.

4. Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi kualitas secara langsung

terhadap keputusan pembelian produk private label.

5. Ada pengaruh positif dan signifikan minat beli secara langsung

terhadap keputusan pembelian produk private label.

6. Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi harga terhadap

keputusan pembelian produk private label melalui minat beli.

7. Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi kualitas terhadap

keputusan pembelian produk private label melalui minat beli.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif.


Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan hipotesis yang telah ditetapkan, (Sugiyono, 2014:8).

Dalam penelitian kuantitatif ini peneliti melaksanakan studi kasus dan

berusaha untuk menemukan pengaruh secara langsung dan tidak langsung

dari variabel bebas yaitu pengaruh persepsi harga dan persepsi kualitas

terhadap keputusan pembelian melalui minat beli.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Menurut (Ferdinand dalam Nulufi, 2015:55) “Populasi adalah

gabungan dari semua elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau

orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat

perhatian”. Lebih lanjut menurut Sugiyono (2014:80), populasi

adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Dalam

penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada seluruh konsumen

Indomaret di Kota Madiun.


46

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014: 81), “sampel merupakan sebagian

atau wakil dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama

serta memenuhi populasi yang diselidiki”. Dalam penelitian ini sampel

adalah sebagian dari populasi yaitu konsumen Indomaret Kota Madiun

yang diambil dari populaasi yang dianggap betul-betul representatif

atau mewakili.

3. Teknik Sampling

Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan non

probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana tidak

semua anggota populasi dalam posisi yang sama-sama memiliki

peluang untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan dalam

pengambilan sampel ini adalah purposive sampling. Purposive

samping adalah cara pengambilan sampel dengan membatasi pada ciri-

ciri khusus seseorang yang memberikan informasi dan sesuai dengan

yang diinginkan oleh peneliti. Dengan metode ini, perlu ditetapkan

kriteria tertentu dalam pengambilan sampel. Sampel yang diambil

dalam penelitian ini harus memiliki kreteria sebagai berikut:

a. Frekuensi minimal satu kali datang berkunjung pada Indomaret

yang ada di Kota Madiun.

b. Konsumen mengetahui produk private label yang tersedia pada

Indomaret yang ada di Kota Madiun.


47

Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan

berdasarkanpendapat dari Hair (1995) menemukan bahwa ukuran

sampel yang sesuai adalah antara 100 sampai 200 (Hair dalam Palwa,

2014:43). Juga dijelaskan bahwa ukuran sampel minimum adalah

sebanyak 5 observasi untuk setiap estimated parameterdan maksimal

adalah 10 observasi dari setiap estimated parameter. Dalam penelitian

ini, jumlah pertanyaan dalam kuesioner penelitian sebanyak

15sehingga jumlah sampel adalah 10 kali jumlah pertanyaan atau

sebanyak 10 x 15 = 150. Dengan demikian ukuran sampel sebesar 150

orang, dengan pembagian jumlah kuesioner tiap gerai sebagai berikut :


48

Tabel III.1
Kuota kuesioner tiap gerai Indomaret Kota Madiun

No. Alamat Indomaret Kuota Kuesioner


1. Jl. Yos Sudarso 8
2. Jl. Panglima 8
3. Jl. Diponegoro 8
4. Jl. Salak 8
5. Jl. Serayu Timur 8
6. Jl. Trunojoyo 8
7. Jl. Soekarno Hatta 8
8. Jl. Ahmad Yani 8
9. Jl. Raya Dungus 8
10. Jl. Kalimasodo 8
11. Jl. Setiabudi 7
12. Jl. HOS Cokroaminoto 7
13. Jl. Wuni 7
14. Jl. Gajah Mada 7
15. Jl. Imam 7
16. Jl. Urip 7
17. Jl. Dr. Soetomo 7
18. Jl. Slamet Riyadi, 7
19. Jl. Agus Salim 7
20. Jl. Kolonel Mahardi 7

C. Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan empat variabel, yaitu persepsi harga

(X1) dan persepsi kualitas (X2) sebagai variabel independen/bebas, minat

beli (Y1) sebagai variabel intervening, dan keputusan pembelian (Y2)

sebagai variabel dependen/terikat.

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas atau independen sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, antecedent. “Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau


49

timbulnya variabel dependen (terikat)”, Sugiyono (2014:39). Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu:

a. Persepsi harga (X1), “persepsi harga berkaitan dengan bagaimana

informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen dan

memberikan makna yang dalam bagi mereka”, (Peter dan Olson

dalam Luftiani, 2016:32).

Adapun indikator persepsi harga adalah sebagai berikut:

1) Keterjangkauan harga

2) Harga sesuai dengam kualitas

3) Harga sesuai dengan manfaat

4) Harga bersaing

b. Persepsi Kualitas (X2), “merupakan persepsi konsumen terhadap

keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa

layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen”,

(Durianto dalam Luftiani, 2016:27).

Adapun indikator persepsi harga adalah sebagai berikut:

1) Kinerja (manfaat produk)

2) Keandalan (masa kadaluarsa produk)

3) Estetika (penampilan produk yang menciptakan daya tarik)

4) kesesuaian dengan spesifikasi (standar keamanan produk).

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat atau dependen sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, dan konsekuen. “Variabel terikat adalah variabel


50

yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas”, Sugiyono (2014:39). Dalam penelitian ini variabel terikat

adalah keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupakan sebuah proses dimana konsumen


mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau
merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing
alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang kemudian
mengarah pembelian, Nulufi (2015:16).
Adapun indikator keputusan pembelian adalah sebagai berikut:

1) Pilihan produk

2) Keterjangkauan tempat

3) Terkenalnya merek

4) Ketertarikan membeli ulang

3. Variabel Intervening

Variabel Intervening, merupakan variabel yang secara teoritis


mempengaruhi variabel independen dengan variabel dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur. Variabel ini disebut variabel penyela antara variabel
independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen
tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen, Sugiyono (2014:39).

Dalam penelitian ini variabel intervening adalah minat beli.


Minat pembelian merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli
suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian (Assael dalam Aprianitasari, 2015:23).

Adapun indikator minat beli adalah sebagai berikut:

1) Kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2) Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada

orang lain.
51

3) Kecenderungan seseorang mencari informasi produk.

Untuk mengukur indikator-indikator diatas digunakan skala Likert

mulai pernyataan sangat tidak setuju hingga sangat setuju dengan interval

1-5, Nulufi (2015:64) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Sangat Setuju diberi bobot skor 5

2) Setuju diberi bobot skor 4

3) Kurang Setuju diberi bobot skor 3

4) Tidak Setuju diberi bobot skor 2

5) Sangat Tidak Setuju diberi bobot skor 1

D. Jenis Dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan

memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada konsumen yang

pernah membeli pada Indomaret yang ada di Kota Madiun.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini

berisi tentang perusahaan meliputi profil Indomaret, lokasi gerai

Indomaret yang berada di Kota Madiun, dan studi dokumentasi yang

diperoleh dari buku, jurnal, dan internet yang dapat menjadi referensi

bagi penelitian ini.


52

E. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena atau variabel penelitian yang teruji validitas dan

reliabilitasnya”, Sugiyono (2010:148). Penelitian ini menggunakan

instrumen yaitu kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel

berdasarkan indikatornya.

Sebelum data hasil kuesioner dianalisis maka terlebih dahulu diadakan

uji instrumen yaitu uji validitas dan reliabilitas:

1. Uji Validitas

“Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah

didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan alat ukur

yang digunakan adalah kuesioner”, Sugiyono (2014:121). Uji

validitas ini dilakukan kepada sampel. Metode yang digunakan adalah

dengan membandingkan antara lain korelasi atau r hitung dari variabel

penelitian dengan r tabel . Pengujian validitas dalam penelitian ini

menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Sosial

Science) 17.0 for windows dengan sampel sebanyak 150 orang.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut:

a. Jika r hitung ˃r tabel sebesar 0,1603maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung ˂r tabel sebesar 0,1603maka pertanyaan dinyatakan tidak

valid.

Uji validitas ini menggunakan level of signifikan 5%.


53

2. Uji Reliabilitas

“Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang

digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala

yang sama” Sugiyono (2014:122). Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package

and Sosial Science) 17.0 for windows dengan sampel sebanyak 150

orang. Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan pada

penelitian ini adalah dengan menggunakan output spss pada Alpha

Cronbachdengan kriteria jika r alpha positif atau lebih dari 0,70maka data

layak digunakan sebagai penelitian atau reliabel, Ghozali (2011:48).

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data untuk penelitian ini yaitu melalui

obeservasi, kuesioner atau angket dan studi pustaka.

1. Observasi

“Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila

suatu penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,

gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”,

Sugiyono (2014:145). Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada

konsumen Indomaret yang ada di Kota Madiun. Berdasarkan observasi

tersebut dapat diketahui perilaku konsumen didalam membeli produk

private label Indomaret.

2. Kuesioner atau angket


54

“Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukandengan cara memberi pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawab”, Sugiyono (2014:142). Berdasarkan kuesioner dalam

penelitian ini dapat dikumpulkan dan diketahui data persepsi

konsumen, yaitu pengaruh persepsi harga dan persepsi kualitas

terhadap keputusan pembelian produk private label melalui minat beli.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dari

buku-buku, artikel-artikel, jurnal-jurnal ilmiah dan litelatur-litelatur

lain yang berhubungan dengan materi penelitian seperti penelitian-

penelitian terdahulu untuk menguatkan landasan teoritis penelitian

sehingga dapat membantu penelitian ini.

G. Teknik Analisa Data

Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan,

Sugiyono(2014:147).

1. Uji Asumsi Klasik


55

Uji asumsi Klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah

model regresilinier berganda yang digunakan dalam menganalisis

penelitian ini memenuhiasumsi klasik atau tidak. Model regresi linear

menggunakan uji asumsi klasik, terdiri dari normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas (Ghozali dalam

Nulufi, 2015:73). Namun dalam penelitian ini tidak menggunakan uji

autokorelasi karena bukan penelitian observasi yang berurutan

sepanjang waktu(time series).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki

distribusi yangnormal atau mendekati normal. Pembuktian apakah

data tersebut memilikidistribusi normal atau tidak dapat dilihat

pada bentuk distribusi datanya (Ghozali dalam Nulufi, 2015:73).

Analisisis yang dapat digunakan dalam uji normalitas adalah

Analisis Statistik Kolmogorov-Simirnov (K-S), uji K-S dilakukan

dengan menghitung residual data distribusi normal. Suatu data

dikatakan normal jika besarnya nilai signifikan variabel > α=0,05

dan sebaliknya apabila nilai signifikan variabel < α=0,05 maka

tidak memenuhi asumsi normalitas (taraf kesalahan 5%).

b. Uji Multikolinearitas
56

Uji ini bertujuan menguji apakahpada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas(independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

makavariabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal

adalah variabelindependen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol, Ghozali (2011:105). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dengan melihat

nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Pada

umumnya, jika VIF ≥ 10 atau tolerance≤0,10 maka variabel

tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas, Ghozali

(2011:106)

c. Uji Heterokesdastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residu

suatu pengamatan ke pengamatan lain,Ghozali (2011:139). Model

regresi yang baik adalah yang Homoskesdasitas atau tidak terjadi

Heterokesdatisitas.

Cara mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

dan residualnya (SRESID). Dasar analisis adalah:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian


57

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi

(hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan

hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak

membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen,

Ghozali (2011:96). Dalam penelitian ini penggunaan analisis jalur

hanya mencari korelasi antara variabel eksogen (X1 dengan X2).

Pengambilan keputusan:

a. Jika Probabilitas > 0,05, atau nilai r hitung < r tabel maka Ho

diterima, Ha ditolak.

b. Jika Probabilitas < 0,05, atau nilai r hitung > r tabel maka Ho

ditolak, Ha diterima.

Ho = Tidak ada hubungan antara X1 dengan X2.

Ha = Ada hubungan antara X1 dengan X2.

3. Analisis Jalur (Path Analysis)


58

Penelitian ini menguji hipotesis dengan metode analisis regresi

berganda (multiple regression) yang diperluas dengan metode analisis

jalur(path analysis) untuk pengujian pengaruh variabel

intervening/mediating. Fungsianalisis jalur yang digunakan adalah

untuk menentukan kekuatan pengaruhdari masing-masing variabel

untuk melihat adanya pengaruh tidak langsungdari masing-masing

variabel yang terdapat didalam model penelitian.

Analisis jalur dilakukan dengan menggunakan korelasi dan

regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen

terakhir harus lewat jalur langsung atau tidak langsung yaitu melalui

variabel intervening, Sugiyono, (2014:46). Analisis jalur merupakan

penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel (casual step) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan

teori. Jadi model path analysis digunakan untuk menganalisis pola

hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen)

terhadap variabel terikat (endogen), Riduwan dan Kuncoro (2007:2).

Langkah-langkah menguji path analysis menurut Riduwan dan

Kuncoro (2007:116) adalah sebagai berikut:

a. Merurumuskan persamaan struktural

b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

yaitu dengan cara:

1) Menggambar model diagram jalur lengkap


59

2) Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub stuktural yang

telah dirumuskan

c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)

d. Menghitung koefisien jalur secara individu

e. Menyimpulkan

Model empiris yang diajukan dalam penelitian ini

denganmenggunakan model path analysis dengan pengaruh langsung

dan tidak langsung. Adapun perumusan persamaan struktural yaitu

persamaan regresiadalah sebagai berikut:

Sub-Struktur 1:

Y 1 = ρ y 1 x 1 X 1 +ρ y 1 x 2 X 2 + ε 1

Keterangan :

Y1 = Variabel Intervening (Minat Beli)

ρy 2x 1 = Koefisien Regresi Persepsi Harga

ρy 2x 2 = Koefisien Regresi Persepsi Kualitas

X1 = Variabel Independen (Persepsi harga)

X2 = Variabel Independen (Persepsi kualitas)

ε = Faktor diluar

Selain perhitungan koefisien regresi untuk path analysis yang

juga disebut perhitungan dengan causal step yaitu untuk mengetahui

pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel dependen dan

independen, digunakan juga uji pada Product of Coefficientuntuk


60

mendeteksi pengaruh mediasi. Kedua uji ini yaitu causal step dan

Product of Coefficient disebut uji Sobel, Ghozali (2011:248).

Dalammendeteksi pengaruh mediasidapat diuji menggunakan

rumus sebagai berikut:

Sab = √ b2 sa 2+ a2 sb 2+ sa2 sb 2

Dimana:

a = koefisien pengaruh langsung variabel X terhadap Y1.

b = koefisien pengaruh langsung variabel Y1 terhadap Y2

sa = standarderror dari koefisien a

sb = standard error dari koefisien b

sab = standard error pengaruh tidak langsung

Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung dari, maka

perlu menghitung nilai t ( t hitung) dari koefisisen ab dengan rumus

sebagai berikut:

ab
t=
s ab

Jika nilai t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien mediasi signifikan, yang berarti ada pengaruh mediasi.

Untuk tingkat signifikansi 0,05 besar t tabel adalah 1,96.

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)


61

Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0

sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan model dalam

menerangkan variasi-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen,

Ghozali (2011:97).

5. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji t

statistik (Uji Parsial), namun didalam menguji path analysis sebelum

menguji secara individual/parsial dilakukan pengujian secara simultan

(keseluruhan) yang disebut uji F statistik.

a. Uji F

Uji F (simultan) menurut Luftiani (2016:61) pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam modelmempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah pengujiannya adalah :

1) Menentukan hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

a) Untuk sub-struktur pertama


62

Ho : b1 = b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara

variabel endogen X1 dan X2 dengan variabelInterveningY 1.

Ha : b1 b2 0, artinya ada pengaruh antara variabel

endogen X1 dan X2 dengan variabel InterveningY 1.

2) Menentukan level of signifikasi (), dengan  = 0,05.

3) Menentukan nilai F

4) Menentukan kriteria pengujian

a) Jika F hitung  F tabel, Ho diterima artinya tidak

adapengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

b) Jika F hitung > F tabel, Ho ditolak artinya ada pengaruh

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

5) Kesimpulan

Ho ditolak atau Ho diterima.

b. Uji t

Uji t statistik (Uji Parsial) yaitu menguji seberapa jauh

pengaruh masing-masing variabel bebas/independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan

menganggap variabel independen lainnya konstan. Pengambilan

keputusan berdasarkan nilai t dan nilai kritis sesuai dengan tingkat

signifikan yang digunakan yaitu 0,05 (Ghozali dalam Nulufi,


63

2015:118). Pengujian ini dilakukan dengan uji t pada tingkat

keyakinan 95 % .

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesa Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

a) Untuk sub-struktur pertama

Ho : b1 , b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel

eksogen X1dan X2dengan variabel intervening Y 1.

Ha : b1 , b2 0, artinya ada pengaruh antara variabel eksogen

X1dan X2 dengan variabel intervening Y 1.

2) Menentukan level of signifikasi (), digunakan  = 0,05

(dengan pengujian dua arah /2 = 0,025).

3) Menghitung nilai t

4) Menentukan kriteria pengujian

a) Ho ditolak jika t hitung > t tabel atau - t hitung < - t tabel.

b) Ho diterima jika – t tabel  t hitung  t tabel.

5) Kesimpulan

Ho ditolak atau Ho diterima

H. Jadwal Penelitian

Dalam melakukan penelitian sampai tahap akhir penyajian data

dalam bentuk skripsi, peneliti merencanakan waktu sebagai berikut:

Tabel III.2
Jadwal Penelitian

No. Keterangan Bulan I Bulan II Bulan III


64

1. Persiapan
2. Studi pustaka
3. Penyusunan data
4. Analisa data
5. Penyusunan skripsi
6. Penyelesaian skripsi
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) adalah perusahaan swasta

nasional yang didirikan berdasarkan akta notaries No. 207, tertanggal 21

November 1988 oleh Bapak Benny Kristianto dan SIUP No.

789/0902/PB/XII/88 tanggal 20 Desember 1988 dengan NPWP 1.337.994.6-

041 dari departeman keuangan RI Ditjen Pajak Penjaringan Jakarta Utara.

1. Sejarah Perusahaan

Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan

pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 didirikanlah sebuah

gerai yang diberi nama Indomaret. Sejalan pengembangan operasional

toko, perusahaan tertarik untuk lebih mendalami dan memahami berbagai

kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja. Guna mengakomodasi

tujuan tersebut, beberapa karyawan ditugaskan untuk mengamati dan

meneliti perilaku belanja masyarakat. Kesimpulan yang didapat adalah

bahwa masyarakat cenderung memilih belanja di gerai modern berdasarkan

alasan kelengkapan pilihan produk yang berkualitas, harga yang pasti dan

bersaing, serta suasana yang nyaman. Berbekal pengetahuan mengenai

kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko, dan pergeseran

perilaku belanja masyarakat ke gerai modern maka terbit keinginan luhur

untuk mengabdi lebih jauh bagi nusa dan bangsa. Niat ini diwujudkan
66

dengan mendirikan indomaret, dengan badan hukum PT. Indomarco

Prismatama yang memiliki visi “menjadi jaringan ritel yang unggul” serta

motto “mudah dan hemat”.

Pada mulanya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan

gerai yang berlokasi didekat hunian konsumen, menyediakan berbagai

kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari, melayani masyarakat

umum yang bersifat majemuk, serta memiliki luas toko sekitar 200 m2.

Seiring dengan perjalanan waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus

menambah gerai di berbagai kawasan perumahan, perkantoran, niaga,

wisata, dan apartemen. Dalam hal ini terjadilah proses pembelajaran untuk

pengoperasian suatu jaringan ritail yang berskala besar, lengkap dan

dengan berbagai pengalaman yang kompleks dan bervariasi.

Setelah menguasai pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan

jaringan retail dalam skala yang besar, manajemen berkomitmen untuk

menjadikan Indomaret sebagai sebuah aset nasional. Hal ini tidak terlepas

dari kenyataan bahwa seluruh pemikiran dan pengoperasian perusahaan

ditangani sepunuhnya oleh putra putri Indonesia. Sebagai aset nasional,

Indomaret ingin berbagi dengan masyarakat Indonesia melalui bisnis

waralaba dan juga mampu bersaing dalam persaingan global. Oleh karena

itu visi perusahaan kemudian berkembang “menjadi aset nasional dalam

bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global”.

Konsep bisnis waralaba Indomaret adalah yang pertama dan

merupakan pelopor dibidang minimarket di Indonesia. Sambutan


67

masyarakat ternyata sangat positif, terbukti dengan jumlah peningkatan

jumlah terwaralaba Indomaret dari waktu ke waktu. Konsep bisnis

waralaba juga perusahaan juga diakui oleh pemerintah melalui

penghargaan yang diberikan kepada Indomaret selaku “Perusahaan

Waralaba Unggul 2003”. Penghargaan semacam ini adalah yang pertama

kali diberikan kepada perusahaan minimarket di Indonesia dan sampai saat

ini hanya Indomaret yang menerimanya.

2. Visi, Moto, Budaya dan EsensiPerusahaan

Dalam proses pendirian dan pengembangannya, Indomaret menetapkan

hal-hal sebagai berikut:

Visi

Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul

dalam persaingan global.

Moto

Mudah & Hemat.

Budaya

Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan, kerjasama

kelompok, kemajuan melalui inovasi yang ekonomis serta mengutamakan

kepuasan konsumen.

Esensi

Pendekatan dengan senyuman yang tulus, untuk membangun hidup lebih

baik.
68

3. Produk Private Label Indomaret

Produk private label Indomaret adalah produk yang memakai

merek Indomaret yang sengaja disediakan oleh Indomaret sebagai

perusahaan ritel. Ada berbagai jenis produk private label yang dimiliki oleh

Indomaret antara lain adalah air mineral, snack, gula, beras, kapas, tissue,

pembersih lantai, detergen, handuk, sapu, alat pel, bolpoin dan berbagai

macam kebutuhan lainnya. Berikut gambar dari beberapa produk private

label Indomaret.

Sumber: www.indomaret.co.id

Gambar IV.1
Produk Private Label Indomaret

4. Indomaret Kota Madiun

Kota Madiun secara Demografis memiliki jumlah penduduk

sebagai berikut:

  
  
69

Tabel IV.1
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
          
Jenis Kelamin   
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan Jumlah   
(1) (2) (3) (4)   
0‒4 6611 6457 13068   
5‒9 6798 6310 13108   
10‒14 6375 6076 12451   
15‒19 6847 7337 14184   
20‒24 6087 6391 12478   
25‒29 6320 6271 12591   
30‒34 6954 6872 13826   
35‒39 6504 6486 12990   
40‒44 6337 6948 13285   
45‒49 6094 7094 13188   
50‒54 5846 6456 12302   
55‒59 5004 5501 10505   
60‒64 3290 3812 7102   
65+ 5537 8380 13917   
Jumlah 84604 90391 174995  
Sumber: https://madiunkota.bps.go.id

Berdasarkan data diatas, jumlah penduduk kota Madiun pada tahun

2015 mencapai 174.995 jiwa. Jumlah penduduk yang banyak ini

memungkinkan mereka menjadi konsumen Indomaret karena keberadaan

Indomaret terutama di wilayah kota Madiun tidaklah menjadi tempat yang

asing bagimasyarakat. Berikut data beberapa gerai Indomaret yang berada

di Kota Madiun.

Tabel IV.2
Gerai Indomaret Kota Madiun
70

2016

No. Alamat Indomaret


1. Jl. Yos Sudarso No.84 Patihan, Kec. Madiun, Kota Madiun
2. Jl. Panglima Sudirman Kejuron, Madiun, Kota Madiun
3. Jl. Diponegoro, Oro-oro Ombo, Madiun, Kota Madiun
4. Jl. Salak, Taman, Kota Madiun
5. Jl. Serayu Timur, Pandean, Taman, Kota Madiun
6. Jl. Trunojoyo No.101 Kel.Pandean Kec.Taman, Kota Madiun
7. Jl. Soekarno Hatta No.46, Demangan, Taman, Kota Madiun
8. Jl. Ahmad Yani No.30 RT 01 RW 01, Pangongangan, Madiun,
Kota Madiun
9. Jl. Raya Dungus, No.23 Manisrejo, Kota Madiun
10. Jl. Kalimasodo No. 05 , Pandean, Taman, Kota Madiun
11. Jl. Setiabudi Mojorejo, Taman, Kota Madiun
12. Jl. HOS Cokroaminoto No. 119 Kejoran Taman, Kejuron,
Madiun
13. Jl. Wuni, Kejuron, Taman, Kota Madiun
14. Jl. Gajah Mada No. 125 Jiwan, Madiun Lor, Mangunharjo,
Kota Madiun
15. Jl. Imam Bonjol No.93 Kertoharjo, Madiun Lor, Mangunharjo,
Kota Madiun
16. Jl. Urip Sumoharjo No.277 Mangunharjo, Kota Madiun
17. Jl. Dr. Soetomo No. 70 Kartoharjo, Kota Madiun
18. Jl. Slamet Riyadi, Klegen, Madiun, Kota Madiun
19. Jl. Agus Salim No.170 Nambangan Lor Kartoharjo, Kota
Madiun
20. Jl. Kolonel Mahardi, RT 13 RW 02, Mangunharjo, Nambangan
Lor, Madiun, Kota Madiun
Sumber: Google Maps

5. Deskripsi Responden

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah responden dijelaskan dalam bentuk presentase. Berikut

ini disajikan dalam bentuk tabel, yang berisi rincian jumlah responden

menurut jenis kelamin, yaitu:

Tabel IV.3
Persentase Responden(Konsumen Indomaret Kota Madiun)
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016
71

No Jenis Kelamin Jumlah Responden(orang) Persentase


1 Laki – laki 67 44,67%
2 Perempuan 83 55,33%
Jumlah 150 100 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil yang didapatkan ternyata banyaknya responden berjenis

kelamin laki – laki, dari 150 responden terdiri dari 44,67% atau 67

orang dan 55,33% atau 83 orang berjenis kelamin perempuan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen Indomaret Kota

Madiun yang menjadi responden berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Kelompok Umur

Pembagian kelompok umur tidak mempunyai maksud tertentu,

tetapi pembagian kelompok umur yang dimaksud

sebataspendistribusian kelompok umur untuk mempermudah dalam

penulisan laporan dan mengetahui umur dari konsumen Indomaret kota

Madiun dalam hal ini adalah responden. Selanjutnya pembagian umur

responden disajikan dalam bentuk persentase sebagai berikut:

Tabel IV.4
Persentase Responden(Konsumen Indomaret Kota Madiun)
Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2016
72

No Tingkat Umur Jumlah (orang) Persentase


1 16 – 25 62 41,33 %
2 26–35 47 31,33 %
3 36 –45 22 14,67 %
4 46–55 16 10,67 %
5 >55 3 2%
Jumlah 150 100 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tingkat umur konsumen Indomaret Kota Madiun yang menjadi

respondenadalah berusia 16 tahun sampai 25 tahun berjumlah 62 orang

atau 41,33%. Usia 26 sampai 35 tahun berjumlah 47 orang atau sebesar

31,33%. Responden yang berusia 36 sampai 45 tahun berjumlah 22

orang atau 14.67%. Usia sampai 46 sampai 55 tahun berjumlah 16

orang atau 10,67% dan responden berusia diatas 55 tahun berjumlah 3

orang atau 2%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen

Indomaret Kota Madiun yang menjadi responden berusia antara 16

sampai 25 tahun.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.5
Persentase Responden(Konsumen Indomaret Kota Madiun)
Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2016
73

No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase


1 Pegawai Negeri 23 15,33 %
2 Pegawai Swasta 39 26 %
3 Wiraswasta 24 16 %
4 Mahasiswa/Pelajar 58 38,67 %
5 Lain-lain 6 4%
Jumlah 150 100 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dari tabel IV.5 dapat diketahui bahwa konsumen Indomaret Kota

Madiun yang menjadi responden berprofesi sebagai pegawai negeri

sebanyak 23 orang atau sebesar 15,33%, yang berprofesi sebagai

pegawai swasta sebanyak 39 orang atau sebesar 26%, yang berprofesi

sebagai wiraswasta sebanyak 24 orang atau sebesar 16%, dan yang

masih menjadi mahasiswa/pelajar sebanyak 58 orang atau sebesar

38,67%, dan yang berprofesi selain yang disebutkan diatas sebanyak 6

orang atau sebesar 4%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen Indomaret Kota Madiun yang menjadi responden adalah

mahasiswa atau pelajar.

B. Analisis Data

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Pengolahan data dilakukan menggunakan program statistik komputer

SPSS 17. Hasil pengolahan data untuk uji validitas dapat dilihat

dalam tabel berikut ini:

Tabel IV.6
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Harga(X1)

Pertanyaan r hitung r tabel Keputusan


74

X1.1 0,553 0,1603 Valid


X1.2 0,596 0,1603 Valid
X1.3 0,571 0,1603 Valid
X1.4 0,636 0,1603 Valid
Sumber :Hasil spss diolah(lampiran 3)

Dengan menggunakan tingkat signifikan  sebesar 5% atau

0,05 dari 4 pertanyaan kuesioner penelitian ini, hasil pengujian

validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dibandingkan

dengan r tabel sebesar0,1603. Dengan demikian, 4 pertanyaan variabel

persepsi harga (X1) tersebut adalah “valid” atau sah digunakan

sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.

Sedangkan uji validitas variabel persepsi kualitas (X2) dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV.7
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kualitas (X2)

Pertanyaan r hitung r tabel Keputusan


X2.1 0,606 0,1603 Valid
X2.2 0,493 0,1603 Valid
X2.3 0,662 0,1603 Valid
X2.4 0,584 0,1603 Valid
Sumber : Hasil spss diolah (lampiran 3)

Dengan menggunakan tingkat signifikan  sebesar 5% atau

0,05 dari 4 pertanyaan kuesioner penelitian ini, hasil pengujian

validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dibandingkan

dengan r tabel sebesar0,1603. Dengan demikian, 4 pertanyaan variabel

persepsi kualitas (X2) tersebut adalah “valid” atau sah digunakan

sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.


75

Sedangkan uji validitas variabel minat beli (Y1) dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel IV.8
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli (Y1)

Pertanyaan r hitung r tabel Keputusan


Y1.1 0,747 0,1603 Valid
Y1.2 0,686 0,1603 Valid
Y1.3 0,695 0,1603 Valid
Sumber : Hasil spss diolah (lampiran 3)

Dengan menggunakan tingkat signifikan  sebesar 5% atau

0,05 dari 3 pertanyaan kuesioner penelitian ini, hasil pengujian

validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dibandingkan

dengan r tabel sebesar 0,1603. Dengan demikian, 3 pertanyaan

variabel minat beli (Y1) tersebut adalah “valid” atau sah digunakan

sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.

Sedangkan uji validitas variabel keputusan pembelian (Y2)

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.9
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y2)

Pertanyaan r hitung r tabel Keputusan


Y2.1 0,703 0,1603 Valid
Y2.2 0,585 0,1603 Valid
Y2.3 0,666 0,1603 Valid
Y2.4 0,677 0,1603 Valid
Sumber :Hasil spss diolah (lampiran 3)

Dengan menggunakan tingkat signifikan  sebesar 5% atau

0,05 dari 4 pertanyaan kuesioner penelitian ini, hasil pengujian


76

validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dibandingkan

dengan r tabel sebesar0,1603. Dengan demikian, 4 pertanyaan variabel

keputusan pembelian (Y2) tersebut adalah “valid” atau sah digunakan

sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.

b. Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel persepsi harga

(X1), persepsi kualitas (X2), variabel minat beli (Y1) dan keputusan

pembelian (Y2) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, Y1dan Y2

Alpha Alpha Cronbach


Variabel Keputusan
Cronbachhitung Kritis
X1 0,712 0,70 Reliabel
X2 0,712 0,70 Reliabel
Y1 0,779 0,70 Reliabel
Y2 0,757 0,70 Reliabel
Sumber : Hasil sppss diolah (lampiran 3)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengujian

reliabilitas variabel persepsi harga (X1) menunjukan bahwa item-item

pertanyaan variabel persepsi harga adalah reliabel dan layak untuk

digunakan dalam penelitian sebab nilai  Cronbach hitung sebesar

0,712 > Cronbach kritis sebesar 0,70.

Pengujian reliabilitas variabel persepsi kualitas (X2)

menunjukan bahwa item-item pertanyaan variabel persepsi kualitas

adalah reliabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian sebab

nilai Cronbach hitungsebesar 0,712 > Cronbach kritis sebesar 0,70.


77

Pengujian reliabilitas variabel minat beli (Y1) menunjukan

bahwa item-item pertanyaan variable minat beli adalah reliabel dan

layak untuk digunakan dalam penelitian sebab nilai  Cronbach

hitung sebesar 0,779 > Cronbach kritis sebesar 0,70.

Pengujian reliabilitas variabel keputusan pembelian (Y2)

menunjukan bahwa item-item pertanyaan variabel keputusan

pembelian adalah reliabel dan layak untuk digunakan dalam

penelitian sebab nilai  Cronbach hitung sebesar 0,757 > Cronbach

kritis sebesar 0,70.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Sebagai salah satu alat uji statistik parametrik, maka analisis

regresi berganda dapat dilakukan jika sampel yang dipakai untuk

analisis berdistribusi normal. Penggunaan statistik parametrik

dihindari jika data yang diteliti dinyatakan tidak terdistribusi

normal. Uji asumsi normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji Kolmogorov Smirnov terhadap variabel yang diuji.

Hasil pengujian untuk membuktikan distribusi normal pada

model yang digunakan dengan variabel dependen Minat Beli

ditunjukan dalam tabel berikut:

Tabel IV.11
Uji Normalitas dengan Variabel Dependen Minat Beli
78

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 150
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .38292574
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .048
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z 1.064
Asymp. Sig. (2-tailed) .208
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil spss (lampiran 4)

Hasil dari perhitungan Kolmogorov Smirnov dengan variabel

dependen Minat Beli menghasilkan nilai Kolmogorov Smirnov (K-

SZ) adalah 1,064 dan tingkat signifikansi 0,208 atau 20,8% lebih

besar dari pada nilai  = 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal.

Hasil pengujian untuk membuktikan distribusi normal pada

model yang digunakan dengan variabel dependen Keputusan

Pembelian ditunjukan dalam tabel berikut:

Tabel IV.12
79

Uji Normalitas dengan Variabel Dependen Keputusan


Pembelian
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 150
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .31055073
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .074
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .903
Asymp. Sig. (2-tailed) .389
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil spss (lampiran 4)

Hasil dari perhitungan Kolmogorov Smirnov dengan

variabel dependen Keputusan Pembelian menghasilkan nilai

Kolmogorov Smirnov (K-SZ) adalah 0,903 dan tingkat signifikansi

0,389 atau 38,9% lebih besar dari pada nilai  = 0,05. Jadi dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas artinya tidak boleh terjadi korelasi

antar variabel independennya. Apabila terjadi korelasi antara variabel

independennya akan menyebabkan tidak diketahuinya kontribusi

masing-masing variabel independen tersebut. Cara mendeteksi

apakah suatu model terjadi multikorelasi atau tidak dapat dengan

melihat Veriance Inflaction Factor (VIF). Apabila nilai

tolerance>0,10 dan VIF<10 berarti tidak terjadi multikorelasi dan


80

sebaliknya. Dalam penelitian ini diperoleh tolerance dan VIF seperti

pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.13
Nilai VIF dan Tolerance
Variabel Dependen Minat Beli

Variabel VIF Tolerance Keterangan

Persepsi 1,300 < 10 0,769 > 0,10 Tidak terjadi


Harga (X1) multikolinearitas

Persepsi 1,300 <10 0,769 > 0,10 Tidak terjadi


Kualitas (X2) multikolinearitas
Sumber : Hasil spss diolah (lampiran 4)

Dari hasil perhitungan nilaiVIF dan ToleranceVariabel

Dependen Minat Beli, nilai toleransi menunjukan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai toleransi kurang dari 0,10 yang

berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya

lebih dari 95%. Juga hasil perhitungan Variance Inflation Factor

(VIF) juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel

independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dalam

penelitian ini tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam

model regresi.

Hasil pengujian multikolinearitas pada model yang

digunakan dengan variabel dependen Keputusan Pembelian

ditunjukan dalam tabel berikut:

Tabel IV.14
Nilai VIF dan Tolerance
81

Variabel Dependen Keputusan Pembelian

Variabel VIF Tolerance Keterangan

Persepsi 1,362< 10 0,734> 0,10 Tidak terjadi


Harga (X1) multikolinearitas

Persepsi 1,590<10 0,629> 0,10 Tidak terjadi


Kualitas (X2) multikolinearitas

Minat Beli 1,480 < 10 0,676 > 0,10 Tidak terjadi


(Y1) multikolinearitas
Sumber : Hasil spss diolah (lampiran 4)

Dari hasil perhitungan nilaiVIF dan ToleranceVariabel

Dependen Keputusan Pembelian, nilai toleransi menunjukan tidak

ada variabel independen yang memiliki nilai toleransi kurang dari

0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang

nilainya lebih dari 95%. Juga hasil perhitungan Variance Inflation

Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel

independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dalam

penelitian ini tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam

model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas artinya tidak boleh terjadi korelasi

antara variabel pengganggu atau variabel sisa dengan masing-masing

variabel-variabel independen. Untuk menentukan apakah pada suatu

model penelitian terjadi Heteroskedastsitas dapat dilakukan uji

dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat

dengan variabel bebas. Dengan dasar analisis:


82

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur(bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, dan serta titik-titik menyebar di atas dan

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Adapun grafik plot untuk variabel dependen minat beli adalah

sebagai berikut:

Sumber: Hasil spss (lampiran 4)

Gambar IV.2
Grafik Scatterplot dengan Variabel Dependen Minat Beli

Berdasarkan hasil grafik Scatterplotdengan variabel

dependen minat beli menunjukan bahwa tidak ada pola yang jelas,
83

serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Adapun grafik plot untuk variabel dependen keputusan

pembelian adalah sebagai berikut:

Sumber: Hasil spss (lampiran 4)

Gambar IV.3
Grafik Scatterplot dengan Variabel Dependen Keputusan
Pembelian

Berdasarkan hasil grafik Scatterplotdengan variabel

dependen keputusan pembelian menunjukan bahwa tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Korelasi
84

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi

(hubungan) linear antara dua variabel. Dalam penelitian ini

penggunaan analisis jalur hanya mencari korelasi antara variabel

eksogen (X1 dengan X2).

Pengambilan keputusan:

c. Jika Probabilitas > 0,05, atau nilai r hitung < r tabel maka Ho

diterima, Ha ditolak.

d. Jika Probabilitas < 0,05, atau nilai r hitung > r tabel maka Ho

ditolak, Ha diterima.

Ho = Tidak ada hubungan antara X1 dengan X2.

Ha = Ada hubungan antara X1 dengan X2.

Adapun hasil perhitungan korelasi disediakan dalam tabel baerikut:

Tabel IV.15
Korelasi Variabel Endogen

Correlations
Persepsi_H Persepsi_
arga Kualitas
Persepsi_Harga Pearson Correlation 1 .480**
Sig. (2-tailed) .000
N 150 150
**
Persepsi_Kualitas Pearson Correlation .480 1
Sig. (2-tailed) .000
N 150 150
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil spss (lampiran 5)

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,480 dengan probabilitas (sig)

sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0.05). Hal
85

ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara persepsi

harga dan persepsi kualitas dengan hubungan keduanya positif. Artinya

persepsi harga bertambah, akan terjadi kecenderungan peningkatan

persepsi kualitas dan demikian pula sebaliknya. Hasil ini memperlihatkan

bahwa persepsi harga berhubungan secara signifikan dengan persepsi

kualitas pada level 5%.

4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari responden

penelitian di lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data

berupa kuesioner. Kuesioner atau daftar pertanyaan dalam penelitian ini

bersifat tertutup, artinya responden tinggal memberikan pilihan pada

alternatif jawaban yang tersedia.

Hasil penelitian lapangan yang telah dilakukan, diperoleh data yang

diperlukan guna pengujian hipotesa, yaitu data tentang persepsi harga,

data persepsi kualitas, data tentang minat beli, dan data tentang

keputusan pembelian. Untuk lebih jelasnya data ada pada (lampiran 1).

Selanjutnya data hasil penelitian tersebut dianalisis dengan

menggunakan teknik analisa regresi linier berganda yang diperluas

dengan analisis jalur (path analysis) dan diolah menggunakan program

statistik secara komputerisasi SPSS 17. Adapun langakah analisis jalur

adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan persamaan struktural


86

Persamaan struktural yaitu persamaan regresi, dalam penelitian ini

terdiri dari dua sub struktur sebagai berikut:

Sub-Struktur 1:

Y 1 = ρy 1x 1 X1 +ρy 1x 2 X 2 + ε 1

b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

yaitu dengan cara:

1) Menggambar model diagram jalur lengkap

Pada penelitian ini gambar diagram jalur lengkap adalah sebagai

berikut:

Gambar IV.4
Model Analisis Jalur (Path Analysis)

2) Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub stuktural yang

telah dirumuskan.

c. Menghitung koefisisen jalur secara secara simultan

d. Menghitung koefisisen jalur secara secara individu


87

Hasil analisis regresi, perhitungan koefisien jalur secara

simultan dan individu untuk sub stuktur 1 disajikan dengan tabel

sebagai berikut:

Tabel IV.16
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Variabel
Dependen Minat Beli

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Variabel B Std.error Beta Signifikan Keterangan
Konstanta 0,322 0,377 0,394
X1 0,257 0,097 0,204 0,009 Signifikan
X2 0,591 0,103 0,442 0,000 Signifikan
R : 0,569 = 56,9%
R2 : 0,324 = 32,4%
f hitung : 35,271
t hitungX1 : 2,642
t hitungX2 : 5,724
Sumber : Hasil spss diolah (lampiran 5)

Berdasarkan tabel diatas, maka model persamaan regresi linier

berganda untuk sub struktural 1 yang dihasilkan dalam penelitian ini

adalah:

Y1 = 0,204 X1 + 0,442 X2

Perhitungan ε 1 = √ 1−R2 = √ 1−0,324 = 0,569

Adapun interprestasi dari model persamaan tersebut adalah

sebagai berikut :

1) ρ y 1 x 1= 0,204
88

Nilai parameter ini menunjukkan bahwa setiap persepsi harga

meningkat 1 satuan, maka minat beli produk private label

Indomaret di Kota Madiunmeningkat sebesar 0,204 kali, dengan

asumsi variabel lain (X2) = 0.

2) ρ y 1 x 2 = 0,442

Nilai parameter ini menunjukkan bahwa setiap persepsi kualitas

meningkat 1 satuan, maka minat beli produk private label

Indomaret di Kota Madiunmeningkat sebesar 0,442 kali, dengan

asumsi variabel lain (X1) = 0.

Adapun hasil analisis regresi, perhitungan koefisien jalur secara

simultan dan individuuntuk sub stuktur 2disajikan dengan tabel

sebagai berikut:

Tabel IV.17
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Variabel
Dependen Keputusan Pembelian

Unstandardized Standardize
Coefficients d
Variabel B Std.error Beta Signifikan Keterangan

Konstanta 0,308 0,308 0,319


X1 0,216 0,081 0,182 0,008 Signifikan
X2 0,290 0,093 0,229 0,002 Signifikan
Y1 0,426 0,067 0,449 0,000 Signifikan
R : 0,711 = 71,1%
2
R : 0,506 = 50,6%
f hitung : 49,815
t hitungX1 : 2,675
t hitungX2 : 3,121
t hitung Y1 : 6,342
89

Sumber : Hasil spss diolah (lampiran 5)

Berdasarkan hasil analisis korelasi dan analisis regresi dapat

dijelaskan kerangka jalur hubungan kausal empiris sebagai berikut:

Sumber: Hasil pengolahan data.

Gambar IV.5
Kerangka Jalur Hasil Analisis Hubungan Kausal Empiris

Berdasarkan gambar IV.5 dapat diketahui pengaruh langsung

(direct effect) dan pengaruh tidak langsung (indirect effect) dengan hasil

sebagai berikut:

a. Pengaruh Langsung

1. Persepsi harga terhadap minat beli, X1 ke Y1 = 0,204

2. Persepsi kualitas terhadap minat beli, X2 ke Y1 = 0,442


90

3. Persepsi harga terhadap keputusan pembelian, X1 ke Y2 =

0,182

4. Persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian, X2 ke Y2 =

0,229

5. Minat beli terhadap keputusan pembelian, Y1 ke Y2 = 0,449

b. Pengaruh Tidak Langsung

1. Persepsi harga terhadap keputusan pembelian melalui minat beli.

X1 ke Y2 melalui Y1 = (ρy1x1)× (ρy2y1)= (0,204) × (0,449) =

0,092

2. Persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian melalui minat

beli.

X2 ke Y2 melalui Y1 = (ρy1x2) × (ρy2y1) = (0,442) × (0,449) =

0,198

Pengaruh tidak langsung diatas disebut juga pengaruh mediasi yang

dapat diuji apakah hasil mediasi tersebut signifikan atau tidak, yaitu

menggunakan uji dengan sobel test pada product of coefficient yang

dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh X1 ke Y2 melalui Y1

Sab= √ b2 sa 2+ a2 sb 2+ sa2 sb 2

Keterangan:

Sab = Standar error koefisien pengaruh tidak langsung X1 ke Y2

melalui Y1.

a = Pengaruh X1 ke Y1 atau(ρy1x1)
91

sa = Std.error a

b = Pengaruh Y1 ke Y2 atau (ρy2y1)

sb = Std.error b

Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Sab= √ (0,449)2 .(0,097)2+(0,204)2 .(0,067)2 +(0,097)2 (0,067)2

Sab = √ 0,001940968 = 0,0440

Berdasarkan hasil Sab maka dapat dihitung t statistik pengaruh

mediasi dengan perhitungan sebagai berikut:

ab 0,0916
t= = = 2,0818
Sab 0,0440

Oleh karena nilai t hitung = 2,0818 lebih besar daripada t tabel

(1,96) maka dapat disimpulkan bahwa koefisisen mediasi 0,092

signifikan, yang berarti ada pengaruh persepsi harga terhadap keputusan

pembelian produk private label Indomaret yang di mediasi minat beli.

2. Pengaruh X2 ke Y2 melalui Y1

Sab= √ b2 sa 2+ a2 sb 2+ sa2 sb 2

Keterangan:

Sab = Standar error koefisien pengaruh tidak langsung X2ke Y2 melalui

Y1.

a = Pengaruh X2 ke Y1 atau(ρy1x2)

sa = Std.error a

b = Pengaruh Y1 ke Y2 atau (ρy2y1)

sb = Std.error b
92

Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Sab= √ (0,449)2 .(0,103)2+(0,442)2 .(0,067)2 +( 0,103)2 ( 0,067)2

Sab = √ 0,003063396 = 0,0553

Berdasarkan hasil Sab maka dapat dihitung t statistik pengaruh

mediasi dengan perhitungan sebagai berikut:

ab 0,1985
t= = = 3,5895
Sab 0,0553

Oleh karena nilai t hitung = 3,5895 lebih besar daripada t tabel

(1,96) maka dapat disimpulkan bahwa koefisisen mediasi 0,198

signifikan, yang berarti ada pengaruh persepsi kualitas terhadap

keputusan pembelian produk private label Indomaret yang di mediasi

minat beli.

5. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Hasil analisis determinasi ( R2 ) dengan variabel dependen minat

beli dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.18
Koefisen Determinasi dengan Variabel Dependen Minat Beli
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .569a .324 .315 1.15657

a. Predictors: (Constant), Persepsi_Kualitas, Persepsi_Harga

b. Dependent Variable: Minat_Beli


Sumber: Hasil spss diolah (lampiran 5)

Berdasarkan tabeldi atas, dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien

determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0,324 atau 32,4. Artinya bahwa
93

variasi dari kedua variabel bebas, yaitu persepsi harga (X 1) dan persepsi

kualitas (X2) memberikan kontribusi pada minat beli (Y 1) produk private

label Indomaret di Kota Madiun sebesar 32,4% sedangkan 67,6% lainnya

dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

Adapun hasil analisis determinasi ( R2 ) dengan variabel dependen

keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.19
Koefisen Determinasi dengan Variabel Dependen Keputusan
Pembelian
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .711a .506 .496 1.25490

a. Predictors: (Constant), Minat_Beli, Persepsi_Harga,


Persepsi_Kualitas

b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


Sumber: Hasil spss diolah (lampiran 5)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa koefisisen determinasi

sebesar 0,506 atau 50,6%. Hal ini berarti 50,6% keputusan pembelian

produk private label Indomaret di Kota Madiun dapat dijelaskan oleh

variabel persepsi harga, persepsi kualitas dan minat beli, sedangkan

sisanya 49,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

6. Uji Hipotesis

a. Uji F ( Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk membuktikan apakah semua variabel

bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara


94

simultan terhadap variabel terikat minat beli (Y1). Nilai F hitung=35,271

(dilihat dari tabel IV.16),sedangkan nilai F = 3,06maka F


tabel hitung >F

. Dengan kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil ini


tabel

memperlihatkan bahwa variabel persepsi harga (X1) dan persepsi

kualitas (X2) secara simultan memiliki pengaruh terhadap minat beli

produk private label Indomaret di Kota Madiun (Y1).

Adapun uji F untuk membuktikan apakah variabel persepsi

harga, persepsi kualitas, dan minat beli yang dimasukan dalam model

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat

keputusan pembelian (Y2). Nilai F hitung =49,815 (dilihat dari tabel

IV.17), sedangkan nilai F = 2,67maka F


tabel hitung >F .
tabel Dengan

kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil ini

memperlihatkan bahwa variabel persepsi harga (X1),persepsi kualitas

(X2), dan minat beli (Y1) secara simultan memiliki pengaruh terhadap

keputusan pembelian produk private label Indomaret di Kota Madiun

(Y2).

b. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk membuktikan apakah variabel bebas

yang dimasukan dalm model mempunyai pengaruh secara individual

terhadap variabel terikatnya. Uji parsial tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Uji parsial dengan variabel dependen minat beli (Y1)

a) Variabel persepsi harga (X1) terhadap variabel minat beli (Y1).


95

Berdasarkan tabel IV.16, nilai thitung untuk variabel persepsi

harga (X1) sebesar 2,642 dan nilai t tabel = 1,97623 atau nilai

thitung>nilai ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa persepsi harga (X1) berpengaruh

terhadap minat beli produk private label Indomaret di Kota

Madiun (Y1).

b) Variabel persepsi kualitas (X2) terhadap variabel minat beli

(Y1).

Berdasarkan tabel IV.16, nilai thitung untuk variabel persepsi

kualitas (X2) sebesar 5,724dan nilai t tabel = 1,97623 atau nilai

thitung>nilai ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas (X2) berpengaruh

terhadap minat beli produk private label Indomaret di Kota

Madiun (Y1).

2) Uji parsial dengan variabel dependen keputusan pembelian

(Y2)

a) Variabel persepsi harga (X1) terhadap variabel keputusan

pembelian (Y2)

Berdasarkan tabel IV.17, nilai thitung untuk variabel persepsi

harga (X1) sebesar 2,675 dan nilai t tabel = 1,97635 atau nilai

thitung>nilai ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa persepsi harga (X1) berpengaruh


96

terhadap keputusan pembelian produk private label Indomaret

di Kota Madiun (Y2).

b) Variabel persepsi kualitas (X2) terhadap variabel keputusan

pembelian (Y2)

Berdasarkan tabel IV.17, nilai thitung untuk variabel persepsi

kualitas (X2) sebesar 3,121 dan nilai t tabel = 1,97635 atau nilai

thitung>nilai ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas (X2) berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk private label Indomaret

di Kota Madiun (Y2).

c) Variabel minat beli (Y1) terhadap variabel keputusan

pembelian (Y2)

Berdasarkan tabel IV.17, nilai thitung untuk variabel minat beli

(Y1) sebesar 6,342 dan nilai t tabel = 1,96 atau nilai thitung>nilai

ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa minat beli (Y1) berpengaruh terhadap

keputusan pembelian produk private label Indomaret di Kota

Madiun (Y2).

3) Menentukan Variabel Dominan

Berdasarkan tabel IV.16 diantara kedua variabel bebas

(persepsi harga dan persepsi kualitas) yang mempunyai pengaruh

dominan terhadap minat beli produk private label Indomaret di


97

Kota Madiun ditentukan dari besarnya Standardized Coeffcient

Beta yang mempunyai nilai paling besar. Dari tabel tersebut

diketahui bahwa Standardized Coeffcient Beta paling besar adalah

variabel persepsi kualitas yaitu sebesar 0,442. Dari hasil analisis

dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kualitas berpengaruh

dominan terhadap minat beli produk private label Indomaret di

Kota Madiun dan semakin tingginya minat beli berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk tersebut.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Secara Simultan

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa hasil analisis dengan

variabel dependen minat beli menunjukkan nilai F hitung =35,271 sedangkan

nilai F =3,06maka F
tabel hitung >F . Kesimpulannya secara simultan
tabel

variabel persepsi harga (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh

terhadap minat beli (Y1). Hasil penelitian ini sama dengan hasil temuan

penelitian dari Luftiani (2016), bahwa secara simultan faktor persepsi

harga, citra merek, dan persepsi kualitas berpengaruh terhadap minat beli

produk merek toko di Superindo Yogyakarta.

Temuan ini memberi indikasi bahwa tinggi rendahnya

kecenderungan konsumen memiliki minat pembelian produk private label

(merek toko) ditentukan oleh persepsi harga dan persepsi kualitas dari

konsumen itu sendiri. Jika dari kedua variabel ini semakin baik maka akan
98

semakin tinggi pula kecenderungan calon konsumen untuk memiliki minat

membeli produk private label Indomaret di Kota Madiun.

Adapun hasil analisis dengan variabel dependen keputusan

pembelian menunjukkan nilai F hitung =49,815 sedangkan nilai F =2,67


tabel

maka F hitung>F tabel. Kesimpulannya secara simultan variabel persepsi harga

(X1), persepsi kualitas (X2), dan minat beli (Y1) berpengaruh terhadap

keputusan pembelian (Y2). Hasil penelitian ini sama dengan hasil temuan

penelitian dari Nulufi (2015), bahwa secara simultan faktor sikap

konsumen, brand image, dan minat beli berpengaruh terhadap keputusan

pembelian batik di Pekalongan.

Temuan ini memberi indikasi bahwa tinggi rendahnya

kecenderungan konsumen memberi keputusan pembelian produk private

label (merek toko) ditentukan oleh persepsi harga, persepsi kualitas dan

minat beli dari konsumen itu sendiri. Jika dari ketiga variabel ini semakin

baik maka akan semakin tinggi pula kecenderungan konsumen untuk

membeli produk private label Indomaret di Kota Madiun.

2. Secara Parsial

a. Pengaruh Perepsi Harga Secara Langsung terhadap Minat Beli

Produk Private Label Indomaret di Kota Madiun

Dari analisis data bahwa secara parsial persepsi harga secara

langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk

private label Indomaret di Kota Madiun.


99

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Aprianitasari (2015) bahwa

hasil penelitian menunjukkan faktor persepsi harga secara parsial

terhadap Minat Pembelian Produk Merek Toko dari Super Indo di

Yogyakarta. Persepsi harga merupakan faktor yang mempengaruhi

minat pembelian konsumen. Bagi konsumen yang sensitif biasanya

harga murah adalah sumber kepuasan yang penting namun harga ini

bisa menjadi tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif harga. Untuk

industri ritel, komponen ini sungguh penting.

“Persepsi adalah suatu proses dari seorang individu dalam


menyeleksi, mengorganisasikan, dan menterjemahkan stimulus-
stimulus atau informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang
menyeluruh“ (Schiffman & Kanuk dalam Aprianitasari, 2015:92).

Dengan demikian penilaian terhadap harga produkprivate label

dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu tidaklah

harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang

dilatarbelakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Jika

harga sesuai dengan persepsi individu, maka hal ini mengakibatkan

minat beli produk private label Indomaret di Kota Madiun naik dan

sebaliknya.

b. Pengaruh Persepsi Kualitas Secara Langsung terhadap Minat Beli

Produk Private Label Indomaret di Kota Madiun

Dari analisis data bahwa secara parsial persepsi kualitas secara

langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk

private label Indomaret di Kota Madiun.


100

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Luftiani (2016) bahwa

persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap minat pembelian produk

meerek toko Bio Organik di Superindo Yogyakarta. Persepsi kualitas

atau perceived quality menjadi salah satu penentu apakah konsumen

akan membeli suatu produk. Dalam memilih produkkualitas akan

menjadi pertimbangan konsumen saat akan menentukanpilihannya

apakah sesuai dan memenuhi apa yang konsumen butuhkan atautidak.

“Persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap

keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan

berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen” (Durianto

dalam Luftiani 2016:84).

Dengan demikian jika kualitas produk private label Indomaret di

Kota Madiun sesuai dengan harapan konsumen maka minat beli produk

private label tersebut naik dan sebaliknya.

c. Pengaruh Persepsi Harga Secara Langsung terhadap Keputusan

Pembelian Produk Private Label Indomaret di Kota Madiun

Dari analisis data bahwa secara parsial persepsi harga secara

langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk private label Indomaret di Kota Madiun.

Hasil temuan ini sesuai dengan hasil temuan

Ferdinan(2013)bahwa persepsi harga juga mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor

Suzuki di Kota Solo. Semakin tepat strategi penetapan harga yang


101

diterapkan oleh Suzuki, maka semakin meningkat pula tingkat

pembelian dari para konsumennya. Demikian pada penelitian ini jika

harga sesuai atau tepat dengan persepsi individu, maka hal ini

mengakibatkan keputusan pembelian produk private label Indomaret di

Kota Madiun naik dan sebaliknya.

d. Pengaruh Persepsi Kualitas Secara Langsung terhadap Keputusan

Pembelian Produk Private Label Indomaret di Kota Madiun

Dari analisis data penelitian ini diketahui bahwa secara parsial

persepsi kualitas secara langsung berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian produk private label Indomaret di Kota

Madiun.

Hasil temuan ini sesuai dengan hasil temuan Ferdinan (2013)

bahwa persepsi kualitas juga mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Suzuki

di Kota Solo. Semakin tinggi tingkat kualitas produk, semakin tinggi

pula keputusan membeli oleh konsumen motor Suzuki di Kota

Solo.Demikian dengan penelitian ini dihasilkan temuan jika kualitas

produk private label Indomaret di Kota Madiun sesuai dengan harapan

konsumen maka keputusan pembelian produk private label tersebut

naik dan sebaliknya.

e. Pengaruh Minat Beli Secara Langsung terhadap Keputusan

Pembelian Produk Private Label Indomaret di Kota Madiun


102

Berdasarkan analisis data penelitian ini diketahui bahwa secara

parsial minat beli secara langsung berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian produk private label Indomaret di Kota

Madiun.

Hal ini sesuai dengan penelitian Nulufi (2015) bahwa minat beli

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

batik di Pekalongan. Demikian dalam penelitian ini semakin tinggi

minat beli konsumen terhadap produkprivate label Indomaret di Kota

Madiun, maka pengambilan keputusan konsumensemakin meningkat

dalam membeli produkprivate label Indomaret tersebut. Begitujuga

sebaliknya jika minat beli rendah akan membuat konsumen

engganuntuk membeli produk private label Indomaret di Kota Madiun.

f. Pengaruh Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk

Private Label Indomaret di Kota Madiun melalui Minat Beli

Berdasarkan analisis data penelitian ini diketahui bahwa persepsi

harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

produk private label Indomaret di Kota Madiun melalui minat beli.

Hasil yang signifikan berarti bahwa variabel intervening (minat

beli) dapat dijadikan mediasi antara persepsi harga terhadap keputusan

pembelian Hal ini berarti jika persepsi harga semakin baik maka minat

beli dan pengambilan keputusan pembelian produk private label

Indomaret di Kota Madiun juga meningkat. Begitu juga sebaliknya jika


103

persepsi harga semakin rendah maka minat beli dan pengambilan

keputusan pembelianjuga akan menurun.

g. Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian

Produk Private Label Indomaret di Kota Madiun melalui Minat

Beli

Berdasarkan analisis data penelitian ini diketahui bahwa persepsi

kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk private label Indomaret di Kota Madiun melalui

minat beli.

Hasil yang signifikan berarti bahwa variabel intervening (minat

beli) dapat dijadikan mediasi antara persepsi kualitas terhadap

keputusan pembelian.Hal ini berarti jika persepsi kualitas semakin baik

maka minat beli dan pengambilan keputusan pembelian produk private

label Indomaret di Kota Madiun juga meningkat. Begitu juga

sebaliknya jika persepsi kualitas semakin rendah maka minat beli dan

pengambilan keputusan pembelianjuga akan menurun.


104
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Persepsi harga secara langsung berpengaruh positif dan

signifikanterhadap minat beli produk private label Indomaret di

Kota Madiun.

2. Persepsi kualitas secara langsung berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli produk private label Indomaret di

Kota Madiun.

3. Persepsi harga secara langsung berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian produk private label Indomaret di

Kota Madiun.

4. Persepsi kualitas secara langsung berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian produk private label

Indomaret di Kota Madiun.

5. Minat beli secara langsung berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian produk private label Indomaret di

Kota Madiun.
106

6. Persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk private label Indomaret di Kota

Madiun melalui minat beli.

7. Persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk private label Indomaret di Kota

Madiun melalui minat beli.

B. SARAN

Dari pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka

peneliti memberikan saran kepada Indomaretantara lain sebagai

berikut:

1. Untuk meningkatkan minat konsumen berbelanja produk private

labeldi Indomaret,sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan

persepsi konsumenbaik harga maupun kualitas produk, karena

harga yang kompetitif dan kualitas yang baik tentu akan

meningkatkan keputusan pembelian.

2. Dari hasil penelitian variabel persepsi kualitas merupakan

variabel yang dominan meningkatkan minat beli maupun

keputusan pembelian produk private label Indomaret. Sebaiknya

perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk, atau

lebihmemperkenalkan kualitas dari produkprivate label tersebut

kepada konsumenagar persepsi konsumen terhadap kualitas

produk private label Indomaret lebih tingi dan akhirnya dapat

meningkatkan keputusan pembelian.


107

C. REKOMENDASI PENELITIAN SELANJUTNYA

Secara praktis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan Indomaret

agar meningkatkan pembelian produk private label. Sedangkan secara

teoritis dapat digunakan sebagai masukan yang sangat berharga bagi

peneliti selanjutnya yang berminat pada penelitian serupa.

Keterbatasan penelitian ini yaitu hanya menggunakan dua

variabel bebasdengan hasil R2masih kecil yaitu 32,4% dengan variabel

dependen minat beli dan 50,6% untuk variabel dependen keputusan

pembelian. Selain itu terdapat keterbatasan dalam mengambil sampel

yaitu terbatas pada masyarakat Kota Madiun yang pernah datang di

Indomaret dan mengetahui produk private label.

Berdasarkan keterbatasan tersebut maka untuk peneliti

selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel bebas misalnya

variabel promosi dan variabel citra merek yang mungkin berpengaruh

lebih besar (R2bertambah), serta memperluas cakupan responden

dengan meneliti konsumen yang benar-benar pernah berulang kali

membeli produk private label disetiap gerai Indomaret yang berada di

Kota Madiun.
108

DAFTAR PUSTAKA

Aprianitasari. 2015.Pengaruh Persepsi Nilai, Persepsi Harga, dan Citra Merek


Terhadap Minat Pembelian Produk Merek. Toko.Skripsi program Sarjana.
Universitas Negeri Yogyakarta.

Ferdinan, C. E. 2013. Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Kualitas


Produk, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki
(Studi Pada Pembeli – Pengguna Sepeda Motor Suzuki Di Kota Solo.Skripsi
program Sarjana.Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21 (edisi ketujuh). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

https://www.google.com/maps/search/indomaret+kota+madiun [diakses pada


tanggal 20 desember 2016 jam 12.16]
Kotler, P., dan Armstrong, G. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.

Lamb C. W., Hair J. F., McDaniel C. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat

Luftiani, E. I. 2016. Pengaruh Persepsi Kualitas, Citra Merek Dan Persepsi Harga
Terhadap Minat Pembelian Pada Produk Merek Toko (Studi Kasus pada
Konsumen Bio Organik di Supermarket SuperIndo Yogyakarta).Skripsi
program Sarjana.Universitas Negeri Yogyakarta.
Muhdikurnianto. 2014. Private Label Strategy.
https://muhdikurnianto.com/2014/04/22/private-label-strategy/ [diakses
pada tanggal 20 oktober 2016 jam 12.56]
Nulufi, Kris. 2015. Minat Beli Sebagai Mediasi Pengaruh Brand Image Dan Sikap
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Batik Di Pekalongan.Skripsi
program Sarjana.Universitas Negeri Semarang.
Nurfaidah, Ida. 2016. Pengaruh Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Minimarket Di Kota Makassar. Skripsi program
Sarjana. Universitas Hasanuddin Makasar.
Palwa, Arianto. 2014. Pengaruh Green Marketing Terhadap KeputusanPembelian
Yang Dimediasi Minat Beli (StudiPada Pelanggan The Body Shop Di
109

PlazaAmbarukmo Yogyakarta). Skripsi program Sarjana. Universitas Negeri


Yogyakarta.
Purba, J. S. 2012. Analisis Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap Minat
Beli Produk Private Label Hypermarket Carrefour Di Kota
Semarang.Skripsi program Sarjana. Universitas Diponegoro.

Riduwan dan Kuncoro E. A. 2007. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis


Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.
Sandrakh, Geralda. 2013. Analisis Pengaruh Penilaian Konsumen Pada Minat Beli
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Private Label (Studi pada
Indomaret Banyumanik Semarang. Skripsi program Sarjana.Universitas
Diponegoro.
Sugiyono. 2014. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D.Bandung:
CV. Alfabeta
.
. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta.

Tambun, Sihar. 2014. Workshop Metode Penelitian Kuantitatif dengan SPSS:


Modul Intervening Product of Coefficient. dosen.uta45jakarta.ac.id[diakses
pada tanggal 29 nopember 2016 jam 11.21]
Utami, C.W. 2006. Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel
Modern.Jakarta: Salemba Empat.

www.indomaret.co.id[diakses pada tanggal 20 oktober 2016 jam 12.58]

Yovina, Fenny dan Saputri, M. E. 2015. Pengaruh Persepsi Kualitas, Persepsi


Harga, Keterlibatan, Loyalitas, Familiaritas dan Persepsi Risiko Terhadap
Minat Beli Produk Private LabelPada Konsumen Carrefour Kiaracondong
Bandung: Profit, Vol.7 No.3
110
LAMPIRAN
112

LAMPIRAN 1
KUESIONER

IDENTITAS DIRI

Berilah tanda (√) pada jawaban yang anda pilih.

Usia : ........... tahun

Jenis Kelamin : [ ] Laki-laki [ ] Perempuan

Pekerjaan : [ ] Pegawai Negeri [ ] Pegawai Swasta

[ ] Wiraswasta [ ] Mahasiswa/Pelajar

[ ] Lain-lain ..........................

PETUNJUK PENGISIAN

Pada halaman berikut ini terdapat beberapa pertanyaan. Tugas anda


adalahmemberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut. Sebelum menjawab ada
beberapa hal yang harus anda perhatikan, yaitu :

1. Pada angket ini tidak ada jawaban benar ataupun salah. Anda dimohon
menjawab secara jujur sesuai dengan keadaan diri Anda.
2. Jawaban Anda akan kami rahasiakan.
3. Tugas Anda adalah memberi tanda (√) pada jawaban yang anda rasakan
sesuai dengankondisi yang Anda rasakan.

KETERANGAN JAWABAN :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju


113

Tanggapan
No. Pertanyaan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
Persepsi Harga
1. Menurut saya produk private label
Indomaret memiliki harga yang
terjangkau.
2. Menurut saya harga produk private
labelIndomaret sesuai dengan
kualitasnya.
3. Menurut saya produk private
labelIndomaret memiliki manfaat
yang lebih besar dibandingkan dengan
harga yang dibayarkan.
4. Menurut saya produk private
labelIndomaret memiliki harga yang
bersaing dengan produk merek lain
sejenis di pasar.
Persepsi Kualitas
1. Menurut saya manfaat dari produk
private label Indomaret sesuai dengan
kualitasnya.
2. Menurut saya kualitas produk private
label Indomaret sesuai dengan
keandalannya.
3. Menurut saya produk private label
Indomaret memiliki daya estetika
(penampilan menarik).
4. Menurut saya produk private label
Indomaret sesuai spesifikasinya
(memiliki standar keamanan).
Minat Beli
1. Menurut saya produk private label
Indomaret yang terpajang dirak-rak
menarik perhatian saya untuk
membeli.
2. Menurut saya produk private label
Indomaret layak untuk saya
rekomendasikan ke kerabat ataupun
teman saya.
No. Pertanyaan STS TS KS S SS
3. Menurut saya hadirnya produk private
114

label Indomaret membuat saya


penasaran dan ingin mengetahuinya.
Keputusan Pembelian
1. Menurut saya banyaknya pilihan
produk private label Indomaret
membuat saya memutuskan untuk
membeli.
2. Menurut saya terjangkaunya lokasi
Indomaret menjadikan saya sering
membeli produk private label
Indomaret.
3. Menurut saya terkenalnya produk
private label Indomaret membuat saya
yakin untuk membelinya.
4. Menurut saya beberapa kali saya
tertarik untuk membeli ulang produk
private label Indomaret.

Terimakasih Atas Partisipasinya......


115

LAMPIRAN 2
Persepsi Harga Persepsi Kualitas Minat Beli Keputusan Pembelian
Jumla Rat Jumla Jumla Jumla
No. 1 2 3 4 h a 1 2 3 4 h Rata 1 2 3 h Rata 1 2 3 4 h Rata
4,5
1 5 4 4 5 18 0 5 4 4 5 18 4,50 4 3 3 10 3,33 4 4 3 4 15 3,75
2,7
2 3 3 2 3 11 5 3 3 4 3 13 3,25 2 3 3 8 2,67 2 2 3 3 10 2,50
3,0
3 4 3 2 3 12 0 3 3 3 2 11 2,75 2 2 3 7 2,33 3 4 4 4 15 3,75
3,7
4 4 4 3 4 15 5 4 3 3 4 14 3,50 4 4 4 12 4,00 3 5 4 3 15 3,75
3,7
5 4 4 3 4 15 5 4 3 3 4 14 3,50 4 3 3 10 3,33 3 4 4 3 14 3,50
3,7
6 4 4 3 4 15 5 4 3 3 4 14 3,50 3 2 3 8 2,67 3 4 4 3 14 3,50
3,2
7 2 4 3 4 13 5 4 3 4 4 15 3,75 4 4 4 12 4,00 4 3 4 4 15 3,75
4,2
8 5 4 3 5 17 5 4 4 4 5 17 4,25 4 4 4 12 4,00 4 3 4 4 15 3,75
3,7
9 4 4 4 3 15 5 4 4 3 4 15 3,75 3 3 4 10 3,33 4 4 3 3 14 3,50
3,7
10 4 4 3 4 15 5 4 4 3 4 15 3,75 4 3 3 10 3,33 4 4 3 4 15 3,75
3,7
11 4 4 4 3 15 5 4 3 4 5 16 4,00 5 4 4 13 4,33 5 5 5 4 19 4,75
116

4,2
12 4 4 5 4 17 5 4 3 4 3 14 3,50 2 4 2 8 2,67 4 4 4 4 16 4,00
4,0
13 4 4 4 4 16 0 4 4 2 4 14 3,50 2 2 2 6 2,00 2 2 2 2 8 2,00
4,5
14 4 5 5 4 18 0 4 4 5 4 17 4,25 4 5 5 14 4,67 5 4 4 4 17 4,25
3,7
15 4 4 3 4 15 5 4 3 4 3 14 3,50 4 4 2 10 3,33 5 3 3 3 14 3,50
3,2
16 3 3 4 3 13 5 4 4 3 3 14 3,50 4 4 4 12 4,00 4 3 3 3 13 3,25
4,7
17 5 5 4 5 19 5 5 4 5 4 18 4,50 4 5 4 13 4,33 5 5 5 4 19 4,75
2,7
18 3 3 2 3 11 5 3 3 4 3 13 3,25 2 2 2 6 2,00 3 4 3 2 12 3,00
2,7
19 2 2 3 4 11 5 3 3 4 4 14 3,50 4 3 3 10 3,33 4 4 4 4 16 4,00
3,7
20 4 4 3 4 15 5 4 4 4 5 17 4,25 4 4 4 12 4,00 5 4 4 5 18 4,50
3,7
21 4 4 3 4 15 5 5 4 3 4 16 4,00 3 4 3 10 3,33 3 5 4 4 16 4,00
3,7
22 5 4 2 4 15 5 4 3 4 4 15 3,75 3 3 4 10 3,33 3 4 4 4 15 3,75
4,0
23 5 4 3 4 16 0 4 3 4 5 16 4,00 4 3 4 11 3,67 4 4 3 5 16 4,00
4,0
24 5 4 3 4 16 0 4 4 3 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 3 4 4 5 16 4,00
4,0
25 4 4 4 4 16 0 4 3 3 3 13 3,25 2 3 3 8 2,67 3 4 3 1 11 2,75
117

3,2
26 4 4 3 2 13 5 4 4 4 4 16 4,00 4 4 4 12 4,00 4 4 5 4 17 4,25
3,5
27 4 4 3 3 14 0 3 3 3 4 13 3,25 4 4 4 12 4,00 3 3 3 4 13 3,25
4,2
28 4 4 4 5 17 5 4 4 5 4 17 4,25 5 4 5 14 4,67 5 4 4 4 17 4,25
3,5
29 4 3 3 4 14 0 4 4 4 4 16 4,00 3 3 3 9 3,00 4 4 3 3 14 3,50
4,0
30 4 4 4 4 16 0 4 4 3 3 14 3,50 3 3 4 10 3,33 3 4 3 3 13 3,25
2,7
31 3 2 3 3 11 5 4 4 4 4 16 4,00 2 3 2 7 2,33 3 4 2 3 12 3,00
3,5
32 3 4 3 4 14 0 3 4 3 4 14 3,50 4 4 3 11 3,67 5 4 2 4 15 3,75
3,7
33 4 4 3 4 15 5 4 3 4 4 15 3,75 3 4 3 10 3,33 4 3 4 3 14 3,50
3,5
34 3 4 3 4 14 0 4 4 5 5 18 4,50 4 4 4 12 4,00 4 3 4 4 15 3,75
3,7
35 4 4 3 4 15 5 4 4 2 4 14 3,50 3 2 3 8 2,67 3 3 3 3 12 3,00
3,7
36 4 3 4 4 15 5 4 4 5 4 17 4,25 4 4 5 13 4,33 5 5 5 4 19 4,75
4,0
37 3 4 4 5 16 0 5 4 5 5 19 4,75 4 2 4 10 3,33 4 4 4 4 16 4,00
3,5
38 3 4 3 4 14 0 4 5 4 3 16 4,00 3 4 4 11 3,67 3 5 4 4 16 4,00
3,7
39 4 3 4 4 15 5 3 3 3 4 13 3,25 3 3 4 10 3,33 3 3 4 3 13 3,25
118

3,0
40 4 2 3 3 12 0 3 4 4 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 3 4 3 3 13 3,25
3,5
41 4 4 3 3 14 0 4 3 3 4 14 3,50 4 3 3 10 3,33 2 3 3 3 11 2,75
3,5
42 4 3 4 3 14 0 3 4 4 3 14 3,50 3 3 3 9 3,00 3 3 4 3 13 3,25
3,5
43 4 3 4 3 14 0 3 3 3 3 12 3,00 4 3 4 11 3,67 3 4 3 1 11 2,75
3,5
44 3 3 4 4 14 0 4 3 3 4 14 3,50 3 3 3 9 3,00 3 2 3 3 11 2,75
3,2
45 4 4 2 3 13 5 3 3 4 4 14 3,50 3 3 2 8 2,67 1 2 4 4 11 2,75
3,5
46 4 4 3 3 14 0 3 3 4 4 14 3,50 3 3 3 9 3,00 3 4 3 3 13 3,25
3,7
47 4 4 3 4 15 5 4 4 5 5 18 4,50 4 4 4 12 4,00 4 3 4 4 15 3,75
3,7
48 4 4 3 4 15 5 4 3 4 4 15 3,75 4 4 4 12 4,00 4 4 3 4 15 3,75
3,5
49 3 5 2 4 14 0 4 4 5 4 17 4,25 4 4 4 12 4,00 5 4 5 4 18 4,50
4,0
50 4 5 3 4 16 0 5 5 4 4 18 4,50 4 5 4 13 4,33 4 4 5 4 17 4,25
3,2
51 4 3 3 3 13 5 4 5 4 3 16 4,00 2 4 4 10 3,33 3 2 3 4 12 3,00
3,5
52 3 4 3 4 14 0 4 4 4 3 15 3,75 3 4 3 10 3,33 4 4 3 3 14 3,50
4,2
53 3 5 4 5 17 5 5 4 4 5 18 4,50 5 3 4 12 4,00 3 3 5 5 16 4,00
119

3,5
54 4 4 2 4 14 0 4 4 2 4 14 3,50 2 3 3 8 2,67 4 3 2 3 12 3,00
3,2
55 3 3 3 4 13 5 3 3 2 4 12 3,00 2 2 3 7 2,33 3 3 3 3 12 3,00
4,0
56 4 5 2 5 16 0 4 4 5 5 18 4,50 5 4 4 13 4,33 4 5 4 4 17 4,25
3,7
57 4 4 3 4 15 5 4 3 2 4 13 3,25 2 3 3 8 2,67 3 2 2 3 10 2,50
3,7
58 5 4 3 3 15 5 4 4 3 4 15 3,75 4 4 3 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
4,0
59 5 3 4 4 16 0 4 3 4 4 15 3,75 4 3 4 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
3,5
60 4 4 3 3 14 0 4 3 4 4 15 3,75 3 4 3 10 3,33 4 4 4 3 15 3,75
4,0
61 5 3 4 4 16 0 4 3 3 4 14 3,50 4 3 4 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
3,5
62 4 2 4 4 14 0 4 3 3 4 14 3,50 4 2 3 9 3,00 4 3 3 4 14 3,50
3,5
63 4 4 3 3 14 0 3 3 2 4 12 3,00 2 3 3 8 2,67 3 3 4 3 13 3,25
3,5
64 4 4 3 3 14 0 3 3 2 2 10 2,50 3 3 3 9 3,00 3 3 4 3 13 3,25
4,0
65 4 4 4 4 16 0 4 3 4 4 15 3,75 5 4 3 12 4,00 4 4 4 4 16 4,00
2,7
66 1 3 3 4 11 5 3 3 3 4 13 3,25 3 3 3 9 3,00 4 5 4 3 16 4,00
4,5
67 4 4 5 5 18 0 4 4 3 4 15 3,75 3 4 3 10 3,33 5 4 5 5 19 4,75
120

4,2
68 4 5 4 4 17 5 4 4 4 3 15 3,75 3 4 3 10 3,33 4 3 4 4 15 3,75
3,7
69 4 4 4 3 15 5 5 3 4 4 16 4,00 4 3 3 10 3,33 4 3 4 3 14 3,50
3,2
70 4 3 3 3 13 5 4 4 3 3 14 3,50 4 4 3 11 3,67 3 4 3 4 14 3,50
3,2
71 4 3 3 3 13 5 3 4 2 3 12 3,00 3 4 3 10 3,33 4 3 3 4 14 3,50
3,5
72 4 4 3 3 14 0 4 4 3 4 15 3,75 3 3 4 10 3,33 4 4 3 3 14 3,50
3,5
73 4 3 3 4 14 0 4 3 3 3 13 3,25 3 4 3 10 3,33 3 4 3 4 14 3,50
3,2
74 4 3 3 3 13 5 5 4 3 3 15 3,75 2 4 3 9 3,00 3 3 4 3 13 3,25
3,5
75 4 3 4 3 14 0 4 4 4 3 15 3,75 4 3 4 11 3,67 3 4 3 3 13 3,25
3,0
76 4 3 3 2 12 0 3 3 4 4 14 3,50 3 2 3 8 2,67 3 4 3 2 12 3,00
3,5
77 4 4 3 3 14 0 4 3 4 3 14 3,50 4 3 4 11 3,67 3 4 4 3 14 3,50
3,2
78 4 3 2 4 13 5 3 4 3 4 14 3,50 3 3 4 10 3,33 4 3 4 4 15 3,75
3,2
79 4 3 3 3 13 5 3 3 3 4 13 3,25 3 3 3 9 3,00 3 3 3 4 13 3,25
3,5
80 4 3 4 3 14 0 4 3 4 3 14 3,50 3 4 3 10 3,33 3 4 4 3 14 3,50
3,5
81 3 4 4 3 14 0 3 4 3 3 13 3,25 4 3 3 10 3,33 4 4 3 3 14 3,50
121

3,5
82 4 4 3 3 14 0 4 4 3 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
3,2
83 4 3 4 2 13 5 4 4 3 3 14 3,50 4 3 4 11 3,67 4 3 4 4 15 3,75
3,2
84 4 3 3 3 13 5 4 3 4 4 15 3,75 4 4 3 11 3,67 3 4 4 3 14 3,50
3,0
85 4 3 3 2 12 0 4 3 3 4 14 3,50 3 3 3 9 3,00 4 3 2 3 12 3,00
3,2
86 4 3 3 3 13 5 5 4 3 3 15 3,75 4 4 3 11 3,67 3 4 3 4 14 3,50
3,5
87 4 3 4 3 14 0 4 4 3 3 14 3,50 4 3 4 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
3,5
88 4 3 3 4 14 0 4 4 4 3 15 3,75 4 3 3 10 3,33 4 3 4 4 15 3,75
3,0
89 4 3 2 3 12 0 3 4 4 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 4 3 3 3 13 3,25
3,2
90 4 3 3 3 13 5 4 3 3 4 14 3,50 3 3 4 10 3,33 3 4 3 4 14 3,50
3,5
91 3 4 4 3 14 0 4 4 3 3 14 3,50 3 3 3 9 3,00 4 4 3 3 14 3,50
3,5
92 4 3 3 4 14 0 4 3 4 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 3 4 3 4 14 3,50
3,7
93 4 4 3 4 15 5 3 4 4 4 15 3,75 4 3 3 10 3,33 4 3 4 4 15 3,75
3,5
94 4 3 4 3 14 0 4 3 4 3 14 3,50 3 4 3 10 3,33 3 4 3 3 13 3,25
3,5
95 3 4 3 4 14 0 4 3 3 4 14 3,50 3 4 3 10 3,33 4 4 3 4 15 3,75
122

3,5
96 4 4 3 3 14 0 4 3 4 4 15 3,75 4 3 3 10 3,33 4 4 3 4 15 3,75
3,5
97 3 3 4 4 14 0 4 3 3 4 14 3,50 3 3 3 9 3,00 4 3 3 4 14 3,50
3,2
98 4 3 2 4 13 5 4 3 4 3 14 3,50 3 3 4 10 3,33 3 3 4 3 13 3,25
3,2
99 4 3 3 3 13 5 4 4 3 4 15 3,75 4 3 3 10 3,33 4 3 3 3 13 3,25
3,5
100 4 4 3 3 14 0 5 4 3 4 16 4,00 3 4 3 10 3,33 3 4 3 4 14 3,50
4,2
101 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 16 4,00 4 4 3 11 3,67 4 4 4 5 17 4,25
3,5
102 4 3 3 4 14 0 4 3 4 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 4 3 4 4 15 3,75
3,7
103 4 3 4 4 15 5 4 4 3 4 15 3,75 3 3 4 10 3,33 4 4 4 5 17 4,25
3,7
104 4 4 4 3 15 5 3 4 4 3 14 3,50 4 4 3 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
4,0
105 4 4 4 4 16 0 4 4 3 4 15 3,75 4 3 3 10 3,33 4 3 4 4 15 3,75
4,2
106 5 4 4 4 17 5 4 3 4 4 15 3,75 4 4 4 12 4,00 4 4 4 4 16 4,00
3,7
107 4 4 4 3 15 5 4 4 4 3 15 3,75 3 4 3 10 3,33 3 4 4 5 16 4,00
3,5
108 3 4 4 3 14 0 4 3 3 4 14 3,50 3 3 4 10 3,33 3 3 3 4 13 3,25
3,7
109 4 3 4 4 15 5 3 4 4 4 15 3,75 4 4 3 11 3,67 4 4 4 4 16 4,00
123

4,0
110 4 4 4 4 16 0 4 4 4 3 15 3,75 4 3 4 11 3,67 4 3 4 4 15 3,75
3,7
111 4 4 4 3 15 5 4 3 4 4 15 3,75 4 4 4 12 4,00 4 4 4 3 15 3,75
3,7
112 4 3 4 4 15 5 4 4 4 5 17 4,25 4 3 3 10 3,33 4 4 4 5 17 4,25
3,7
113 4 4 3 4 15 5 4 4 3 4 15 3,75 4 4 3 11 3,67 3 4 4 4 15 3,75
4,2
114 5 4 4 4 17 5 5 4 4 4 17 4,25 3 4 4 11 3,67 4 4 4 4 16 4,00
3,2
115 3 4 3 3 13 5 3 3 4 3 13 3,25 3 3 4 10 3,33 4 3 3 4 14 3,50
3,7
116 4 4 4 3 15 5 4 3 4 4 15 3,75 4 4 3 11 3,67 4 4 4 3 15 3,75
3,7
117 4 4 3 4 15 5 3 4 4 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 4 4 4 4 16 4,00
3,7
118 4 3 4 4 15 5 4 4 4 4 16 4,00 3 4 3 10 3,33 4 3 4 4 15 3,75
3,5
119 4 4 3 3 14 0 3 4 3 4 14 3,50 4 4 3 11 3,67 2 4 3 4 13 3,25
3,7
120 4 3 4 4 15 5 4 4 3 4 15 3,75 3 3 3 9 3,00 4 3 4 4 15 3,75
4,0
121 4 4 4 4 16 0 4 3 4 4 15 3,75 4 3 4 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
3,7
122 4 4 4 3 15 5 4 4 4 3 15 3,75 3 4 4 11 3,67 4 4 4 4 16 4,00
3,5
123 4 3 3 4 14 0 3 4 3 4 14 3,50 3 3 4 10 3,33 4 4 3 3 14 3,50
124

3,7
124 4 4 3 4 15 5 4 4 4 3 15 3,75 4 3 3 10 3,33 3 3 4 4 14 3,50
4,2
125 4 4 4 5 17 5 4 4 4 4 16 4,00 4 4 3 11 3,67 4 4 4 4 16 4,00
3,5
126 3 4 4 3 14 0 4 4 3 3 14 3,50 3 4 3 10 3,33 3 3 4 4 14 3,50
3,7
127 4 3 4 4 15 5 4 4 4 3 15 3,75 4 4 3 11 3,67 4 4 4 4 16 4,00
4,2
128 4 4 4 5 17 5 4 3 4 4 15 3,75 4 4 4 12 4,00 4 3 4 5 16 4,00
3,7
129 4 4 3 4 15 5 3 4 4 3 14 3,50 3 3 4 10 3,33 3 4 4 4 15 3,75
3,7
130 4 3 4 4 15 5 3 4 4 4 15 3,75 4 3 4 11 3,67 4 4 4 3 15 3,75
3,5
131 4 4 3 3 14 0 3 3 4 3 13 3,25 3 3 4 10 3,33 3 3 4 4 14 3,50
3,7
132 4 4 3 4 15 5 4 3 4 3 14 3,50 4 3 4 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
4,2
133 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 16 4,00 3 4 4 11 3,67 4 3 4 4 15 3,75
3,7
134 4 3 4 4 15 5 3 4 4 4 15 3,75 3 4 3 10 3,33 3 3 4 4 14 3,50
4,0
135 4 4 4 4 16 0 4 3 3 4 14 3,50 4 4 4 12 4,00 4 4 3 4 15 3,75
3,7
136 4 4 4 3 15 5 4 4 3 3 14 3,50 3 3 4 10 3,33 4 4 4 3 15 3,75
3,7
137 4 3 4 4 15 5 4 4 4 3 15 3,75 4 3 4 11 3,67 4 4 4 4 16 4,00
125

3,5
138 3 3 4 4 14 0 3 4 3 4 14 3,50 3 2 4 9 3,00 3 4 3 3 13 3,25
3,7
139 4 4 3 4 15 5 3 4 4 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 4 4 4 3 15 3,75
3,7
140 4 3 4 4 15 5 4 4 4 3 15 3,75 4 4 3 11 3,67 4 3 4 4 15 3,75
3,7
141 4 4 4 3 15 5 3 4 4 3 14 3,50 3 4 4 11 3,67 4 3 4 3 14 3,50
4,2
142 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 16 4,00 4 3 4 11 3,67 4 4 4 5 17 4,25
3,5
143 3 4 4 3 14 0 3 3 4 4 14 3,50 4 3 3 10 3,33 4 4 3 4 15 3,75
3,7
144 4 4 4 3 15 5 4 4 3 4 15 3,75 3 2 3 8 2,67 3 3 4 4 14 3,50
3,7
145 4 3 4 4 15 5 4 4 4 3 15 3,75 4 3 3 10 3,33 4 4 3 4 15 3,75
4,0
146 4 4 4 4 16 0 4 3 4 4 15 3,75 3 4 4 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
3,7
147 4 4 3 4 15 5 4 3 3 4 14 3,50 3 3 4 10 3,33 4 4 4 4 16 4,00
4,2
148 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 16 4,00 4 3 4 11 3,67 4 4 4 3 15 3,75
3,7
149 4 3 4 4 15 5 4 4 4 3 15 3,75 3 4 4 11 3,67 4 4 3 4 15 3,75
3,7
150 4 4 4 3 15 5 4 3 4 4 15 3,75 4 3 4 11 3,67 4 3 4 4 15 3,75
126

LAMPIRAN 3

Uji instrumen

A. Uji Validitas

1. Persepsi Harga (X1)

Correlations

Pertanyaan1 Pertanyaan2 Pertanyaan3 Pertanyaan4 Skor_Total

Pertanyaan1 Pearson Correlation 1 .148 .118 .088 .553**

Sig. (2-tailed) .071 .150 .283 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan2 Pearson Correlation .148 1 .038 .241** .596**

Sig. (2-tailed) .071 .649 .003 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan3 Pearson Correlation .118 .038 1 .146 .571**

Sig. (2-tailed) .150 .649 .074 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan4 Pearson Correlation .088 .241** .146 1 .636**

Sig. (2-tailed) .283 .003 .074 .000

N 150 150 150 150 150

Skor_Total Pearson Correlation .553** .596** .571** .636** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Persepsi Kualitas (X2)


127

Correlations

Pertanyaan1 Pertanyaan2 Pertanyaan3 Pertanyaan4 Skor_Total

Pertanyaan1 Pearson Correlation 1 .178* .138 .194* .606**

Sig. (2-tailed) .029 .093 .018 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan2 Pearson Correlation .178* 1 .111 -.025 .493**

Sig. (2-tailed) .029 .178 .760 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan3 Pearson Correlation .138 .111 1 .175* .662**

Sig. (2-tailed) .093 .178 .032 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan4 Pearson Correlation .194* -.025 .175* 1 .584**

Sig. (2-tailed) .018 .760 .032 .000

N 150 150 150 150 150

Skor_Total Pearson Correlation .606** .493** .662** .584** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3. Minat Beli (Y 1)
128

Correlations

Pertanyaan1 Pertanyaan2 Pertanyaan3 Skor_Total

Pertanyaan1 Pearson Correlation 1 .237** .310** .747**

Sig. (2-tailed) .004 .000 .000

N 150 150 150 150

Pertanyaan2 Pearson Correlation .237** 1 .220** .686**

Sig. (2-tailed) .004 .007 .000

N 150 150 150 150

Pertanyaan3 Pearson Correlation .310** .220** 1 .695**

Sig. (2-tailed) .000 .007 .000

N 150 150 150 150

Skor_Total Pearson Correlation .747** .686** .695** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4. Keputusan Pembelian (Y 2)
129

Correlations

Pertanyaan1 Pertanyaan2 Pertanyaan3 Pertanyaan4 Skor_Total

Pertanyaan1 Pearson Correlation 1 .302** .238** .307** .703**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan2 Pearson Correlation .302** 1 .179* .094 .585**

Sig. (2-tailed) .000 .028 .254 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan3 Pearson Correlation .238** .179* 1 .344** .666**

Sig. (2-tailed) .003 .028 .000 .000

N 150 150 150 150 150

Pertanyaan4 Pearson Correlation .307** .094 .344** 1 .677**

Sig. (2-tailed) .000 .254 .000 .000

N 150 150 150 150 150

Skor_Total Pearson Correlation .703** .585** .666** .677** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

B. Uji Reliabilitas

1. Persepsi Harga (X1)


130

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 150 100.0

Excludeda 0 .0

Total 150 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.712 5

2. Persepsi Kualitas (X2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 150 100.0

Excludeda 0 .0

Total 150 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.712 5

3.Minat Beli (Y 1)
131

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 150 100.0

Excludeda 0 .0

Total 150 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.779 4

4. Keputusan Pembelian (Y 2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 150 100.0

Excludeda 0 .0

Total 150 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.757 5

LAMPIRAN 4

Uji Asumsi Klasik


132

1. Uji Normalitas

Uji Dengan Variabel Dependen Minat Beli

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 150
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation .38292574

Most Extreme Differences Absolute .087

Positive .048

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z 1.064

Asymp. Sig. (2-tailed) .208

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Uji Dengan Variabel Dependen Keputusan Pembelian

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


133

Unstandardized
Residual

N 150
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation .31055073

Most Extreme Differences Absolute .074

Positive .074

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .903

Asymp. Sig. (2-tailed) .389

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Dengan Variabel Dependen Minat Beli

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) .322 .377 .855 .394

Persepsi_Harga .257 .097 .204 2.642 .009 .769 1.300

Persepsi_Kualitas .591 .103 .442 5.724 .000 .769 1.300

a. Dependent Variable: Minat_Beli

Uji Dengan Variabel Dependen Keputusan Pembelian


134

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) .308 .308 1.001 .319

Persepsi_Harga .216 .081 .182 2.675 .008 .734 1.362

Persepsi_Kualitas .290 .093 .229 3.121 .002 .629 1.590

Minat_Beli .426 .067 .449 6.342 .000 .676 1.480

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Dengan Variabel Dependen Minat Beli


135

Uji Dengan Variabel Dependen Keputusan Pembelian

LAMPIRAN 5
136

Uji Analisis Jalur (Path analysis)

A. Korelasi

Correlations

Persepsi_Harga Persepsi_Kualitas

Persepsi_Harga Pearson Correlation 1 .480**

Sig. (2-tailed) .000

N 150 150

Persepsi_Kualitas Pearson Correlation .480** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

B. Regresi

Sub-struktur 1

Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Persepsi_Kualita . Enter
s,
Persepsi_Hargaa

a. All requested variables entered.


137

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .569a .324 .315 .38552

a. Predictors: (Constant), Persepsi_Kualitas, Persepsi_Harga

b. Dependent Variable: Minat_Beli

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10.484 2 5.242 35.271 .000a

Residual 21.848 147 .149

Total 32.333 149

a. Predictors: (Constant), Persepsi_Kualitas, Persepsi_Harga

b. Dependent Variable: Minat_Beli

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .322 .377 .855 .394

Persepsi_Harga .257 .097 .204 2.642 .009

Persepsi_Kualitas .591 .103 .442 5.724 .000

a. Dependent Variable: Minat_Beli


138

Sub-struktur 2

Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Minat_Beli, . Enter
Persepsi_Harga,
Persepsi_Kualita
sa

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .711a .506 .496 .31373

a. Predictors: (Constant), Minat_Beli, Persepsi_Harga,


Persepsi_Kualitas

b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 14.709 3 4.903 49.815 .000a

Residual 14.370 146 .098

Total 29.079 149

a. Predictors: (Constant), Minat_Beli, Persepsi_Harga, Persepsi_Kualitas

b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


139

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .308 .308 1.001 .319

Persepsi_Harga .216 .081 .182 2.675 .008

Persepsi_Kualitas .290 .093 .229 3.121 .002

Minat_Beli .426 .067 .449 6.342 .000

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


LEMBAR CATATAN DAN PERSETUJUAN REVISI SKRIPSI

No. Catatan Revisi Tanda Tangan


Persetujuan
1. Penguji 1 : DR. Rindyah Hanafi, S.E., M.M Tgl. .................

Tidak Ada Revisi.

2. Penguji 2 :Hartirini Warnaningtyas, S.E., M.M Tgl. .................

Tidak Ada Revisi.

3. Penguji 3 : Mintarti Indartini, S.E., M.M Tgl. .................

Catatan Revisi:

- Pada Bab III halaman 47, Pengambilan

sampel dijelaskan kuota tiap gerai

Indomaret Kota Madiun.

- Pada Bab V halaman 108, Rekomendasi

penelitian selanjutnya disempurnakan

(R2).

Madiun,..........................................

Dosen Pembimbing I

DR. Rindyah Hanafi, S.E., M.M


NIDN : 0722076402
141

Anda mungkin juga menyukai