SKRIPSI
C24160010
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi
C24160010
i
PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI
KERJA GURU DAN KARYAWAN
DI SMK PLUS NU SIDOARJO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi
C24160010
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
iii
PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI
KERJA GURU DAN KARYAWAN
DI SMK PLUS NU SIDOARJO
SKRIPSI
DEWAN PENGUJI :
Pembimbing 1 : Chairil Anwar, S.P.,M.Ak (..................................................)
Mengetahui
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji :
Pembimbing 1 : Chairil Anwar, S.P.,M.Ak (..................................................)
Ditetapkan di :
Tanggal :
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Skripsi ini ditulis dengan judul “Pengaruh Gaji dan
Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru dan Karyawan di SMK Plus NU
Sidoarjo”.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sangat sulit menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Dr. H. Fatkhul Anam, M.Si, selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Sidoarjo
2) Ibu Zulifah Chikmawati, S.Sos.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
3) Bapak Kafidin Muzakki, S.E.,M.Ak, selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
4) Bapak Chairil Anwar, S.P.,M.Ak, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran.
5) Ibu Dian Fahriani S.E., MSA, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran.
6) Ibu Hj. Ummu Faizah, S.Pd , selaku Kepala SMK PLUS NU Sidoarjo yang
telah banyak membantu dalam memperoleh data yang penulis perlukan.
7) Papa, mama, kakak yang telah memberikan dukungan material dan moral.
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari semua pihak,
penulis harapkan demi perbaikan. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Sidoarjo,15 April 2020
Penulis
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Di buat di : Sidoarjo
Pada tanggal : 15 April 2020
Yang Menyatakan
vii
ABSTRAK
Nama : Lyvia Yudian Anthar Bangsa
Program Studi : Akuntansi
Judul : Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru
dan Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo
Dosen Pembimbing : Chairil Anwar, S.P.,M.Ak
Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan dan fungsi yang sangat
penting bagi terciptanya tujuan organisasi. Meningkatkan prestasi kerja
merupakan cara untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan. Cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan prestasi kerja diantaranya dengan memberikan gaji
yang adil sesuai dengan peraturan yang sedang berlaku, memberikan insentif
sebagai salah satu bentuk motivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah Gaji dan Insentif berpengaruh signifikan secara parsial dan
simultan terhadap Prestasi Kerja Guru dan Karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo.
Populasi pada penelitian ini adalah jumlah keseluruhan dari guru dan karyawan
SMK PLUS NU SIDOARJO yang berjumlah 53 orang. Pengambilan sampel 47
Karyawan dilakukan dengan teknik slovin dengan derajat kepercayaan 95%, maka
tingkat kesalahan adalah 5% .
Uji instrumen dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, dengan
mempertimbangkan syarat uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis
yang digunakan adalah uji statistik secara parsial uji t dan dengan taraf signifikan
α = 5% dan uji statistik secara simultan uji F. Penganalisaan data menggunakan
program SPSS.
Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi melalui SPSS dapat diketahui
bahwa variabel gaji berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Guru dan
Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo, terlihat dari nilai t-hitung (13,295) lebih
besar dari nilai t-tabel (1,679). Variabel Insentif juga memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap Prestasi Kerja Guru dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo,
terlihat dari nilai t-hitung (2,970) lebih besar dari nilai t tabel (1,679). Secara
simultan gaji dan insentif juga berpengaruh signifikan, terlihat dari hasil
pengujian signifikan sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai 0,000 lebih kecil
dari 0,05 dan nilai Fhitung 293,757 lebih besar dari Ftabel 3.20. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Gaji dan Insentif secara parsial maupun secara simultan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap terhadap Prestasi Kerja Guru
dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo.
Kata kunci: Gaji, Insentif, Prestasi Kerja
viii
ABSTRACT
Nama : Lyvia Yudian Anthar Bangsa
Program Studi : Akuntansi
Judul : Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru
dan Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo
Dosen Pembimbing : Chairil Anwar, S.P.,M.Ak
Human resource management has a very important role and function for
the creation of organizational goals. Improve work performance is the key to
achieve the organization/company goals. The ways that can be done to enhance
work performance are provide a fair salary in accordance with applicable
regulations, provide incentive as a form of motivation. The aim of this research is
to know wether the salary and incentive can be significantly influence partially
and simultas against teacher and employee work performance at SMK Plus NU
Sidoarjo. The population of this research is total number of teachers and employee
at SMK Plus NU Sidoarjo which consist of 53 persons. Sampling of 47 employees
are done by slovin technique with a 95% confidence level, the error rate is 5%.
The instrument test using the test of validity and reliability. Research
methodology that is used is multiple linear regression analyses by considering the
terms of the classic assumption test that is the normality test, multicollinearity
test, auto correlation test, and heteroscedasticity test. Hypothesis test that used
statistical test partially t test and with a significant level a=5% and simultaneous
statistical test F test. The analyzing data used SPSS program.
Based on the results of the calculation of the regression test via SPSS it can be
seen that salary variable has a significant effect on work performance of teachers
and employees on SMK Plus NU Sidoarjo, seen from the t-value (13,295) is
greater than t-table (1,679). Incentive value also give significant effect on teachers
and employyees work performance on SMK Plus Nu Sidoarjo, seen from the t-
value (2,970) is greater than t-table value (1,679). Simultaneously salary and
intensive also have a significant effect, seen from the results of significant testing
of 0,000 shows that value of 0,000 is smaller than 0,05 and value of F hitung 293,757
is greater than Fhitung 3,20. Therefore, can be conclude that Salary and Intensive
partially or simultaneously have a significan influence on teachers and employees
work performance on SMK Plus NU Sidoarjo.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PENGESAHAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
DAFTAR ISI x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Penelitian 5
1.4. Manfaat Penelitian 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis
2.1.1 Gaji 6
2.1.2 Insentif 12
2.1.3 Prestasi Kerja 21
x
2.2. Kajian Penelitian Terdahulu 28
2.3. Kerangka Berfikir 32
2.4. Hipotesis 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis atau desain penelitian 38
3.2 Tempat dan waktu penelitian 38
3.3 Populasi dan sampel penelitian 39
3.3.1 Populasi 39
3.3.2 Sampel 39
3.4 Jenis dan Sumber Data 40
3.5 Definisi operasional variabel 41
3.6 Teknik dan instrument pengumpulan data 43
3.7 Validitas dan reliabilitas instrument 44
3.7.1 Intrument Validitas 45
3.7.2 Instrument Reliabilitas 45
3.8 Teknik analisis data 47
3.8.1 Uji Kualitas Data 47
3.8.2 Uji Asumsi Klasik 50
3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda 53
3.8.4 Pengujian Hipotesis 53
3.8.5 Uji Koefisien 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 57
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 63
4.3 Analisa Data 68
4.3 Pembahasan 81
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan 85
5.2 Saran 86
DAFTAR PUSTAKA 87
DAFTAR LAMPIRAN 89
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sebuah badan usaha tidak terlepas dari adanya unsur 6M, yakni
mempunyai hubungan yang erat satu sama lain dan tidak dapat terpisahkan. Salah
satu unsur yang paling penting adalah Men (Manusia), dimana manusia sangat
manusia.
perusahaan tersebut telah memiliki modal dan juga teknologinya modern, karena
bagaimana majunya teknolog bila tidak ditunjangi dengan Tenaga Manusia maka
dalam kegiatannya tidak akan berjalan dengan efektif. Dengan demikian Sumber
Daya Manusia begitu penting dalam memberikan pengarahan dan bimbingan dri
khususnya.
sebuah badan usaha harus mengikuti segala perkembangan yang ada, terutama
1
Malayu, S.P, Hasibuan, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, edisi revisi, cetakan keenam belas,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.9
Kewajiban perusahaan kepada pegawainya baik dalam bentuk gaji atau upah,
lingkungan pekerjaan dan juga penghargaan terhadap kinerja yang telah dilakukan
karyawan.
langsung dan non langsung, financial ataupun non financial harus adil kepada
yakni gaji atau upah, tunjangan, bonus atau insentif, dan komisi. Sedangkan
potensi denagn baik guna tercapai tujuannya bersama. Oleh sebab itu, dalam
Kinerja karyawan sangat berkaitan dengan Gaji dan Insentif yang akan
bekerja yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kinerjanya dalam sebuah
secara periodik (biasanya sebulan sekali). Karyawan yang menerima gaji, pada
2
umumnya telah menjadi karyawan tetap yang telah lulus dari masa percobaan”.
Insentif bisa menjadi salah satu hal yang sangat diperlukan dalam
memotivasi dan prestasi kerja karyawan, karena insentif sangat efektif dalam
memacu prestasi karyawan agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal)
penghasilan baik berupa uang, barang, dan lain-lain yang diberikan guna untuk
meningkatkan gairah dalam bekerja. Arti lainnya dari kata insentif adalah uang
perangsang.”
prestasi. Adapun beberapa prestasinya yang telah diraih yaitu, SMK Plus NU
adalah sekolah pertama berbasis teknologi dan ter- Akreditasi “A” tahun ajaran
merupakan salah satu hasil sebuah prestasi para Guru dan karyawan dalam
memberikan gaji dan insentif yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
dalam hal ini mampu mendorong efektifitas dan optimalitas kegiatan operasional
sekolah.
3
Namun disisi lain, masih terdapat beberapa guru dan karyawan yang masih
sering meninggalkan jam kerjanya ditandai dengan adanya jam kosong di kelas
dan siswa berkeliaran di luar kelas. Hal ini dapat mengakibatkan reputasi SMK
dan ketepatan absensi guru merupakan sebuah indikator penting dalam penilaian
dan ketertiban yang masih belum sesuai, sehingga penulis tertarik untuk
NU SIDOARJO”.
rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang akan diteliti, yakni :
4
1.3. Tujuan Penelitian
Ulama Sidoarjo.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Gaji
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja
dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat
Sedangkan menurut Thamrin (2014 : 151), “Gaji adalah balas jasa yang
dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang
pasti. Artinya, gaji tetap dibayarkan walaupun pekerja tidak masuk kerja).” Dan
Edy Sutrisno (2019 : 183) mengatakan, “Gaji adalah kompensasi yang diberikan
yang menerima gaji, pada umumnya telah menjadi karyawan tetap yang telah
bersifat tetap, artinya jumlahnya diberikan setiap bulan yang besarnya bervariasi
sesuai dengan golongan atau kepangkatan yang diembannya. Besarnya gaji juga
6
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
7
bersangkutan mungkin sudah tidak menjabat pada posisi tersebut lagi, sehingga
demikian, selain menerima gaji pokok yang besarnya telah ditentukan, pada
umumnya setiap karyawan juga akan menerima berbagai macam tunjangan serta
perusahaan. Secara umum dapat dikatakan, bahwa komponen gaji yang diterima
seseorang, pada umumnya terdiri atas : Gaji Pokok, Aneka tunjangan, aneka
Potongan.
Menurut Dale Yoder (Mokijat,2002), “Gaji yang cukup tinggi dapat menarik
kerja untuk mendapatkan karyawan yang cakap. Oleh sebab itu, perusahaan
3. Menjamin Keadilan
5. Mengawasi biaya
6. Menaati Undang-Undang
Menurut Susilo Martoyo dalam Sitina (2016 : 16) , tujuan pemberian gaji :
Fungsi gaji ini untuk menggambarkan bahwa pemberian gaji yang cukup
2017, terdapat lima indikator dalam penentuan gaji karyawan yakni sebagai
berikut :
1. Golongan
kecilnya gaji serta fasilitas yang akan mereka terima dari perusahaan.
2. Jabatan
3. Masa Kerja
4. Pendidikan
5. Kompetensi
2. Kenaikan Gaji Pokok berkala Guru/Karyawan Tetap per 2 tahun sekali dengan
pelajaran.
Tabel 2.1
Gaji Pokok Guru/Karyawan SMK Plus NU Sidoarjo
No. Golongan Gaji Pokok dalam Jam
1 IA 20
2 IB 22
3 IC 24
4 ID 26
5 II A 30
6 II B 32
7 II C 34
8 II D 36
9 III A 40
10 III B 42
11 III C 44
12 III D 46
13 IV A 50
14 IV B 52
15 IV C 54
16 IV D 56
17 IV E 60
Sumber : PC/SK/0301/A-6/VI/2014
2.1.2 Insentif
yang dapat dikaitkan dengan langsung ataupun tidak langsung dengan standar
yang diberikan untuk meningkatkan gairah kerja. Arti lainnya dari kata insentif
kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini
kompensasi”. Mengutip teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2016 : 242) juga
sangat ditentukan dari ketelitian dan keahlian pimpinan sebagai penentu kebijakan
tersebut diberlakukan. Maka insentif akan menjadi sebuah alat yang dapat
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat dan optimal dalam meningkatkan
prestasi kerjanya. Insentif ada beberapa macam, hal ini karena pelaksanaan
Menurut Mondy dan Noe dalam Rozi (2012 : 12) insentif terbagi menjadi :
1. Financial insentive
2) Komisi.
b. Finansial insentif secara tidak langsung, terdiir dari semua balas jasa finansial
1) Tunjangan-tunjangannya
2) Asuransinya
Non financial insentive terdiri dari berbagai kepuasan yang telah diterima
seseorang dari pekerjaannya itu sendiri, atau berupa lingkungan fisik tempat ia
Kepuasan yang berasal dari suatu lingkungan kerja adalah rekan kerjanya
yang menyenangkan, atasan yang berkompoten dan kondisi kerja kondusif. Baik
memiliki hubungan yang berkaitan erat satu sama lainnya dan saling melengkapi
maupun keluar dari sebuah isntansi perusahaan, maka tenaga yang semacam ini
maupun yang bersifat pengakuan, pemberian pujian, serta perlakuan baik dari
atasannya.
1. Piece work
Piece work ialah teknik yang digunakan untuk mendorong kerja pegawai
produksi.
2. Bonus
Bonus yaitu insentif yang diterima karyawan ketika dapat bekerja dengan
3. Komisi
5. Kurva “kematangan”
Insentif yang diberikan untuk tenaga kerja karena masa kerja dan
golongannya serta gaji tidak dapat mencapai penghasilan lebih tinggi lagi,
1. Amount of output
2. Quality of output
telah ditetapkan. Semakin tinggi target yang dicapai pegawai maka insentif
4. Amount of profit
5. Cost effeciency
1. Bagi Perusahaan
terhadap perusahaan.
2. Bagi Pegawai
gaji pokok.
1. Kinerja
2. Lama Kerja
hari, per minggu ataupun per bulan. Memang ada kelemahan dan
a. Kelemahan
b. Kelebihan
3. Senioritas
4. Kebutuhan
pegawai. Yang memounyai arti bahwa insentif yang diberikan ialah wajar
a. Keadilan
Dalam sistem insentif tidak harus sama rata, tetapi harus sesuai terkait
b. Kelayakan
6. Evaluasi Jabatan
lainnya dalam sebuah perusahaan. Ini berarti nilai relatifnya atau harga
Menurut KBBI, “Pretasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang
dari prestasi kerja adalah kinerja.” Menurut Dr. Kasmir, (2016 : 182) menyatakan
bahwa “Kinerja adalah Hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam
“Kinerja adalah segala fungsi dari interaksi antara kemampuan atau ability (A),
Menurut Hasibuan (2016 : 94) bahwa, “Prestasi kerja adalah suatu hasil
menyatakan bahwa, “Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Adanya faktor untuk mendorong pegawai agar bekerja lebih giat dan
1. Gaji cukup
karyawan yang telah diajarkan dengan sistematis, dan prestasi kerja adalah hasil
hal. Hal yang utama yang ada pada penilaian prestasi kerja ini mencakup kriteria
1. Rating Scale.
Bentuk penilaiannya prestasi kerja yang tertua dan yang paling banyak
digunakan. Pada metode ini, evaluasi subyektif dapat dilakukan oleh seorang
2. Checklist.
Seperti halnya pada metode rating scale, seorang penilai biasanya atasannya
dapat ditentukan.
Metode peristiwa kritis ialah metode penilaian yang berdasarkan pada catatan
lapangan.
Bila jumlah pekerjaannya terbatas penilaian prestasi kerja didasarkan dari tes
Methode.
harus ditetapkan dengan baik, jujur, objektif sesuai dengan kenyataan yang ada.”
Akan tetapi, karena adanya kendala “Hallo effect dan tolok ukur penilaian” maka
1. Hallo Effect adalah kesalahan yang biasa dilakukan oleh penilainya, karena
yang dikenal atau sahabat. Sebaliknya terhadap karyawan yang kurang dikenal
Adanya kesulitan untuk dapat menetapkan tolok ukur dari beraneka macam
lapangan atau jabatannya dan unsur yang harus dinilai. Tetapi juga sukar
1. Kesetiaan
organisasi.
2. Prestasi kerja
Penilainya akan menilai hasil kerjanya yang kualitas maupun kuantitas yang
3. Kejujuran
4. Kedisiplinan
5. Kreativitas
6. Kerjasama
7. Kepemimpinan
8. Kepribadian
9. Prakarsa
Penilai juga akan memberikan menilai kemampuan berpikir yang orsinil dan
10. Kecakapan
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak
SMK meliputi :
1. Kompetensi Kepribadian
2. Kompetensi Pedagogik
dimilikinya.
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua/wali peserta didik,
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Badriah Djula pada tahun 2015
menganalisis data digunakan uji regresi dan uji korelasi linier sederhana. Dengan
Kerja) pada Plaza Amanda Jaya, yakni sebesar 14,44 % variasi yang terjadi pada
baterai yuasa. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier sederhana,
terhadap kinerja karyawan di PT. Riau Indotama Abadi Pekanbaru. Dengan bukti
hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa t lebih besar dari t tabel adalah
6,720 t> t tabel 2,045 dan Sig. (0,000) <0,05. Pemberian insentif dapat menjadi
sumber motivasi bagi karyawan untuk bekerja sesuai dengan standar perusahaan
menunjukkan bahwa t lebih besar dari t tabel adalah 6,720 t> t tabel 2,045 dan
2016 ini dengan mengambil judul “Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Serba Mulia Auto di Kabupaten Kutai Barat. Metode alat
parsial variabel Gaji dan Insentif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pada PT. Serba Mulia Auto di Kabupaten Kutai Barat. Dari hasil perhitungan
variabel Gaji sebesar 3,065 t tabel sebesar 1,7011den sedangkan Insentif (X) t
hitung sebesar 3,462 dan t tabel sebesar 1,7011 Ho di tolak dan Ha di terima
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anna Nur Jannah (2017) yang
berjudul “Pengaruh Gaji, Insentif, dan Bonus terhadap Prestasi Kerja Karyawan
diterbitkan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaji, insentif,
dan bonus secara parsial dan simultan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT
menggunakan alat analisis uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi
linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2). Hasil pengujian
hasil pengujian secara simultan menunjukkan variabel gaji, insentif, dan bonus
pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Insentif terhadap Prestasi Kerja
70% dan sisanya 30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk
sebesar 0,679 dan rtabel sebesar 0,334, artinya rhitung > rtabel yaitu 0,679 > 0,33.
terhitung sebesar 5,312 dan ttabel sebesar 1,70. Dari hasil tersebut maka diperoleh
thitung > ttabel yaitu 5,312 > 1,70, sehingga diperoleh kesimpulan dalam
penelitian ini adalah ada pengaruh yang berarti antara pemberian insentif terhadap
variabel atau lebih. Penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih
pengaruh dari variabel bebas terhadp variabel terikat. Model analisis dibawah ini
diasumsikan bahwa Gaji (X1), Insentif (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y) Guru dan
Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo. Adapun model analisis yang menjadi dasar
GAJI
(X1) H1
PRESTASI KERJA
H3
(Y)
INSENTIF H2
(X2)
KET :
= Garis Parsial
= Garis Simultan
H3 = Gaji (X1) dan Insentif (X2) berpengaruh terhadap Prestasi Kerja (Y)
penelitian dengan tujuan agar sebuah variabel penelitian dapat ditingkatkan dan
adil
b. Pemberian insentif diberikan secara
layak dan karyawan puas
c. Perhitungan insentif mudah
dipahami
6. EVALUASI JABATAN
a. Pemberian insentif sesuai jabatan
yang diterima
PRESTASI 1. KESETIAAN 1. KESETIAAN
KERJA 2. PRESTASI a. Penilai Mengukur Kesetiaan
(HASIBUAN, KERJA Pegawai Terhadap Pekerjaannya,
2016 : 95) 3. KEDISIPLINA Jabatan Dan Organisasi.
N 2. PRESTASI KERJA
4. KREATIVITA a. Pekerjaan selalu diselesaikan oleh
S karyawan dengan tuntas dan
5. KERJASAMA memadai sehingga memiliki
kualitas yang dapat diandalkan
b. Karyawan selalu berusaha
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan bidang
pekerjaannya.
c. Karyawan berani mengambil
keputusan dalam menghadapi
masalah guna menyelesaikan
masalah
3. KEDISIPLINAN
a. Karyawan Datang tepat waktu
b. Karyawan Pulang tepat waktu
c. Dapat menyelesaikannya tugas
sesuai batas waktu yang ditentukan
d. Karyawan selalu mengutamakan
kepentingan perusahaan
e. Karyawan mematuhi peraturan-
peraturan yang berlaku
4. KREATIVITAS
a. Dapat memberikan gagasan
kreatifnya diluar rutinitas
pekerjaan
b. Dapat memberikan ide-ide baru
guna untuk kemajuan
5. KERJASAMA
a. Mampu melakukan kerjasama
dengan karyawan lain
b. Bersedia untuk berpartisipasi
2.4 Hipotesis
dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Selanjutnya hipotesis ini diuji oleh peneliti
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaji (X1) terhadap Prestasi
H1 : Terdapat pengaruh yang positif secara signifikan antara Gaji (X1) terhadap
Sidoarjo.
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaji (X1) dam Insentif
(X2) terhadap Prestasi kerja (Y) Guru dan Karyawan di SMK Plus NU
Sidoarjo.
H3 : Terdapat pengaruh yang positif secara signifikan antara Gaji (X1) dan
Plus NU Sidoarjo.
METODE PENELITIAN
meneliti pada populasi dan sampel tertentu untuk menguji hipotesis yang telah
dianalisis berbentuk angka yang bersifat obyektif, rasional, dapat diukur, serta
sistematis.
berada di Jalan. Monginsidi Kavlingan DPR No.05. serta akan dilaksanakan pada
38
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
39
3.3.1 Populasi
kesimpulannya.” Populasi pada penelitian ini adalah jumlah keseluruhan dari guru
yang tersebar dalam 3 (tiga) jabatan seperti didalam tabel 3.1. dibawah ini :
Tabel 3.1.
Jenis Kelamin
Jabatan Jumlah
L P
Guru 14 23 37
Tata Usaha 3 7 10
Karyawan 6 0 6
Total 23 30 53
Sumber : Tata Usaha SMK PLUS NU SIDOARJO
3.3.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun sampel dan populasi
yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata
lain sampel adalah bagian dari populasi, untuk mewakili populasi dalam arti
Jumlah populasi yang ada pada penelitian ini adalah seluruh Guru dan
kesalahannya ialah 5%. Sehingga peneliti akan dapat menentukan batas minimal
n = N
1 +Ne²
n = 53
1 +53 (5%)2
n = 53
1 + 53 (0,0025)
n = 53
1 + 0,13
n = 46,90 atau = 47
penelitian adalah dari mana data dapat diperoleh, ada dua sumber data dalam
penelitian ini:”
a. Data Primer
Menurut Arikunto dalam Anwar (2019 : 18), “Data Primer yaitu sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, yaitu subyek
penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel yang akan diteliti
ataupun data yang diperoleh dari responden secara langsung.” Data yang penulis
peroleh dan dikumpulkan langsung dari SMK Plus NU Sidoarjo dan akan
mengolahnya untuk mendapatkan data yang dapat sesuai dengan daftar pertanyaan
dikuesioner.
b. Data Sekunder
Menurut Arikunto dalam Anwar (2019 : 18), “Data sekunder yaitu sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen.” Jadi, data sekunder dapat diperoleh dari dokumentasi
grafis seperti gambar tabel, foto, catatan, dan lain-lain. Data yang penulis peroleh
atau kumpulkan dari pihak SMK Plus NU Sidoarjo dapat berupa laporan maupun
arsip dari sumber yang ada di sekolah yang diolah/ disusun yang berkaitan dengan
penelitian ini.
(1) Gaji yaitu kompensasi yang akan diberikan kepada karyawan/karyawati secara
umumnya telah menjadi karyawan tetap yang telah lulus dari masa percobaan.
(2) Insentif Menurut KBBI, “Insentif adalah tambahan penghasilan (uang, barang
yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.” Variabel
dependen pada penelitian ini adalah Prestasi Kerja. Menurut Hasibuan (2016 :
94), “Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
dengan skala ukuran tertentu misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio.”
peneliti, yaitu:
Penggunaan Kuisioner, yaitu responden dalam hal ini guru dan karyawan
SMK PLUS NU SIDOARJO dimohon untuk dapat mengisi quesioner yang sudah
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti sehingga jumlah instrumen
yang digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang
dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen
interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan
digunakan oleh peneliti menggunakan skala likert yang berarti untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Penelitian dan fenomena sosial ini telah diterapkan secara spesifik oleh
peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian, maka variabel yang
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
Jawaban dari item instrumen yang akan menggunakan skala Likert memiliki
gradasi dari yang sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju, untuk
keperluan dari analisis kuantitatif setiap jawaban dari responden akan dinilai
Dari tabelnya diatas bisa dilihat dari jawaban dan bobot skor untuk item
instrumen dari pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Bobot skornya ini akan
telah diberikan.
Hal yang harus dibedakan antara penelitian yang valid dan reliabel dengan
instrumennya yang valid dan reliabel. Hasil penelitiannya yang valid jika terdapat
kesamaan antara data terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada obyek
yang akan diteliti. Sedangkan, hasil penelitian dapat dikatakan realibel jika
pengukuran yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.” Adapun cara yang dapat dilakukan untuk pengujian validitas ialah :
diperkuliahan.”
dilapangan.”
1. Test-retest
beberapa kali pada responden, jadi hal ini instrumennya sama, respondennya
2. Equivalent
berbeda.”
3. Gabungan
responden yang sama. Cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua.
Analisis data yakni suatu metode untuk dapat mengolah data menjadi
dan juga mempunyai manfaat untuk dapat menemukan sebuah solusi dari
sehingga datanya yang berbentuk angka tersebut dapat diolah kembali dengan
data ini tergantung pada jenis penelitian dan metode yang digunakan untuk
penelitian.
1. Uji Validitas
sah/valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas sebagai salah satu derajat ketepatan
dibuat terebut valid atau tidak. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan
untuk mengetahui kuisioner yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa
jumlah sampel
3. Nilai Sig ≤ α.
n (XY) - (X)(Y)
r hitung=
[n(X2) - (X)2] [n (Y)2 - (Y)2]
Dimana :
n = Jumlah sampel
Y = Skor total
masing butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-
hitung yang merupakan nilai corrected item-total correlation > 0,30.” Uji
2. Uji Realibilitas
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data
yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh instrumen yang tidak
metode split half item tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
item ganjil dan kelompok item genap. Masing-masing kelompok skor tiap
sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,7 maka dikatan item tersebut
berikut:
Dimana :
r = koefisien korelasi
n = Banyaknya responden
sebagai berikut:
r= 2 rb
1 + rb
Dimana :
r = nilai reliabilitas
1. Uji Normalitas
dan variabel bebas memiliki distribusi normal.” Ada dua cara yang
2. Uji Multikolinieritas
melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF). Kedua ukuran
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
(karena VIF =1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
3. Uji Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas.
b. Apabila nilainya t-hitung lebih kecil dari pada nilainya t-tabel dengan
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
berkorelasi dengan nilai variabel itu sendiri, baik dari nilai periode
keadaan di mana pada model regresi ada korelasi antara residual pada
regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode
keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium) jika dua atau lebih
turunkan nilainya).”
Y = ɑ + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan:
Y = Prestasi Kerja
ɑ = Konstanta
β1 = Koefisien untuk variabel Gaji
β2 = Koefisien untuk variabel Insentif
X1 = Gaji
X2 = Insentif
e = Standart Error (error term)
3.8.4 Uji Hipotesis
1. Uji t
variabel bebas yaitu Gaji dan Insentif terhadap variabel terikat yaitu
kepercayaannya.
Menurut Ghozali (2011 : 101 ), “Apabila sig t lebih besar dari 0,05
maka H0 diterima, dan sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0,05, maka H0
a. Apabila taraf signifikannya lebih kecil dari ɑ < 0,05 berarti variabel
b. Apabila taraf signifikannya lebih besar dari ɑ > 0,05 berarti variabel
2. Uji F
variabel terikat. Model regresi linier berganda yang telah dijelaskan diatas
bertujun untuk menguji keseluruhan variabel bebas yaitu Gaji dan Insentif
terhadap variabel terikat yaitu Prestasi Kerja yang dilakukan secara bebas
a. Jika nilai signifikannya < 0,05, maka Ha akan diterima dan Ho akan
b. Jika nilai signifikannya > 0,05 maka Ha akan ditolak dan Ho akan
1. Korelasi (R)
dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh disebabkan oleh variabel
variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel.
Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1). Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien
Misalnya :
turun.
2. Determinan (KD)
kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih
Rumus :
KD = ( r )2 x 100 %
terdapat di JL. Monginsidi Kav. DPR, Perum Bluru Permai, Kel. Sidoklumpuk,
Kec. Sidoarjo Kota, Kab. Sidoarjo 61218. Dengan spesifikasi keahlian Farmasi,
Visual (DKV), yang pada tanggal 21 Oktober 2010 telah mendapat ijin
profesional, kreatif, dinamis dan inovatif serta memiliki integritas yang tinggi,
1. Shiddiq (Ber-Kejujuran)
2. Istiqamah (Disiplin)
4. Amanah (Terpercaya)
karyawan, serta masyarakat, SMK Plus Nahdlatul Ulama Sidoarjo telah meraih
berbasis teknologi dan ter- Akreditasi “A” tahun ajaran 2019 di Sidoarjo, meraih
57
.Unggul Dalam Mutu Berpedoman Pada Al Qur’an Dan Akhlak Yang Mulia
modern untuk daya nalar berfikir kritis, kreatif dan inovatif dalam rangka
Indonesia.
Keterangan :
motivator yang baik dari segi dalam maupun luar sekolah. Jadi, tugas
penilaian dan juga bimbingan bagi guru dan karyawan disekolah, serta
dikurikulum.
pendidikan
ketatausahaan sekolah
belajar mengajar, dan juga menyusun kriteria untuk kenaikan kelas serta
kurikulum.
mencatat alat peraga olahraga, mencatat semua barang atau alat yang
yang mewakili sekolah jika ada kegiatan diluar sekolah seperti lomba,
program kerja.
Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
laki-laki 22 47%
Perempuan 25 53%
47 100%
Sumber: data diolah dengan MS. Excel
JENIS KELAMIN
53% 47%
laki-laki perempuan
sudah ditampilkan dalam tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa
yakni 53%, sedangkan laki-laki 43% karena jumlah guru dan karyawan
Usia
Frekuensi Persentase
20-30 th 17 36%
30-40 th 24 51%
40-50 th 5 11%
> 50 th 1 2%
47 100%
Sumber: data diolah dengan MS. Excel
usia
40-50
th > 50 th 20-30
11% 2% th 20-30 th
36% 30-40 th
40-50 th
> 50 th
30-40
th
51%
orang atau sekitar 36%, rentang usia 30-40 tahun berjumlah 24 orang
atau sekitar 51%, rentang usia 40-50 tahun berjumlah 5 orang atau
sekitar 11%, dan rentang usia > 50 tahun berjumlah 1 orang atau sekitar
2%. Jadi, responden yang terbanyak pada penelitian kali ini adalah
karyawan berada pada masa yang sangat produktif, dan rasa memiliki
Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentase
SMA/SMK 5 11%
DIPLOMA 3 1 2%
S1 36 76%
S2 5 11%
47 100%
Sumber: data diolah dengan MS. Excel
Chart Title
S2
11% SMA/SMK
DIPL SMA/SMK
11%
OMA
3 DIPLOMA 3
2% S1
S2
S1
77%
Dari data tabel dan diagram yang disajikan diatas dapat dilihat
PLUS NU Sidoarjo.
Lama Kerja
Frekuensi Persentase
1-2 tahun 3 7%
3-5 tahun 10 21%
5-10 tahun 34 72%
47 100%
Sumber: data diolah dengan MS. Excel
Chart Title
1-2 th
6% 1-2 th
3-5 th 3-5 th
21% 5-10 th
5-10 th
72%
responden yang masa kerja 1-2 tahun berjumlah 3 orang atau sekitar
orang atau sekitar 21%, kemudian untuk masa kerja 5-10 tahun cukup
masa kerja 5-10 tahun, dalam masa kerja ini responden masuk dalam
masing butir pernytaan kuesioner dengan nilai rata-rata dari semua butir
1. Jika r_ hitung > r -tabel maka butir pernytaan dapat dinyatakan valid.
Diketahui:
dibawah ini:
dimana dalam hasil uji validitas dari setiap variabel dapat dinyatakan
valid. Hal ini ditinjau dari hasil perbandingan antara r_ hitung yang lebih
pertanyaannya yang ada dalam penelitian kali ini layak untuk digunakan
uji selanjutnya.
adalah apabila cronbach’s alphaa lebih besar dari 0,6, maka butirnya
instrumen variabel:
Nilai
Taraf
Variabel Cronbach's Keterangan
Signifikansi
Alpha
Gaji ( X1) 0,890 0,6 Reliabel
Insentif (X2) 0,756 0,6 Reliabel
Prestasi Kerja 0,958 0,6 Reliabel
dengan nilai cronbach’s alpha pada setiap variabel besar dari 0,6.
1. Ujii Normalitas
Unstandardized
Residual
N 47
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 3.47636435
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .087
Negative -.071
Test Statistic .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
1 (Const
2.779 6.652 .418 .678
ant)
a. Dependent Variable: Y
3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
heteroskedastisitas.
4. Ujii Autokorelasi
Model Summaryb
Negatif).
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
Dimana Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
satuan.
dari variabel terikat yaitu Prestasi Kerja (Y) sebesar 2,804 satuan
dari variabel terikat yaitu Prestasi Kerja (Y) sebesar 0,582 satuan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Total 7978.809 46
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
F hitung adalah 293,757. Hal tersebut menyatakan bahwa nilai F-hitung >
(jumlah sampel)-k.
Model Summaryb
bebas yang diteliti antara lain: Gaji dan Insentif serta untuk
koefisien determinan.
Model Summaryb
4.4 Pembahasan
menunjukkan bahwa nilainya tersebut 0,000 < 0,05 dan nilainya t hitung
kemudian hasil n-1 dapat dilihat pada formnya t-tabel. Jadi, penelitian ini
jumlah sampelnya berjumlah 47-1=46 dan bila dilihat dari formnya t-tabel
1,679.
yang kuat terhadp variabel (Y) kinerja karyawan pada PT.Serba Mulia
pada taraf nyata 5 persen. Ini berarti variabel gaji secara statistik
0,005 menunjukkan bahwa nilainya tersebut 0,005 < 0,05 dan nilai t-hitung
2,970 > t-tabel 1.679. Hal ini menunjukkan bahwa H2 “Insentif berpengaruh
berasal dari n-1 (n merupakan jumlah sampel) yang kemudian hasilnya n-1
dapat dilihat pada form t-tabel. Jadi, penelitian ini jumlah sampel
untuk Insentif finansial, diketahui t hitung (3,186) > t tabel (2,037) atau
diketahui t hitung (2,434) > t tabel (2,037) atau Signifikan (0,026) < 0,05.
4.4.3 Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru dan
sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilainya tersebut 0,000 < 0,05 dan nilai
Fhitung 293,757 > Ftabel 3.20. Hal ini menunjukkan bahwa H3 “ Gaji dan
yang kemudian hasilnya n-1 dapat dilihat pada formnya F-tabel. Jadi,
penelitian ini jumlah sampelnya berjumlah 47-1= 46 dan bila dilihat dari
guru sudah sangat baik untuk memberikan pelayanan bagi siswa/siswi SMK
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
(13,295) yang lebih besar dari nilai t-tabel (1,679) atau nilai signifikansi
0,000 lebih kecil dari 0,05. Koefisien ini menunjukkan pengaruh yang
di SMK PLUS NU. Gaji dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi
tujuan sekolah.
Prestasi Kerja Guru dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo, terlihat dari
nilai t-hitung (2,970) yang lebih besar dari nilai t tabel (1,679) atau nilai
85
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
86
organisasi. Pemberian insentif merupakan salah satu hal pokok yang harus
disebabkan oleh besar kecilnya insentif yang diterima. Apabila guru dan
dalam bekerja, maka guru dan karyawan tersebut cenderung malas bekerja
dan tidak bersemangat yang pada akhirnya mereka akan bekerja semaunya
3. Dari hasil yang dilakukan peneliti yakni pengujian regresi linier berganda
SPSS, disimpulkan bahwa: Gajii dan Insentif secara parsial ataupun secara
Guru dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo, terlihat dari hasil penelitian
tersebut 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai Fhitung 293,757 lebih besar dari
Ftabel 3.20.
nilai t-hitung gaji (13,295) lebih besar nilai t-hitung Insentif (2,970).
5.2 Saran
1. Gaji dan Insentif yang diberikan SMK PLUS NU Sidoarjo kepada guru
dan karyawan harus lebih baik lagi mengingat kebutuhan guru dan
lain yang dapat berpengaruh terhadap Prestasi Kerja guru dan karyawan.
BUKU
Hasibuan, Melayu S.P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
E-JURNAL
Anwar, Chairil. 2019. Implimentasi Soft Skill dan Etos Kerja dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan Pt. Surya Indo Plastik Sidoarjo. Sidoarjo
Irawan, Muhammad Rizal Nur. 2018. Pengaruh Gaji Dan Insentif Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Mahkota Sakti Jaya Sidoarjo.
Lamongan. Journal Vol.1, No.1; Januari 2018 cetak / Vol.1, No.1; April
2018 online, 36 – 41 ISSN: 2614-3968 cetak / ISSN: 2615-6237 online.
87
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
89
Nurjanah, Ana. 2017. Pengaruh Gaji, Insentif, Dan Bonus Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan Pada Pt Matahari Department Store Kediri. Kediri.
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERATURAN
Lampiran
Lampiran