Anda di halaman 1dari 107

PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI

KERJA GURU DAN KARYAWAN


DI SMK PLUS NU SIDOARJO

SKRIPSI

LYVIA YUDIAN ANTHAR BANGSA

C24160010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2020

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI
KERJA GURU DAN KARYAWAN
DI SMK PLUS NU SIDOARJO

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi

LYVIA YUDIAN ANTHAR BANGSA

C24160010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2020

i
PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI
KERJA GURU DAN KARYAWAN
DI SMK PLUS NU SIDOARJO

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi

LYVIA YUDIAN ANTHAR BANGSA

C24160010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2020

ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana, baik di Universitas Nahdlatul Ulama
maupun di perguruan tinggi lain
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Sidoarjo, 15 April 2020


Yang membuat pernyataan ini,

( Lyvia Yudian Anthar Bangsa)


(C24160010)

iii
PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI
KERJA GURU DAN KARYAWAN
DI SMK PLUS NU SIDOARJO

SKRIPSI

LYVIA YUDIAN ANTHAR BANGSA


C24160010

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji


pada tanggal ……………..

DEWAN PENGUJI :
Pembimbing 1 : Chairil Anwar, S.P.,M.Ak (..................................................)

Pembimbing 2 : Dian Fahriani S.E., MSA (..................................................)

Penguji 1 : Kafidin Muzakki, S.E.,M.Ak ( )

Penguji 2 : Dian Fahriani S.E., MSA (..................................................)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi

Zulifah Chikmawati, S.Sos.,MM Kafidin Muzakki, S.E., M.Ak


NIK. 19830201 020919 390
NIK. 19720923 251014 324

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :


NAMA : LYVIA YUDIAN ANTHAR BANGSA
NIM : C24160010
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP
PRESTASI KERJA GURU DAN KARYAWAN DI
SMK PLUS NU SIDOARJO

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Dewan Penguji :
Pembimbing 1 : Chairil Anwar, S.P.,M.Ak (..................................................)

Pembimbing 2 : Dian Fahriani S.E., MSA (..................................................)

Penguji 1 : Kafidin Muzakki, S.E.,M.Ak (..................................................)

Penguji 2 : Dian Fahriani S.E., MSA (..................................................)

Ditetapkan di :
Tanggal :

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Skripsi ini ditulis dengan judul “Pengaruh Gaji dan
Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru dan Karyawan di SMK Plus NU
Sidoarjo”.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sangat sulit menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Dr. H. Fatkhul Anam, M.Si, selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Sidoarjo
2) Ibu Zulifah Chikmawati, S.Sos.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
3) Bapak Kafidin Muzakki, S.E.,M.Ak, selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
4) Bapak Chairil Anwar, S.P.,M.Ak, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran.
5) Ibu Dian Fahriani S.E., MSA, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran.
6) Ibu Hj. Ummu Faizah, S.Pd , selaku Kepala SMK PLUS NU Sidoarjo yang
telah banyak membantu dalam memperoleh data yang penulis perlukan.
7) Papa, mama, kakak yang telah memberikan dukungan material dan moral.
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari semua pihak,
penulis harapkan demi perbaikan. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Sidoarjo,15 April 2020

Penulis

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, saya yang


bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Lyvia Yudian Anthar Bangsa
NIM : C24160010
Program Studi: Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetui untuk memberikan kepada


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty – Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA
GURU DAN KARYAWAN DI SMK PLUS NU SIDOARJO
beserta perangkat yang ada ( jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo berhak menyimpan,
mengalihmedia/ format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan Skripsi saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Di buat di : Sidoarjo
Pada tanggal : 15 April 2020
Yang Menyatakan

(Lyvia Yudian Anthar Bangsa)

vii
ABSTRAK
Nama : Lyvia Yudian Anthar Bangsa
Program Studi : Akuntansi
Judul : Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru
dan Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo
Dosen Pembimbing : Chairil Anwar, S.P.,M.Ak
Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan dan fungsi yang sangat
penting bagi terciptanya tujuan organisasi. Meningkatkan prestasi kerja
merupakan cara untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan. Cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan prestasi kerja diantaranya dengan memberikan gaji
yang adil sesuai dengan peraturan yang sedang berlaku, memberikan insentif
sebagai salah satu bentuk motivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah Gaji dan Insentif berpengaruh signifikan secara parsial dan
simultan terhadap Prestasi Kerja Guru dan Karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo.
Populasi pada penelitian ini adalah jumlah keseluruhan dari guru dan karyawan
SMK PLUS NU SIDOARJO yang berjumlah 53 orang. Pengambilan sampel 47
Karyawan dilakukan dengan teknik slovin dengan derajat kepercayaan 95%, maka
tingkat kesalahan adalah 5% .
Uji instrumen dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, dengan
mempertimbangkan syarat uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis
yang digunakan adalah uji statistik secara parsial uji t dan dengan taraf signifikan
α = 5% dan uji statistik secara simultan uji F. Penganalisaan data menggunakan
program SPSS.
Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi melalui SPSS dapat diketahui
bahwa variabel gaji berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Guru dan
Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo, terlihat dari nilai t-hitung (13,295) lebih
besar dari nilai t-tabel (1,679). Variabel Insentif juga memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap Prestasi Kerja Guru dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo,
terlihat dari nilai t-hitung (2,970) lebih besar dari nilai t tabel (1,679). Secara
simultan gaji dan insentif juga berpengaruh signifikan, terlihat dari hasil
pengujian signifikan sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai 0,000 lebih kecil
dari 0,05 dan nilai Fhitung 293,757 lebih besar dari Ftabel 3.20. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Gaji dan Insentif secara parsial maupun secara simultan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap terhadap Prestasi Kerja Guru
dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo.
Kata kunci: Gaji, Insentif, Prestasi Kerja

viii
ABSTRACT
Nama : Lyvia Yudian Anthar Bangsa
Program Studi : Akuntansi
Judul : Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru
dan Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo
Dosen Pembimbing : Chairil Anwar, S.P.,M.Ak

Human resource management has a very important role and function for
the creation of organizational goals. Improve work performance is the key to
achieve the organization/company goals. The ways that can be done to enhance
work performance are provide a fair salary in accordance with applicable
regulations, provide incentive as a form of motivation. The aim of this research is
to know wether the salary and incentive can be significantly influence partially
and simultas against teacher and employee work performance at SMK Plus NU
Sidoarjo. The population of this research is total number of teachers and employee
at SMK Plus NU Sidoarjo which consist of 53 persons. Sampling of 47 employees
are done by slovin technique with a 95% confidence level, the error rate is 5%.
The instrument test using the test of validity and reliability. Research
methodology that is used is multiple linear regression analyses by considering the
terms of the classic assumption test that is the normality test, multicollinearity
test, auto correlation test, and heteroscedasticity test. Hypothesis test that used
statistical test partially t test and with a significant level a=5% and simultaneous
statistical test F test. The analyzing data used SPSS program.
Based on the results of the calculation of the regression test via SPSS it can be
seen that salary variable has a significant effect on work performance of teachers
and employees on SMK Plus NU Sidoarjo, seen from the t-value (13,295) is
greater than t-table (1,679). Incentive value also give significant effect on teachers
and employyees work performance on SMK Plus Nu Sidoarjo, seen from the t-
value (2,970) is greater than t-table value (1,679). Simultaneously salary and
intensive also have a significant effect, seen from the results of significant testing
of 0,000 shows that value of 0,000 is smaller than 0,05 and value of F hitung 293,757
is greater than Fhitung 3,20. Therefore, can be conclude that Salary and Intensive
partially or simultaneously have a significan influence on teachers and employees
work performance on SMK Plus NU Sidoarjo.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iii

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI iv

HALAMAN PENGESAHAN v

KATA PENGANTAR vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Penelitian 5
1.4. Manfaat Penelitian 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis
2.1.1 Gaji 6
2.1.2 Insentif 12
2.1.3 Prestasi Kerja 21

x
2.2. Kajian Penelitian Terdahulu 28
2.3. Kerangka Berfikir 32
2.4. Hipotesis 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis atau desain penelitian 38
3.2 Tempat dan waktu penelitian 38
3.3 Populasi dan sampel penelitian 39
3.3.1 Populasi 39
3.3.2 Sampel 39
3.4 Jenis dan Sumber Data 40
3.5 Definisi operasional variabel 41
3.6 Teknik dan instrument pengumpulan data 43
3.7 Validitas dan reliabilitas instrument 44
3.7.1 Intrument Validitas 45
3.7.2 Instrument Reliabilitas 45
3.8 Teknik analisis data 47
3.8.1 Uji Kualitas Data 47
3.8.2 Uji Asumsi Klasik 50
3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda 53
3.8.4 Pengujian Hipotesis 53
3.8.5 Uji Koefisien 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 57
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 63
4.3 Analisa Data 68
4.3 Pembahasan 81
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan 85
5.2 Saran 86
DAFTAR PUSTAKA 87
DAFTAR LAMPIRAN 89

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Gaji Pokok 11


Tabel 2.3 Tabel Indikator Variabel 33
Tabel 3.6 Tabel Skala Likert 44
Tabel 3.8 Tabel Pengambilan Keputusan Autokolerasi 52
Tabel 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 63
Tabel 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 64
Tabel 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 66
Tabel 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja 67
Tabel 4.3.1 Hasil Uji Validitas Butir Kuisioner 69
Tabel 4.3.2 Hasil Uji Realibilitas Instrumen 71
Tabel 4.3.3 Uji Normalitas 72
Tabel 4.3.3 Uji Multikolinieritas 73
Tabel 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas 74
Tabel 4.3.3 Uji Autokorelasi 75
Tabel 4.3.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 76
Tabel 4.3.5 Hasil Uji Statistik t 78
Tabel 4.3.6 Hasil Uji Statistik Fisher (F) 79
Tabel 4.3.7 Hasil Uji Korelasi (R) 80
Tabel 4.3.8 Hasil Uji Determinan ( Adjusted R) 81

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir 32


Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK PLUS NU Sidoarjo 59
Diagram 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 64
Diagram 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 65
Diagram 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 66
Diagram 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja 67

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rekap Penelitian Terdahulu


Lampiran 2. Daftar Kuisioner
Lampiran 3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 1 tahun 2017
Lampiran 4. Peraturan Sistem Penggajian dan Tunjangan di SMK Plus
NU SIDOARJO
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6. Balasan Surat
Lampiran 7. Hasil SPSS
Lampiran 8. Dokumentasi

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam sebuah badan usaha tidak terlepas dari adanya unsur 6M, yakni

Money, Men, Methode, Material, Machines, dan Market1. Unsur tersebut

mempunyai hubungan yang erat satu sama lain dan tidak dapat terpisahkan. Salah

satu unsur yang paling penting adalah Men (Manusia), dimana manusia sangat

dominan terhadap perusahaan yang biasa disebut Karyawan/ Sumber daya

manusia.

Sumber Daya Manusia atau tenaga pekerja manusia, meskipun sebuah

perusahaan tersebut telah memiliki modal dan juga teknologinya modern, karena

bagaimana majunya teknolog bila tidak ditunjangi dengan Tenaga Manusia maka

dalam kegiatannya tidak akan berjalan dengan efektif. Dengan demikian Sumber

Daya Manusia begitu penting dalam memberikan pengarahan dan bimbingan dri

manajemen perusahaan pada umumnya dan manajemen sumberdaya manusia

khususnya.

Untuk tercapainya suatu tujuan dalam sebuah perusahaan, maka setiap

sebuah badan usaha harus mengikuti segala perkembangan yang ada, terutama

kemampuan perusahaan dalam memberikan motivasi para pegawai maupun

karyawan. Salah satu motivasi tersebut adalah memberikannya Hak dan

1
Malayu, S.P, Hasibuan, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, edisi revisi, cetakan keenam belas,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.9
Kewajiban perusahaan kepada pegawainya baik dalam bentuk gaji atau upah,

insentif, jaminan kesehatan, keselamatan, kondusifitas yang baik dalam

lingkungan pekerjaan dan juga penghargaan terhadap kinerja yang telah dilakukan

karyawan.

Kompensasi merupakan penghargaan yang diberikan karyawan secara

langsung dan non langsung, financial ataupun non financial harus adil kepada

karyawan/karyawati atas kinerja mereka untuk mencapai tujuan organisasi,

sehingga pemberian kompensasinya dibutuhkan oleh perusahaan yang berguna

untuk meningkatkan kinerja karyawan. Adapun bentuknya kompensasi financial

yakni gaji atau upah, tunjangan, bonus atau insentif, dan komisi. Sedangkan

bentuk kompensasinya non-financial diantaranya yakni pelatihan, wewenang atau

tanggungjawab, penghargaan dari kinerja serta lingkungan kerja yang kondusif.

Jadi agara mendapatkan sebuah kompensasi-kompensasi yang sesuai dengan

kinerja karyawan maka dibutuhkan pula karyawan-karyawannya yang memiliki

potensi denagn baik guna tercapai tujuannya bersama. Oleh sebab itu, dalam

kompensasi terdapat bentuk kompensasi financialnya yaitu insentif. Dalam

pencapaiannya berguna untuk memenuhi kebutuhan maka karyawan juga harus

memiliki kinerja yang baik untuk tercapainya tujuan bersama.

Kinerja karyawan sangat berkaitan dengan Gaji dan Insentif yang akan

mereka terima berdampak positif ataupun negatif terhadap semangatnya dalam

bekerja yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kinerjanya dalam sebuah

organisasi. “Gaji adalah kompensasi yang diberikan kepada seorang karyawan

secara periodik (biasanya sebulan sekali). Karyawan yang menerima gaji, pada

2
umumnya telah menjadi karyawan tetap yang telah lulus dari masa percobaan”.

(Edy Sutrisno, 2019 : 183).

Insentif bisa menjadi salah satu hal yang sangat diperlukan dalam

memotivasi dan prestasi kerja karyawan, karena insentif sangat efektif dalam

memacu prestasi karyawan agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal)

kemampuan karyawan. Menurut KBBI, “Insentif merupakan tambahan

penghasilan baik berupa uang, barang, dan lain-lain yang diberikan guna untuk

meningkatkan gairah dalam bekerja. Arti lainnya dari kata insentif adalah uang

perangsang.”

SMK Plus NU merupakan salah satu sekolah yang mempunyai banyak

prestasi. Adapun beberapa prestasinya yang telah diraih yaitu, SMK Plus NU

adalah sekolah pertama berbasis teknologi dan ter- Akreditasi “A” tahun ajaran

2019 di Sidoarjo, meraih sebuah penghargaan Sekolah Terbaik pada Kategori

SMA/MA/SMK se Jawa Timur di ajang PWNU AWARD 2019. Hal tersebut

merupakan salah satu hasil sebuah prestasi para Guru dan karyawan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan di Sidoarjo.

Seperti halnya SMK pada umumnya, SMK Plus NU Sidoarjo juga

memberikan gaji dan insentif yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan

guru maupun karyawan. Diharapkan mampu untuk meningkatkan prestasi,

menurunkannya tingkatan absensi ataupun perputaran tenaga kerja, sehingga

dalam hal ini mampu mendorong efektifitas dan optimalitas kegiatan operasional

sekolah.

3
Namun disisi lain, masih terdapat beberapa guru dan karyawan yang masih

sering meninggalkan jam kerjanya ditandai dengan adanya jam kosong di kelas

dan siswa berkeliaran di luar kelas. Hal ini dapat mengakibatkan reputasi SMK

Plus NU Sidoarjo menurun dimata walimurid dan masyarakat. Sehingga

mengakibatkan menurunnya tingkat kualitas kegiatan belajar mengajar. Ketaatan

dan ketepatan absensi guru merupakan sebuah indikator penting dalam penilaian

prestasi kinerja guru dan karyawan.

Berdasarkan masalah diatas, terlihat bahwa masih terdapat budaya ketaaatan

dan ketertiban yang masih belum sesuai, sehingga penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “PENGARUH GAJI DAN INSENTIF

TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMK PLUS

NU SIDOARJO”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan membuat

rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang akan diteliti, yakni :

1) Apakah gaji mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja

guru dan karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo ?

2) Apakah insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

kerja guru dan karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo ?

3) Apakah gaji dan insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

prestasi kerja guru dan karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo ?

4
1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan untuk melakukan penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui apakah gaji brpengaruh signifikan terhadap prestasi

kerja guru dan karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo

2) Untuk mengetahui apakah insentif berpengaruh signifikan terhadap

prestasi kerja guru dan karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo

3) Untuk mengetahui apakah gaji dan insentif berpengaruh signifikan

terhadap prestasi kerja guru dan karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagi Penulis, untuk menambahkan dan meningkatkan wawasan serta

pemahaman tentang pengaruh gaji dan insentif di sekolah serta dapat

membandingkan antara teori dengan praktek pelaksanaannya.

2) Bagi Sekolah, dapat menjadikan bahan pertimbangan informasi dan

sarana perbaikan yang dapat diperlukan kedepan sehubungan dengan gaji

dan insentif guru dan karyawan.

3) Bagi Peneliti selanjutnya, dapat menjadikan bahan referensi untuk

pembelajaran yang diperlukan penelitian yang akan datang, terkhususny

mengenai pengaruh gaji dan insentif terhadap prestasi kerja.

4) Bagi Almamaternya sebagai referensi untuk peneliti yang mengambil

topik sama dan menambah hazanah penelitian di Universitas Nahdlatul

Ulama Sidoarjo.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Gaji

2.1.1.1 Pengertian Gaji

Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja

dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sedangkan menurut Thamrin (2014 : 151), “Gaji adalah balas jasa yang

dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang

pasti. Artinya, gaji tetap dibayarkan walaupun pekerja tidak masuk kerja).” Dan

Edy Sutrisno (2019 : 183) mengatakan, “Gaji adalah kompensasi yang diberikan

kepada seorang karyawan secara periodik (biasanya sebulan sekali). Karyawan

yang menerima gaji, pada umumnya telah menjadi karyawan tetap yang telah

lulus dari masa percobaan”.

Disisi lain Kasmir (2016 : 241) menjelaskan bahwa, “Pemberian gaji

bersifat tetap, artinya jumlahnya diberikan setiap bulan yang besarnya bervariasi

sesuai dengan golongan atau kepangkatan yang diembannya. Besarnya gaji juga

ditentukan oleh berbagai pertimbangan, utamanya adalah masalah kinerja

karyawan, disamping kemampuan perusahaan”.

Ada kemungkinan besarnya tunjangan atau fasilitas yang diberikan kepada

karyawan, akan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan, karyawan yang

6
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
7

bersangkutan mungkin sudah tidak menjabat pada posisi tersebut lagi, sehingga

karyawan yang bersangkutan tidak berhak lagi untuk menerimanya. Dengan

demikian, selain menerima gaji pokok yang besarnya telah ditentukan, pada

umumnya setiap karyawan juga akan menerima berbagai macam tunjangan serta

dikurangi dengan berbagai macam kewajiban yang harus dibayarkan kepada

perusahaan. Secara umum dapat dikatakan, bahwa komponen gaji yang diterima

seseorang, pada umumnya terdiri atas : Gaji Pokok, Aneka tunjangan, aneka

Potongan.

2.1.1.2 Tujuan Pemberian Gaji

Tujuan Utama pmberian gaji adalah mewujudkan pembayaran yang sama

untuk pembayaran yang adil.

Menurut Dale Yoder (Mokijat,2002) , tujuan pemberian gaji adalah :

1. Mendapatkan karyawan-karyawan yang cakap

Menurut Dale Yoder (Mokijat,2002), “Gaji yang cukup tinggi dapat menarik

pelamar karena perusahaan-perusahaan akan bersaing dalam pasar tenaga

kerja untuk mendapatkan karyawan yang cakap. Oleh sebab itu, perusahaan

harus mengikuti permintaan dan penawaran gaji yang dapat bersaing.”

2. Mempertahankan karyawan yang sudah ada dalam perusahaan

Menurut Dale Yoder (Mokijat,2002), “Bila tingkat gaji didalam perusahaan

tidak bersaing dengan perusahaan lain maka akan meningkatkan potensi

karyawan meninggalkan perusahaan.”

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
8

3. Menjamin Keadilan

Menurut Dale Yoder (Mokijat,2002), “Administrasi gaji akan selalu berusaha

untuk mendapatkan keadilan intern dan ektern. Keadilan ekstern

mengharuskan pembayaran gaji sesuai nilai relatif sesuai dengan jabatan.

Artinya tingkatan jabatan yang sama harus mendapatkan jumlah pembayaran

gaji yang sama.”

4. Menghargai perilaku yang diinginkan

Menurut Dale Yoder (Mokijat,2002), “Dengan pembayaran gaji ini harus

dapat memperkuat perilaku karyawan yang diinginkan seperti prestasi kerja

yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggungjawab baru dan perilaku lainnya

yang dapat dihargai dengan rencana administrasi gaji yang efektif.”

5. Mengawasi biaya

Menurut Dale Yoder (Mokijat,2002), “Dengan adanya administrasi gaji yang

rasional maka dapat membantu organisasi untuk mendapatkan atau

mempertahankan tenaga kerja dengan biaya yang layak. Tanpa adanya

struktur gaji yang sistematik maka perusahaan kemungkinan membayar gaji

kepada karyawan secara berlebih atau kurang dari yang seharusnya.”

6. Menaati Undang-Undang

Menurut Dale Yoder (Mokijat,2002), “Tujuan pemberian gaji yang layak

kepada karyawan merupakan salah satu cara perusahaan untuk mematuhi

perundang-undangan yang berlaku. Pembayaran gaji yang baik harus juga

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
9

mempertimbangkan pembatasan nilai gaji karyawan dan juga menjamin

semua peraturan pemerintah ditaati.”

2.1.1.3 Fungsi Gaji

Menurut Susilo Martoyo dalam Sitina (2016 : 16) , tujuan pemberian gaji :

1. Pengalokasian Sumber Daya Manusia yang efisien

Fungsi gaji ini untuk menggambarkan bahwa pemberian gaji yang cukup

mampu mendorong karyawan agar berprestasi lebih baik dan mendorong

karyawannya untuk bekerja produktif.

2. Penggunaan Sumber Daya Manusia dengan efisien dan efektif

Dengan mmeberi gaji yang sesuai utnuk karyawan dapat menggambarkan

bahwa perusahaan akan memanfaatkan karyawan secara efisien dan

efektif. Hal tersebut mampu membuat perusahaan mendapat manfaat dan

keuntungan yang maksimal.

3. Mendorong stabilitas serta pertumbuhan ekonomi

Dampak penggunaan sumberdaya manusia dalam organisasi dengan cara

efektif dan efisien maka diharapkan pemberian gaji dapat membantu

stabilitas perusahaan serta pertumbuhan ekonomi.

2.1.1.4 Indikator Penilaian Gaji

Menurut Pasal 2 ayat 1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 1 tahun

2017, terdapat lima indikator dalam penentuan gaji karyawan yakni sebagai

berikut :

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
10

1. Golongan

Pengelompokan nominal penggajian berdasarkan golongan jabatan

ditentukan berdasrkan kelompok jabatan yang ada dalam hierarki

perusahaan. Golongan kelompok jabatan karyawan menentukan besar-

kecilnya gaji serta fasilitas yang akan mereka terima dari perusahaan.

2. Jabatan

Besaran gaji ditentukan berdasarkan jabatan ialah pengelompokkan gaji

yang ditentukan dari bentuk dan tingkat pekerjaanya. Setiap tingkatan

jabatan mempunyai resiko dalam pekerjaannya, tingkat kesulitannya serta

tanggungjawab yang berbeda sehingga jabatan juga menjadi penentu

besar-kecilnya gaji yang mereka terima.

3. Masa Kerja

Masa Kerja merupakan bereapa lama dan pengalamannya dalam

melaksanakan pekerjaan tertentu yang dpaat dinyatakan dalam satuan

tahun dan yang disyaratkan dalam sebuah jabatan.

4. Pendidikan

Pendidikan yaitu tingaktaan pengetahuan yang didapatkan dari pendidikan

formal yang sesuai dengfan sistem pendidikan nasional yang disyaratkan

dalam sebuah jabatan.

5. Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan pekerja yang terdiri dari aspek

pengetahuan, ketrampilan, serta sikap kerja yang disyaratkan perusahaan.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
11

Menurut Peraturan Sistem Penggajian dan Tunjangan di SMK PLUS

NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Pasal 4 ayat 1-3:

1. Gaji Pokok Guru/Karyawan Tetap diberikan berdasarkan status dan jenjang

kepangkatan Guru/Karyawan Tetap pada tahun pelajaran yang berjalan.

2. Kenaikan Gaji Pokok berkala Guru/Karyawan Tetap per 2 tahun sekali dengan

ketentuan prosentase kehadirannya sekurang-kurangnya 90% per tahun

pelajaran.

3. Skala pemberian Gaji Pokok Guru/Karyawan Tetap berdasarkan pangkat atau

golongan dibedakan sebagai berikut :

Tabel 2.1
Gaji Pokok Guru/Karyawan SMK Plus NU Sidoarjo
No. Golongan Gaji Pokok dalam Jam
1 IA 20
2 IB 22
3 IC 24
4 ID 26
5 II A 30
6 II B 32
7 II C 34
8 II D 36
9 III A 40
10 III B 42
11 III C 44
12 III D 46
13 IV A 50
14 IV B 52
15 IV C 54
16 IV D 56
17 IV E 60

Sumber : PC/SK/0301/A-6/VI/2014

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
12

2.1.2 Insentif

2.1.2.1 Pengertian Insentif

Insentif digunakan untuk dapat menggambarkan rencana pembayaran upah

yang dapat dikaitkan dengan langsung ataupun tidak langsung dengan standar

kinerja karyawan maupun profitabilitas organisasi.

“Insentif adalah tambahan penghasilan (uang, barang dan sebagainya)

yang diberikan untuk meningkatkan gairah kerja. Arti lainnya dari kata insentif

adalah uang perangsang.” Sedangkan menurut Hasibuan (2013: 117),

mengemukakan bahwa, “Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan

kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini

merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian

kompensasi”. Mengutip teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2016 : 242) juga

menyatakan bahwa , “Insentif merupakan rangsangan yang diberikan untuk

mendorong karyawan meningkatkan kinerja, sehingga dengan pemberian insentif

kinerja akan meningkat”.

Menurut Peraturan Sistem Penggajian dan Tunjangan di SMK PLUS

NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Pasal 1 ayat 2, “Insentif adalah

penghargaan atau imbalan berupa uang yang diberikan kepada Guru/Karyawan

berdasarkan penambahan kuantitas pekerjaan oleh Kepala Sekolah kepada

Guru/Karyawan dalam rangkaian tugas pokoknya”.

Setiap organisasi pimpinan harus berupaya untuk dapat memberikan

penghasilan bagi karyawannya dengan bentuk pembayaran balas jasa termasuk

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
13

didalamnya pembayaran tambahan insentif bagi karyawan yang sudah

memberikan banyak prestasi diatas ketentuan maupun standart operasional kerja

mereka yang di tentukan perusahaan.

Dengan demikian, keberhasilan dalam memotivasi pemberian insentif

sangat ditentukan dari ketelitian dan keahlian pimpinan sebagai penentu kebijakan

sehingga perlu dirumuskan dengan sangat matang sebelum program insentif

tersebut diberlakukan. Maka insentif akan menjadi sebuah alat yang dapat

memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat dan optimal dalam meningkatkan

prestasi kerjanya. Insentif ada beberapa macam, hal ini karena pelaksanaan

pembagiannya yang berbeda antar perusahaan

Menurut Mondy dan Noe dalam Rozi (2012 : 12) insentif terbagi menjadi :

1. Financial insentive

Financial insentive merupakan insentif dalam bentuk materiil yang biasa

diberikan secara bersama-sama dengan gaji, insentif tersebut diberikan kepada

karywan yang mempunyai prestasi melebihi batas stadart kinerja perusahaan..

Financial insentive ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Finansial insentif secara langsung, yakni :

1) Pembayaran yang diterima seperti Bonus.

2) Komisi.

b. Finansial insentif secara tidak langsung, terdiir dari semua balas jasa finansial

yang tidak termasuk finansial insentif secara langsung, yakni :

1) Tunjangan-tunjangannya

2) Asuransinya

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
14

3) Bantuan sosial bagi pegawai dan lain-lain

2. Non financial insentive

Non financial insentive terdiri dari berbagai kepuasan yang telah diterima

seseorang dari pekerjaannya itu sendiri, atau berupa lingkungan fisik tempat ia

bekerja. Kepuasan daripekerjaannya dapat dilihat dengan adanya :

a. Tanggungjawab pegawai dalam mengejarkan tugasnya

b. Adanya peluang untuk mengembangkan diri

c. Tugas-tugasnya yang menarik serta tertantang untuk menyelesaikannya

d. Pemberian promosi jabatan

e. Pemberian suatu penghargaan

f. Adanya pujian baik lisan maupun tulisan

Kepuasan yang berasal dari suatu lingkungan kerja adalah rekan kerjanya

yang menyenangkan, atasan yang berkompoten dan kondisi kerja kondusif. Baik

financial insentive maupun non financial insentive semuanya memegang berbagai

peranan dalam memberikan suatu dorongan yang memungkinkan pegawainya

untuk memberikan prestasi kerjanya yang optimal. Bentuk-bentuknya ini

memiliki hubungan yang berkaitan erat satu sama lainnya dan saling melengkapi

jadi tujuan pemberian insentif tercapai.

Berdasarkan bentuk insentif diatas maka terdapat kriteria dari insentif :

1. Dorongan materiil berupa uang atau barang.

2. Kesempatan untuk sellau mendapatkan suatu penghargaan.

3. Terpenuhinya syarat fisik dalam pekerjaan yang diinginkannya di

lingkungan yang bersih serta tenang dan aman.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
15

4. Kebanggaan pekerjaannya, jasa untuk keluarga/orang disekitarnya.

Insentif ini menggunakan tenaga yang berpotensial agar tidak beralih

maupun keluar dari sebuah isntansi perusahaan, maka tenaga yang semacam ini

merupakan aset berharga bagi sebuah perusahaan.

Dari uraian dapat disimpulkan bahwa insentif berbentuk uang, barang,

maupun yang bersifat pengakuan, pemberian pujian, serta perlakuan baik dari

atasannya.

2.1.2.2 Jenis-jenis Insentif

Jenis-jenis insentif dalam suatu perusahaan harus disampaikan secraa jelas

sehingga dapat diketahui pegawainya dan perusahaan tersebut dapat berkontribusi

baik agar menambah gairah kerja bagi karyawannya.

Menurut Badriah dalam P. Siagian (2015 : 3) yakni :

1. Piece work

Piece work ialah teknik yang digunakan untuk mendorong kerja pegawai

berdasarkan hasil pekerjaan pegawai yang dinyatakan dalam jumlah unit

produksi.

2. Bonus

Bonus yaitu insentif yang diterima karyawan ketika dapat bekerja dengan

optimal dan memenuhi syarat.

3. Komisi

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
16

Komisi yakni bonus yang biasa diterima karena telah berhasil

melaksanakan tugasnya dan biasanya diterapkan oleh penjual.

4. Insentif bagi eksekutif

insentif yang diberikan untuk pegawai manajer atau yang mempunyai

kedudukan tinggi di perusahaan, contoh membayar cicilan rumah,

kendaraan bermotor/ biaya pendidikan anak.

5. Kurva “kematangan”

Insentif yang diberikan untuk tenaga kerja karena masa kerja dan

golongannya serta gaji tidak dapat mencapai penghasilan lebih tinggi lagi,

contoh dalam bentuk penelitian ilmiah ataupun dalam bentuk beban

mengajar yang lebih.

6. Rencana insentif kelompok

adalah kenyataan bahwa banyak organisasi, yang kinerjanya bukan karena

keberhasilan individual tetapi karena keberhasilan kelompok dan mampu

bekerja sebagai sebuah tim.

2.1.2.3 Dasar Pemberian Insentif

Menurut Rozi (2012 : 17) Dasar pemberian insentif dapat dikaitkan

dengan berbagai ukuran yang dihubungkan langsung dengan prestasi kerja

pegawai/karyawan, dasar pemberian insentif, yaitu :

1. Amount of output

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
17

Pemberian insentif yang berdasarkan pada jumlah output yang dihasilkan,

contohnya berdasarkan satuan. Jika hasil kerjanya melebihi dari standar

yang telah ditetapkan maka selisihnya akan diperhitungkan dengan uang.

2. Quality of output

Pemberian insentif yang berdasarkan pada kualitas output yang dihasilkan,

contohnya insentif yang diberikannya hanya untuk output yang memenuhi

standar kualitas yang ditentukan oleh perusahaan.

3. Success in reaching goals

Pemberian insentif yang didasarkan pada keberhasilan mencapai target yang

telah ditetapkan. Semakin tinggi target yang dicapai pegawai maka insentif

yang diperoleh akan semakin besar.

4. Amount of profit

Pemberian insentif ini berdasrkan jumlah keuntungannya yang dihasilkan,

contohnya profit sharing.

5. Cost effeciency

Pemberian insentif yang berdasarkanperhematan biaya yang digunakan

perusahaan, contohnya product sharing.

2.1.2.4 Tujuan Pemberian Insentif

Menurut Hasmidar (2017 : 12), Tujuan pemberian insentif adalah untuk

memenuhi kepentingan berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
18

a. Mempertahankan karyawan yang terampil, cakap agar loyalitasnya tinggi

terhadap perusahaan.

b. Mempertahankan serta meningkatkan moral pegawainya agar dapat

menurukan tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi.

c. Meningkatnya produktivitas perusahaan yang hasil produksi nya akan

bertambah setiap unit dan penjualan meningkat.

2. Bagi Pegawai

a. Meningkatnya standart kehidupan dengan didapatkannya tambahan diluar

gaji pokok.

b. Meningkatnya semangat pegawai sehingga mampu untuk mendorong agar

berprestasi lebih baik.

Setiap orang yang apabila ditawarkan suatu tambahan gaji yang

memberikan keuntungan bagi mereka, maka mereka termotivasi untuk

mendapatkanya. Alat motivasi itu dengan memberikan ‘insentif”.

2.1.2.5 Indikator-indikator Pemberian Insentif

Menurut Peraturan Sistem Penggajian dan Tunjangan di SMK PLUS

NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Pasal 12 ayat 1-2 :

1. Insentif dan vakasi diberikan kepada Guru/Karyawan berupa uang yang

pemberiannya berdasarkan penugasan Kepala Sekolah yang berkaitan

dengan peningkatan kuantitas kerja atau penugasan diluar tugas pokoknya.

2. Besarnya insentif dan vakasi diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan

dan pertimbangan penugasan Kepala Sekolah.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
19

Menurut Hasibuan (2001 : 184) dalam Seputarilmu.com (2018) ada cara

perhitungan dasar penyusunan insentif antara lain :

1. Kinerja

Sistem insentif dengan cara ini langsung mengkaitkan besarnya insentif

dengan kinerja yang telah ditunjukkan oleh pegawai yang bersangkutan.

Jadi besarnya insentif tergantung pada banyak sedikitnya hasil yang

dicapai dalam waktu kerja pegawai.

2. Lama Kerja

Besarnya insentif ini ditentukan dari lamanya pegawai menyelesaikan

suatu pekerjaan. Cara perhitungannya dapat menggunakan per jam, per

hari, per minggu ataupun per bulan. Memang ada kelemahan dan

kelebihan dengan cara ini, antara lain sebagai berikut:

a. Kelemahan

1) Mengakibatkan mengendornya semangat kerja pegawai yang

mampu berproduksi lebih dari rata-rata.

2) Tidak membedakan usia, kemampuan, dan pengalaman pegawai.

3) Membutuhkan pengawasan ketat agar pegawai sungguh bekerja.

4) Kurangnya mengakui adanya kinerja pegawai.

b. Kelebihan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
20

1) Dapat mencegah hal yang kurang diinginkan seperti: pilih kasih,

diskriminasi ataupun kompetisi yang kurang sehat.

2) Menjamin kepastiannya penerimaan insentif secara periodik

3) Tidak memandang rendah pegawai yang cukup lanjut usia.

3. Senioritas

Sistem insentif ini berdasarkan masa kerja pegawainya yang

bersangkutan dalam perusahaan. Dasar pemikirannya adalah pegawai

senior, menunjukkan kesetiaan terhadap perusahaan. Kelemahannya

adalah belum tentu mereka yang senior tersebut mempunyai kemampuan

tinggi, sehingga memungkinkan junior lebih berkompeten.

4. Kebutuhan

Sistem ini dapat menunjukkan bahwa insentif untuk pegawai

berdasrkan pada tingkat urgensi kebutuhan hidup yang layak bagi

pegawai. Yang memounyai arti bahwa insentif yang diberikan ialah wajar

apabila dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

5. Keadilan dan Kelayakan

a. Keadilan

Dalam sistem insentif tidak harus sama rata, tetapi harus sesuai terkait

pada hubungan antara (input) dengan (output), makin tinggi

pengorbanannya semakin tinggi insentif yang diharapkan, sehingga

oleh karenanya yang harus dinilai adalah pengorbanannya. Input dari

suatu jabatan ditunjukkan dari spesifikasi yang harus dipenuhi oleh

orang yang memangku jabatan tersebut. Oleh karena itu semakin

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
21

tingginya output yang diharapkan. Output ditunjukkan dari insentif

yang telah diterima oleh para pegawai, dimana didalamnya terkandung

keadilan yang sangat diperhatikan sekali oleh setiap pegawai.

b. Kelayakan

Disamping dari keadilan dalam pemberian insentif perlu juga

diperhatikan kelayakan. Layak berarti membandingkan besaran insentif

dengan perusahaan lain yang di bidang usaha sejenis. Apabila insentif

didalam perusahaan yang bersangkutan lebih rendah dibandingkan

dengan perusahaan lain, maka perusahaan akan mendapat kendala yakni

berupa menurunnya kinerja pegawai yang dapat diketahui dari berbagai

bentuk akibat ketidakpuasan pegawai mengenai insentif tersebut.

6. Evaluasi Jabatan

Evaluasi jabatan ialah usaha untuk menentukannya dan

membandingkan nilai suatu jabatan tertentu dengan nilai jabatan-jabata

lainnya dalam sebuah perusahaan. Ini berarti nilai relatifnya atau harga

dari suatu jabatan untuk menyusun rangking dalam menentukan insentif.

2.1.3 Prestasi Kerja

2.1.3.1 Pengertian Prestasi Kerja

Menurut KBBI, “Pretasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang

karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, arti lainnya

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
22

dari prestasi kerja adalah kinerja.” Menurut Dr. Kasmir, (2016 : 182) menyatakan

bahwa “Kinerja adalah Hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam

menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu

periode tertentu.” Sedangkan menurut Robins dalam Kasmir (2016 : 183)

“Kinerja adalah segala fungsi dari interaksi antara kemampuan atau ability (A),

motivasi (M), dan kesempatan atau Opportunity (O) ; yaitu kinerja = f (A x M x O

), artinya kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi, dan kesempatan”.

Menurut Hasibuan (2016 : 94) bahwa, “Prestasi kerja adalah suatu hasil

kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta

waktu”. Lain pula menurut Bayu dalam Mangkunegara (2017:10) yang

menyatakan bahwa, “Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Adanya faktor untuk mendorong pegawai agar bekerja lebih giat dan

bersemangat, sehingga mampu meningkatkan prestasi kerjanya. Faktor-faktor

tersebut menurut Desi dalam Nitisemito (2014 : 7) yaitu :

1. Gaji cukup

2. Memperhatikannya kebutuhan rohani

3. Harga diri untuk memperoleh perhatian

4. Pemberian insentifnya yang terarah

5. Fasilitasnya yang menyenangkan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
23

Dengan mengacu pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

penilaian prestasi kerja ialah penilaian terhadap pelaksanaannya pekerjaan

karyawan yang telah diajarkan dengan sistematis, dan prestasi kerja adalah hasil

kerja yang sudah dicapai seorang pegawai dengan melaksanakan pekerjaannya

yang telah dibebankan.

2.1.3.2 Pendekatan dalam penilaian Prestasi Kerja

Penilaiannya prestasi kerja dalam perusahaan akan mencakup beberapa

hal. Hal yang utama yang ada pada penilaian prestasi kerja ini mencakup kriteria

yang berhubungan dengan pelaksanan kerja.

Menurut Sedarmayanti (2017 : 144) ada 6 pendekatan dipakai dalam

penilaian prestasi kerja, antara lain:

1. Rating Scale.

Bentuk penilaiannya prestasi kerja yang tertua dan yang paling banyak

digunakan. Pada metode ini, evaluasi subyektif dapat dilakukan oleh seorang

penilai terhadap prestasi kerja pegawainya dengan menentukan skala dari

rendah sampai tinggi.

2. Checklist.

Metode penilaian guna mengurangi beban penilai. Penilainya hanya tinggal

memilih kalimat/kata yang dapat menggambarkan prestasi kerja pegawainya.

Seperti halnya pada metode rating scale, seorang penilai biasanya atasannya

langsung. Tetapi tanpa diketahuinya oleh penilai, divisi pegawainya dapat

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
24

memberikan bobot pada item yang berbeda pada checklist. Pemberiannya

bobot ini memungkinkan penilaiannya dapat dikuantifikan sehingga skor total

dapat ditentukan.

3. Metode Peristiwa Kritis

Metode peristiwa kritis ialah metode penilaian yang berdasarkan pada catatan

penilai menggambarkan perilaku pegawai sangat baik/sangat buruk dalam

kaitannya dengan pelaksanaan kerja.

4. Metode Peninjauan Lapangan

Metode peninjauan lapangan ini bertujuan untuk tercapainya penilaian lebih

terstandart, banyak sekali perusahaan yang menggunakan metode peninjauan

lapangan.

5. Tes dan Observasi Prestasi Kerja.

Bila jumlah pekerjaannya terbatas penilaian prestasi kerja didasarkan dari tes

pengetahuan dan keterampilannya

6. Metode Evaluasi Kelompok.

Ada beberapa metode untuk mengevaluasi pegawainya seperti Ranking

Methode, Grading/Forced Distributions Methode dan Point Allocation

Methode.

2.1.3.3 Kendala-Kendala Penilaian Prestasi Karyawan

Menurut Irsyad dalam Hasibuan (2014 : 10), “Indeks prestasi karyawan

harus ditetapkan dengan baik, jujur, objektif sesuai dengan kenyataan yang ada.”

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
25

Akan tetapi, karena adanya kendala “Hallo effect dan tolok ukur penilaian” maka

indeks prestasi kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

1. Hallo Effect adalah kesalahan yang biasa dilakukan oleh penilainya, karena

biasanya penilai cenderung memberikan indeks prestasi baik bagi karyawan

yang dikenal atau sahabat. Sebaliknya terhadap karyawan yang kurang dikenal

penilai akan memberikan indeks prestasinya sedang/kurang baik. Hallo effect

ini dapat mengakibatkan indeks prestasinya karyawan tidak dapat memberikan

gambaran yang nyata.

2. Tolok Ukur Penilaian

Adanya kesulitan untuk dapat menetapkan tolok ukur dari beraneka macam

lapangan atau jabatannya dan unsur yang harus dinilai. Tetapi juga sukar

menetapkanyan sifat-sifat apa saja yang bisa digunakan sebagai penunjuk

cakap tidaknya karyawan pada pekerjaan.

a. Leniency adalah kesalahan yang biasa dilakukan penilai, karena

penilainya cenderung memberikan nilai yang tinggi terhadap karyawan.

b. Strictness adalah kesalahan yang biasa dilakukan penilai yang

cenderung memberikan nilai rendah kepada karyawan.

c. Personal Bias adalah penilaian yang biasanya terjadi akibat adanya

prasangka-prasangka sebelumnya, baik \positif ataupun negative.

2.1.3.4 Indikator-indikator Prestasi Kerja

Menurut teori yang diungkapkan Hasibuan (2016 : 95), mengenai unsur-

unsur yang dinilai dalam prestasi kerja yakni :

1. Kesetiaan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
26

Penilainya mengukur kesetiaan pegawai terhadap pekerjaannya, jabatan dan

organisasi.

2. Prestasi kerja

Penilainya akan menilai hasil kerjanya yang kualitas maupun kuantitas yang

dapat dihasilkan pegawainya dari pekerjaannya.

3. Kejujuran

Penilainya memberikan nilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya

memenuhi perjanjiannya baik dirinya maupun terhadap orang lain.

4. Kedisiplinan

Penilainya menilai disiplin pegawainya dalam mematuhi peraturan

peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi.

5. Kreativitas

Penilainya akan menilai kemampuan pegawainya dalam mengembangkan

kreativitas untuk menyelesaikan tugasnya, sehingga bekerja akan lebih

berdaya guna serta berhasil guna.

6. Kerjasama

Penilainya memberikannilai untuk kemampuannya dan kesediaan

pegawainya untuk berpartisipasi serta bekerjasama dengan pegawai lainnya

baik vertical maupun horizontal didalam maupun diluar pekerjaan sehingga

hasil pekerjaannya sangat baik.

7. Kepemimpinan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
27

Penilai akan memberikan nilai kemampuan untuk memimpinnya,

berpengaruh mempunyai pribadi kuat, layak dihormati, dan berwibawa serta

dapat memotivasi bawahannya untuk bekerja lebih baik.

8. Kepribadian

Penilai akan memberikan penilaiann pegawai dari kesopanan, sikap

perilaku, berpenampilan simpatik, memberi kesan yang menyenangkan,

memperhatikan sikap baik.

9. Prakarsa

Penilai juga akan memberikan menilai kemampuan berpikir yang orsinil dan

berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk menilai, menganalisa, memberikan

alasan, menciptakan, mendapatkan kesimpulan dan keputusan peenyelesaian

masalah yang dihadapinya.

10. Kecakapan

Penilai akan memberikan nilai kecakapan pegawainya dalam menyatukan

serta menyelaraskan macam-macam elemen yang semuanya terlibat di

dalam penyusunan kebijakannya dan didalam situasi manajemennya.

11. Tanggung jawab

Penilai akan menilai kesediaan pegawainya dalam mempertanggung

jawabkannya kebijaksanaan, pekerjaan, hasil kerja, sarana, serta prasarana

yang digunakanserta perilaku kerjanya.

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 28 ayat 3 yang berbunyi “Kompetensi sebagai agen

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
28

pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak

SMK meliputi :

1. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadiannya yang stabil, dewasa, arif dan berwibawa,

dapat menjadi teladan bagi peserta didik, serta berakhlak mulia.

2. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik seperi kemampuan dalam mengelola

pembelajarannya yang meliputi pemahamannya terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaannya pembelajaran, evaluasi hasil belajarnya,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikannya potensi yang

dimilikinya.

3. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional yakni penguasaan materi pembelajarannya secara

meluas dan mendalam, yang akan mencakup penguasaan materi kurikulum

dalam mata pelajaran disekolah dan disubtansi keilmuannya yang menaungi

materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

4. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi secara

efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua/wali peserta didik,

tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
29

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Badriah Djula pada tahun 2015

dengan mengambil judul “Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Prestasi Kerja

Karyawan”, dengan melakukan penelitian di Plaza Amanda Jaya. Metode yang

digunakan pada penelitian tersebut adalah metode kuantitatif dan untuk

menganalisis data digunakan uji regresi dan uji korelasi linier sederhana. Dengan

menggunakan teknik Observasi, Wawancara, Angket, dan Dokumentasi diperoleh

dari responden. Sehingga penelitian tersebut mendapatkan hasil yang menujukkan

bahwa terdapat pengaruh variabel X (Insentif) terhadap variabel Y (Prestasi

Kerja) pada Plaza Amanda Jaya, yakni sebesar 14,44 % variasi yang terjadi pada

peningkatan prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh Insentif, sedangkan sisanya

sebesar 85,56% dipengaruhi oleh faktor lain.

Adapun penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rendi Fitriadi pada

tahun 2015 dengan mengangkat judul “ Pengaruh Pemberian Insentif terhadap

Kinerja Karyawan Distributor Baterai Yuasa” dengan melakukan penelitian di PT.

RIAU INDOTAMA ABADI PEKANBARU. Penelitian ini bertujuan untuk untuk

mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan distributor

baterai yuasa. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier sederhana,

Pengambilan jumlah sampel penelitian dilakukan dengan Sensus. Hasil

perhitungan regresi memperlihatkan bahwa pemberian insentif berpengaruh

terhadap kinerja karyawan di PT. Riau Indotama Abadi Pekanbaru. Dengan bukti

hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa t lebih besar dari t tabel adalah

6,720 t> t tabel 2,045 dan Sig. (0,000) <0,05. Pemberian insentif dapat menjadi

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
30

sumber motivasi bagi karyawan untuk bekerja sesuai dengan standar perusahaan

dan mencurahkan segala kemampuannya sehingga tujuan perusahaan dapat

terwujud. Pemberian insentif yang diberikan perusahaan juga dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan setiap karyawannya. Dengan bukti hasil perhitungan regresi

menunjukkan bahwa t lebih besar dari t tabel adalah 6,720 t> t tabel 2,045 dan

Sig. (0,000) <0,05.

Sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh Marianus Subianto pada tahun

2016 ini dengan mengambil judul “Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Serba Mulia Auto di Kabupaten Kutai Barat. Metode alat

analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sedangkan pengambilan

sampel penulis menggunakan secara sensus atau keseluruhan populasi.

keseluruhan populasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

parsial variabel Gaji dan Insentif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

Kinerja Karyawan, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel

independent (Gaji dan Insentif) terhadap variabel dependent (Kinerja Karyawan)

pada PT. Serba Mulia Auto di Kabupaten Kutai Barat. Dari hasil perhitungan

variabel Gaji sebesar 3,065 t tabel sebesar 1,7011den sedangkan Insentif (X) t

hitung sebesar 3,462 dan t tabel sebesar 1,7011 Ho di tolak dan Ha di terima

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anna Nur Jannah (2017) yang

berjudul “Pengaruh Gaji, Insentif, dan Bonus terhadap Prestasi Kerja Karyawan

yang dilakukan di PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE KEDIRI” ini

diterbitkan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaji, insentif,

dan bonus secara parsial dan simultan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
31

Matahari Department Store Kediri. Pegujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan alat analisis uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi

linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2). Hasil pengujian

secara parsial menunjukkan variabel gaji berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi kerja karyawan. Variabel Insentif berpengaruh positif namun

tidak signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Sedangkan variabel bonus

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Sedangkan

hasil pengujian secara simultan menunjukkan variabel gaji, insentif, dan bonus

berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Matahari

Department Store Kediri.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widhiana Kusuma Wardani

pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Insentif terhadap Prestasi Kerja

Karyawan Hotel Ameera Pekanbaru’ ini bertujuan mengetahui pengaruh insentif

terhadap prestasi kerja karyawan Hotel Ameera Pekanbaru. Teknik pengumpulan

data penelitian yang diambil yakni menggunakan kuesioner. Klasik asumsi

pengujian menggunakan uji normalitas, uji multikolieritas, dan uji

heteroskedastisitas. Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Hipotesis Uji, Analisis Koefisien

Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi Berganda (R2). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa, ada pengaruh positif signifikan insentif terhadap Prestasi

kerja karyawan Hotel Ameera Pekanbaru, ditunjukkan oleh beberapa linier

analisis regresi Y = 1,232 + 0,414x1 + 0,277x2 + e. F hitung (37.256)> F tabel

(3.295) dengan Signifikan (0,000) <0,05.Nilai koefisien determinasi (R2) adalah

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
32

70% dan sisanya 30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk

dalam model regresi ini.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tessa Simahate pada tahun

2018 dengan judul “Pengaruh Insentif terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan

di Perpustakaan Unimed” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif

terhadap peningkatan kinerja pustakawan.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,

terdapat pengaruh signifikan antara pemberian insentif terhadap peningkatan

kinerja pustakawan Perpustakaan Universitas Negeri Medan dengan nilai rhitung

sebesar 0,679 dan rtabel sebesar 0,334, artinya rhitung > rtabel yaitu 0,679 > 0,33.

Serta koefisien deskriminasi (D) sebesar 49,10%. Hasil hipotesis diperoleh

terhitung sebesar 5,312 dan ttabel sebesar 1,70. Dari hasil tersebut maka diperoleh

thitung > ttabel yaitu 5,312 > 1,70, sehingga diperoleh kesimpulan dalam

penelitian ini adalah ada pengaruh yang berarti antara pemberian insentif terhadap

peningkatan kinerja pustakawan Perpustakaan Universitas Negeri Medan (Ha

diterima dan Ho ditolak).

2.3 Kerangka Berfikir

Menurut Sugiyono (2017 : 60), “Kerangka berfikir dalam suatu penelitian

perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua

variabel atau lebih. Penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih

secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
33

deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel dan argumentasi terhadap

variasi besaran variabel yang diteliti.”

Kerangka berfikir pada penelitian ini bertujuan agar memberikan gambaran

pengaruh dari variabel bebas terhadp variabel terikat. Model analisis dibawah ini

diasumsikan bahwa Gaji (X1), Insentif (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y) Guru dan

Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo. Adapun model analisis yang menjadi dasar

penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut:

GAJI
(X1) H1
PRESTASI KERJA
H3
(Y)
INSENTIF H2
(X2)

Sumber : Data diolah Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

KET :

= Garis Parsial

= Garis Simultan

H1 = Gaji (X1) berpengaruh terhadap Prestasi Kerja (Y)

H2 = Insentif (X2) berpengaruh terhadap Prestasi Kerja (Y)

H3 = Gaji (X1) dan Insentif (X2) berpengaruh terhadap Prestasi Kerja (Y)

Indikator menjadi sangat penting untuk dirumuskan dalam sebuah variabel

penelitian dengan tujuan agar sebuah variabel penelitian dapat ditingkatkan dan

diukur. Adapun indikator dari variabel penelitian, sebagai berikut:

Tabel 2.3 Indikator Variabel

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
34

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR


GAJI (Peraturan 1. GOLONGAN 1. GOLONGAN
Menteri 2. JABATAN a. Gaji diberikan sesuai golongan
Ketenagakerjaan 3. MASA KERJA kerja
No. 1 tahun 4. PENDIDIKAN 2. JABATAN
2017 Pasal 2 5. KOMPETENSI a. Gaji diberikan sesuai jabatan kerja
ayat 1 saya
b. Gaji diberikan sesuai tingkat resiko
pekerjaan saya
3. MASA KERJA
a. Gaji diberikan sesuai masa kerja
4. PENDIDIKAN
a. Gaji berikan sesuai pendidikan
terakhir
5. KOMPETENSI
5. Gaji diberikan sesuai kompetensi
karyawan
6. Gaji diberikan sesuai keterampilan
kerja karyawan
7. Gaji yang diberikan sesuai dengan
sikap kerja
INSETIF 1. KINERJA 1. KINERJA
(HASIBUAN, 2. LAMA KERJA a. Pemberian insentif dilakukan tepat
2001 : 184) 3. SENIORITAS waktu
dalam 4. KEBUTUHAN b. Pemberian insentif sesuai dengan
Seputarilmu.com 5. KEADILAN& kualitas pekerjaan
(2018) KELAYAKAN c. Mematuhi peraturan karena puas
6. EVALUASI dengan insentif
JABATAN 2. LAMA BEKERJA
a. Pemberian insentif sesuai dengan
lama bekerja
b. Pemberian insentif sesuai tanggung
jawab
3. SENIORITAS
a. Pemberian insentif sesuai masa
kerja
b. Pemberian insentif sesuai
kedudukan
4. KEBUTUHAN
a. Pemberian insentif dapat
memenuhi kebutuhan karyawan
b. Pemberian insentif memadai
5. KEADILAN DAN
KELAYAKAN
a. Pemberian insentif diberikan secara

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
35

adil
b. Pemberian insentif diberikan secara
layak dan karyawan puas
c. Perhitungan insentif mudah
dipahami
6. EVALUASI JABATAN
a. Pemberian insentif sesuai jabatan
yang diterima
PRESTASI 1. KESETIAAN 1. KESETIAAN
KERJA 2. PRESTASI a. Penilai Mengukur Kesetiaan
(HASIBUAN, KERJA Pegawai Terhadap Pekerjaannya,
2016 : 95) 3. KEDISIPLINA Jabatan Dan Organisasi.
N 2. PRESTASI KERJA
4. KREATIVITA a. Pekerjaan selalu diselesaikan oleh
S karyawan dengan tuntas dan
5. KERJASAMA memadai sehingga memiliki
kualitas yang dapat diandalkan
b. Karyawan selalu berusaha
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan bidang
pekerjaannya.
c. Karyawan berani mengambil
keputusan dalam menghadapi
masalah guna menyelesaikan
masalah

3. KEDISIPLINAN
a. Karyawan Datang tepat waktu
b. Karyawan Pulang tepat waktu
c. Dapat menyelesaikannya tugas
sesuai batas waktu yang ditentukan
d. Karyawan selalu mengutamakan
kepentingan perusahaan
e. Karyawan mematuhi peraturan-
peraturan yang berlaku
4. KREATIVITAS
a. Dapat memberikan gagasan
kreatifnya diluar rutinitas
pekerjaan
b. Dapat memberikan ide-ide baru
guna untuk kemajuan
5. KERJASAMA
a. Mampu melakukan kerjasama
dengan karyawan lain
b. Bersedia untuk berpartisipasi

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
36

dengan karyawannya lain secara


vertical atau horizontal di dalam
maupun di luar pekerjaan
sehingga hasil pekerjaan akan
semakin baik.
PRESTASI 1. KOMPETENSI 1. KOMPETENSI
KERJA GURU KEPRIBADIA KEPRIBADIAN
(Peraturan N a. Kepribadiannya sesuai norma
Pemerintah RI 2. KOMPETENSI hukum serta norma sosial.
No. 19 Tahun PEDAGOGIK b. Kepribadiannya yang mandiri dan
2005 tentang 3. KOMPETENSI memiliki etos kerja sebagai guru.
Standar Nasional PROFESIONA c. Kepribadian yang arif.
Pendidikan pasal L d. Kepribadian yang disegani
28 ayat 3 4. KOMPETENSI e. Berakhlaq dan dapat menjadi
SOSIAL teladan.
2. KOMPETENSI PEDAGOGIK
a. Memahami peserta didiknya
dengan prinsip kognitif dan prinsip
kepribadian.
b. Merancangkan pembelajaran yang
termasuk memahami landasan
pendidikan untuk kepentingannya
pembelajaran.
c. Melaksanakan pembelajarannya.
d. Merancangkan dan melaksanakan
evaluasi pembelajaran.
e. Menggali peserta didiknya untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensinya.
3. KOMPETENSI
PROFESIONAL
a. Menguasai substansinya keilmuan
yang terkait dengan bidang
studinya.
b. Menguasai strukturnya dan model
keilmuan.
c. Memiliki Sertifikat Kompetensi
sesuai bidang keahliannya.
d. Mampu berfikir dan bertindak
seimbang.
4. KOMPETENSI SOSIAL
a. Mampu berkomunikasinya dan
bergaul dengan efektif dengan
peserta didik.
b. Mampu berkomunikasi dan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
37

bergaul dengan efektif sesama


pendidik dan tenaga kependidikan.
c. Mampu menempatkan diri dalam
siatuasi yang dikehendaki peserta
didik dan sesama pendidik.
d. Mampu menerima masukan yang
membangun dari peserta didik dan
sesama pendidik demi kepentingan
bersama.
Sumber : Data diolah, 2020

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2017 ; 63), “Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Selanjutnya hipotesis ini diuji oleh peneliti

dengan menggunakan pendekatannya kuantitatif.Sehubungan dengan kerangka

konseptual diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaji (X1) terhadap Prestasi

kerja (Y) Guru dan Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo.

H1 : Terdapat pengaruh yang positif secara signifikan antara Gaji (X1) terhadap

Prestasi kerja (Y) Guru dan Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo.

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Insentif (X2) terhadap

Prestasi kerja (Y) Guru dan Karyawan di SMK Plus NU Sidoarjo.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
38

H2 : Terdapat pengaruh yang positif secara signifikan antara Insentif (X2)

terhadap Prestasi kerja (Y) Guru dan Karyawan di SMK Plus NU

Sidoarjo.

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaji (X1) dam Insentif

(X2) terhadap Prestasi kerja (Y) Guru dan Karyawan di SMK Plus NU

Sidoarjo.

H3 : Terdapat pengaruh yang positif secara signifikan antara Gaji (X1) dan

Insentif (X2) terhadapPrestasi Kerja (Y) Guru dan Karyawan di SMK

Plus NU Sidoarjo.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis atau Desain Penelitian

Penelitian ini yaitu jenis penelitian kuantitatiif. Penelitian kuantitatif ialah

penelitian empiris yang datanya berbentuk angka, jenis penelitiannya

menghasilkan penemuan yang bisa dicapai dengan menggunakan prosedur-

prosedur yang statistik ataupun cara lain dari kuantifikasi/pengukuran.

Menurut Sugiyono (2017 : 8), “Metode kuantitatif ialah metodologi

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, dan digunakan untuk

meneliti pada populasi dan sampel tertentu untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.” Adapun peneliti menggunakan jenis penelitian survey. Dalam

penelitian survey tersebut, informasi dapat dikumpulkan dari responden dengan

menggunakan kuesioner. (Sugiyono, 2017 : 8)

Alasan peneliti mengambil metode kuantitatif ialah data yang akan

dianalisis berbentuk angka yang bersifat obyektif, rasional, dapat diukur, serta

sistematis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilakukan di SMK PLUS NU SIDOARJO yang

berada di Jalan. Monginsidi Kavlingan DPR No.05. serta akan dilaksanakan pada

tanggal 18 Maret 2020 sampai dengan selesai.

38
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
39

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017 : 80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Populasi pada penelitian ini adalah jumlah keseluruhan dari guru

dan karyawan SMK PLUS NU SIDOARJO yang berjumlah 53 orang.

Berdasarkan pendapat di atas yang menjadi populasi pada penelitian ini

adalah Guru dan karyawan SMK PLUS NU SIDOARJO sebanyak 53 karyawan

yang tersebar dalam 3 (tiga) jabatan seperti didalam tabel 3.1. dibawah ini :

Tabel 3.1.

Data Jumlah Guru dan Karyawan SMK PLUS NU SIDOARJO

Tahun Ajaran 2019/2020

Jenis Kelamin
Jabatan Jumlah
L P
Guru 14 23 37
Tata Usaha 3 7 10
Karyawan 6 0 6
Total 23 30 53
Sumber : Tata Usaha SMK PLUS NU SIDOARJO

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017 : 81 ), “Sampel adalah sebagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun sampel dan populasi

yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata

lain sampel adalah bagian dari populasi, untuk mewakili populasi dalam arti

sampel harus bersifat representatif.”

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


40

Jumlah populasi yang ada pada penelitian ini adalah seluruh Guru dan

karyawan SMK Plus NU Sidoarjo yang berjumlah 53 orang. Peneliti menghitung

ukuran sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin. (Siregar,

Sofyan, 2018 : 34).

Sebuah penelitian yang derajat kepercayaan 95%, maka tingkat

kesalahannya ialah 5%. Sehingga peneliti akan dapat menentukan batas minimal

sampel yang bisa memenuhi syarat margin of error 5% dengan memasukkan

margin error tersebut ke dalam formula ataupun rumus Slovin.

n = N
1 +Ne²

n = 53
1 +53 (5%)2

n = 53
1 + 53 (0,0025)

n = 53
1 + 0,13

n = 46,90 atau = 47

Jika dibulatkan maka besarnya sampel menjadi minimal dari 53

populasinya pada margin of error 5% ialah sebesar 47 sampel.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Menurut Arikunto dalam Anwar (2019 : 18), “sumber data dalam

penelitian adalah dari mana data dapat diperoleh, ada dua sumber data dalam

penelitian ini:”

a. Data Primer

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


41

Menurut Arikunto dalam Anwar (2019 : 18), “Data Primer yaitu sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, yaitu subyek

penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel yang akan diteliti

ataupun data yang diperoleh dari responden secara langsung.” Data yang penulis

peroleh dan dikumpulkan langsung dari SMK Plus NU Sidoarjo dan akan

mengolahnya untuk mendapatkan data yang dapat sesuai dengan daftar pertanyaan

dikuesioner.

b. Data Sekunder

Menurut Arikunto dalam Anwar (2019 : 18), “Data sekunder yaitu sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya lewat orang

lain atau lewat dokumen.” Jadi, data sekunder dapat diperoleh dari dokumentasi

grafis seperti gambar tabel, foto, catatan, dan lain-lain. Data yang penulis peroleh

atau kumpulkan dari pihak SMK Plus NU Sidoarjo dapat berupa laporan maupun

arsip dari sumber yang ada di sekolah yang diolah/ disusun yang berkaitan dengan

penelitian ini.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2017 : 39), “Variabel independen adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat).” Variabel independen pada penelitian ini yakni ;

(1) Gaji yaitu kompensasi yang akan diberikan kepada karyawan/karyawati secara

periodik (biasanya sebulan sekali). Karyawan yang menerima gaji, pada

umumnya telah menjadi karyawan tetap yang telah lulus dari masa percobaan.

(Edy Sutrisno, 2019 : 183)

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


42

(2) Insentif Menurut KBBI, “Insentif adalah tambahan penghasilan (uang, barang

dan sebagainya) yang diberikan untuk meningkatkan gairah kerja.” Arti

lainnya dari kata insentif adalah uang perangsang.

Menurut Sugiyono (2017 : 39), “Variabel dependen merupakan variabel

yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.” Variabel

dependen pada penelitian ini adalah Prestasi Kerja. Menurut Hasibuan (2016 :

94), “Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.”

3.6 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 259), “Teknik pengumpulan data

adalah pengumpulan data yang bersifat angka-angka statistik yang dapat di

kuantitatifkan. Data tersebut berbentuk variabel-variabel dan operasionalisasinya

dengan skala ukuran tertentu misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio.”

Adapun Alat yang akan digunakan dalam mengumpulkan data berupa

lembaran checklist, kuesioner (terbuka/tertutup), pedoman dalam wawancara dan

lainnya. Adapun macam-macam teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh

peneliti, yaitu:

a. Untuk Data Primer

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


43

Penggunaan Kuisioner, yaitu responden dalam hal ini guru dan karyawan

SMK PLUS NU SIDOARJO dimohon untuk dapat mengisi quesioner yang sudah

disiapkan oleh peneliti.

b. Untuk Data Sekunder

Diperoleh dari laporan-laporan tertulis yng dikeluarkan oleh SMK PLUS

NU SIDOARJO. Serta juga akan dilakukan dengan membaca dan mempelajari

buku, catatan perkuliahan, makalah, serta bahan seminar.

Menurut Sugiyono (2017 : 92), “Instrumen pengumpulan data yang

digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti sehingga jumlah instrumen

yang digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang

diteliti. Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran

dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen

harus mempunyai skala.”

Menurut Sugiyono (2017 : 92-93), “skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya

interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan

dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang

digunakan oleh peneliti menggunakan skala likert yang berarti untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Penelitian dan fenomena sosial ini telah diterapkan secara spesifik oleh

peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


44

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pertanyaan atau pernyataan.”

Jawaban dari item instrumen yang akan menggunakan skala Likert memiliki

gradasi dari yang sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju, untuk

keperluan dari analisis kuantitatif setiap jawaban dari responden akan dinilai

dengan arahan pertanyaannya seperti yang dapat ditunjukkan dibawah ini:

Tabel 3.6 Skala Likert

No Jawaban Pertanyaan Bobot Nilai


1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-ragu 3
4. Kurang Setuju 2
5. Tidak Setuju 1
Sumber : Data diolah, 2020

Dari tabelnya diatas bisa dilihat dari jawaban dan bobot skor untuk item

instrumen dari pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Bobot skornya ini akan

memudahkan bagi responden untuk menjawab pertanyaan dari kuesioner yang

telah diberikan.

3.7 Validitas dan Realibilitas Instrument

Hal yang harus dibedakan antara penelitian yang valid dan reliabel dengan

instrumennya yang valid dan reliabel. Hasil penelitiannya yang valid jika terdapat

kesamaan antara data terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada obyek

yang akan diteliti. Sedangkan, hasil penelitian dapat dikatakan realibel jika

terdapat persamaan data diwaktu yang beda.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


45

3.7.1 Instrument Validitas

Menurut Suigiyono (2017 : 125-129), “Instrumen yang valid berarti skala

pengukuran yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.” Adapun cara yang dapat dilakukan untuk pengujian validitas ialah :

1. Pengujian validitas konstruksi (Construct Validity)

Menurut Sugiyono (2017 : 125-129), “Menguji validitas konstruk dapat

digunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Setelah instrumen

dikontruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan landasan teori

tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.”

2. Pengujian validitas isi (Contect Validity)

Menurut Sugiyono (2017 : 125-129), “Instrumen yang berbentuk test,

dalam pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan

diperkuliahan.”

3. Pengujian Validitas Eksternal

Menurut Sugiyono (2017 : 125-129), “Validitas eksternal instrumen diuji

dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria

yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi

dilapangan.”

3.7.2 Instrument Realibilitas

Menurut Sugiyono (2017:130-131), “Pengujian reliabilitas instrumen dapat

dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


46

dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya.

Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi

butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.”

1. Test-retest

Menurut Sugiyono (2017 : 130-131), “Instrumen penelitian reabilitasnya

diuji dengan test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen

beberapa kali pada responden, jadi hal ini instrumennya sama, respondennya

sama dan waktunya yang berbeda.”

2. Equivalent

Menurut Sugiyono (2017 : 130-131), “Instrumen yang ekuivalen adalah

pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama. Pengujian

reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi

instrumennya dua pada responden yang sma, waktu sama, instrumen

berbeda.”

3. Gabungan

Menurut Sugiyono (2017 : 130-131), “Pengujian reliabilitas ini dilakukan

dengan cara mencobakan dua instrumen yang ekuivalen beberapa kali ke

responden yang sama. Cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua.

Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrumen,

setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya

dikorelasikan secara silang.”

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


47

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data yakni suatu metode untuk dapat mengolah data menjadi

informasi sehingga karakteristiknya data tesebut menjadi lebih mudah dipahami

dan juga mempunyai manfaat untuk dapat menemukan sebuah solusi dari

permasalahan. Dengan metode kuantitatif, diharapkan untuk mendapatkan hasil

pengukuran akurat tentang respon yang akan diberikan kepada responden,

sehingga datanya yang berbentuk angka tersebut dapat diolah kembali dengan

menggunakan metode statistik.

Teknik pengolaan data ini yakni menguraikan metode analisis yang

digunakan menjawab rumusan masalah serta hipotesis penelitian. Metode analisis

data ini tergantung pada jenis penelitian dan metode yang digunakan untuk

penelitian.

3.8.1 Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Sugiyono (2017 : 121), “Uji validitas digunakan untuk mengukur

sah/valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas sebagai salah satu derajat ketepatan

atau keandalan pengukuran instrumen mengenai isi pertayaan.”

Menurut Siregar, Sofyan (2018 : 47), “Setelah membuat kuisioner

(instrument penelitian) langkah selanjutnya menguji apakah kuisioner yang

dibuat terebut valid atau tidak. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


48

untuk mengetahui kuisioner yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa

yang ingin diukur, yaitu :”

1. Jika terdapat koefisien korelasi product moment melebihi 0,3

2. Jika terdapat koefisien korelasi product moment > r- table (α ; n-2) n =

jumlah sampel

3. Nilai Sig ≤ α.

Rumus yang dapat digunakan untuk menguji validitas konstruk dengan

teknik yang digunakan korelasi product moment, yaitu :

n (XY) - (X)(Y)
r hitung=
[n(X2) - (X)2] [n (Y)2 - (Y)2]

Dimana :

n = Jumlah sampel

X = Skor per item pertanyaan

Y = Skor total

Menurut Sugiyono (2013 : 124), “Menilai kevalidan masing-masing butir

pertanyaan dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation masing-

masing butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-

hitung yang merupakan nilai corrected item-total correlation > 0,30.” Uji

validitas pada penelitian ini akan menggunakan program aplikasi SPSS

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


49

2. Uji Realibilitas

Menurut Sugiyono (2012:177), “instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data

yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh instrumen yang tidak

reliabel/konsisten. Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian digunakan

metode split half item tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

item ganjil dan kelompok item genap. Masing-masing kelompok skor tiap

itemnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Apabila korelasi 0,7

maka dikatan item tersebut memberikan tingkat reliabel yang cukup,

sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,7 maka dikatan item tersebut

kurang reliabel.” Adapun rumus untuk mencari reliabilitas adalah sebagai

berikut:

r= n (ƩAB) - (ƩA) (ƩB)


√ ((nƩA2) - (ƩA)2) (n(ƩB2) - (ƩB)2))

Dimana :

r = koefisien korelasi

n = Banyaknya responden

A = Skor item pertanyaan ganjil

B = Skor pertanyaan genap


Selanjutnya koefisien korelasi dapat diketahui, setelah itu hasil

tersebut dimasukkan kedalam rumus Spearman Brown dengan rumus

sebagai berikut:

r= 2 rb

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


50

1 + rb

Dimana :

r = nilai reliabilitas

rb = korelasi product moment antara belahan pertama (ganjil) dan

belahan kedua (genap).

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013 : 160) dalam Napitupulu (2017), “Uji Normalitas

bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat

dan variabel bebas memiliki distribusi normal.” Ada dua cara yang

digunakan utnuk menguji normalitas yaitu:

a. Analisis Grafik dan Kurva Probability plot (P-Plot)

Menurut Ghozali (2013 : 160) dalam Napitupulu (2017), “Deteksi uji

normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal kurva probability plot. Distribusi normal jika data

berbentuk garis lurus mendekati diagonal.”

b. Analisis Statistik Kolmogorov-Simirnov (K-S)

Menurut Ghozali (2013 : 160) dalam Napitupulu (2017), “Analisis

Statistik Kolmogorov-Simirnov (K-S), uji K-S dilakukan dengan

menghitung residual data distribusi normal. Suatu data dikatakan normal

jika besarnya nilai dari K-S > α=0,05.”

2. Uji Multikolinieritas

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


51

Menurut Ghozali (2013 : 105) dalam Napitupulu (2017), “Uji

multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji multikolinearitas

ini digunakan karena pada analisis regresi terdapat asumsi yang

mengisyaratkan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala

multikolineritas atau tidak terjadi korelasi antara variabel independen.

Cara mengetahui apakah terjadi multikolinearitas atau tidak yaitu dengan

melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF). Kedua ukuran

ini menujukkan setiap variabel indenpenden manakah yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF =1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance<0,10 atau

sama dengan nilai VIF<10.”

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013 : 105) dalam Napitupulu (2017), “Uji

heterokedastisitas terjadinya karena ada ketidaksamaan varian dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain. Mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dengan menggunakan uji Glejser, jika variabel bebas

tidak terjadi heterokedastisitas dengan melihat ada atau tidaknya

perbedaan dalam uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji

glejser.” Pengambilan dasar pengujian menggunakan pengujian ini adalah:

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


52

a. Apabila nilainya dari t-hitung lebih besar dari pada nilainya t-

tabel dengan signifikansi 0,05, maka variabel tterbebas dari

heteroskedastisitas.

b. Apabila nilainya t-hitung lebih kecil dari pada nilainya t-tabel dengan

signifikansi 0,05, maka variabel dikatakan mengalami

heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah pengujian variabel dependen yang tidak

berkorelasi dengan nilai variabel itu sendiri, baik dari nilai periode

sebelumnya ataupun nilai periode sesudahnya. Menurut Duwi Priyatno

(2012:172) pengertian dari autokorelasi adalah “Autokorelasi adalah

keadaan di mana pada model regresi ada korelasi antara residual pada

periode tertentu t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1), model

regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode

pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW-test).”

Tabel 3.8 Pengambilan Keputusan Autokolerasi


Hipotesis Keputusan Jika
Tidak ada autokolerasi positif Tolak 0<d<dl
Tidak ada autokolerasi positif No decision dl≤d≤du
Tdak ada autokolerasi negatif Tolak 4-dl<d<4
Tidak ada autokolerasi negatif No decision 4-du≤d≤4-d
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ditolak Du<d<4-du
atau negative (diterima)
Sumber: Duwi Priyatno, 2012

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


53

Analisis Regresi yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu

model regresi berganda. Menurut Sugiyono (2014 : 277), “Analisis regresi

ganda digunakan oleh peneliti. Peneliti bermaksud meramalkan bagaimana

keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium) jika dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik

turunkan nilainya).”

Menurut Sugiyono (2016 : 188), “Analisis regeresi linier berganda

digunakan peneliti dengan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Gaji

dan Insentif terhadap Prestasi Kerja.” Persamaan pada regresi linier

berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = ɑ + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan:
Y = Prestasi Kerja
ɑ = Konstanta
β1 = Koefisien untuk variabel Gaji
β2 = Koefisien untuk variabel Insentif
X1 = Gaji
X2 = Insentif
e = Standart Error (error term)
3.8.4 Uji Hipotesis

1. Uji t

Menguji koefesien regresi secara sendiri-sendiri apakah

berpengaruh antara variabelnya bebas ke variabelnya terikat. Uji t

berfungsi mengetahui bagaimana pengaruh antara kedua variabel. Untuk

Mengetahui apakah terjadi pengaruh yang signifikan dari masing-masing

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


54

variabel bebas yaitu Gaji dan Insentif terhadap variabel terikat yaitu

Prestasi Kerja, maka nilainya signifikansi t dibandingkan dengan derajat

kepercayaannya.

Menurut Ghozali (2011 : 101 ), “Apabila sig t lebih besar dari 0,05

maka H0 diterima, dan sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0,05, maka H0

ditolak. H0 ditolak berarti terdapat hubungan yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.”

Tujuan dari uji t adalah untuk dapat melihat signifikan dari

pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen

dengan menganggap variabel lainnya bersifat konstan.

a. Apabila taraf signifikannya lebih kecil dari ɑ < 0,05 berarti variabel

bebasnya memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Apabila taraf signifikannya lebih besar dari ɑ > 0,05 berarti variabel

bebasnya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji F

Menurut Ghozali (2011 : 98) , “Menguji koefisien regresi secara

bersamaan atau serentak apakah berpengaruh antara variabel bebas ke

variabel terikat. Model regresi linier berganda yang telah dijelaskan diatas

berguna untuk membuktikan bahwa variabel independen secara simultan

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji f yang

bertujun untuk menguji keseluruhan variabel bebas yaitu Gaji dan Insentif

terhadap variabel terikat yaitu Prestasi Kerja yang dilakukan secara bebas

dengan signifikan sebesar 0,05.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


55

a. Jika nilai signifikannya < 0,05, maka Ha akan diterima dan Ho akan

ditolak berarti menyatakan bahwa semua variabel independennya atau

dependennya tidak mempunyai pengaruh yang secara bersama-sama

terhadap variabel bebas / variabel terikat.

b. Jika nilai signifikannya > 0,05 maka Ha akan ditolak dan Ho akan

diterima karena memiliki arti bahwa variabel independen mempunyai

pengaruh yang secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

3.8.5 Uji Koefisien

1. Korelasi (R)

Menurut Siregar, Syofian (2018 : 250-252), “Analisa hubungan

(korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan diantara

dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh disebabkan oleh variabel

yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat).

Teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan ini adalah Koefisien

korelasi yakni bilangan yang mneyatakan kekuatan hubungan anatar dua

variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel.

Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1). Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien

korelasi berada diantara -1 dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam

bentuk positif (+) atau negative (-).”

Misalnya :

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


56

1. Apabila ada r = -1 berarti korelasi negatif sempurna, yang

mempunyai arti bahwa terjadi hubungan bertolak belakang antara

variabel X dan variabel Y, bila variabel X naik, maka variabel Y

turun.

2. Apabila ada r = 1 artinya korelasi positif sempurna, yang berati

bhawa terjadi hubungan searah antara variabel X dan variabel Y, bila

variabel X naik, maka variabel Y naik.

Tabel 3. 8 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan


1. 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2. 0,20 – 0,399 Lemah
3. 0,40 – 0,599 Cukup
4. 0,60 – 0,799 Kuat
5. 0,80 – 0,100 Sangat Kuat
Sumber : Siregar, Syofian (2018 : 252)

2. Determinan (KD)

Menurut Siregar, Syofian (2018 : 252), “Koefisien determinan

adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui

kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih

X (bebas) terhadap variabel Y (terikat).”

Rumus :

KD = ( r )2 x 100 %

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis atau Desain Penelitian

4.1.1 Profil Perusahaan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus Nahdlatul Ulama Sidoarjo yang

terdapat di JL. Monginsidi Kav. DPR, Perum Bluru Permai, Kel. Sidoklumpuk,

Kec. Sidoarjo Kota, Kab. Sidoarjo 61218. Dengan spesifikasi keahlian Farmasi,

Keperawatan, Animasi, Perbankan Syariah, Akuntansi, dan Desain Komunikasi

Visual (DKV), yang pada tanggal 21 Oktober 2010 telah mendapat ijin

Pemerintah Kota dengan nomor surat : 34/dd/32/2010 diharapkan dapat

menghasilkan tenaga Teknik Informasi dan Pelayanan Medis yang mandiri,

profesional, kreatif, dinamis dan inovatif serta memiliki integritas yang tinggi,

berakhlakul Karimah dan bersifat :

1. Shiddiq (Ber-Kejujuran)

2. Istiqamah (Disiplin)

3. Fathonah (Tanggap terhadap perkembangan zaman)

4. Amanah (Terpercaya)

5. Tabligh (mampu mengkomunikasikan)

Seiring dengan kepercayaan, dukungan, dan kerjasama siswa, guru,

karyawan, serta masyarakat, SMK Plus Nahdlatul Ulama Sidoarjo telah meraih

beberapa Prestasi yakni diantaranya SMK Plus NU merupakan sekolah pertama

berbasis teknologi dan ter- Akreditasi “A” tahun ajaran 2019 di Sidoarjo, meraih

57

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


58

sebuah penghargaan Sekolah Terbaik pada Kategori SMA/MA/SMK se Jawa

Timur di ajang PWNU AWARD 2019.

4.1.2 Visi dan Misi SMK PLUS NU SIDOARJO

A. VISI SMK PLUS NAHDLATUL ‘ULAMA SIDOARJO

.Unggul Dalam Mutu Berpedoman Pada Al Qur’an Dan Akhlak Yang Mulia

B. MISI SMK PLUS NAHDLATUL ‘ULAMA SIDOARJO

1. Menggali dan mengembangkan potensi, integrasi dan religi untuk

mencetak generasi muslim yang berwatak, unggul dalam menemukan,

mengembangkan, serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

dengan dijiwai oleh akhlaq yng qurani.

2. Menanankan serta menumbuhkembangkan kepribadin rosulullah saw

sebagai proses pembentukan cendekiawan muslim yang Shiddiq,

Istiqomah, Fathonah, Amanah dan Tabliqh (SIFAT).

3. Memadukan antara filosofi islam dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

modern untuk daya nalar berfikir kritis, kreatif dan inovatif dalam rangka

menjawab tantangan jaman.

4. Membangun kemakmuran umat dengan kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dijiwai Al Qur’an.

5. Membumikan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyyah dan ukhuwah

basyariyyah dalam rangka mempertahankan negara kesatuan Replublik

Indonesia.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


59

4.1.3 Struktur Organisasi SMK PLUS NU SIDOARJO

Adapun struktur organisasi di SMK PLUS NU Sidoarjo sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur dalam Organisasi SMK PLUS NU Sidoarjo

Sumber : Dokumen SMK PLUS NU Sidoarjo.

Keterangan :

1. BPPNU sebagai yayasan yang menaungi SMK PLUS NU Sidoarjo,

berfungsi memberikan perlindungan, bantuan pelayanan pada bidang

sosial, kemanusiaan, serta keagamaan.

2. Kepala Sekolah sebagai pimpinan tertinggi di SMK PLUS NU Sidoarjo

Tugas seorang kepala sekolah adalah bertangggungjawab penuh

terhadap semua aktivitas yang berada di sekolah. Tugas kepala sekolah

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


60

dapat berperan seperti educator, inovator, manajer serta seorang

motivator yang baik dari segi dalam maupun luar sekolah. Jadi, tugas

Kepala Sekolah yakni menyusun sebuah program kerja sekolah, sebagai

seorang Pembina bagi siswanya, mengawasi semua aktivitas belajar

mengajar, mengawasi proses terlaksananya belajar mengajar, mengawasi

sistem penilaian proses belajar mengajar, menjalin hubungan yang baik

antar anggota sekolah dan juga masyarakat sekitar, melaksanakan semua

penilaian dan juga bimbingan bagi guru dan karyawan disekolah, serta

terselenggaranya administrasi sekolah seperti administrasi yang ada

dikeuangan, diketenagaan, diperlengkapan, dikesiswaan, dan

dikurikulum.

3. Komite Sekolah berperan sebagai lembaga yang memberikan

Pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan

kebijakan pendidikan di satuan pendidikan, sebagai lembaga

pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial,

pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan

pendidikan, sebagai pengontrol (controlling agency) dalam rangka

transparasi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan

di satuan pendidikan, sebagai lembaga mediator (mediator

agency) antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan

pendidikan

4. Bendaharanya Sekolah bertugas menyiapkan, mengelola keuangan dan

mempertanggungjawabkan anggaran baik pendapatan dan pembelanjaan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


61

sekolah yang terorientasi pada sistem program pengembangan sekolah

harus transparan, menggali sumber dana dari pemerintah, masyarakat,

orang tua siswa dan sumbangan lain yang sah, mengembangkan

kegiatan sekolah yang berorientasi pada income generating activites,

mengelola akuntansi keuangannya sekolah, melaksanakannya pelaporan

pertanggungjawaban penggunaan keuangannya sekolah yang akuntabel.

5. Tata Usahaa bertugas sebagai Penyusunan Administrasinya

Ketatausahaan yakni mengagendakan surat yang masuk / keluar,

pengetik surat, menggandakan surat-surat, mengarsipkan, menata

penomoran surat, merapikan file-file surat, mengirim dan menerima

surat-surat, menyusun dan menyajikan data statistik sekolah, mengurus

dokumen-dokumen sekolah, dan menyusun laporan – laporan

ketatausahaan sekolah

6. Waka Kurkulum berfungsi sebagai penyusun jadwal evaluasi, dan

pengelola semua program belajar mengajar, menyusun pembagian tugas

para anggota di bagian kurikulum, menyusun pelaksanaan ujian seperti

ulangan harian, UTS, dan UAS, menyusun instrumen untuk program

belajar mengajar, dan juga menyusun kriteria untuk kenaikan kelas serta

kurikulum.

7. Waka Humas bertugas mempersiapkan penyusunan progam kerja,

menyusun program kerja sama industri, merancang dan melaksanakan

analisa kebutuhan pasar, menyusun penempatan prakerin siswa,

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


62

melaksanakan laporan hasil prakerin, melaksanakan pengelolaan sistem

administrasi Hubungan Industri dan Masyarakat.

8. Waka Sarpras berfungsi sebagai pengelola inventaris barang antara lain

mencatat alat peraga olahraga, mencatat semua barang atau alat yang

masuk, mencatat inventaris kelas, mencatat alat laboratorium yang telah

masuk, mengadakan sarana dan prasaran sekolah.

9. Waka Kesiswaan berfungsi mengadakan kegiatan pembinaan dan

pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan kegiatan kesiswaan,

merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler,

merencanakan kegiatan siswa setelah mereka lulus, menilai semua siswa

yang mewakili sekolah jika ada kegiatan diluar sekolah seperti lomba,

menginventarisasikan pelanggaran dan absensi yang dilakukan siswa.

10. Kakomli berfungsi sebagai penyusun program kerja, mengkoordinir

tugas guru dalam pembelajaran, mengkoordinir pengembangan bahan

ajar, memetakan dunia industri yang relevan, melaksanakan program

praktik kerja industri, melaksanakan uji kompetensi, menginventarisasi

fasilitas pembelajaran program keahlian, melaporkan ketercapaian

program kerja.

11. Dewan Guru mempunyai tugas serta tanggungjawab untuk proses

belajar-mengajar, mendidik siswa, melatih siswa agar menjadi pribadi

yang berkualitas, baik dari segi intelektualnya maupun akhlaknya.

12. Siswa berperan melaksanakan dan mematuhi peraturan tata tertib

sekolah, mengikuti proses pembelajaran dengan tekun, melaksanakan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


63

program-program sekolah, saling menghormati sesama teman, guru, dan

warga sekolah lain.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden menjelaskan tentang bagaimana

karakteristik objek penelitian yaitu respondennya yang sudah mengisi

kuesioner yang sudah diberikan. Data responden dapat diperoleh dari

pengisian lembar kuesioner yang terdapat profil karyawan, dari

pengisian tersebut akan diperoleh ciri-ciri khususnya yang dimiliki

oleh seorang responden yang akan berhubungan dengan penelitian

yang akan dilakukan.

Penelitian ini juga yang dijadikan sebagai responden untuk

pengisian kuesioner adalah 47 guru dan karyawan di SMK PLUS NU

Sidoarjo. Karakteristik dari para responden akan tersaji pada tabel

serta diagram dibawa ini:

Tabel 4.2.1 Deskripsi Responden yang Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
laki-laki 22 47%
Perempuan 25 53%
47 100%
Sumber: data diolah dengan MS. Excel

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


64

Diagram 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN

53% 47%

laki-laki perempuan

Sumber: data diolah dengan MS. Excel

Dari hasil deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin yang

sudah ditampilkan dalam tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa

persentase jenis kelamin perempuan yang lebih banyak dari laki-laki

yakni 53%, sedangkan laki-laki 43% karena jumlah guru dan karyawan

yang berjenis kelamin perempuan memang mayoritas lebih banyak,

namun tidak beda jauh.

Tabel 4.2.1 Deskripsi Responden yang Berdasarkan Usia

Usia
Frekuensi Persentase
20-30 th 17 36%
30-40 th 24 51%
40-50 th 5 11%
> 50 th 1 2%
47 100%
Sumber: data diolah dengan MS. Excel

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


65

Diagram 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

usia
40-50
th > 50 th 20-30
11% 2% th 20-30 th
36% 30-40 th
40-50 th
> 50 th

30-40
th
51%

Sumber: data diolah dengan MS. Excel

Dari penyajian tabel dan diagram diatas dapat terlihat bahwa

jumlahnya responden pada rentang usia 20-30 tahun berjumlah 17

orang atau sekitar 36%, rentang usia 30-40 tahun berjumlah 24 orang

atau sekitar 51%, rentang usia 40-50 tahun berjumlah 5 orang atau

sekitar 11%, dan rentang usia > 50 tahun berjumlah 1 orang atau sekitar

2%. Jadi, responden yang terbanyak pada penelitian kali ini adalah

responden yang rentang usia 30-40 tahun. Ketika diumur tersebut

karyawan berada pada masa yang sangat produktif, dan rasa memiliki

terhadap sekolah sangat besar dalam mengembangkan diri mendapatkan

Prestasi Kerja yang tinggi.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


66

Tabel 4.2.1 Deskripsi Responden dengan Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentase
SMA/SMK 5 11%
DIPLOMA 3 1 2%
S1 36 76%
S2 5 11%
47 100%
Sumber: data diolah dengan MS. Excel

Diagram 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Chart Title

S2
11% SMA/SMK
DIPL SMA/SMK
11%
OMA
3 DIPLOMA 3
2% S1
S2

S1
77%

Sumber: data diolah dengan MS. Excel

Dari data tabel dan diagram yang disajikan diatas dapat dilihat

bahwa untuk tingkatnya pendidikan SMA/SMK berjumlah 5 orang atau

sekitar 11%, tingkatan pendidikan Diploma berjumlah 1 orang atau

sekitar 2%, tingkatnya pendidikan S1 berjumlah 36 orang atau sekitar

76%, dan tingkat pendidikan S2 berjumlah 5 orang atau sekitar 11%.

Jadi, respondennya yang terbanyak pada penelitian ini adalah responden

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


67

dengan taraf pendidikan S1. Dimana dengan status Pendidikan S1 Guru

dan Karyawan diharapkan mampu utnuk memberikan dan

mengembangkan pendidikan terbaik siswa/siswi SMK PLUS NU

Sidoarjo, serta mampu memberikan Prestasi terbaik untuk sekolah SMK

PLUS NU Sidoarjo.

Tabel 4.2.1 Deskripsi Responden yang Berdasarkan Masa Kerja

Lama Kerja
Frekuensi Persentase
1-2 tahun 3 7%
3-5 tahun 10 21%
5-10 tahun 34 72%
47 100%
Sumber: data diolah dengan MS. Excel

Diagram 4.2.1 Deskripsi Responden yang Berdasarkan Masa Kerja

Chart Title

1-2 th
6% 1-2 th
3-5 th 3-5 th
21% 5-10 th

5-10 th
72%

Sumber: data diolah dengan MS. Excel

Dari tabel dan diagram diatas dapat terlihat sekali bahwa

responden yang masa kerja 1-2 tahun berjumlah 3 orang atau sekitar

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


68

7%. Sedangkan responden dengan masa kerja 3-5 tahun berjumlah 10

orang atau sekitar 21%, kemudian untuk masa kerja 5-10 tahun cukup

banyak dan mendominasi dengan jumlah 34 orang atau sekitar 72%.

Jadi, responden dalam penelitian ini didominasi oleh responden dengan

masa kerja 5-10 tahun, dalam masa kerja ini responden masuk dalam

fase produktif dalam pekerjaan yang dijalani.

4.3 Analisisis Data

4.3.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dari masing-masing butir pernyataan akan

dilakukannya dengan mengkorelasikannya antara skor dari masing-

masing butir pernytaan kuesioner dengan nilai rata-rata dari semua butir

pernyataan kuesioner dalam satu varibael. Mengetahui valid tidaknya

butir pernyataan dalam suatu variabel maka dilakukannya dengan cara

membandingkannya nilai korelasi dari masiing-masing butir pernyataan

atau r_hitung hasil analisisnya SPSS dengan nilai r- tabel. Ketentuan

dalam pengujiannya validitas adalah sebagai berikut:

1. Jika r_ hitung > r -tabel maka butir pernytaan dapat dinyatakan valid.

2. Jika r-hitung < r_ tabel maka butir pernyataan tidak valid.

Diketahui:

1. Pada tingkatan signifikan 0,05 dengan jumlah responden 47 orang.

2. df (degreee of freedom) = n-2 = 47-2 = 45, jadi r tabel pada

penelitiannya ini adalah 0,288.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


69

Peneliti menyajikan tabelnya hasil dari uji validitas butir pernyataan

dari masing-masing variabel sehingga diharapkan dengan mudah untuk

dipahami tentang hasil output SPSS. Jumlah dari seluruh pernyataan

yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini berjumlah 52 butir

pernyataan. Berikut data-data yang telah peneliti masukkan dalam tabel

dibawah ini:

Tabel 4.3.1 Hasil Uji Validitas Butir Kuisioner

Variabel Butir r -Hitung r Tabel Signifikansi Keterangan


X1.1 0,761 0,288 0,000 Valid
X1.2 0,692 0,288 0,000 Valid
X1.3 0,778 0,288 0,000 Valid
X1.4 0,796 0,288 0,000 Valid
GAJI
X1.5 0,847 0,288 0,000 Valid
X1.6 0,736 0,288 0,000 Valid
X1.7 0,737 0,288 0,000 Valid
X1.8 0,694 0,288 0,000 Valid
X2.1 0,827 0,288 0,000 Valid
X2.2 0,467 0,288 0,000 Valid
X2.3 0,341 0,288 0,000 Valid
X2.4 0,755 0,288 0,000 Valid
X2.5 0,377 0,288 0,000 Valid
X2.6 0,374 0,288 0,000 Valid
INSENTIF X2.7 0,402 0,288 0,000 Valid
X2.8 0,460 0,288 0,000 Valid
X2.9 0,557 0,288 0,000 Valid
X2.10 0,368 0,288 0,000 Valid
X2.11 0,341 0,288 0,000 Valid
X2.12 0,767 0,288 0,000 Valid
X2.13 0,546 0,288 0,000 Valid
Y.1 0,731 0,288 0,000 Valid
Y.2 0,866 0,288 0,000 Valid
PRESTASI
Y.3 0,639 0,288 0,000 Valid
KERJA
Y.4 0,562 0,288 0,000 Valid
Y.5 0,789 0,288 0,000 Valid

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


70

Y.6 0,531 0,288 0,000 Valid


Y.7 0,323 0,288 0,000 Valid
Y.8 0,492 0,288 0,000 Valid
Y.9 0,722 0,288 0,000 Valid
Y.10 0,735 0,288 0,000 Valid
Y.11 0,578 0,288 0,000 Valid
Y.12 0,528 0,288 0,000 Valid
Y.13 0,877 0,288 0,000 Valid
Y.14 0,687 0,288 0,000 Valid
Y.15 0,724 0,288 0,000 Valid
Y.16 0,434 0,288 0,000 Valid
Y.17 0,833 0,288 0,000 Valid
Y.18 0,644 0,288 0,000 Valid
Y.19 0,779 0,288 0,000 Valid
Y.20 0,511 0,288 0,000 Valid
Y.21 0,785 0,288 0,000 Valid
Y.22 0,844 0,288 0,000 Valid
Y.23 0,900 0,288 0,000 Valid
Y.24 0,293 0,288 0,000 Valid
Y.25 0,678 0,288 0,000 Valid
Y.26 0,411 0,288 0,000 Valid
Y.27 0,699 0,288 0,000 Valid
Y.28 0,640 0,288 0,000 Valid
Y.29 0,881 0,288 0,000 Valid
Y.30 0,787 0,288 0,000 Valid
Y.31 0,900 0,288 0,000 Valid

Sumber : Data diolah peneliti dari SPSS

Tabelnya 4.3.1 diatas merupakan hasilnya dari olah output SPSS

dimana dalam hasil uji validitas dari setiap variabel dapat dinyatakan

valid. Hal ini ditinjau dari hasil perbandingan antara r_ hitung yang lebih

besar di banding r-tabel. Jadi, seluruh pernyataan dalam kuesioner sebagai

instrument penelitiannya ini dinyatakan valid, jadi demikian

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


71

pertanyaannya yang ada dalam penelitian kali ini layak untuk digunakan

uji selanjutnya.

4.3.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa reliabel atau

dapat dipercaya jawaban responden pada kuesioner yang diberikan.

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu melihat nilai cronbachh’s alpha

yang diperoleh dari proses pengukuran koefisien reabilitasnya, kemudian

dibandingkan dengan taraf signifikan 0,6. Ketentuan dari uji reliabilitas

adalah apabila cronbach’s alphaa lebih besar dari 0,6, maka butirnya

pernyataan pada variabel tersebut dinyatakan reliabel dan dapat dipercaya

begitupun sebaliknya apabila nilai cronbach’s alphaa kurang dari 0,6

maka butir-butir pernyataan dalam variabelnya tersebut tidak reliabel.

Berikut hasil output SPSS tentang uji reliabilitas pada masing-masing

instrumen variabel:

Tabel 4.3.2 Hasil Uji Realibilitas Instrumen

Nilai
Taraf
Variabel Cronbach's Keterangan
Signifikansi
Alpha
Gaji ( X1) 0,890 0,6 Reliabel
Insentif (X2) 0,756 0,6 Reliabel
Prestasi Kerja 0,958 0,6 Reliabel

Sumber: data primer diolah peneliti dari output SPSS

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


72

Tabel 4.3.2 diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa seluruh

instrumen dalam penelitian ini dinyatakan reliabel, hal ini dibuktikan

dengan nilai cronbach’s alpha pada setiap variabel besar dari 0,6.

4.3.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian yang dapat mengetahui

apakah analisis model regresi linear berganda yang digunakan ada

penyimpangan atau tidak. Pengujian analisis yang dilakukan teridiri dari

uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

1. Ujii Normalitas

Uji normalitas merupakan uji model regresi, variabel independen dan

juga variabelnya dependen apakah keduanya terdistribusi normal.

Tabel 4.3.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 47
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 3.47636435
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .087
Negative -.071
Test Statistic .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: data primer diolah peneliti dari output SPSS

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


73

Berdasarkan dari hasilnya uji normalitas yang menggunakan

One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, mendapatkan hasilnya

signifikansi dari uji normalitas sebesar 0,200 dimana hasilnya

tersebut lebih besar dari signifikansi 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa uji tes normalitas pada penelitiannya ini adalah

berdistribusi normal dan sudah layak diuji statistik selanjutnya.

2. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013 : 105) dalam Napitupulu (2017) yang

mengatakan bahwa, “uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Uji multikolinearitas ini digunakan karena pada

analisis regresi terdapat asumsi yang mengisyaratkan bahwa variabel

independen harus terbebas dari gejala multikolineritas atau tidak

terjadi korelasi antara variabel independen.”

Tabel 4.3.3 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Const
2.779 6.652 .418 .678
ant)

X1 2.804 .211 .818 13.295 .000 .418 2.390

X2 .582 .196 .183 2.970 .005 .418 2.390

a. Dependent Variable: Y

Sumber: data primer diolah peneliti dari output SPSS

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


74

Berdasarkan dari perhitungan yang ada pada tabel hasilnya

uji multikolinieritas, variabel Gaji (X1) dan Insentif (X2)

menujukkan bahwa nilai VIF = 2.390, dimana nilai tersebut lebih

kecil darii 10. Sehingga dapat diambil kesimpulan bebas dari

multikolinieritas dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Metode yang digunakan dalam melakukan uji heteroskdastisitas

dengan menggunakan uji glejser.

Tabel 4.3.3 Uji Hteroskedastisitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 13.601 3.278 4.149 .000

X1 -.025 .104 -.050 -.240 .812

X2 -.191 .096 -.412 -1.978 .054

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: data primer diolah peneliti dari output SPSS

Berdasarkan dari uji heteroskedastisitas menggunakn uji

glejser hasil signifikan dari variabel Gaji (X1) berjumlah 0,812,

Insentif (X2) berjumlah 0,054 lebih besar dari nilainya standar

signifikan 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa tidak adanya masalah

heteroskedastisitas.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


75

4. Ujii Autokorelasi

Uji Autokorelas merupakan teknik pengujian dalam asumsi klasik

untuk mengetahui adanya korelasi antara kesalahan residual dalam

model regresi pada peride t dengan periode t-1 (sebelumnya).

Pengujian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW).

Tabel 4.3.3 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the Durbin-


Model R R Square Square Estimate Watson
a
1 .965 .930 .927 3.55449 2.815

a. Predictors: (Constant), X2, X1


b. Dependent Variable: Y

Sumber: data primer diolah peneliti dari output SPSS

Berdasarkan hasil tabelnya uji autokorelasi diketahui untuk

nilai DW = 2,815 , dibandingkannya dengan nilai tabel signifikan

5% (0,05) dengan jumlah sampel 47 dan jumlahnya variabel

independen 2 (K=2), didapatkan hasil dL = 1,443 dan nilai dU =

1,620 , kurangi 4 (dL dan dU) ( 4 - 1,443 = 2,557) dan (4 – 1,620 =

2,380). Pengujian Autokorelasi dapat dilihat hasil yang diperoleh

DW sebesar 2,815 berdasarkan tabelnya Durbin Watson untuk nilai

dL = 2,557 dan du = 2,380, dapat disimpulkan bahwa maka dari nilai

DW = 2,815 berada di (4-dl < 2,818 < 4) sehingga kita dapat

menyimpulkan bahwa tidak terdapat Autokorelasi ( Autokorelasi

Negatif).

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


76

2,380 2,557 2,815

4.3.4 Analisa Regresi Linier Berganda

Setelah semua persamaannya sudah memenuhi uji asumsi

klasik dan terbebas dari normalitas, autokorelasi, multikolinieritas

dan uji heterokedastisitas, maka selanjutnya dapat dilakukan uji

hipotesis dengan menggunakan metode regresi linier berganda.

Tabel 4.3.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 2.779 6.652 .418 .678

X1 2.804 .211 .818 13.295 .000

X2 .582 .196 .183 2.970 .005

a. Dependent Variable: Y

Sumber : data primer diolah peneliti dari output SPSS

Berdasarkan hasilnya tabel analisis regresi linier berganda,

maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Dimana Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


77

Menjadi Y= 2,779 + 2,804X1 + 0,582X2 + e

Persamaannya regresi linier berganda diatas ada beberapa penjelasan

terkait persamaan tersebut diantaranya yakni:

a = nilai konstanta yaitu sebesar 2,779. Hal ini menunjukan jika

variabel bebas: Gaji (X1), Insentif (X2) nilainya adalah 0 (nol),

maka variabelnya terikat Prestasi Kerja (Y) nilainya sebesar 2,779

satuan.

b1 = koefisien regresi variabel pertama yaitu sebesar 2,804. Nilai

koefisien ini menunjukan bahwa jika nilainya variabel Gaji (X1)

ditingkatkan sebesar 1 (satu) satuan, maka akan meningkatkan nilai

dari variabel terikat yaitu Prestasi Kerja (Y) sebesar 2,804 satuan

dengannya asumsi bahwa variabel bebas nilainya tetap atau konstan.

b2 = koefisien regresi variabel pertama yaitu sebesar 2,495. Nilai

koefisien ini menunjukkn bahwa jika nilainya variabel Insentif (X2)

ditingkatkan sebesar 1 (satu) satuan, maka akan meningkatkan nilai

dari variabel terikat yaitu Prestasi Kerja (Y) sebesar 0,582 satuan

dengan asumsi bahwa variabel bebas nilainya tetap atau konstan.

4.3.5 Uji Statistik t

Pengujiannya ini dapar digunakan sebagai pemeriksa apakah

variabel bebas secara individu dapat berpengaruh signifikan terhdap

variabel terikat. Sehingga dalam melakukan pengujiannya tersebut

maka sebelumnya dilakukannya pengujian hipotesis.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


78

Tabel 4.3.5 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.779 6.652 .418 .678

X1 2.804 .211 .818 13.295 .000

X2 .582 .196 .183 2.970 .005

a. Dependent Variable: Y

Sumber : data primer diolah peneliti dari output SPSS

Berdasarkan hasil tabelnya uji statistik t dapat diketahui

bahwa variabel bebas, yaitu:

a. Gaji (X1) menunjukkan angka signifikannya sebesar 0,000 < 0,05

sehingga Gaji berpengaruh secara positif terhadap Prestasi Kerja.

Jadi, disimpulkan bahwa H1 diterima.

b. Insentif (X2) menunjukkan angka signifikannya sebesar 0,005 <

0,05 sehingga Insentif berpengaruh secara positif terhadap

Prestasi Karyawan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H2 diterima.

4.3.6 Uji Statistik Fisher ( F )

Pengujian ini dapat dilaksanakan untuk mengetahui apakah

variabel-variabel bebas secara bersama-sama (simultan) dapat

berpengaruh signifikan terhadapt variabel terikat. Sehingga untuk

dapat melakukan pengujian tersebut, maka sebelumnya harus

dilakukan pembuktian hipotesis.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


79

Tabel 4.3.6 Hasil Uji Statistik Fisher (F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7422.893 2 3711.447 293.757 .000b

Residual 555.915 44 12.634

Total 7978.809 46

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : data primer diolah peneliti dari output SPSS

Berdasarkan hasil uji F diatas menunjukkan bahwa besar nilai

F hitung adalah 293,757. Hal tersebut menyatakan bahwa nilai F-hitung >

F-tabel 3.20, dengan diperoleh nilai df1= 2 diperoleh dari df1= k

(jumlah variabel) -1. Sedangkan nilai df2= 46 diperoleh dari df2= n

(jumlah sampel)-k.

Hasil dibuktikan dengan nilai signifikannya sebesar 0,000 <

0,05 yang membuktikan bahwa Gajii dan Insentif dapat berpengaruh

signifikan terhadap Prestasi Kerja.

4.3.7 Uji Korelasi (R)

Koefisien korelasi (R) dapat mengetahui seberapa besarnya

hubungan atau korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat

dapat dilakukan perhitungannya koefisien korelasi dengan SPSS.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


80

Tabel 4.3.7 Hasil Uji Korelasi (R)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the Durbin-


Model R R Square Square Estimate Watson

1 .965a .930 .927 3.55449 2.815

a. Predictors: (Constant), X2, X1


b. Dependent Variable: Y

Sumber : data primer diolah peneliti dari output SPSS

Dari hasilnya output SPSS diatas menyatakan bahwa nilai

hasilnya perhitungan koefisien korelasi (R) yaitu sebesar 0,965.

Jadi, nilai ini menunjukkan tingkat ke eratan hubungannya antara

variabel bebas: Gaji (X1) dan Insentif (X2) terhadap variabel

terikat: Prestasi Kerja (Y) berada pada interval 0,900-1,00 dengan

hubungan antara variabel termasuk kategori sangat kuat.

4.3.8 Uji Determinan ( Adjusted R)

Untuk dapat diketahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat, dalam penelitian ini dimana variabel

bebas yang diteliti antara lain: Gaji dan Insentif serta untuk

variabelnya terikat yaitu Prestasii Kerja. Dibawah ini adalah tabel

output dari perhitungan bantuan aplikasi SPSS terkait dengan

koefisien determinan.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


81

Tabel 4.3.8 Hasil Uji Determinan ( Adjusted R)

Model Summaryb

R Adjusted R Std. Error of the Durbin-


Model R Square Square Estimate Watson

1 .965a .930 .927 3.55449 2.815

a. Predictors: (Constant), X2, X1


b. Dependent Variable: Y

Sumber : data primer diolah peneliti dari output SPSS

Berdasarkannya hasil perhitungan uji regresi melalui SPSS

dapat diketahui bahwa nilai R Square (R2) atau koefisien

determinasi sebesar 0,930. Hal ini berarti bahwa variabel bebas

Gaji dan Insentif berpengaruh terhadap Prestasi Kerja di SMK

Plus NU Sidoarjo sebesar 93,0% sedang sisanya 0,7% dapat

dipengaruhi oleh variabel lain yang belum/tidak diteliti.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Gaji terhadap Prestasi Kerja Guru dan Karyawan di

SMK PLUS NU Sidoarjo

Hasilnya perhitungan diperoleh bahwa variabel Gaji (X1) dengan

signifikan sebesar 0,000. Hasilnya pengujian signifikan sebesar 0,000

menunjukkan bahwa nilainya tersebut 0,000 < 0,05 dan nilainya t hitung

13,295 > t tabel 1.679. Hal tersebut menunjukkan bahwa H1 “Gaji

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Prestasi Kerja”. Adapun

nilainya t-tabel berasal dari n-1 (n merupakan jumlahnya sampel) yang

kemudian hasil n-1 dapat dilihat pada formnya t-tabel. Jadi, penelitian ini

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


82

jumlah sampelnya berjumlah 47-1=46 dan bila dilihat dari formnya t-tabel

dengan memakai tingkatan kesalahan 5% (0,05) maka akan diperoleh nilai

1,679.

Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian terdahulu oleh

Marianus Subianto (2016), dimana penelitian tersebut menunjukkan Gaji

(X1) menunjukkan pengaruhnya yang signifikan, artinya ada pengaruh

yang kuat terhadp variabel (Y) kinerja karyawan pada PT.Serba Mulia

Auto di Kabupaten Kutai Barat. Berdasarkan hasil perhitungan statistik

dengan regresi ganda, diperoleh nilai t hitung = 3,065 t tabel = 1,7011

pada taraf nyata 5 persen. Ini berarti variabel gaji secara statistik

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Serba Mulia

Auto di Kabupaten Kutai Barat.

4.4.2 Pengaruh Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru dan Karyawan

di SMK PLUS NU Sidoarjo

Hasilnya perhitungan dapat diperoleh untuk variabel Insentif (X2)

dengan signifikan sebesar 0,005. Hasil pengujiannya signifikan sebesar

0,005 menunjukkan bahwa nilainya tersebut 0,005 < 0,05 dan nilai t-hitung

2,970 > t-tabel 1.679. Hal ini menunjukkan bahwa H2 “Insentif berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap Prestasi Kerja”. Adapun nilainya t-tabel

berasal dari n-1 (n merupakan jumlah sampel) yang kemudian hasilnya n-1

dapat dilihat pada form t-tabel. Jadi, penelitian ini jumlah sampel

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


83

berjumlah 47-1= 46 dan dilihat dari form t-tabel dengan memakai

tingkatan kesalahan 5% (0,05) maka akan mendapat nilai 1,679.

Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian terdahulu oleh

Widhiana Kusuma Wardhani (2017) dimana penelitian tersebut

menunjukkan bahwa hasil perhitungannya dengan uji statistik diperoleh

untuk Insentif finansial, diketahui t hitung (3,186) > t tabel (2,037) atau

Signifikan (0,003) < 0,05. Artinya insentif finansialnya berpengaruh

signifikan terhadap prestasi kerja. Dan untuk Insentif non finansialnya,

diketahui t hitung (2,434) > t tabel (2,037) atau Signifikan (0,026) < 0,05.

Artinya insentif non finansial berpengaruh signifikan terhadap prestasi

kerja. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan

terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif terhadap prestasi kerja.

4.4.3 Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Prestasi Kerja Guru dan

Karyawan di SMK PLUS NU Sidoarjo

Hasil dari perhitungan dapat diperoleh variabel Gaji dan Insentif

(X2) dengan signifikan sebesar 0,000. Hasil pengujiannya signifikan

sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilainya tersebut 0,000 < 0,05 dan nilai

Fhitung 293,757 > Ftabel 3.20. Hal ini menunjukkan bahwa H3 “ Gaji dan

Insentif berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Prestasi Kerja”.

Adapun nilainya F-tabel berasal dari n-1 (n merupakan jumlah sampel)

yang kemudian hasilnya n-1 dapat dilihat pada formnya F-tabel. Jadi,

penelitian ini jumlah sampelnya berjumlah 47-1= 46 dan bila dilihat dari

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


84

form F-tabel dengan memakai tingkat kesalahan 5% (0,05) maka akan

mendapat nilai 3,20.

Adapun Prestasi Kerja Guruu (Peraturan Pemerintah RI No. 19

Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3) yang

dapat dinilai di SMK PLUS NU Sidoarjo ada 4 yakni Kompetensii

Kepribadian, Kompetensi Pedagogk, Kompetensi Profesonal dan

Kompetens Sosial. Dari hasil penelitian secara signifikan Prestasi Kerja

guru sudah sangat baik untuk memberikan pelayanan bagi siswa/siswi SMK

PLUS NU Sidoarjo dan sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI

tentang Standar Nasional Pendidikan. Oleh karena itu, SMK PLUS NU

Sidoarjo menyandang Ter-Akreditasi A yang artinya, baik fasilitas dan

pelayanan sudah sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh bahwa kesimpulannya yakni :

1. Variabel Gaji memberi pengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Guru

dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo, terlihat dari nilai t-hitung

(13,295) yang lebih besar dari nilai t-tabel (1,679) atau nilai signifikansi

0,000 lebih kecil dari 0,05. Koefisien ini menunjukkan pengaruh yang

disumbangkan oleh variabel gaji terhadap Prestasi Kerja (Y). Karena

dengan meningkatnya variabel gaji yang di SMK PLUS NU Sidoarjo akan

mampu mendorong atau meningkatkan Prestasi Kerja Guru dan Karyawan

di SMK PLUS NU. Gaji dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi

karyawan dalam rangka untuk meningkatkan prestasi kerja mereka dan

merangsang guru dan karyawan untuk berperan aktif dalam pencapaian

tujuan sekolah.

2. Variabel Insentif juga memberikan pengaruh yangg signifikan terhadap

Prestasi Kerja Guru dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo, terlihat dari

nilai t-hitung (2,970) yang lebih besar dari nilai t tabel (1,679) atau nilai

signifikansi 0,005 yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh yang

disumbangkan variabel insentif terhadap Prestasi Kerja Guru dan

Karyawan di SMK PLUS NU mempunyai nilai positif, karena semakin

tinggi nilai variabel insentif akan memberikan pengaruh terhadap Prestasi

85
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
86

Kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi pencapaian tujuan

organisasi. Pemberian insentif merupakan salah satu hal pokok yang harus

diperhatikan oleh sekolah. Semangat tidaknya guru dan karyawan dapat

disebabkan oleh besar kecilnya insentif yang diterima. Apabila guru dan

karyawan tidak mendapatkan insentif sesuai dengan besarnya pengorbanan

dalam bekerja, maka guru dan karyawan tersebut cenderung malas bekerja

dan tidak bersemangat yang pada akhirnya mereka akan bekerja semaunya

tanpa ada kepuasan kerja yang memadai.

3. Dari hasil yang dilakukan peneliti yakni pengujian regresi linier berganda

kedua variabel yakni Gaji dan Insentif dengan menggunakan aplikasi

SPSS, disimpulkan bahwa: Gajii dan Insentif secara parsial ataupun secara

simultan memberikan pengaruh yang signfikan terhadap Prestasi Kerja

Guru dan Karyawan SMK PLUS NU Sidoarjo, terlihat dari hasil penelitian

untuk pengujian signifikan sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai

tersebut 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai Fhitung 293,757 lebih besar dari

Ftabel 3.20.

4. Variabel yang berpengaruh dominan terhdap Prestasi Kerja Guru dan

Karywan di SMK PLUS NU Sidoarjo adalah variabel Gaji terbukti dari

nilai t-hitung gaji (13,295) lebih besar nilai t-hitung Insentif (2,970).

5.2 Saran

1. Gaji dan Insentif yang diberikan SMK PLUS NU Sidoarjo kepada guru

dan karyawan harus lebih baik lagi mengingat kebutuhan guru dan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


86

karyawan dengan melihat kondisi kemampuan keuangan sekolah. Agar

Prestasi Kerja akan menjadi lebih baik dan maksimal.

2. Perlunya peningkatan kesejahteraan Guru/Karyawan SMK PLUS NU

Sidoarjo secara berkala sesuai prestasi kerja masing-masing.

3. Bagi peneliti selanjutnya harus mampu untuk menganalisis faktor- faktor

lain yang dapat berpengaruh terhadap Prestasi Kerja guru dan karyawan.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Hasibuan, Melayu S.P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.

Kasmir. (2016-2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Depok : PT.


RajaGrafindo Persada.

Siregar, Ir. Syofian. (2013-2018). Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi


dengan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta : Prenadamedia Group.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:


Alfabeta.
Sugiyono (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno, Prof. Dr. H. Edy. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Prenadamedia Group.

Thamrin, Dr. Capt. H. M. (2019). Perencanaan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: CV. Budi Utama.

E-JURNAL

Anwar, Chairil. 2019. Implimentasi Soft Skill dan Etos Kerja dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan Pt. Surya Indo Plastik Sidoarjo. Sidoarjo

Djula, Badriyah. 2015. Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Prestasi Kerja


Karyawan.

Fitriadi, Rendi. 2015. Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan


Distributor Baterai Yuasa (Kasus Pt. Riau Indotama Abadi Pekanbaru).
Riau. Jom FISIP Volume 2 No. 1 – Febriari 2015

Irawan, Muhammad Rizal Nur. 2018. Pengaruh Gaji Dan Insentif Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Mahkota Sakti Jaya Sidoarjo.
Lamongan. Journal Vol.1, No.1; Januari 2018 cetak / Vol.1, No.1; April
2018 online, 36 – 41 ISSN: 2614-3968 cetak / ISSN: 2615-6237 online.

87
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
89

Napitupulu, Laura Amelya Br. 2017. Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi


dan Kompetensi terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit Swasta di
Kota Pekanbaru. Pekanbaru. JOM Fekom. Vol.4 No. 1 (Februari) 2017.

Nurjanah, Ana. 2017. Pengaruh Gaji, Insentif, Dan Bonus Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan Pada Pt Matahari Department Store Kediri. Kediri.
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Simahate, Tessa. 2018. Pengaruh Insentif Terhadap Peningkatan Kinerja


Pustakawan Di Perpustakaan Unimed. Medan. Jurnal Iqra’ Volume 12
No.02

Subianto, Marianus. 2016. Pengaruh Gaji Dan Insentif Terhadap Kinerja


Karyawan Pada Pt. Serba Mulia Auto Di Kabupaten Kutai Barat. Kutai
Barat. eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (3 ): 698-712 ISSN 2355-5408
, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id

Wardani, Widhiana Kusuma. 2017. Pengaruh Insentif Terhadap Prestasi Kerja


Karyawan Hotel Ameera Pekanbaru. Pekanbaru. JOM FISIP Vol.4 No. 2 -
Oktober 2017

PERATURAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 1 tahun 2017 Pasal 2 ayat 1 tentang


Indikator-indikator Penentuan Gaji Karyawan. Jakarta : Menteri
Ketenagakerjaan.

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Pasal 28 ayat 3 tentang Standar


Nasional Pendidikan . Jakarta : Pemerintah RI.

Peraturan Sistem Penggajian dan Tunjangan di SMK PLUS NAHDLATUL


ULAMA SIDOARJO Pasal 4 ayat 1-3 tentang Pententuan Gaji Pokok.
Sidoarjo : Pengurus Cabang LP. Ma’arif Nahdlatul Ulama Sidoarjo.

Peraturan Sistem Penggajian dan Tunjangan di SMK PLUS NAHDLATUL


ULAMA SIDOARJO Pasal 12 ayat 1-2 tentang Insentif dan Vakasi.
Sidoarjo: Pengurus Cabang LP. Ma’arif Nahdlatul Ulama Sidoarjo.

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


89

Lampiran

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


89

Lampiran

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai