SKRIPSI
Oleh :
ABDUL KHOLIK
NPM : 16011025
SKRIPSI
Oleh :
ABDUL KHOLIK
NPM : 16011025
i
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PAJAK
DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
KOTA SURABAYA
SKRIPSI
ii
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PAJAK
DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
KOTA SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Wijaya Putra Surabaya
Oleh :
ABDUL KHOLIK
NPM : 16011025
Ketua Penguji,
( )
Penguji I Peguji II
( ) ( )
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORIGINALITAS
NPM : 16011025
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tinggi lain, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau
Apabila dikemudian hari ada klaim dari pihak lain, bukan tanggung
jawab dosen pembimbing dan atau Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Wijaya Putra, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri dan siap diproses sesuai
Surabaya,
Abdul kholik
iv
MOTO
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahnya. yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk
penulis. Karya ini kupersembahkan untuk kedua Orang tua dan saudara tercinta
yang slalu mengiringi langkahku dengan Doa, motivasi, semangat, pengorbanan,
nasehat serta kasih sayang yang tidak pernah henti sampai saat ini.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Asli Daerah Kota Surabaya. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Program
Putra Surabaya.
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
skripsi ini, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Putra Surabaya.
Surabaya.
vii
5. Segenap Dosen dan Karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Wijaya Putra Surabaya yang telah memberikan ilmu dan jasa.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik secara
cita.
penulis.
8. Calon Istri Ulfah Rosyidah, terima kasih untuk kasih sayang, perhatian,
9. Sahabat M.Rizky, Farid, Agus ,Syarif, Rohma, Santos dkk yang selalu
2016.
11. Seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnsis yang tidak dapat
12. Seluruh teman-teman UKM Soccer UWP yang tidak dapat disebutkan
satu persatu
13. Seluruh teman-teman STMJ Rizky, Ade, Sadam, Geger, Mas Pian, Mas
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
viii
Akhir kata tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, Semoga Tuhan
yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah
Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun, dari para
Penulis
Abdul Kholik
ix
ABSTRACT
x
ABSTRAK
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL….............................................................................. i
HALAMAN MOTTO............................................................................... v
HALAM PERSEMBAHAN...................................................................... vi
ABSTRAK................................................................................................ x
DAFTAR ISI............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
xii
2.1.1.1.2 Belanja tidak langsung........................................ 10
3.4.1 Populasi...................................................................................... 30
xiii
3.4.2 Sampel........................................................................................ 31
4.1.4.1Uji Normalitas………………........................................... 45
xiv
4.1.4.4.2 Uji Parsial (Uji T)…………………………………… 50
4.2 Pembahasan................................................................................ 53
Pertumbuhan ekonomi......................................................... 53
pertumbuhan ekonomi......................................................... 54
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 58
5.2 Saran...................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 60
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu
terencana agar hasil pembangunan dapat merata, maka daerah yang miskin,
pertumbuhan itu sendiri, yang dikenal dengan strategi Redistribution With Growth
(Sirojuzilam, 2015).
tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat, untuk mencapai tujuan ini pemerintah
untuk menghasilkan output, maka pada prosesnya akan menghasilkan suatu jasa
1
2
mendorong laju pertumbuhan ekonomi (Cheng dan Lay dalam Manik, 2010 : 47).
(PDRB). Semakin besar pengeluaran atau belanja pemerintah akan semakin besar
pemerintah juga mempunyai berbagai hak, salah satunya adalah menggali sumber-
menggali pajak.
kesejahteraan dan pembangunan bagi daerah. Hal ini karena penerimaan pajak
daerah menetapkan pajak daerah menjadi salah satu sumber pendapatan utama
membiayai tanggung jawab fiskalnya. Pemungutan pajak daerah ini tidak terlepas
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang memuat ketentuan
dan wewenang penuh untuk mengurus dan mengatur daerahnya sendiri, termasuk
cepat dan ekonomis bila dikerjakan oleh sumberdaya manusia dari daerah itu
sendiri. Penyerahan urusan tugas dan kewenangan kepada daerah didasarkan pada
faktor yang nyata atau riil sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah serta
menjamin daerah yang bersangkutan (Darwin, 2010). Hal ini memacu pemerintah
yang dimiliki setiap daerah berbeda yang berimplikasi pada kebijakan dan pola
membayar pajak kepada daerah daripada kepada pemerintah pusat karena mereka
masyarakat (public services). Oleh sebab itu, pemerintah daerah harus mempunyai
kemampuan administratif yang efektif atas suatu pajak. Tanggung jawab atas
ukurnya ditentukan oleh seberapa besar pajak daerah dapat digali untuk
dengan baik. Dengan meningkatnya pajak daerah, maka pemerintah daerah dapat
rumusan masalah yang dapat digunakan sebagai kajian dalam penelitian yang
2018.
2009-2018.
6
berikut :
MANFAAT TEORITIS :
MANFAAT PRAKTIS
pajak daerah.
TELAAH PUSTAKA
untuk nasional dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk daerah
atau regional. Tujuan dari kebijakan fiskal ini adalah dalam rangka menstabilkan
harga, tingkat output, maupun kesempatan kerja dan memacu atau mendorong
Januari 2001 bagi setiap daerah tingkat provinsi maupun kabupaten memuat dua
7
8
maupun global.
diterima baik dari daerahnya sendiri maupun bantuan dari pemerintah pusat yang
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, belanja daerah adalah semua kewajiban
daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode
kewenangan provinsi atau kabupeten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan
pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang
dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar
1. Belanja pegawai
pemerintahan daerah.
pemerintahan daerah.
3. Belanja modal
Belanja tidak langsung (Indirect expenditure), ialah kegiatan belanja daerah yang
pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari :
1. Belanja pegawai
diberikan dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang
2. Belanja bunga
3. Belanja subsidi
kepada perusahaan atau lembaga tertentu agar harga jual produksi dan jasa
4. Belanja hibah
5. Bantuan sosial
Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang
7. Bantuan keuangan
daerah.
awal, tahap menengah dan tahap lanjut. (1) Tahap awal, pada tahap awal
dimana :
t : Indeks Waktu
14
Gambar 2.1
Alur Teori Peacock dan Wisemen
Sumber mangkoesoebroto,2010
Gambar 2.2
Kurva Pengembangan Pengeluaran Pemerintah
15
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
Daerah Nomor 28 Tahun 2009.Pajak atau kontribusi wajib yang diberikan oleh
penduduk suatu daerah kepada pemerintah daerah ini akan digunakan untuk
1. Pajak Hotel
dari jumlah yang harus dibayarkan kepada hotel dan masa pajak hotel
adalah 1 bulan.
16
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
Pajak Hiburan adalah pajak yang kenakan atas jasa pelayanan hiburan
untuk pajak hiburan ini adalah 0%-35% tergantung dari jenis hiburan yang
dinikmati.
4. Pajak Reklame
perbuatan, atau media yang bentuk dan coraknya dirancang untuk tujuan
Tarif untuk pajak reklame ini adalah 25% dari nilai sewa reklame yang
bersangkutan.
17
tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun dari sumber lain. Tarif
1. Tarif Pajak Penerangan Jalan yang disediakan oleh PLN atau bukan
2. Tarif Pajak Penerangan Jalan yang bersumber dari PLN atau bukan
PLN yang digunakan atau dikonsumsi selain yang dimaksud pada poin
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan merupakan pajak yang dikenakan
atas pengambilan mineral yang bukan logam seperti asbes, batu kapur,
batu apung, granit, dan lain sebagainya.Namun, pajak tidak akan berlaku
7. Pajak Parkir
parkir di luar badan jalan, baik yang berkaitan dengan pokok usaha atau
kendaraan roda 4 atau lebih dari 20 kendaraan roda 2. Tarif pajak yang
Pajak Air Tanah adalah pajak yang dikenakan atas penggunaan air tanah
untuk tujuan komersil. Besar tarif Pajak Air tanah adalah 20%.
pengambilan sarang burung walet. Tarif pajak sarang burung walet sebesar
10%.
yang dikenakan atas bumi atau bangunan yang dimiliki, dikuasi, atau
dimanfaatkan.
19
1. Pajak untuk pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan yang
yang dikenakan atas perolehan tanah dan bangunan oleh orang pribadi atau
waris, dll. Tarif dari pajak ini sebesar 5% dari nilai bangunan atau tanah
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat
pembangunan. Menurut Todaro dan Smith (2004) terdapat tiga faktor atau
tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai saat ini lebih tinggi dari
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (rill) Wilayahnya,
daerah tersebut.
1. Pendapatan nasional
periode sebelumnya.
2. Pendapatan Perkapita
pendapatan perkapita dapat juga dikatakan sebagai jumlah barang dan jasa
Tenaga kerja adalah setiap orang yang guna menghasilkan barang dan
4. Kesejahteraan Masyarakat
pertumbuhan ekonomi
perekonomian. Oleh sebab itu pajak daerah harus dikelola secara maksimal
Gambar 2.3
Dampak Penetapan Pajak Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Perubahan pendapatan
(PDRB)
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Variabel &
Peneliti dan Judul dan
NO Tujuan Teknik analisis Hasil penelitian Persamaaan Perbedaan
tahun sumber pustaka
data
23
BERDAMPAK Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Kemandirian Daerah
PADA ekonomi berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan
PERTUMBUH Ekonomi
AN EKONOMI analisis data Daerah.
DAERAH menggunakan
(Studi Empiris regresi linier
Pada Kabupaten berganda.
dan Kota di
Jawa Tengah)
3 1) Mengetahui Variabel Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi Pengeluaran Pajak daerah
M. Zahari PENGARUH kemampuan keuangan dependen :Pengel menunjukkan fluktuatif dan relatif cenderung pemerintah dan
MS (2017) PENGELUARA daerah di Provinsi Jambi. uaran pemerintah menurun. Laju pertumbuhan PDRB Jambi pertumbuhan
N 2) Mengetahui laju tahun 2016 mencapai 4,37 persen, jauh lebih ekonomi
PEMERINTAH pertumbuhan ekonomi variabel rendah dibandingkan tahun 2011 sebesar 7,68
TERHADAP daerah di Provinsi Jambi. Independen:Pertu persen.
PERTUMBUH 3) Menganalisis pengaruh mbuhan ekonomi
AN EKONOMI belanja daerah terhadap dan
DI PROVINSI pertumbuhan ekonomi teknik analisi :
JAMBI daerah di Provinsi Jambi. Analisis deskriptif
dan analisis
regresi linier
4 Variabel bebas : 1. Total Pendapatan Daerah (TPD) berpengaruh pajak daerah dan Pendapatan
Defia Riski PENGARUH 1. Untuk menganalisis total pendapatan negatif terhadap Pertumbuhan Ekonomi pertumbuhan daerah
Anggarini TOTAL pengaruh Total daerah,pajak Provinsi Lampung. ekonomi
(2018) PENDAPATAN Pendapatan Daerah (TPD) daerah 2. Pajak Daerah berpengaruh positif terhadap
DAERAH DAN terhadap pertumbuhan Variabel terikat : Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung.
PAJAK ekonomi Provinsi pertumbuhan
DAERAH Lampung Tahun 2000- ekonomi
TERHADAP 2013.
LAJU 2. Untuk menganalisis Teknik analisis :
PERTUMBUH pengaruh Pajak Daerah program eviews
AN EKONOMI terhadap pertumbuhan 6.1
PROVINSI ekonomi Provinsi
LAMPUNG Lampung Tahun 2000-
2013.
24
5 Tommy Prio PENGARUH Tujuan penelitian ini Variabel Hasil dari penelitian ini adalah koefisien positif Pengeluaran Pertumbuhan
Haryanto PENGELUARA untuk menganalisis independen yang dari pemerintah ekonomi
(2016) N bagaimana pengaruh digunakan belanja belanja tidak langsung adalah 0.291399 yang provinsi jawa
PEMERINTAH pengeluaran pemerintah tidak langsung berarti jika belanja tidak langsung naik 1 % tengah
TERHADAP terhadap pertumbuhan dan belanja maka
PERTUMBUH ekonomi. langsung, pertumbuhan ekonomi naik 0.291399%.
AN EKONOMI sedangkan Koefisien positif dari belanja langsung sebesar
KABUPATEN/ variabel 0.117470
KOTA dependennya yang berarti jika belanja langsung naik 1 %
DI PROVINSI adalah maka pertumbuhan ekonomi naik sebesar
JAWA pertumbuhan 0,117470%.
TENGAH ekonomi. Belanja tidak langsung dan belanja langsung
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Teknik analisis pertumbuhan ekonomi.
data : spss
25
26
bersumber dari pendapatan asli daerah salah satunya adalah pajak daerah yang
aktivitas ekonomi. Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah
Gambar 2.4
Kerangka Konseptual
Pengeluaran Pemerintah
(X1)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan tiga variabel penelitian yang terdiri dari satu
28
29
Ekonomi
pemerintah.
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
rakyat.
30
nasional.
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
1. Data sekunder
Data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data Laporan Realisasi
2. Dokumentasi
daerah dan laju pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstant dikota
2018.
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Uji normalitas yang difunakan adalah uji kolmogorov smirnov, data
dikatakan normal apabila nilai signifikan >0,05 dan sebaliknya apabila nilai
Teknik Analisis data dari Penelitian Ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
karakteristik data yang berasal dari satu sampel dan analisis hubungan antar
deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram,
(Sugiyono 2016:207)
Y = a + b1 x1 + b2 x2 + e
Keterangan :
a = Nilai Konstanta
e = eror (item)
34
pengaruh
36
BAB IV
terletak 800 km sebelah timur Jakarta, atau 435 km sebelah barat laut
Denpasar, Bali. Surabaya terletak di pantai utara Pulau Jawa bagian timur
sebelah selatan kota, serta dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak
37
38
keuangan, dan bisnis di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagai salah
ekonominya di Jawa Timur dan salah satu yang paling maju di Indonesia.
Selain itu, Surabaya juga merupakan salah satu kota terpenting dalam
Group dan PT PAL Indonesia. Selain itu, Surabaya juga merupakan kota
1. Pengeluaran Pemerintah
Tabel 4.1
Laporan Realisasi Pengeluaran pemerintah (Belanja)
Periode 2009 -2018 (dalam jutaan)
TAHUN TOTAL
2009 3.127.363
2010 3.637.069
2011 3.753.710
2012 4.299.150
2013 5.057.279
2014 5.707.378
2015 6.490.359
2016 7.151.661
2017 7.912.939
2018 8.284,735
Sumber : DJPK (Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan)
mencapai 8.284.735.
42
2. Pajak Daerah
Tabel 4.2
Laporan Realisasi Pajak Daerah Periode 2009 -2018 (dalam
jutaan)
TAHUN TOTAL
2009 442.852
2010 525.403
2011 1.488.358
2012 1.852.477
2013 2.154.652
2014 2.427.647
2015 2.738.899
2016 3.000.154
2017 3.595.670
2018 3.817.402
Sumber : DJPK (Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan)
3. Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 4.3
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Surabaya atas dasar harga
Konstan Periode 2009 -2018 (dalam jutaan)
TAHUN TOTAL
2009 212.438
2010 231.205
2011 247.686
2012 265.892
2013 286.051
2014 305.948
2015 324.215
2016 343.652
2017 364.715
2018 395,118
Sumber : BPS (Badan Pusat Statistik)
395.118.
44
pertumbuhan ekonomi.
b. Pajak daerah
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas
artinya nilai nilai Asymp. Sig. (2-tailed) tersubut lebih besar dari
Tabel 4.5
Hasil uji Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PENGELUARAN 10 3127363 8284735 5542164,30 1858868,701
PEMERINTAH
PAJAK DAERAH 10 442852 3817402 2204351,40 1157933,195
PERTUMBUHAN EKONOMI 10 212438 395118 297692,00 59818,224
Valid N (listwise) 10
2009 dengan nilai 212.438 dan nilai tertinggi terdapat pada tahun
2009 dengan nilai 442.852 dan nilai tertinggi terdapat pada tahun
pada tahun 2009 dengan nilai 3.127.363 dan nilai tertinggi terdapat
Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 140456,223 9184,342 15,293 ,000
PENGELUARAN ,021 ,004 ,665 5,464 ,001
PEMERINTAH
PAJAK DAERAH ,017 ,006 ,339 2,779 ,027
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN EKONOMI
Sumber data : Ouput spss 25.0
konstan.
pertumbuhan ekonomi.
Tabel 4.7
Hasil uji simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 31989714805,9 2 15994857402,9 522,550 ,000
33 67
Residual 214264466,067 7 30609209,438
Total 32203979272,0 9
00
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN EKONOMI
b. Predictors: (Constant), PAJAK DAERAH, PENGELUARAN PEMERINTAH
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai signifikan sebesar 0,000 <
1. Bila hasil uji kurang dari nilai signifikan (sig ≤ 0,05), maka Ha
2. Bila hasil uji kurang dari nilai signifikan (sig ≥ 0,05), maka Ha
Tabel 4.8
Hasil uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 140456,223 9184,342 15,293 ,000
PENGELUARAN ,021 ,004 ,665 5,464 ,001
PEMERINTAH
PAJAK DAERAH ,017 ,006 ,339 2,779 ,027
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN EKONOMI
0,000 Nilai sig sebesar 0,026 < α (0,05) diamana koefisien (β)
ekonomi” di terima
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,997 ,993 ,991 5532,559
a. Predictors: (Constant), PAJAK DAERAH, PENGELUARAN
PEMERINTAH
b. Dependent Variable: PERTUMBUHAN EKONOMI
4.2 Pembahasan
ekonomi.
sifnifikannya lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung 5,464 yang berarti
ekonomi.
perlu adanya modal yang tidak sedikit dan modal tersebut bersumber
pembangunan.
kota surabaya. hal ini dapat dilihat dari signifikansi Pajak Daerah
sebesar 0,001 berarti tingkat sifnifikannya lebih kecil dari 0,05. Nilai
pertumbuhan ekonomi”.
pertumbuhan ekonomi.
didalam perekonomian.
58
BAB V
5.1 Kesimpulan
pada periode 2009 -2018, berdasarkan data yang dikumpulkan dan pengujian yang
telah dilakukan dengan menngunakan spss 25.0 maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
5.2 Saran
diatas, maka penulis perlu untuk mengajukan saran bagi pihak – pihak yang
pertumbuhan ekonomi.
yang masih tertinggal agar daerahnya dapat menggali pajak daerah yang
optimal.
PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan pajak lainnya agar dapat menambah
surabaya.
61
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Mhd Ali, 2011. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum,
Manik, Ridwan E.S dan Hidayat Paidi, 2010. “Analisis Kausalitas Antara
Prakarsa, Dwi Febrian, 2014. “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan
Volume 2 Nomor 2.
Tengah)”
https://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412
https://surabayakota.bps.go.id/
https://jatim.bps.go.id/
63
LAMPIRAN – LAMPIRAN
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 31989714805,9 2 15994857402,9 522,550 ,000
33 67
Residual 214264466,067 7 30609209,438
Total 32203979272,0 9
00
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN EKONOMI
b. Predictors: (Constant), PAJAK DAERAH, PENGELUARAN PEMERINTAH
64
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 140456,223 9184,342 15,293 ,000
PENGELUARAN ,021 ,004 ,665 5,464 ,001
PEMERINTAH
PAJAK DAERAH ,017 ,006 ,339 2,779 ,027
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN EKONOMI
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,997 ,993 ,991 5532,559
a. Predictors: (Constant), PAJAK DAERAH, PENGELUARAN
PEMERINTAH
b. Dependent Variable: PERTUMBUHAN EKONOMI