Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

NILAI-NILAI PANCASILA PADA ZAMAN KERAJAAN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila Kelas D yang diampu
oleh Dyah Wijaningsih, S.H., M.H.

Disusun Oleh:

Muthia Salsabila 12020119120012

Davina Miranda Alverina 12020119130049

Helen Nadya Kaparang 12020119130136

Priscilia Atrika Maharani 12020119130151

Apriza Ananda Putri 12020119140169

ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2022
Cari dan temukan nilai-nilai Pancasila dari jaman kerajaan

Pancasila merupakan kumpulan nilai yang disusun sebagai dasar negara Indonesia. Bentuk
Pancasila itu terdiri dari lima konsep atau prinsip yang telah dicerminkan nilainya semenjak
zaman kerajaan.

Dikutip dari buku 'Pancasila Diklat Ujian Dinas Tingkat I' keluarkan Kementerian Keuangan RI,
unsur Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan sosial atau nilai-nilai
Pancasila sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal itu masuk dalam tata
kehidupan pemerintahan dan masyarakat.

Adapun nilai-nilai Pancasila yang tercermin dari zaman kerajaan lainnya adalah:

Kerajaan Nilai-nilai Pancasila

Ketuhanan Kemanusiaan Persatuan Kerakyatan Keadilan

Kutai Memeluk Memiliki Rakyat kerajaan


agama Hindu wilayah Kutai hidup
seluas makmur
Kalimantan
Timur
dibawah
pemerintaha
nnya

Sriwijaya Pusat Memiliki Menyatukan Masyarakat Bercampur


pengembangan sikap terbuka pedagang, hidup sejahtera tanpa
agama Buddha terhadap pengrajin, memandang
di Asia pendatang dan latar
Tenggara tanpa pandang pengawas belakang
bulu (pegawai seseorang
raja)

Mataram Memeluk Menghargai Ingin Hidup rakyat


Kuno agama Hindu masyarakat mempersatu sejahtera
dan Buddha dengan agama kan Mataram
lain dengan
sekitarnya

Majapahit Terdapat Hayam Wuruk Terwujudnya Dalam kitab


agama memiliki dari Negarakertagama
Hindu-Buddha relasi baik keutuhan karangan Mpu

2
yang hidup dengan kerajaan dari Prapanca
berdampingan Kerajaan Sumpah diuraikan
dan rukun Tiongkok, Palapa susunan
Kamboja, dan pemerintahan
Champa Majapahit, yakni
musyawarah,
hubungan antar
negara tetangga
dan sebagainya.

Sebutkan dan uraikan secara singkat zaman kerajaan apa, kemudian uraikan nilai-nilai
tersebut sesuai dengan argumentasi saudara, kemudian sintesiskan dengan nilai pancasila

● Kerajaan Majapahit
- Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa):
Nilai ketuhanan sudah tercermin dalam kehidupan rakyat Majapahit.
Mereka telah menerima adanya kekuatan yang melebihihi manusia dan tak
tertandingi. Berdasarkan hal tersebut kita sebagai warga negara haruslah
beragama. Setiap agama selalu mengajarkan kebaikan. Dengan
mempelajari agama tertentu maka kita mengetahui suatu hal baik ataupun
buruk sehingga dalam melakukan kehidupan berbangsa dan bernegara kita
akan memikirkannya terlebih.
- Sila Kedua (Kemanusiaan):
Nilai kemanusian dalam kerajaan Majapahit dapat terlihat dari sikap
masyarakat kerajaan Majapahit terlihat dari sikap masyarakat yang tidak
membeda-bedakan kedudukan setiap masyarakatnya. Selain itu, dalam
kehidupan beragama yang tertulis dalam buku Sutasoma karangan Mpu
Tantular, tertulis juga adanya toleransi kehidupan beragama, khususnya
agama Budha dan Hindu di zaman tersebut.
- Sila ketiga (Persatuan):
Dari penjelasan di atas maka nilai persatuan pada masa kerajaan Majapahit
sangat dijunjung tinggi. Walaupun sebagian besar rakyat menganut agama
Hindu-Budha mereka tetap menerima adanya komunitas selain sesama

3
agama. Tak hanya itu saja Sang Mahapati Gajah Mada juga memiliki
cita-cita untuk mempersatukan nusantara dengan sumpahnya yaitu
Sumpah Palapa.
- Sila keempat (Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebjiksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan):
Nilai kemanusian dalam kerajaan Majapahit dapat terlihat dari sikap
masyarakat kerajaan Majapahit yang sudah mengenal nilai musyawarah
Mereka tidak mementingkan egonya masing-masing untuk memutuskan
sesuatu. Dalam melakukan keputusan harus berdasarkan kesepakatan
bersama. Begitu juga dengan kita saat ini dalam memutuskan sesuatu
harus dilakukan musyawarah untuk mencapai mufakat. Hal ini tercermin
dari adanya peninggalan candi-candi yang digunakan untuk kegiatan antar
warga baik untuk kegiatan musyawarah maupun kegiatan mengenang para
raja-raja sebelumya.
- Sila kelima (Keadilan sosial):
Kemajuan dalam bidang budaya tercermin dari keragaman temuan artefak,
gambaran dalam sumber tertulis maupun tradisi-tradisi yang diwariskan.
Gambaran kehidupan dalam sistem perkotaan terekam cukup lengkap dari
situs Trowulan maupun gambaran sumber tertulis. Pada masa itu
kemakmuran benar-benar dirasakan seluruh rakyat nusantara. Dalam hal
ini, pemerataan kesejahteraan yang perlu adanya keadilan yang sesuai
dengan porsinya sehingga tidak terdapat ketimpangan antar masyarakat
satu dengan yang lain.

● Kerajaan Sriwijaya
- Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa):
Nilai sila pertama, yaitu nilai ketuhanan dalam Kerajaan Sriwijaya
terwujud dengan adanya agama Budha dan Hindu yang hidup
berdampingan secara damai. Pada Kerajaan Sriwijaya juga terdapat pusat
kegiatan pembinaan dan pengembangan agama Budha.
- Sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab):

4
Nilai sila kedua, yaitu nilai kemanusiaan dalam Kerajaan Sriwijaya
terwujud dengan terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India
(Dinasti Marsha). Pengiriman para pemuda untuk belajar ke India
menunjukan telah tumbuh nilai-nilai politik luar negeri yang bebas aktif.
- Sila ketiga (Persatuan Indonesia):
Nilai sila ketiga, yaitu nilai persatuan dalam Kerajaan Sriwijaya terwujud
dengan letak Kerajaan Sriwijaya di Indonesia sebagai negara maritim.
Kerajaan Sriwijaya telah menerapkan konsep negara kepulauan sesuai
dengan konsep wawasan nusantara.
- Sila Keempat (Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebjiksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan):
Nilai sila kedua, yaitu nilai kemanusiaan dalam Kerajaan Sriwijaya
terwujud dengan dimilikinya kedaulatan Kerajaan Sriwijaya yang luas,
meliputi Siam dan Semenanjung Melayu.
- Sila Kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia):
Nilai sila kelima, yaitu nilai keadilan sosial dalam Kerajaan Sriwijaya
terwujud dengan dijadikannya Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat
pelayanan dan perdagangan sehingga kehidupan rakyatnya sangat
makmur.

● Kerajaan Mataram Kuno


- Sila Pertama (Ketuhanan yang Maha Esa)
Sila pertama diterapkan oleh kerajaan mataram kuno adalah dengan memeluk
agama Hindu - Buddha. Mataram Kuno juga terdapat toleransi antara pemeluk
agama Hindu dengan agama Buddha.
- Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)
Penerapan sila kedua sudah diterapkan sejak kerajaan Mataram Kuno dengan
cara terbuka terhadap budaya asing yang masuk
- Sila Ketiga (Persatuan Indonesia)
Penerapan sila ketiga diterapkan Mataram Kuno dengan niatnya yang ingin
mempersatukan mataram dengan sekitarnya.

5
- Sila Keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan)
Kehidupan rakyat Mataram Kuno yang sejahtera menunjukkan penerapan sila
keempat.
- Sila Kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
Sila kelima diterapkan di Mataram Kuno tercermin dari raja yang arif dan
bijaksana. Hal ini menimbulkan adanya ikatan baik antara raja dengan raja
brahmana sehingga tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

● Kerajaan Kutai Kartanegara


- Sila pertama (ketuhanan yang maha esa):

Kerajaan Kutai sudah mengenal Ketuhanan. Agama yang mereka peluk adalah
Hindu. Seperti disebut pada prasasti Yupa, masyarakat Kerajaan Kutai banyak
yang menganut agama Hindu. Meski menganut agama Hindu, yang berasal dari
India, masyarakat Kutai tetap melestarikan budaya lokalnya.

- Sila kedua (Kemanusiaan):

Adapun nilai kemanusiaan di kerajaan ini bisa dilihat dari kesejahteraan


rakyatnya yang jadi prioritas utama dari para penguasa.

- Sila Ketiga (persatuan)

Nilai persatuan kerajaan kutai bisa dilihat dari kekuasaannya yang mencakup
hampir semua wilayah di Kalimantan Timur.

- Sila Keempat (Kerakyatan)

Untuk nilai kerakyatan, diketahui penguasa setempat berhasil memakmurkan


kehidupan rakyatnya. Melihat bahwa letak Kerajaan Kutai pada jalur
perdagangan dan pelayaran antara Barat dan Timur, maka aktivitas
perdagangan menjadi mata pencaharian yang utama. Rakyat Kutai sudah aktif
terlibat dalam perdagangan internasional, dan tentu saja mereka berdagang pula

6
sampai ke perairan Laut Jawa dan Indonesia Timur untuk mencari
barang-barang dagangan yang laku di pasaran Internasional.

- Sila kelima (keadilan):

Nilai keadilan juga diterapkan di kerajaan tersebut sebab sang raja dikenal arif
bijaksana. Ia pernah memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum
Brahmana sehingga namanya tercatat dalam Yupa peninggalan kerajaan Kutai.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nilai Nilai Pancasila pada Masa Kerajaan. (2022). Text-id.123dok.com.

Prinada, Y. (2022, August 22). Nilai-nilai Pancasila di Zaman Kerajaan bagi Bangsa

Indonesia. https://tirto.id/nilai-nilai-pancasila-di-zaman-kerajaan-bagi-bangsa-indonesia-guVT.

Yasmin, P. (2021, August 23). Ajaran Pancasila Sudah Dikenal Sejak Zaman Kerajaan

Sriwijaya dan Majapahit, Ini Buktinya.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5692785/ajaran-pancasila-sudah-dikenal-sejak-zaman-k

erajaan-sriwijaya-dan-majapahit-ini-buktinya

Anda mungkin juga menyukai