Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS PADA LANSIA

“Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Profesi


Ners Stase Keperawatan Gerontik”

OLEH :
RINI YANTI, S. Kep
NIM:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS PADA LANSIA

OLEH :
RINI YANTI, S. Kep
NIM:

Banjarmasin, Desember 2020

Mengetahui,
Perseptor Akademik Perseptor Klinik

( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
GASTRITIS

A. Pengertian
Gastritis adalah suatu inflamasi dari mukosa lambung yang
disebabkan oleh diet yang tidak benar, makanan yang berbumbu atau
mengandung mikroorganisme penyebab penyakit, dimana bisa terjadi secara
akut dan kronis, (Burnner and Suddarth,2011).
Secara klinis gastritis terbagi atas :
1. Gastritis akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.
2. Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah Inflamasi lambung yang lama yang di
sebabkan oleh ulkus benigna atau ulkus maligna dari lambung, atau oleh
bakteri.

B. Etiologi
1. Makanan dan minuman yang dapat merusak mukosa lambung
2. Banyak mengkumsumsi alcohol
3. Penggunaan obat-obatan seperti yudiom
4. Makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berlemak juga
dapat menyebabkan gastritis.
5. Terlalu banyak berpikir atau stres dapat meningkatkan asam lambung.

C. Tanda Dan Gejala


1. Perasaan mual atau sakit perut berulang
2. Sensasi perut kembung
3. Nyeri perut (dapat bervariasi dari ringan sampai berat)
4. Muntah
5. Gangguan pencernaan berulang
6. Terbakar atau menggerogoti di perut (mungkin terjadi di antara waktu
makan atau malam hari).

D. Patofisiologi
Bahan-bahan makanan, minuman, obat maupun zat kimia yang masuk
kedalam lambung menyebabkan iritasi atau erosi pada mukosanya sehingga
lambung kehilangan barrier (pelindung). Selanjutnya terjadi peingkatan
difusi balik ion hydrogen. Gangguan difusi pada mukosa dan peningkatan
sekresi asam lambung yang meningkat / banyak. Asam lambung dan enzim-
enzim pencernaan. Kemudian menginvasi mukosa lambung dan terjadilah
reaksi peradangan. Demikian juga terjadi peradangan dilambung karena
invasi langsung pada sel-sel dinding lambung oleh bakteri dan terinfeksi.
Peradangan ini termanifestasi seperti perasaan perih di epigastrium, rasa
panas / terbakar dan nyeri tekan.
Spasme lambung juga mengalami peningkatan diiringi gangguan pada
spinkter esophagus sehingga terjadi mual-mual sampai muntah. Bila iritasi /
erosi pada mukosa lambung sampai pada jaringan lambung dan mengenai
pembuluh darah. Sehingga kontinuitusnya terputus dapat menimbulkan
hematemisis maupun melen.
E. Pathway
Makanan/minuman / Bakteri Stress
obat / bahan kimia

Iritasi barier lambung Peningkatan efinefrin / non efinefrin

Peningkatan difusi balik ion H Peningkatan enzym pencernaan

Sekresi asam lambung meningkat

Peradangan mokusa lambung


(GASTRITIS)

NYERI Mual Muntah Diare

Gangguan pola tidur PERUBAHAN KEKURANGAN


NUTRISI KURANG VOLUME CAIRAN
DARI KEBUTUHAN
TUBUH
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Foto lambung
2. Foto Rontgen
3. Gastrokopi
4. Endoskopi
5. Analisa lambung

G. Pemeriksaan Penunjang
1. Darah lengkap
2. Feces.
3. Gastroscopy.
4. Biosi dan sitologi.
5. Nasogastrik aspiration.
6. Endoscopy.
7. Angiografie visualization.
8. Double contrast.
9. Semin gastrin.

H. Komplikasi
1. Gastritis Akut
a) Perdarahan pada saluran cerna atas, sampai anemia dan kematian.
b) Ulkus pada lambung.
c) Perfurasi lambung.
d) Tukak lambung.
2. Gastritis Kronik
a) Gangguan penyerapan vitamin B12 karena atropi lambung dan akan
terjadi anemia pernisiosa.
b) Gangguan penyerapan zat besi.
c) Penyempitan daerah fillorus
d) Kanker lambung.
I. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a) Selama masa akut istirahat 1 – 2 hari
b) Mengatur diet lembek dan tidak pedas
c) Mengganti cairan tubuh melalui intravena
d) Beri analgetik dan anti inflamasi
e) Terapi infus D5 %
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a) Istirahat
b) Jangan di berikan makan, setelah mual dan muntah coba berikan teh
hangat dan air minum
c) Diet: bubur, lunak dan nasi

J. Data fokus pengkajian


1. Pengumpulan data
2. Sumber data
3. Riwayat keluhan utama
4. Riwayat keluhan masa lalu

K. Pemeriksaan fisik
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : Lemah, lemas, gangguan pola tidur, dan istirahat, kram
abdomen, nyeri ulu hati.
Tanda : Nyeri ulu hati saat istirahat
2. Sirkulasi
Gejala : Keringat dingin menunjukkan status syok, nyeri akut
3. Eliminasi
Gejala : Bising usus hiperperaktif atau hipoaktif, abdomen teraba keras,
distensi perubahan BAB
Tanda : Feses encer, konstipasi.
4. Integritas Ego
Gejala : Stress ( keuangan, hubungan kerja)
Tanda : Ansietas (gelisah, pucat)
5. Makanan dan Cairan
Gejala : Anoreksia, mual dan muntah, nyeri ulu hati, kram pada
abdomen, penurunan berat badan
Tanda : Membran mukosa kering, muntah berupa cairan yang berwarna
kuning, kram pada abdomen
6. Neurosensori
Gejala : Pusing, pandangan berkunang-kunang, kelemahan pada otot
Tanda : Mengantuk
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri epigastrium kiri sampai tengah atau ulu hati, nyeri yang di
gambarkan sampai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih
Tanda : Meringis ekspresi wajah tegang
8. Pernafasan
Sedikit sesak

L. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subyektif : Agen injury Nyeri akut
- Biasanya klien biologis
mengatakan nyeri pada (Gastritis)
epigastrik (ulu hati)
- Pengkajian PQRST
P = Agen Injury Biologis
(Gastritis)
Q= Kualitas nyeri
R=Tempat nyeri dirasakan
S= Skala nyeri
T=Waktu nyeri (hilang
timbul, terus menerus)

Data Obyektif :
- Biasanya klien tampak
meringis
- Klien biasanya tampak
memegang daerah yang
sakit
- Peningkatan pada TTV
2. Data Subyektif : Intake yang tidak Nutrisi kurang
- Klien biasanya mengeluh
adekuat dari kebutuhan
kurang nafsu makan
- Klien biasanya tubuh
mengatakan mual

Data Obyektif :
- Biasanya tampak klien
hanya menghabiskan
sepertiga dari porsi yang
diberikan.
- Biasanya tampak
membran mokusa dan
konjungtiva pucat.
3. Data Subyektif : Kurangnya Ansietas
- Biasanya klien
pengetahuan
menanyakan apa yang
menyebabkan sakitnya. klien tentang
penyakitnya.
Data Obyektif :
- Biasanya Klien tampak
cemas
- Klien tampak sering
bertanya
- Biasanya Tampak
gelisah
M. Nursing Care Planning (NCP)
Diagnosa Nursing Care
No Nursing Out Come (NOC)
Keperawatan Intervention (NIC)
1. Nyeri akut b/d Agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
Injury Biologis keperawatan 1 x 30 menit 1. Lakukan
(Gastritis) diharapkan nyeri teratasi. pengkajian nyeri
Kriteria hasil : secara
komprehensif
Indikator IR ER (lokasi, durasi,
1. Melaporkan frekuensi, kualitas
adanya nyeri dan faktor
2. Frekuensi nyeri presipitasi)
3. Ekspresi nyeri 2. Observasi reaksi
pada wajah nonverbal dari
4. Pernyataan nyeri ketidaknyamanan.
5. Perubahan tekanan 3. Pilih dan lakukan
darah penanganan nyeri
(non farmakologi,
Keterangan : farmakologi)
1. Kuat 4. Ajarkan tentang
2. Berat teknik non
3. Sedang farmakologi.
4. Ringan
5. Tidak ada
2. Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
kebutuhan tubuh keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Kaji adanya alergi
b/d Intake yang diharapkan nutrisi terpenuhi atau pada makanan
tidak adekuat seimbang. 2. Monitor jumlah
Kriteria hasil : nutrisi dan
kandungan kalori
Indikator IR ER 3. Berikan informasi
1. Intake makanan tentang kebutuhan
dan cairan nutrisi
2. Masa tubuh 4. Monitor intak dan
3. Berat badan output
5. Monitor adanya
Keterangan : penurunan berat
1. Keluhan ekstrim badan.
2. Keluhan berat 6. Gunakan
3. Keluahan sedang pendekatan yang
4. Keluhan ringan menenangkan
5. Tidak ada keluhan 7. Identifikasi tingkat
kecemasan klien
8. Instruksikan klien
untuk
menggunakan
teknik relaksasi
9. Berikan obat untuk
mengurangi
kecemasan.
3. Ansietas b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan
Kurangnya keperawatan 1 x 24 jam diharapkan pendekatan yang
pengetahuan klien ansietas berkurang. menenangkan
tentang penyakitnya Kriteria hasil : 2. Identifikasi tingkat
kecemasan klien
Indikator IR ER 3. Instruksikan klien
1. Monitor untuk
intensitas menggunakan
kecemasan teknik relaksasi
2. Menyingkirkan 4. Berikan obat untuk
tanda mengurangi
kecemasan kecemasan.
3. Menggunakan
teknik relaksasi
untuk
menurunkan
kecemasan

Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA

Doengos, M.E,dkk,1999. ”Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk


Perencanaan dan Pedokomentasian Perawatan Pasien”.Edisi III,
Jakarta : EGC.

Nanda, NIN NOC 2015 Asuhan Keperawatan Berdsarkan Diagnosa Medis, Jilid
1, Jakarta.

Mansjoer,A,dkk,1999 “Kapita Selekta Kedokteran” Jilid I Edisi III, Jakarta :


Media Aeskulapius FKUI.

PAM Keperawatan Depkes RI Banjarbaru, Askep pada pasien Gangguan Sistem


Pencernaan (Gastritis) 1997.

Pusdiknakes, Askep pasien dengan Gangguan Sistem pencernaan Jilid 2 Edisi I,


Jakarta 1990.

Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 1 FKUI Jakarta 1997.

Sujono Hadi, Gastro Entrologi, Bandung 1995.

Anda mungkin juga menyukai